• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMBERI TUGAS KONSULTAN KONTRAKTORPROSEDUR PERMOHONAN KERJA

D. Pengujian, Kepanitiaan dan Berita Acara Pekerjaan Selesai

1. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Struktur organisasi pelaksanaan Pekerjaan “SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN BENDUNG BALIASE KAB. LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN”, disusun berdasarkan hirarkhi yang berlaku diantara Konsultan sebagai Penyedia Jasa dan Pejabat Pembuat Komitmen Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum sebagai Pengguna Jasa.

Kedudukan antara Penyedia jasa dan Pengguna jasa dalam hal ini adalah sederajat Penyedia jasa dengan anggota tim tenaga ahli berada dalam satu pihak, sedangkan Pengguna Jasa yang akan dibantu oleh Tim Direksi pekerjaan berada di pihak lainnya. Hubungan antara Pengguna Jasa dengan tim pelaksana konsultan akan dijembatani oleh Tim Direksi yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa. Ketua Tim membawahi seluruh tenaga ahli, tenaga asisten dan tenaga pendukung. Selain itu, tugas-tugas yang berhubungan dengan kelancaran koordinasi dan

Tim.

Organisasi Pelaksanaan pekerjaan SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN BENDUNG BALIASE KAB. LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN dapat dilihat pada di bawah ini.

6 - 17

Seperti sudah dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR), bahwa tujuan umum dari pekerjaan Pengawasan/Supervisi Konstruksi ini adalah melakukan pengawasan pekerjaan konstruksi dan pengendalian proyek (Project Management) oleh Kontraktor sehingga didapat hasil kerja yang efisien dan efektif sesuai dengan Dokumen Kontrak baik segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dan dikendalikan dalam waktu dan biaya yang sudah ditentukan.

Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR), PT. Caturbina Guna Persada Jo PT. Amythas akan mengerahkan Tim Supervisi yang sudah berpengalaman luas bidang Supervisi Konstruksi, khususnya penanganan pengawasan pekerjaan dalam bidang bangunan air.

“Tim Desain” yang terdiri dari Construction Engineer dan Desain Engineer akan bertugas melakukan konfrmasi desain terhadap pekerjaan konstruksi/perubahan lapangan serta memecahkan berbagai masalah desain struktur/konstruksi yang digunakan di lapangan, sedangkan “Tim Lapangan” yang dipimpin oleh Koordinator Pengawas akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan “Field Engineering” selama waktu konstruksi dengan menggunakan data lapangan yang diperoleh dari kontraktor. Hal ini sesuai dengan yang disebut dalam spesifikasi Kontrak (Kontrak).

Layanan pekerjaan juga mencakup supervisi dari semua aspek pelaksanaan pekerjaan dan menjamin bahwa pekerjaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi teknis dari SNVY PJPA

6 - 17

Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara pada PPK Irigasi dan Rawa II. Tim supervisi akan melakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus tentang kemajuan pekerjaan, inspeksi dan pemeriksaan terhadap seluruh hasil pekerjaan, pengendalian mutu dan volume pekerjaan serta masalah-masalah yang berkaitan dengan progres penyelesaian konstruksi, ketepatan waktu pelaksanaan, termasuk progress pembayaran pekerjaan kepada kontraktor.

6.2 PENDEKATAN TEKNIS

Untuk mencapai kerja yang maksimal dan dapat tercapai kondisi kerja yang baik, maka diperlukan koordinasi yang baik antara konsultan supervisi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proyek itu, serta hubungan antara konsultan dengan instansi lainnya yang membantu PPK Irigasi dan Rawa II, SNVT PJPA Sulawesi IV. Konsultan sebagai pihak pengawas dan kontraktor sebagai pihak pelaksana, masing-masing merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalam penentuan lancar tidaknya pelaksanaan proyek. Konsultan harus dapat bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga pemerintah yang lain.

Tugas-tugas yang akan didelegasikan oleh Pengguna Jasa/Pemberi Kerja/Pengguna Jasa adalah berupa tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah pengawasan konstruksi, khususnya yang terkait dengan teknis dan kontrak, dimana tugas-tugas tersebut diuraikan dalam BAB lain dari dokumen usulan teknis ini.

Agar diperoleh hasil pengawasan pekerjaan yang maksimal dalam pekerjaan Supervisi Konstruksi ini, Team Supervisi akan melaksanakan sistem pengawasan dan pembagian kerja yang sistematis dan terencana sebagaimana prinsip-prinsip dalam manajemen konstruksi (Project Management). Untuk itu pemilihan personil yang berpengalaman dan pengelompokan personil dalam team merupakan hal yang tak dapat dipisahkan untuk mencapai sasaran diatas.

Pemahaman atas lingkup supervisi yang akan dilaksanakan sangat mutlak diperlukan, khususnya sifat jenis pekerjaan dalam kategori Task Concept ataupun Assistance Concept.

Kategori Task Concept akan menuntut peranan dan tanggung jawab Konsultan yang lebih mendalam dan berwenang penuh untuk penanganan supervisi pelaksanaan pekerjaan mencakup diantaranya pekerjaan perencanaan dan review design (jika diperlukan) berikut penyiapan gambar design dan estimasi biaya konstruksinya serta terhadap pengawasan pekerjaan agar hasil akhir mutu pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan. Disamping itu pada akhir pekerjaan menyiapkan hasil as built drawing yang dibuat oleh Kontraktor.

Sedangkan kategori Assistance Concept, Konsultan cenderung akan lebih banyak membantu Pihak Pengguna Jasa/Pemberi Kerja untuk pekerjaan pengawasan/supervisi dalam usaha menyelesaikan pekerjaan kontruksi sesuai dengan standar teknis yang diinginkan sesuai dengan dokumen yang telah disiapkan oleh Pihak Pengguna

Dalam hal pelaksanaan supervisi konstruksi pada PPK Irigasi dan Rawa II, SNVT PJPA Sulawesi IV untuk Supervisi Konstruksi Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Tonggauna, sebagaimana telah disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja adalah dalam bentuk Task Concept.

Adapun lokasi pekerjaan pelaksanaan konstruksi pembangunan bending dan jaringan irigasi yang menjadi lingkup kegiatan pengawasan/supervisi konstruks terletak di Desa Tonggauna Kecamatan Uesi Kabupaten Kolaka Timur.

Sebagai tugas/sasaran utama dalam pelaksanaan supervisi konstruksi adalah mencapai sasaran yang diinginkan, yakni mencakup :

a. Tercapainya Kualitas Pekerjaan, dimana hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kualitas teknik yang diinginkan.

b. Fungsi Bangunan yang Optimal, dalam hal ini bangunan konstruksi yang dibuat sesuai dengan dimensi yang direncanakan dan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

c. Pengendalian Ketepatan Waktu Pelaksanaan, dimana pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal kontrak yang telah ditetapkan.

d. Pengendalian Biaya Pekerjaan, dimana konsultan supervisi turut mengendalikan sehingga biaya pekerjaan sesuai dengan kuantitas dan kualitas bangunan yang dibuat dan secara keseluruhan tidak melampauai dana yang telah disediakan.

e. Ketepatan Cara Pelaksanaan, dilakukan dengan cara yang tepat.

f. Terjaminnya Keselamatan Kerja, dapat terjaga dengan baik.

g. Hasil Akhir Pelaksanaan, diselesaikan dengan rapih.

h. Diterima Lingkungan, tidak mengganggu lingkungan.

i. Dokumentasi, berupa foto-foto bangunan dan as built drawing

Disamping tugas utama tersebut, konsultan supervisi juga akan melaksanakan kegiatan pelatihan, baik di ruangan maupun on the job training langsung dilapangan kepada staff Pengguna Jasa/Pemberi Kerja, checking gambar konstruksi yang dibuat kontraktor, Mutual Check, evaluasi BOQ dan estimasi biaya konstruksi, monitoring kemajuan pekerjaan dan pembayaran, checking as built drawing, dokumentasi dan pengarsipan administrasi pelaksanaan konstruksi dan lain-lain.

Bagan alir (flow chart) tentang tugas dan tanggung jawab Konsultan dalam pelaksanaan Kegiatan Supervisi Konstruksi Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi D.I.

Tonggauna secara umum disajikan pada Gambar 6.1.

6.2.1 Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan merupakan tahap awal dari pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Konsultan Supervisi. Pekerjaan ini lebih bersifat intern Konsultan dan

6 - 17

dimaksudkan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang sekiranya akan dapat mendukung kelancaran pekerjaan.

Pekerjaan persiapan ini diantaranya adalah : A. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal dari Konsultan setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPK)/Kontrak dari Pengguna Jasa/Pemberi Kerja. Persiapan administrasi tersebut mencakup pembuatan dokumen kontrak, pengurusan surat ijin ke instansi terkait, pembuatan surat tugas kepada personil yang akan terlibat dalam penanganan pekerjaan, surat pernohonan data dan sebagainya.

Persiapan administrasi tersebut diusahakan dapat diselesaikan sesegera mungkin sehingga tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan berikutnya.

Pekerjaan persiapan ini akan dilaksanakan oleh seorang administrasi teknik yang telah cukup berpengalaman dalam menangani pekerjaan yang sejenis, sehingga diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan untuk itu. Segala sesuatu yang terkait dengan masalah administrasi tersebut akan selalu di bawah pengawasan Koordinator Pengawas yang bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan.

Dokumen terkait