BAB III METODE PENELITIAN
F. Teknik Pengumpulan Data
Salah satu komponen yang penting dalam penelitian adalah proses peneliti dalam pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang relevan diantaranya:
1. Observasi(observation)
Observasi (observation) yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas keseharian, lingkungan maupun saran kerja yang berhubungan dengan penelitian ini.
2. Wawancara
Wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan langsung (tanya jawab) kepada responden yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu dokumen-dokumen yang diambil dari instansi atau perusahaan seperti struktur organisasi dan uraian tugas dari karyawan.
32
G. Definisi Operasional Variabel
Variabel pada penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu penerapan audit manajemen sebagai sarana untuk menilai efektivitas fungsi manajemen sumber daya manusia (MSDM). Penerapan audit manajemen sebagai sarana untuk menilai efektivitas fungsi manajemen sumber daya manusia merupakan evaluasi dan analisis secara keseluruhan terhadap kebijakan atau prosedur fungsi manajemen sumber daya manusia didalam suatu perusahaan dengan tujuan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan atas masalah dalam pelaksanaan kebijakan tersebut.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang dihasilnya dapat digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian (Pramono, 2012). Adapun prosedur analisis data pada penelitian ini dibagi dalam tiga tahap yaitu
(Pramono, 2012).
Gambar. 3.1. Metode Analisis Data
1. Pemeriksaan Pendahuluan
Tahap pemeriksaan pendahuluan dilakukan pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar untuk mendapatkan informasi latar belakang. Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan dan mempelajari data dan dokumen-dokumen yang Pemeriksaan
Pendahuluan
Review Dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pemeriksaan terinci
dibutuhkan dalam penelitian serta menemukan informasi latar belakang dan gambaran untuk mengenai program audit yang dilaksanakan.
2. Review dan Pengujian Pengedalian Manajemen
Dengan pengujian ini, peneliti dapat memberikan penilaian terhadap bagian- bagian yang berpotensi lemah dan dapat menimbulkan masalah pada perusahaan. Selanjutnya, tujuan audit dapat ditetapkan sebagai dasar dalam pemeriksaan selanjutnya.
3. Pemeriksaan Terinci
Peneliti menganalisis temuan-temuan data dengan menggunakan kriteria, causes dan effets yang diperoleh selama melaksanakan audit sumber daya manusia pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
1. Nama dan Sejarah Singkat Perusahaan/LembagaBadan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu- satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan.Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.
Pada tanggal 27 Oktober 2011, DPR RI menyetujui undang-undang pengelolaan Zakat pengganti Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 yang kemudian di undangkan sebagai Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 pada tanggal 25 November 2011. Lahirnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran BAZNAS Sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam Undang- Undang tersebut BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.
Undang-Undang ini menetapkan bahwa pengelolaan zakat bertujuan (1) meningkatkan evektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan (2) meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, Undang- Undang mengatur bahwa kelembagaan pengelolaan zakat harus terintegritas dengan BAZNAS sebagai koordinator seluruh pengelolaan zakat, baik BAZNAS kota maupun BAZNAS Provinsi.
BAZNAS Kota Makassar adalah Organisasi yang didirikan oleh Pemerintah dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/568 Tahun 2014 tentang Pembentukan BAZNAS Kabupaten/Kota se-
Indonesia. BAZNAS Kota Makassar berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang- Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Pimpinan BAZNAS Kota Makassar ditetapkan dengan keputusan Walikota Makassar Nomor 1441/451.3/2021 Tanggal 14 Desember 2021 tentang Pengangkatan Pimpinan BAZNAS Kota Makassar Periode 2021-2026 setelah mendapatkan rekomendasi ketua BAZNAS Perihal jawaban permohonan pertimbangan Walikota Makassar. Dengan demikian BAZNAS Kota Makassar memiliki landasan hukum yang kuat untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan Zakat di Kota Makassar. Sebagai lembaga pemerintah non struktural bersifat mandiri yang dibentuk oleh pemerintah, maka pemerintah berperan dalam menguatkan badan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Pemerintah Kota Makassar. Sebelumnya masih dirasakan seakan Organisasi pengelola zakat berjalan sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, perlunya meningkatkan sinergisitas dengan BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kota Makassar dan tatkala pentingnya dengan Pemerintah Kota Makassar untuk menguatkan kedudukan organisasi pengelola zakat dan peran BAZNAS Kota Makassar.
2. Visi Misi
a. Visi BAZNAS
Menjadikan BAZNAS terpercaya, terdepan, dan bermartabat b. Misi BAZNAS
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka misi BAZNAS kota Makassar adalah sebagai berikut:
1) Pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan zakat.
2) Membudayakan berzakat sebagai gaya hidup, meningkatkan hidup
36
3) Meningkatkan hasil pengumpulan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS), dalam rangka mensukseskan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurai kesenjangan sosial.
4) Menggerakkan dakwah islam melalui sinergi umat untuk kebangkitan zakat di kota makassar.
5) Meningkatkan managemen pengelolaan zakat dengan menerapkan sistem managemen berbasis teknologi informasi yang transparansi dan akuntabel 3. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah sebuah garis hirarki atau bertingkat yang mendeskripsikan kompnen-komponen yang menyusun perusahaan.Dimana setiap individu atau sumber daya manusia yang berada dalam lingkup perusahaan tersebut memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.
Adapun struktur organisasi pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini :
38
a. Bagian Pengumpulan
Bagian pengumpulan ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya dipimpin oleh seorang kepala bagian dan dikoordinir oleh wakil I dari salah satu unsur komisioner yang mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Melaksanakan pendataan muzaki perorangan dan muzaki badan (usaha)
2) Melaksanakan pendataan usaha jasa dan profesi, seperti: Dokter, akuntan dll
3) Melaksanakan sosialisasi tentang pengelolaan zakat (Instansi Pemerintah Daerah, Pemerintah Vertikal, Swasta, Perusahaan Daerah, dan BUMN, seperti: Telkom, pegadaian, dll
4) Melaksanakan Pendataan Di sekolah-sekolah Tingkat SD, SMPN, dan Sekolah Swasta
5) Diskusi tentang Zakat bersama para Muballig dan Ormas lainnya 6) Sosialisasi melalui media cetak dan elektronik, Seperti: TV dan
Radio
7) Sport iklan menjelang buka di TVRI dan Radio swasta 8) Pemasangan Neonbox (lampu) BAZNAS
9) Membentuk dan memperbarui SK UPZ di instansi pemerintah, perusahaan, Daerah, Swasta, Sekolah-Sekolah dan Mesjid
10) Pembekalan Pengurus UPZ se-Kota Makassar
11) Melakukan kerjasama kemitraan dengan BUMN, Seperti:
telkomsel, perusahaan swasta, pegadaian dan Angkatan udara (misalnya: sunatan massal)
12) Membentuk tim jemput Zakat, Infak dan Sedekah( ZIS)
13) Menyebarkan kotak Amal Zakat, Infak dan sedekah (ZIS) di Toko- toko dan tempat lainnya.
b. Bagian pendistribusian dan Pendayagunaan
Bagian pendistribusian dan pendayagunaan ZIS dipimpin oleh seorang kepala bagian dan dikoordinir oleh wakil II dari salah unsur komisioner yang mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Makassar Taqwa (Keagamaan )
2) Pelatihan dakwah (mustahik), pelatihan penyelenggaran shalat jenazah, peringatan hari besar islam, dll
3) Makassar Sejahtera (Ekonomi dan SDM)
4) Bantuan modal usaha, Pinjam modal, Kerja sama dengan instansi terkait baik pemerintah/swasta, dll
5) Makassar Sehat (Kesehatan Gratis )
6) Pengobatan gratis, Sembako gratis, kerjasama BAZNAS sul-sel, Sunatan Massal, pengadaan obat-obatan, dll
7) Makassar peduli Sosial Kemanusiaan
8) Bantuan fakir miskin tiap bulan, Bencana alam, Pelayanan antar jenazah, Bantuan penyandang cacat, dll
9) Makassar Cerdas (pendidikan Gratis)
10) Beasiswa SLTA Negeri, Beasiswa penyelesaian studi, Beasiswa perguruan tinggi (S1), dll
40
c. Bagian perencanaan, pelaporan dan Evaluasi
Bagian perencanaan, keuangan dan pelaporan dipimpin oleh seorang kepala bagian dan dikoordinir oleh wakil ketua III dari salah satu unsur komisioner yang mempunyai tugas berikut:
1) Perencanaan
a) Penyusunan Dokumen Perancanaan BAZNAS
Seperti: Rapat Kerja, Penyusunan RKAT, Penyusunan Penyempurnaan Renstra, Penyusunan Perubahan RKAT, Penyusunaan Sisdur Monitoring dan Evaluasi program kerja dan pengurus, penyusunan rancangan perda ZAKAT b) Forum group discussion (FGD) BAZ
Seperti : pembuatan forum group discussion (FGD) pengurus BAZ secara berkala (Bulanan) keuangan
c) Penyusunan SOP
Seperti: penyusunan sisdur administrasi keuangan untuk semua satker (umumnya dan Bid. Keuangan khususnya), penyusunan standarisasi Laporan Keuangan BAZNAS (SIMBA), dan Pelaksanaan kegiatan workshop dan Upgrading Tata Kelola keuangan lembaga zakat (pelatihan SIMBA)
2) Pelaporan
a) Penyusanan format pelaporan
Seperti: penyusunan format standar pelaporan satuan unit kerja (Berbasis SIMBA)
b) Penyusunan pelaporan keuangan BAZNAS
Seperti: penyusunan LKPJ keseluruhan dari semua satker.
d. Sekretariat
Sekertariat dipimpin oleh seorang sekretaris bertanggung jawab kepada rapat pleno pimpinan BAZNAS kota makassar melalui ketua BAZNAS kota.
1) Penyelenggaraan administrasi perkantoran
Seperti: belanja pegawai, pengadaan ATK, rapat-rapat dan pertemuan, dan pengadaan plakat dan pengadaan buku diary (buku kerja)
2) Pengadaan & pemeliharaan sarpas perkantoran
Seperti: pengadaan mobiler kantor, pengadaan & pengoperasian perangkat IT, pemeliharaan gedung, pengadaan sepeda motor, pengadaan mobil operasional, pengadaan printer, komputer, pembenahan adm dan tata kelola perkantoran & asset BAZNAS kota Makassar dan rencana pembenahan kantor pusat
3) Peningkatan kualitas SDM
Seperti: studi banding pengelolaan Zakat, perjalanan Dinas, pengurus dan pengembangan sistem kominikasi masyarakat BAZNAS kota Makassar
B. HASIL PENELITIAN
Ruang lingkup audit manajemen sumber daya manusia pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar dalam melakukan audit manajemen sumber daya manusia terdapat beberapa hal penting yang mendukung dalam proses audit. Hal tersebut berkaitan dengan
42
perencanaan, pengadaan, pengembangan, kompesasi, pengintegrasian, pemeliharaan.
1. Perencanaan
Perencanaan pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar dilaksanakan secara efektif. BAZNAS provinsi/pusat maupun BAZNAS kabupaten/kota setiap tahun mengadakan rencana kerja dan anggaran tahunan termasuk pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia. Adapun beberapa hal yang direncanakan seperti mengadakan training dan perjalanan dinas.
2. Pengadaan
1) Seleksi tenaga kerja
Prosedur seleksi Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar termasuk dalam rencana kerja dan anggaran tahunan. Proses seleksi tenaga kerja dimulai dengan pengumpulan data dan dokumen yang diperlukan kemudian seleksi dan wawancara 2) Orentasi dan penempatan kerja
Orientasi umum dilaksanakan 2 hari meliputi visi misi. Orientasi kerja dilaksanakan selama 6 bulan, orientasi yang dilakukan yaitu praktek kerja termasuk di dalamnya mengenai pengenalan dan penempatan sesuai dengan profesi karyawan
3. Pengembangan
Untuk mendapatkan kualitas SDM yang profesional dan produktif Badan Amil Zakat Nasiona Kota Makassar menempatkan pendidikan &
pelatihan sebagai prioritas utama dalam pencapaiannya Pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan dilaksanakan secara berkala
setiap tahunnya. Pelatihan-pelatihan yang sifatnya rutin dilakukan oleh tenaga kerja senior atau setingkat supervisor yang memberikan pelatihan-pelatihan secara rutin pada karyawan baru
4. Kompensasi
Kompensasi Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar secara umum aministrasi ada dalam Surat Edaran Ketua BAZNAS Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penyebarluasan Keputusan Ketua BAZNAS Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pedoman Manajemen Amil Zakat BAZNAS Provinsi Dan BAZNAS Kabupaten/Kota
5. Pengintegrasian
Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar telah melakukan pengintegrasian pada pegawai dengan memberikan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), THR (Tunjangan Hari Raya), JASPOR (Jasa Transportasi) agar pegawai bisa merasa nyaman bekerja di lembaga BAZNAS
6. Pemeliharaan
Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar telah melakukan pemeliharaan hubungan pegawai secara efektif. BAZNAS Kota Makassar memiliki dua amil yaitu amil tetap dan amil program. Amil program akan dinilai bagaimana kinerjanya kalau misalnya amil dipertimbangkan apakah memungkinkan di angkat menjadi amil tetap 7. Rekrutmen
Perekrutan dilakukan jika BAZNAS membutuhkan tambahan tenaga kerja sesuai dengan formasi yang diperlukan. Proses rekrutmen tersebut haruslah sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh masing
44
masing departemen seperti tingkat pendidikan dan jurusan yang sesuai. Dengan kriteria tersebut dapat membantu BAZNAS untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan BAZNAS
8. Pelatihan
Pelatihan yang dilaksanakan secara kondusif cukup efektif, karena BAZNAS telah memiliki program pelatihan secara berkala dan dengan menggunakan metode yang digunakan sudah sesuai dengan kebijakan BAZNAS
9. Penilaian prestasi kerja karyawan
Dilingkungan BAZNAS masing-masing punya tupoksi dengan cara menilai kualitas kerja, kuantitas kerja, kecepatan kerja, penguasaan bidang kerja.
Tabel 4.1
Karakteristik informan berdasarkan pekerjaan
No Coding Jabatan/pekerjaan
Kategroi informan
1 BA
Kepala bagian administrasi SDM & umum
Informan kunci
2 DR
Staf pendistribusian&
pendayagunaan
Informan non kunci
3 JN
Staf administrasi SDM &
umum
Informan non kunci
Deskripsi hasil wawancara a. Informan 1 (BA)
BA seorang kepala bagian administrasi SDM & umum pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar dan merupakan informan kunci yang pertama.
HM: Bagaimana prosedur perencanaan BAZNAS kota Makassar?
BA: Perencanaan pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar dilaksanakan secara efektif. BAZNAS provinsi/pusat maupun BAZNAS kabupaten/kota setiap tahun mengadakan rencana kerja dan anggaran tahunan termasuk pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia. Adapun beberapa hal yang direncanakan seperti mengadakan training dan perjalanan dinas
HM: Bagaimana prosedur pengadaan BAZNAS Kota Makassar?
BA: Pengadaan meliputi:
1) Seleksi tenaga kerja
Prosedur seleksi Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar termasuk dalam rencana kerja dan anggaran tahunan. Proses seleksi tenaga kerja dimulai dengan pengumpulan data dan dokumen yang diperlukan kemudian seleksi dan wawancara 2) Orentasi dan penempatan kerja
Orientasi umum dilaksanakan 2 hari meliputi visi misi. Orientasi kerja dilaksanakan selama 6 bulan, orientasi yang dilakukan yaitu praktek kerja termasuk di dalamnya mengenai pengenalan dan penempatan sesuai dengan profesi karyawan
46
HM: Bagaimana aktivitas pengembangan BAZNAS Kota Makassar?
BA:Untuk mendapatkan kualitas SDM yang profesional dan produktif Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar menempatkan pendidikan & pelatihan sebagai prioritas utama dalam pencapaiannya Pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan dilaksanakan secara berkala setiap tahunnya.
Pelatihan-pelatihan yang sifatnya rutin dilakukan oleh tenaga kerja senior atau setingkat supervisor yang memberikan pelatihan- pelatihan secara rutin pada karyawan baru
HM:Bagaiman prosedur kompensasi BAZNAS Kota Makassar?
BA: Kompensasi Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar secara umum aministrasi ada dalam Surat Edaran Ketua BAZNAS Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penyebarluasan Keputusan Ketua BAZNAS Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pedoman Manajemen Amil Zakat BAZNAS Provinsi Dan BAZNAS Kabupaten/Kota HM: Bagaimana pengintegrasian BAZNAS Kota Makassar?
BA: Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar telah melakukan pengintegrasian pada pegawai dengan memberikan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), THR (Tunjangan Hari Raya), JASPOR ( Jasa Transportasi) agar pegawai bisa merasa nyaman bekerja di lembaga BAZNAS.
HM: Bagaimana prosedur pemeliharaan BAZNAS Kota Makassar?
BA: Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar telah melakukan pemeliharaan hubungan pegawai secara efektif. BAZNAS Kota Makassar memiliki dua amil yaitu amil tetap dan amil program.
Amil program akan dinilai bagaimana kinerjanya kalau misalnya amil dipertimbangkan apakah memungkinkan di angkat menjadi amil tetap
HM: Bagaimana prosedur rekrutmen BAZNAS Kota Makassar?
BA: Perekrutan dilakukan jika BAZNAS membutuhkan tambahan tenaga kerja sesuai dengan formasi yang diperlukan.proses rekrutmen tersebut haruslah sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh masing-masing departemen seperti tingkat pendidikan dan jurusan yang sesuai. Dengan kriteria tersebut dapat membantu BAZNAS untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan BAZNAS
HM: Bagaimana Proses seleksi Karyawan BAZNAS Kota Makassar?
BA: Pada saat penyeleksian calon anggota BAZNAS dilakukan, Tahap pertama adalah seleksi berkas, berkas tersebut berupa curriculum vitae calon anggota. Kemudian dilanjutkan dengan tes tulis, materi dalam tes tertulis tersebut adalah materi seputar keagamaan khususnya tentang zakat. Dan terakhir wawancara, hal-hal yang dibicarakan pada saat wawancara adalah mengenai zakat dan pengembangannya. Setelah para calon lulus poada ketiga tahap tersebut, pengumuman penerimaan anggota BAZNAS
disampaikan langsung kepada para calon anggota BAZNAS.
HM:Bagaimana prosedur pelatihan BAZNAS Kota Makassr?
BA: Pelatihan yang dilaksanakan secara kondusif cukup efektif, karena BAZNAS telah memiliki program pelatihan secara berkala dan
48
dengan menggunakan metode yang digunakan sudah sesuai dengan kebijakan BAZNAS
HM: Bagaimana prosedur penilaian prestasi kerja karyawan BAZNAS Kota Makassar?
BA: Dilingkungan BAZNAS masing-masing punya tupoksi dengan cara menilai kualitas kerja, kuantitas kerja, kecepatan kerja, penguasaan bidang kerja
b. Informan 2 ( DR )
DR adalah seorang karyawan BAZNAS dan merupakan informan non kunci
HM:Bagaimana prosedur perencanaan pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar?
DR:Perencanaan BAZNAS Kota Makassar dilaksanakan secara efektif.
Perencanaan tenaga kerja telah disesuaikan dengan formasi yang dibutuhkan lembaga, lembaga juga melibatkan devisi lain sehingga perencanaan tenaga kerja juga didasari pada kebutuhan setiap devisi
HM: Bagaimana prosedur pengadaan BAZNAS Kota Makassar?
DR: pengadaan meliputi:
1) Seleksi Tenaga Kerja
Proses seleksi tenaga kerja dimulai dengan pengumpulan data dan dokumen yang diperlukan. Kemudian seleksi dan wawancara , setelah dinyatakan lulus maka pelamar kerja diwajibkan menaati peraturan
2) Orientasi dan penempatan
Bagi karyawan baru yang sudah diterima wajib mengikuti aturan dan langsung ditempatkan dibidang yang dibutuhkan
HM: Bagaimana aktivitas pengembangan BAZNAS Kota Makassar?
DR: Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar menempatkan pelatihan dan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pencapaiannya yang dilaksanakan secara intem melalui kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan.
HM:Bagimana Prosedur Kompensasi BAZNAS Kota Makassar?
DR:BAZNAS Kota Makassar memberikan kompensasi sesuai dengan peraturan lembaga
HM:Bagaimana proses pengintegrasian BAZNAS Kota Makassar?
DR:BAZNAS Kota makassar melakukan pengintegrasian karyawan dengan memberikan BPJS
HM:Bagaimana prosedur pemeliharaan BAZNAS Kota Makassar?
DR:BAZNAS Kota Makassar melakukan pemeliharaan dengan memberikan kesempatan untuk tenaga kerja karyawan kontrak untuk menjadi tenaga kerja organik
HM:Bagaimana prosedur rekrutmen BAZNAS Kota Makassar?
DR:prosedur rekrutmen dilakukan jika lembaga membutuhkan tambahan tenaga kerja sesuai dengan formasi yang diperlukan`
HM: Bagaimana Proses seleksi Karyawan BAZNAS Kota Makassar?
DR: Proses penyeleksian calon anggota BAZNAS dilakukan dalam tiga tahapan, yang pertama tahapan seleksi berkas, kemudian dilanjutkan dengan tes testulis dan yang terakhir tes wawancara.
50
HM: Bagaimana prosedur pelatihan BAZNAS Kota Makassar?
DR:BAZNAS memiliki program pelatihan secara berkala dan dengan menggunakan metode yang digunakan sudah sesuai dengan kebijakan BAZNAS
HM:Bagaiaman proses penilaian prestasi kerja karyawan BAZNAS Kota Makassar?
DR:Menilai kualitas kerja, kuantitas kerja, kecepatan kerja, dan penguasaan bidang pekerjaan
c. Informan 3 ( JN )
JNi adalah seorang karyawan BAZNAS dan merupakan informan non kunci.
HM: Bagaiaman prosedur perencanaan BAZNAS Kota Makassa?
JN:Perencanaan BAZNAS sudah berjalan secara efektif. Perencanaan tenaga kerja telah disesuaikan dengan formasi yang dibutuhkan lembaga
HM :Bagaimana prosedur pengadaan BAZNAS Kota Makassar?
JN:Pengadaan meliputi:
Seleksi tenaga kerja, Proses seleksi tenaga kerja dimulai dari pengumpulan berkas-berkas yang diperlukan BAZNAS kemudian melakukan tes tertulis dan wawancara Bagi karyawan yang sudah diterima wajib mengikuti aturan BAZNAS dan langsung ditempatkan dibidang yang dibutuhkan
HM:Bagaimana aktivitas pengembangan BAZNAS Kota Makassar?
JN:BAZNAS Kota Makassar menempatkan pelatihan sebagai prioritas utama dalam pencapaiannya. Selain itu BAZNAS juga memfasilitasi berbagai kegiatan diluar kerja, termasuk kegiatan rohani/keagamaan
HM:Bagaimana prsedur kompensasi BAZNAS Kompensasi BAZNAS Kota Makassar?
JN:Untuk pembagian kompensasi BAZNAS Kota Makassar mengikuti aturan Lembaga BAZNAS
HM:Bagaimana proses Pengintegrasian BAZNAS Kota Makassar?
JN:Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar telah melakukan pengintegrasian pada pegawai dengan memberikan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), THR (Tunjangan Hari Raya), JASPOR (Jasa Transportasi) agar pegawai bisa merasa nyaman bekerja di lembaga BAZNAS.
HM:Bagaiamana prosedur pemeliharaan BAZNAS Kota Makassar?
JN:Memberikan kesempata amil program untuk menjadi amil tetap dengan syarat memperlihatkan kinerja yang bagus
HM:Bagaimana prsedur rekrutmen BAZNAS Kota Makassar?
JN:Prosedur rekrutmen BAZNAS Kota Makassar dilakukan jika lembaga membutuhkan tambahan tenaga kerja sesuai formasi yang dibutuhkan
HM:Bagaimana Proses seleksi Karyawan BAZNAS Kota Makassar?
JN: Proses penyeleksian calon anggota BAZNAS dilakukan dalam tiga tahapan, yang pertama tahapan seleksi berkas, kemudian dilanjutkan dengan tes testulis dengan materi seputar keagamaan
52
khususnya tentang zakat dan yang terakhir tes wawancara mengenai zakat dan pengembangannya.
HM:Bagaiaman prosedur pelatihan BAZNAS Kota Makassar?
JN:BAZNAS memiliki program pelatihan secara berkala dan dengan menggunakan metode yang digunakan sudah sesuai dengan kebijakan BAZNAS
HM:Bagaimana proses penilaian prestasi kerja karyawan Kota Makassar?
JN:penilaian prestasi kerja karyawan BAZNAS Kota Makassar dengan cara menilai kualitas kerja, kuantitas kerja, kecepatan kerja
C. PEMBAHASAN
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu elemen paling penting agar sebuah bisnis atau lembaga dapat berjalan dengan baik. Tanpa adanya elemen tersebut atau kualitas yang kurang baik, , lembaga akan sulit untuk berjalan dengan baik dan beroperasi dengan semestinya meski sumber daya yang lain telah terpenuhi. Karena peranannya yang cukup penting bagi perkembangan perusahaan, memahami tentang manajemen sumber adalah hal yang wajib dilakukan oleh para pemilik lembaga dan karyawan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya Manajemen Sumber Daya Manusia atau biasa disingkat dengan SDM memiliki peran yang cukup signifikan pada perkembangan suatu lembaga. Oleh karena itu, penting bagi anda yang bekerja dibagian pemberdayaan sumber daya manusia atau pemilik sebuah lembaga untuk mengerti tentang manajemen sumber daya manusia dengan seksama.