BAB IV METODELOGI PENELITIAN
4.5 Teknik Analisis Data
Analisis pada data akan dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengolahan berbasis computer, sebelum dilakukan analisis maka data sebelumnya akan melalui proses editing, coding, dan entry data.
1. Editing data yaitu, proses dalam mengecek dan memeriksa kelengkapan data kuisioner yang telah diisi oleh responden.
36
2. Coding Data yaitu, proses mengubah data dengan cara pemberian kode dengan petunjuk koding, dimana data yang berupa huruf dapat dirubah menjadi angka agar lebih mudah dalam proses analisis dan entry data.
3. Entry Data yaitu, proses pemasukan data ke dalam program analisa data berbasis komputer setelah data diberi kode dan di editing.
4. Cleaning Data yaitu, proses pengecekkan kembali data yang telah dimasukan ke dalam program komputer untuk menghindari kesalahan dalam pemasukan data
5. Scoring Data yaitu proses pemberian nilai untuk setiap variabel. Data yang telah lengkap dan diberi kode, maka selanjutnya akan dilakukan penjumlahan dan dikategorikan berdasrkan ketentuan.
Setelah data yang akan dianalisis masuk ke dalam program pengolahan maka data akan siap dianalisis, diawali dengan analisis univariat, dilanjutkan dengan analisis bivariat dan akhir dengan analisis multivariabel.
1. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui mengetahui berapa frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti sehingga mendapatkan gambaran dan persentase dari setiap variabel. Penyajian pada setiap variabel disajikan dalam satu tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung. Hasil analisis bivariat disajikan dalam tabel silang dengan menyertakan nilai frekuensi (nilai absolute) dengan persentasi tiap variabel terhadap variabel tergantung. Penyajian
dilakukan dengan menggunakan row percentage dengan dengan meletakan variabel bebas pada baris dan variabel terrgantung pada kolom. Analisis dilakukan dengan uji regresi logistik sederhana (simple logistic regression).
Nilai dari hasil bivariat yang didapatkan menyertakan nilai asosiasi Crude Odds Ratio (OR), nilai 95% Convident Interval (CI) OR, dan nilai p value.
3. Analisis Multivariabel
Analisis multivariabel dilakukan menggunakan Regresi Logistik Ganda yang bertujuan untuk mengetahui besar hubungan dan keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dimana masing variabel independen dilakukan analisis bivariat dengan variabel dependen.
Pemodelan dilanjutkan dengan memasukan seluruh variabel yang bermakna berdasarkan hasil bivariat dan mengeluarkan satu-satu variabel dari variabel yang memiliki nilai p terbesar hingga mendapatkan model yang paling signifikan. Berdasarkan model akhir, nantinya didapatkan variabel yang akan berpengaruh dengan meli
38
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Dwi, Abdul Rival dan Nia Kuniawati. (2016). Lokasi Senam Lansia Berperan Penting Terhadap Partisipasi Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Senam. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol.3 No.2, Maret 2016 hal:
177-190
Alif Zaenal, M & Faizah, B.R. (2010). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kepatuhan Lanjut Usia dalam Melaksanakan Senam Lansia di Posyandu Kondang Waras Desa Ngargorejo Boyolali. FIK UMS
Andria, K.M. (2013). Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stres dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukokilo Kota Surabaya, Jurnal Promkes, Vol.1 No.2
Annisa, Fitria Nur, Wahiduddin, dan Jumriani Ansar. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Pattingalloang Kota Makasar. Skripsi. Universitas Hasanudin.
Aryantiningsih, Dwi Sapta. (2014). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Kota Pekan Baru. An-Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 42-47.
BPJS Kesehatan. (2014). Panduan Praktis Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/06-Prolanis.pdf
(Diakses 7 Januari 2017)
BPJS Kesehatan. (2015). Peraturn Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan No.2 Tahun 2015 tentang Norma Penetapan Besaran Kapitasi dan Pembayaraan Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2013).
Riset Kesehatan Dasar 2013.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2013).
Riset Kesehatan Dasar Dalam Angka RISKESDAS 2013 Provinsi Bali.
Darmawan, A.A. Kompiang Ngurah. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kunjungan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu di Desa Pemecutan Kelod Kecamatan Denpasar Barat. Skripsi. STIKES Binas Usada Bali.
Dian Mahara, S. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansi Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Skripsi. UMS
Dita Angraini, Zulpahiyana, Mulyanti. (2015). Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan Posyandu di Dusun Ngentak. JNKI, Vol.3, No.3, Tahun 2015, 150-155
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2014). Laporan Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Tahun 2014. Denpasar: PPPL
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015.
Fatchiyah, Siti. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Lansia dengan Kepatuhan Kunjungan Posyandu Lansia Pada Lansia Di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Artikel Penelitian. AKBID Ngudi Waluyo Ungaran.
Handayani, Dwi & Wahyuni. (2012). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Posyandu Lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Gaster, vol. 9, No. 1 Februari 2012. Surakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
.
Hasbi, Muhamad. (2012). Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penderita Diabetes Melitus dalam Melakukan Olahraga di Wilayah Kerja Puskesmas Praya Lombok Tengah. Tesis. Universitas Indonesia
40
Haida, Nurlaili.K.P & Atoillah, M.I (2013). Hubungan Empat Pilar Pengendalian DM Tipe 2 Dengan Rerata Kadar Gula Darah. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol 1, No.2 September 2013: 234-243
Hetik. (2017). Hubungan antara Pengetahuan, Dukungan Keluarga dan Sarana Terhadap Keaktifan Lanjut Usia Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia Bagas Waras di Desa Pabelan. Skripsi. Univeristas Muhammadiyah Surakarta.
Indah Dwi Wahyuni, Asmaripa Ainy dan Anita Rahmiwati. (2016) Analisis Partisipasi Lansia dalam Kegiatan Pembinaan Kesehatan Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sekar Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol.7 No. 2 juli 2016
Kingwell, B & Jennings G. (1993). Efect of walking and other exercise programs upon blood pressure in normal subjects’ Med J Aust, vol.153, no.4, pp 234-238 Kodim, N. (2014). Analisis Konsektustual : Hubungan Lingkungan Sosiodemografi
dengan Hipertensi yang tidak terkendali pada calon jemaah haji Indonesia.
Disertasi. Depok: FKM UI.
Lumempouw,D.O, Wungouw, H.I.S. , Polii, H. (2016). Pengaruh Senam Prolanis Terhadap Penyandang Hipertensi. Jurnal e-Biomedik, Vol 4, No.1
Martha, Karnia. (2012). Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi. Hal 39.
Yogyakarta:Araska
Mengko, Viena V., Kandou dan Massie (2015). Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado. JIKMU, Vol. 5, No. 2b April 2015.
Mulyaningtyas,Obrivianita. U (2012). Pengaruh Senam Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes. Unnes Journal of Public Health 1(1) (2012)
Notoadmojo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta Notoadmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan dadn Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka
Cipta
Notoadmojo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta:Rineka Cipta
Perkeni. (2011). Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2011.
Semarang: PB PERKENI
Primahuda,Aditya & Sujianto, U. (2016). Hubungan Antara Kepatuhan Mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) BPJS Dengan Stabilitas Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Babat Kabupaten Lamongan. Jurnal Jurusan Keperaawatan, Vol.,No., tahun 2016 hal 1-8
Puskesmas II Denpasar Barat. (2016). Laporan Kehadiran Peserta Prolanis
Pickering, Thomas. (1996). Good News About High Blood Pressure: everything you need to know to take control of hypertensionand your life.
Price, S.A. dan Lorraine M.Wilson, (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Vo.2. Jakarta:EGC
Suhendro, Lulik.A. (2013). Determinan Keaktifan Melakukan Senam Diabetes Mellitus Pada Anggota Komunitas Diabetes Sehat Puskesmas Ngrambe Kabupaten Ngawi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Soegondo, S. 2005. Perjalanan Obesitas Menuju Diabetes dan Penyakit Kardiovaskular. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Setiawan, Wungouw, Pengeman. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Jurnal e-Biomedik (eBM), Vol.1, No.2, Juli 2013, hal 760-764
Sulaiman. (2015). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu.
Tambayong,J. (2000). Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakrta:EGC
Umayana, Haniek T dan Widya Hary C. (2015). Dukungan Keluarga dan Tokoh Masyarakat Terhadap Keaktifan Penduduk ke Posbindu Penyakit Tidak Menular. Jurnal Kesmas 11 (1) (2015) 96-101.
Uswantu, Hasanah (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Skripsi. Univeristas Muhammadyah Surabaya.
42
Waluyo, Lud. (2004). Mikrobiologi Umum. UMM PRESS, Malang
WHO. (Januari 2015-last update). “Noncomunicable Diseases”. Availabel at (Diakses 12 Januari 2017)