• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tekhnik Analisis Data

ىىىى

H. Tekhnik Analisis Data

Untuk mengolah data menjadi sebuah pembahasan, maka peneliti menganalisis data dengan tekhnik analisis deskriptif yaitu berusaha memberikan gambaran dari data yang diperoleh dengan menggunakan rumus persentase sesuai dengan tabel sebelumnya.

Anas Sujono (2002: 36) rumus yang digunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

% N 100 P  F 

Keterangan :

F : Frekuensi yang sedang dicari persentase N : Jumlah frekuensi/ banyaknya responden P : Angka persentase

Hasil dari perhitungan tersebut, kemudian peneliti tabulasikan dalam bentuk tabel frekuensi dan diberikan interpretasi terhadap hasil tabulasi untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.

33 1. Sejarah Berdirinya Desa Talle

Sejarah berdirinya Desa Talle berawal dari sebuah kerajaan kecil bernama Bulu yang dipimpin oleh seorang Arung yang diberi gelar Arung Pulu, beberapa pendapat menceritakan tentang perjalanan lahirnya Desa Talle semuanya berawal dari Bulu. Oleh sebab itu dapat kita lihat beberapa penuturan informan yang dapat dikategorikan sebagai budayawan dalam mengenal asal mula Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai sebagai berikut :

a. Menurut H.Muh. Yusuf, beliau adalah mantan kepala Desa dan juga sebagai purnawirawan TNI AD. Beliau menjabat kepala Desa Talle sejak tahun 1976 sampai dengan tanggal 7 – November- 2001. Beliau menuturkan asal mula Desa Talle berawal dari Bulu yang mana pemimpinnya pada waktu pemerintahan colonial bergelar Arung Bulu.Pemimpin-pemimpin yang diketahui berawal dari yang pertama adalah Puang Mallureng ( Kampilong Dg Mallureng ),keturunan dari Terasa Sinjai Barat, dan istri puang Arung bernama Dg Talewa,sedang daerah kekuasaanya adalah mencakup seluruh wilaya Sinjai Tengah dan sebagian Sinjai Selatan. Setelah Arung Pulu wafat beliau diganti oleh

Petta Paccing,Petta Paccing inilah yang memindahkan kota kerajaan dari Bulu menuju Talle Lagora (zaman Belanda ).

Nama Talle mulai dikenal oleh kalangan masyarakat karna dijadikan pusat pemerintahan pada waktu itu. Berlanjut kepemimpinan yaitu setelah wafat Petta Paccing maka digantikan Petta Sau,setelah Petta Sau wafat diganti lagi oleh seorang pemimpin bernama Petta Ecca (zaman belanda).Setelah kepemimpinan Petta Ecca beliau diganti oleh petta Pakki( zaman peralihan dari tangan belanda ketangan kemerdekaan RI).Setelah Petta Pakki aru Talle wafat,maka terpecahlah wilayah-wilayah kekuasaan atau dapat dikatakan terjadi pemekaran wilayah,salah satu diantaranya adalah Talle lagora, diabadikan namanya pada bagian selatan bernama desa Talle beribukota di Lancibung Dusun Jekka Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan,dan dipinpin oleh kepala desa yang bernama Petta Beddang.

Beliau dikatakan sebagai kepala desa I (pertama) dalam sejarah Desa Talle,dan kepemimpinan beliau dimulai pada tahun (1961 – 1976 )Pada saat itu Desa Talle mulai memacu dari dalam mengembangkan pembangunan desa dengan satu perinsip yaitu damai dan berpacu pada toleransi antar warga,kemandirian,gotong royong .Pada tahun 1976,Petta Beddang diganti oleh bapak H.Muh.Yusuf,beliau adalah sosok dari seorang TNI AD pada waktu itu mencoba mengembangkan perinsip yang telah ditancap oleh kepala desa I (pertama),dan pada tanggal 6 Agustus

1987 Desa Talle telah mampu membawa nama Kabupaten Sinjai dalam lomba Desa tingkat propinsi. Perjalanan yang langkah inilah sehingga Desa Talle banyak dikenal dimasyarakat Sinjai dan sekitarnya.

b. Menurut Asikin Bin Rajab,menuturkan bahwa dikediaman Arung Pulu berbatasan dengan kampung bernama ; Bagian Utara Pajang Puleng, bagian Timur Ammessing,bagian Selatan Kaherrang dan bagian Barat Karobbi.

2. Kondisi Geografis

Desa Talle adalah salah satu Desa dikecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai yang terletak disebelah Utara ibu kota kecamatan dan terletak disebelah selatan ibu kota dikabupaten Sinjai yang letaknya kurang lebih 23 km dengan luas wilayah 2.090 Ha yang berbatasan dengan sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bulu Kamase;

 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Palae;

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gareccing; dan

 Sebelah Barat berbatasan dengan Sinjai Tengah

Dari total luas Wilayah Desa Talle secara Administratif dibagi lagi menjadi 6 Dusun yaitu:

NO DUSUN RW RT

1 JEKKA 4 9

2 LEPPANG 2 4

3 BATU LEPPA 1 2

4 GARECCING 1 1

5 SENGKANG 2 4

6 PANGISORENG 2 4

JUMLAH 12 24

Sumber: Dokumentasi Kantor Desa Talle Kec. Sinjai Selatan Kab. Sinjai 29 Juni 2015.

3. Maasalah Pendidikan

Pendidikan sangat berpengaruh karna ditandai oleh tingginya kesadaran masyarakat untuk menciptakan kerukunan baik toleransi dalam desa maupun luar desa.Pergaulan dimasyarakat telah bergeser dari yanmg kurang baik kepada yang baik.Pengikisan pengaruh lingkungan sangat memadai

4. Perkembangan Penduduk

Perkembangan atau pertumbuhan penduduk merupakan indeks perbandingan jumlah penduduk pada suatu tahun terhadap jumlah penduduk pada tahun sebelumnya. Perkembangan jumlah penduduk dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian (pertambahan alami), selain itu juga dipengaruhi adanya faktor migrasi penduduk yaitu perpindahan keluar dan masuk. Pada dasarnya tingkat pertumbuhan jumlah penduduk,

dapat digunakan untuk mengasumsikan prediksi/perkiraan jumlah penduduk dimasa yang akan datang.

Table: Jumlah dan perkembangan penduduk di Desa Talle tahun 2014-2015

A. Jumlah penduduk Jenis kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

Jumlah penduduk tahun lalu 2501 Orang 2612 Orang Jumlah penduduk tahun ini 2553 Orang 2665 Orang

Persentase perkembangan 2.08% 2.03%

Sumber: Dokumentasi Kantor Desa Talle Kec. Sinjai Selatan Kab. Sinjai 29 Juni 2015.

Table: Jumlah dan perkembangan Kepala Keluarga Desa Talle tahun 2014-2015

B. Jumlah keluarga Kepala Keluarga Jumlah Total Jumlah KK Laki-laki KK Perempuan

Jumlah keluarga tahun lalu 978 KK 18 KK 996 KK Jumlah keluarga tahun ini 1121 KK 21 KK

1142 KK Prosentase Perkembangan 14.62 KK % 16.7 KK %

Sumber: Dokumentasi Kantor Desa Talle Kec. Sinjai Selatan Kab. Sinjai 29 Juni 2015.

Berdasarkan tabel diatas memberikan gambaran bahwa antara 150 penduduk wanita sebanding dengan 100 penduduk laki-laki di Desa talle.

Dengan melihat jumlah penduduk Desa Talle dan potensi wilayahnya, maka sudah dapat dipastikan bahwa sebagian besar penduduknya adalah hidup sebagai petani.

Sarana dan prasarana yang dimiliki Desa Talle merupakan factor utama dalam menunjang tingkat kemajuan suatu desa dalam rangka frekuensi jalur prekonomian disamping masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat desa.

5. Potensi Pertanian

Pada umumnya bentuk wilayah Desa Talle adalah mulai dari datar,bergelombang, berbukit, sampai bergunung dengan tingkat kemiringan yang sangat berfariasi. Desa Talle berada pada ketinggian tempat dari permukaan laut antara 250-400 meter dari permukaan laut.

Jenis tanah yang banyak dijumpai diwilaya Desa Talle dominan oleh jenis tanah latosol coklat dan berbatu. Dimana lahan pegunungan yang ada yaitu pertanian lahan kering merupakan jenis pegunungan yang dominan terdiri dari:

1. Kebun campuran 2. Telaga/ladang 3. Sawah tada hujan 4. Pemukiman 5. Kawasan hutan 6. Peternakan.

B. Peranan Orang Tua dalam Pembinaan Aplikasi Nilai-Nilai Keagamaan

Dokumen terkait