BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Gowa Kabupaten Gowa dengan sampel XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran
53
menggunakan media mobile learning berbasis Android sedangkan pada kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional. Kedua kelas diberikan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) serta dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Kondisi kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan masih rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil analisis perolehan data pretest pada kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 37,68 sedangkan pada kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 35,85. Berdasarkan perolehan hasil tes sebelum dilakukannya perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat bahwa hasil pretest pada kedua kelas tersebut masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, belum ada kesiapan siswa menghadapi pretest dan siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran Biologi.
Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan posttest untuk mengetahui kondisi kemampuan akhir setelah kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda.
Perolehan hasil posttest yang didapatkan menunjukan nilai rata-rata yang didapatkan oleh kelas eksperimen adalah 76,18 sedangkan nilai rata-rata yang didapatkan oleh kelas kontrol adalah 62,21. Jika dilihat dari perhitungan data yang telah diperoleh terlihat kelas eksperimen jauh lebih unggul dibandingkan kelas kontrol dengan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen adalah 40,33 dan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest kelas kontrol adalah 24,55.
Setelah mendapatkan nilai pretest dan posttest pada kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen selanjutnya akan dilakukan uji normalitas gain (N-Gain) untuk mengetahui perbandingan nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen
54
dan kelas kontrol. Hasil nilai rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen adalah 0,63 yaitu masuk ke dalam kategori cukup sedangkan nilai rata-rata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,26 dan masuk ke dalam kategori rendah. Hasil uji N-Gain tersebut menunjukan adanya perbedaan yang didapatkan oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya untuk menjawab hipotesis yang telah ada maka dilakukan uji t (independent- Sample t test) yang dilakukan pada nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas. Hasil uji normalitas menunjukan bahwa data pretest dan posttest pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi normal (lampiran C4). Begitu juga dengan uji homogenitas menunjukan bahwa data pretest dan posttest pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen bersifat homogen (lampiran C5 dan C6). Hasil uji hipotesis yang dilakukan pada nilai rata-rata N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen memperoleh nilai sig sebesar 0,000 (Lampiran C7) lebih besar dari nilai taraf signifikansi (α) yaitu 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan media mobile learning berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak.
Berdasarkan hasil analisis, pembelajaran menggunakan media mobile learning berbasis Android dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hal ini dikarenakan media mobile learning berbasis Android yang digunakan di kelas eksperimen mampu membuat siswa tertarik dengan media yang diberikan sehingga siswa menjadi aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan selama proses
55
pembelajaran berlangsung dan menunjukan rata-rata presentase aktivitas siswa dari pertemuan kedua hingga pertemuan keenam adalah 73,06% yang berada pada kategori aktif. Selain itu siswa juga dapat belajar secara mandiri di mana saja dan kapan saja melalui smartphonenya masing-masing. Sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pembelajaran konvensional dengan sumber belajar buku paket sehingga siswa merasa bosan dan pasif selama proses pembelajaran. Hal tersebut menunjukan bahwa selama menggunakan media pembelajaran mobile learning berbasis Android pada kelas eksperimen mampu memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Setiawan (2017), yaitu M-Learning adalah pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapanpun dan dimanapun. Hal ini akan meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi pervasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran konvensional, m-learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi secara informal di antara pembelajar. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang telah dilakukan Ramadhani, dkk. (2016), meyatakan bahwa prestasi pengetahuan siswa pada media mobile learning berbasis android lebih baik dibandingkan dengan LKS, dengan rerata 80,88 dan 74,72. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Putra, dkk. (2017), yang menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi android memiliki pengaruh sebesar 60,16% terhadap hasil belajar dan media pembelajaran
56
berbasis aplikasi android mendapat respon positif bagi siswa dengan hasil angket sebesar 80,05%.
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran mobile learning berbasis Android mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Artinya media pembelajaran mobile learning berbasis Android memiliki kelebihan yaitu: pertama, aplikasi disajikan dengan materi, gambar, video, dan soal latihan yang menarik dan berwarna; Kedua, mampu dioperasikan pada semua smartphone berbasis Android pada semua versi dan bersifat offline sehingga siswa dapat mengaksesnya tanpa menggunakan paket data; Ketiga, aplikasi ini dapat digunakan di manapun dan kapanpun baik di sekolah maupun di luar sekolah; Keempat, siswa mampu belajar secara mandiri menggunakan media mobile learning.
57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis inferensial uji hipotesis menggunakan uji t (independent-sample t test) didapatkan nilai Sig sebesar 0,000 dan nilai tingkat signifikansinya (α) adalah 0,05, hal ini menunjukan bahwa nilai Sig lebih kecil dari nilai tingkat signifikasi (α). Artinya ada pengaruh penggunaan media mobile learning berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tulang, otot, dan sendi pada manusia.
B. Saran
Adapun saran yang terdapat setelah melakukan penelitian ini adalah:
1. Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran mobile learning berbasis Android siswa berpeluang membuka aplikasi lain yang terdapat di smartphonenya, sehingga dibutuhkan pengawasan guru yang lebih banyak kepada siswa.
2. Media mobile learning berbasis Android masih membutuhkan kertas saat pengerjaan LKS, oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan aplikasi yang di dalamnya siswa dapat mengerjakan LKS tanpa menggunakan kertas lagi.
58
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Deni. 2011. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dimyati, & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Enterprise, Jubilee. 2015. Mengenal Dasar-Dasar Pemrograman Android.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Hidayat, Lilik. 2016. Mutiara Belajar. Semarang: Media Maxi.
Ibrahim, Nurwahyuningsih, & Ishartiwi. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Andoid Mata Pelajajaran IPA Untuk Siswa SMP. Jurnal Refleksi Edukatika. e-ISSN: 2528-696x.
Irwanto, Nugraha, & Yusuf, Sulaiman. 2015. Kompetensi Pedagogik. Sidoarjo:
Genta Group Production.
Ismayani, Ani. Cara Mudah Membuat Aplikasi Pembelajaran Berbasis Android dengan Thunkable. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Jalinus, Nizwardi, & Ambiyar. 2016. Media dan Sumber Pembelajaran (Edisi Pertama). Jakarta : Kencana.
Juhara, Zamrony P. Panduan Lengkap Pemrograman Android. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Kemendikbud. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Menengah Pertama. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kwbudayaan.
Kustiawan, Usep. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
Malang: Gunung Samudera.
Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif. Jakarta : Erlangga.
Kusumawati, Naniek, & Endang, Sri, Maruti. 2019. Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Jawa Timur: CV AE Media Grafika.
Oka, Gede, Putu. 2017. Media dan Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta:
Depublish.
59
Putra, Rizki, Suhendar., dkk. 2017. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol. 11. No. 2.
Ramadhani, dkk. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Mobile Learning Berbasis Android dan LKS Dalam Model Pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Memori Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI SMA Negeri 2 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol. 5, No. 4. ISSN: 2337-9995.
Riyanto, Nokman. 2018. 7 Karya 1 Buku. Banjanegara: Pelita Gemilang Sejahtera.
Safaat, Nazruddin. 2015. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Table PC Berbasis Android. Bandung: Informatika.
Saondi, Ondi, & Aris, Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.
Sarwandi & Erfanto, L. 2014. Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta:
Dunia Cerdas.
Satrianawati. 2018. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Depublish.
Satyaputra, Alfa, & Eva, Maulina, Aritonang. 2014. Beginning Android Programming with ADT Bundle. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Setiadi. 2016. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta:
Indomedia Pustaka.
Setiawan, MA. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Setiawan, Yohan. 2017. Belajar Android Menyenangkan. Surabaya: CV. Cipta Media Edukasi.
Sinar. 2018. Metode Active Learning. Yogyakarta: Depublish.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengauhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Suardi, Moh. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Depublish.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
60
Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Edisi Pertama). Jakarta: Prenadamedia Group.
Susilana, Rudi, & Cepi, Riyana. 2009. Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian). Bandung: CV Wacana Prima.
Tejawati, A. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dinamika Perkembangan Planet Bumi Melalui Penggunaan Kuis Who Wants To Be a Millionare Pada Peserta Didik Kelas X1 Semester 1 SMA Negeri Gondangrejo Tahun 2014/2015. Jurnal Pendidikan Konvergensi. Vol 5. ISSN: 2301-9050.
Wahana, Komputer. 2012. Tips dan Trik Merawat Ponsel Berbasis Android.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta:
Prenadamedia Group.
61
LAMPIRAN
62
LAMPIRAN A2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa
Mata Pelajaran : Biologi Tahun Ajaran : 2019-2020 Kelas/Semester : XI MIPA/1
Topik : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi pada Manusia Alokasi Waktu : 12 JP (6 x 45 Menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengelola, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
63 B. KOMPETENSI DASAR
KD.1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
KD.2.1 Berperilaku ilmiah: teliti tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dansantun dalam mengajukan pertanyaandan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalammelakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun diluar kelas/laboratorium.
KD.3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia.
KD.4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literatur.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1.1 Mengagumi kompleksitas ciptaan Tuhan dan menghargai pentingnya menjaga bioproses yang terjadi dalam tubuh yang dilengkapi dengan otot, rangka, dan sendi sebagai satu kesatuan yang utuh.
2.1.1 Berperilaku ilmiah : kerja sama, teliti, tepat, tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, mengumpulkan data, dan mempresentasikan hasil.
3.5.1 Menjelaskan konsep gerak dalam biologi 3.5.2 Menganalisis jenis-jenis tulang.
3.5.3 Menjelaskan proses osifikasi.
3.5.4 Menjelaskan pembagian rangka.
3.5.5 Membedakan rangka axial dan rangka appendicular 3.5.6 Menjelaskan macam-macam otot.
64 3.5.7 Menjelaskan sifat kerja otot.
3.5.8 Menjelaskan mekanisme kerja otot 3.5.9 Menjelaskan jenis-jenis sendi.
3.5.10 Memberi contoh kelainan/penyakit pada rangka atau tulang.
3.5.11 Memberi contoh kelainan/penyakit pada otot.
4.5.1 Melakukan praktikum zat penyusun tulang.
4.5.2 Membuat laporan dari hasil kegiatan praktikum 4.5.3 Mempresentasikan hasil kegiatan praktikum.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Pertemuan Pertama
a. Siswa dapat menjelaskan konsep gerak dalam biologi melalui kegiatan diskusi dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
b. Siswa dapat menganalisis jenis-jenis tulang setelah melakukan diskusi disertai kajian literatur, dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
2. Pertemuan Kedua
a. Siswa dapat menjelaskan proses osifikasi melalui kegiatan diskusi dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
b. Siswa dapat menjelaskan pembagian rangka pada manusia melalui kegiatan diskusi dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
3. Pertemuan Ketiga
a. Siswa dapat menjelaskan macam-macam otot melalui kegiatan diskusi dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
b. Siswa dapat menjelaskan sifat kerja otot melalui kegiatan diskusi dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
4. Pertemuan Keempat
a. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja otot melalui kegiatan diskusi dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
b. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis sendi melalui kegiatan diskusi dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
65 5. Pertemuan Kelima
a. Siswa dapat memberi contoh kelainan penyakit pada rangka dan tulang melalui kegiatan diskusi dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
b. Siswa dapat memberi contoh kelainan penyakit pada otot melalui kegiatan diskusi dan bantuan media mobile learning dengan tepat.
6. Pertemuan Keenam
a. Siswa dapat mengetahui zat penyusun tulang melalui kegiatan praktikum dengan tepat.
b. Siswa dapat membuat laporan dari hasil kegiatan praktikum dan mempresentasikannya di depan kelas bersama teman kelompok dengan tepat
E. MATERI AJAR
1. Pertemuan Pertama
a. Mekanisme gerak manusia
Tulang dan otot memiliki struktur yang saling berhubungan, keduanya memiliki serat kolagen yang merupakan serabut yang sangat kuat.
b. Pembagian tulang manusia.
Tulang manusia berdasarkan bentuknya terdiri dari tulang pipih, tulang panjang, dan tulang tidak beraturan.
2. Pertemuan Kedua
a. Proses osifikasi tulang
Tulang manusia pada awalnya adalah tulang rawan, namun seirng bertambahnya usia tulang manusia akan melakukan osifikasi. Osifikasi adalah proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras.
b. Rangka aksial dan rangka apendikuler
Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah, terdiri atas 126 ruas tulang. Sedangkan rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh,
66
yaitu pada tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk dan tulang dada, terdiri dari 80 tulang
3. Pertemuan Ketiga a. Macam-macam otot.
Otot merupakan sebuah jaringan yang memilki tugas berkontraksi, yaitu menggerakan bagian tubuh. Baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Secara garis besar otot dibagi menjadi tiga golongan yang memiliki kemampuan berbeda yaitu otot polos, otot rangka, dan otot jantung.
4. Pertemuan Keempat a. Jenis-jenis sendi.
Klasifikasi persendian menurut fungsinya terbagi menjadi sendi sinartrosis, sendi amfiatrosis, sendi diatrosis
5. Pertemuan Kelima a. Kelainan pada tulang
kelainan pada sistem gerak dapat menimbulkan rasa sakit seperti berikut:
1) Kifosis, yaitu suatu gangguan pada tulang belakang dimana tulang belakang melengkung ke depan sehingga mengakibatkan penderita terlihat bongkok.
2) Lordosis, yaitu suatu gangguan pada tulang belakang yang melengkung ke belakang sehingga mengakibatkan penderita terlihat bongkok ke belakang.
3) Skoliosis, yaitu suatu gangguan pada tulang belakang dimana tulang belakang melengkung ke samping baik ke kiri maupun ke kanan.
6. Pertemuan Keenam a. Praktikum
F. METODE PEMBELAJARAN
67 1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi, Presentasi dan Eksperimen G. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Media Mobile Learning
2. Sumber : Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI 3. Alat : Papan tulis, LKS, alat praktikum (gelas ukur) 4. Bahan : Bahan praktikum (tulang ayam, larutan HCL) H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2x45 Menit) Kegiatan Langkah-langkah
Discovery learning
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan
Orientasi 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
30 Menit
Apersepsi
1. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya
2. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyampaikan maksud dan tujuan yang akan dilakukan.
3. Melakukan pretest
Kegiatan Inti
Stimulation (pemberian
1. Guru meminta siswa mengamati media mobile learning pada konten video.
45 Menit
68 Pertemuan Pertama (2x45 Menit)
Kegiatan Langkah-langkah Discovery learning
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu rangsangan) 2. Pemberian materi (pengantar
struktur dan fungsi tulang, otot, dan sendi pada manusia) oleh guru menggunakan bantuan media mobile learning.
Problem statemen (pertanyaan/
identifikasi masalah)
1. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
2. Dengan mengamati video pada media mobile learning, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yaitu:
a. Kira-kira apa yang dilakukan oleh orang tersebut?
b. Mengapa orang tersebut bisa bergerak (berjalan)?
3. Guru meminta setiap siswa membuka konten LKS pada media mobile learning dan mengerjakan LKS tersebut bersama teman kelompoknya.
Data collection (pengumpulan data)
1. Guru menyarankan pada peserta didik untuk mencari literatur terkait mekanisme melalui konten Materi pada media mobile learning.
Data processing (pengolahan Data)
1. Siswa melakukan diskusi dalam kelompoknya masing-masing dan saling bertukar informasi tentang jawaban dari soal pada LKS.
2. Siswa menuliskan hasil identifkasi di bukunya masing-masing.
3. Guru bertindak sebagai motivator, moderator, dan fasilator dalam membimbing siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing.
4. Guru melakukan penilaian dalam hal keterampilan mengolah dan menalar kegiatan siswa dalam diskusi kelompok.
Verification (pembuktian)
1. Setelah jawaban telah ditemukan, perwakilan dari setiap kelompok
69 Pertemuan Pertama (2x45 Menit)
Kegiatan Langkah-langkah Discovery learning
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu maju untuk membacakan hasil yang
didapatkan.
2. Masing-masing kelompok memberikan pertanyaan untuk kelompok yang lain.
3. Anggota kelompok menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh kelompok lain
Generalization (menarik kesimpulan)
1. Dengan bantuan guru, siswa menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Penutup Peserta didik :
1. Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.
2. Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
1. Membantu siswa untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari.
1. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai untuk materi tulang.
2. Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas.
3. Memberikan penghargaan untuk kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik..
15 Menit
70 Pertemuan Kedua(2x45 Menit)
Kegiatan Langkah-langkah Discovery learning
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan
Orientasi 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
15 Menit
Apersepsi 1. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya.
2. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi 1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyampaikan tujuan
pelambelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
Stimulation (pemberian rangsangan)
1. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing yang telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya dan mengamati gambar rangka tubuh pada media mobile learning.
3. Pemberian materi (rangka) oleh guru menggunakan bantuan media mobile learning.
60 Menit
71 Pertemuan Kedua(2x45 Menit)
Kegiatan Langkah-langkah Discovery learning
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Problem statemen
(pertanyaan/
identifikasi masalah)
1. Guru meminta setiap siswa membuka konten LKS pada media mobile learning dan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS. dan mengerjakan LKS tersebut bersama teman kelompoknya.
Data collection (pengumpulan data)
1. Guru menyarankan pada peserta didik untuk mencari literatur terkait mekanisme melalui konten Materi pada media mobile learning.
Data processing (pengolahan Data)
1. Siswa melakukan diskusi dalam kelompoknya masing-masing dan saling bertukar informasi tentang jawaban dari soal pada LKS.
2. Siswa menuliskan hasil identifkasi di bukunya masing-masing.
3. Guru bertindak sebagai motivator, moderator, dan fasilator dalam membimbing siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing.
4. Guru melakukan penilaian dalam hal keterampilan mengolah dan menalar kegiatan siswa dalam diskusi kelompok.
Verification (pembuktian)
1. Setelah jawaban telah ditemukan, perwakilan dari setiap kelompok maju untuk membacakan hasil yang didapatkan.
2. Masing-masing kelompok memberikan tanggapan/pertanyaan untuk kelompok yang tampil.
3. Anggota kelompok menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh kelompok lain