• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis

Dalam dokumen pengukuran kualitas pengelolaan pelatihan (Halaman 48-52)

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis

1. Analisis statistik deskriptif

menurut Sugiyono (2014:21) merupakan salah satu metode dalam menganalisis data yang sudah dikumpulkan, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi). Dalam teknik ini,

akan diketahui nilai variabel independen dan dependennya. Teknik analisis ini akan memberi deskripsi atau gamabaran awal untuk setiap variabel dalam penelitian.

2. Uji Korelasi Rank Spearman

Metode ini diperlukan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel, dimana dua variabel tidak harus dari sumber yang sama.

Sumber data dari kedua variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk disstribusi normal.

Jadi uji korelasi rank spearman digunakan untuk uji korelasi yang datanya berbentuk ordinal atau berjenjang (rangking) dan bebas distribusi.

Uji korelasi dapat menghasilkan korelasi yang bersifat positif (+) dan negatif (-). Jika korelasinya positif (+) maka hubungan kedua variabel searah (berbanding lurus) yang berarti semakin tinggi nilai variabel bebas maka semakin tinggi pula nilai variabel terikatnya, dan sebaliknya. Jika korelasinya negatif (-) maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah (berbanding terbalik), yang berarti semakin tinggi nilai variabel bebas maka semakin rendah nilai variabel terikatnya.

Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 dengan ketentuan semakin mendekati angka satu maka semakin kuat hubungan kedua variabel, dan sebaliknya semakin mendekati angka nol maka semakin lemah hubungan kedua variabel.

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

=1-

Keterangan :

P = koefisien determinasi

d = beda rangking antara dua pengamatan berpasangan n = Jumlah sampel

sedangkan untuk menguji signifikan korelasi (apakah koefisien korelasi itu dapat digeneralisasikan atau tidak) maka di gunakan rumus sebagai berikut :

t = r √

keterangan :

r = harga koefisien korelasi rank spearman n = Jumlah sampel

3. Kriteria pengukuran korelasi a. Dasar pengambilan keputusan

a) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka berkorelasi b) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka tidak berkorelasi b. Pedoman kekuatan hubungan

a) 0,00 - 0,25 = korelasi sangat lemah b) 0,26 - 0,50 = korelasi cukup

c) 0,51 - 0,75 = korelasi kuat

d) 0,76 - 0,99 = korelasi sangat kuat e) 1,00 = korelasi sempurna

c. Kriteria arah hubungan

a) Arah korelasi dilihat pada angka correlation coefficient.

b) Besarnya nilai correlation coefficient antara + 1 s/d -1

c) Nilai correlation coefficient bernilai positif, maka hubungan kedua variabel searah

d) Nilai correlation coefficient bernilai negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah

36

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah PT. Pegadaian Syariah Cabang Gowa

PT Pegadaian Cabang Syariah Hasanuddin merupakan salah satu pegadaian yang mempunyai bagian sistem ekonomi yang terpenting dan dibutuhkan dalam masyarakat mayoritas yang beragama muslim Pegadaian ini adalah pegadaian yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba, karena riba sudah jelas diharamkan Islam. PT Pegadaian Cabang Syariah Hasanuddin gowa terletak di jalan Sultan Hasanuddin No.A 14, Pandang-Pandang, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa.

PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Hasanuddin Gowa adalah salah satu dari beberapa cabang dari Perum Pegadaian Kantor Wilayah VI Makassar. Didirikan pada 1 April tahun 2007, atas kerja sama antara Kanwil Pegadaian dengan Bank BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah dan Bank Muamalah. Pada awal berdirinya PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Hasanuddin bertujuan untuk memberikan pelayanan dana bagi masyarakat menengah ke bawah, dan tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat golongan atas. Permulaan jasa yang ditawarkan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Hasanuddin Gowa adalah jasa gadai. Namun beberapa tahun kemudian mampu memperluas usahanya dengan jasa arrum, tabungan emas, pembiayaan amanah, pegadaian mobile, dll.

2. Visi, Misi dan Tujuan PT. Pegadaian Syariah Cabang Gowa a. Visi

Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat.

b. Misi

1) Memberikan manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh pemangku Kepentingan dengan mengembangkan bisnis inti.

2) Membangun bisnis yang lebih beragam dengan mengembangkan bisnis baru untuk menambah proposisi nilai ke nasabah dan pemangku kepentingan

3) Memberikan service excellence dengan focus nasabah melalui : a) Bisnis proses yang lebih sederhana dan digital.

b) Teknologi informasi yang handal dan mutakhir.

c) Praktek manajemen risiko yang kokoh.

d) SDM yang profesional berbudaya kinerja baik.

c. Tujuan

1) Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai, dan jasa di bidang ekonomi lainnya berdasarkan ketentuan perundang undangan lainnya.

2) Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, ijon, praktik riba, dan pinjaman tidak wajar lainnya. Pegadaian syariah juga memegang nilai nilai prinsip dasar dalam pengelolaan usaha, yaitu kejujuran, keadilan, dan kesesuaian dengan syariah.

3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Pegadaian Syariah a. Pemimpin Cabang Syariah

Pemimpin cabang syariah berfungsi merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan operasional, administrasi dan keuangan kantor cabang syariah dan unit pelayanan syariah (UPS) yang ada dibawahnya sesuai dengan kewenangannya.

b. Assistant Manager Operasional Syariah

Assistant Manager Operasional Syariah berfungsi membantu pemimpin cabang syariah dalam merencanakan, mengorganisasi,mengintegrasi, menyelenggarakan, melakukan monitoring, melakukan pengawasan, evaluasi dan bertanggung jawab

terhadap transaksi operasional, pencatatan dan laporan kantor cabang syariah.

c. Customer Service Syariah

Customer Service Syariah berfungsi melaksanakan pelayanan kepada nasabah, menyampaikan informasi mengenai produk pelayanan serta penanganan komplain nasabah untuk meningkatkan tingkat kepuasan nasabah.

d. Kasir Syariah

Kasir syariah berfungsi melaksanakan pekerjaan penerimaan, perhitungan dan pembayaran uang serta melaksanakan tugas administrasi keuangan di kantor cabang syariah sesuai kewenangan dan SOP.

e. Penaksir Syariah

Penaksir syariah berfungsi melaksanakan kegiatan penaksiran barang jaminan sesuai kewenangannya secara cepat, cepat akurat dan menetapkan uang pinjaman berdasarkan atas hasil penaksiran barang jaminan sesuai dengan SOP.

f. Pengelola Marhun

Pengelola marhun berfungsi mengelola dan melaksanakan penyimpanan barang jaminan (emas, perhiasan atau barang jaminan lainnya) beserta dokumen lainnya (database) secara aman, tertib, disiplin serta akurat sesuai kewenangan, ketentuan dan SOP.

B. Karakteristik Responden

Karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan karyawa pada PT. Pegadaian (Persero) Tbk Cabang Syariah Hasanuddin Kab. Gowa yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas sebagai responden dalam penelitian ini. Responden sebagai objek penelitian yang memberikan interprestasi terhadap karakteristik responden untuk pengukuran kualitas pengelolaan pelatihan dan identifikasi kebutuhan pelatihan pada PT. Pegadaian (persero) Cabang Syariah Hasanuddin Kab.

Gowa.

Karakteristik responden yang dikelompokkan menurut jenis kelamin, tingkat usia dan tingkat Pendidikan. Responden dalam penelitian ini sebanyak 40 orang menjadi responden yang representatif untuk dikemukakan sebagai kelayakan responden dalam memberikan informasi mengenai identitas diri mulai dari jenis kelamin, usia, lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Karakteristik jenis kelamin responden dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok laki-laki dan perempuan, agar lebih jelasnya maka disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Responden Persentase

%

1 Laki-Laki 25 62,5%

2 Perempuan 15 37,5%

Total 40 100

Sumber : Dari Bahan data SPSS 24

Berdasarkan tabel diatas 4.1 maka dapat dilihat dari responden adalah laki-laki yang berjumlah 25 orang (62,5%), dan 15 orang (37,5%) yang berjenis kelamin perempuan. Dapat dilihat bahwa ada responden yang mendominasi karena jumlah laki-laki lebih banyak dibanding jumlah responden perempuan, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini di dominasi oleh laki-laki pada PT.

Pegadaian (persero) Cabang Syariah Hasanuddin Kab. Gowa.

2. Usia Responden

Tabel 4.2

Tingkat Usia Responden

No Tingkat Usia Responden Persentase

%

1 25-30 tahun 25 62,5%

2 31-40 tahun 10 25%

3 41-50 tahun 5 12,5%

4 Diatas 51 tahun - -

Total 40 100

Sumber : Dari Bahan data SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berusia 25-30 tahun yaitu sebanyak 25 orang (62,5%), untuk responden yang berusia 31-40 tahun yaitu berjumlah 10 orang (25%), sedangkan untuk responden yang berusia 41-50 tahun yaitu sebanyak 5 orang (12,5%). Hal tersebut menunjukkan bahwa usia responden dalam penelitian ini yaitu lebih mendominasi pada usia 25-30 tahun.

3. Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.3

Tingkat Pendidikan Responden

No Tingkat Pendidikan Responden Persentase %

1 SMA/SMK 13 32,5%

2 Diploma - -

3 S1 20 50%

4 S2 7 17,5%

Total 40 100

Sumber : Dari Bahan data SPSS 24

Berdasarkan keterangan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini yaitu yang memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK sebanyak 13 orang (32,5%) untuk S1 berjumlah 20 orang (50%) selanjutnya untuk S2 berjumlah 7 orang (17,5%). Hal ini dapat menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini yang mendominasi yaitu yang memiliki riwayat pendidikan S1.

C. Deskripsi Variabel

Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu kualitas pengelolaan pelatihan dan kebutuhan pelatihan. Guna mengungkap hasil penelitian berdasarkan variabel yang diperhatikan untuk tiap indikator dari variabel kualitas pengelolaan pelatihan dan kebutuhan pelatihan.

1. Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Pengelolaan Pelatihan Tabel 4.4

Kualitas Pengelolaan Pelatihan (X) Kualitas Pengelolaan Pelatihan

No PERNYATAAN ST

S

TS KS S SS

1 Pelatiahan yang saya ikuti berdasarkan kebutuhan karyawan dan perusahaan

1 1 5 26 7

2 Pimpinan memberikan kesempatan untuk mengikuti diklat penunjang kerja

0 0 2 29 9

3 Aktivitas pelatihan membantu saya memahami konten pelatihan.

0 5 10 17 8

4 Konten dari pelatihan relevan dengan kegiatan saya dalam perusahaan.

2 16 7 8 7

5 Pemateri sangat memahami materi yang dipresentasikan

0 0 11 23 6

6 Pemateri mempresentasikan isi materi dengan baik

20 14 5 0 1

7 Setelah mengikuti pelatihan saya dapat mengetahui apa yang akan saya lakukan dalam perusahaan

17 21 0 2 0

8 Materi pelatihan yang saya ikuti dapat memberikan manfaat secara

pengetahuan dan keterampilan dibidang pekerjaan saya

0 0 1 26 13

9 Kualitas hasil kerja yang saya lakukan sesuai dengan cara kerja yang ditetapkan

0 0 8 24 8

10 Kualitas pelayanan yang saya lakukan sesuai dengan harapan/keinginan atasan

0 5 13 17 5

11 Saya dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih cepat

0 0 1 27 12

12 Sebagian besar waktu saya di kantor untuk bekerja

0 0 10 24 6

Berdasarkan tabel 4.4 di atas terkait dengan variabel kualitas pengelolaan pelatihan jawaban responden dari keseluruhan pernyataan dapat kita lihat pada pernyataan pertama jawaban sangat tidak setuju 1, tidak setuju 1, kurang setuju 5, setuju 26, sangat setuju 7, kemudian pada pernyataan kedua sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setuju 2, setuju 29, sangat setuju 9, selanjutnya pernyataan ketiga sangat tidak setuju 0, tidak setuju 5, kurang setuju 10, setuju 17, sangat setuju 8, pernyataan keempat sangat tidak setuju 2, tidak setuju 16, kurang setujun 7, setuju 8, sangat setuju 7, pernyataan kelima sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setuju 11, setuju 23, sangat setuju 6, pernyataan keenam sangat tidak setuju 20, tidak setuju 14, kurang setuju 0, setuju 0, sangat setuju 1, pernyataan ketujuh sangat tidak setuju 17, tidak setuju 21, kurang setuju 0, setuju 2, sangat setuju 0, pernyataan kedelapan sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setuju 1, setuju 26, sangat setuju 13, pernyataan kesembilan sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setuju 8, setuju 24,

sangat setuju 8, pernyataan kesepuluh sangat tidak setuju 0, tidak setuju 5, kurang setuju 13, setuju 17, sangat setuju 5, pernyataan kesebelas sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setuju 1, setuju 27, sangat setuju 12, pernyataan keduabelas sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setuju 10, setuju 24, sangat setuju 6.

2. Analisis deskriptif variabel kebutuhan pelatihan Tabel 4.5

Kebutuhan Pelatihan (Y) Kebutuhan Pelatihan

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

1 Saya merasa pelatihan dapat memberikan penyegaran pikiran.

20 15 4 0 1

2 Dalam melakukan pekerjaan saya tidak perlu diawasi

13 21 4 2 0

3 Saya mengikuti pelatihan berdasarkan kesesuaian dengan jabatan.

0 1 7 27 5

4 Saya mampu mengontrol diri saya sendiri untuk bekerja dengan sebaik-baiknya

0 0 4 19 17

5 Materi pelatihan yang saya ikuti sesuai dengan kenutuhan kerja

0 0 4 28 8

6 Materi pelatihan yang saya ikuti dapat memberikan manfaat secara pengetahuan dan keterampilan dibidang pekeraan saya

0 1 9 22 8

7 Materi pelatihan yang diberikan membantu saya dalam mengatasi masalah di

lapangan

0 1 9 24 6

8 Materi sangat relevan dan telah sesuai dengan yang saya harapkan

18 14 7 1 0

9 Ruangan pelatihan yang saya ikuti bersih dan nyaman

8 30 2 0 0

10 Modul pelatihan yang diberikan dapat membantu dalam belajar dan memahami materi pelatihan

0 0 2 29 9

11 Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan saat pelaksanaan pelatihan tersedia lengkap

1 5 9 17 8

12 Lokasi pelaksanaan program pelatihan yang saya ikuti bersih dan nyaman

0 0 5 25 10

Berdasarkan tabel 4.5 di atas terkait dengan variabel kebutuhan pelatihan jawaban responden dari keseluruhan pernyataan dapat kita lihat pada pernyataan pertama jawaban sangat tidak setuju 20, tidak setuju 15, kurang setuju 4, setuju 0, sangat setuju 1, kemudian pada pernyataan kedua sangat tidak setuju 13, tidak setuju 21, kurang setuju 4, setuju 2, sangat setuju 0, selanjutnya pernyataan ketiga sangat tidak setuju 0, tidak setuju 1, kurang setuju 7, setuju 27, sangat setuju 5, pernyataan keempat sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setujun 4, setuju 19, sangat setuju 17, pernyataan kelima sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setuju 4, setuju 28, sangat setuju 8, pernyataan keenam sangat tidak setuju 0, tidak setuju 1, kurang setuju 9, setuju 22, sangat setuju 8, pernyataan ketujuh sangat tidak setuju 0, tidak setuju 1, kurang setuju 9, setuju 24, sangat setuju 6, pernyataan kedelapan sangat tidak setuju 18, tidak setuju 14, kurang setuju 7, setuju 1, sangat setuju 0, pernyataan kesembilan sangat tidak setuju 8, tidak setuju 30, kurang setuju 2, setuju 0, sangat setuju 0, pernyataan kesepuluh sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setuju 2,

setuju 29, sangat setuju 9, pernyataan kesebelas sangat tidak setuju 1, tidak setuju 5, kurang setuju 9, setuju 17, sangat setuju 8, pernyataan keduabelas sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, kurang setuju 5, setuju 25, sangat setuju 10.

3. Statistik deskriptif variabel

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu data secara statistik. Statistik deskriptif dalam penelitian ini merujuk pada nilai rata-rata (mean) dan simpanan baku (standar deviation), nilai minimum dan nilai maksimum, serta variabel dalam penelitian ini yaitu Kualitas Pengelolaan Pelatihan (X) dan Kebutuhan Pelatihan (Y). Adapun hasil analisa statistik deskriptif masing-masing variabel sebagai berikut:

Tabel 4.6

Analisa Statistik Deskriptif Masing-Masing Variabel

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Kualitas

Pengelolaan Pelatihan (X)

40 34 51 42,13 3,851

Kebutuhan

Pelatihan (Y) 40 34 51 39,25 3,528

Valid N (listwise) 40

Sumber : Hasil Olah Data SPSS, Tahun 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa N atau jumlah data pada setiap variabel sebanyak 40 orang yang

merupakan kayawan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Hasanuddin Kab. Gowa. Masing-masing variabel akan dijabarkan sesuai dengan data pada tabel 4.4 sebagai berikut:

a. Kualitas pengelolaan pelatihan

Pada tabel 4.4 di atas, variabel Kualitas Pengelolaan Pelatihan nilai mean sebesar 42,13 dengan standar deviasi (standar deviation) sebesar 3.851 yang berarti bahwa nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa hasil yang diperoleh cukup baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan penyimpanan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal dan tidak menyebabkan bias. Nilai minimalnya sebesar 34 dan nilai maksimumnya sebesar 51.

b. Kebutuhan pelatihan

Pada tabel 4.6 di atas, variabel Kebutuhan Pelatihan nilai mean sebesar 39,25 dengan standar deviasi (standar deviation) sebesar 3.528 yang berarti bahwa nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa hasil yang diperoleh cukup baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan penyimpanan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal dan tidak menyebabkan bias. Nilai minimalnya sebesar 34 dan nilai maksimumnya sebesar 51.

D. Uji Korelasi Rank Spearman

Tabel 4.7

Halis Korelasi Rank Spearman Antar Kualitas Pengelolaan Pelatihan Dan Kebutuhan Pelatihan

Correlations

Kuakitas pengelolaan

pelatiahn

Kebutuhan pelatihan Spearman's

rho

Kuakitas pengelolaan pelatiahn

Correlation

Coefficient 1,000 ,746**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 40 40

Kebutuhan pelatihan Correlation

Coefficient ,746** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS, Tahun 2020

1. Melihat signifikan hubungan variabel kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan

Berdasarkan output di atas tabel 4.7, diketahui nilai signifikansi atau sig.(2-tailed) sebesar 0,000. Karena nilai sig.(2-tailed) 0,000 < lebih kecil dari 0,005, maka artinya ada hubungan yang positif dan signifikan (berarti) antara variabel kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan.

2. Melihat tingkat kekuatan (keeratan) hubungan variabel kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan

Dari output spss tabel 4.7, diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0,746**. Artinya, tingkat kekuatan hubungan antara variabel kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan adalah sebesar 0,746 berada pada kriteria 0,51-0,75, berarti korelasi kuat.

3. Melihat arah (jenis) hubungan variabel kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan

Angka korelasi koefisien pada hasil di atas tabel 4.7, berarti positif yaitu 0,746, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah (jenis hubungan searah). Dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin ditingkatkan kualitas pengelolaan pelatihan maka kebutuhan pelatihan akan tepenuhi dan lebih baik.

E. Uji signifikansi T-test

untuk menguji signifikan korelasi (apakah koefisien korelasi itu dapat digeneralisasikan atau tidak) maka di gunakan rumus sebagai berikut :

t = r √

t = 0,746 √

t = 0,746 √ t = 0,746 x 9,2566 t = 6,9054

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan, karena thitung 6,9054 > lebih besar dari ttabel 1,685.

F. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pengelolaan pelatihan berhubungan dan signifikan dengan kebutuhan pelatihan. Hal tersebut dapat diketahui dari uji korelasi rank spearman dengan melihat singnifikan hubungan karena nilai sig.(2-tailed) 0,000 < lebih kecil dari α=0,005. Artinya ada hubungan positif dan signifikan, melihat tingkat kekuatan hubungan yaitu diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0,746 yang berada pada kriteria 0,51-0,75, berarti korelasi kuat, dan dengan melihat arah (jenis) hubungan, berarti positif yaitu 0,746, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah (jenis hubungan searah). Dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin ditingkatkan kualitas pengelolaan pelatihan maka kebutuhan pelatihan akan tepenuhi dan lebih baik.

Hasil perhitungan dengan uji signifikansi t-test diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan, karena thitung 6,9054 lebih besar dari ttabel 1,685.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adin Gustina (2015) dengan judul penelitian “Pengukuran kualitas pelatihan dan kondisi lingkungan pelatihan terhadap efektivitas pelatihan di sentra pendidikan BRI Yogyakarta”. Hal ini dapat dilihat dari Kualitas pelatihan (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pelatihan (Y).

Lingkungan pelatihan (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pelatihan (Y).Kualitas pelatihan (X1) dan kondisi lingkungan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pelatihan (Y).

52

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan pembahasan hasil analisis data penelitian tentang hubungan kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan PT. Pegadaian (Pesreso) Cabang Syariah Hasanuddin Kab. Gowa. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan ada hubungan (korelasi) positif kualitas pengelolaan pelatihan dengan kebutuhan pelatihan.

B. Saran

Setelah menganalisis dan menyimpulkan dari hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Hasanuddin Kab. Gowa a. PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Hasanuddin Kab. Gowa

sebaiknya dapat meningkatkan kualitas pengelolaan pelatihan b. PT. Pegadaian (persero) Cabang Syariah Hasnuddin Kab. Gowa

sebaiknya lebih memperhatikan kebutuhan karyawan saat pelatihan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian agar dapat diperoleh hasil yang lebih baik lagi

b. Peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah sampel yang di teliti dan populasi peneliti tidak hanya di kususkan pada PT.Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Hasanuddin Kab. Gowa, tetapi dapat diperluas pada pegadaian-pegadaian yang ada di Indonesia.

54

Almasri, M.N. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia: Implementasi Pendidikan Islam. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Ambar T. Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu: Yogyakarta

Ardiansyah, 2017. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Pelabuhan Indonesia, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Makassar, Universitas Muhammadiyah Makassar

Balawa, I.G.W. 2016. Analisis Kebutuhan Pelatihan Karyawan Pada PT. Asuransi Jiwa Sinarmas Cabang Denpasar, (Online). Vol. 4, www.ejournal.bupg.ic.id, diakses 3 oktober 2020.

Chaerudin, Ali. 2019. Manajemen Pendidikan dan Pelatihan SDM, Cetakan Pertama, CV Jejak: Jawa Barat

Duli, Nikolaus. 2019. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Cetakan Pertama, CV Budi Utam: Sleman

Elbadiansyah. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, CV IRDH: Purwokerto

Elfrianto, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan, (Online). Vol. 2, No. 2, (http://media.neliti.com, diakses 30 Juni 2020).

Fadil, Andi. 2018. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Bengkel Pada CV Jaya Motor

Felicia, Michellyn. 2018. Pengaruh Kualitas Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT Bumi Menara Internusa, (Online). Vol. 6, No. 2, (perta.ac.id, diakses 26 Agustus 2020).

Gustins, Adin. 2015. Pengukuran Kualitas Pelatihan dan Kondisi Lingkungan Pelatihan Terhadap Ekektivitas Pelatihan di Sentra Pendidikan BRI Yogyakarta, (Online). (eprints.uny.ac.id, diakses 23 Agustus 2010).

Hardjana, A. M. 2001. Training SDM yang Efektif, Kanisius: Yogyakarta

Hariandja, M.T.E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, PT Grasindo: jakarta

Haryati. R.A. 2019. Analisis Program Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Studi Kasus Pada PT. Visi Sukses Bersama Jakarta, (Online). Vol. 3, No. 1, http://ejournal.bsi.ac.id, diakses 3 oktober 2020.

Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara:

Jakarta

Kasmir, (Ed.1). 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik), Cetakan Kedua, PT RajaGrafindo Persada: Jakarta

Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi, Edisi Pertama, Graha Ilmu: Yogyakarta

Kurniawan, R., dan Yuniarto, B. (Ed Pertama). 2016. Analisi Regresi, Cetakan Kesatu, Kencana: Jakarta

Mangkunegara, Prabu, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya: Bandung

Margareta, P. A. 2016. Peningkatan Kualitas Pelatihan Di Training Center Melalui Intergrasi Metode Service Quality (Serqual) dan Quality Function Deployment (QFD), (Online). Vol. XI, No. 3, (ejournal.undip.ac.id, diakses 26 Agustus 2020).

Marlina, 2011. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, Fakultas Ekonomi, Makassar, Universitas Muhammadiyah Makassar Mathis Robert L. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba: Jakarta Muzahid, Mukhlisul. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kualitas Pelatihan, dan

Lama Pengalaman Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), (Online). Vol. 2, No.2,, (ejournal.unri.ac.id, diakses 23 Agustus 2020).

Nawangwulan, S. 2018. Analisis Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya, (Online). Vol. 4, No. 1, www.jurnal.stikes-yrsds.ac.id, diakses 3 Oktober 2020.

Putri, A. S. W. 2018. Pengaruh Kualitas Pelatihan dan Sistem Promosi Pada Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan Toko Buku Gramedia Yogyakarta, (Online). (repository.usd.ac.id, diakses 23 Agustus 2020).

Putri, E.N.R. 2017. Analisis Kebutuhan Pelatihan Pejabat Struktutal Berdasarkan Training need Asessment Di RSUD dr. Soedarsono Kota Pasuruan, (Online). Vol. 3, No. 1, www.neliti.com, diakses 3 Oktober 2020.

Sentana, Aso. 2004. Key Result Area, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia: Jakarta

Uma, N.A. 2017. Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Peningkatan produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kesehatan,

Dalam dokumen pengukuran kualitas pengelolaan pelatihan (Halaman 48-52)

Dokumen terkait