BAB III METODE PENELITIAN
F. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitian. Beberapa teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
1. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
Uji validitas menurut Umar (2011:166) berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus diganti karena dianggap tidak relevan. Pengujiannya
dilakukan secara statistik, yang dapat dilakukan menggunakan SPSS(Statistical Produck and Service Solution) 25.
Uji Validitas di masukkan untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat ukur penelitian tentang isu atau arti sebenarnya yang diukur. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar-benar. Karena instrument yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner maka uji validitas data dilakukan dengan uji validitas isi. Pengujian validitas isi dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item instrument dengan skor total. Nilai koefisien korelasi antara skor item dengan skor total dihitung dengan analisis Corrected item-total correlation.
Berikut ini adalah kriteria pengujian validitas :
Jika rhitungpositif dan rhitung>rtabel maka butir pertanyaan tersebut valid pada signifikan 0,05 (5%).
Jika jika rhitung dan rhitung<rtabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Ghozali (2016: 47) berguna untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cronbach’s alpha (a), dimana suatu instrument dapat dinyatakan handal (reliable)bila a > 0,60.
26
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilakukan dengan metodekalmogorov Smirnov, dengan melihat signifikan pada 0,05. Jika nilai signifikan yang dihasilkan >0,05 maka akan berdistribusi normal.
b. Uji Multikolineritas
Multikoloneritas adalah situasi adanya kolerasi variabel- variabel bebas antara satu dengan yang lain, maka salah satu vaiabel bebas tersebut dieliminir. Untuk menguji adanya multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Varians Inflating Factor)kecil dari 10 dantolerancebesar dari 0,10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi adanya Heteroskedastisitas dapat menggunakan uji glejser. Dalam uji ini, apabila hasilnya sig >
0,05 maka tidak terdapat gejala Heteroskedastisitas, model yang baik ialah tidak terjadi Heteroskedastisitas.
3. Metode Analisis Data
Sebuah data yang dianggap valid dan reliable, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu software SPSS 25. Seluruh data yang sudah terkumpul ditabulasikan sesuai dengan masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
a. Uji Regresi Berganda
Alat uji yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda.
Uji digunakan karena penelitian ini menggunakan lebih dari satu
variabel bebas dan satu variabel terikat. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan model regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Y= a+β1X1+ β2X2+β3X3=e Keterangan :
Y = Nilai Pelaporan Keuangan a = Kostanta
β = Koefisien Regresi dari variabel X
X1 = Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia X2 = Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi
X3 = Variabel Sistem Pengendalian Internal Pemerintah e = Standar Eror
b. Uji Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi (R2) pada intinya adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar dari nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar terhadap variabel dependen dan bila R2semakin kecil mendekati 0 maka dapat dikatakan semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap dependen.
28
c. Uji Hipotesis 1. Uji T
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Untuk melihat nilai signifikan masing- masing parameter yang di estimasi, maka digunakan t- persial.
Dengan kriteria pengujian :
a) Jika tingkat signifikansi < 0,05 dan koefisien regresi (β) positif dan jika thitung > ttabelmaka hipotesis di terima yang berarti tersedia cukup bukti untuk mengetahui H0 pada pengujian hipotesis 1, 2 dan 3 atau dengan kata lain tersedia bukti menerima Hapada hipotesis 1, 2 dan 3.
b) Jika tingkat signifikansi > α = 0,05 dan thitung < ttabel dan koefisien regresi (β) negatif maka hipotesis di tolak dan berarti tidak cukup bukti untuk menerima hipotesis.
c) Jika tingkat signifikansi > α = 0,05 dan thitung < ttabelmaka hipotesis di tolak yang berarti tidak tersedia cukup bukti untuk menerima hipotesis.
Selain kriteria tersebut, untuk melihat ada tidaknya pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat ditentukan dengan melihat tingkat signifikansi dan koefisien positif dengan nilai α = 0,05. Apabila tingkat signifikansi < 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Sebaliknya apabila tingkat signifikansi > 0,05 berarti Ha
ditolak dan H0diterima.
30 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kantor
1. Sejarah Singkat Kantor SKPD Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa
Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa pada Januari 2017 berdasarkan peraturan pemerintah Nomor : 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah serta peraturan Bupati Gowa Nomor 68 Tahun 2016 tentang susunan organisasi, kedudukan Tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Pengelolaan Keuangan Daerah kabupaten Gowa.
Badan Pengelolaan Keuangan daerah bernama Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa yang terbentuk pada awal tahun 2009 yang merupakan gabungan dari dua instansi pemerintah yaitu dinas pendapatan Daerah Kabupaten Gowa yang mempunyai tupoksi di sektor Pendapatan daerah dan bagian keuangan sekrektariat Daerah Kabupaten Gowa yang mempunyai tupoksi di bidang belanja daerah.
Latar belakang terbentuknya Dinas Pengelolaan Keuangan daerah Kabupaten Gowa yaitu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2017 dan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 7 Tahun 2008 tentang perubahan atas peraturan Daerah Kapupaten Gowa 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan tata kerja Dinas Daerah, serta Peraturan Bupati Nomor 39 tahun 2008 pokok, fungsi dan
rincian tugas jabatan struktural pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kapubaten Gowa. Dimana didalamnya menjelaskan bahwa kedudukannya adalah unsur pelaksaan teknis operasional yang bertugas dibidang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pada Tahun 2017 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah dibagi menjadi dua yaitu Badan Pendapatan Daerah yang mempunyai tupoksi disektor pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah yang merupakan Badan yang memegang peranan dan fungsi strategis dibidang perencanaan, perbelanjaan daerah, penatausahaan dan pelaporan keuangan daerah, dalam meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi secara efektif dan efisien telah ditetapkan aturan bagi para pemegang jabatan struktural maupun non struktural sebagai perangkat daerah dan unsur pelaksanaan otonomi daerah yang menjadi tanggung jawabnya dalam perencanaan, pengawasan dan pengendalian pengelolaan keuangan daerah.
Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa secara administratif berkedudukan di Sungguminasa yang merupakan Ibu Kota Kabupaten dan sebagai daerah penyanggah kawasan Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Gowa sebagai daerah yang cukup potensial sangat beralasan untuk tetap logis dalam masa otonomi daerah, bahwa dapat mandiri, maju seiring dengan Kabupaten/Kota yang maju di Indonesia dan menjadi Kabupaten yang handal di Sulawesi Selatan.
32
2. Visi dan Misi Organisasi a. Visi
Berdasarkan keadaan saat ini dan perkiraan strategis 5 tahun yang akan datang Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa telah menetapkan visi yang telah dirumuskan dan menjadi komitmen bersama dengan melibatkan seluruh stakeholders dilingkungan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa. Adapun Visi yang ditetapkan sebagai berikut :
“Terwujudnyan pengelolaan keuangan yang handal dan akuntabel guna mendukung tatakelola pemerintah yang baik”.
b. Misi
Mewujudkan harapan yang terkandung dalam visi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah mak perlu dirumuskan misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan proyeksi kondisi tentang masa depan. Selaras dengan visi yang telah dirumuskan bersama, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa merumuskan dan menerapkan misi untuk periode tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 yaitu sebagai berikut:
1. Mewujudkan kualitas layanan kesekretariatan
2. Mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien
3. Meningkatkan sistem adminitrasi pengelolaan barang milik daerah.
3. Struktur Organisasi danJob Description a. Struktur Organisasi
Gambar : 4.1 Struktur Organisasi b. Job Description
Deskripsi kegiatan umum dari setiap bidang dalam Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut:
1) Bidang Anggaran
a) Mengatur dan menyusun APBD, pengendalian internal dan penatausahaan anggaran, pelaksanaan dan pengawasan otoritas DPA-SKPD.
34
b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi penyususnan APDB, pengendalian dan penatausahaan aggaran, pelaksanaan dan pengawasan otoritas DPA-SKPD.
c) Melaksanakan pengkajian kebijakan pengalokasian anggaran daerah.
d) Melaksanakan penyususnan alokasi dan perubahan anggaran daerah dan menyususn standar biaya umum.
e) Melaksanakan penyusunan kas daerah dan menerbitkan surat penyediaan danan (SPD).
f) Melaksanakan penerbitan hukum pelaksanaan anggaran, dokumen pelaksanaan perubahan anggaran SKPD dan surat penyediaan dana.
g) Melaksanakan pengendalian dan penatausahaan anggaran.
h) Melaksanakan tugas kedianasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tulisan.
2) Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah
a) Mengatur urusan pengelolaan belanja tidak langsung dan pembiayaan daerah, pengelolaan belanja langsung dan pengelolaan kas daerah.
b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan belanja tidak langsung dan pembiayaan daerah, pengelolaan belanja langsung dan pengelolaan kas daerah.
c) Melaksanakan pengkajian penatausahaan anggaran daerah.
d) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pegeluaran kas daerah (cash out flow).
e) Melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang berkaitan dengan belanja langsung dan tidak langsung.
f) Melaksanakan rekonsiliasi dan pelaporan dana perimbangan.
g) Melaksanakan pengendalian penerbitan surat pemerintah.
h) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun terulis.
3) Bidang Akuntansi
a) Mengatur urusan akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, akuntansi asset dan penyusunan laporan keuangan.
b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi laporan akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, akuntansi asset dan penyusunan laporan keuangan.
c) Melaksanakan perumusan kebijakan dibidang akuntansi.
d) Melaksanakan pengendalian kegiatan akuntansi manajemen, keuangan, sistem informasi keuangan.
e) Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan.
36
f) Melaksanakan penyampaian laporan keuangan yang auditable secara berkala beserta perinciannya, baik semesteran maupun tahunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g) Melaksanakan penyususnan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai dalam rangka mengembangkan sistem informasi akuntansi dan keuangan serta bentuk-bentuk pelaporan.
h) Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi yang manajemen pengelolaan keuangan daerah.
i) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.
4) Bidang Aset Daerah
a) Menagtur urusan perencanaan kebutuhan asset, analisa asset dan mutasi serta penghapusan asset.
b) Mengkordinasikan dan mengevaluasi perencanaan kebutuhan asset, analisa asset serta mutasi dan pengahapusan asset.
c) Melaksanakan perumusan dan pengendalian jumlah kebutuhan asset pada masing-masing SKPD dan lembaga terkait dalam rangka perencanaan kebutuhan asset daerah.
d) Melaksanakan rumusan pelaksanaan Inventarisasi, pencatatan dan penilaian asset daerah.
e) Melaksanakan koordinasi dengan instansi kerja terkait dalam rangka pengelolaan barang milik daerah.
f) Melaksanakan rumusan pelaksana pemeriksaan, pemanfaatan, pengamanan, pemusnahan, pengawasan dan pengendalian barang milik daerah.
g) Melaksanakan perumusan dalam rangka penyusunan standarisasi satuan harga barang milik daerah dan standarisasi sarana dan prasarana pemerintah daerah kabupaten gowa.
h) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.
B. Gambaran Umum Responden
1. Deskripsi Data dan Responden Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dimana dituangkan dalam kuesioner dan akan dibagikan kepada responden dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansi atau tata usaha keuangan diantaranya kepala sebagian keuangan, akuntan (pembuku), dan bendahara (penerimaan dan pengeluaran) di SKPD Badan Pengelolaan Keuangan daerah (BPKD) di Kabupaten Gowa.
Jumlah kuesioner yang dibagikan oleh peneliti sebanyak 50 kuesioner, dan kuesioner yang di olah untuk analisis data sebanyak 50 kuesioner. Adapun krakteristik responden di dalam penelitian ini adalah :
38
a. Krakteristik responden
Krakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini yang berjumlah 50 orang dapat dilihat pada tebel di bawah ini :
Tabel 4.1
Daftar Krakteristik Responden Data
Deskriptif Keterangan Jumlah Persentase
Jenis Kelamin
Laki-laki 26 52%
Perempuan 24 48%
Umur
20 tahun-35 tahun 6 12%
36 tahun-50 tahun 32 64%
> 50 tahun 12 24%
Pendidikan
D3 3 6%
S1 38 76%
S2 9 18%
Lama Bekerja
1 tahun - 3 tahun 0 0%
> 3 tahun 50 100%
Jabatan
Kepala Badan 1 2%
Sekretaris 1 2%
Bid. Keuangan 1 2%
Bid. Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran 1 2%
Bid. Akuntansi Pelaporan 1 2%
Bid. Perbendaharaan dan Kas
Daerah 1 2%
Bid. Pengelolaan Kas 1 2%
Bid. Pengelolaan Gaji 1 2%
Bid. Pengelolaan Aset Daerah 1 2%
Bid. Analisis Kebutuhan dan
Inventarisasi Aset Daerah 1 2%
Bid. Umum dan Kepegawaian 1 2%
Bid. Program Penyusunan 1 2%
Bid. Anggaran 1 2%
Bid. Anggran I 1 2%
Bid. Anggaran II 1 2%
Bid. Anggaran III 1 2%
Bid. Akuntansi 1 2%
Bid. Evaluasi 1 2%
Bid. Pelayanan dan
Pembendaharaan 1 2%
Staf 39 67%
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui jumlah responden jenis kelamin laki-laki adalah 26 orang atau 52% dan jenis kelamin perempuan berjumlah 24 atau 48%, usia responden dari 20 tahun-35 tahun sebanyak 6 orang atau 12% dan dari 36 tahun-50 tahun sebanyak 32 orang atau 64% selanjutnya untuk >50 tahun sebanyak 12 atau 24%.Kemudian jenjang pendidikan responden S1 yaitu sebanyak 38 orang atau 76%, untuk S2 sebanyak 9 orang atau 18% dan untuk D3 sebanyak 3 orang atau 6%. Selanjutnya lama bekerja dari responden semuanya lebih dari 5 tahun. Kemudian jabatan dari responden sudah di uraikan dalam tabel di atas di mana setiap kepala bidang sebesar 2% dan staf sebanyak 31 orang dengan persentase 62%
C. Hasil Penelitian
1. Uji Validitas dan Reliabelitas a. Uji Validitas
Penggunaan uji validitas dalam penelitian ini untuk mengukur hasil yang tepat dan akurat sehingga dapat digunakan sebagai informasi yang di pakai dalam penelitian ini. Dalam melihat tingkat validitas dalam penelitian ini menggunakan statistik SPSS 25 dan penggunaan uji validitas dilakukan untuk membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untukdegree of freedom(df) = N-1, dimana keterangan
40
dari N adalah total sampel dalam penelitian ini. Total sampel dalam penelitian ini N= 50 dan besarnya df dapat di hitung 50-1=49 sehingga nilai df adalah 50. Dengan tingkat signifikan 0,05 atau 5%
maka sehingga rtabel= 0,281.
Tabel 4.2
Uji Validitas Variabel Nilai Pelaporan Keuangan (Y) Item Pertanyaan Rhitung Rtabel Kesimpulan
Pertanyaan 1 0,400 0,281 Valid
Pertanyaan 2 0,471 0,281 Valid
Pertanyaan 3 0,435 0,281 Valid
Pertanyaan 4 0,636 0,281 Valid
Pertanyaan 5 0,418 0,281 Valid
Pertanyaan 6 0,527 0,281 Valid
Pertanyaan 7 0,745 0,281 Valid
Pertanyaan 8 0,326 0,281 Valid
Pertanyaan 9 0,418 0,281 Valid
Pertanyaan 10 0,400 0,281 Valid
Sumber : Data Primer, diolah 2019.
Tabel 4.3
Uji Validitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia (X1) Item Pertanyaan Rhitung Rtabel Kesimpulan
Pertanyaan 1 0,472 0,281 Valid
Pertanyaan 2 0,625 0,281 Valid
Pertanyaan 3 0,587 0,281 Valid
Pertanyaan 4 0,798 0,281 Valid
Pertanyaan 5 0,622 0,281 Valid
Pertanyaan 6 0,716 0,281 Valid
Pertanyaan 7 0,700 0,281 Valid
Pertanyaan 8 0,412 0,281 Valid
Sumber : Data Primer, diolah 2019
.
Tabel 4.4
Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) Item Pertanyaan Rhitung Rtabel Kesimpulan
Pertanyaan 1 0,364 0,281 Valid
Pertanyaan 2 0,544 0,281 Valid
Pertanyaan 3 0,361 0,281 Valid
Pertanyaan 4 0,427 0,281 Valid
Pertanyaan 5 0,604 0,281 Valid
Pertanyaan 6 0,719 0,281 Valid
Pertanyaan 7 0,657 0,281 Valid
Pertanyaan 8 0,458 0,281 Valid
Pertanyaan 9 0,490 0,281 Valid
Pertanyaan 10 0,527 0,281 Valid
Sumber : Data Primer, diolah 2019.
Tabel 4.5
Uji Validitas Variabel Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (X3) Item Pertanyaan Rhitung Rtabel Kesimpulan
Pertanyaan 1 0,651 0,281 Valid
Pertanyaan 2 0,642 0,281 Valid
Pertanyaan 3 0,589 0,281 Valid
Pertanyaan 4 0,476 0,281 Valid
Pertanyaan 5 0,504 0,281 Valid
Pertanyaan 6 0,651 0,281 Valid
Sumber : Data Primer, diolah 2019.
Berdasarkan pada hasil Uji Validitas diatas, bahwa semua item pada kuesioner menunjukkan variabel Nilai pelaporan keuangan (X1), Kualitas sumber daya Manusia (X2), Pemanfaatan teknologi informasi (X3) dan Sistem pengendalian internal pemerintah adalah valid dimana seluruh indeks nilai rhitung lebih besar dari pada nilai rtabel sebesar 0,281. Sehingga hasil dari uji validitas dari semua variabel diatas menyatakan bahwa uji validitas
42
sesuai dengan pernyataan yang ada dalam metode analisis data menurut Ghozali (2016).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk diketahui apakah alat pengukur mempunyai keandalan dalam mengukur suatu dimensi. Pengukuran ini dilakukan untuk mengukur reliabelitas dengan menggunakan statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel yang dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 menurut Ghozali (2016: 47). Hasil pengujian Reliabelitas dapat ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 4.6 Uji Reliabelitas
Variabel Jumlah
Item
Cronbach
Alpha(α) Keterangan
Nilai Pelaporan Keuangan (Y) 10 0,612 Reliabel
Kualitas Sumber Daya Manusia (X1) 8 0,768 Reliabel
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) 10 0,616 Reliabel Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (X3) 6 0,616 Reliabel Sumber : Data Primer, diolah 2019.
Berdasarkan pada tabel 4.6 diatas, diketahui bahwa uji reliabilitas dari masing-masing variabel memiliki Cronbach Alpha >
0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di dalam kuesioner yang dibagikan kepada responden memiliki tingkat reliabilitas yang baik sehingga pertanyaan dalam kuesioner dapat dijadikan sebagai instrument penelitian. Maka hasil dari uji reliabilitas dinyatakan telah sesuai dengan pernyataan yang ada dalam metode analisis data menurut Ghozali (2016).
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat distribusi variabel dependen dan variabel independen apakah berdistribusi normal atau tidak. Dimana uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistik one-sample Kolmogorov-Smirnov, dengan melihat nilai signifikan >
0,05 maka akan berdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 maka variabel berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
Sumber : Data Primer, diolah 2019
Berdasarkan dari hasil uji normalitas pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa Asymp.sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,200. Dari hasil diatas nilai signifikansi 0,200 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan uji normalitas berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji situasi apakah dalam metode regresi terdapat kolerasi antara variabel bebas atau independen. Untuk melihat agar tidak terjadi multikolonieritas antara variabel independen dapat dilakukan dengan melihat nilai
44
VIF (Varians Inflating factor) < 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau 0,1. Hasil multikolonieritas dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Uji Multikolonieritas
Variabel Collinearity Statistic
Keterangan Tolerance VIF
Kualitas Sumber Daya
Manusia (X1) 0,953 1,049 Tidak Terjadi
Multikolonieritas Pemanfaatan Teknologi
Informasi (X2) 0,878 1,139 Tidak Terjadi
Multikolonieritas Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah (X3) 0,851 1,175 Tidak Terjadi Multikolonieritas Sumber : Data Primer, diolah 2019.
Berdasarkan pada tabel 4.8 diatas, bahwa hasil uji multikolonieritas dapat dilihat nilaiVIFdari semua independen lebih kecil dari 10.00 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Sehingga dari uji multikolonieritas diatas dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen tidak terjadi multikolonieritas.
c. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastistas didalam penelitian ini digunakan untuk mendeteksi apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan suatu varian pada residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mengetahui apakah adanya heteroskedastistas maka dapat di uji menggunakan uji glejser. Hasil uji heteroskedastistas dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas
Variabel Signifikansi Keterangan
Kualitas Sumber Daya Manusia (X1) 0,021 Tidak Terjadi Heteroskedastistas Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) 0,004 Tidak Terjadi
Heteroskedastistas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
(X3) 0,004 Tidak Terjadi
Heteroskedastistas Sumber : Data Primer, diolah 2019.
Berdasarkan hasil uji heteroskedastistas pada tabel 4.9, dimana nilai signifikan dari variabel independen:
1. Kualitas sumber daya manusia sebesar 0,021 < 0,05.
2. Pemanfaatan teknologi informasi sebesar 0,004 < 0,05.
3. Sistem pengendalian internal pemerintah sebesar 0,004 <
0,05.
Nilai signifikan dari semua variabel independen lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastistas pada variabel independen dalam penelitian ini.
3. Metode Analisis Data
a. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk meramalkan bagimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi nilainya. Dalam penelitian ini diketahui bahwa n = 50 pada tingkat signifikan 5%. Pada tingkat kesalahan (α = 0,05) dengan menggunakan 2 sisi diperoleh nilai ttabel (TINV(5%;49) sebesar 2,009 sedangkan thitung dari variabel X1 (Kualitas Sumber Daya
46
Manusia), X2 (Pemanfaatan Teknologi Informasi) dan X3 (Sistem Pengendalian Internal Pemerintah) adalah sebagai berikut
Tabel 4.10
Uji Regresi Linear berganda
Variabel Koefisisen
Regeresi T Signifikansi
(Constant) 8,043 1,797 0,079
Kualitas Sumber Daya Manusia (X1) 0,178 2,396 0,021
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) 0,341 3,068 0,004
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (X3) 0,375 3,046 0,004 Sumber : Data Primer, diolah 2019
Berdasarkan pada tabel 4.10 maka persamaan regresi yang didapatkan dari hasil perhitungan adalah sebagai berikut :
Y = 8,043 + 0,178 X1+ 0,341 X2+ 0,375 X3
Keterangan :
Y = Nilai Pelaporan Keuangan α = Konstanta
β = Koefisien Regresi dari variabel X X1 = Kualitas sumber daya manusia X2 = Pemanfaatan teknologi informasi
X3 = Sistem Pengendalian Internal Pemerintah e = Standar Eror
Berdasarkan pada data regresi diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Nilai konstanta (α) sebesar 8,043 sehingga dapat menunjukkan jika Kualitas sumber daya manusia (X1), pemanfaatan teknologi informasi (X2), sistem pengendalian internal pemerintah (X3) bahwa semua variabel konstant, maka hasil nilai pelaporan keuangan adalah 8,043.
b) Berdasarkan persamaan hasil uji regresi yang menunjukkan bahwa variabel kualitas sumber daya manusia (X1) memiliki koefisisen regresi positif dengan nilai yaitu b = 0,178. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia terjadi peningkatan 1%, maka nilai pelaporan keuangan akan meningkat sebesar 17,8% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain tidak berubah (konstan).
c) Berdasarkan persamaan hasil uji regresi yang menunjukkan variabel pemanfaatan teknologi informasi (X2) memiliki koefisisen regresi positif dengan nilai yaitu b = 0,341. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi Informasi terjadi peningkatan 1% maka nilai pelaporan keuangan akan meningkat sebesar 34,1% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain tidak berubah (konstan).
d) Berdasarkan persamaan hasil uji regresi yang menunjukkan variabel sistem pengendalian internal pemerintah (X3) memiliki koefisien positif dengan nilai yaitu b = 0,375. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal pemerintah
48
terjadi peningkatan 1% maka nilai pelaporan keuangan akan meningkat sebesar 37,5% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain tidak berubah (konstan).
b. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar persentasi pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadapa variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 4.11
Uji Koefisien Determinasi Model Summary
Sumber: Data Primer, diolah 2019
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa besarnya nilai yang diperoleh adjusted R- square sebesar 0,354 yang berarti 35,4% variabel nilai pelaporan keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Gowa yang dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia (X1), prmanfaatan teknologi informasi (X2) dan sistem pengendalian internal pemerintah (X3).
Sedangkan sisanya (100%-35,4%) adalah sebesar 64,6% yang dipengaruhi oleh Vriabel lain diluar persamaan tersebut.
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,627a ,393 ,354 1,260