• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Organisasi PT. BNI Syariah Cabang Mataram

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN DATA

A. Gambaran umum Lokasi Penelitian

4. Struktur Organisasi PT. BNI Syariah Cabang Mataram

Struktur Organisasi

Bank BNI Syariah Cabang Mataram45

45 Dokumen, Arsip PT. BNI Syariah Cabang Mataram, dikutip tanggal 28 Agustus 2019, pukul 14:30.

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan

No Nama L/

P

Jabatan/Devisi

1 Suryo Edhi L Branch manager

2 Akhmad Affandi L Branch internal control 3 Musai Harjuno L Operational manager 4 Jeery Risky R P Customer service head 5 Putri Kusuma P P Customer service 6 Meirina Indah S P Customer service 7 Gita Intan Kemala P Teller

8 Baiq Devi Agustina Ariska P Teller 9 Tsamara Rieslia P Teller

10 Adi Prayitno L Financial administration head

11 Samia P Financial administration

assistant

12 Syamsul Hadi L Back office head 13 Adam Charisma P L Operational assistant 14 Maliyana Wahidah P administration assistant 15 Kiki Ameliya Putri P Operator

16 Danu Suhendar L Consumer processing head 17 Lalu Tomimi Irwandi L processing assistant

18 Budi Prasetyo Wirawan L processing assistant

19 Abdul Rismawansyah L Collection assistant 20 Djarot Abdi Haryono L Collection assistant 21 D. Angge Anjani P P Sales head

22 Guffron L Sales officer

23 Muhammad Trijono L Sales assistant 24 Andini Fitria Utami P Sales assistant 25 Ghaniyya Shultona P Sales assistant 26 Ahmad Firmansyah L Funding officer

27 Ira Novita P Funding assistant

28 Khoirul Hidayat L Funding assistant 29 Muhammad Isro Alfajri L Funding assistant 30 Ajib Johan Noveri L Direct sales 31 Sigit Arisman L Pet. kolokasi

32 Aditya Pratama L Recovery and remedial head 33 Fadilat Azhari Hidayat L Recovery and remedial

assistant

Sumber: Dokumen Data Karyawan PT. BNI Syariah Cabang Mataram

5. Produk-Produk BNI Syariah Cabang Mataram

Bank BNI Syariah Cabang Mataram memiliki berbagai produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Produk-produk Bank BNI Syariah Cabang Mataram adalah sebagai berikut:

a. Produk Pendanaan

1. BNI Tabungan iB Hasanah

Produk tabungan yang ada di Bank BNI Syariah Cabang Mataram adalah sebagai berikut :

a) BNI Dollar iB Hasanah, adalah tabungan yang dikelola dengan akad wadiah dan akad mudharabah yang memberikan fasilitas dan kemudahan untuk nasabah perorangan maupun nasabah yang Non perorangan dalam bentuk mata uang USD.

b) BNI Simpel iB Hasanah, yaitu tabungan dengan menggunakan akad wadiah untuk siswa yang berumur dibawah 17 tahun dengan persyaratan yang sangat mudah dan sangat sederhana untuk membiasakan siswa menabung sejak usia dini.

c) BNI Baitullah iB Hasanah, yaitu tabungan dengan menggunakan akad mudharabah ataupun akad wadiah yang digunakan sebagai sarana dalam mendapatkan kepastian porsi keberangkatan dalam menunaikan ibadah Haji (Reguler maupun khusus), dan nasabah dapat merencanakan ibadah Umrah yang sesuai dengan keinginan nasabah sendiri dengan sistem setoran yang bebas maupun menggunakan sistem setoran bulanan dalam mata uang Rupiah maupun mata uang USD.

d) BNI Prima iB Hasanah, adalah tabungan dengan menggunakan akad mudharabah dan akad wadiah dengan berbagai fasilitas

yang diberikan bagi nasabah perorangan dalam mata uang Rupiah.

e) BNI Tunas iB Hasanah, yaitu tabungan yang diberikan oleh PT.

BNI Syariah Cabnag Mataram dengan menggunakan akad wadiah dan akad mudharabah yang khususkan bagi anak-anak maupun pelajar yang berusia dibawah 17 tahun.

f) BNI Bisnis iB Hasanah, adalah tabungan menggunakan akad mudharabah dan akad wadiah yang dilengkapi dengan lengkap seperti detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi hasil yang lebih kompetitif.

g) BNI iB Hasanah, adalah tabungan dengan akad mudharabah dan wadiah yang memberikan berbagai fasilitas serta berbagai kemudahan dalam mata uang Rupiah.

h) BNI Tapenas iB Hasanah, adalah tabungan berjangka dengan menggunakan akad mudharabah untuk merencanakan masa depan nasabah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah, dengan sistem setorannya bulanan.

i) BNI TabunganKu iB Hasanah, ialah produk simpanan dana dari Bank Indonesia yang dikelola berdasarkan dengan prinsip syariah maupun dengan akad wadiah dalam mata uang Rupiah.

2. BNI Giro iB Hasanah, adalah simpanan dalam mata uang IDR dan mata uang USD yang dikelola dengan prinsip syariah dengan pilihan akad Mudharabah Mutlaqah ataupun akad Wadiah Yadh

Dhamanah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, serta sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan menggunakan pemindahbukuan.

3. BNI Desposito iB Hasanah, yaitu investasi berjangka yang dilakukan oleh nasabah perorangan maupun perusahaan, yang dikelola berdasarkan dengan prinsip syariah, dengan menggunakan akad mudharabah.46

b. Produk Pembiayaan

Berbagai Produk Pembiayaan yang ditawarkan oleh PT. BNI Syariah Cabang Mataram yaitu sebagai berikut :

1. Konsumer/ Konsumtif

a. BNI Griya iB Hasanah, yaitu fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan oleh PT. BNI Syariah Cabang Mataram kepada anggota masyarakat untuk membeli, membangun, maupun merenovasi rumah nasabah, seperti ruko, rusun, rukan, apartemen, serta membeli tanah kavling dan rumah indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan yang diinginkan nasabah dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon nasabah.

b. BNI Multiguna iB Hasanah, adalah jenis pembiayaan konsumtif yang diberikan oleh PT. BNI Syariah Cabang Mataram kepada anggota masyarakat atau nasabah untuk

46http://www.bnisyariah.co.id.awards, diakses tanggal 28 Agustus 2019 pukul 21:10.

pembelian barang kebutuhan konsumtif ataupun jasa yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan disertai dengan agunan berupa tanah dan bangunan yang ditinggali berstatus SHM atau SHGB dan bukan barang yang dibiayai.

c. BNI oto iB Hasanah, yaitu fasilitas pembiayaan konsumtif dengan akad murabahah yang diberikan kepada anggota masyarakat atau nasabah untuk pembelian kendaraan bermotor yang jaminannya dengan kendaraan bermotor ini.

d. BNI Emas iB Hasanah, merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh PT. BNI Syariah Cabang mataram kepada nasabah untuk membeli emas dalam bentuk batangan yang dapat diangsur setiap bulannya dengan menggunakan akad murabahah (jual beli).

e. BNI CCF (Cash Collateral Financing) iB Hasanah, yaitu pembiayaan yang dijamin dengan menggunakan agunan yang likuid, yaitu dengan menggunakan simpanan nasabah tersebut dalam bentuk deposito, giro, dan tabungan yang diterbitkan oleh PT. BNI Syariah Cabang Mataram.

f. BNI Fleksi Umroh iB Hasanah, adalah pembiayaan konsumtif yang diberikan bagi anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pembelian jasa perjalanan ibadah umroh nasabah melalui BNI Syariah yang sudah bekerja sama dengan Travel Agent yang sesuai dengan prinsip syariah.

c. Produk Jasa/Layanan

a. Bank Notes, adalah uang kertas asing yang merupakan alat pembayaran yang sah di Negara Penerbit, namun merupakan

“barang dagangan” di negara lain (termasuk Indonesia).

b. ATM merupakan layanan perbankan dalam waktu 24 jam yang dapat memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi tanpa harus nasabah datang langsung ke Kantor Cabang.

c. SMS Banking yaitu layanan perbankan yang disediakan dalam waktu 24 jam. Nasabah juga bisa melakukan transaksi perbankan melalui handphone nasabah masing-masing.

d. Internet Banking ini adalah layanan perbankan 24 jam dengan menggunakan komputer dan dapat terkoneksi langsung dengan internet.

e. Mobile Banking adalah layanan yang diberikan PT. BNI Syariah Cabnag Mataram selama 24 jam yang yang telah disediakan.

Nasabah juga dapat melakukan transaksi perbankan melalui handphone yang harus terkoneksi dengan internet.47

47http://www.bnisyariah.co.id.awards, diakses tanggal 28 Agustus 2019, pukul 21:10.

6. Perkembangan Pembiayaan Konsumtif Pada PT. BNI Syariah Cabang Mataram

Tabel 1.2

Perkembangan Pembiayaan Konsumtif Tahun 2014-201848

No Tahun Product Type Total Asset (Rp)

1 2014 Konsumtif 148,233,897,448

2 2015 Konsumtif 176,820,653,716

3 2016 Konsumtif 220,247,812,836

4 2017 Konsumtif 272,227,375,665

5 2018 Konsumtif 290,514,921,304

Sumber: Dokumen Perkembangan Pembiayaan Konsumtif PT. BNI Syariah Cabang Mataram

Dari tabel 1.2 menunjukkan bahwa selama kurun lima tahun terakhir, perkembangan pembiayaan konsumtif pada PT. BNI Syariah Cabang Mataram mengalami kenaikan, yaitu dari tahun 2014 perkembangan pembiayaan konsumtif PT. BNI Syariah Cabang Mataram mengalami kenaikan aset atau pendapatan sebesar Rp. 148,233,897,448, kemudian meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp. 176,820,653,716.

Kenaikan ini terus terjadi sampai pada tahun 2016 sebesar Rp.

220,247,812,836. Kemudian pada tahun berikutnya 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp. 272,227,375,665. Pada tahun 2018 perkembangan pembiayaan konsumtif mengalami sedikit kenaikan pendapatan sebesar Rp. 290,514,921,304.

48 Dokumen, Arsip PT. BNI Syariah Cabang Mataram, dikutip tanggal 1 Oktober 2019 pukul 20:46.

Sedangkan jumlah nasabah yang melakukan pembiayaan konsumtif pada PT. BNI Syariah Cabang Mataram selama kurun 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.3

Jumlah Nasabah Pembiayaan Konsumtif Tahun 2014-201849

No Tahun Product Type Jumlah Nasabah

1 2014 Konsumtif 1652

2 2015 Konsumtif 1549

3 2016 Konsumtif 1572

4 2017 Konsumtif 1524

5 2018 Konsumtif 1417

Sumber: Dokumen Jumlah Nasabah Pembiayaan Konsumtif PT. BNI Syariah Cabang Mataram.

Dari tabel 1.3 menunjukkan bahwa selama kurun lima tahun terakhir, jumlah nasabah yang mengajukan pembiayaan konsumtif pada PT. BNI Syariah Cabang Mataram mengalami penurunan, yaitu dari tahun 2014 jumlah nasabah pembiayaan konsumtif PT. BNI Syariah Cabang Mataram mengalami penurunan sebanyak 1652 nasabah, sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 1549 nasabah. Kemudian pada tahun 2016 jumlah nasabah yang mengajukan pembiayaan konsumtif mengalami sedikit kenaikan sebanyak 1572 nasabah. Kemudian pada tahun berikutnya 2017 jumlah nasabah pembiayaan konsumtif mengalami penurunan lagi sebanyak 1524 nasabah. Penurunan ini terjadi juga pada

49 Dokumen, Arsip PT. BNI Syariah Cabang Mataram, dikutip tanggal 27 November

2019 pukul 19:33.

tahun 2018 dengan jumlah nasabah yang mengajukan pembiayaan konsumtif sebanyak 1417 nasabah.

7. Syarat dan Prosedur Pembiayaan Konsumtif Pada PT. BNI Syariah Cabang Mataram

Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh calon nasabah dalam mengajukan pembiayaan konsumtif pada PT. BNI Syariah Cabang Mataram adalah sebagai berikut:50

1. Foto Copy identitas diri (KTP/KK)

2. Identitas perusahaan/ legalitas usaha. Untuk yang mengajukan pembiayaan konsumtif itu seorang pengusaha maka yang dibutuhkan adalah legalitas usaha nasabah tersebut, dan untuk yang mengajukan pembiayaan konsumtif itu sebuah perusahaan maka yang diminta itu data pegawainya, slip gaji, SK, serta data jaminan seperti sertifikat IMB (Izin Mendirikan Bangunan), SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) dan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).

3. Harus ada surat penawarannya (jika untuk pembelian rumah) antara developer dengan PT. BNI Syariah Cabang Mataram.

Selain syarat-syarat tersebut, adapun prosedur yang dilakukan oleh PT. BNI Syariah Cabang Mataram dalam mengajukan pembiayaan konsumtif yaitu:

1. Pada saat mengajukan pembiayaan konsumtif, nasabah langsung ke unit sales, dan di unit sales ini nasabah akan ditanya pembiayaan apa

50 Danu Suhendar, Wawancara, Consumer Processing Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 4 Oktober 2019 pukul 10:30.

yang dibutuhkan. Di unit sales inilah tempat menerima data, mengumpulkan data, serta memverifikasi awal.

2. Kemudian, data yang didapatkan tersebut dimasukkan ke sistem EFO (Electronic Financing Organizing) yang dilakukan oleh unit sales.

3. Setelah unit sales menginput semua data, keluarlah hasil print screaning awal dan checklist uji kepatuhan.

4. Setelah keluar hasil print screaning awal dan checklist uji kepatuhan tersebut, kemudian ke processing head nanti processing head menunjuk ke assistant processing untuk dilakukan verifikasi sama appraisal.

5. Setelah dilakukan verifikasi sama appraisal, baru ke processing head lagi untuk diidentifikasi kembali, untuk di review kembali, dan untuk mengusulkan proposal ke pemutus pembiayaan (pimpinan). Jika pembiayaan konaumtif nilainya lebih besar maka bisa ke wilayah, dan bisa juga ke pusat.

6. Setelah proposal diputuskan, bisa langsung ke bagian administrasi pembiayaan. Di bagian administrasi ini, pembiayaan konsumtif melakukan akad, melakukan SKP (Surat Keputusan Pembiayaan), serta penandatanganan di depan notaris di bagian administrasi pembiayaan.

7. Setelah itu, pembiayaan dapat di cairkan dan setelah dilakukan pencairan dilakukanlah pemantauan kembali oleh unit collection.

B. Penerapan Prinsip Kehati-Hatian dalam Meminimalisir Risiko Pembiayaan Konsumtif Pada PT. BNI Syariah Cabang Mataram

Produk pembiayaan mempunyai peran penting bagi suatu lembaga keuangan, khususnya pada lembaga perbankan syariah dalam memudahkan nasabah memilih pembiayaan yang di inginkan. PT. BNI Syariah Cabang Mataram sebagai Bank Negara Indonesia yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah juga harus menyediakan produk pembiayaan konsumtif untuk memenuhi keinginan nasabah akan konsumsi. Produk pembiayaan konsumtif tersebut juga sebagai wujud dari inovasi produk pembiayaan dalam mengembangkan inovasi terbaru yang semakin hari semakin modern. Dalam mengajukan pembiayaan konsumtif, calon nasabah harus membawa dan memenuhi kelengkapan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam pengajuan pembiayaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Syamsul Hadi karyawan unit Sales PT. BNI syariah Cabang Mataram, yang menjabat sebagai Sales Head, ia menuturkan bahwa:

“Syarat dalam pengajuan pembiayaan biasanya fotocopy identitas diri (KTP), identitas perusahaan/legalitas usaha, untuk yang pengusaha legalitas usaha dan untuk yang perusahaan biasanya data pegawai dan slip gaji. Data jaminan serta sertifikat IMB (Izin Membangun Bangunan) atau SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang). Selain itu juga harus ada surat penawaran antara developer dengan bank apabila untuk pembelian rumah”.51

Selain syarat-syarat yang harus dipenuhi calon nasabah, ada juga prosedur pengajuan permohonan pembiayaan konsumtif yang dilakukan oleh

51 Syamsul Hadi, Wawancara, Sales Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 14:30.

PT. BNI Syariah Cabang Mataram. Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Bapak Syamsul Hadi, yang menjabat sebagai Sales Head PT. BNI syariah Cabang Mataram, ia menuturkan bahwa:

“Ada beberapa prosedur dalam penilaian pemberian pembiayaan, yang pertama unit sales mengumpulkan data yang diterima serta memverifikasi awal berkas. Kedua, data dimasukkan ke sistem EFO (Electronic Financing Organizing). Kemudian setelah itu, ke unit processing. Setelah sampai ke unit processing, nanti processing head menunjuk assistant processing untuk dilakukan verifikasi sama appraisal. Setelah dilakukan verifikasi sama appraisal itu aru ke unit processing head lagi untuk di identifikasi kembali, di review kembali, dan untuk mengusulkan proposal ke pemutus pembiayaan ke pimpinan bisa juga. Jika pembiayaan lebih besar nilainya ke wilayah, apabila lebih besar lagi ke kantor pusat. Terus setelah putus pembiayaan, langsung ke administrasi untuk melakukan akad, melakukan SKP (Surat Keputusan Pembiayaan), serta penandatanganan depan notaris. Setelah itu, baru pembiayaan dicairkan kemudian dilakukan pemnatauan.”52

Sedangkan dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam meminimalisir risiko pembiayaan konsumtif, PT. BNI Syariah Cabang Mataram melakukan beberapa analisis. Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Bapak Danu Suhendar karyawan unit Processing yang menjabat sebagai Consumer Processing Head, ia menuturkan bahwa:

“Dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam meminimalisir risiko pembiayaan konsumtif ini, kita menerapkannya dengan cara analisis 5C+1S. Dimana analisis 5C+1S tersebut yaitu Character (watak), Capital (modal), Capacity (kemampuan), Collateral (jaminan), Condidition Of Economy (kondisi ekonomi), dan yang terakhir analisis Syariah nya.”53

Sehubungan dengan penjelasan diatas, Bapak Danu Suhendar juga menjelaskan analisis 5C+1S tersebut. Ia mengatakan bahwa:

52 Syamsul Hadi, Wawancara, Sales Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 14:30.

53 Danu Suhendar, Wawancara, Consumer Processing Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 15:05.

Character (watak) ini dilihat dari histori IDeb SLIK. Pada saat konfirmasi ke bendahara atau ke rekan kerjanya dia baik gitu. Kadang kita juga mendatangi rumah maupun tempat kerja nya, jadi kita konfirmasi seperti itu. Kalau orang yang biasa pernah di bank, biasanya IDeb SLIK itu dari character. Walaupun dia mampu tapi character nya tidak baik, ya buat apa kita kasih”54

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Danu Suhendar sebagai Consumer Processing Head, ia mengatakan bahwa:

Capital (modal) itu kalau di kita yaitu pendapatan DSR (Debt Service Ratio). Kalau dari modal kitakan ada dua yaitu fixed income sama non fixed income. Kalau yang non fixed income ini pengusaha begitu. Kita lihat modal awalnya seperti apa kalau pengusaha ya. Jadi di modal ini yang di lihat itu modal awal atau historis awal seperti apa.”55

Menurut penuturan Bapak Danu Suhendar sebagai Consumer Processing Head PT. BNI Syariah Cabang Mataram bahwa:

Capacity (kemampuan) untuk membayar angsuran pembiayaan yang telah diberikan, kondisi keuangannya seperti apa. Kemampuan ini dilihat juga dari IDeb SLIK tersebut. Jika IDeb SLIK nya bagus, berarti nasabah mampu untuk membayar.”56

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Danu Suhendar yang menjabat sebagai Consumer Processing Head, ia mengatakan bahwa:

“Dalam Collateral (jaminan) kalau di pembiayaan konsumtif memang yang kita lihat itu pertama character, kedua kemampuan membayar, dan yang ketiga jaminannya. Karena kita kebanyakan fixed income ya, mungkin modal untuk yang non fixed income. Terus collateral itu kan jaminan, jaminannya itu sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia FTV (Financing To Value). Jaminan ini wajib, pokoknya intinya itu semuanya wajib. Jika pembiayaan lebih besar maka jaminannya juga lebih besar.

Karena berdasarkan ketentuan Bank Indonesia itu jaminan untuk perumahan atau konsumtif (KPR) dia harus lebih besar.”57

54 Danu Suhendar, Wawancara, Consumer Processing Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 15:10.

55 Danu Suhendar, Wawancara, Consumer Processing Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 15:13.

56 Danu Suhendar, Wawancara, Consumer Processing Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 15:17

57 Danu Suhendar, Wawancara, Consumer Processing Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 15:27.

Menurut penuturan Bapak Danu Suhendar sebagai Consumer Processing Head PT. BNI Syariah Cabang Mataram bahwa:

“Pada Condition of Economy (kondisi ekonomi) ini kalau kita menilai suatu usaha, bagaimana kelanjutan usaha tersebut. Lamanya usaha juga menentukan, kedepannya seperti apa. Kondisi ekeonomi ini juga mempengaruhi, tapi bagi yang non fixed income. Tapi bagi yang penghasilan tetap kan tergantung dari perusahaannya, benefit apa tidak, kalau yang PNS kan tetap dia gajian walaupun kondisi keonomi seperti apa.”58

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Syamsul Hadi yang menjabat sebagai Sales Head, ia mengatakan bahwa:

“Selain analisis 5C tersebut, Analisis Syariah juga memang sangat ditekankan, karena kita disini ada DPS (Dewan Pengawas Syariah), jadi itu setiap waktu bahkan kita disini ada internal audit kita yang mengawasi itu checklist kesyariahannya bagaimana, apakah sudah memenuhi persyaratan apa tidak, usahanya sudah memenuhi persyaratan syariah nya apa tidak, kalau tidak bagaimana begitu. Misalkan kita memberikan kredit atau pembiayaan hotel misalnya, ada jaminan tidak hotel ini misalkan menjadi hotel syariah, tidak ada jaminan kan.

Sekarang kan ada nih hotel syariah salah satunya Hotel Grand Madani, jadi boleh kita biayai. Tetapi hotel yang berdiri di senggigi, tidak ada jaminan syariah nya.Ketika itu ditemukan oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah), maka kita kena sanksi yang pertama dikasih teguran, kedua bagi hasil yang diterima dari pembiayaan yang kita berikan kepada yang non syariah tersebut maka tidak diakui, resikonya dikeluarkan dari keuntungan itu.”59

C. Kendala yang dihadapi oleh PT. BNI Syariah Cabang Mataram dalam Menerapkan Prinsip Kehati-Hatian dalam Meminimalisir Risiko Pembiayaan Konsumtif

Menurut penuturan Bapak Danu Suhendar sebagai Consumer Processing Head terkait kendala-kendala yang dihadapi oleh PT. BNI Syariah Cabang

58 Danu Suhendar, Wawancara, Consumer Processing Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 15:35.

59 Syamsul Hadi, Wawancara, Sales Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 15:45.

Mataram dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam meminimalisir risiko pembiayaan konsumtif, ia menuturkan bahwa:

“Biasanya kendala yang dihadapi dalam menerapkan prinsip kehati- hatian itu ada dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Dari faktor eksternal sendiri yaitu pertama, pada saat verifikasi misalnya verifikasi pegawai adanya kerjasama antara pemberi informasi dengan nasabah atau calon nasabah sehingga informasi itu tidak benar. Kedua, jarak dan lokasi juga mempengaruhi. Kalau jarak nasabah dekat bisa kita langsung kesana/survey tetapi jika jaraknya jauh maka tidak bisa.

Ketiga, pola pikir nasabah masih disamakan dengan bank konvensional.

Sedangkan dari faktor internal yaitu pertama, terjadinya manipulasi data.

Manipulasi data itu baik dari eksternal maupun internal, kesengajaan baik dari salah satu karyawan. Kedua, kurang telitinya dalam menganalisa. Ketiga verifikasi tidak mendalam. Keempat, karyawan disini masih belum menguasai atau minimnya pengetahuan akan produk bank itu sendiri, dan yang kelima tidak bisa membiayai pembiayaan konsumtif seperti pembelian mobil tambang karena digunakan untuk kebutuhan produktif.”60

Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan beberapa informan dari PT.

BNI Syariah Cabang Mataram terkait penerapan prinsip kehati-hatian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa PT. BNI Syariah Cabang Mataram sebagai Bank Negara Indonesia yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatan usahanya telah menerapkan Prinsip Kehati-Hatian pada saat menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat terutama untuk pembiayaan konsumtif.

Prinsip Kehati-Hatian ini diterapkan dengan cara menganalisis nasabah sebelum diberikan pembiayaan dengan menggunakan prinsip 5C+1S dalam menyalurkan pembiayaan khususnya pembiayaan konsumtif.

Untuk menarik minat nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan konsumtif, PT. BNI Syariah Cabang Mataram mengeluarkan produk yang

60 Danu Suhendar, Wawancara, Consumer Processing Head, PT. BNI Syariah Cabang Mataram, tanggal 28 Agustus 2019 pukul 14:30.

bertujuan untuk memudahkan nasabah untuk memilih pembiayaan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, PT. BNI Syariah Cabang Mataram terus menerus mengembangkan inovasi terbaru terutama dalam produk pembiayaan untuk mendapakan loyalitas dan kepercayaan nasabah.

56

A. Penerapan Prinsip Kehati-Hatian dalam Meminimalisir Risiko Pembiayaan Konsumtif Pada PT. BNI Syariah Cabang Mataram

PT. BNI Syariah Cabang Mataram adalah Bank Negara Indonesia yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang tidak menyimpang dari syariat Islam. Dalam Pasal 35 Bab VI Undang-Undang No.

21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah menyatakan bahwa Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian.61 Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.62

Prinsip kehati-hatian sangat penting untuk diterapkan oleh perbankan syariah baik pada semua kegiatan operasionalnya. Prinsip kehati-hatian juga menjadi salah satu asas yang digunakan pada kegiatan usaha perbankan syariah. Oleh karena itu, PT. BNI Syariah Cabang Mataram sebagai bank umum syariah harus menerapkan prinsip kehati-hatian sebagai salah satu asas yang digunakan dalam kegiatan usahanya, khususnya pada pembiayaan konsumtif.

61UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah , hlm. 21. https://www.bi.go.id //.

Diakses pada Rabu 11 September 2019, pukul 11:51.

62 Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm. 144.

Dokumen terkait