PENDAHULUAN
Latar Belakang
Organisasi juga tidak akan berkembang jika sumber daya manusianya tidak mempunyai rasa memiliki dan keinginan untuk memajukan organisasi dari dalam. Staf yang berkualitas hanya dapat diperoleh melalui proses pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas. Perencanaan yang dilakukan tidak lepas dari pentingnya fungsi SDM yang baik untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan.
Adanya pengelolaan fungsi sumber daya manusia yang baik dapat menunjukkan bahwa perusahaan dapat memperoleh, mengembangkan dan mengevaluasi karyawan sesuai kualifikasi yang ditentukan guna mencapai tujuan perusahaan. Fungsi sumber daya manusia yang baik adalah yang mampu memandang sumber daya manusia dalam suatu organisasi penting bagi keberhasilan organisasi. Audit manajemen merupakan fungsi sumber daya manusia yang dirancang untuk menganalisis dan mengevaluasi kembali kinerja perusahaan dengan membandingkannya terhadap berbagai standar dan tolok ukur yang telah ditentukan.
Permasalahan-permasalahan tersebut di atas merupakan hambatan terhadap berfungsinya sumber daya manusia dalam mencapai tujuannya. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai AUDIT MANAJEMEN dengan judul “PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA PENILAIAN EFEKTIVITAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BADAN ZAKAT AMIL NASIONAL KOTA MAKASSAR”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Audit
- Audit Manajemen
- Efektivitas
- Penelitian Terdahulu
- Kerangka Konsep
Menurut Hasibuan (2016:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengelola hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam membantu mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya manusia, hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia mempunyai dampak lingkungan yang cukup besar. Dengan adanya globalisasi ekonomi mau tidak mau akan mengubah kondisi pengelolaan sumber daya manusia baik fungsi maupun kualitasnya.
Hal ini tidak lain adalah bersikap kompetitif dalam proses penerapan manajemen sumber daya manusia, keseimbangan kerja ini sangat penting untuk mengelola keberlangsungan organisasi yang efektif. Yang bertujuan untuk mengakui keberadaan manajemen sumber daya manusia untuk memberikan kontribusi terhadap pencapaian efektivitas organisasi. Meskipun secara formal departemen SDM diciptakan untuk membantu manajer tetap bertanggung jawab atas kinerja karyawan.
Sumber daya manusia membantu manajer dalam menangani hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga apabila sumber daya manusia mempunyai kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi. Pengembangan merupakan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan.
Kompensasi merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam proses pemberian remunerasi langsung dan tidak langsung kepada sumber daya manusia sebagai imbalan atas jasa (output) yang diberikan kepada suatu organisasi atau bisnis. Integrasi merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam menyatukan kepentingan organisasi/perusahaan dengan kebutuhan sumber daya sehingga dapat tercipta kerjasama yang saling menguntungkan. Pemeliharaan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia untuk memelihara dan meningkatkan kondisi fisik dan mental loyalitas sumber daya manusia untuk menciptakan hubungan jangka panjang.
Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Gary Dessler (2010:4) meliputi: perekrutan, penyaringan, pelatihan, kompensasi dan evaluasi prestasi kerja karyawan. Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan antara lain: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, disiplin, alokasi. Audit manajemen sebagai alat untuk mengevaluasi efektivitas fungsi sumber daya manusia (Studi kasus di Cv Rimba Sentosa, Sukoharjo).
Bionita Biandiputri (2013) menulis dengan judul Audit Manajemen Fungsi Sumber Daya Manusia Pada Perusahaan Distributor dan Percetakan Dengan Variabel Audit Manajemen Dan Fungsi Sumber. Sedangkan pada penelitian ini judulnya adalah Implementasi Audit Manajemen Sebagai Cara Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia Pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar dengan variabel audit manajemen dan fungsi manajemen.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian
Lokasi dan Waktu penelitian
Fokus dan Deskripsi Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Defenisi Oprasional Pariabel
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum objek penelitian
Pada tanggal 27 Oktober 2011, DPR RI menyetujui UU Pengelolaan Zakat menggantikan UU Nomor 38 Tahun 1999 yang kemudian menjadi UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin memperkuat peran BAZNAS sebagai lembaga yang mempunyai kewenangan mengelola zakat secara nasional. Dalam undang-undang tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang independen dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.
Undang-undang ini menyatakan bahwa pengelolaan zakat bertujuan untuk (1) meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan (2) meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, undang-undang tersebut mengatur bahwa lembaga pengelola zakat harus terintegrasi dengan BAZNAS sebagai koordinator seluruh pengelolaan zakat, baik BAZNAS kota maupun BAZNAS Provinsi. BAZNAS Kota Makassar merupakan organisasi yang dibentuk oleh pemerintah dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/568 Tahun 2014 tentang pembentukan BAZNAS kabupaten/kota seluruh.
BAZNAS Kota Makassar berdasarkan undang-undang no. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014 tentang Implementasi UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Kepengurusan BAZNAS Kota Makassar ditetapkan dengan Keputusan Wali Kota Makassar No. Pada tanggal 14 Desember 2021 tentang Pengangkatan Pengurus BAZNAS Kota Makassar Periode 2021-2026 setelah mendapat rekomendasi dari Ketua BAZNAS mengenai tanggapan atas permohonan pertimbangan Wali Kota Makassar. Dengan demikian, BAZNAS Kota Makassar mempunyai landasan hukum yang kuat untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan zakat di Kota Makassar.
Sebagai lembaga pemerintahan nonstruktural independen yang dibentuk oleh pemerintah, pemerintah berperan dalam memperkuat lembaga tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pemerintahan Kota Makassar. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sinergi dengan BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kota Makassar dan yang lebih penting lagi dengan Pemerintah Kota Makassar untuk memperkuat posisi organisasi pengelola zakat dan peran BAZNAS Kota Makassar. Struktur organisasi Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut.
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang bertanggung jawab dalam rapat pleno pimpinan BAZNAS kota Makassar melalui ketua BAZNAS kota. Seperti: pengadaan telepon seluler kantor, pengadaan dan pengoperasian peralatan IT, pemeliharaan gedung, pengadaan sepeda motor, pengadaan mobil kerja, pengadaan printer, komputer, perbaikan administrasi dan pengelolaan kantor dan aset BAZNAS di kota Makassar serta rencana untuk meningkatkan markas. Seperti: Studi Banding Pengelolaan Zakat, Perjalanan Dinas, Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Komunikasi Masyarakat BAZNAS di Kota Makassar.
Hasil penelitian
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar, dapat disimpulkan bahwa secara umum fungsi HRM di Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar berjalan efektif. Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar melaksanakan 10 fungsi SDM yang diteliti antara lain: perencanaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan, evaluasi kinerja pegawai.
Saran
Tata cara seleksi Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar dituangkan dalam rencana kerja dan anggaran tahunan. Untuk memperoleh sumber daya manusia berkualitas yang profesional dan produktif, Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar mengutamakan pendidikan. Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar telah mengintegrasikan pegawai dengan memberikan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), THR (Tunjangan Hari Raya), JASPOR (Jasa Transportasi) sehingga pegawai merasa nyaman bekerja di lembaga tersebut.
Badan Amil Zakat Negeri Makassar menempatkan pelatihan dan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pencapaiannya yang dilakukan secara internal melalui kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan. BAZNAS Kota Makassar melakukan pemeliharaan dengan memberikan kesempatan kepada pegawai kontrak untuk menjadi pekerja. Prosedur rekrutmen BAZNAS Kota Makassar dilakukan apabila lembaga memerlukan tambahan tenaga kerja sesuai dengan formasi yang dibutuhkan.