PENDAHULUAN
E. Teknik Analisis Data
Tabel 3.10
Instrumen Penilaian Berhitung Pada Anak Dalam Menggunakan Metode Bermain Peran
No. Jawaban Skor Nilai Alat
Pengukuran 1. Berkembang Sangat Baik (BSB) 4 Observasi 2. Berkembang Sesuai Harapan
(BSH)
3 Observasi
3. Mulai Berkembang (MB) 2 Observasi
4. Belum Berkembang(BB) 1 observasi
c. Dokumentasi
Menurut Arikunto dokumentasi adalah pencarian data yang berkaitan dengan masalah penelitian yang berupa catatan, arsip, buku, dan surat kabar.
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, atau foto-foto serta arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama anak didik kelompok B1 Taman Kanak-Kanak Al-Hijrah serta foto rekaman selama proses penelitian.31
Tabel 3.11 Analisis Data
Pertanyaan penelitian Hipotesis Persyaratan Analisis
Uji statistik a. Seberapa besar
kemampuan berhitung pada anak Kelompok B1 di Taman Kanak- Kanak Al-Hijrah Kecamatan
Klangenan Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan metode bermain peran
Analisis Kriteria Skor ideal Analisis %
lalu dikonversikan
b. Seberapa besar kemampuan
berhitung pada anak Kelompok B1 di Taman Kanak- Kanak Ah-Hijrah Kecamatan
Klangenan
Kabupaten Cirebon sesudah
menggunakan
metode bermain peran
Analisis Kriteria Skor ideal Analisis %
lalu dikonversikan
c. Seberapa tinggi perbedaan
kemampuan
berhitung pada anak Kelompok B1 di Taman Kanak- Kanak Al-Hijrah Kecamatan
Klangenan
Kabupaten Cirebon
sebelum dan
sesudah menggunakan
metode bermain peran
Ha:
Terdapat efektifitas kemampuan anak kelompok B 1 di Taman Kanak-Kanak Al-Hijrah Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon
Ho :
Tidak terdapat kemampuan
berhitung pada anak kelompok B1 di Taman Kanak-kanak Al-Hijrah Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon
Uji Normalitas
Distribusi Data
Uji Homogenitas
Data
Uji T-Test
Keterangan :
Pertanyaan penelitian pertama dan kedua dilakukan dengan analisis krtiteria skor ideal membuat kriteria-kriteria gambaran variable X¹ dan Variable X²melalui pengelompokan skor masing-masing variable menggunakan penghitungan kriteria skor ideal. Menurut Dahlia, rumusannya yaitu :
Data penelitian variable X dan variable Y dibagi menjadi tiga kategori yang didasarkan pada kriteria ideal dengan ketentuan sebagai berikut :
X ideal + z (SD ideal)
a. Kategori I : berada pada luas daerah kurva besar 27% atau sebesar 0,73% kurva normal dengan Z=0,61.
b. Kategori II : berada pada luas daerah kurva sebesar 46% atau letaknya terentang antara 0,72 kurva normal dengan Z= -o,61
sampai dengan Z= + 0,61.
c. Kategori III : berada pada luas kurva sebesar 27% atau 0,2 kurva normal dengan Z = - 0,61.
Jika dikonversikan dengan rumus diatas, maka didapet kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.12 Analisis Skor Ideal
Kategori Penafsiran
X ≥ Xid + 0,61 sd Tinggi / Baik / Kuat X ≥ Xid + 0,61 sd < X < Xid + 0,61 sd Sedang / Cukup
X ≤ Xid - 0,61 sd Kurang / Rendah
Dengan Ketentuan : Xid : ½ skor maksimal Sd : 1/3 Xid
Analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif untuk mencari presentasi yang kemudian ditafsirkan dengan table konfersi presentase. Menurut Anas Sujono dalam Casta, bahwa “rumus presentase” adalah :
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Nilai presentasi yang dicari
F = Frekuensi kemunginan setiap jawaban N = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap
Sedangkan pemaparan terhadap hasil perhitungan presentase tersebut digunakan standart yakni :
Table 3.13 Analisis Presentase
Presentase Penafsiran
100% Seluruhnya
90% - 99% Hampir seluruhnya
60% - 89% Sebagian besar
51% - 59% Lebih dari setengahnya
50% Setengahnya
40% - 49% Hampir setengahnya
10% - 39% Sebagian kecil
1% - 9% Sedikit sekali
0% Tidak
Sumber : Casta ( 2014 : 50)
Untuk memudahkan penulisan, presentase ditafsirkan kedalam skala, sebagaimana yang dikemukakan oleh Anas Sudiono dalam Casta adalah sebagai berikut:
Table 3.14 Skala Presentase
Presentae Penafsiran
86 – 100 Tinggi
75 – 85 Cukup tinggi
60 - 75 Rendah
55 – 59 Rendah sekali
Pertanyaan penelitian ketiga dilakukan dengan analisis komparatif T-test yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat statistk yang meliputi :
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data dalam kelompok data tersebut normal atau tidak.
Langkah-langkah uji normalitas dengan data chi kuatdrat distribusi sebagai berikut:
a. Mengurutkan data ( nilai/jumlah skor variabel X¹ ) dari setiap reponden, dari data tertinggi ke data terendah;
b. Mencari nilai rentangan (R) dengan rumus : R = skor terbesar – skor terkecil
c. Mencari banyaknya kelas ( K ) dengan rumus : K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 (log….) =1+…….
=………..
d. Mencari nilai panjang kelas ( P ) dengan rumus : P
=
𝑟𝑘
e. Membuat daftar tabulasi.
No. Kelas
Interval F Nilai Tengah
(xi) xi² f.xi f.xi²
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jumlah
f. Mencari rata-rata (mean) dengan rumus : X = ∑ 𝑓𝑖𝑋𝑖
∑ 𝑓𝑖
g. Mencari simpangan baku dengan rumus :
s =
√𝑛 ∑𝑛𝑖−1𝑥2 2− (∑𝑛𝑖=1𝑥1 )² 𝑛 (𝑛−1)
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :
1) Memnentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interaval ditambah 0,5.
2) Mencari nilai Z –score untuk batas kelas interval, dengan rumus : Z = 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠−𝑥
𝑠
3) Mencari luas O-Z dari tabel kurva normal dari O-Z dengan menggunakan angka-angka batas kelas.
4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka- angka O-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali angka yang berbeda pada baris paling rendah ditambahkan pada baris berikutnya.
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).
6) Mencari Chi- Kuadrat hitung dengan rumus :
x2 = ∑ ( 𝑓𝑜−𝑓ℎ
𝑓ℎ )2
7) Membandingkan Chi-kuadrat hitung dengan Chi-kuadrat tabel, dengan ketentuan :
• Taraf kepercayaan 0,05 (5%)
• Derajat kebebasan : dk = k-1 (sampel kecil) dk= k-3 (sampel besar) Kriteria pengujian :
• Jika X² hitung ≥ X2tabel, artinya distribusi data tidak normal
• Jika X² hitung ≤ X2tabel, artinya distribusi data normal
8) Membuat kesimpulan apakah data distribusi normal atau tidak. Jika data disribusi normal maka analisa uji T-test dapat dilakukan, akan tetapi jika data tidak berdistribusi normal maka analisa diganti dengan uji Man Whitney.
Begitu juga dengan variabel X² langkah-langkah uji normalitas distribusi datanya = variabel X¹
2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dilakukan untuk menguji apakah data tersebut homogen atau tidak. Dalam hal ini uji homogenitas data dilakukan dengan membandingkan uji varians terbesar dan terkecil dengan menggunakan table F, adapun rumus uang digunakan adalah:
Fhitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Langkah-langkah pengujinya adalah :
a. Membandingkan varians terbesar dan varians terkecil (menentukan Fhitung) b. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Rumus :
• Dbpembimbing = n-1=12-1 (untuk varians terbesar)
• Dbpenyebut = n-1=11-1(untuk varians terkecil)
• Taraf signifikan(à) = 0,05 maka diperoleh
c. Membuat kriteria pengujian (menyimpulkan) Jika fhitung ≥ Ftabel, maka tidak homogen Jika fhitung ≤ Ftabel, maka homogen 3. Uji T-test
Menurut Sugiyono ,”T-testmerupakan statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio”.
a. Menentukan uji t dengan rumus T = 𝑥1 − 𝑥2
𝑑𝑠𝑔 √𝑛11 + 1 𝑛2
Keterangan :
X1 = rata-rata sampel 1 X2 = rata-rata sampel 2 n1 = varian sampel 1 n2 = varian sampel 2
n = banyaknya data sampel
Mencari alat standar deviasi gabungan dengan rumus :
dsg = √(𝑛−1)𝑣1 + (𝑛2− 1)𝑣2
𝑛1+ 𝑛2− 2
Keterangan :
n1 = varian sampel 1
n2 = varian sampel 2 v1 = varian variabel 1 v2 = varian veriabel 2
b. Menentukan derajat kebebasan (db) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
c. Menentukan nilai t tabel
Menentukan nilai t dengan taraf kepercayaan yang dipilih 0,05 d. Pengujian hipotesis dengan criteria sebagai berikut :
- Jika thitung ≥ ttabel, maka hipotesis diterima.
- Jika thitung ≤ ttabel, maka hipotesis ditolak.