• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara yang berbeda dan tidak berorientasi pengukuran dan perhitungan. Ada dua tahap penelitian data dalam penelitian kualitatif yaitu: pertama, pada tahap pengumpulan data dan oleh sebab itu analisis data dilakukan di lapangan. Kedua, dilakukan ketika penulisan laporan dilakukan.7

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup transkip hasil wawancara, redaksi data, analisis.

Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik kesimpulan untuk memperoleh suatu data yang digunakan.

6 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, (Malang, UMM Pers, 2017), hlm. 240

7 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 19

61

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

1. Sejarah Berdirinya Sekolah TK Babussalam Ciputat

Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam menunjang pembangunan. Dengan demikian pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia khususnya pendidikan Agama sebagai pijakan kehidupan yang memberikan nilai terhadap perbuatan-perbuatan manusia pada gilirannya mampu menjadi faktor penyelamat.

Dalam mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan pendidikan Agama khususnya kerja sama antara lembaga, pemerintah, masyarakat, ulama, tokoh masyarakat, lingkungan keluarga itu sangat penting. Salah satu aspek pendidikan Agama yang sering kurang perhatian adalah pendidikan membaca Al-Qur’an pada umumnya orang tua lebih menitik beratkan pada pendidikan umum saja dan kurang memperhatikan pendidikan Agama termasuk membaca Al-Qur’an.

Berdasarkan suatu fakta yang nyata, di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas beragama Islam menunjukkan bahwa jumlah generasi muda Islam yang tidak mampu membaca dan menulis Al-Qur’an menempati jumlah yang sangat besar, sekalipun sudah menjalankan sholat lima waktu. jumlah dari tahun ke tahun semakin bertambah, sedangkan lembaga-lembaga pendidikan yang khusus mengajarkan baca tulis Al-Qur’an yang ada sekarang ini, nampak semakin tertinggal dalam menaggulangi problema ini.

TK Babussalam yang berada di Jl. Semanggi II No. 16 Rt.

03/03 Cempaka Putih, Ciputat. Telp. (021) 7434978. Kepala

Sekolahnya yaitu Bapak Abu Bakar Dachlan beliau adalah Putra dari Bapak Penggagas Qiraati yakni H. Dahlan Salim Zarkasy. Awal berdirinya TK ini sudah menggunakan Metode Qiraati. TK Babussalam Ciputat tepatnya didirikan pada tahun 1985, yang awalnya proses belajar mengajar dengan menggunakan fasilitas apa adanya dan kurang respresentatif. Proses belajarnya juga sangat terkesan suka berpindah-pindah dari rumah ke rumah. Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, TK Babussalam Ciputat mempunyai berbagai kegiatan dan materi pembelajaran yang dibuat sesuai visi, misi, dan tujuan sekolah.

2. Visi dan Misi TK Babussalam Ciputat a. Visi

Terwujudnya Manusia yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan yakni menjadi “Insan Kamil”

b. Misi

1. Menanamkan dasar-dasar pengetahuan Agama pada anak.

2. Anak-anak dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

3. Melatih anak untuk berfikir, berkreasi (kreatif), tekun dan mau bekerja keras.

4. Menanamkan rasa percaya diri dan berusaha untuk bisa hidup mandiri pada anak-anak.

5. Menanamkan kemampuan bermasyarakat.

3. Guru dan Tenaga Kependidikan TK Babussalam Ciputat

Guru mempunyai pengaruh yang penting dalam dunia pendidikan. Selain sebagai seorang pendidik, guru mempunyai peran sebagai fasilitator dan motivator serta orang yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan dan ketercapaian tujuan pendidikan.

TK Babussalam Ciputat mempunyai tenaga pengajar dengan Data sebagai beikut:

NO NAMA JABATAN

1 Abu Bakar Dachlan Kepala Sekolah

2 Fathur Razi Penanggung Jawab

3 Efni Mora Wali Kelas TK B

4 Sari Ramadhani Guru Kelas TK A

5 Suliyana Guru PAUD Qiraati

6 Listati Guru Qiraati

7 Erna Guru Qiraati

Guru atau dewan ustadz/guru di TK Babussalam Ciputat harus mempunyai kriteria sebagai berikut:

a. Mampu membaca Al-Qur’an dengan benar, dengan mengikuti pembinaan dan tashih yang diadakan oleh Koordinator Qiraati se Jabodetabek.

b. Mengikuti metodologi yang dilaksanakan Koordinator Metodologi Jabodetabek.

c. Mengikuti PPL.

d. Diharuskan mengikuti MMQ yang diadakan oleh Lembaga, Kecamatan dan Jabodetabek.

4. Sarana dan Prasarana TK Babussalam Ciputat

Dalam institusi pendidikan baik formal maupun non formal, sarana dan prasarana merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting sebagai penunjang dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pendidikan akan tercapai.

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di TK Babussalam Ciputat adalah sebagai berikut:

Sarana & Prasarana Jumlah

Ruang Kantor 1

Ruang Kelas 5

Ruang Kamar Mandi 2

Komputer 1

Peraga Qiraati 6

Papan Tulis 3

Stik Penunjuk 4

Buku Qiraati Tidak terhitung

Meja 50

5. Struktur Oganisasi TK Babussalam Ciputat

B. Analisis Data

Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui wawancara dengan kepala sekolah, penanggung jawab Qiraati, dan guru TK Babussalam Ciputat diperoleh keterangan sebagai berikut:

1. Implementasi Metode Qiraati dalam meningkatkan Baca Tulis Al- Qur’an dan Spiritualitas Anak Usia Dini di TK Babussalam Ciputat

Metode Qiraati merupakan cara untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Di TK Babussalam ini menggunakan metode Qiraati sejak awal berdirinya TK ini, Semua guru terlibat dalam mengajarkan Metode Qiraati dalam meningkatkan baca tulis Al- Qur’an. Hal tersebut didukung dengan persyaratan guru yang mengajar di TK Babussalam yaitu setiap guru harus memiliki

Kepala Sekolah

Wali Kelas TK B Wali Kelas TK A

Guru Qiraati Guru Qiraati

Wali Kelas PAUD Penanggung jawab

Qiraati Komite Sekolah

GURU QIRAATI

syahadah (sertifikat) Qiraati. hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Abu selaku Kepala di TK Babussalam Ciputat:

“Untuk menjaga kualitas pengajaran, dan memastikan agar metode yang digunakan tersampaikan dengan efektif, maka guru di sini harus punya syahadah (sertifikat) yang bisa didapat dengan memenuhi beberapa persyaratan yakni bacaannya tartil dan benar, lulus tes simaan, mengikuti kuliah metodologi pengajaran selama dua hari, praktek mengajar di lembaga yang telah menggunakan Metode Qiraati selama maksimal satu minggu.”1

Persiapan yang dilakukan yaitu Guru mempersiapkan strategi yang akan digunakan dalam penyampaian materi tambahan, seperti adanya pelajaran hadits, hafalan doa-doa, hafalan surat-surat pendek.

Dan pada materi-materi tambahan biasanya diselipkan permainan- permainan dalam belajar sehingga dalam belajar siswa tidak jenuh.

Pada penerapan Qiraati sudah terdapat pokok pelajaran di setiap jilidnya, dan untuk mengajar Qiraati juga sudah terdapat materi pelajaran dan cara mengajar. Dalam penerapan Qiraati kegiatan belajar mengajarnya juga terdapat strategi yang digunakan dalam mengajar supaya dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif. Strategi yang digunakan dalam penerapan metode Qiraati ini adalah strategi individual, strategi klasikal dan strategi klasikal baca simak. Adapun strategi yang digunakan untuk gharib, tajwid dan hafalan ini menggunakan metode drill (latihan) karena dengan metode drill (bisa karena biasa) digunakan untuk mata

1 Pak Abu Bakar Dachlan, Kepala Sekolah TK Babussalam Ciputat, Wawancara pribadi pada hari Senin, tanggal 9 juli 2018, pukul. 10.00 WIB

pelajaran yang perlu dihafal selain itu jika sudah terbiasa maka akan hafal dengan sendirinya dan akan mudah untuk diingat.

Dengan adanya permainan-permainan tersebut karena di usia dini ini dunia anak adalah dunia bermain, dengan adanya permainan yang manfaat biasanya akan mudah untuk diingat, hal itu disebabkan pada usia ini anak bagaikan kertas putih tanpa noda. Dan pada usia inilah anak suka meniru apa yang diucapkan oleh orang tua dan akan mudah untuk mengingat, maka dari itu baik untuk mengajarkan anak untuk hal-hal yang bersifat hafalan dengan adanya permainan.

Sesuai dengan hal tersebut, maka penulis wawancara dengan Guru Qiraati bagaimana cara untuk mempermudah difahami ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, ungkapannya adalah:

“Untuk memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar, maka dalam pembelajaran terdapat media, seperti kartu huruf hijaiyah untuk jilid pra TK, alat peraga mulai jilid 1-gharib dan begitu juga untuk penilaiannya terdapat buku penilaian yang dibawa oleh siswa dan dinilai setiap hari pada waktu ngaji Qiraati”.2

Penerapan metode Qiraati ini hasilnya cukup maksimal terutama dalam hal membaca, karena siswa setiap hari dievaluasi dan dimasukkan dalam kartu prestasi. Bahkan pada penerapan metode ini sudah ada yang lulus tashih dan sudah mendapat syahadah meskipun hanya satu siswa saja.

Sedangkan dalam meningkatkan spiritualitas anak usia dini melalui pembelajaran Metode Qiraati di TK Babussalam Ciputat adalah dengan metode pembiasaan, metode pembiasaan ini dilakukan

2 Ibu Sari, Guru Kelas TK Babussalam Ciputat, Wawancara pribadi pada hari

Jumat, tanggal 19 juli 2018, pukul. 10.00 WIB

agar anak terbiasa dengan hal-hal yang bersifat baik misalnya membiasakan anak sebelum dan sesudah melakukan perbuatan dengan membaca doa terlebih dahulu, hafalan surah-surah pendek dan lain-lain. Memberikan tauladan yang baik, karena anak didik di usia dini lebih suka meniru apa yang dilihat dan didengarnya seperti adab membaca Al-Qur’an, bertutur kata yang baik dengan guru, memberi dan mengucapkan salam, mengajak anak-anak untuk ikut kegiatan-kegiatan kegamaan, membimbing anak-anak dengan bacaan-bacaan Islami, mengadakan shalat berjamaah. Seperti yang dituturkan oleh Guru Qiraati Ibu Sari:

“Usaha yang kami lakukan dalam meningkatkan spiritualitas anak melalui pembelajaran Al-Qur’an adalah menyesuaikan materi dengan kemampuan dan kondisi anak, menanamkan kebiasaan-kebiasaan beribadah seperti shalat berjamaah, prakter wudhu, membiasakan anak sebelum dan sesudah melakukan perbuatan dengan membaca doa dan pemberian contoh yang baik kepada anak baik penampilan fisik maupun perilaku karena anak di usia yang masih dini ini lebih suka meniru.”3

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara di atas penulis menyimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran Al-Qur’an metode Qiraati ini adalah diharapkan siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar selain itu juga siswa diharapkan memiliki kemampuan menulis, menghafal surah-surah pendek, doa-doa harian serta tata cara shalat, wudhu serta hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3 Ibu Sari, Guru Kelas TK Babussalam Ciputat, Wawancara pribadi pada hari

Jumat, tanggal 19 juli 2018, pukul. 10.00 WIB

Dari hasil paparan di atas maka sesuai dengan hasil yang ada pada kajian teori dengan data yang terdapat dilapangan yaitu melalui interview dan observasi.

2. Upaya-upaya Guru dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an dan Spiritualitas Anak Usia Dini di TK Babussalam Ciputat

Dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an dan Spiritualitas terdapat usaha-usaha yang dilakukan, sehingga dengan usaha tersebut dapat meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an dan Spiritualitas Anak Usia Dini. Usaha lain yang dilakukan di TK Babussalam Ciputat ini adalah memberikan permainan yang menyenangkan untuk memancing minat belajar dan menggunkan media yang sesuai dengan materi yang disampaikan.

Selain usaha tersebut, usaha yang dilakukan dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an dengan adanya fasilitas yang diberikan kepada siswa yaitu berupa buku tulis dan pensil secara gratis, yang mana buku dan pensil ini tidak diperbolehkan untuk di bawa pulang. Untuk menghasilkan hasil tulisan yang maksimal maka sudah dilatih menulis sejak dini, adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam kegiatan menulis yaitu:

a. Untuk pra TK dan jilid 1, cara menulisnya yaitu dengan menebali dengan mencontoh huruf hijaiyah (menebali titik-titik yang berupa tulisan huruf hijaiyah).

b. Jilid 2 cara menulisnya yaitu dengan mengganti/ memisahkan 2/3 huruf hijaiyah, dan ditulis ke dalam buku tulis.

c. Jilid 3 cara menulisnya yaitu dengan dengan mengganti/

memisahkan 3/4 huruf hijaiyah, dan mengubah lafadz ke dalam bahasa Indonesia maupun sebaliknya yaitu dengan mengubah bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab.

d. Jilid 4-Ghorib menulisnya terserah karena sudah bisa menulis kata sambung, jadi nulisnya disesuaikan sampai mana dia ngaji.

Untuk menulis bisa dimulai setelah membaca langsung menulis yang ada pada jilid masing-masing. Dalam membacanya cukup maksimal karena para guru selalu mengevaluasi setiap hari dalam kartu prestasi, jadi setelah baca langsung dinilai dan dimasukkan dalam kartu penilaian.

Di TK Babussalam juga terdapat usaha lain untuk meningkatkan baca tulis Al-Qur’an dan Spiritualitas yaitu dengan memberikan reward bagi siswa yang berturut-turut mendapatkan nilai A dan yang telah banyak menghafal doa-doa harian kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian para siswa bisa bersaing untuk menjadi yang terbaik. Selain memberikan reward seharusnya guru juga memotivasi kepada muridnya berupa himbauan dan pujian, hal tersebut sangat penting bagi anak, terutama anak pra TK.

Hasil penilaian yang dilakukan yaitu usaha untuk bisa mengetahui sejauh mana hasil yang didapat, antara lain usaha-usaha tersebut adalah:

a. Mengadakan tes bagi yang lulus Qiraati/ gharib, dengan adanya tes ini maka siswa dapat dilihat sejauh mana keberhasilan dalam membaca.

b. Mengadakan penilaian setiap hari dicatat di buku prestasi siswa, dengan adanya buku prestasi siswa ini maka para guru juga orang tua siswa bisa mengetahui perkembangan setiap hari yang diperoleh selama ini.

Dengan adanya penilaian ini maka kita bisa mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa.

Selain itu untuk mengukur untuk keberhasilan, maka jika ada perlombaan tartil atau yang lainnya seharusnya diikutkan lomba, dengan demikian nantinya kita akan tau sejauh mana keberhasilan yang diperoleh selama ini.

Penilaian juga dilakukan setiap kenaikan jilid, dalam tes kenaikan jilid ini terdapat dua tahap yaitu:

a. Tes oleh wali kelas, setelah hatam jilid sebelum diuji oleh kepala sekolah, maka di uji terlebih dahulu oleh wali kelas.

b. Tes oleh kepala sekolah, tes yang dilakukan kepala sekolah ini yaitu ketika siswa sudah di tes oleh wali kelas, dan tes selanjutnya dilakukan oleh kepala sekolah adalah tes penentuan naik ke jilid selanjutnya. Dan jika kepala sekolah memutuskan tidak lulus maka siswa tersebut harus mengulang sampai bisa.

Jika dilihat dari usaha-usaha yang dilakukan mulai dari bagaimana persiapan para guru untuk meningkatkan baca tulis Al- Qur’an, tahap-tahap menulis mulai dari pra TK sampai dengan Gharib, membaca dan penilaian. Dengan usaha seperti itu maka akan dapat meningkatkan baca tulis Al-Qur’an. Selain usaha-usaha tersebut bisa ditambah dengan pemberian pujian dan reward bagi anak-anak.

3. Faktor Pendukung dalam meningkatkan Baca Tulis Al-Qur’an dan Spiritualitas Anak Usia Dini di TK Babussalam Ciputat

Dari hasil interview dan observasi yang penulis lakukan dengan para guru, dalam hal ini juga dijelaskan oleh Guru Qiraati, bahwasannya dalam implementasi metode Qiraati dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an dan Spiritualitas Anak Usia Dini di TK Babusssalam Ciputat itu juga mempunyai faktor pendukung, di antaranya yakni:

a. Kondisi siswa

Minat dan motivasi siswa dalam belajar Metode Qiraati sangat membantu meningkatkan tingkat kefokusannya dalam belajar.

b. Kondisi Guru

Salah satu faktor yang sangat berperan dalam menentukan efektif tidaknya suatu pembelajaran adalah guru. niat guru yang ikhlas dan tulus dalam mengajarkan ilmunya kepada siswa begitu penting dan memberikan pengaruh yang besar. Target akan tercapai maksimal dengan upaya maksimal yang dilakukan oleh guru.

c. Dukungan Keluarga

Lingkungan keluarga sangat berperan dalam memberikan kontribusi membiasakan lingkungan cinta Al-Qur’an.

d. Sarana dan Prasarana yang memadai

Dalam hal ini yang menjadi faktor pendukung utama adalah adanya kitab-kitab Qiraati, alat peraga dan media belajar lainnya sudah tersedia langsung di TK Babussalam, artinya para siswa tidak perlu membeli di luar, karena siswa sudah dapat membeli di pengurus sendiri, di samping itu kitab Qiraati tidak di jual secara bebas. Hal ini semua berkat para guru Qiraati yang sudah bersyahadah, jadi pengadaan Qiraati langsung dikoordinir dari guru Qiraati itu sendiri. Selain itu, adanya ruang kelas dan pelengkapnya sudah menjadi hak milik TK sendiri.

4. Faktor penghambat dan cara mengatasinya

Semua kegiatan manusia dalam menuju suatu tujuan tentulah mempunyai kendala. Demikian juga halnya dalam proses belajar

mengajar, hal-hal yang menjadi faktor penghambat ini merupakan sesuatu yang dapat menghalangi tercapainya tujuan yang diinginkan.

Di samping faktor pendukung, ada juga beberapa faktor yang menghambat, berdasarkan hasil interview dan observasi, faktor penghambat proses kegiatan belajar mengajar di TK Babussalam Ciputat, antara lain: kesulitan yang sering dihadapi oleh guru adalah ketika mengkondisikan siswa pada saat klasikal besar, mengkondisikan siswa saat di kelas, perbedaan kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran, perbedaan semangat belajar siswa, kedisiplinan (guru/ siswa tidak hadir atau datang terlambat), guru Qiraati yang jumlahnya sedikit, sehingga pelaksanaan belajar Qiraati kurang efektif.

Kendala lainnya juga pada faktor keterbatasan waktu.

Pembelajaran Al-Qur’an tentunya membutuhkan waktu-waktu yang tepat dan baik sehingga menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Adanya penghambat dalam pembelajaran Metode Qiraati kiranya diperlukan cara-cara untuk mengatasi kendala tersebut. Cara mengatasinya adalah:

a. Memberikan motivasi dengan memberikan nasihat pada siswa.

b. Meminta bantuan kepada orangtua untuk dibantu belajar dengan mengulang-ngulang bacaan Al-Qur’annya di rumah.

75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari paparan hasil penelitian yang dipadukan dengan landasan teori dan analisa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Implementasi Metode Qiraati dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an di TK Babussalam Ciputat, sudah berjalan dengan baik hal ini dilihat dari proses pembelajaran yang sudah sesuai dengan kurikulum Qiraati, dan dalam penerapannya terdapat strategi yang digunakan diantaranya adalah strategi individual, strategi klasikal dan strategi klasikal baca simak. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengamatan secara menyeluruh di setiap aktivitas yang dilakukan di sekolah.

Peningkatan spiritualitas anak usia dini di TK Babussalam Ciputat dinilai sudah relevan dengan teori spiritualitas untuk anak usia dini, dilihat dari adanya pembiasaan yang diajarkan oleh sekolah seperti: shalat berjamaah, wudhu, hafalan surat-surat pendek, berdoa sebelum dan sesudah melakukan perbuatan adab dalam kehidupan sehari-hari (senyum, salam, sapa, makan-minum, masuk-keluar kamar mandi, saling memaafkan, saling menolong, budaya antri, mandiri dan yang lainnya), dan siswa diharapkan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari baik di sekolah maupun dirumah.

Upaya guru dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an di TK Babussalam ini adalah menggunakan metode drill (latihan) dan dengan mengadakan permainan yang menyenangkan untuk memancing minat siswa, memberikan fasilitas berupa buku tulis dan pensil secara gratis, memberikan reward dan pujian.

Faktor pendukungnya adalah dengan memperhatikan kondisi siswa, kondisi guru, dukungan keluarga, dan sarana prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya adalah ketika mengkondisikan siswa, Perbedaan kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran, perbedaan semangat belajar siswa, kedisiplinan (guru/siswa tidak hadir atau datang terlambat), keterbatasan waktu, dan guru Qiraati yang jumlahnya sedikit, sehingga pelaksanaan belajar Qiraati kurang efektif.

B. Saran

1. Bagi Lembaga Pendidikan, hendaknya lebih meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM), yaitu melalui kegiatan pembinaan guru, pelatihan, serta peningkatan dalam hal sarana dan prasarana supaya kegiatan pembelajaran lebih baik serta tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai program yang sudah direncanakan.

2. Bagi Guru hendaknya semakin inovasi dan kreatif dalam mengelola proses pembelajaran dan senantiasa memberikan motivasi kepada siswa dalam mempelajari Al-Qur’an.

3. Bagi orangtua hendaknya memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an.

77

Al-Qur’an Hafalan dan Terjemah. Jakarta: House Of Almahira. 2016. Cet.-2.

Achrom, Nur Shodiq. Koordinator Malang III, Pendidikan dan Pengajaran Sistem Qaidah Qiroati, Ngembul Kalipare: Pondok Pesantren Salafiyah Sirotul Fuqoha’ II.

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo, 2016.

Agustin, Uyu Wahyudin dan Mubiar. Penilaian dan Perkembangan Anak Usia Dini, Bandung: Refika Aditama, 2011.

Anshori, Ulumul Qur’an, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:

Ciputat Press, 2002.

Artmanda W, Frista. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jombang: Lintas Media, 2009.

Aziz, Moh. Ali. Mengenal Tuntas Al-Quran, Surabaya: Imtiyaz, 2012.

Barnawi, Novan Ardy Wiyani. Format PAUD, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Derajat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta didik, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Standarisasi Nasional Mutu Pendidikan Al-Qur’an, Jakarta: Kementrian Agama RI, 2012.

Emzir, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.

Fadlilah, Muhammad. Desain Pembelajaran PAUD, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014.

Ghafir, Zuhairini, Abdul. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Malang: Universitas Islam Negeri Malang, 2004.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, Malang, UMM Pers, 2017.

Hasan, Maimun. Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Diva Press, 2010.

L. Wong, Donna. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, EGC.

M. Ishaq Shamad, dkk., Pemberdayaan Guru Mengaji dalam Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-Qur’an di Sulawesi selatan, (Sulawesi selatan:

Balitbangda, 2005.

Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum, hingga redevisi Islamisasi pengetahuan, Bandung: Penerbit Nuansa, 2003.

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Surabaya: Pusat Studi Agama, Politik Dan Masyarakat, 2003.

Mulyasa, Manajemen PAUD Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012.

Nata, Abudin. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.

Patoni, Ahmad. Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bina Ilmu, 2004.

Phoenix, Tim Pustaka. Kamus Besar bahasa Indonesia Edisi Baru, Jakarta:

Pustaka Poenix, 2007.

Pujiastuti, Ratna Dewi. Cara dan Tip Produktif Menulis Buku, (Jakarta:

Kompas Gramedia, 2014.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015.

Shihab, Umar. Kontekstualisasi Al-Qur’an Kajian Tematika Ayat Hukum dalam Al-Qur’an, Jakarta: Penerbit Penamadani, 2005.

Siswanto,Wahyudi. Membentuk Kecerdasan Spritual Anak, Jakarta: Amzah, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2015.

Surasman, Otong. Metode Insani: kunci praktis membaca Al-Quran baik dan benar, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

Dokumen terkait