BAB III. METODE PENELITIAN
H. Teknik pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilaian ini adalah :
1. Tes Awal (Pre-test)
Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum digunakan metode problem solving.
2. Pemberian Perlakuan (Treatment)
Dalam pemberian perlakuan, peneliti menggunakan metode problem solving 3. Tes Akhir (Post-test)
Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode problem solving .
4. Observasi
Digunakan sebagai pedoman ketika melaksanakan pengamatan untuk mendapatkan data yang akurat dalam pengamatan. Lembar observasi ini untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving.
Tabel 3.4 Aktivitas Siswa
No Aktivitas Siswa
1. Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung 2. Siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru mengenai materi
pembelajaran
3. Siswa mendengarkan dan memahami materi yang disampaikan oleh guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting
4. Siswa yang menanggapi atau bertanya tentang materi pembelajaran 5. Siswa yang menjawab soal yang diberikan guru dengan langsung
secara lisan
6. Siswa yang mengajukan diri untuk mengemukakan pendapat tentang materi pembelajaran
7. Siswa bertukar pendapat atau informasi dengan teman dan dan mampu mengemukakan pendapatnya
8. Siswa yang mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan tepat
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai posttest dan nilai posttest kemudian dibandingkan . membandingkan kedua nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai posttest. Pengajuan perbedaan ini nilai hanya dilakukan terhadap rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji – t (t-test).
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Tekhnik analisis data ini digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data hasil penelitian (Arikunto, 2013: 349).Adapun langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut :
a) Rata-rata (Mean)
̅ ∑
b) Persentase (%) nilai rata-rata
Keterangan :
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya N = Banyaknya sampel responden.
Dalam analisis ini penelitian menetapkan tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran menurut Siswanto (2017:165) yaitu :
Tabel 3.5 Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPA Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar
0-54 55-64 65-79 80-89 90-100
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 2. Analisis Data Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t (uji – t) . Dengan tahap sebagai berikut :
t =
√ ∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (post-test) d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi = Subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengajuan hipotesis adalah sebagai berikut : 1) Mencari Harga “Md” dengan menggunakan rumus :
Md = ∑ Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test ∑ = Jumlah dari gain pre-test dengan post-test N = Subjek pada sampel.
2) Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus :
∑ = ∑ – ∑ Keterangan :
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
∑ = Jumlah dari gain pre-test dengan post-test
N = Subjek pada sampel
3) Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus : t =
√ ∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (post-test) d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
= Subjek pada sampel
Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan. Kaidah pengujian signifikan :
Jika t hitung> t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti penggunaan metode problem solving berpengaruh hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.
Jika t hitung< t tabel maka Hipotesis diterima berarti penggunaan metode problem solving berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.
4) Menentukan harga t tabel dengan mencari t tabel menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan = 0,05 dan di = N – 1
5) Membuat kesimpulan apakah penggunaan metode problem solving berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan deskripsi tentang pengaruhmetode problem solving terhadap hasil belajar IPA materi Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dan analisis data penelitian dengan menggunkan teknik statistik deskriptif. Hasil analisis tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1. Deskripsi Hasil Belajar Pre-test
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi pada tanggal 21 Mei 2018, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.
Dari hasil perhitungan mencari rata-rata (mean) maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang pada pembelajaran IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan sebelum menggunakan metode problem solving yaitu 58,73.
Berdasarkan kategori hasil belajar menurut Siswanto (2017:165), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pre-test No. Kategori
Hasil Belajar Interval Frekuensi Persentase (%) 1.
2.
3.
4.
5.
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
0-54 55-64 65-79 80-89 90-100
6 3 3 3 -
40 20 20 20 0
Jumlah 15 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap Pre-test dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 40%, rendah 20%, sedang 20%, tinggi 20% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan tes hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan sebelum menggunakan metode problem solving tergolong rendah.
Tabel 4.2 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 9 60
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 6 40
Jumlah 15 100
Apabila Tabel 4.2 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM 70 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhansiswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang tuntas hanya 40% 75%.
2. Deskripsi Hasil Belajar Post-test
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap hasil belajar setelah diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh setelah diberikan post-test.
Dari hasil perhitungan mencari rata-rata (mean) maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang setelah menggunakan metode problem solving yaitu 80.
Berdasarkan kategori hasil belajar menurut Siswanto (2017:165), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Tingkat Hasil Belajar Post-test No. Kategori
Hasil Belajar Interval Frekuensi Persentase (%) 1
2 3 4 5
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
0-54 55-64 65-79 80-89 90-100
1 1 4 3 6
6,67 6,67 26,67
20 40
Jumlah 15 100%
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap post-test dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 40%, tinggi 20%, sedang 26,67%, rendah 6,67%, dan sangat rendah berada pada presentase 6,67%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan menyelesaikan tes hasil belajar IPA setelah menggunakan metode problem solving tergolong tinggi.
Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Skor Kategorisasi Frekuensi % 0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 2 13,33
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 13 86,67
Jumlah 15 100
Apabila Tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang tuntas adalah 86,67% ≥75%.
3. Deskripsi Aktivitas Belajar selama Menggunakan Metode Problem Solving
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Solving dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa No Aktivitas Siswa
Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan
ke- % Kategori
1 2 3 4 5 1.
Siswa yang hadir pada saat proses
pembelajaran berlangsung
15 15 15 15 15 100 Aktif
2.
Siswa yang memperhatikan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran.
15 13 14 15 15 96 Aktif
3.
Siswa yang
mendengarkan dan memahami materi yang diberikan oleh gurunya dan mencatat hal-hal yang dianggap penting
15 14 14 15 15 97,33 Aktif
4.
Siswa yang menanggapi atau bertanya tentang materi pembelajaran
5 13 13 15 15 81,3 Aktif
5.
Siswa yang menjawab soal yang diberikan guru dengan langsung secara lisan
10 12 12 13 15 82,6 Aktif
6.
Siswa mengajukan diri untuk mengemukakan pendapat tentang
9 7 9 10 15 60 Tidak
Aktif
materi pembelajaran
7
Siswa bertukar pendapat dengan teman dan mampu mengemukakan pendapatnya
10 13 15 15 15 90,6 Aktif
8
Siswa yang mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas- tugasnya dengan baik dan tepat
10 13 13 14 15 86,67 Aktif
Rata-rata 86,812 Aktif
Berdasarkan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif 75% baik untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa, dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai 86,812% sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan telah mencapai kriteria aktif.
4. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yakni “Penggunaan metode problem solving memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhansiswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang”. Maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.
Berdasarkan langkah-langkah dalam pengujian hipotesis diperoleh tHitung = 16,87 dan t
Tabel = 2,14 maka diperoleh t Hitung > tTabel atau 16,87> 2,14. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode problem solving berpengaruh terhadap hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhansiswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.
B. PEMBAHASAN
Metode problem solving merupakan suatu cara mengajar yang merangsang seseorang untuk menganalisa dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau situasi di mana masalah itu berbeda. Metode problem solving menuntut kemampuan untuk dapat melihat sebab akibat atau relasi-relasi diantara berbagai data, sehingga pada akhirnya siswa dapat menentukan kunci dari masalah itu sendiri. Metode problem solving bertujuan untuk melatih siswa terlatih berfikir kritis mencari informasi untuk memecahkan masalah dan penyelesaian dari permasalahan.
Berdasarkan hasil pre-test, nilai rata-rata hasil belajar siswa rendah yaitu 58,73 dengan kategori yakni sangat rendah 40%, rendah 20%, sedang 20%, tinggi 20% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%. Sedangkan setelah menggunakan metode problem solving mempunyai hasil belajar yang lebih baik dengan nilai rata-rata hasil post-test tinggi yaitu 80 dengan kategori yakni sangat tinggi 40%, tinggi 20%, sedang 26,67%, rendah 6,67%, dan sangat rendah 6,67%.
Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 16,87. Dengan frekuensi (dk) sebesar 15 - 1 = 14, pada taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 2,14. Oleh karena thitung ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis diterima yang berarti bahwa penggunaan metode problem solving meningkatkan hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan.
Hasil analisis di atas yang menunjukkan adanya pengaruh penggunaan metode problem solving terhadap hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan, sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada siswa di mana pada awal kegiatan tes hasil belajar ada beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata KKM dan sedikit siswa yang mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Hal ini dapat dilihat pada pertemuan pertama siswa
yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 9 orang (60%), sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 2 orang (13,33%) siswa yang tidak mencapai nilai KKM. Pada awal pertemuan, hanya sedikit siswa yang aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi sejalan dengan digunakannya metode problem solving siswa mulai aktif pada setiap pertemuan.
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yakni penelitian yang dilakukan oleh Siti Rofikho mengangkat judul “Kemampuan guru dalam menerapkan metode problem solving terhadap hasil belajar IPA pada siswa SD Inpres Pinrang Tahun Pelajaran 2010/2011”. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Rofikho menunjukkan bahwa guru yang menggunakan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar serta pemahaman terhadap materi serta meningkatkan keaktifan, antusisas dan perhatian siswa dalam belajar.
Berdasarkan uraian di atas telah membuktikan bahwa metode problem solving berpengaruh terhadap hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan Siswa.
Menggunakan metode problem solving dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar serta pemahaman terhadap materi serta meningkatkan keaktifan, antusisas dan perhatian siswa dalam belajar serta siswa terlatih berfikir kritis mencari informasi untuk memecahkan masalah dan penyelesaian dari permasalahan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Kesimpulan yang lebih rinci berkaitan pelaksanaan pembelajaran IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan dengan menggunakan metode problem solving siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang sebagai berikut:
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode problem solving berpengaruh terhadap hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhansiswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang dapat dilihat dari perolehan persentase.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penggunaan metode problem solvingyang mempengaruhi hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada para pendidik khususnya guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang, disarankan untuk menggunakan metode problem solving agar setiap siswa dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan metode problem solving ini pada mata pelajaran lain demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
3. Kepada calon Peneliti, akan dapat mengembangkan metode problem solving ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Agus Wibowo, 2012. Menjadi Guru Berkarakter Strategi Membangun Kompetensi dan Karakter Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aini, 2001. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.
Cronbach, Lee J. 2003. Educational Psychology, 3rd Edition, New York: Harcourt Brace Jovanovich Inc
Djajadisastra, 1982. Metode-metode Mengajar.Bandung: Angkasa.
Gulo, W. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sanjaya. 2001. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Shabri, H. A. 2005. Strategi Belajar Mengajar Microteaching. Jakarta: Quantum Teaching.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumantri. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.
Sumaatmadja. 2006. Metodelogi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Bandung:
Alumni.
Surakhmad. 2003. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Bandung: Tarsito.
Suryabrata, S. 2000. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Elex Media Komputindo.
L A M P
I
R
A
N
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )
Pre-Test
Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1I
Waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi :
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
III. Indikator
1. Menyebutkan fungsi struktur batang tumbuhan.
2. Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dan fungsinya.
IV. Tujuan Pembelajaran :
1. Melaui penjelasan dari guru dan melalui pengamatan dari gambar struktur batang, Siswa dapat menyebutkan 6 struktur batang tumbuhan.
2. Melalui kerjasama dari kelompok tentang materi struktur batang dan fungsinya, siswa dapat menjelaskan minimal 3 hubungan antara struktur batang tumbuhan dan fungsinya.
V. Materi pembelajaran
1. Stuktur batang dan fungsinya
VI. Metode Pembelajaran Ø Kerja Kelompok
VII. Model Pembelajaran
Ø Kooperatif
VIII. Langkah – Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal ( 10 Menit )
o Salam Pembuka o Doa pembuka o Absensi Ø Apersepsi
a. Memotivasi siswa dengan meminta siswa mengamati lingkungan sekitar sekolah dan bertanya jawab tentang tumbuhan yang ada disana.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ( 45 Menit )
Menjekaskan struktur batang dengan memperlihatkan gambar dari struktur batang.
Siswa mengamati bagian – bagian struktur bunga ( Eksplorasi )
Guru menunjukkan beberapa jenis batang tumbuhan menggunakan gambar yang telah disiapkan.
Siswa dapat menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya (Eksplorasi)
Guru memberikan tugas kelompok pada siswa (Elaborasi)
Guru membantu siswa dalam proses kerja kelompok apabila diperlukan.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup ( 15 Menit )
Guru membagikan lembar tes formatif untuk dikerjakan
Guru dan siswa sama – sama menyimpulkan hasil dari pembelajaran Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
IX. Sumber Dan Media Pembelajaran Buku paket IPA kelas IV SD/MI
Gambar dari jenis – jenis batang Gambar batang dan strukturnya
X. Penilaian
Ø Prosedur : proses dan hasil
Ø Jenis penilaian :lembar kerja siswa
Pengamatan siswa diskusi Tes formatif
Ø Bentuk tes : Isian
Enrekang, 21 Mei 2018 Guru Wali Kelas IV
Ustika Achmad Sattu, S.Pd.SD
Mahasiswa Nur Alim Syah NIM. 10540 9034 14 Mengetahui,
Kepala MI Muhammadiyah Kalosi Sudirman, S.Pd.I
NIP. 197012311999031019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Post-Test
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas : IV (Empat)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 Menit) STANDAR KOMPETENSI:
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.
2) Indikator
Indikator Produk (KOGNITIF)
1) Mengidentifikasi jenis-jenis batang pada tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar (sekolah dan rumah)
2) Mengidentifikasi struktur batang pada tumbuhan Indikator Proses:
1. Mengidentifikasi fungsi batang bagi tumbuhan 2. Mengidentifikasi jenis-jenis batang pada tumbuhan 3. Indikator Sikap (Afektif)
1. Dapat bekerja sama dalam kelompok.
2. Dapat berkomunikasi dalam kelompok.
3. Menghargai dan menerima pendapat orang lain
Tujuan Pembelajaran:
Tujuan Produk:
5) Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis batang pada tumbuhan dengan benar berdasarkan gambar atau benda asli yang diamati
6) Siswa dapat menyebutkan stuktur batang pada tumbuhan dengan benar 7) Siswa dapat menjelaskan stuktur batang pada tumbuhan dengan benar Tujuan Proses:
B. Siswa dapat menjawab pertanyaan hasil pengamatan mengenai fungsi batang bagi tumbuhan dengan benar berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan
C. Siswa dapat menjelaskan fungsi batang bagi tumbuhan dengan benar berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan.
D. Siswa dapat mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jenis batangnya dengan benar.
Tujuan Sikap (Afektif)
a. Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam melaksanakan percobaan berdasarkan LKS yang diberikan.
b. Siswa dapat berkomunikasi dengan baik dalam melaksanakan percobaan berdasarkan LKS yang diberikan.
c. Siswa dapat menghargai menerima pendapat orang lain dengan baik dalam melaksanakan percobaan berdasarkan LKS yang diberikan.
5. Materi Pelajaran Batang
D. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran : Ekspositori
Pembelajaran kooperatif tipe Problem Solving
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, kerja kelompok, Eksperimen, penugasan E. Langkah-langkah Kegiatan:
1 kali pertemuan (2 x 35 menit)
Pendahuluan (7 Menit): Terlaksana/
Appersepsi Tidak
Memotivasi siswa dengan meminta siswa mengamati lingkungan sekitar kelas dan bertanya jawab mengenai tumbuhan yang ada disana (Fase 1 Pembelajaran Problem Solving)…….5 menit
Mengkomunikasikan garis besar kompetensi dasar, Indikator produk, proses dan sikap (fase 1 pembelajaran Problem Solving)………2 menit
Kegiatan Inti (55 menit): Terlaksana/
Tidak 1. Menampilkan gambar pohon sambil bertanya jawab mengenai
bagian-bagian tumbuhan dan mempresentasikan bagian dari Tumbuhan yaitu batang (Fase 2 Pembelajaran Problem Solving)…….3 menit
2. Menjelaskan sruktur batang dengan memperlihatkan gambar dari stuktur batang tersebut (Fase 2 Pembelajaran Problem Solving)……. 4 menit
3. Bertanya jawab kembali dengan siswa mangenai batang tumbuhan yang siswa amati di sekitar kelas tadi dan menjelaskan jenis-jenis batang dari tumbuhan tersebut (fase 2
Pembelajaran Problem Solving)…….8 menit
f. Mengorganisasi siswa duduk dalam tatanan pembelajaran kooperatif dan wakil tiap kelompok mengambil alat dan bahan yang dibutuhkan yang sebelumnya telah diminta guru membawa dari rumah masing-masing siswa kemudian menyajikan permasalahan yang akan menjadi bahan diskusi dan percobaan (fase 3 Pembelajaran Problem Solving)………5 menit
g. Membagikan LKS : Fungsi batang bagi tumbuhan.
Membimbing serta memfasilitasi tiap kelompok dalam melakukan percobaan dan mengerjakan LKS berdasarkan kunci LKS (Fase 4 Pembelajaran Problem Solving)…..25 menit
h. Berdasarkan kunci LKS, melakukan tes formatif dengan meminta satu- dua kelompok mempresentasikan pekerjaan nya dan meminta kelompok lain menanggapi . Memberikan
penghargaan berupa umpan balik dan penguatan (Fase 5 dan fase 6 pembelajaran Problem Solving)……10 menit
Penutup (8 Menit): Terlaksana/
Tidak Guru bersama-sama siswa merangkum butir-butir
pembelajaran dengan mengacu pada indikator hasil belajar di atas. Membagikan LKS baru sebagai PR untuk dikerjakan siswa secara individual dan dibahas pada pertemuan berikutnya.
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku siswa (Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan) 2. LKS 1.
3. Kunci LKS 1.
4. LP 1: Produk.
5. LP 2: Proses.
i. Kunci LP 1.
ii. Kunci LP 2
iii. LP 3: Lembar pengamatan aktivitas siswa.
iv. Gambar atau benda asli jenis-jenis batang
G. Alat dan Bahan (Media)
a. Gambar pohon atau benda asli (terlampir di halaman belakang) b. Tumubuhan pacar cina, seledri, atau bayam.
c. Pisau d. Gelas e. Air bening
f. Pewarna makanan warna merah
Enrekang, 21 Mei 2018 Guru Wali Kelas IV
Ustika Achmad Sattu, S.Pd.SD
Mahasiswa
Nur Alim Syah NIM. 10540 9034 14 Mengetahui,
Kepala MI Muhammadiyah Kalosi
Sudirman, S.Pd.I NIP. 197012311999031019