• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian Data dan Analisis

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai alat untuk meraih data sebanyak mungkin terhadap berbagai hal yang berkaitan dan mendukung untuk mengeksplorasi dan mengumpulkan data dalam penelitian ini.

Untuk mendapatkan data yang berkualitas dan instenfikasi secara berurutan akan disajikan data tentang :

1. Penerapan reward dan punishment dalam membentuk akhlak kepada Allah siswa SMP Satya Dharma Balung tahun pelajaran 2016/2017

a. Akhlak kepada Allah 1) Menauhidkan Allah

Salah satu bentuk akhlak kepada Allah yaitu menauhidkan Allah dengan cara mempertegas keesaan Allah dengan wujud menyembahnya yang berupa shalat fardu dan salat sunnah.

Dari kelima salat wajib yang disyariatkan, hanya satu salat yang dilaksanakan di SMP Satya Dharma Balung yaitu Salat berjamaah duhur.

Menurut Hasun Syukur S.Pd selaku kepala sekolah menjelaskan bahwa pelaksanaan salat duhur di smp satya dharma dilaksanakan pada jam 12.40 atau jam pulang.

Reward dan punishment merupakan sebuah alat pendidikan yang bertujuan untuk merubah akhlak seorang siswa menjadi lebih baik.

Menurutpenuturan Hasun Syukur S.Pdmengenai penerapan reward dan punishmentdi SMP Satya Dharma Balung khususnya tentang pelaksanaan salat berjamaah duhur yaituberupa pemilihan siswa teladan yang dilaksanakan pada akhir semester. Sedangkan punishment berupa denda uang sebesar Rp 1.000.56

Menurut Salsabila Nur Husna sebagai siswi kelas IXA “ alhmdulillah setiap akhir semester saya selalu dinobatkan menjadi siswi teladan karena rajin melakukan salat berjamah duhur disekolah yang merupakan salah satu kewajiban umat islam serta kewajiban siswa yang bersekolah di smp satya dharma, dengan adanya penobatan tersebut saya termotivasi untuk selalu melaksanakan salat berjamaah. disamping itu, ketika saya salat berjamaah disekolah sepulang sekolah saya merasa tenang dan bisa langsung istarahat, menurut saya itu salah satu manfaatnya.57

Menurut Hafidzul siswa kelas IX B “ hampirtiga sampai empat kali dalam satu minggu saya selalu kena denda karena meninggalkan kewajiban salat berjamaah duhur yang ada disekolah. Yang menyebabkan saya membayar denda sebesar Rp 1.000“ 58

Dari data dan pemaparan informan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pemberian reward dan punishment dalam hal ibadah wajib salat duhur siswa SMP Satya Dharma Balung adalah dengan adanya reward berupa penobatan siswa teladan diakhir semester sebagian siswa lebih mentaati peraturan serta termotivasi bahkan bersaing

56Hasun ,wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 25 Oktober 2016, 08.00 WIB.

57Salsabila ,wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 25 Oktober 2016, 09.45 WIB.

58Hifdzil ,wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 25 Oktober 2016, 10.00 WIB.

untuk mendapatkannya.Tetapi dengan adanya punishment berupa denda sebesar Rp 1000 siswa banyak menyepelekan.

Salat sunnah duha merupakan salat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha atau di antara matahari sepanjang tombak sampai waktu shalat dhuhur. Di SMP Satya Dharma pelaksanaan salat dhuha jam 07.00 sampai 07.30, dalam pelaksanaannya shalat Dhuha 4 rakaat atau 2 salam dilanjutkan pembacaan Q.S Al-waqi’ah, Asmaul Husna diakhiri Do’a salat Dhuha yang dipimpin oleh wali kelas dan ketua kelas. Salat dhuha yang dilaksanakan di SMP Satya Dharma Balung bertujuan untuk melatih siswa dalam mengerjakan ibadah sunnah serta menerapkan intisari mata pelajaran PAI. 59

Dalam proses membentuk akhlak siswa, tentu ada kendala yang menyebabkan siswa berhasil atau gagal dalam mematuhi peraturan yang ada, dengan adanya kendala tersebut seorang guru memberikan suatu cara yang salah satunya adalah menerapkan reward dan punishment agar siswaberhasil dalam melaksanakan peraturan dan tata tertib sekolah yang sudah ditetapkan.

Menurut penuturan Hasun Syukur S.Pd menjelaskan bahwa :

59Observasi keadaan SMP Satya Dharma Balung

“apabila siswa-siswi SMP Satya Dharma yang melaksanakan salat dhuha akan saya tambah poin dan bagi yang tidak melaksanakan salat dhuha akan dikurangi pointnya, jika point kurang dari ketetapan peraturan yang ada maka siswa tersebut tidak bisa mengambil laporan hasil belajar”60

Bapak Akhmad Lutfi selaku guru TIK dan Wali Kelas IXA menambahkan bahwa :

“ dengan adanya peraturan yang ditetapkan oleh Bapak Hasun, saya sebagai guru dan wali kelas sangat setuju diterapkannya reward dan punishment yaitu berupa penambahan serta pengurangan point,dan point tersebut menjadi syarat pengambilan laporan hasil belajar ditengah dan akhir semester.Harapan saya dengan itu siswa lebih giat lagi mengikuti salat dhuha”61

Dari data dan pemaparan informan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pemberian reward dan punishment dalam hal ibadah sunnah siswa SMP Satya Dharma Balung, adalah merupakan cara yang bijak dalam membentuk akhlak siswa selama mematuhi dan melaksanakan ketentuan yang benar. Dan haruslah disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan siswa yang berdasarkan jenjang pendidikan, Agar siswa tidak mengalami ketergantungan akan reward dan trauma akan punishment.

2) Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang mestinya dilakukan sebelum melakukan ibadah lain. Di SMP Satya Dharma Balung sebelum melakukan kegiatan

60Hasun, wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 02 november, 08.30 WIB

61Lutfi, wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 02 november, 10.00 WIB

belajar mengajar diawali dengan membaca do’a mau belajar dilanjutkan membaca Juz 30 (Juz Amma) yang dibimbing oleh salah satu siswa yang dianggap sudah baik dalam dalam membaca Al-Qur’annya dan di jaga oleh guru yang mendapat jam pertama dikelas masing masing.

Bapak Holilul Hamdani S.Pd.I selaku guru PAI mengatakan bahwa:

Ketika berlangsungnya kegiatan membaca Al- Qur’an diruangan kelas VII B masih saja terdapat siswa yang bergurau, mengganggu teman yang lain. Akhirnya saya pun terpaksa memberikan peringatan terhadap siswa tersebut berupa membaca Al-Qur’an didepan teman teman yang lain dengan posisi berdiri dan kaki diangkat sebelah dan apabila ketika kegiatan membaca Al-Qur’an dilakukan dengan disiplin saya selalu memberikan kata kata manis siapa saja yang membaca alqur’an dengan disiplin ketika hendak pelajaran dimulai. 62

Bapak Ali Muhsin selaku guru IPS menambahkan bahwa : Memang ada sebagian siswa kelas VII B yang membuat gaduh dan mengganggu temannya dalam kegiatan tersebut saya mengambil sebuah tindakan berupa memberikan ancaman membersihkan kamar mandi ketika waktu istirahat dan saya foto lalu ditempel didepan semua kelas dan apabila siswa saya yang membaca Al-Qur’an mulai awal hingga selesai dengan hidmad saya tunjuk untuk memimpin mengaji ketika keesokan harinya.63

Dengan adanya penerapan reward dan punishment merupakan suatu upaya agar siswa bisa mentaati peraturan yang ada.

Menurut solehah, siswa kelas VII B berpendapat bahwa :

62Holilul, wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 28 Oktober 2016, 09.00 WIB

63Ali, wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 28 Oktober 2016, 09.45 WIB

Reward yang diberikan Bapak Holilul Hamdani kepada saya karena telah membaca Al-Qur’an dengan baik merupakan suatu kebanggaan dan keistimewaan tambahan saat kegiatan belajar didalam kelas.64

Menurut Febrikelas VII B berpendapat bahwa : Punishmentyang diberikan oleh Bapak Holilul Hamdani menjadikan saya jera karena hukuman berdiri dengan kaki sebelah kurang lebih sekitar 15 menit, sangat memalukan bagi saya dihadapan teman yang lainnya dan yang paling parah ketika istirahat saya diejek oleh teman- teman.65

2. Penerapan Reward dan Punishmentdalam membentuk akhlak kepada sesama siswa SMP Satya Dharma Balung tahun pelajaran 2016/2017

a. Akhlak kepada guru

Guru merupakanorang yang sangat besar jasanya dalam memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan mental kepada siswa.dan siswa adalah orang yang bisa segalanya atas jasa guru, Seorang siswa wajib berbuat baik kepada guru dalam arti menghormati, memuliakan dengan ucapan dan perbuatan, sebagai balas jasa atas kebaikan yang diberikannya dengan tujuan agar siswa menjadi orang yang berguna.Banyak cara yang dapat dilakukan seorang siswa dalam rangka berakhlakbaik terhadap seorang guru, di antaranya adalah sebagai berikut:

a) Tidak mendahului ketika berjalan.

64Sholehah, wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 28 Oktober 2016, 10.00 WIB

65Febri, wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 28 Oktober 2016, 10.00 WIB

b) Tidak duduk ditempat duduknya.

c) Tidak memulai percakapan dengannya kecuali atas izinnya.

d) Tidak bicara disisinya.Tidak menanyakan sesuatu ketika sudah bosan.

e) Menjaga waktu.

f) Dan tidak mengetuk pintu rumah atau kamarnya.66 Dengan perubahan zaman yang menyebabkan kemerosotan moral, banyak sudah dari sebagian peserta didik menyepelekan akhlak kepada gurunya, menganggap guru seperti temanya sendiri.

Seperti yang dialami oleh Bapak Luqman Hakim selaku Kesiswaan mengatakan bahwa :

Ketika saya mengkondisikan kelas disaat proses belajar mengajar ada salah satu siswa yang masih berkeinginan keras main diluar kelas yang alasan gurunya belum datang, tetapi saya memaksa menyuruh siswa memasuki kelas masing-masing sampai gurunya datang, alhasil siswa tersebut masuk kelas dengan hati terpaksa sambil melontarkan kata kata kotor dengan terpaksa saya menyeret kekantor dihadapkan kepada bapak kepala sekolah, dari kejadian tersebut keesokan harinya ketika siswa melihat saya tanpa disuruh langsung masuk kelas masing masing.67

Bapak Zainuddin selaku Wali Kelas VII B menambahkan bahwa :

Ketika proses belajar mengajar kelas mesti dalam keadaan ramai sudah sering saya peringatkan berkali - kali.

Tetapi hanya satu dua orang yang mendengarkan perkataan saya, kesabaran saya sudah habis saya ambil tindakan memberi tindakan jika masih ramai saya suruh menjelaskan pelajaran untuk menggantikan posisi saya.Dengan adanya

66Syaikh Al Zarnuji, Etika Belajar Bagi Penuntut Ilmu, terj.Ma’ruf Asrori,( Surabaya’’ Al Miftah, 2012),43.

67Luqman, wawancara, SMP Satya Dharma Balung,07 november, 09.00 WIB

perlakuan tersebut siswa takut untuk ramai didalam kelas lagi.68

Dari data dan pemaparan informan tersebut, penulis menyimpulkan guru dalam memberikan hukuman bernuansa positif pada siswa, Hukuman bersifat positif dan Hukuman tidak membuat trauma.sehingga siswa tidak membuat sakit hati tetapi memberikan efek jera dan bersifat pembelajaran.

b. Akhlak kepada diri sendiri

Sebagai seorang siswa kita harus berakhlak baik, baik kepada Allah,guru, dan berahlak kepada diri sendiri.Berakhlak kepada diri sendiri dapat diartikan sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani. Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa,Sehingga setiap orang bertanggung jawab atas akhlak yang dilakukan, terhadap dirinya sendiri ini antara lain:

a) Menjaga kebersihan b) Bersikap jujur c) Bersikap amanah d) Menjaga harga diri

e) Hilm( menahan diri dari amarah dan balas dendam) f) Dermawan

g) Adil

68zainuddin wawancara, SMP Satya Dharma Balung,07 november, 11.00 WIB

Secara umum yang dilakukan oleh siswa dari akhlak diri sendiri diantara nya :

1) Menjaga kebersihan

Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna karena dengan lingkungan yang bersih tercipta kehidupan yang aman, sejuk dan sehat.Dengan menjaga kebersihan lingkungan, maka kita dapat terhindar dari penyakit yang disebabkanlingkungan yang tidak sehat.Lingkungan pun menjadi lebih sejuk dan bebas dari polusi udara dan kita pun lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.Sedangkan disekolah, lingkungan yang bersih dapat mendorong semangat belajar siswa terutama kebersihan didalam kelas yang menjadi tanggung jawab seorang siswa.

Di SMP Satya Dharma membudayakan sistem piket untuk menjaga kebersihan kelas yang bedasarkan musyawarah pengurus kelasdan disetujui oleh Wali kelas, Kelas VIIB menyepakati bagi yang selalu melaksanakan piket tepat waktu akan dijadikan seksi kebersihan yang bebas tidak ada tanggungan selama satu bulan sedangkan tidak melaksanakan piket akan didenda uang sebesar Rp 5000, dan uang tersebut dikumpulkan kepada bendahara kelas yang tujuannya dijadikan unuk keperluan kelas. 69

69Observasi keadaan sekitar SMP Satya Dharma Balung.

Menurut Diahkelas VII B berpendapat bahwa : Diterapkannya jadwal piket dan peraturan bebas piket selama satu bulan bagi yang rajin dan tepat waktu melaksanakannya, membuat saya selalu mengerjakan dengan sungguh sungguh. Dengan adanya kebebasan tersebut merupakan bonus dipagi hari yang bisa saya pergunakan untuk mempelajari materi pertmuan jam pertamasedangkan anak lainya masih disibukkan dengan kegiatan membersihkan kelas.70

Bapak Hasun Syukur S.Pd menambahkan bahwa : Disamping adanya jadwal piket yang diterapkan di kelas VIIB, bertujuan agar supaya terjaganya kebersihan kelas, ketika saya mengajar dikelas tersebut saya menerapkan peraturan yang unik yaiu jika di kelas tersebut ada sampah bungkus makanan yang berserakan maka saya anak – anak suruh iuran untuk membeli makanan tersebut dengan sejumlah siswa yang ada didalam kelas.71

2) Hilm (menahan diri dari marah)

Marah ialah bergejolaknya darah dalam hati untuk menolak gangguan yang dikhawatirkan terjadi atau karena ingin balas dendam kepada orang yang menimpakan gangguan yang terjadi padanya. Marah banyak sekali menimbulkan perbuatan yang tidak diinginkan seperti memukul antar sesama teman, melempar barang, berkelahi dan mengeluarkan perkataan-perkataan kotor dengan berbagai bentuk kezhaliman dan permusuhan bahkan sampai membunuh yang nantinya akan disusul oleh penyesalan.

70Diah,wawancara, SMP Satya Dharma Balung,15 november, 10.00 WIB

71Hasun , wawancara, SMP Satya Dharma Balung,15 november, 09.45 WIB

Fase labilnya siswa SMP yang masih sangat identik dengan rasa ingin tahu tentang segala hal utamanyaterhadap lingkungan sekitar, yang mudah tersinggung, perkelahian yang dijadikan sebuah andalan untuk melampiaskan kemarahan terhadap sesama.

Bapak Luqman Hakim selaku Kesiswaan mengatakan bahwa :

Dari generasi ke generasi akhir-akhir ini saya sudah kewalahan menghadapi siswa, tidak habis pikir cara apalagi yang akan saya lakukan, mulai dari teguran, ancaman saya sudah lakukan. Tetapi saya mempunyai prinsip jangan sampai kalah dengan siswa yang saya hadapi, dan saya tidak tinggal diam saya selalu sharing dengan guru-guru untuk menemukan cara supaya tidak terulang lagi yang namanya perkelahian. Alhasil dengan adanya musyawarah saya menemukan cara memamggil orang tuanya kesekolah dengan memberlakukan denda berupa semen 2 karung. 72

Menurut Munir, kelas VII B salah satu siswa yang pernah berkelahi berpendapat bahwa :

Saya jera dengan perlakuan yang diberikan oleh Bapak Luqman disamping saya malu karena orang tua dipanggil kesekolahan yang disebabkan kenakalan saya serta sepulang sekolah saya disambut dengan kemarahan orang tua saya. Keesokan harinya uang saku yang diberikan oleh orang tua tidak sama seperti biasanya karena dipotong untuk membayar denda semen 2 karung.73

Dari data dan pemaparan informan tersebut, penulis menyimpulkan guru dalam memberikan hukuman harus

72Luqman , wawancara, SMP Satya Dharma Balung,20 november, 11.00 WIB

73Munir , wawancara, SMP Satya Dharma Balung, 20 november, 09.45 WIB

didukung hukuman yang bersifat nonakademik supaya siswa jera tidak mengulanginya lagi.

Temuan Penelitian

No Fokus Penelitian Temuan Penelitian 1 Penerapan reward dan punishment

dalam membentuk akhlak kepada Allah siswa SMP Satya Dharma Balung tahun pelajaran 2016/2017

Temuan penelitian berdasarkan fokus 1 yaitu:

1.1 Menauhidkan Allah

a. Dengan adanya penerapan reward dan punishment dapat dijadikan alat pendidikan untuk merubah akhlak siswa

b. Diterapkan reward berupa penobatan siswa teladan diakhir semester sebagian siswa lebih mentaati peraturan serta termotivasi bahkan bersaing untuk mendapatkannya.

c. Diterapkanpunishment berupa denda sebesar Rp 1000 siswa banyak menyepelekan karena dianggap mudah untuk membayarnya.

1.2 Membaca Al-Qur’an

a. Diterapkannya reward berupa ditunjuk memimpin mengaji ketika keesokan harinya siswa lebih semangat membaca Al- qur’an.

b. Diterapkannya punishment berupa membaca Al-Qur’an didepan teman teman yang lain dengan posisi berdiri dan kaki diangkat sebelah siswa lebih disiplin ketika membaca Al-Qur’an ketika diawal pelajaran.

c. Dengan adanya punishment berupa pengurangan point bagi yang tidak melaksanakan salat duha siswa lebih giat dan tepat waktu.

d. Dalam memberikan reward dan punishment harus disesuaikan jenjang pendidikan agar tidak terjadi ketergantungan akan reward dan trauma akan punishment .

2 Penerapan reward dan punishment dalam membentuk akhlak kepada sesama siswa SMP Satya Dharma Balung tahun pelajaran 2016/2017

Temuan penelitian berdasarkan fokus 2 yaitu:

2.1 Akhlak kepada guru

a. Diterapkannya punishment berupa mengganti posisi sebagai guru proses belajar mengajar menjadi kondusif.

b. Menyeret kekantor dan dihadapkan kepada

kepala sekolah siswa lebih takut dan tidak berkatar kotor kembali.

2.2 Akhlak pada diri sendiri

a. Diterapkannya reward berupa bebas piket selama satu bulan anak menjadi giat untuk menjalankan piket didalam kelas.

b. Adanya peraturan apabila ada sampah bungkus makanan yang berserakan menyuruh anak-anak iuran untuk membeli makanan tersebut dengan sejumlah siswa yang ada didalam kelas. Dengan peraturan tersebut siswa menkadi takut apabila kelasnya kotor/ berserakan sampah.

c. Punishment denda berupa semen 2 karung dan memamggil orang tuanya kesekolah bagi siswa yang berkelahi dilingkungan sekolah, dengan adanya punishment denda tersebut siswa mengakui untuk tidak akan mengulanginya lagi.

C. Pembasan Temuan

1. Penerapan reward dan punishment dalam membentuk akhlak kepada Allah siswa SMP Satya Dharma Balung tahun pelajaran 2016/2017

Reward dan punishmentmerupakan sebuah metode belajar yang dimaksudkan sebagai tindakan disiplin atau memotivasi pada siswa. Al- Qur’an menjelaskan bahwa reward dan punishment menunjukkan balasan terhadap apa yang diperbuat oleh seseorang dalam kehidupan atau diakhirat kelak karena amal perbuatannya. Q.S An-Najm :31.

Artinya : Dan hanya kepunyaan Allah lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang melakukan kejahatan dengan hukuman atas perbuatan mereka sendiri, dan supaya membalas orang-orang yang melakukan kebaikan dengan pahala yang lebih baik”.

Dari ayat diatas terdapat penjelasan mengenai reward dan punishment. Dengan adanya reward ditujukan kepada orang–orang yang berakhlak baik akan mendapatkan kebaikan pula, sedangkan punishment ditujukan kepada orang yang melanggar perintah dan akan menerima suatu balasan yang setimpal.

Dalam berakhlak kepada Allah, adalah suatu hal yang menjadi prioritas ketika kita telah berikrar menjadi seorang muslim yaitu tidak lain beragama Islam dan bertuhankan Allah SWT. Semua kehidupan hamba Allah yang dilaksanakan dengan niat mengharapkan keridhaan Allah SWT itu bernilai ibadah yang sifatnya langsung berhubungan dengan Allah tanpa perantara yang merupakan bagian dari “ Hablum Minallah “.

Penerapan reward dan punishmentdalam membentuk akhlak kepada Allah siswa SMP Satya Dharma Balung merupakan suatu sarana yang bertujuan untuk siswa bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjalankan perintahnya berupa salat berjamaah duhur dan salat sunnah dhuha sebagai proses pembelajaran supaya siswa lebih membiasakan untuk melaksanakannya.

2. Penerapan reward dan punishment dalam membentuk akhlak kepada sesama siswa SMP Satya Dharma Balung tahun pelajaran 2016/2017

Kata ‘’Akhak” berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai,tingkah laku atau tabiat. Jadi akhlak dapat diartikan suatu tingkah laku seseorang yang mencerminkan kehidupan sehari hari. Ruang lingkup akhlak mencangkup tiga pola

hubungan pola hubungan manusia dengan Allah, pola hubungan manusia dengan sesama manusia dan pola hubungan manusia dengan alam semesta.

Dalam Al-Quran Allah memerintahkan untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang baik yang diawali dari bagaimana seseorang bertutur kata yang baik sampai kepada tata cara berbuat baik dalam membunuh orang kafir. Q.S Al-Baqarah ayat : 83





























































Artinya : “ Dan ingatlah kami mengambil janji dari bani israil janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, serta bertutur katalah yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari janji), kecuali sebagian kecil di antara kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang”

Sepenggal ayar diatas “serta bertutur katalah yang baik kepada manusia “ berkatalah kepada sesama dengan baik dan lemah lembut.

Perkataan yang baik merupakan bagian dari amar ma’ruf nahi munkar yang mengandung kesabaran, pemaafan dan berkata baik kepada sesame yaitu akhlak baik yang diridloi oleh Allah SWT.

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain, dengan itu kita harus menjalin hubungan baik kepada sesama.

Ketika kita berada dilingkungan sekolah maka kita perlu adanya membentuk akhlak kepada guru dan diri sendiri supaya kita bisa bergaul dengan baik. Di SMP Satya Dharma memberikan alat pendidikan berupa reward bagi siswa yang berakhlak baik sedangkan punishment diberikan kepada siswa yang berakhlak kurang baik. Dengan adanya alat pendidikan tersebut siswa lebih hormat kepada yang lebih tua (guru), lebih menghargai kepada sesama dan mengetahui antara perbuatan yang baik atau buruk.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penerapan reward dan punishment dalam membentuk akhlak kepada Allah siswa SMP Satya Dharma Balung tahun pelajaran 2016/2017

a) Dengan adanya penerapan reward dan punishment dapat dijadikan alat pendidikan untuk merubah akhlak siswa b) Diterapkan reward berupa penobatan siswa teladan diakhir

semester sebagian siswa lebih mentaati peraturan serta termotivasi bahkan bersaing untuk mendapatkannya.

c) Diterapkan punishment berupa denda sebesar Rp 1000 siswa banyak menyepelekan karena dianggap mudah untuk membayarnya.

d) Diterapkannya reward berupa ditunjuk memimpin mengaji ketika keesokan harinya siswa lebih semangat membaca Al-qur’an.

e) Diterapkannya punishment berupa membaca Al-Qur’an didepan teman teman yang lain dengan posisi berdiri dan kaki diangkat sebelah siswa lebih disiplin ketika membaca Al-Qur’an ketika diawal pelajaran.

f) Dengan adanya punishment berupa pengurangan point bagi yang tidak melaksanakan salat duha siswa lebih giat dan tepat waktu.

g) Dalam memberikan reward dan punishment harus disesuaikan jenjang pendidikan agar tidak terjadi ketergantungan akan reward dan trauma akan punishment .

Dokumen terkait