• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.2 Saran

Manajemen RSU UKI sebaiknya memperbaiki kondisi kerja dokter dalam pengisian rekam medis demi peningkatan kualitas kinerja dokter yang lebih komprehensif dengan cara:

a. Membuat SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang handal dan terintegrasi terkait rekam medis dan diberlakukan penanggung jawab yang terkait Rekam Medis dan juga pengawasan oleh Komite Medik, Komite Rekam Medis termasuk top manajemen rumah sakit karena ini terkait kebijakan di rumah sakit.

b. Manajemen melakukan supervisi secara tepat dan berkesinambungan sesuai periode yang ditetapkan.

c. Perlu manajemen Rumah Sakit membuat suatu sistem punishment atau sanksi hukum secara tegas terkait kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis terutama Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).

d. Manajemen RS dapat memberikan reward terhadap dokter-dokter yang berprestasi dalam pengisian rekam medis secara tertib dan benar.

76

f. Perlu Komite Medik dan Komite Rekam Medis segera menyusun standar pelayanan dokter terutama terkait sistem monitoring dan mengevaluasi kinerja dokter khususnya dalam kepatuhannya mengisi kelengkapan rekam medis.

g. Manajemen membuat program untuk sistem peningkatkan pengetahuan dokter tentang update regulasi, update SPO dan tata cara pengisian rekam medis dan juga pembekalan pemahaman dokter mengenai aspek risiko hukum terkait ketidakpatuhan dalam kelengkapan pengisian rekam medis melalui pembimbingan dan pengembangan karier seperti seminar dan pelatihan.

h. Hendaknya manajemen segera membangun dan mengembangkan sistem peningkatan pengetahuan, sikap kerjasama yang baik (cooperative) antar dokter, khususnya dalam pengisian kelengkapan rekam medis dan motivasi dokter agar mutu pengisian rekam medis RSU UKI bisa dicapai sesuai standar.

i. Perlu ketegasan SPO dalam sistem penerapan evaluasi dari item- item Rekam Medis sesuai Permenkes No.269/Menkes/PER/III/2008 tentang rekam medis.

j. Manajemen RS khususnya kepala Rekam Medis perlu meningkatkan evaluasi, monitoring dan pengawasan secara ketat dalam pengisian kelengkapan dokumentasi rekam medis sesuai Permenkes No. 269/

Menkes/ PER/III/ 2008 tentang rekam medis.

k. Manajemen RSU UKI, hendaknya lebih tegas dan ketat dalam pengawasan dan/atau monitoring terhadap kinerja dokter, terutama DPJP dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen rumah sakit.

m. Perlu manajemen rumah sakit menyediakan ruang diskusi dengan para dokter untuk mendengarkan keluhan terkait ketidakpatuhan dan kedisiplinannya dalam pengisian kelengkapan dokumentasi rekam medis sesuai Permenkes No.269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.

77

DAFTAR PUSTAKA

Awliya, N., Evaluasi angka kelengkapan rekam medis dokter pada pasien rawat inap sebelum dan sesudah pelatihan di RSUD Banjarbaru Kalimantan Selatan tahun 2007 (Tesis), Yogyakarta:

Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. 2007.

Cicilia L., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Dengan Dimoderasi Karakteristik Individu, Tesis, 2016.

Desy R., Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Rekam Medis Pasien Rawat Inap, Jurnal, 2019.

Dwi Asih w., Finding The Key Words Medical Staff’s Compliance On The Completenes and Return of Speed of Inpatient Medical Record in Cilacap, Journal, 2019.

Elynar L., Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di RS PT Perkebunan Nusantara IV Persero, Tesis, 2019.

Firman H., Hubungan Antara Masa Kerja Dokter Dengan Kelengkapan Pengisian Data Rekam Medis Oleh Dokter Yang Bertugas Di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang, Tesis, 2012.

Gibson et. al. Behavior, structure, processe, 11 Edition. New York.

MC.Graw-Hill. 2003.

Guwandi J. (1991). Dokter dan Rumah sakit. Jakarta: Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.

Hanafiah, J. M, dan Amir, A., Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Edisi 3, Jakarta: EGC, 1999.

Hanafiah, MJ dan Amir, A. Etika Kedokteran & Hukum kesehatan Ed,4, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hasibuan, S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta: P.T Gunung Agung. 1996

Hatta, Gemala, R. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan Revisi II, Jakarta: UI Press. 2013.

Hatta, R. G., Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Disarana Pelajaran Kesehatan, Jakarta: UIP. 2008.

Herfiyanti, L. Kelengkapan Informed Consent Tindakan Bedah Menunjang Akreditasi JCI Standar HPK 6 Pasien Orthopedi.

Indrawijaya, A. I. Perilaku Organisasi, Bandung: Penerbit Sinar Baru, 1989.

78

John., O. P. Big Five Model Personality. Berkeley: University of California.; (510). 1999.

Konsil Indonesia. Manual Rekam medis, 2007.

Lawrence Green. Health Education Planning A Diagnostic Approach.

Baltimore. The John Hopkins University, Mayfield Publishing Co.

1980.

Made Karma m.W., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien Pada Rumah Sakit di Indonesia, Jurnal, 2019.

Maharani P. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Pada Pekerja Bagian Tabung Gas Liquified Petroleum Gas (Lpg) Tahun 2016. Tesis. Universitas Hasanuddin Makassar. 2016.

Marta S., Tinjauan Kepatuhan Dokter Dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di RSU IPI, Tesis, 2018.

Meliala, A., dan Sunartini., Telaah Rekam Medis Pendidikan Dokter Spesialis sebelum dan sesudah pelatihan di IRNA II RSUP Sardjito, Yogyakarta Muhammad Husni, Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Tewrhadap

Kepatuhan Dokter Dalam Penulisan Diagnosis Pada Resume Medis di RS Zahirah, Tesis, 2018.

Munandar, A.S, Supervisi, Peran Budaya Organisasi dalam Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan, Penerbit: Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi UI, Jakarta, 2001.

Ni Made, K., Analisis Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien Rawat Inap di RS Dharma Kerti Tabanan, Tesis, 2019.

Republik Indonesia, D. Permenkes No 749a/Menkes /Per/XII/1989 tentang rekam medis. Depkes RI, 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis di Indonesia Rumah Sakit Revisi II. Depkes RI. Jakarta.2006

Republik Indonesia, Departemen Kesehatan., Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, Revisi 1, Jakarta: Direktorat Medik Departemen Kesehatan RI.1997.

Republik Indonesia, Depkes (Ditjen Yanmed). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, revisi I, Jakarta; 1997.

Republik Indonesia, Depkes. Pedoman Pengelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Indonesia Revisi II, Jakarta.2006.

Republik Indonesia. Undang-undang (UU) No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

79

Republik Indonesia, Depkes. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia Revisi I, Jakarta. 1997

Republik Indonesia, Kemenkes. Permenkes nomor 340 tahun 2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. 2010.

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Rustiyanto, E. (2009). Etika Profesi Rekam Medis & Informasi Kesehatan.

Yogyakarta: Graha ilmu.

Siagian, S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta, 2002.

Simbolan, S. A. Kajian Yuridis terhadap Kedudukan Rekam Medis Elektronik dalam Pembuktian Perkara Pidana Malpraktek oleh Dokter. Jurnal Lex Crimen. 2015:4(6);152-161.2015

Siti R., Penyebab Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Ranap.2015.

Stangor, C. Principles of Social Psychology. 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2017.

Wibowo, A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku di Area Pertambangan PT. Antam Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Kabupaten Bogor. Jakarta: FKM_UIN. 2010.

Yustisia, T. R. P. Undang-Undang Kesehatan Dan Rumah Sakit 2009.

Yogyakarta: Pustaka Yustisia; 2010.

Zaenal. Analisis Perilaku Dokter Dalam Mengisi Kelengkapan Data Rekam Medis Lembar Resume Rawat Inap di RS Ungaran Tahun 2005.Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat.2006

80

Lampiran 1.

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Responden yang saya hormati,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ayub A. Fina NIM : 176080104

Saya adalah mahasiswi Fakultas pasca sarjana Program Studi Manajemen Administrasi Rumah Sakit Universitas Respati Indonesia, akan melakukan penelitian tentang “Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Pengisian Rekam Medis Pasien Di Instalasi Rawat Inap RSU UKI Jakarta Tahun 2021”.

Tujuan penelitian ini adalah saya ingin mempelajari Kepatuhan Dokter Dalam Pengisian Rekam Medis Pasien Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RSU UKI) Tahun 2021. Oleh karena itu, saya memohon kesediaan Saudara untuk menjadi responden serta menjawab pertanyaan pada lembar kuesioner. Jawaban dan informasi apapun yang saudara berikan dalam lembar kuesioner tersebut akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Atas kesediaan dan bantuan Saudara, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, Oktober 2021 Peneliti,

Ayub A. Fina 176080104

81

Lampiran 2.

INFORMED CONSENT

PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Pekerjaan : Institusi : No. Hp :

Telah mengerti dan memahami penjelasan penelitian “Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Pengisian Rekam Medis Pasien Di Instalasi Rawat Inap RSU UKI Jakarta Tahun 2021” termasuk tujuan dan kerahasiaan informasi yang didapatkan selama penelitian.

Dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.

Jakarta, Oktober 2021

(Nama Responden)

82

Lampiran 3.

KUESIONER KEPATUHAN DOKTER DALAM PENGISIAN REKAM MEDIS PASIEN DI INSTALASI

RAWAT INAP RSU UKI TAHUN 2021

Petunjuk Pengisian

a. Lengkapi pertanyaan berikut pada kolom yang paling tepat menurut anda. Hanya ada satu jawaban dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu dari pilihan hasil jawaban pada pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu/Saudara/i yang sebenarnya

b. Semua pertanyaan harap mungkin diisi dengan jujur dan lengkap.

c. Bila ada yang kurang dimengerti oleh Bapak/Ibu/Saudara/i, dapat ditanyakan kepada peneliti.

DATA UMUM

1. Nama :

2. Tanggal lahir/usia :

3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

4. Masa Kerja :

KUESIONER KEPATUHAN DOKTER

Sangat Tidak Setuju (STS); Tidak Setuju (TS); Setuju (S); Sangat Setuju (SS) N

o

INDIKATOR STS TS S SS

1 Menurut (PERMENKES No.269 Tahun 2008 pasal 1 ayat 1) yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang Identitas pasien, tindakan dan pelayanan yang diberikan kepada pasien, Semua hasil pemeriksaan yang diberikan kepada pasien, pengobatan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan

2 Saya bekerja sesuai dengan prosedur dan selalu dilakukan evaluasi mengenai kepatuhan pengisian rekam medis.

3 Menurut (Permenkes No. 269 tahun 2008, pasal 3 ayat 2) Rekam medis rawat inap dapat dikatakan lengkap apabila memuat identitas, tanggal dan waktu, hasil anamnesis, hasil pemeriksaan, diagnosis, rencana penatalaksanaan, pengobatan, persetujuan tindakan bila diperlukan, catatan observasi klinis dan hasil pengobatan, ringkasan pulang, nama dan tanda tangan dokter.

4 Berdasarkan (PERMENKES 269 Tahun 2008 pada bab 5 pasal 12) Berkas rekam medis adalah milik dari Rumah Sakit

5 Berdasarkan (PERMENKES 269 Tahun 2008 pada bab 5 pasal 12) isi rekam medis adalah milik dari Pasien

6 Berdasarkan (PERMENKES 269 Tahun 2008 pada bab 3 pasal 6) Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kelengkapan pengisian rekam medis adalah Dokter.

83

7 Sesuai (PERMENKES 269 Tahun 2008 pada bab 2 pasal 3) Rekam medis harus mencakup keluhan atau riwayat penyakit yang meliputi Riwayat dan perjalanan penyakit pasien.

8 Menurut (Dirjen Yanmed 1997) Berikut merupakan kegunaan rekam medis yang dilihat dari berbagai aspek, yaitu Aspek administrasi, aspek medis, aspek hukum, aspek keuangan, aspek penelitian, aspek pendidikan, dan aspek dokumentasi.

9 Dalam standart pelayanan menurut KEPMENKES/RI No 129 / Menkes / II /2008 berapa persen (%) kelengkapan berkas rekam medis 100%.

10 Berdasarkan (Permenkes no. 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis, bab 3 pasal 5) menurut anda hal apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam penulisan berkas rekam medis Penulisan berkas rekam medis menggunakan pensil dan dilakukan penghapusan pada tulisan yang salah.

11 Berdasarkan (Permenkes no. 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis, bab 4 pasal 8) rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit disimpan sekurang – kurangnya untuk jangka waktu 5 tahun.

KUESIONER PENGETAHUAN DOKTER

Sangat Tidak Setuju (STS); Tidak Setuju (TS); Setuju (S); Sangat Setuju (SS) N

o

INDIKATOR STS TS S SS

1 Saya mengetahui tata cara pengisian rekam medis yang harus diisi oleh dokter yang merawat pasien.

2 Saya mengetahui pengisian rekam medis paling lambat 2 x 24 jam setelah pasien pulang.

3 Saya mengetahui pentingnya rekam medis dari sisi aspek hukum 4 Saya sebagai dokter mengetahui dan berkewajiban mengisi

rekam medis secara lengkap, akurat dan tepat waktu.

5 Saya mengetahui betapa penting kelengkapan rekam medis bagi pasien maupun bagi dokter.

6 Saya mengetahui adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) atau kebijakan tentang pengisian rekam medis.

7 Saya mengetahui adanya punishment bila tidak melaksanakan SPO.

8 Saya mengetahui manfaat pengisian rekam medis baik bagi kepentingan pasien maupun kepentingan RS.

9 Saya tahu dalam mengisi rekam medis dapat memberi manfaat hukum bagi pasien, dokter dan RS.

10 Saya mengetahui bahwa pengisian rekam medis menjadi tanggung jawab dokter.

84

KUESIONER SIKAP DOKTER

Sangat Tidak Setuju (STS) ; Tidak Setuju (TS) ; Setuju (S) ; Sangat Setuju (SS)

No INDIKATOR STS TS S SS

1 Saya bertanggungjawab untuk mengisi dan melengkapi pengisian rekam medis.

2 Saya bersedia mengisi dan melengkapi Rekam Medis sesuai SPO yang ada.

3 Saya bersedia meluangkan waktu untuk melengkapi rekam medis.

4 Saya ingin diingatkan oleh paramedis atau petugas Rekam Medis agar melengkapi pengisian Rekam Medis.

5

Saya selalu mengisi rekam medis dan selalu mengisi sendiri dan tidak pernah menggunakan asisten.

6 Saya selalu mengisi rekam medis setelah pemeriksaan pasien selesai.

7

Saya dalam mengisi rekam medis selalu diwakilkan ke asisten untuk membantu mengisinya dan jika ada kesalahan baru saya lakukan perbaikan.

8

Saya dalam mengisi rekam medis sering dibantu asisten karena sering terburu-buru mengisi rekam medis sehingga kadang ada yang tidak lengkap.

9 Saya kadang suka lupa mengisi rekam medis namun tidak lebih dari 1 x 24 jam.

10

Saya kadang mengisi rekam medis lengkap tapi kadang-kadang tidak lengkap karena ribet.

11 Saya pernah mengingatkan teman sejawat untuk melengkapi rekam medis.

12 Saya bersedia ditegur atau dikenakan sanksi bila tidak melaksanakan SPO.

85

KUESIONER MOTIVASI DOKTER

Sangat Tidak Setuju (STS) ; Tidak Setuju (TS) ; Setuju (S) ; Sangat Setuju (SS)

No INDIKATOR STS TS S SS

1

Saya selalu berinisiatif dalam pengisian rekam medis.

2 Saya bekerja sesuai standar yang ditetapkan dalam pengisian rekam medis.

3 Saya merasa mampu memotivasi diri sendiri untuk mengisi rekam medis.

4 Saya bersedia melaksanakan SPO agar tercapai mutu rekam medis dengan baik.

5 Saya setuju adanya reward dan punishment dalam pengisian rekam medis.

6

Fasilitas yang tersedia di rumah sakit mendukung dalam pengisian rekam medis.

7 Lingkungan rumah sakit selalu mendukung pengisian dalam pengisian rekam medis.

8 Manajemen rumah sakit memonitor dan focus mengenai kelengkapan isis rekam medis.

9

Reward dari manajemen rumah sakit sangat memotivasi saya dalam pengisian rekam medis.

10 Saya menyadari bahwa pentingnya kegunaan dan manfaat dari pengisian rekam medis.

Lampiran 4.

86 Lampiran 5.

87 Lampiran 6.

88

KAJIAN ETIK PENELITIAN RSU UKI

89 Lampiran 7.

DATA TABULASI DENGAN SPSS

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 35 tahun 9 15.0 15.0

Lebih 35 tahun 51 85.0 85.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 56 93.3 93.3

perempuan 4 6.7 6.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Masakerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Kurang 5 tahun

5-10 tahun

1 27

0.01 0.45

0.01

0.45 100.0

11-20 tahun Lebih 20 tahun

29 3

0.48 0.05

0.48

0.05 100.0

Total 60 100.0 100.0

kepatuhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 6 10.0 10.0 10.0

setuju 10 16.7 16.7 26.7

sangat setuju 44 73.3 73.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

90

pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 23 38.3 38.3 38.3

setuju 6 10.0 10.0 48.3

sangat setuju 31 51.7 51.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 41 68.3 68.3 68.3

setuju 4 6.7 6.7 75.0

sangat setuju 15 25.0 25.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

motivasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 24 40.0 40.0 40.0

setuju 8 13.3 13.3 53.3

sangat setuju 28 46.7 46.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 369.011a 300 .004

Likelihood Ratio 129.537 300 1.000

Linear-by-Linear Association 1.160 1 .282

N of Valid Cases 60

a. 338 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.

91

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 25.179a 12 .014

Likelihood Ratio 17.255 12 .140

Linear-by-Linear Association 1.889 1 .169

N of Valid Cases 60

a. 25 cells (96.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .07.

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 133.295a 132 .452

Likelihood Ratio 72.282 132 1.000

Linear-by-Linear Association 2.294 1 .130

N of Valid Cases 60

a. 154 cells (98.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 166.074a 72 .000

Likelihood Ratio 82.657 72 .183

Linear-by-Linear Association 13.220 1 .000

N of Valid Cases 60

a. 87 cells (95.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 244.064a 132 .000

Likelihood Ratio 114.417 132 .863

Linear-by-Linear Association 3.435 1 .064

N of Valid Cases 60

a. 153 cells (98.1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.

Chi-Square Tests

Dokumen terkait