Project meeting antara Konsultan dan Penyedia Jasa Pemborongan dilakukan secara periodik (mingguan), untuk kondisi khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 – 3 harian.
3. Instansi Terkait
Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, konsultan perlu melakukan koordinasi dengan instansi dan konsultan lain terkait yang berhubungan dengan scope pekerjaan.
4. Intern Konsultan
Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan job description, juga perlu ada koordinasi antara Team Leader dengan stafnya, seperti antara lain dan tidak terbatas pada :
Rapat bulanan antara Team Leader dan staff, membahas : a. Laporan bulanan.
b. Aktivitas yang sudah dan akan dilaksanakan.
c. Masalah lapangan dan pemecahannya.
d. Penjelasan dan diskusi teknis untuk menunjang kelancaran pekerjaan.
Profesional staf Konsultan akan melakukan kunjungan setiap hari atau secara berkala ke lapangan pada waktu pekerjaan berjalan untuk meyakinkan bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kontrak.
Sub profesional staf akan melaksanakan inspeksi harian untuk meyakinkan bahwa material, tenaga kerja dan hasil pekerjaan fisik sesuai dengan dokumen kontrak dalam hal mutu, volume dan waktu.
Pertemuan-pertemuan khusus antara team leader dengan team atau antar staf Konsultan dengan frekwensi yang cukup atau sesuai kebutuhan, agar terjadi komunikasi, koordinasi, informasi yang baik.
tugas konsultan meliputi melakukan sertifikasi atas pekerjaan ini yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pemborongan. Secara rinci, pekerjaan yang dilakukan pada tahap supervisi adalah :
1. Masa Konstruksi/ Masa Perbaikan : 2. Mengecek data titik survey di lapangan
3. Menyelenggarakan pengawasan menerus di lapangan untuk mendapatkan kepastian bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan di dalam dokumen kontrak.
4. Memeriksa test laboratorium dan test lapangan untuk pekerjaan fisik, juga material yang akan digunakan dan metode kerja untuk mendapatkan kepastian sudah sesuai dengan persyaratan.
5. Menjaga, mengendalikan, mengontrol, memonitor, meevaluasi rencana kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa bar-chart dan atau metode lain yang digunakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui.
6. Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pemborongan, penyesuaian design bila diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan teknis/lapangan.
7. Memberikan laporan secara berkala semua pengukuran kuantitas pekerjaan yang sudah di test termasuk penggunaan material, dengan menggunakan bentuk yang sudah disetujui oleh Pengguna Jasa.
8. Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan.
9. Membantu mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu Pengguna Jasa pada saat dilakukan negosiasi harga dan biaya konstruksi terhadap perubahan kontrak tersebut (bila ada).
10.Mengevaluasi dan membantu menyiapkan rekomendasi bagi Pengguna Jasa dalam bertindak atas klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan kontrak dan perubahan-perubahan lain di luar lingkup pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
11.Memeriksa rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh Pengawas untuk mendapatkan persetujuan Pemimpin Pekerjaan.
12.Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi Penyedia Jasa Pemborongan di dalam semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan terhadap survey tanah dasar, test
DOKUMEN TEKNIS Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Loka Pom Di Kabupaten Aceh
Tengah
V - 15
pengawasan mutu dan masalah lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan.
13.Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap semua jaminan yang diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak, untuk material dan peralatan yang digunakan di pekerjaan. Semua material yang digunakan di pekerjaan termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih dahulu.
14.Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pengguna Jasa, menghadiri dan mencatat semua rapat/pertemuan dengan Penyedia Jasa Pemborongan, Pemimpin Pekerjaan dan Instansi pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan diperlukan dalam kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan dan masalah-masalah kontrak.
15.Mendokumentasikan kondisi cuaca harian, peralatan Penyedia Jasa Pemborongan dan personil di lapangan serta peristiwa/kejadian yang bisa mengakibatkan keterlambatan, dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah keterlambatan tersebut.
16.Memberikan bantuan advis kepada Pemimpin Pekerjaan di dalam menyusun kebijakan dan langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim.
17.Membuat laporan bulanan, laporan teknik/khusus dan laporan akhir pekerjaan seperti yang dikehendaki oleh Pengguna Jasa.
18.Pemeriksaan Serah Terima Sementara, termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara Serah Terima Sementara yang diperlukan, serta menyiapkan Sertifikat Penerimaan Sementara (Certificate of Provisional Acceptance).
Secara ringkas, semua aktivitas di lapangan dirangkum di bawah ini :
1. Persiapan lapangan
Pada tahap persiapan di lapangan, tim konsultan akan mengawasi dan mencek aktivitas-aktivitas konstruksi seperti yang dijabarkan berikut ini :
Memeriksa kualitas semua bahan yang akan digunakan untuk konstruksi.
Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton dan lain- lain.
Lokasi letak bahan-bahan.
Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja.
Jumlah dan kondisi semua peralatan.
Jumlah personil Penyedia Jasa Pemborongan.
Jumlah dan kualitas bahan-bahan.
Kondisi cuaca.
Prosedur administrasi Penyedia Jasa Pemborongan.
Form/formulir kerja.
Persiapan form-work.
Mengecek jadual Penyedia Jasa Pemborongan.
Persiapan konstruksi.
2. Pekerjaan konstruksi/ Perbaikan
Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan selesai dan diperiksa oleh konsultan dan Pemimpin Pekerjaan, maka Penyedia Jasa Pemborongan akan diijinkan untuk melanjutkan pekerjaan konstruksi. Team konsultan akan mengecek langsung hal-hal berikut ini :
Metoda pekerjaan konstruksi;
Penggunaan bahan;
Pengecekan jadwal;
Kondisi cuaca dari waktu ke waktu selama periode pelaksanaan pekerjaan;
Pengambilan contoh (sampling).
Sebelum pekerjaan fisik dimulai, Penyedia Jasa Pemborongan mengajukan
“Request” terlebih dahulu, yang berisi antara lain :
Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan;
Lokasi pekerjaan;
Peralatan yang akan digunakan;
Estimasi volume pekerjaan;
Material yang akan digunakan;
Rencana jam kerja.
3. Pengawasan mutu
Sebelum memulai aktivitas konstruksi, Penyedia Jasa Pemborongan akan membuat suatu permohonan tertulis kepada konsultan untuk prosedur konstruksi dan persetujuan pekerjaan. Konsultan akan :
Menginspeksi dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan.
Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan fisik.
Menginspeksi dan menyetujui metoda serta ketelitian pekerjaan
DOKUMEN TEKNIS Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Loka Pom Di Kabupaten Aceh
Tengah
V - 15
Memeriksa/menginstruksikan test-test lapangan.
Memeriksa/menginstruksikan test laboratorium terhadap sampel-sampel yang diambil dari lokasi kerja.
Memeriksa/menginstruksikan test yang lain sesuai spesifikasi.
4. Pengawasan kuantitas
Pengawasan kuantitas (quantity control) akan mengecek bahan-bahan yang ditempatkan oleh Penyedia Jasa Pemborongan. Konsultan akan memproses bahan- bahan dan produk fisiknya berdasarkan atas :
Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi
Metoda perhitungan.
Lokasi kerja.
Jenis pekerjaan (work item).
Tanggal diselesaikannya pekerjaan.
5. Catatan-catatan teknis
Catatan-catatan akan dikeluarkan/diberikan dari waktu ke waktu, untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada Penyedia Jasa Pemborongan guna meningkatkan aspek- aspek pekerjaan fisik, metode kerja/construction methode dan lain-lain.
Demikian juga catatan-catatan/instruksi-instruksi diberikan juga untuk pekerjaan yang hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi.
1. Fase value engineering :
Pekerjaan yang dilakukan pada tahap value engineering antara lain sebagai berikut :
Memeriksa original design, untuk mengetahui apakah dimungkinkan dilakukan redesign untuk penghematan sesuai usulan Penyedia Jasa Pemborongan.
Metode konstruksi, pengoperasian alat berat, sehingga diharapkan diperoleh penghematan biaya konstruksi.