• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Praktik Professional

Dalam dokumen Buku Ajar Keperawatan Profesional (Halaman 169-175)

Bab 12 Standar-Standar Profesional dalam Praktik Keperawatan

12.2 Standar-Standar Profesional Dalam Praktik Keperawatan

12.2.1. Standar Praktik Professional

Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan.

Dasar Pemikiran

Pengkajian keperawatan ialah bagian mendasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk memperoleh informasi primer mengenai kesehatan pasien

yang dimanfaatkan untuk mengembangkan diagnosa keperawatan dan intervensi tindakan keperawatan.

Parameter Struktur

1. Metode pengumpulan data yang digunakan dapat memastikan:

a. Sebuah pengumpulan data yang sistematis dan lengkap.

b. Kelengkapan catatan.

c. Informasi diperoleh dengan mudah.

d. Terjaminnya Kerahasiaan.

2. Pusat pelatihan memiliki alat pengumpulan data terpelihara adalah bagian integral dari sistem pengumpulan data pasien

3. Bentuk pencatatan berlandaskan proses keperawatan. Singkat, teliti, tepat dan terus menerus.

4. Alat rekam medis pasien adalah bagian dari sistem pendataan keperawatan.

5. Dalam prakteknya terdapat alat pengecekan data dan bisa digunakan jika diperlukan

6. Dalam prakteknya, terdapat tempat khusus penyimpanan data yang dapat digunakan untuk mengambil lagi jika dibutuhkankan.

7. Ketersediaan sumber daya pendukung dan lingkungan.

Standar Proses

1. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan data tambahan (hasil laboratorium dan uji diagnostik) dan studi dokumen lainnya.

2. Sumber informasi adalah klien, anggota keluarga atau orang dekat, tim kesehatan, catatan pasien dan informasi lainnya.

3. Klien membantu secara aktif pada saat asesmen.

4. Informasi yang dihimpun berfokus pada identifikasi:

a. Kondisi pasien sekarang b. Kondisi pasien sebelumnya c. Keadaan fungsi tubuh (Fisik)

d. Keadaan pada saat mengalami masalah (koping) e. Keadaan kultur budaya

f. Keadaan mental

g. Reaksi pada pengobatan

h. Berharap untuk kesehatan yang maksimal i. Risiko kasus yang kemungkinan terjadi 5. Standar Evaluasi

a. Data disimpan dan dianalisis sesuai dengan standar dan format yang ada.

b. Informasi yang dihasilkan akurat, up-to-date, dan memenuhi kebutuhan klien.

Standar II Diagnosa Keperawatan

Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan.

Dasar Pemikiran

Pengembangan intervensi keperawatan untuk mewujudkan penyembuhan, penangkalan dan perbaikan kelainan serta rehabilitas kesehatan pasien merupakan dasar dari diagnosa keperawatan.

Parameter Struktur

Lingkungan tempat praktik memberikan peluang ;

1. Terhadap rekan kerja, saling melakukan tukar informasi untuk menegakkan diagnosis keperawatan

2. Terdapat aturan mengenai transfer pengetahuan hasil survei untuk menentukan diagnosis keperawatan secara benar.

3. Terdapat sumber daya dan program pengembangan tenaga profesional.

4. Diagnosis pasien dicatat secara sistematis.

Standar Proses

1. Analisa dan pemaparan data yang sudah diolah, penemuan masalah pada pasien serta penegakan diagnosa keperawatan merupakan proses diagnosa.

2. Bagian diagnosis keperawatan meliputi Problem (P), Etiologi (E), Symptom (S) atau mencakup Problem dengan Etiologi (PE).

3. Kolaborasi, menjalin komunikasi dengan pasien, tenaga kesehatan yang lain guna memvalidasi diagnosis keperawatan.

4. Mengkaji kembali dan memperbaiki diagnosis bersumber dari data terkini.

Standar Evaluasi

1. Jika memungkinkan diagnosis keperawatan dikonfirmasi oleh pasien 2. Diagnosis keperawatan yang penting dan signifikan dibuat secara

bersama dengan rekan sejawat

3. Untuk memudahkan intervensi, pelaksanaan, evaluasi dan riset diagnosis keperawatan harus didokumentasikan.

Standar III Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan disusun oleh perawat guna menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan kesehatan pasien.

Dasar Pemikiran

Intervensi keperawatan merupakan tindak lanjut yang berdasarkan pada diagnosis keperawatan.

Parameter Struktur Tempat praktek tersedia:

1. Alat akan diperlukan guna melakukan intervensi.

2. Tersedianya perangkat penyimpanan data, oleh karenanya dapat didiskusikan.

Standar Proses

1. Intervensi merupakan penetapan prioritas, tujuan dan rencana tindakan keperawatan.

2. Berkolaborasi bersama pasien untuk penyusunan intervensi keperawatan.

3. Perencanaan keperawatan bersifat individual (sebagai individu, kelompok dan warga) yang sama dengan keadaan atau keperluan pasien.

4. Mencatat semua intervensi tindakan.

Standar Evaluasi

1. Penyusunan intervensi perawatan pasien

2. Rencana tersebut menggambarkan penyelesaian masalah diagnosis keperawatan.

3. Outline ditulis secara singkat dan gampang diakses.

4. Intervensi mencerminkan perbaikan untuk mewujudkan goal.

Standar IV Pelaksanaan Tindakan (Impelementasi)

Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan

Dasar Pemikiran

Perawat melaksanakan intervensi keperawatan guna mendapatkan tujuan yang telah dipedomani profesi dan kerjasama pasien dalam aktivitas keperawatan memengaruhi hasil yang diinginkan.

Parameter Struktur

Tempat kegiatan perawatan meliputi:

1. Tenaga pelaksana aktivitas keperawatan 2. Model hubungan kerja disesuaikan keadaan.

3. Prosedur kegiatan sebagai acuan untuk meninjau dan memperbaiki aktivitas.

4. Pengembangan dan kemampuan keahlian di bidang klinik keperawatan.

5. Bentuk rujukan pelayanan keperawatan.

Standar Prosedur

1. Bekerjasama dengan pasien saat melakukan implementasi keperawatan.

2. Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain guna peningkatan status kesehatan pasien.

3. Menjalankan aktivitas keperawatan dalam menyelesaikan masalah pasien.

4. Mengawasi perawat yang berada di bawah kewajibannya.

5. Menjadi koordinator pelayanan dan pembela bagi klien untuk mencapai tujuan kesehatannya.

6. Memberitahukan kepada klien tentang status kesehatan dan layanan kesehatan yang tersedia.

7. Memberikan pelatihan konsep & keterampilan perawatan diri kepada klien dan keluarga serta menolong klien memodifikasi area yang mereka pakai.

8. Kaji serta pantau implementasi keperawatan bersumber pada reaksi pasien.

Standar penilaian

1. Catatan tindakan keperawatan dan respon klien secara sistematik dengan mudah dicari.

2. Implementasi keperawatan dapat diterima klien.

3. Bukti yang terukur sesuai sasaran tujuan.

Standar V penilaian

Perawat menilai perkembangan kesehatan klien terhadap tindakan dalam pencapain tujuan, sesuai rencana dan memperbaiki data dasasr dari perencanaan.

Dasar Pemikiran

Keperawatan adalah suatu proses dinamis yang melibatkan berbagai perubahan terhadap data, diagnosis atau rencana sebelumnya. Efektivitas pengobatan tergantung dari evaluasi yang berulang.

Parameter Struktur

1. Tempat praktik memastikan: proses evaluasi didukung oleh tempat dan lingkungan.

2. Adanya data sebagai acuan perawat untuk meningkatkan intervensi tindakan.

3. Terdapatnya pengawasan dan diskusi kasus keperawatan secara efektif guna meningkatkan pilihan intervensi yang akurat.

Standar Proses

1. Menata rencana evaluasi hasil kinerja yang komprehensif, tepat waktu dan berkesinambungan.

2. Memanfaatkan data dasar dan respon pasien untuk mengukur kemajian menuju tujuan.

3. Validasi dan analisis informasi baru dengan kolega dan pasien.

4. Kolaborasi dengan klien, keluarga untuk merubah rencana asuhan keperawatan.

5. Mencatat hasil penilaian dan perencanaan.

6. Pengawasan dan konsultasi klinik.

12.2.2 Standar Kinerja Professional

Dalam dokumen Buku Ajar Keperawatan Profesional (Halaman 169-175)