• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini alat pengumpulan data yang akan digunakan yaitu skala keterampilan membaca puisi murid dan observasi.

1. Tes

Sudjana. N. Dalam Jamsir (2010) mengemukakan bahwa β€œtes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar murid, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pengajaran”. Menurut Aminuddin (2013) ada 4 aspek yang dinilai yaitu lafal, jeda, intonasi dan ekspresi murid dalam hal keterampilan membaca puisi. ada beberapa tes yang dilakukan yaitu tes awal dan tes akhir.

Adapun langkah-langkah data yang di lakukan sebagai berikut : a. Tes awal (pre-test)

Tes awal dilakukan sebelum treatment, pre-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh murid sebelum diterapkannya model pembelajaran Everyone is Teacher Here

d. Treatment (pemberian perlakuan)

Dalam hal ini peneliti menerapkan model pembelajaran Everyone is Teacher Here pada pembelajaran Bahasa Indonesia .

e. Tes akhir (pos- test)

Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah post-test untuk mengetahui pengaruh penggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here

2. Observasi

Untuk metode observasi peneliti akan menggunakan observasi langsung dalam daftar cek (check list). Alasannya karena ingin memperoleh data secara langsung dari subjek penelitian melalui aspek yang diamati. Di samping itu, observasi juga tepat dalam menilai keterampilan membaca puisi murid. Selain itu daftar cek yang digunakan juga berisi aspek-aspek yang terdapat dalam situasi, perilaku maupun kegiatan individu yang sedang menjadi fokus penelitian atau yang sedang diamati. Observasi ini digunakan untuk mengetahui perubahan yang terdapat dalam situasi atau pada perilaku ataupun kegiatan yang sedang diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial.

1. Analisis Data Deskriptif

Data yang terkumpul berupa nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan, β€œapakah ada perbedaan nilai yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai Posttest?”. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest Posttest Desain.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:

a. Rata-rata (Mean) π‘₯Μ… = βˆ‘π‘›π‘–=1π‘₯𝑖

𝑛 (Sugiyono. 2015)

b. Persentase (%) nilai rata-rata 𝑃 = 𝑓

𝑁 x 100%

Keterangan:

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya N = Banyaknya sampel responden.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar bahasa Indonesia siswa di V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa yaitu:

Tabel 3.3 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

No. Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar

1. 0 – 54 Sangat Rendah

2. 55 – 64 Rendah

3. 65 – 79 Sedang

4. 80 – 89 Tinggi

5. 90 – 100 Sangat Tinggi

Sumber: (Penilaian belajar murid V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ).

2. Analisis Data Inferensial

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t (uji-t), dengan tahapan sebagai berikut :

t = 𝑀𝑑

βˆšβˆ‘ 𝑋2𝑑 𝑁(π‘βˆ’1)

(Sugiyono. 2015) Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest) D = Deviasi masing-masing subjek

βˆ‘ 𝑋2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi N = Subjek pada sampel

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : a. Mencari harga β€œMd” dengan menggunakan rumus:

Md = βˆ‘ 𝑑

𝑁

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest = Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel.

b. Mencari harga β€œ βˆ‘ 𝑋2𝑑 ” dengan menggunakan rumus:

βˆ‘ 𝑋2𝑑 = βˆ‘ 𝑑 βˆ’(βˆ‘ 𝑑 )2

𝑁

Keterangan :

βˆ‘ 𝑋2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi

= Jumlah dari gain (posttest – pretest) N = Subjek pada sampel

c. Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t = 𝑀𝑑

βˆšβˆ‘ 𝑋2𝑑 𝑁(π‘βˆ’1)

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest) D = Deviasi masing-masing subjek

βˆ‘ 𝑋2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi N = Subjek pada sampel

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan Kaidah pengujian signifikan :

1) Jika t Hitung > t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here berpengaruh terhadap kemampuan membaca puisi pada siswa kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa .

2) Jika t Hitung < t Tabel maka Ho diterima, berarti penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here tidak berpengaruh terhadap kemampuan membaca puisi pada siswa kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Menentukan harga t Tabel

dengan Mencari t Tabel menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan π‘‘π‘˜ = 𝑁 βˆ’ 1.

e. Membuat kesimpulan apakah penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here berpengaruh terhadap kemampuan membaca puisi pada siswa kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.

40 A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Pretest Bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa mulai tanggal 25 Mei – 25 Juli 2019, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar murid berupa nilai dari kelas V SD Inpres Mattontongdare.

Data hasil belajar kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa dapat diketahui sebagai berikut :

Tabel 4.1. Skor Nilai Pre-Test

No. Nama Murid Nilai

1 Awa 75

2 Sa 70

3 Ry 50

4 Yd 45

5 Wal 60

6 Hm 45

7 Hr 40

8 As 60

9 Si 45

10 Sh 40

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre-test dari murid kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa dapat dilihat melalui tabel di bawah ini :

Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata ) nilai pretest

X F F.X

75 1 75

70 1 70

60 2 120

50 1 50

45 3 135

40 2 80

Jumlah 10 530

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa nilai dari βˆ‘π‘“π‘₯ = 530, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10. Oleh karena itu dapat diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut :

π‘₯Μ… = βˆ‘π‘˜π‘–=1𝑓π‘₯𝑖

𝑛

= 530

10

= 53

Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa sebelum menggunakan model pembelajaran Everyone is teacher here yaitu 53. Adapun dikategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan murid dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3. Tingkat Penguasaan Materi Pretest

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar 1.

2.

3.

4.

5.

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

0 5 3 2 0

0 50 30 20 0

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

Jumlah 10 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 0%, rendah 50%, sedang 30%, tinggi 20% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%.

Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran bahasa Indonesia sebelum menggunakan model pembelajaran everyone is teacher here tergolong rendah.

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≀ Γ— < 65 Tidak tuntas 8 80

65 ≀ Γ— ≀ 100 Tuntas 2 20

Jumlah 10 100

Apabila Tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang mencapai atau melebihi nilai KKM (65) β‰₯ 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa. belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana murid yang tuntas hanya 20%

≀ 75%.

2. Deskripsi Hasil Belajar (posttest) Bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh setelah diberikan post-test. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data berikut ini :

Data hasil belajar bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa. setelah menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here:

Tabel 4.5. Skor Nilai Post-Test

No. Nama Murid Nilai

1 Awa 90

2 Sa 90

3 Ry 80

4 Yd 80

5 Wal 80

6 Hm 80

7 Hr 80

8 As 80

9 Si 80

10 Sh 80

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-test dari kelas V SD Inpres Mattontongdare :

Tabel 4.6. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-tes

X F F.X

80 8 640

90 2 180

Jumlah 10 820

Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai dari βˆ‘π‘“π‘₯ = 820 dan nilai dari N sendiri adalah 10. Kemudian dapat diperoleh nilai rata- rata (mean) sebagai berikut :

π‘₯Μ… = βˆ‘π‘˜π‘–=1𝑓π‘₯𝑖

𝑛

= 820

10 = 82

Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa setelah menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here yaitu 82 dari skor ideal 100. Adapun di kategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan murid dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7. Tingkat Penguasaan Materi Post-test

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar

1. 0-34 - 0 Sangat rendah

2. 35-54 - 0 Rendah

3. 55-64 - 0 Sedang

4. 65-84 8 80 Tinggi

5. 85-100 2 20 Sangat Tinggi

Jumlah 10 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap post-test dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 20%, tinggi 80%, sedang 0%, rendah 0%, dan sangat rendah berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran bahasa Indonesia setelah menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here tergolong tinggi.

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≀ Γ— < 65 Tidak tuntas 0 0

65 ≀ Γ— ≀ 100 Tuntas 10 100

Jumlah 10 100

Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang

mencapai atau melebihi nilai KKM (65) β‰₯ 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana murid yang tuntas adalah 100%. ≀ 75%.

3. Deskripsi Aktivitas Belajar Bahasa Indonesia Murid Kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa selama Menggunakan Model Pembelajaran everyone is teacher here

Hasil penugamatan aktivitas murid dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS MURID Tabel 4.9 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Murid

No. Aktivitas Murid

Jumlah Murid yang Aktif pada Pertemuan ke-

Rata-

rata % Kategori 1 2 3 4 5

1.

Murid yang hadir pada saat pembelajaran

P R E T E S T

10 10 10 P O S T T E S T

10 100 aktif

2.

Murid yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi.

2 2 1 1,66 16,6

tidak aktif

3.

Murid yang

memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi.

7 8 8 7,66 76,6 aktif

4.

Murid yang menjawab pertanyaan guru baik secara lisan maupun tulisan.

6 7 10 7,66 76.6 aktif

5.

Murid yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.

6 8 9 7,66 76,6 aktif

6.

Murid yang mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh temannya.

7 10 10 9 90 aktif

7

Murid yang mengerjakan

soal dengan benar 9 10 10 9,66 96.6 aktif

8

Murid yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir pembelajaran

7 10 10 9 90 aktif

Rata-rata 7,78 77,87 aktif

Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai dengan pertemuan III menunjukkan bahwa :

a. Persentase kehadiran murid sebesar 100%

b. Persentase murid yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi 16,6%

c. Persentase murid yang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi 7,66%

d. Persentase murid yang menjawab pertanyaan guru baik secara lisan maupun tulisan 76.67%

e. Persentase murid yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung 7,66%

f. Persentase murid yang mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh temannya 90%

g. Persentase murid yang mengerjakan soal dengan benar 96,67%

h. Persentase murid yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir pembelajaran 90%

Rata-rata persentase aktivitas murid terhadap pelaksanaan bahasa Indonesia dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran Everyone is teacher here yaitu 77,87%

Sesuai dengan kriteria aktivitas murid yang telah ditentukan peneliti yaitu murid dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah murid yang aktif β‰₯75% baik untuk aktivitas murid perindikator maupun rata-rata aktivitas murid, dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah murid yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai 77,87% sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas murid dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia telah mencapai kriteria aktif.

4. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni β€œpenggunaan model pembelajaran Everyone is teacher here memiliki pengaruh terhadap keterampilan membaca puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa”. maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

Tabel 4.10. Analisis skor Pre-test dan Post-test

No. X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 dΒ²

1 75 90 25 625

2 70 90 20 400

3 50 80 30 900

4 45 80 35 1225

5 60 80 20 400

6 45 80 35 1225

7 40 80 40 1600

8 60 80 20 400

9 45 80 35 1225

10 40 80 40 1600

Jum 530 820 300 9600

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Mencari harga β€œMd” dengan menggunakan rumus:

Md = βˆ‘ 𝑑

𝑁

=300

10

= 30

2. Mencari harga β€œβˆ‘ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:

βˆ‘ 𝑋2𝑑 = βˆ‘ 𝑑2βˆ’ (βˆ‘ 𝑑)2

𝑁

= 9600 βˆ’ (300)2 10

= 9600 βˆ’ 90000 10 = 9600 βˆ’ 9000 = 600

3. Menentukan harga t Hitung

t = 𝑀𝑑

βˆšβˆ‘ 𝑋2𝑑 𝑁(π‘βˆ’2)

t = 30

√10(10βˆ’2)600

t = 30

√600 80

t = 30

√7,5

t = 30

2,738

t = 10,957 4. Menentukan harga t Tabel

Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan π‘‘π‘˜ = 𝑁 βˆ’ 1 = 10 – 1 = 9 maka diperoleh t 0,05

= 2,306

Setelah diperoleh tHitung=10,957 dan tTabel = 2,306 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 10,957 > 2,306. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here berpengaruh terhadap keterampilan berbicara murid.

B. Pembahasan

Dari hasil pengelolaan data di atas dapat dianalisa bahwa model pembelajaran Everyone is Teacher Here mempunyai pengaruh yang positif terhadap keterampilan membaca puisi murid. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t, diketahui bahwa nilai thitung = 10,957. Dengan frekuensi (dk) sebesar 10 - 2 = 8, pada taraf signifikansi 0,05%

diperoleh ttabel = 2,306. Oleh karena thitung > ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima yang berarti bahwa penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here mempengaruhi keterampilan membaca puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Hasil pengujian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu, diantaranya adalah hasil penelitian Nur Ilmi tahun 2014 yang mengatakan bahwa terdapat peningkatan terhadap keaktifan belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here. Semakin aktif murid maka akan semakin tinggi hasil belajar murid. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Nawir tahun 2015 yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Debat terhadap keterampilan Membaca puisi siswa. Dalam penerapan model ini dapat membangkitkan minat dan motivasi murid untuk belajar maka semakin tinggi motivasi murid maka semakin tinggi prestasi belajar murid terutama dalam keterampilan membaca puisi.

Hasil analisis yang menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here terhadap keterampilan membaca puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia, sejalan dengan hasil observasi yang

dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada murid dimana pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa murid yang melakukan kegiatan lain atau bersikap cuek selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat pada pertemuan pertama murid yang melakukan kegiatan lain sebanyak 5 orang, sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 1 murid yang melakukan kegiatan lain pada saat guru menjelaskan materi. Pada awal pertemuan, hanya sedikit murid yang aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi sejalan dengan digunakannya model pembelajaran Everyone is Teacher Here murid mulai aktif pada setiap pertemuan.

Hasil observasi menunjukkan banyaknya jumlah murid yang menjawab pada saat diajukan pertanyaan dan murid yang mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh temannya. Murid juga mulai aktif dan percaya diri untuk menanggapi jawaban dari murid lain sehingga murid yang lain ikut termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Proses pembelajaran yang menyenangkan membuat murid tidak lagi keluar masuk pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan itu model pembelajaran Everyone is Teacher Here merupakan suatu model pembelajaran yang memberi kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai β€œpengajar” terhadap peserta didik lain. Dalam proses belajar tidak harus berasal dari guru, siswa bisa saling mengajar dengan siswa yang lainnya. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas dan tanggung jawab individu. Model pembelajaran ini juga membuat peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Assy-Syaibany dalam Jaelani (2011) mengemukakan

bahwa model pembelajaran Everyone is Teacher Here merupakan model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan mudah dan siswa dapat di didik dan dapat mendidik.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here memiliki pengaruh terhadap keterampilan membaca puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian belajar siswa sebelum diberikan perlakuan yaitu dari 10 siswa menunjukkan bahwa sebelum menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here tergolong rendah berdasarkan hasil belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 0%, rendah 50%, sedang 30%, tinggi 20% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%.

Hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here tergolong tinggi. Berdasarkan hasil belajar pada tahap post-test dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 20%, tinggi 80%, sedang 0%, rendah 0%, dan sangat rendah berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia setelah menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here tergolong tinggi.

Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here memiliki pengaruh terhadap keterampilan membaca puisi Bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Keacmatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa setelah diperoleh tHitung = 10,957 dan tTabel = 2,306 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 10,957 > 2,306.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here yang mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan pendidikan di sekolah, kiranya memberikan dorongan serta fasilitas kepada guru untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif dan variatif dalm mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.

2. Kepada para pendidik khususnya guru SD Inpres Mattontongdare Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa, disarankan untuk menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here dalam pembelajarannya agar dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.

3. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran Everyone is Teacher Here ini pada mata pelajaran lain demi tercapainya tujuan yang diharapkan.

4. Kepada calon Peneliti, akan dapat mengembangkan model pembelajaran ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.

DAFTAR PUSTAKA

Asriawan, Muhammad. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tife Everiyone Is Teacher Here.

Aminuddin 2013. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Doyin, Mukh. 2008. Seni Baca Puisi. Semarang: Bandungan Institute.

Doyin, Mukh. 2010. Mengajarkan Baca Puisi. Semarang: Bandungan Institute.

Ilmi, Nur. 2014. Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi dengan Menggunakan Metode Menceritakan Kemabali Story Telling pada Murid Kelas V SD Inpres Manggasa I Gowa.

Makassar. Skripsi tidak di terbitkan. Makassar: Perputakaan Unismuh Makassar.

Jaelani. 2011. Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa.

Jamsir. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar.

Munirah. 2013. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Lanjut. Buku tidak di terbitkan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nawir, Wanti Wirdya. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Debat Terhadap Keterampilan Membaca Puisi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas VA SDN Romang Polong Gowa. Makassar. Skripsi tidak di terbitkan. Makassar. Perpustakaan Unismuh Makassar.

Rahman. 2008. Pengertian Strategi Everyone Is Teacher Here. (0nline). http://layanan- guru.blogspot.co.id/2013/01/strategi-everyone-is-teacher-here.html.

Rahmanto, B. 2007. Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Sekolah Menengah Atas. SINTESIS.

Volume 5 nomor 2 Oktober 2007.

Saleh, Abbas. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di sekolah Dasar. Jakarta.

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sugiono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Panrita Press Unismuh Makassar.

Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi aksara.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi aksara.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional: Laksana Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wei 2010. Some Crucial Isssues On The Translation Of Poetic Discourse From The Chinese To English. Gema Online Journal Of Language Studies. Volume 3 nomor 2 2010.

LAMPIRAN A

LAMPIRAN I JADWAL PENELITIAN

LAMPIRAN II RANCANGAN

PEMBELAJARAN (RPP)

LAMPIRAN III SOAL PRETEST DAN

POSTTEST

LAMPIRAN IV PENILAIAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI (PRETEST) LAMPIRAN V PENILAIAN KETERAMPILAN

LAMPIRAN I

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN KELAS V SD INPRES MATTONTONGDARE

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

No Hari/Tanggal Alokasi

Waktu Materi

1. Senin, 15 Juli

2019 2 Γ— 35 Menit Pretest

2. Selasa , 16 Juli

2019 2 Γ— 35 Menit Membaca puisi anak

3. Kamis , 18 Juli

2019 2 Γ— 35 Menit Membaca puisi karya siswa 4. Jum’at , 19 Juli

2019 2 Γ— 35 Menit Membaca puisi

5. Sabtu, 20 Juli

2019 2 Γ— 35 Menit Posttest

Gowa , Juli 2019 Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Inpres Mattontongdare Wali Kelas V

Hj. ST. SIADAH.B, S. Pd MULIATI., S.Pd

NIP. 19601005 198012 2 008 NIP. 19630222 198306 2 001

Dokumen terkait