• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya. Sehinggga dapat mudah dipahami dan tentunya dapat diinformasikan kepada orang lain, analisis data mudah dipahami dengan menggorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun

43Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 229.

kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang anak dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.44 Menurut Miles dan Hubermen, aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.45 Dengan melalui tiga tahapan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Mereduksi data yaitu memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang dianggap penting. Dalam penelitian ini data yang akan diedukasikan adalah data-data hasil observasi, wawancara, serta hasil penelitian yang dilakukan di TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo.

2. Penyajian Data

Setelah data di reduksi langkah selanjutnya yaitu melakukan penyajian data, dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagian, hubungan antar kategori. Menyajikan data selain dengan berupa teks naratif, data juga disajikan dengan bentuk uraian singkat.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan.

44Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R Dan D (Bandung: Alfabeta, 2011), 244.

45Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi, (Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray), 56-59

Kesimpulan dalam penelitian dapat diartikan temuan baru yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah selesai diteliti menjadi jelas.

F. Pengecekan Keabsahan Penemuan

Kualitas data dan ketepatan metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif merupakan suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu, dalam bagian ini peneliti harus mempertegas teknik apa saja yang digunakan dalam pengecekan keabsahan temuan.46

Pada penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi, Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data untuk keperluan pengecekan atau sembagai pendamping terhadap data. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan menggunakan sumber lainnya.47 Peneliti mencari tau tentang kebenaran informasi melalui beberapa informan menggunakan beberapa metode yang telah disebutkan diatas, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Triangulasi sumber data yaitu menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Triangulasi metode dilakukan

46Lexi J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Hal. 327-331

47Mudjia Raharjo, “Triangulasi Dalam Penelitian Kualitatif”, Diakses di Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif (uin-malang.ac.id) pada tanggal 30 desember 2022

dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda.48

48Ibid

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Latar Belakang

1. Profil TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorgo

Gambar 4.1 Logo Sekolah

Nama Sekolah : TKIT 1 QURROTA A’YUN

NSS : 001051103016

Terakreditas : B

Propinsi : Jawa Timur

Kabupaten : Ponorogo

Kecamatan : Jenangan

Desa : Singosaren

Jalan : Jalan Singajaya No. 139

Kode Pos : 63492

Telepon : 08563434131

Status Sekolah : Swasta

Tahun Berdiri : 2001

Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi hari sampai siang Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

Lokasi Sekolah : Kab. Ponorogo Jalan ke Pusat Kecamatan : 10 km

Jarak ke Pusat Otoda : 6 km Organisasi Penyelenggara : Yayasan

2. Sejarah Berdirinya TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo Qurrota A’yun didirikan pada Agustus tahun 2000 bertempat di rumah Bu Nursyamsiah, di Jalan Batoro Katong dengan jumlah siswanya 5 anak. Dikarenakan siswa bertambah, Bu Nur selaku Kepala Sekolah memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah di Jln. Batoro Katong No. 205. Setelah itu, pada tahun 2002 jumlah siswa terus bertambah semakin banyak sehingga tempat yang pada saat itu ditempati tidak cukup untuk menampung siswa. Maka dari itu, pada tahun 2002 diputuskan untuk pindah tempat dan mengontak di Jalan Kawung No. 157 hingga tahun 2007. Pada tahun 2007 ini, siswa semakin bertambah banyak sehingga diputuskan lagi berpindah tempat dan mengontrak di Jalan Parang Cetung no. 35 hingga tahun 2017 dengan jumlah siswa terakhir berjumlah 118 anak. Pada bulan Februari 2017, menempati gedung baru di Jalan Singajaya, Selurahan Singosaren, Kecamatan Jenangan.

Pada tahun 2019-2020 mengalami kenaikan jumlah siswa terbanyak 157 siswa.Tetapi pada tahun 2020-2021 mengalami penurunan 50% dikarenakan pandemi covid-19.Saat pandemi, pembelajaran dilakukan dengan Home Visit dan secara

online.Pasca pandemi tahun 2022 kegiatan belajar mengajar kembali normal.TKIT 1 Qurrota A’yun merupakan TK pertama yang melakukan Fullday School di Ponorogo.Hal ini dilatar belakangi dari banyaknya wali murid yang bekerja.

3. Visi, Misi, dan Tujuan TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo a. Visi:

“Terbentuknya generasi muslim unggulan dambaan umat sejak dini yang berprestasi mandiri kreatif dan kepribadian Islam.”

b. Misi :

1) Menjadi lembaga dakwah berbasis pendidikan 2) Menjadi lembaga PAUD islam percontohan

3) Membina potensi religius, emosional, intelektual, dan sosial sejak dini secara terpadu dan berkesinambungan.

4) Membangun suasana yang menyenangkan berkesan bagi pembentukan kepribadian anak.

5) Menyiapkan anak untuk memiliki kepedulian terhadap fisiknya sehingga tumbuh menjadi anak yang sehat dan energik.

6) Menjalin kerjasama dengan pihak yang terkait dengan tumbuh kembang anak.

c. Tujuan Lembaga :

1) Memiliki akidah yang lurus dan kokoh

2) Mampu beribadah sesuai dengan petunjuk yang diisyaratkan kepada Rasulullah

3) Memiliki kemuliaan dan ketangguhan akhlak 4) Mampu menunjukan potensi dan kretaifitasnya 5) Memiliki keluasan wawasan

6) Memiliki kekuatan fisik

7) Senantiasa mengokohkan diri diatas hukum Allah melalui ibadah dana amal sholeh

8) Teratur dalam segala urusan

9) Mengadakan peningkatkan secara kontingu dan bertahap, baik dalam hal sarana dan prasarana, mutu pendidikan dan profesionalisme guru.

10) Menjalin kerjasama yang harmonis dengan wali murid untuk mengembangkan potensi masing-masing anak didik.

4. Struktur Organisasi TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo a. Susunan Kepengurusan Yayasan TKIT 1 Qurrota A’yun

Dewan Pengawas :

Ketua : Akhmad Marsudin, M.SI.

Komite : Rina Kurniawati, S.IP.

b. Struktur Organisasi TKIT 1 Qurrota A’yun Kepala Sekolah: Nursyamsiyah, S.Pd.

Guru Kelas A1 : Imroatus Solihah, M.Pd.I Guru Kelas A2 :Suhartini, S.Pd.

Guru Kelas A3 : Ririn Masruroh, S.Pd.

Guru Kelas B1 :Rulik Lutfianti, S.Pd.

Guru Kelas B2 : Hanik Ratnawati Guru Kelas B3 : Pifin Puspitawati, S.Pd.

Tenaga Administrasi :Isna Nur Fadlila, S.H.

CS : Mugi

5. Sarana dan Prasarana TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo berdiri pada tanggal, 8 Mei 2001.Berkat pertolongan Allah SWT, pada bulan Juni 2016 berhasil membeli sebidang tanah seluas 1000 m2 di kelurahan Singosaren Kecamatan Jenangan dan telah digunakan pada bulan Februari 2017.

Adapun keadaan fisik bangunan PG & TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo saat ini terdiri:

Tabel 4.1 Sarana Prasarana TKIT 1 Qurrota A’yun

NO Jenis Ruang Baik Rusak Ringan Rusak Berat

Jml Luas m2

Jml Luas m2

Jml Luas m2

1. R.Kantor Ka.TK 1 15

2. R.Kelas 8 235

3. R. TU 1 15

4. R.Terbuka 1 500

Sarana Pendidikan

a. Jumlah Bangku : 15 b. Jumlah Alat Permainan Luar : 5 c. Jumlah Alat Peraga : 10

5. R. Gudang 1 10

6. R. Dapur 1 4

7. KM/WC Anak 8 24

8. R.Aula 1 3

9. Masjid 1 169

10. Tempat wudlu 2 75

B. Deskripsi Data

1. Implementasi Metode Bermain Melompat dalam mengembangkan fisik motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun di TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo

Untuk meningkatkan perkembangan fisik motorik khususnya fisik motorik kasar pada anak bisa dengan beberapa metode. Ada banya metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan fisik motorik kasar pada anak, salah satunya yang telah diteliti oleh peneliti yaitu metode bermain melompat untuk mengembangkan fisik motorik kasar pada anak. metode bermain melompat anak salah satumetode bermain yang disuka anak-anak. karena dengan menggunakan metode bermain melompat anak bisa sambil belajar dan bermain sekaligus.

Seperti yang disampaikan oleh wali kelas TK A1 Ibu Imroatus solihah, M.Pd. sebagai berikut :

“rata-rata anak senang melakukan kegiatan tersebut, mereka itu melakukan kegiatan fisik itu senang, kecuali memang ada yang sudah dari rumah itu ada masalah mereka mau melakukan kegiatan tapi harus dirayu terlebih dahulu.

Dibilang senang, mereka senang melakukan kegiatan melompat.”49

49 Lihat Transkip Wawancara Nomor 01/W/20-02/2023

Seperti yang disampaikan juga oleh beberapa orang tua yang sudah peniliti wawancarai. Sumber dari orang tua I sebagai berikut :

“adik suka melakukan kegiatan melompat dirumah, dia juga sering menirukan gerakan lompat yang sering dia lihat misalkan di TV atau di HP. Kadang juga dia suka lompat pakai 2 kaki atau kadang satu kaki pas main bareng kakaknya. Biasanya gerakan melompat adik seperti menari, berjoget, senam, melompat dari atas kasur”.50

Adapun sumber dari orang tua II sebagai berikut:

“biasanya dirumah sering melakukan kegiatan melompat bisa juga meniru sesuatu bayang ada disekitarnya, bisa menirukan melompat 2 kaki, 1 kaki, meniru hewan, terkadang juga melompati benda-benda”.51

Adapun sumber dari orang tua III sebagai berikut:

”biasanya dirumah sering melompat, sering juga menirukan gerakan melompat disekitarnya, biasanya paling sering menirukan gerakan melompat kelinci.”52

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 18 januari 2023.53 Jam masuk sekolah yaitu pukul 08.00, tetapi banya dari anak-anak sebelum jam 08.00 sudah tiba disekolah.

Anak-anak yang datang disambut hangat oleh guru yang menjaga di depan pintu gerbang, lalu anak-anak menaruh tasnya di loker kelas setelah itu anak-anak bermain dihalaman sekolah sambil menunggu jam masuk kelas, ada anak-anak yang bermain ayunan, ayunan termasuk salah satu kegiatan

50 Lihat Transkip Wawancara Nomor 02/W/20-02/2023

51 Lihat Transkip Wawancara Nomor 03/W/20-02/2023

52 Lihat Transkip Wawancara Nomor 03/W/20-02/2023

53 Lihat Transkip Observasi Nomor 01/O/20-02/2023

mengembangkan fisisk motorik kasar anak, menggunakan otot tangan untuk menggerakan ayunan tersebut, ada yang bermain perusutan, ada yang bermain lari-larian, lari-lari juga termasuk dalam kegiatan mengembangkan fisik motorik kasar pada anak menggunakan otot kaki, ada yang mengobrol dengan teman- temannya.

Jam 08.00 anak mulai masuk kelas dan memulai pembelajaran diawali dengan doa dipagi hari bersama-sama, menghafal surah pendek serta menghafal hadist-hadist. Setelah itu guru mulai masuk ke pembelajaran yaitu pembelajaran melompat, sebelum itu anak diajak pemanasan bersama melakukan kegiatan bernyanyi bersama-sama lalu guru menjelaskan tentang pembelajaran yang akan dipelajari. Setelah guru menjelaskan bagaimana caranya serta memberi contoh agar anak bisa meniru gerakan tersebut.

Pada saat peneliti melakukan observasi yaitu pada tanggal 18 januari 2023, ada 2 kegiatan yang dilakukan. Kegiatan pertama melompat dengan mengikuti arah serta mata ditutup, contohnya guru menutup mata anak menggunakan selendang, lalu anak disuruh berdiri sedikit diberi jarak, setelah itu guru memberikan intruksi untuk melompat kekanan maka nanti anak akan mengikuti melompat kekanan, sebaliknya saat guru memberi intruksi melompat kekiri maka anak-anak melompat kekiri. Saat melakukan kegiatan tersebut ada beberapa anak

yang masih kebingungan menetukan arah saat guru memberikan intruksi pertama, tapi setelah intruksi kedua ketiga dan seterusnya anak sudah mampu melakukan kegiatan tersebut, anak-anak hanya bingung menentukan arah tapi untuk kegiatan melompat anak sudah mampu melakukan.

Kegiatan kedua yaitu melompat didalam lubang hula hup, contohnya guru menyiapkan beberapa hula hup lalu ditaruh dilantai, kemudia anak-anak disuruh berbaris rapi seperti kereta dan guru memanggil namanya satu-satu untuk maju. Anak melakukan gerakan melompat dua kaki kemudian masuk kelubang pertama lalu melompat kelubang kedua dan seterusnya sampai finish diujung. Pada kegiatan kedua anak sudah mampu melakukan kegiatan melompat menggunakan 2 kaki namun ada beberapa anak yang kesusahan karena jarak yang sedikit jauh sehingga anak tidak sampai melompat antar lubang, tapi anak tetap mampu melakukan kegiatan melompat dan menyelesaikan kegiatan pembelajaran melompat dengan baik. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran melompat anak-anak berbaris membentuk kereta api dan kembali kekelas, sesampainya dikelas anak diperbolehkan untuk minum kemudian dilanjutkkan dengan kegiatan pembelajaran mengerjakan majalah.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa perkembangan fisik motorik kasar melalui metode bermain melompat disukai oleh

anak-anak dan mereka merasa senang saat melakukan kegiatan tersebut baik dirumah bersama orang tua atau disekolah bersama teman-teman dan guru. Melihat dari beberapa sumber diatas serta observasi yang dilakuakn oleh peneliti, bahwa anak sudah mampu melakukan kegiatan bermain melompat dengan berbagai macam cara seperti yang disebutkan diatas antara lain saat anak melihat TV kemudian mengikuti, saat anak melihat lingkungan sekitarnya seperti hewan anak mampu mengikuti, kemudia saat disekolah saat guru memberi intruksi untuk melakukan kegiatan melompat anak sudah mampu mengikuti dengan baik.

2. Faktor pendukung dan penghambat metode bermain melompat dalam mengembangkan fisik motorik kasar anak usia 4-5 tahun di TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo

Secara garis besar dalam proses meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar pada anak tidak selalu berjalan sempurna sesuai dengan yang diharapkan ada faktor pendukung dan penghambat yang terjadi selama proses pembelajaran untuk meningkatkan fisik motorik kasar pada anak.

Faktor pendukung merupakan hal yang terpenting dalam rangka mensukseskan kegiataan pembelajaran dalam meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar pada anak.

faktor penghambat segala hal yang dalam menghambat segala proses kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan

perkembangan fisik motorik kasar anak. adapun yang disampaikan oleh wali kelas TK A1 Ibu Imroatus Solihah, M.Pd. sebagai berikut:

“rata-rata anak senang melakukan kegiatan tersebut, mereka itu melakukan kegiatan fisik itu senang, kecuali memang ada yang sudah dari rumah itu ada masalah mereka mau melakukan kegiatan tapi harus dirayu terlebih dahulu.

Dibilang senang, mereka senang melakukan kegiatan melompat. Mungkin itu faktor penghambatnya mood masing-masing anak. kelebihannya kesehatan fisik anak baik dengan melakukan kegiatan gerak fisik anak menjadi sehat.” 54

Dari yang disampaikan diatas, bahwa faktor penghambat yang dihadapi adalah mood masing-masing anak, beberapa anak ada yang moodnya tidak baik dari rumah ada anak yang moodnya sudah baik dari rumah sehingga tiba di sekolah anak ceria dan senang bermain dengan teman-temannya dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Adapun faktor pendukung yaitu guru, guru harus bisa merayu anak membujuk anak agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, faktor pendukung lainnya yaitu sarana prasana yang menarik untuk anak, hal itu dapat menaikan mood anak sehingga anak termotavsi dan tertarik dengan pembelajaran tersebut.

Adapun suber dari orang tua yang menyebutkan apa yang orang tua lakukan untuk mendukung kegiatan bermain melompat anak dirumah. Jika disekolah akan dirayu atau

54 Lihat Transkip Wawancara Nomor 01/W/20-02/2023

dibujuk oleh sang guru, ini lah yang disampaikan oleh orang tua I sebagai berikut:

“kaka dirumah sering melakukan kegiatan melompat seperti lari-lari, untuk mendukung itu terkadang saya memberi saran yang baik saat kaka tidak bisa melakukan kegiatan melompat tersebut memberi motivasi yang baik” 55

Adapun yang disampaikan orang tua II sebagai berikut:

“kaka sering menirukan gerakan hewan yang melompat seperti kodok, kangguru, dan kelinci, terkadang juga saat melihat genangan air di halaman rumah kaka juga sering melompati untuk melewati genangan air tersebut. Adapun yang saya lakukan untuk mendukung kegiatan anak yaitu memberi saran yang baik dan memberi contoh kepada anak bagaimana melakukan yang baik”. 56

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa faktor pendukung terdapat dua faktor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.

Faktor dari dalam yaitu anak-anak ceria saat berada disekolah, faktor dari luar yaitu dukungan dari orang tua saat dirumah ketika anak melakukan kegiatan bermain melompat, orang tua juga memberi contoh serta memberi saran yang baik kepada anak saat anak melakukan kegiatan bermain dirumah, serta dukungan dari guru di sekolah saat anak kesulitan atau setdikit rewel maka guru dengan sigap memberi contoh serta merayu anak agar kembali ceria.

Adapun faktor penghambat yang menghambat saat proses pembelajaran melompat dilaksanakan, sama dengan faktor

55 Lihat Transkip Wawancara Nomor 06/W/20-02/2023

56 Lihat Transkip Wawancara Nomor 05/W/20-02/2023

pendukung, faktor penghambat juga terdapat dua faktor yaitu faktor penghambat dari dalam dan dari luar. Faktor penghambat dari dalam yaitu emosional pada diri anak, anak lebih mudah tidak mood saat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, faktor penghambat dari luar yaitu saat anak sedang tidak mood biasanya di kelas anak tidak ceria dan sering mudah nangis saat bermain dengan temannya biasanya anak akan rebutan mainan dan tidak mau kalah, itu menjadi salah satu faktor penghambat pembelajaran karena guru harus membujuk sang anak terlebih dan menahan pembelajaran sampai anak-anak sudah dalam keadaan stabil lalu guru dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran yang tertunda sebelumnya.

3. Pencapain perkembangan fisik motorik kasar anak di TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perkembangan fisik motorik anak sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak, salah satunya yaitu perkembangan fisik motorik kasar yaitu yang berhubungan dengan gerak kasar otot pada tubuh anak. Di umur anak 4-5 tahun atau di TK A dalam kurikulum memang sudah ditetapkan tentang pembelajaran motorik pada anak. di TKIT 1 Qurrota A’yun memiliki sekitar 40 siswa anak 4-5 tahun yang masih perlu pembimbingan baik dari orang tua atau guru agar dalam menerapkan pembelajaran yang berhubungan

dengan perkembangan anak usia dini dapat berjalan dengan baik dan optimal untuk tumbuh kembang anak.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti mengenai pencapaian perkembangan fisik motorik kasar anak di TKIT 1 Qurrota A’yun Ponorogo, yaitu:

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengenai motorik kasar anak pada anak di TKIT 1 Qurrota A’yun, bahwasanya perkembangan fisik mtorik kasar pada anak usia 4-5 tahun penting untuk tumbuh kembang anak.

Hal tersenut disampaikan oleh wali kelas dari TK A1 Ibu Imroatus Solihah, M.Pd. sebagai berikut:

”untuk perkembangan fisik motorik anak melalui metode bermain melompat, kategorinya begini mbak, misalkan A,B,C rata-rata mendapat nilai A tapi ada juga mendapat nilai B pun ada. Ada yang nilai 8 tapi ada juga yang nilainya 7 tapi rata-rata mendapat nilai 8.

Kan semua anak tidak sama mbak, seperti ada salah satu anak kecil badannya mbak dia memang lincah mbak, tapi saat melompat dia kurang bisa karena kan harus mengangkat tubuhnya dan itu membuat dia kurang seimbang tapi bukan berarti dia tidak bisa melakukan tapi tidak semua begitu.”57

Dari penjelasan diatas disebutkan bahwa perkembangan masing-masing anak itu berbeda, semua disesuaikan dengan porsi masing-masing anak. Ibu Imroatus Sholihah, M.Pd. menambahkan sebagai berikut:

“Ada salah satu anak dia kurang mau jika disuruh melompat tapi dia unggul saat menendang bola keatas menggunakan kaki teman-temannya belum mampu atau

57 Lihat Transkip Wawancara Nomor 01/W/20-02/2023

bisa tapi dia sudah jago melakukan itu. Ada juga yang keliatannya anak nangis karena tidak mau tetapi sebenernya dia bisa melakukan cuman karena mungkin kondisinya tidak baik jadi tidak mau. Tidak semua kita anggap yang tidak mau melakukan bukan berarti dia tidak bisa . tingkat keseimbangan, kemampuan, dan perkembangan anak-anak berbeda-beda mbak”58

Dari pernyataan dari wali kelas TK A1 Ibu Imroatus Solihah bahwa perkembangan fisik motorik kasar pada setiap anak itu berbeda-beda semua anak bisa melakukan kegiatan fisik motorik, belum tentu saat anak tidak mau melakukan berarti dia tidak bisa. Ada anak yang unggul dalam melompat. Menurut observasi yang dilaklukan peneliti pada 18 januari 2023 di TKI 1 Qurrota A’yun, anak-anak mendapat pembelajaran melompat dengan menebak arah.

Peneliti mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal bahwa anak-anak sangat senang saat melakukan kegiatan melompat bahkan ada anak-anak hingga tertawa ceria saat mengikuti kegiatan tersebut. Saat jam istirahat pun tiba anak-anak juga bermain dihalam melakukan lompat kesana kemari bersama teman-temannya, ada yang lompat di lingkaran ada yang lompat melewati rintangan. 59

Adapun anak yang unggul dalam kegaiatan menedang seperti menendang bola. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 18 januari 2023, pada saat jam istirahat anak-anak bermain dilapangan ada beberapa

58 Lihat Transkip Wawancara Nomor 01/W/20-02/2023

59 Lihat Transkip Observasi Nomor 01/O/20-02/2023

anak yang melakukan kegiatan bermain menendang bola, dan peneliti melihat anak sudah mampu menendang bola dengan baik menggunakan kaki mengoper ketemannya, ada juga yang melakukan tendangan ke atas sehingga bola melambung keatas.

Adapun yang unggul dalam kegiatan memanjat, pada observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 18 januari 2023, pada saat jam istirahat banyak anak-anak yang melakukan kegiatan bermain dihalaman salah satunya memanjat, dihalaman sekolah terdapat permainan memanjat dengan jaring, anak-anak sangat mampu melakukan kegiatan tersebut tentunya itu membantu perkembangan fisik motorik kasar pada anak. Adapun kegiatan naik-turun tangga, berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 18 januari 2023 anak-anak sangat senang naik-turun tangga dan selanjutnya melakukan perusutan, permainan itu saat digemari oleh anak-anak baik laki-laki atau perempuan, tentunya kegiatan itu juga membantu mengembangkan fisik motorik kasar pada anak.

Pembelajaran-pembelajaran yang dilakukan di TKIT 1 Qurrota A’yun sudah sangat mengikuti kurikulum yang ada guna meningkatkan dan membantu tumbuh kembang anak secara optimal khususnya di perkembangan fisik motorik.

Guru menyiapkan pembelajaran yang tepat untuk anak-anak.

Dokumen terkait