• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

Dalam dokumen PDF revisi setelah sidang EDIT (Halaman 33-38)

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.3 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel dari penelitian ini terdiri dari :

d. Variabel tergantung yaitu tingkat partisipasi

e. Variabel bebas yang terdiri dari karakteristik umur, kesesuaian waktu kegiatan, lama menderita penyakit, tingkat pengetahuan, motivasi untuk sehat, dukungan keluarga, dan jarak

28

3.3.2 Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Jenis Data Skala Data

Hasil Ukur

Variabel Tergantung

1. Partisipasi Partisipasi responden dalam mengikuti aktivitas klub Prolanis yang dihitung dari awal tahun 2016 sampai dengan desember 2016 atau sampai aktivitas terakhir dalam tahun 2016

Kategorikal Nominal 0 = Partisipasi Baik (partisipasi ≥50%) 1 = Partisipasi Kurang (partisipasi

< 50%)

Variabel Bebas

1. Umur Lama hidup pasien yang dihitung sejak lahir

hingga dilakukan wawancara

Kontinyu Rasio 0 = ≥ 60 tahun (cut of point mean) 1 = < 60 tahun (cut of point mean) 2. Jenis Kelamin Pembagian jenis seksual

yang ditentukan secara biologi dan anatomi

Kategorikal Nominal 0 = Laki-laki 1 = Perempuan

3. Pekerjaan Suatu kegiatan yang

dilakukan oleh

responden untuk mendapatkan

penghasilan

Kategorikal Nominal 0 = Tidak Bekerja.

1 = Bekerja

4 Penyakit Adalah penyakit yang Kategorikal Nominal 2 = HT

diderita pasien berdasarkan hasil diagnosa

1 = DM

0 = Komplikasi DM + HT

5. Tingkat Pendidikan Tingkatan pendidikan terakhir responden

Kategorikal Nominal 0 = Tinggi

(SLTP/Sederajat, No Variabel Definisi Operasional Jenis Data Skala

Data

Hasil Ukur

SLTA/Sederajat, Perguruan Tinggi)

1 = Rendah (Tidak bersekolah, Tidak

Tamat SD, SD/Sederajat) 6. Kesesuain Waktu Kesesuaian jadwal

waktu dilaksanakananya kegiatan

Diukur dengan

menggunakan tiga buah pertanyaan

Kategorikal Nominal 0 = sesuai (Skor 0) 1 = tidak sesuai (Skor >0)

7. Tingkat Pengetahuan

Pemahaman responden terhadap Pengelolaan penyakit kronis

Kategorikal Nominal 0 = baik (jawaban benar ≥75%)

1 = kurang (jawaban benar < 75%)

8. Lama Menderita Sakit

Periode waktu

responden menderita sakit dihitung dari awal di diagnosa hingga dilakukan wawancara

Kontinyu Rasio 0 = ≥ 8.5 tahun (cut of point median) 1 = < 8.5 tahun (cut of point median)

30

9. Jarak Tempuh Jarak tempuh responden ke tempat dilakukannya kegiatan

Kategorikal Rasio 0 = < 3 km 1 = ≥ 3 km (Riskesdas, 2010) 10. Motivasi Untuk

Sehat

Dorongan baik dari dalam atau luar diri responden untuk melakukan kegiatan

yang dapat

meningkatkan kesehatan.

Kategorikal Nominal 1 = motivasi kurang (skor berada pada rentangan 6-14) 0 = motivasi baik (skor berada pada rentangan 15-24)

No Variabel Definisi Operasional Jenis Data Skala Data

Hasil Ukur

Ket. Skor dengan skala likert:

Sangat Setuju = 4 Setuju = 3 Ragu-ragu = 2 Tidak Setuju = 1

11.

Dukungan Keluarga Dukungan yang diberikan anggota keluarga kepada responden meliputi dukungan

informasional,

penilaian, sarana, dan emosional

Ket. Skor dengan skala

Kategorikal Nominal 1 = Dukungan kurang (jika total skor pada rentang 8- 19)

0 = Dukungan baik (jika masing-masing total skor pada rentang 20-32)

likert:

Sangat Setuju = 4 Setuju = 3 Ragu-ragu = 2 Tidak Setuju = 1

32

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik di bidang biostatistika. Dengan rancangan case control untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi peserta dalam mengikuti aktivitas klub pada kegiatan Program pengelolaan penyakit kronis di Puskesmas II Denpasar Barat.

Desain case control yaitu desain yang bertujuan membandingkan dua populasi yaitu populasi kasus dan populasi kontrol.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas II Denpasar Barat. Waktu penelitian dimulai dari tahap persiapan penyusunan proposal hingga pelaporan hasil akhir yaitu dimulai dari Bulan Januari 2017 - Juni 2017.

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi target dalam penelitian ini yaitu perserta JKN yang mengikuti Prolanis, sedangkan populasi terjangkau ialah peserta JKN yang mendaftar kegiatan Prolanis di Puskesmas II Denpasar Barat periode Januari – Desember 2016.

4.3.2 Kasus

Kasus dalam penelitian ini adalah peserta prolanis yang memiliki partisipasi dibawah 50% didalam senam prolanis dan terdata pada register peserta senam prolanis pada tahun 2016.

4.3.3 Kontrol

Kontrol dalam penelitian ini adalah peserta prolanis yang memiliki partisipasi

≥50% didalam senam Prolanis dan terdata pada register peserta senam Prolanis

pada tahun 2016.

4.3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : Kriteria Inklusi :

Terdaftar dalam register kepesertaan Prolanis di Puskesmas II Denpasar Barat pada tahun 2016

Kriteria Ekslusi :

1. Tidak bersedia di wawancarai

2. Pindah dari alamat yang terdaftar dalam register 4.3.5 Besar Sampel

Estimati besar sampel penelitian dihitung dengan menggunakan rumus Lemeshow(1991) sebagai berikut :

n=(!!!! /! !" !!! !!(!"!!")!!! !"!!!!" ! !" !!!" )!

n = 21

Berdasarkan rumus tersebut diketahui bahwa jumlah besar sampel minimal yang di ambil adalah sebesar 21 orang setiap kelompoknya dengan perbandingan

34

kasus : kontrol = 1:1 maka total jumlah sampel sebesar 42 orang. Sampel diambil dengan teknik Simpel Random Sampling

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

Z!!! /! = distribusi Z-Score pada derajat kemaknaan 95% yang besarnya 1.96

Z!!! = distribusi Z-Score pada kekuatan penelitian 80% yang besarnya 0.842

OR = 5.35 peserta yang dukungan keluarga baik berpeluang berpartisipasi dalam senam DM

P1 = !" !"!!!(!!!!!! =0.81

P2 = Proporsi popolasi yang memiliki partisipasi pada aktivitas klub Prolanis 44% (0.44)

P = (P1+P2/2) 4.4 Pengumpulan Data

4.3.1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data skunder.

Data primer diperoleh dengan metode wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dimana pengumpulan dilaksanakan dengan cara mewawancarai peserta Prolanis yang datang pada saat aktivitas klub Prolanis dipuskesmas atau wawancara dilakukan dirumah peserta bagi yang tidak hadir dalam aktivitas klub yang masuk ke dalam kategori kasus dan kontrol. Sedangkan data skunder yaitu diperoleh melalui register daftar hadir kegiatan aktivitas klub Prolanis untuk

mengkroscek kehadiran para peserta Prolanis dam menentukan tingkat partisipasi peserta Prolanis. Proses dari pengambilan sampel yaitu dilakukan selama kurang lebih 1 bulan dengan telah memilih terlebih dahulu responden yang telah masuk ke dalam kategori kasus atau kategori kontrol. Proses wawancara tidak hanya dilakukan di Puskesmas pada saat kegiatan saja namun, proses wawancara responden juga dilakukan dengan cara mendatangi rumah masing-masing responden yang terdaftar dalam kategori kasus dan kontrol namun tidak datang pada saat kegiatan Aktivitas Fisik Prolanis di Puskesmas II Denpasar Barat. Saat proses mendatangi rumah masing-masing responden, terdapat beberapa responden yang masuk ke dalam kategori kasus tidak terdapat di rumah sesuai alamat yang tertera sehingga responden dianggap masuk ke kriteria eksklusi.

4.3.2. Alat Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa kuisioner terstruktur yang berisikan pertanyaan yang akan dijawab oleh responden.

4.5 Teknik Analisis Data

Analisis pada data akan dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengolahan berbasis computer, sebelum dilakukan analisis maka data sebelumnya akan melalui proses editing, coding, dan entry data.

1. Editing data yaitu, proses dalam mengecek dan memeriksa kelengkapan data kuisioner yang telah diisi oleh responden.

36

2. Coding Data yaitu, proses mengubah data dengan cara pemberian kode dengan petunjuk koding, dimana data yang berupa huruf dapat dirubah menjadi angka agar lebih mudah dalam proses analisis dan entry data.

3. Entry Data yaitu, proses pemasukan data ke dalam program analisa data berbasis komputer setelah data diberi kode dan di editing.

4. Cleaning Data yaitu, proses pengecekkan kembali data yang telah dimasukan ke dalam program komputer untuk menghindari kesalahan dalam pemasukan data

5. Scoring Data yaitu proses pemberian nilai untuk setiap variabel. Data yang telah lengkap dan diberi kode, maka selanjutnya akan dilakukan penjumlahan dan dikategorikan berdasrkan ketentuan.

Setelah data yang akan dianalisis masuk ke dalam program pengolahan maka data akan siap dianalisis, diawali dengan analisis univariat, dilanjutkan dengan analisis bivariat dan akhir dengan analisis multivariabel.

1. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui mengetahui berapa frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti sehingga mendapatkan gambaran dan persentase dari setiap variabel. Penyajian pada setiap variabel disajikan dalam satu tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung. Hasil analisis bivariat disajikan dalam tabel silang dengan menyertakan nilai frekuensi (nilai absolute) dengan persentasi tiap variabel terhadap variabel tergantung. Penyajian

dilakukan dengan menggunakan row percentage dengan dengan meletakan variabel bebas pada baris dan variabel terrgantung pada kolom. Analisis dilakukan dengan uji regresi logistik sederhana (simple logistic regression).

Nilai dari hasil bivariat yang didapatkan menyertakan nilai asosiasi Crude Odds Ratio (OR), nilai 95% Convident Interval (CI) OR, dan nilai p value.

3. Analisis Multivariabel

Analisis multivariabel dilakukan menggunakan Regresi Logistik Ganda yang bertujuan untuk mengetahui besar hubungan dan keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dimana masing variabel independen dilakukan analisis bivariat dengan variabel dependen.

Pemodelan dilanjutkan dengan memasukan seluruh variabel yang bermakna berdasarkan hasil bivariat dan mengeluarkan satu-satu variabel dari variabel yang memiliki nilai p terbesar hingga mendapatkan model yang paling signifikan. Berdasarkan model akhir, nantinya didapatkan variabel yang akan berpengaruh dengan meli

38

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Dwi, Abdul Rival dan Nia Kuniawati. (2016). Lokasi Senam Lansia Berperan Penting Terhadap Partisipasi Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Senam. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol.3 No.2, Maret 2016 hal:

177-190

Alif Zaenal, M & Faizah, B.R. (2010). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kepatuhan Lanjut Usia dalam Melaksanakan Senam Lansia di Posyandu Kondang Waras Desa Ngargorejo Boyolali. FIK UMS

Andria, K.M. (2013). Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stres dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukokilo Kota Surabaya, Jurnal Promkes, Vol.1 No.2

Annisa, Fitria Nur, Wahiduddin, dan Jumriani Ansar. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Pattingalloang Kota Makasar. Skripsi. Universitas Hasanudin.

Aryantiningsih, Dwi Sapta. (2014). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Kota Pekan Baru. An-Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 42-47.

BPJS Kesehatan. (2014). Panduan Praktis Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/06-Prolanis.pdf

(Diakses 7 Januari 2017)

BPJS Kesehatan. (2015). Peraturn Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan No.2 Tahun 2015 tentang Norma Penetapan Besaran Kapitasi dan Pembayaraan Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2013).

Riset Kesehatan Dasar 2013.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2013).

Riset Kesehatan Dasar Dalam Angka RISKESDAS 2013 Provinsi Bali.

Darmawan, A.A. Kompiang Ngurah. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kunjungan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu di Desa Pemecutan Kelod Kecamatan Denpasar Barat. Skripsi. STIKES Binas Usada Bali.

Dian Mahara, S. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansi Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Skripsi. UMS

Dita Angraini, Zulpahiyana, Mulyanti. (2015). Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan Posyandu di Dusun Ngentak. JNKI, Vol.3, No.3, Tahun 2015, 150-155

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2014). Laporan Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Tahun 2014. Denpasar: PPPL

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015.

Fatchiyah, Siti. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Lansia dengan Kepatuhan Kunjungan Posyandu Lansia Pada Lansia Di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Artikel Penelitian. AKBID Ngudi Waluyo Ungaran.

Handayani, Dwi & Wahyuni. (2012). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Posyandu Lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Gaster, vol. 9, No. 1 Februari 2012. Surakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah

.

Hasbi, Muhamad. (2012). Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penderita Diabetes Melitus dalam Melakukan Olahraga di Wilayah Kerja Puskesmas Praya Lombok Tengah. Tesis. Universitas Indonesia

40

Haida, Nurlaili.K.P & Atoillah, M.I (2013). Hubungan Empat Pilar Pengendalian DM Tipe 2 Dengan Rerata Kadar Gula Darah. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol 1, No.2 September 2013: 234-243

Hetik. (2017). Hubungan antara Pengetahuan, Dukungan Keluarga dan Sarana Terhadap Keaktifan Lanjut Usia Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia Bagas Waras di Desa Pabelan. Skripsi. Univeristas Muhammadiyah Surakarta.

Indah Dwi Wahyuni, Asmaripa Ainy dan Anita Rahmiwati. (2016) Analisis Partisipasi Lansia dalam Kegiatan Pembinaan Kesehatan Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sekar Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol.7 No. 2 juli 2016

Kingwell, B & Jennings G. (1993). Efect of walking and other exercise programs upon blood pressure in normal subjects’ Med J Aust, vol.153, no.4, pp 234-238 Kodim, N. (2014). Analisis Konsektustual : Hubungan Lingkungan Sosiodemografi

dengan Hipertensi yang tidak terkendali pada calon jemaah haji Indonesia.

Disertasi. Depok: FKM UI.

Lumempouw,D.O, Wungouw, H.I.S. , Polii, H. (2016). Pengaruh Senam Prolanis Terhadap Penyandang Hipertensi. Jurnal e-Biomedik, Vol 4, No.1

Martha, Karnia. (2012). Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi. Hal 39.

Yogyakarta:Araska

Mengko, Viena V., Kandou dan Massie (2015). Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado. JIKMU, Vol. 5, No. 2b April 2015.

Mulyaningtyas,Obrivianita. U (2012). Pengaruh Senam Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes. Unnes Journal of Public Health 1(1) (2012)

Notoadmojo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta Notoadmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan dadn Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka

Cipta

Notoadmojo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta:Rineka Cipta

Perkeni. (2011). Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2011.

Semarang: PB PERKENI

Primahuda,Aditya & Sujianto, U. (2016). Hubungan Antara Kepatuhan Mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) BPJS Dengan Stabilitas Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Babat Kabupaten Lamongan. Jurnal Jurusan Keperaawatan, Vol.,No., tahun 2016 hal 1-8

Puskesmas II Denpasar Barat. (2016). Laporan Kehadiran Peserta Prolanis

Pickering, Thomas. (1996). Good News About High Blood Pressure: everything you need to know to take control of hypertensionand your life.

Price, S.A. dan Lorraine M.Wilson, (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Vo.2. Jakarta:EGC

Suhendro, Lulik.A. (2013). Determinan Keaktifan Melakukan Senam Diabetes Mellitus Pada Anggota Komunitas Diabetes Sehat Puskesmas Ngrambe Kabupaten Ngawi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Soegondo, S. 2005. Perjalanan Obesitas Menuju Diabetes dan Penyakit Kardiovaskular. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Setiawan, Wungouw, Pengeman. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Jurnal e-Biomedik (eBM), Vol.1, No.2, Juli 2013, hal 760-764

Sulaiman. (2015). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu.

Tambayong,J. (2000). Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakrta:EGC

Umayana, Haniek T dan Widya Hary C. (2015). Dukungan Keluarga dan Tokoh Masyarakat Terhadap Keaktifan Penduduk ke Posbindu Penyakit Tidak Menular. Jurnal Kesmas 11 (1) (2015) 96-101.

Uswantu, Hasanah (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Skripsi. Univeristas Muhammadyah Surabaya.

42

Waluyo, Lud. (2004). Mikrobiologi Umum. UMM PRESS, Malang

WHO. (Januari 2015-last update). “Noncomunicable Diseases”. Availabel at (Diakses 12 Januari 2017)

Dalam dokumen PDF revisi setelah sidang EDIT (Halaman 33-38)

Dokumen terkait