Ag, M.Pd, I selaku Ketua Jurusan Tarbia IAIN Bengkulu yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan disertasi ini. Basinun, S.Ag, M.Pd, selaku pembimbing I dan II yang telah membimbing dan membimbing serta menyemangati penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Rendahnya hasil belajar siswa di SD Negeri 143 Seluma dipengaruhi oleh kurangnya penggunaan model pembelajaran guru yang tepat sehingga hasil belajar juga cenderung kurang optimal. Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran masih monoton, kurang variatif dan kurang beradaptasi.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagi guru PAI di sekolah sebagai tambahan pengetahuan dalam penerapan metode pembelajaran discovery dan pengaruhnya terhadap hasil belajar PAI siswa. Bagi peneliti mahasiswa, mereka berharap metode discovery learning ini dapat membantu kita belajar lebih giat dan menambah pengetahuan.
Sistematika Penulisan
- Hasil Belajar PAI
- Metode Discovery Learning
Hasil belajar menurut Bloom adalah perilaku yang mengikuti tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Tujuan evaluasi hasil belajar adalah keseimbangan perubahan perilaku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penggunaan alat penilaian hendaknya bersifat menyeluruh, meliputi tes dan nontes, sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang objektif.
Hasil belajar di daerah ini terkait dengan kemampuan untuk mengingat dan mengambil informasi tertentu. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran yang nantinya juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Pengaruh Pendekatan Saintifik Menggunakan Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Fiqih Siswa Kelas VII MTs Rahmat Said Bongkot.
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang meliputi ranah kognitif, lapangan. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar melalui model pembelajaran discovery pada siswa kelas IV SD. Pengaruh Pendekatan Saintifik Dengan Menggunakan Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Fiqh Rahmat Said Bongkot.
Penelitian Yang Relevan
Penelitian Rian Ruanda menggunakan strategi belajar kelompok sedangkan peneliti menggunakan model pembelajaran discovery. Skripsi Rian Ruanda lebih fokus pada judulnya yaitu strategi kelompok belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI, sedangkan peneliti lebih fokus pada pengaruh penerapan model pembelajaran discovery terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI. Gede Margunayasa, Skripsi 2014 berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD”.
Skripsi Gede Margunayasa memiliki tujuan yang sama dengan peneliti yaitu untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran discovery terhadap hasil belajar siswa, namun terdapat perbedaan. Skripsi Gede Margunayasa selain metode pembelajaran discovery juga menitikberatkan pada minat belajar untuk menentukan hasil belajar, sedangkan peneliti menerapkan metode pembelajaran discovery hanya pada hasil belajar pada mata pelajaran PAI. Penelitian Rohyati menggunakan strategi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa, sedangkan penelitian saya menggunakan metode pembelajaran penemuan.
Penelitian Gede Margunayasa, selain menggunakan model pembelajaran discovery terhadap hasil belajar, juga pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.
Kerangka Teoritik
Penggunaan model pembelajaran yang monoton dan membosankan menyebabkan siswa cenderung ribut di dalam kelas dan kondisi kelas yang tidak kondusif sehingga membuat sikap disiplin siswa tidak ada saat pembelajaran.
Hipotesis Penelitian
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh penerapan metode pembelajaran discovery terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI di SD Negeri 143 Seluma. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, namun data yang diteliti adalah data dari sampel yang diambil dari populasi, untuk mencari kejadian relatif, persebaran dan korelasi antar variabel sosiologis dan psikologis. . Dalam penelitian eksperimen semu, peneliti membuat perbandingan antara dua kelompok belajar dengan model pembelajaran yang akan dipelajari dan model pembelajaran yang sudah ada atau yang sudah ada sebelumnya.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 143 Seluma di Desa Lubuk Gilang Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Populasi juga bukan hanya kuantitas yang ada pada mata pelajaran/objek yang diteliti, melainkan mencakup semua ciri/sifat yang dimiliki oleh mata pelajaran atau benda lain.42 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 143 Seluma yang berjumlah 108 orang. 43 Jika populasi besar, peneliti tidak dapat mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan sumber daya, tenaga dan waktu, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel apabila anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Instrumen Pengumpulan Data 1. Tes
- Uji Kesamaan Rata-rata Sampel
- Desain Ekperimen
- Dokumentasi
Kemudian didapat bahwa kelas V dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A sebagai kelas eksperimen dan kelompok B sebagai kelas kontrol. 44 Dalam penelitian ini digunakan tes untuk mengetahui pengaruh pendekatan lingkungan sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar siswa. Tes awal merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan atau pengetahuan awal siswa sebelum mempelajari materi pelajaran.
Tes akhir atau post test adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam penelitian ini, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dibandingkan, meskipun kedua kelas tersebut dipilih dan ditempatkan secara acak. Kemudian diberikan pretest untuk mengetahui apakah ada perbedaan keadaan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Informasi yang dibutuhkan dalam survey ini meliputi sejarah SD Negeri 143 Selum, jumlah siswa, jumlah guru yang mengajar dan lain-lain.
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas
Kebolehpercayaan ialah sejauh mana keputusan pengukuran kekal konsisten apabila dua atau lebih ukuran simptom yang sama dibuat menggunakan alat pengukur yang sama. 47.
Definisi Operasional Variabel
Uji normalitas ini untuk mengetahui rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis dan menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Uji homogenitas disini dimaksudkan untuk memeriksa apakah varians dari dua atau lebih distribusi adalah sama atau tidak. Setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan uji hipotesis penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan metode discovery learning di SD Negeri 143 Seluma dengan menggunakan rumus uji t parametrik. tetapi pengelompokan dan tabulasi terlebih dahulu mengenai masing-masing variabel, yaitu
Tujuan uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (makna hasil penelitian berupa pencocokan variabel keadaan dari dua mean sampel).
Hipotesis Statistik
- Sejarah Singkat Berdirinya SD Negeri 143 Seluma
- Identitas Sekolah
SD Negeri 143 Seluma merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Seluma, lebih tepatnya di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma, SD Negeri 143 Seluma didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Seluma melalui dana APBN dan APBD provinsi dan kota daerah. Peletakan batu pertama SD Negeri 143 Seluma dilakukan pada tanggal 1 Januari 1982, karena sekolah ini baru dibangun, secara otomatis fasilitas sekolah masih banyak yang hilang dan pada tahun ajaran baru 1982, SD Negeri 143 Seluma resmi menerima siswa yang akan masuk ke sekolah dasar. Pre-test dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran di luar kelas untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan sebagai tolok ukur untuk menentukan sampel dalam penelitian.
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa di kelas VA terdapat: 2 siswa pada kelompok atas/tinggi (25%), 2 siswa pada kelompok menengah/menengah (25%) dan 4 siswa pada kelompok bawah/menengah. kelompok rendah (50%). 2) Hasil Post Test Kelas V B (Kelas Kontrol) Tabel 4.13.
Analisis Data
Tentukan batas kelas, yaitu skor yang ditinggalkan oleh interval kelas pertama kurang dari 0,5 dan kemudian skor. Carilah luas setiap interval kelas dengan cara mengurangkan bilangan 0 – Z, yaitu bilangan baris pertama lebih kecil dari baris kedua, baris bilangan kedua lebih kecil dari bilangan baris ketiga, dan seterusnya, kecuali untuk nomor berbeda di garis tengah yang ditambahkan. Temukan frekuensi harapan (Fe) dengan mengalikan luas setiap interval dengan jumlah responden (n=8).
Tentukan batas kelas yaitu skor kiri interval kelas pertama dikurangi 0,5 kemudian skor kanan interval kelas ditambah 0,5 sehingga diperoleh. Temukan luas setiap interval kelas dengan mengurangkan angka O-Z, yaitu angka pada baris pertama lebih kecil dari angka pada baris kedua, angka pada baris kedua lebih kecil dari angka pada baris ketiga, dan seterusnya, kecuali nomor yang berbeda. untuk angka tengah yang ditambahkan. Carilah frekuensi harapan (Fe) dengan cara membagi luas setiap interval dengan jumlah responden (n = 8).
Setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan metode discovery learning terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI di SD Negeri 143 Seluma.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh dari posttest di kelas VA dengan menggunakan metode learning discovery mencapai rata-rata nilai belajar siswa sebesar 82,58. Sedangkan hipotesis nol (Ho) ditolak dalam penelitian ini yaitu penggunaan metode discovery learning tidak berpengaruh terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PAI di SD Negeri 143 Seluma. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 143 Seluma dapat dijelaskan bahwa metode pembelajaran discovery dapat mendorong siswa untuk lebih bersemangat dan berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Suasana pembelajaran menjadi lebih hidup dan siswa tampak lebih mudah memahami materi, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih aktif. Dengan menerapkan metode pembelajaran discovery mempengaruhi hasil belajar siswa yang hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap hasil belajar dengan menerapkan metode pembelajaran discovery dengan model pembelajaran konvensional di SD Negeri 143 Seluma.
PENUTUP
Saran
Diharapkan pihak sekolah dapat memotivasi para siswa untuk lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Peningkatan Literasi Siswa Kelas XI IPA-6 Melalui Metodologi SQ3R di SMA Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Pengaruh Pendekatan Saintifik Menggunakan Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Fiqh Kelas VII MTs Rahmat Said Bongkot.
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Membaca Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) pada Siswa Kelas IV SD Negeri 46 Parepare. Penerapan model pembelajaran Discovery untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar matematika siswa kelas V SD. Pengaruh Metode Discovery Learning Terhadap Aktivitas Belajar Siswa (Kelas VII Eksperimental Semu SMPN 6 Banda Aceh).
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi persegi dan persegi panjang dengan menggunakan metode discovery learning pada pembelajaran III. ke kelas SD Negeri 2 Baranga.