• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum UMKM Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum UMKM Surabaya

Surabaya adalah pusat kegiatan perekonomian, dengan perdagangan sebagai aktivitas utamanya. Predikat Kota perdagangan sudah tersemat sejak dahulu. Letaknya yang strategis, di pesisir utara Pulau Jawa, membuatnya berkembang menjadi pelabuhan penting bagi kerajaan Majapahit pada abad ke 14.

Pada masa Kolonial, pemerintah kolonial Belanda pada abad ke 19 memposisikannya sebagai pelabuhan utama yang berperan menjadi pusat pengumpulan terakhir pengumpulan hasil produksi perkebunan di ujung Timur P.

Jawa, yang ada di daerah pedalaman untuk diekspor ke Eropa. Kini, Surabaya adalah Kota terbesar nomor dua di Indonesia, pusat perekonomian terbesar di Indonesia timur.

Memposisiskan diri sebagai Kota Jasa Perdagangan, Surabaya tak lagi hanya menjadi pusat aktivitas di level regional maupun nasional, tetapi menuju Internasional. Aktivitas perdagangan dan jasa yang menjadi denyut nadi kota akan semakin meningkat intensitasnya. Pusat-pusat bisnis bermunculan satu demi satu memberi ajang transaksi tanpa henti. Fasilitas pendukung terus dibangun untuk mendukung laju perekonomian. Era globalisasi yang tanpa batas pada dasarnya menjanjikan peluang besar bagi Kota Pahlawan. Untuk itu Surabaya terus mengembangkan kerjasama dengan Kota lain, baik di dalam negeri maupun luar

negeri. Posisi Surabaya sebaga pusat aktivitas ekonomi membuatnya menjadi primadona. Pesona menjanjikan peluang menjadikan Kota berpenduduk hampir 3 juta jiwa ini menjadi magnet bagi orang dari berbagai daerah untuk mengadu peruntungan. Akibatnya, persaingan berebut peluang menjadi semakin ketat.

Dari situ kemudian, timbul tantangan bagi Kota dalam menyediakan kesempatan lebih bagi warganya untuk mengembangkan diri di tengah persaingan. Dalam merespon tantangan tersebut, segenap langkah dipikirkan. Di balik laju perkembangan ekonomi Kota yang begitu pesat, Surabaya menyisipkan upaya mewujudkan keseimbangan. Keseimbangan dalam aspek ekonomi adalah soal pemberian kesempatan kepada seluruh kalangan masyarakat untuk mengembangkan diri.

Prinsipnya, kemajuan Kota haruslah memberikan kemanfaatan sekaligus memberikan ruang bagi warga untuk berpartisipasi di dalamnya. Untuk itu, Pemerintah Kota telah mengagendakannya dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Bentuk keseriusan Pemerintah Kota Surabaya mewujud pada pelibatan beberapa Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) dalam mengusahakan program – program pemberdayaan. Masing – masing memiliki program dengan jenis dan target yang berbeda.

Pada akhirnya, pihak Swasta pun tak luput digandeng untuk mendorong program - program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat ini.

Beberapa progam pemberdayaan yang diperkenalkan oleh Pemkot misalnya Urban Farming, Kampung Unggulan, Pemberdayaan perempuan, Usaha Mikro, Koperasi, serta PKL. Segala macam upaya Pemerintah Kota berbuah manis

manakala Surabaya mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Kini Surabaya dianggap menjadi barometer pemberdayaan masyarakat kecil. Berbagai penghargaan telah diraih seperti Kota Penggerak Koperasi. Apresiasi serta Penghargaan menjadi semacam pelecut untuk melanjutkan keberpihakan Kota terhadap masyarakat kecil.

B. Dasar Hukum Organisasi

1) Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Bab II Pasal 3 bagian (4))

2) Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Bab III Bagian Ketiga Paragraf 16 Pasal 33)

3) Peraturan Walikota Surabaya No. 91 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kota Surabaya (Bab I Pasal 2)

4) Peraturan Walikota Surabaya No. 91 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kota Surabaya (Bab II Bagian Keenambelas) C. Visi

Visi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya :

" Menjadikan Koperasi dan Usaha Berdaya saing Global "

D. Misi

Misi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,Kecil dan Menengah Kota Surabaya :

1. Menjadikan Kelompok usaha mikro kecil yang mempunyai produk berkualitas dan berdaya saing serta mampu mengakses pasar

2. Mewujudkan Koperasi yang mampu mengembangkan Usaha

3. Meningkatkan kemampuan koperasi untuk melaksanakan RAT yang berkualitas

4. Mewujudkan PKL yang beretika dan berestetika 5. Pengembangan potensi bidang Koperasi dan UMKM

6. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan Koperasi dan UMKM

E. Tujuan

Tujuan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil,dan Menengah berdasarkan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya Bahan Baku yang berkualitas dan terjangkau, teknologi sarana prasarana yang tepat guna.

2. Tersedianya kualitas SDM yang memadai dan sistem pengelolaan usaha yang modern

3. Akses Pasar, adanya usaha secara kontinu untuk memperkenalkan produk ke pasar

4. Meningkatkan Kualitas SDM Koperasi 5. Terjalinnya kemitraan usaha antar lembaga 6. Terwujudnya pengembangan usaha koperasi

7. Mampu Membuat Laporan pertanggungjawaban (laporan usaha, keuangan dan kelembagaan

8. Peningkatan kualitas SDM PKL Binaan 9. Optimalisasi potensi UMK.

F. Sasaran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Surabaya :

1. Mempertemukan pelaku usaha dengan penyedia bahan baku dan pemenuhan kebutuhan peralatan penunjang

2. Penyediaan stan pamer produk usaha mikro dan kecil 3. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha mikro dan kecil 4. Peningkatan kualitas SDM koperasi

5. Fasilitasi kerjasama antar lembaga

6. Tersedianya informasi tentang peluang usaha koperasi 7. Pengurus mengerti dan memahami LPJ

8. Pengurus memahami tertib administrasi

9. Monitoring pertumbuhan dan perkembangan Koperasi dan UMKM (tersedianya data pertumbuhan koperasi dan UMKM)

10. Peningkatan kualitas SDM PKL Binaan

11. Peningkatan kualitas dan penyediaan sarana dan prasarana PKL Binaan 12. Memasyarakatkan koperasi

G. Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya No. 45 Tahun 2018 Perubahan Atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan 5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

1) Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kesekretariatan yang meliputi :

1. Menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis,

2. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, 3. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian,

4. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan

5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada, sekretariat mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program, anggaran dan perundang-undangan;

2. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan administrasi perizinan/non perizinan/rekomendasi;

3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian;

4. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;

5. Pelaksanaan penatausahaan barang milik daerah;

6. Pelaksanaan urusan rumah tangga, dokumentasi, hubungan masyarakat, dan protokol;

7. Pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;

8. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;

9. Pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja sekretariat yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

10. Pelaksanaan koordinasi pelaporan indikator kinerja dinas yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

11. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;

12. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas;

13. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai tugas dan fungsinya.

(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas :

1. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program dan perundang-undangan;

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan administrasi perizinan/non perizinan/rekomendasi;

3. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian;

4. Menyiapkan bahan pelaksanaan penatausahaan barang milik daerah;

5. Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga, dokumentasi, hubungan masyarakat dan protokol;

6. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;

7. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaporan indikator kinerja dinas yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

8. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;

9. Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas;

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

1. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran;

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;

3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

2) Bidang Usaha Mikro

Bidang Usaha Mikro mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang usaha mikro yang meliputi :

1. Menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis,

2. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, 3. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian,

4. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan

5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Usaha Mikro mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan proses perizinan/non perizinan di bidang di bidang usaha mikro;

2. Penyusunan rencana program kerja dan petunjuk teknis di bidang usaha mikro;

3. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang usaha mikro;

4. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang usaha mikro;

5. Pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang usaha mikro;

6. Pelaksanaan perumusan kebijakan penumbuhan iklim usaha dalam pemberdayaan usaha mikro;

7. Pelaksanaan penyusunan dan pengelolaan database di bidang usaha mikro;

8. Pelaksanaan pengelolaan sentra usaha makanan dan minuman dan pasar tradisional milik pemerintah daerah;

9. Pelaksanaan perencanaan kebutuhan pemeliharaan sarana dan prasarana bangunan sentra usaha makanan dan minuman dan pasar tradicional;

10. Pelaksanaan pemungutan retribusi pemakaian kekayaan daerah;

11. Pengelolaan ruang pamer produk usaha mikro;

12. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang usaha mikro;

13. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang usaha mikro;

14. Pelaksanaan pelaporan indikator kinerja bidang yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

15. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(1). Seksi Pembinaan dan Pengawasan Sentra Usaha sebagaimana dimaksud, mempunyai tugas :

1. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan rencana program kerja dan petunjuk teknis di bidang pembinaan dan pengawasan sentra usaha dan pasar tradisional;

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pembinaan dan pengawasan sentra usaha dan pasar tradisional;

3. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pembinaan dan pengawasan sentra usaha dan pasar tradisional;

4. Menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan dan pengawasan sentra usaha dan pasar tradisional;

5. Menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan penumbuhan iklim usaha dalam pemberdayaan usaha mikro;

6. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan dan pengelolaan database di bidang pembinaan dan pengawasan sentra usaha dan pasar tradisional;

7. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan sentra usaha makanan dan minuman dan pasar tradisional milik pemerintah daerah;

8. Menyiapkan bahan pelaksanaan perencanaan kebutuhan pemeliharaan sarana dan prasarana bangunan sentra usaha makanan dan minuman dan pasar tradisional;

9. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemungutan retribusi pemakaian kekayaan daerah;

10. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang pembinaan dan pengawasan sentra usaha dan pasar tradisional;

11. Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

12. Menyiapkan bahan pelaksanaan pelaporan indikator kinerja yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang usaha mikro sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2). Seksi Pembinaan dan Pengawasan Usaha Produktif Perkotaan mempunyai tugas :

1. Menyiapkan bahan pelaksanaan proses perizinan/non perizinan di bidang di bidang pembinaan dan pengawasan usaha produktif perkotaan;

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan rencana program kerja dan petunjuk teknis di bidang pembinaan dan pengawasan usaha produktif perkotaan;

3. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pembinaan dan pengawasan usaha produktif perkotaan;

4. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pembinaan dan pengawasan usaha produktif perkotaan;

5. Menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan dan pengawasan usaha produktif perkotaan;

6. Menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan penumbuhan iklim usaha dalam pemberdayaan usaha produktif perkotaan;

7. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan dan pengelolaan database di bidang pembinaan dan pengawasan usaha produktif perkotaan;

8. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan ruang pamer produk usaha produktif perkotaan;

9. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang pembinaan dan pengawasan usaha produktif perkotaan;

10. Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

11. Menyiapkan bahan pelaksanaan pelaporan indikator kinerja yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang usaha mikro sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dokumen terkait