• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh metode problem solving terhadap hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh metode problem solving terhadap hasil"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Pengaruh Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar IPA Struktur Dan Fungsi Bagian Tumbuhan Siswa Kelas IIV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Dengan demikian, metode pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar IPA Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.

Latar Belakang

Siswa cenderung malas dan kurang antusias ketika dihadapkan pada permasalahan IPA sehingga hasil belajar siswa kurang optimal. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin menulis penelitian skripsi kuantitatif dengan judul “Pengaruh Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar IPA, Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan Siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.”

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal pada materi ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar pada kelas IPA khususnya materi konsep struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN

Kajian Pustaka

  • Penelitian Yang Relevan
  • Pengertian Kemampuan Guru
  • Pengertian Pembelajaran dan Belajar
  • Hakikat Pembelajaran IPA di SD
  • Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) sebagai Model
  • Hasil Belajar
  • Materi Pelajaran

Baris (a) menunjukkan hubungan antara tujuan pembelajaran dengan pengalaman belajar, baris (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar dengan hasil belajar, dan baris (c) menunjukkan hubungan antara tujuan pembelajaran dengan hasil belajar. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar yang meliputi bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Salah satu lingkungan belajar yang paling mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran.

Gambar bagan 2.1 Tujuan Pengajaran Instruksional
Gambar bagan 2.1 Tujuan Pengajaran Instruksional

Kerangka Pikir

Tangkai bunga menghubungkan bunga dengan batang. Pangkal batang yang membesar merupakan pangkal bunga. Saat bunga mekar, mahkota bunga dibalut dengan kelopak bunga. Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga. Di dalam mahkota bunga terdapat bagian bunga yang menyerupai benang yang disebut benang sari. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini berasal dari rendahnya hasil belajar pada materi IPA konsep struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang, yang disebabkan oleh : Guru memberikan hanya satu Menjelaskan materi secara singkat, memimpin tanya jawab dan memberikan lembar kerja, menggunakan metode dan pendekatan yang monoton atau berulang-ulang.Ketika guru menerapkan metode pembelajaran menggunakan kerja kelompok, siswa diminta memilih anggota kelompoknya (masih tradisional), kecuali ini. kerja tim tidak kompetitif.

Dalam proses pembelajaran materi IPA konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan, siswa mempunyai rata-rata nilai ujian 15 siswa kelas IV yang hanya mencapai 58,73, padahal KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan adalah untuk mata pelajaran IPA. di sekolah ini berusia 70 tahun. Metode pemecahan masalah atau sering juga disebut Metode Pemecahan Masalah adalah suatu cara pengajaran yang merangsang seseorang untuk menganalisis dan mensintesis atas inisiatifnya sendiri dalam suatu kesatuan struktur atau situasi dimana masalahnya berada. Dalam desain penelitian ini terdapat satu kelas yaitu kelas IV yang pembelajaran materi IPA dalam satu pertemuan dengan menggunakan metode pemecahan masalah.

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran karena penelitian eksperimen hendaknya melakukan analisis terhadap hasil belajar sehingga dari analisis tersebut peneliti dapat membandingkan hasil belajar sebelum menggunakan metode pemecahan masalah dan setelah menggunakan metode pemecahan masalah. Komponen penemuan merupakan hasil ide-ide baru atau metode-metode baru.Dari analisis perbandingan hasil belajar antara pre-test dan post-test diketahui bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan metode pemecahan masalah jauh lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan metode pemecahan masalah. dia.

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Sumber Data
  • Populasi dan Sampel
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik pengumpulan Data
    • Teknik Analisis Data

Apabila t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti penggunaan metode pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Jika t hitung < t tabel maka hipotesis diterima yang berarti penggunaan metode pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran pengaruh metode pemecahan masalah terhadap hasil belajar saintifik tentang konsep struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.

Dari hasil perhitungan mencari rata-rata (mean), maka nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil belajar saintifik konsep struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang setelah menggunakan metode problem solver adalah 80. Hipotesis penelitian ini adalah “Penggunaan Metode Problem Solving Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA Konsep Struktur Dan Fungsi Bagian Tumbuhan Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.” Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar saintifik konsep struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.

Berdasarkan uraian di atas terbukti bahwa metode pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, konsep struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar IPA. Konsep struktur dan fungsi jurusan pertumbuhan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang terlihat dari persentase perolehannya.

Tabel 3.2 Keadaan Populasi
Tabel 3.2 Keadaan Populasi

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Hasil Belajar Pre-test IPA Siswa
  • Deskripsi Hasil Belajar Post-test IPA Siswa
  • Deskripsi Aktivitas Belajar IPASiswa
  • Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Madresah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi pada tanggal 21 Mei 2018, pengumpulan data dilakukan melalui instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar kelas IV Medresah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Dari hasil perhitungan pencarian mean (rata-rata) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang dalam pembelajaran IPA Konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan sebelum menggunakan metode pemecahan masalah adalah 58,73. Berdasarkan data yang terlihat pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pre-test dengan menggunakan instrumen tes dikategorikan sangat rendah masing-masing 40%, rendah 20%, dan sedang. 20%, tinggi 20% dan sangat tinggi dengan persentase 0%.

Melihat hasil persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan penyelesaian tes hasil belajar IPA siswa pada Konsep struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan sebelum menggunakan metode pemecahan masalah tergolong rendah. Jika tabel 4.2 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditetapkan peneliti yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi hasil KKM 70-75% maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Konsep IPA i Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal dimana hanya 40% sampai 75% siswa yang tuntas. Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap post test dengan menggunakan instrumen tes berkategori sangat tinggi masing-masing 40%, tinggi 20%, sedang 26,67% , rendah 6,67%. , dan sangat rendah yaitu pada persentase 6,67%.

Melihat hasil persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan tuntas Tes Hasil Belajar IPA setelah menggunakan metode pemecahan masalah tergolong tinggi. Jika kita menghubungkan tabel 4.4 dengan indikator kriteria terpenuhinya hasil belajar siswa yang ditentukan peneliti yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi hasil KKM (70) sebesar 75%, maka dapat disimpulkan bahwa wajar Hasil belajar IPA Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang memenuhi kriteria tuntas hasil belajar klasikal dimana siswa yang tuntas.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pre-test  No.  Kategori
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pre-test No. Kategori

Pembahasan

Para pendidik khususnya guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang disarankan untuk menggunakan metode pemecahan masalah agar setiap siswa dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Melalui penjelasan guru dan melalui observasi gambar struktur batang, siswa dapat menyebutkan 6 struktur batang tumbuhan. Melalui kerjasama kelompok mengenai struktur batang dan fungsinya, siswa dapat menjelaskan minimal 3 hubungan antara struktur batang tumbuhan dan fungsinya.

Mengidentifikasi fungsi batang pada tumbuhan 2. Mengidentifikasi jenis-jenis batang pada tumbuhan 3. 1. Mengetahui cara bekerja dalam kelompok. Berdasarkan hasil percobaan, siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar berdasarkan pengamatan terkait fungsi batang pada tumbuhan. Bertanya dan menjawab kembali pertanyaan bersama siswa tentang batang tumbuhan yang telah diamati siswa di sekitar kelas dan menjelaskan jenis-jenis batang tumbuhan tersebut (Pembelajaran Pemecahan Masalah Tahap 2)…….8 menit.

Bagi manusia, batang tanaman pembentuk kayu antara lain dapat dimanfaatkan untuk membuat perabot rumah tangga, misalnya batang pohon jati; untuk bahan makanan misalnya sagu, asparagus; untuk bahan industri misalnya tebu dan bambu. Kelompokkanlah jenis-jenis tumbuhan di bawah ini yang tergolong batang dikotil dan batang monokotil berdasarkan dacek (√) yang tersedia pada tabel! .. f) Amati batang tanaman yang ada di sekitar tempat tinggal anda.

PENUTUP

Kesimpulan

Namun tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar pada bidang afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2005: 85). Dengan adanya pendapat guru terhadap hasil belajar yang dicapai, anak merasa mendapat bimbingan, arahan dan hidup aman. Artinya, selain faktor siswa itu sendiri, masih ada faktor luar dirinya yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai.

O1 : Pre-test, untuk mengukur hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA pada konsep struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan sebelum diberi perlakuan dengan metode pemecahan masalah. O2 : Post-test, untuk mengukur hasil belajar siswa kelas IV setelah diterapkan metode pemecahan masalah. Tes digunakan untuk menggambarkan hasil belajar siswa atau untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran yang telah dipelajarinya.

Md = Rata-rata selisih pre-test dan post-test X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (post-test) d = Penyimpangan setiap mata pelajaran. Md = Rata-rata selisih pre-test dan post-test X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (post-test) d = Penyimpangan setiap mata pelajaran. Penelitian lain yang mendukung penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Siti Rofikho dengan judul “Kemampuan Guru dalam Menerapkan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SD Inpres Pinrang Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Rofikho menunjukkan bahwa guru yang menggunakan metode pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman materi, serta meningkatkan keaktifan, semangat dan perhatian siswa dalam belajar.

Gambar 2.2 Akar
Gambar 2.2 Akar

Saran

Memotivasi siswa dengan meminta siswa mengamati lingkungan sekitar sekolah dan bertanya tentang tumbuhan yang ada di sana. Siswa mungkin menghargai menerima pendapat orang lain ketika melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang disediakan. Memotivasi siswa dengan meminta siswa mengamati lingkungan sekitar kelas dan bertanya tentang tumbuhan yang ada di sana (Pembelajaran Pemecahan Masalah Tahap 1)…….5 menit.

Pada umumnya batangnya bercabang, namun pada tumbuhan tertentu batangnya tidak bercabang, seperti pada tanaman pisang, kelapa, dan pepaya.

Tabel Jenis-jenis Batang Tumbuhan
Tabel Jenis-jenis Batang Tumbuhan

Gambar

Gambar bagan 2.1 Tujuan Pengajaran Instruksional
Gambar 2.3 Batang
Gambar 2.2 Akar
Gambar 2.4 Daun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar