BAB III METODE PENELITIAN
E. Teknik Analisis Data
informasi dari berbagai sumber termasuk sumber tertulis maupun dokumen-dokumen yang ada pada responden.51
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data tertulis atau gambaran daftar siswa, nilai siswa, dan lainnya yang akan digunakan oleh peneliti. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan deskripsi mengenai kemampuan koneksi matematis siswa dalam pembelajaran matematika kelas V.
diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan perlatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
Melalui tahapan ini, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.52
Tahapan mereduksi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Hasil pengamatan terhaap subjek penelitian dihitung perolehan skornya kemudian disederhanakan dan dideskripsikan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi
b) Mengklasifikasikan kemampuan koneksi matematis siswa kelas V dari perolehan skor berdasarkan tes.
c) Hasil wawancara terhadap subjek penelitian disederhanakan serta dideskripsikan menjadi susunan bahasa yang baik dan benar.53
2. Penyajian data
Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplaykan data atau penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
52 Sugiyono, Motode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta Cv,2015), 337-339.
53 Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kulitatif (Bandung, Citapustaka Media:
2016) 148. Dalam Skripsi Siti Nurcahyani Ritonga Berjudul Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Mts Hifzil Qur’an Medan Tahun Ajaran 2017/2018. Hal 35
Dalam hal ini miles dan huberman menyatakan bahwa the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.54
Sehingga dalam penelitian ini data kualitatif berupa hasil tes yaitu nilai ualang harian dan wawancara kemampuan koneksi matematis siswa dalam pembelajaran matematika akan disajikan dalam bentuk naratif.
3. Menarik kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.55
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data tertulis atau gambaran daftar siswa, nilai siswa, dan lainnya yang
54 Sugiyono, Motode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta cv,2015), 341.
55 Ibid, 145.
akan digunakan oleh peneliti. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan deskripsi mengenai kemampuan koneksi matematis siswa dalam pembelajaran matematika kelas V.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah Berdirinya SDIT Wahdatul Ummah
SDIT Wahdatul Ummah Metro didirikan pada tahun 2004 atas inisiasi beberapa ustadz yang terhimpun dalam Yayasan Wahdatul Ummah Metro diantaranya, ust. Agus Wibowo, S.Ag, Yulianto, SE, Drs. Sujadi, Drs. Nasrianto.
Berawal dari kegundahan terhadap pendidikan di Indonesia sekaligus ingin membuat sekolah yang bisa memberikan kekhususan belajar keislaman kepada putra-putri Islam.
Dalam pelaksanaannya, hanya beberapa siswa saja yang dimulai dari kelas 1. Anak-anak yang langsung kelas 1 adalah anak-anak yang dipindahkan oleh orang tuanya dari sekolah asalnya dengan jumlah siswa 10 anak. Mereka menurunkan level belajarnya dari sekolah asalnya yang sudah kelas 2.
Di awal ini dipimpin oleh ust. Fajar Trihandoko, S.Ag sebagai kepala sekolah dengan dibantu oleh beberapa orang guru di antaranya Habthin, Nurniati, Fajar, Uswatun Hasanah. Berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Metro, Drs. A. Fikri Fahrie, SH, MM no. 420/302/01/D.3/2006 Tentang Izin Operasional SDIT
Wahdatul Ummah Metro, maka SDIT Wahdatul Ummah Metro melanjutkan perjuangan pendidikannya.
Di tahun 2005, SDIT Wahdatul Ummah Metro menerima 18 orang peserta didik baru dengan lokal yang masih memprihatinkan. Kelas yang digunakan adalah lokal bekas asrama santri pondok pesantren Wahdatul Ummah dengan tambahan guru Siti Kholifah.
Beranjak ke tahun 2006, jumlah guru bertambah seiring bertambahnya jumlah peserta didik 28 anak di kelas 1 dengan tambahan guru Amar Fatkhalloh, Fitrianingsih, Lina Eni, Nur Maimunah, Pinuji Rahayu.Kegiatan-kegiatan yang aktraktif, kreatif, menantang, outbound dan berkemah membuat seluruh peserta didik semakin semangat untuk belajar. Masa ini banyak sekali prestasi yang ditorehkan oleh peserta didik SDIT Wahdatul Ummah Metro baik bidang akademik maupun non akademik.
Pada tahun 2006 ini, SDIT Wahdatul Ummah Metro dinakhkodai oleh pak Ismanto, S.Pd yang juga guru negeri di SMP Negeri 8 Metro.
Namun dedikasinya sangat besar untuk kemajuan SDIT Wahdatul Ummah Metro.
Tahun 2009, SDIT Wahdatul Ummah Metro meluluskan angkatan pertamanya dengan jumlah siswa 12 orang yang digelari dengan Laskar Pelangi. Pelepasan siswa angkatan pertama ini dilaksanakan dengan kegiatan Pasar Kreasi Siswa yang berisi berbagai kegiatan.
Di tahun 2011 - 2012, kepemimpinan SDIT Wahdatul Ummah Metro dipegang oleh Ahmad Jazuli, S.Sos.I. Kemudian dilanjutkan oleh Amar Fatkhalloh, S.Pd.I pada periode 2012 - 2015. Dikarenakan difokuskan di SMA Negeri 2 Metro, maka pak Amar mengundurkan diri dari SDIT Wahdatul Ummah Metro yang langsung dilanjutkan estafet kepemimpinannya oleh bapak Sarifuddin, M.Pd.I sampai sekarang (2021).
Di tahun 2020, SDIT Wahdatul Ummah Metro telah memiliki 24 rombongan belajar dengan jumlah peserta didik 753 anak yang berasal dari kota Metro dan sekitarnya. Jumlah yang tidak sedikit ini diampu tidak kurang dari 50 guru dan staff serta karyawan.
Pada tahun ini pula, visi dan misi sekolah mengalami perubahan dengan lebih memfokuskan pada target pencapaian di tahun 2023.56 b. Visi Misi dan Tujuan SDIT Wahdatul Ummah
1) Visi SDIT Wahdatul Ummah
Menjadi sekolah yang unggul dalam spiritual, emosional dan intelektual serta mencintai lingkungan pada tahun 2023.
2) Misi SDIT Wahdatul Ummah
a) Menciptakan suasana sekolah yang kompetitif dalam belajar dan menghafal Al-quran;
56 Website SDIT Wahdatul Ummah
b) Membiasakan warga sekolah untuk melakukan ibadah yang benar dan tepat waktu serta dalam suasana yang menyenagkan;
c) Melatih sopan santun dan akhlak mulia seperti yang dicontohkan oleh nabi Muhammad Sallallahu „Alaihi Wassalam dalam kehidupan sehari-hari.
d) Melatih siswa secara teratur dan berkesinambungan untuk mendalami materi mata pelajaran matematika, IPA dan bahasa inggris
e) Memberikan pendalaman materi pelajaran dengan menitikberatkan pada konsep dasar materi pelajaran;
f) Menumbuhkan karakter peduli mencintai lingkungan.
3) Tujuan SDIT Wahdatul Ummah
a) Memiliki kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan baik dan benar
b) Terbiasa sholat fardhu dan sunnah
c) Berkepribadian matang dan berakhlak mulia
d) Memiliki wawasanyang luas dan keterampilan hidup
c. Struktur Organisasi SDIT Wahdatul Ummah
SDIT Wahdatul Ummah memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 4.1
d. Denah Lokasi SDIT Wahdatul Ummah
Berikut ini gambaran denah lokasi SDIT Wahdatul Ummah:
Gambar 4.2
e. Data Guru dan Siswa kelas V SDIT Wahdatul Ummah
Keadaan guru atau pendidik kelas V SDIT Wahdatul Ummah dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 4.1
Data Keadaan Guru atau Pendidik Kelas V SDIT Wahdatul Ummah No Nama Guru kelas
V
Kelas Tugas Tambahan 1 Fitri Avirianti
Handayani, M.Pd
5 Antasari Wali Kelas dan Korjen Guru Kelas 5 2 Eny Isnaini, A.Md Korjen Guru Al
Qur'an Kelas 5 3 Cialing Susanti 5 Ahmad
Yani
Wali Kelas 4 Vita Evi Yanti, S.Si
5 Restika Anggun Cahyanti
5 Bung Tomo
Wali Kelas
6 Nining Ariani, S.Si
7 Muthiatul Karimah, S.Pd
5 Iskandar Muda
Wali Kelas 8 Hilyatul Fikriyah,
S.Th.I
Keadaan sisiwa kelas V SDIT Wahdatul Ummah dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.2
Data keadaan siswa SDIT Wahdatul Ummah No Kelas Jenis
Kelamin
Total
P L
1 I 50 72 122
2 II 73 60 133
3 III 55 72 127
4 IV 45 76 121
5 V 54 71 125
6 VI 61 69 130
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Hasil Tes Kemampuan Koneksi Matematis Siswa
Hasil tes kemampuan koneksi matematis yang digunakan yaitu hasil ulangan harian pada materi pecahan. Berdasarkan hasil tes ulangan harian diperoleh data sebagai berikut,
Table 4.3
Perolehan Data Hasil Tes Ulangan Harian No Data Yang Diperoleh Hasil 1 Nilai kategori rendah 0-52 2 Nilai kategori sedang 65-72 3 Nilai kategori tinggi 77-100 4 Nilai rata-rata
5 Standart Deviasi
Dilihat dari data di atas maka banyak siswa tiap kategori kemampuan dilihat dari hasil tes yaitu ulangan harian adalah sebagai berikut:
Table 4.4
Jumlah Siswa Tiap Kategori Kemampuan No Kategori kemampuan Jumlah siswa
1 Kategori Tinggi 22
2 Kategori Sedang 6
3 Kategori Rendah 5
b. Data kemampuan koneksi matematis dilihat dari tingkat kemampuan siswa.
Analisis data temuan penelitian untuk masing-masing soal, dilihat dari hasil jawaban siswa dan wawancara secara mendalam untuk
mengetahui koneksi matematis siswa berdasarkan kemampuan matematika siswa.
1) Kemampuan Koneksi Matematika Subjek NAZ Dengan Kemampuan Matematika Tinggi
1. Soal Nomor 1
Gambar 4.3
Soal dan jawaban NAZ nomor 1
NAZ mampu mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika. Berdasarkan hasil gambar diatas, NAZ terlihat mampu menerjemahkan pertanyaan dengan baik. NAZ juga paham dengan maksud soal sehingga dapat mengetahui apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan bagaimana menyelesaikan soal tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan subjek mengerjakan soal dengan cara penyelesaian yang telah diajarkan oleh guru sehingga ia memperoleh nilai maksimal.
NAZ juga mampu memahami bagaimana ide-ide matematika dihungungkan dan dibangun satu sama lain sehingga bertalian secara lengkap. NAZ menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika atau antar topic
matematika yaitu menyelesaikan soal pecahan dengan menyamakan penyebutnya dengan cara mencari KPK penyebut pecahan. Setelah menyesuaikan penyebut dan pembilang, kemudia ia menjumlahankan pecahan tersebeut.
Subjek NAZ menyelesaikan permasalahan dengan dengan konsep dan prosedur yang telah dipelajari sehingga mendapatkan halis yang benar.
Hasil analisis wawancara pada tes kemampuan koneksi matematik oleh subjek NAZ yang menggambarkan indicator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide- ide dalam matematika dan memahami keterhubungan diantara ide-ide dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
Berdasarkan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa, pada gambar 4.3 dan hasil wawancara subjek NAZ mampu memahami soal dengan baik, dalam jawaban subjek NAZ juga sudah terlihat bahwa subjek NAZ dapat mengenal dan menggunakan untuk menyelesaikan masalah serta dapat memberikan alasan hubungan tiap konsep dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan alasan yang logis sehingga dapat dikatakan bahwa pada soal 1 subjek NAZ dapat memenuhi indikator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide-ide dalam matematika serta memahami
keterkaitan ide-ide matematika dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
2. Soal Nomor 2
Paparan data hasil tes dan wawancara sebagai berikut Gambar 4.4
Soal dan jawaban NAZ nomor 2
NAZ mampu mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika. Berdasarkan hasil gambar diatas, NAZ terlihat mampu menerjemahkan pertanyaan dengan baik. NAZ juga paham dengan maksud soal sehingga dapat mengetahui apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan bagaimana menyelesaikan soal tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan subjek mengerjakan soal dengan cara penyelesaian yang telah diajarkan oleh guru sehingga ia memperoleh nilai maksimal.
NAZ juga mampu memahami bagaimana ide-ide matematika dihungungkan dan dibangun satu sama lain
sehingga bertalian secara lengkap. NAZ menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika atau antar topic matematika yaitu menyelesaikan soal pecahan dengan mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa kemudian menyamakan penyebutnya dengan cara mencari KPK penyebut pecahan. Setelah menyesuaikan penyebut dan pembilang, kemudia ia menjumlahankan pecahan tersebeut. Subjek NAZ menyelesaikan permasalahan dengan dengan konsep dan prosedur yang telah dipelajari sehingga mendapatkan hasil yang benar.
Hasil analisis wawancara pada tes kemampuan koneksi matematik oleh subjek NAZ yang menggambarkan indicator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide- ide dalam matematika dan memahami keterhubungan diantara ide-ide dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
Berdasarkan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa, pada gambar 4.4 dan hasil wawancara subjek NAZ mampu memahami soal dengan baik, dalam jawaban subjek NAZ juga sudah terlihat bahwa subjek NAZ dapat mengenal dan menggunakan untuk menyelesaikan masalah serta dapat memberikan alasan hubungan tiap konsep dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan alasan yang logis
sehingga dapat dikatakan bahwa pada soal 2 subjek NAZ dapat memenuhi indikator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide-ide dalam matematika serta memahami keterkaitan ide-ide matematika dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
3. Soal Nomor 3
Gambar 4.5
Soal dan jawaban NAZ nomor 3
NAZ mampu mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika. Berdasarkan hasil gambar diatas, NAZ terlihat mampu menerjemahkan pertanyaan dengan baik. NAZ juga paham dengan maksud soal sehingga dapat mengetahui apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan bagaimana menyelesaikan soal tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan subjek mengerjakan soal dengan cara penyelesaian yang telah diajarkan oleh guru.
NAZ belum mampu memahami bagaimana ide-ide matematika dihungungkan dan dibangun satu sama lain sehingga bertalian secara lengkap. Hal ini dikarenkan NAZ kurang teliti dalam menghitung hasil akhir soal tersebut.
Berdasarkan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa, gambar 4.5 dan hasil wawancara subjek NAZ hanya memenuhi satu indicator kemampuan koneksi matematis yaitu mengenal dan menggunakan keterhhubungan antar ide-ide matematika
4. Soal Nomor 4
Gambar 4.6
Soal dan jawaban NAZ nomor 4
NAZ mampu mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika. Berdasarkan hasil gambar diatas, NAZ terlihat mampu menerjemahkan pertanyaan dengan baik. NAZ juga paham dengan maksud soal sehingga dapat mengetahui apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan bagaimana menyelesaikan soal tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan subjek mengerjakan
soal dengan cara penyelesaian yang telah diajarkan oleh guru sehingga ia memperoleh nilai maksimal.
NAZ juga mampu memahami bagaimana ide-ide matematika dihungungkan dan dibangun satu sama lain sehingga bertalian secara lengkap. NAZ menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika atau antar topic matematika yaitu menyelesaikan soal pengurangan pecahan decimal. Subjek NAZ menyelesaikan permasalahan dengan dengan konsep dan prosedur yang telah dipelajari sehingga mendapatkan halis yang benar.
Hasil analisis wawancara pada tes kemampuan koneksi matematik oleh subjek NAZ yang menggambarkan indicator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide- ide dalam matematika dan memahami keterhubungan diantara ide-ide dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
Berdasarkan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa, pada gambar 4.6 dan hasil wawancara subjek NAZ mampu memahami soal dengan baik, dalam jawaban subjek NAZ juga sudah terlihat bahwa subjek NAZ dapat mengenal dan menggunakan untuk menyelesaikan masalah serta dapat memberikan alasan hubungan tiap konsep dalam
menyelesaikan masalah tersebut dengan alasan yang logis sehingga dapat dikatakan bahwa pada soal 4 subjek NAZ dapat memenuhi indikator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide-ide dalam matematika serta memahami keterkaitan ide-ide matematika dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
5. Soal Nomor 5
Gambar 4.7
Soal dan jawaban NAZ nomor 5
NAZ mampu mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika. Berdasarkan hasil gambar diatas, NAZ terlihat mampu menerjemahkan pertanyaan dengan baik. NAZ juga paham dengan maksud soal sehingga dapat mengetahui apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan bagaimana menyelesaikan soal tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan subjek mengerjakan soal dengan cara penyelesaian yang telah diajarkan oleh guru sehingga ia memperoleh nilai maksimal.
NAZ juga mampu memahami bagaimana ide-ide matematika dihungungkan dan dibangun satu sama lain sehingga bertalian secara lengkap. NAZ menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika atau antar topic matematika yaitu menyelesaikan soal pengurangan pecahan decimal dengan pecahan persen. Subjek NAZ menyelesaikan permasalahan dengan mengubah pecahan perssen menjadi pecahan decimal. Setelah menjadi pecahan dengan jenis yang sama, kemudian melakukan penyelesaian yaitu pengurangan pecahan. NAZ menyelesaikan dengan konsep dan prosedur yang telah dipelajari sehingga mendapatkan halis yang benar.
Hasil analisis wawancara pada tes kemampuan koneksi matematik oleh subjek NAZ yang menggambarkan indicator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide- ide dalam matematika dan memahami keterhubungan diantara ide-ide dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
Berdasarkan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa, pada gambar 4.6 dan hasil wawancara subjek NAZ mampu memahami soal dengan baik, dalam jawaban subjek NAZ juga sudah terlihat bahwa subjek NAZ dapat mengenal dan menggunakan untuk menyelesaikan masalah serta dapat
memberikan alasan hubungan tiap konsep dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan alasan yang logis sehingga dapat dikatakan bahwa pada soal 5 subjek NAZ dapat memenuhi indikator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide-ide dalam matematika serta memahami keterkaitan ide-ide matematika dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
NAZ juga mampu mengenal dan menggunakan matematika dalam konteks diluar matematika. Dalam wawancara yang telah dilakukan, peneliti bertanyaan mengenai mengenal dan mampu menggunakan matematika dalam kontek luar matematika, NAZ mengatakan
“ Matematika bisa digunakan diluar matematika, contohnya dikehidupan sehari-hari. Seperti membeli telur, tepung dan juga potongan kue tar.”
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, NAZ telah memenuhi indicator-indikator kemampuan koneksi matematis siswa, yaitu:
(1) Mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika.
(2) Memahami bagaimana ide-ide matematika dihubungkan dan dibangun satu sama lain sehingga bertalian secara lengkap.
(3) Mengenal dan menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika.57
2) Kemampuan Koneksi Matematisa Subjek KKA Dengan Kemampuan Matematika Sedang
1. Soal nomor 1
Gambar 4.8
Soal dan jawaban KKA nomor 1
KKA mampu mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika. Berdasarkan hasil gambar diatas, KKA terlihat mampu menerjemahkan pertanyaan dengan baik. KKA juga paham dengan maksud soal sehingga dapat mengetahui konsep matematika yang digunakan, apa yang ditanyakan dan bagaimana menyelesaikan soal tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh KKA mengerjakan soal dengan cara penyelesaian yang telah
57 Junike Wulandari Puteri dan Selvi Riwayati, “Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Pada Model Pembelajaran Conneted Mathematics Project (CMP)” , Fibonacci : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika, Vol 3 No. 2 Desember 2017, 162.
diajarkan oleh guru sehingga ia memperoleh nilai maksimal.
KKA juga mampu memahami bagaimana ide-ide matematika dihubungkan dan dibangun satu sama lain sehingga bertalian secara lengkap. KKA menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika atau antar topic matematika yaitu menyelesaikan soal pecahan dengan menyamakan penyebutnya dengan cara mencari KPK penyebut pecahan. Setelah menyesuaikan penyebut dan pembilang, kemudia ia menjumlahankan pecahan tersebut.
Subjek KKA menyelesaikan permasalahan dengan dengan konsep dan prosedur yang telah dipelajari sehingga mendapatkan halis yang benar.
Hasil analisis wawancara pada tes kemampuan koneksi matematik oleh subjek KKA yang menggambarkan indicator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide- ide dalam matematika dan memahami keterhubungan diantara ide-ide dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
Berdasarkan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa, pada gambar 4.8 dan hasil wawancara subjek, KKA mampu memahami soal dengan baik, dalam jawaban subjek
KKA juga sudah terlihat bahwa subjek KKA dapat mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide- ide matematika untuk menyelesaikan masalah serta dapat memberikan alasan hubungan tiap konsep dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan alasan yang logis sehingga dapat dikatakan bahwa pada soal 1 subjek KKA dapat memenuhi indikator mengenali dan menggunakan hubungan antar ide-ide dalam matematika serta memahami keterkaitan ide-ide matematika dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh.
2. Soal nomor 2
Gambar 4.9
Soal dan jawaban KKA nomor 2
KKA mampu mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-ide matematika. Berdasarkan hasil gambar diatas, KKA terlihat mampu menerjemahkan pertanyaan dengan baik. KKA juga paham dengan maksud soal sehingga dapat mengetahui apa yang diketahui, apa
yang ditanyakan dan bagaimana menyelesaikan soal tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan subjek mengerjakan soal dengan cara penyelesaian yang telah diajarkan oleh guru.
KKA belum mampu memahami bagaimana ide-ide matematika dihungungkan dan dibangun satu sama lain sehingga bertalian secara lengkap. Hal ini dikarenkan KKA kurang teliti dalam melakukan penyelesaian pecahan. Pada gambar 4.9 KKA salah dalam menyamakan penyebut sehinggal hasil pada soal nomor 2 kurang baik.
Berdasarkan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa, gambar 4.9 dan hasil wawancara subjek KKA hanya memenuhi satu indicator kemampuan koneksi matematis yaitu mengenal dan menggunakan keterhubungan antar ide- ide matematika
3. Soal nomor 3
Gambar 4.10
Soal dan jawaban KKA nomor 3