BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
C. Strategi Promosi Dalam pengembangan Desa Wisata Danau
34
Sidemen bekerjasama dengan Pengurus BUMDes, mulai geliat memperbaiki sekaligus menyediakan sarana penunjang. Mulai dari situ, destinasi wisata Danau Biru mulai berkembang dan mendapat perhatian khusus dari para pemerhati wisata dari wilayah lainnya.
Tepat pada 2019 awal, setelah POKDARWIS Karang Sidemen yang bernama Kelompok Sadar Wisata selendang Biru Rinjani Desa Karang Sidemen, dikukuhkan Pemerintah Kabupaten, membuat pengurus lebih leluasa bergerak sekaligus mengelola destinasi wisata Danau Biru. Setelah resmi diberikan ruang untuk mengelola Danau Biru.
C. Strategi Promosi Dalam pengembangan Desa Wisata Danau Biru
35
visi terkait pengembangan wisata yang akan kita lakukan Bersama”38
b. Memperjelas Kerangka Kelembagaan
Bapak Yuda Praya Cindra Budi, SH. Menjelaskan bahwa pola pengaturaan dalam pengelolaan penyelenggaraan hiburan dan rekreasi wisata danau biru ini akan memerlukan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pengelolaan wisata yang mengatur secara rinci mulai dari deskripsi tugas para pekerja, pola pemeliharaan, pola pelayanan, dan termasuk hak dan kewajiban yang terlibat dan lain sebagainya yang akan disusun oleh pelaksana operasional BUM Desa. Dalam hal ini bapak kepala desa memberikan gambaran bahwa:
“Unit usaha wisata ini akan dipimpin oleh kepala unit Wisata yang direkrut oleh Pelaksana Operasional BUM desa. Kepala unit usaha wisata dapat dijabat rangkap oleh Direktur BUM Desa hingga batas waktu yang di tentukan dalam AD/ART BUM Desa. Sebagai gambaran umum pelaksana unit usaha wisata akan membutuhkan petugas yang mengurus keuangan dan dokumen-dokumen penting lainnya.”
c. Penyusunan dokumen rencana aksi pengembangan desa wisata di Karang Sidemen
Penyusunan dokumen rencana aksi pengembangan desa wisata di karang sidemen adalah sebagai pedoman bagi berbagai pihak dalam melakukan pembangunan dan pengembangan wisata seperti yang disampaikan oleh bapak kepala desa yakni:
“Dokumen rencana aksi ini sebagai pedoman serta haluan jangka panjang dari target bersama untuk kemajuan desa wisata, ini penting kami lakukan agar adanya kesamaan persepsi semua yang terlibat dalam pengembangan desa wisata kedepannya”39
38 Ibid.
39 Ibid.
36
Bagi pemerintah desa, adanya dokumen rencana aksi sebagai jaminan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pengembangan kawasan wisata desa wisata Danau Biru Serta sebagai alat ukur untuk menjamin tercapainya penggunaan sumber daya lokal secara efisien, efektif dan berkeadilan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa ungkap bapak Yuda Praya Cindra Budi, SH.
2. Usaha Pemerintah Desa Sebelum Mempromosikan Wisata Danau Biru
a. Mulai memperbaiki kualitas sarana dan prasarana
Pemerintah Desa dan pengurus POKDARWIS mulai melakukan langkah masif untuk memperbaiki kualitas sarana dan prasarana, termasuk pelayanan bagi para wisatawan yang datang. Beberapa sarana penunjang yang dibangun pengurus POKDARWIS yang diberi nama POKDARWIS Selendang Biru Rinjani adalah pertama, membangun berugaq.
Gambar 1.3 Berugaq di Lokasi Wisata Danau Biru
Hal ini dijelaskan oleh ketua POKDARWIS, yang biasa disebut Bang Ijal/ Samsul Rizal bahwa:
“Beruga’ ne taokn mentelah istirahat lamun tamu datang” (Berugaq merupakan bangunan berbentuk rumah
37
panggung yang dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan bagi masyarakat dan wisatawan.)40
Kedua, selain berugaq, di area wisata Danau Biru juga dilengkapi dengan adanya perahu karet sebanyak dua buah, yang bisa dimanfaatkan para wisatawan untuk mengeksplorasi seluruh area Danau Biru.
Bang Ijal/ Samsul Rizal menjelaskan alasan ketersediaan perahu karet yakni:
“Secare ndekn langsung sampan karet atau perahu karet ne jari alternatif tamu ite atau wisatawan sikn engat kondisi aik oleq atas sampai selapuk bagian leq danau sak arak penok macam-macam lolon kayuk no” (secara tidak langsung menjadi salah satu alternatif bagi para wisatawan untuk mengenali lebih jauh kondisi air Danau Biru hingga ke bagian hulu sungai yang dipenuhi oleh berbagai jenis pohon.)41
Gambar 1.4 Perahu Karet di Area Destinasi Wisata Danau Biru Kemudian fasilitas atau sarana prasarana selanjutnya peneliti menemukan beberapa spot foto yang telah disediakan secara gratis oleh Pengurus POKDARWIS Selendang Biru Rinjani bagi para wisatawan. Beberapa spot foto tersebut dibangun di beberapa area yang strategis dan mampu dijangkau dengan mudah oleh para wisatawan.
40 Samsul Rizal, “Wawancara Dengan Ketua POKDARWIS Terkait Sarana Prasarana Wisata Danau Biru,” March 30, 2022.
41 Ibid.
38
Gambar 1.5 Ayunan di Area Destinasi Wisata Danau Biru Dalam hal ini Samsul Rizal menceritakan bahwa beberapa fasilitas yang di bangun bersama POKDARWIS seperti toilet dan ruang ganti, serta lapak pedagang yang dimanfaatkan oleh para pedagang lokal untuk menjajakan kreativitas jajanan tadisional.
“Ite leq pengelola te ne sikt terapan awik-awik, ndekn kanggo tamu atau pengunjung jauk makanan atau jaje leq luah, adin meli makanan leq te, soal ite bangunan lapak untuk masyarakat untuk jual jaje-jaje kha site, tujuan ite adin tekenal sik tamu.” (kami pengelola diwisata ini menerapkan aturan bahwa pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan membawa makanan sendiri, karena kami sudah membangunkan masyarakat lapak untuk berjualan makanan khas, tujuan kami agar dikenal oleh wisatawan.)
3. Strategi pemerintah desa dalam Promosi Desa Wisata Danau Biru
Sejauh eksplorasi dan penelusuran peneliti menemukan beberapa temuan elemen strategi promosi Desa Wisata Danau Biru terbagi menjadi satu pembahasan yang cukup kompleks yakni strategi bauran promosi (promotion mix) di antaranya adalah:
a. Periklanan (Adversiting)
Dalam hal ini pemerintah desa berkerjasama dengan pokdarwis untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa desa wisata danau biru adalah wisata alam yang masih
39
asri bagus dan murah, seperti yang dikatakan pak kepala desa waktu wawancara,
“Kami ingin wisata danau biru dikenal oleh masyarakat yang lebih luas tidak hanya masyarakat batukliang utara, untuk itu kami saling bahu-membahu dengan pemerintah dan masyarakat setempat dengan memanfaatkan media, meskipun media kami belum terlalu aktif, karena memang kami kekurangan sdm yang mau focus dibidang itu, seperti aktif memposig di facebook maupun instagram”
b. Publisitas
Dalam mengaktualisasikan untuk membuat desa wisata danau biru semakin berkembang dan diketahui banyak orang, pemerintah desa melibatkan masyarakat setempat dalam menyelenggarakan event bazar makanan trasdisional dan lomba-lomba untuk meningkatkan antusiame mayarakat dalam pengembangan desa wisata danau biru. Terkait hal ini pak kepala desa karangsidemen Bapak Yuda Praya Cindra Budi, SH, mengatakan saat wawancara:
“kami juga memberikan dukungan kepada pokdarwis dan masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan yang memiliki nilai menjaga tradisi dan meningkatkan semngat untuk membuat pariwisata semakin ramai dukunjungi, kami ingin mengemasnya dengan hal-hal yang bernilai”
c. Media interaktif
Pemerintah desa karangsidemen belum secara maksimal memanfaatkan media interaktif seperti platform facebook, Instagram dan tiktok untuk digital marketing namun menurut salah satu anggota pokdarwis masalahnya hanya SDM yang terlibat di poksi ini belum konsisten untuk memanfaatkan flatform dengan baik. Dalam hal ini bang Aziz selaku anggota pokdarwis yang memegang facebook bercerita:
“Arak ite bdoe fb kance Instagram laguk jarang ite update sik penok pgawean, (ada kami punya akun facebook dan
40
Instagram tapi jarang kami update karena ada banyak kerjaan lain”42
d. Promosi melalui mulut ke mulut (word of mouth).
Saat wawancara dengan bang Aziz selaku anggota pokdarwis terkait bagaimana promosi non media, jawabannya cukup menarik, yaitu:
“Sak paling efektif menurut aku jak sak saling ceritaq, ne taok wisata solah, leq batur-batur, laun inikn baturn nu becerite malik. (yang paling efektif untuk promosi menurut saya yaitu yang saling menceritakan bahwa ada wisata bagus, nanti kemungkinan besar yang ceritakan akan bercerita lagi.”43
Hal senada juga disampaikan oleh ketua pokdarwis Samsul Rizal yaitu:
“Memang saling ceritak ne ye massif, selung selung wah loeq taok danau biru, inikn jalan saling telpon, saling w.a, saling kirim foto kance baturn, pak kades endah sering arakan acare jarin tetapn rame untuk barak masarakat danau biru sayan solah. (memang saling cerita (terkait wisata) ini massif, tiba-tiba wisata danau biru udah diketahui banyak orang, bisa saja mereka saling telpon, saling whatApp, saling mengirimkan danau biru ketemannya, bapak kepala desa juga sering membuat acara agar danau biru ramai.”44
D. Hambatan pemerintah desa Karang Sidemen dalam melakukan