• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer adalah data yang di hasilkan dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden, dengan menggunakan kuesioner (angket) menggunakan bentuk checklist guna membantu responden di Kantor Dinas Tenaga Jerja dan Transmigrasi Kab. Gowa untuk menjawab dan mengisi kuesioner dengan mudah dan cepat dengan memberi tanda check (√) pada tempat yang telah disediakan.

Peneliti membuat 2 (dua) buah kuesioner untuk penelitian ini, satu kuesioner untuk memperoleh data terkait kinerja pegawai (variabel X) dan satu kuesioner untuk memperoleh data terkait kualitas pelayanan (variabel Y). Kedua kuesioner tersebut peneliti berikan kepada pegawai atau responden yang berada di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa.. Guna mempermudah proses pembuatan kuesioner maka terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi instrumen penelitian (lihat Lampiran).

Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data kuantitatif. Skala Likert digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi pegawai atau responden di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa tentang variabel X dan variabel Y Ada 5 (lima) pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan, yaitu:

a. Jawaban Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 b. Jawaban Setuju (S) : diberi skor 4 c. Jawaban Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3 d. Jawaban Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

Kuesioner penelitian yang dibuat oleh peneliti ini akan diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum dan sesudah penelitian. Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan/ kevalidan kuesioner penelitian, sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk menguji kehandalan/ konsistensi kuesioner penelitian. Peneliti akan melakukan uji validitas dengan menggunakan bantuan software SPSS version 24.0. Pengujian validitas cukup dengan membandingkan nilai rhitung

dengan nilai rtabel Product Moment (lihat Lampiran). Jika nilai rhitung ≥ rtabel maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan valid, begitupula sebaliknya. Data juga dikatakan valid jika nilai sig. (2-tailed) data < 0.05.

Peneliti akan melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan software SPS version 24.0. Pengujian realibilitas cukup dengan membandingkan ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha atau angka cronbach

alpha ≥ 0,7 maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan reliabel, begitupula sebaliknya.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data, yaitu:

a. Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data kuesioner yang telah terkumpul dari jawaban responden Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi).

Teknik analisis statistik deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa tabel, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan persentase (%). Penentuan persentase dari perolehan data hasil kuesioner dari masing-masing variabel menggunakan rumus perhitungan persentase:

% = x 100%

Keterangan rumus:

n = Skor yang diperoleh N = Skor ideal

% = Persentase

Data yang sudah dipersentasekan lalu ditafsirkan dengan kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif, dimana hasil persentase itu dapat digolongkan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1:

Tabel 3.1 Kriteria Jawaban Responden

Persentase Jawaban Tafsiran Kualitatif 80% - 100%

60% - <80%

40% - <60%

20% - < 40%

0% - < 20%

Sangat Baik Baik

Cukup Baik Kurang Baik Sangat Tidak Baik

(Arikunto, 2010: 246) b. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat besaran pengaruh variabel X terhadap variabel Y Pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa Digunakan pula untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Adapun rumus persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:

Ý = a + bX

Keterangan rumus:

Ý = variabel X = variabel a = konstanta

b = koefisien regresi

Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan software SPSS version 24.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan uji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar pengambilan keputusannya, adalah:

a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.

F. Teknik Pengabsahan Data

Teknik pengabsahan data adalah teknik yang digunakan untuk menjamin bahwa semua yang telah diamati dan diteliti oleh peneliti sesuai relevan dengan data yang sesungguhnya terjadi dan memang benar adanya. Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan, alat pengukuran tersebut yaitu kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara pemberian pertanyaan-pertanyaan kepada responden untuk membantu penulis melakukan penelitian. Untuk menguji keabsahan tersebut diperlukan dua macam pengujian yaitu uji validitas (test of validity) dan uji Reliabilitas (test of reliability).

Hal ini dilakukan peneliti untuk menjamin dan memelihara bahwa data tersebut benar, baik bagi pembaca maupun subjek penelitian. Adapun teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitin ini yaitu:

1. Uji Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Validitas adalah sejauh mana suatu alat ukur itu menunjukan ketepatan dan kesesuaian.

Husein Umar dalam Sugiyono (2013), validitas menunjukkan derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikelompokan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap butir dalam instrumen itu valid atau tidak, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan bisa disebut tepat.

Menurut Sugiyono (2013) penelitian yang valid adalah hasil penelitian yang memiliki kesamaan antara dua data terkumpul dan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Untuk menguji validitas instrumen langkah- langkah yang harus dilakukan yaitu:

a) Mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan diukur.

b) Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden, disarankan jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang.

c) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

d) Menghitung korelasi masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment sebagai berikut:

∑ ) ∑ ) ∑ ) √ ∑ ∑ ) } ∑ ∑ )}

Dimana :

rxy = Koefisien validitas item yang di cari X = Skor yang di peroleh dalam item

Y = Skor total yang di peroleh dari seluruh item

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X

∑Y2 = Jumlah kuadratmasing-masing skor Y N = Banyaknya Respondent

Dasar mengambil keputusan:

Apabila nilai korelasi (r hitung) di atas 0,5 maka dapat dikatakan item tersebut memberikan tingkat kevalidan yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi (r hitung) di bawah 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

2. Uji Reliabitas

Uji reliabilitas memastikan apakah kuesioner penelitian yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliabel atau tidak.

Menurut Sugiyono (2013: 110) reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Penelitian ini menggunakan metode teknik Alpha Cronbach, satu instrumen dapat diadikatakan handal (Realibel) apabila memiliki koefisien kehandalan atau α sebesar 0,7.

Untuk menguji realibilitas dengan penelitian ini, peneliti menggunakan koefisien realibilitas alpha Cronbach, yaitu :

∑ ( ) _

Di mana

a = Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach K = Jumlah instrumen pertanyaan

∑ = Jumlah varian dari tiap instrumen

= Varian-varian keseluruhan instrumen

όx = Standar devisiasi pada tes untuk semua orang

Jika telah mendapatkan nilai reliabilitas instrumen (rb hitung), maka nilai tersebut dibandingkan dengan jumlah responden dan taraf nyata. Bila rhitung > dari rtabel, maka instrumen tersebut dikatakan reliabel, sebaliknya jika rhitung < dari rtabel

maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Letak Geografis Kabupaten Gowa

Letak geografis, Kabupaten Gowa terletak pada 5°33' - 5°34' Lintang Selatan dan 120°38' - 120°33' Bujur Timur. Kabupaten Gowa terdiri dari wilayah dataran rendah dan wilayah dataran tinggi dengan ketinggian anatar 10-2800 meter diatas permukaan air laut.

Kabupaten Gowa adalah Kabupaten terbesar ketiga di Sulawesi Selatan setelah Kota Makassar dan Kabupaten Bone jika dilihat dari total jumlah penduduknya. Wilayah Administrasi Kabupaten Gowa terdiri dari 18 Kecamatan dan 167 kelurahan/Desa dengan luas 1.883,33 kilometer persegi atau 3,01 % dari luas Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

1. Batas Administrasi sebelah utara berbatasan dengan Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Bone

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Jeneponto

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, Bulukumba dan Bantaeng 4. Sebelah Barat berbatsan dengan Kabupaten Takalar dan Selat Makassarr

Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30 % mempunyai kemiringan tanah di atas 40° yaitu wilayah Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu. Kabupaten Gowa dilewati oleh sungai Jeneberang dengan luas 881

Kecamatan Bontonompo, Bajeng dan Pallangga.

2. Morfologi perbukitan bergelombang lemah meliputi Kecamatan Somba Opu bagian utara dan Kecamatan bagian barat.

3. Morfologi perbukitan dan pegunungan meliputi Kecamatan Parangloe, tinggimoncong, Tompobulu dan Bungaya.

2. Profil Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa yang terletak Kecamatan Pallangga yang menjadi titik lokasi penelitian ini memiliki luas wilayah 28,09 km² atau 2,809 Ha (1,49 % dari luas wilayah Kabupaten Gowa) dengan ketinggian daerah berada pada 25 meter di atas permukaan laut. Dinas Transmigrasi berada di jalan poros pallangga Kelurahan Mangalli ,Kec. Pallangga Kab. Gowa. Dinas Transmigrasi bertugas Melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang tenaga kerja dan transmigrasi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah mensyaratkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk membentuk sebuah instansi tersendiri yang menangani masalah ketenagakerjaan dan ketransmigrasi. Sehubungan dengan hal tersebut dibuat Peraturan Daerah

1. Tugas Pokok Dinas Transmigrasi Kab. Gowa

a. Melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang tenaga kerja transmigrasi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan;

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Fungsi Dinas Transmigrasi Kab. Gowa

Untuk menyelenggarakan tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan;

b. Perencanaan strategis pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

c. Perumusan kebijakan teknis bidang tenaga kerja dan transmigrasi

d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang tenaga kerja dan transmigrasi

e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang tenaga kerja dan transmigrasi f. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan

penyelenggaraan bidang tenaga kerja dan transmigrasi

Pembinaan UPTD

i. Perencanaan tenaga kerja daerah, pembinaan , perencanaan tenaga kerja mikro pada instansi , perusahaan, pembinaan dan penyelenggaraan system

informasi ketenagakerjaan

j. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

k. Pengkoordinasian, intregasi dan sikronisasi kegiatan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

l. Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga lainnya

m. Pembinaan, penyelenggaraan, pengawasan, pengendalian, serta evaluasi pengembangan sumber daya manusia aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan.

1. Visi dan Misi

Visi : Terwujudnya Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Produktif, Mandiri Dan Berdaya Saing .

Misi: 1. Meningkatkan kualitas tenaga kerja

4.Meningkatkan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi 4. Struktur Organisasi Kantor Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Kabupaten Gowa

Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antar tiap bagian dan posisi dalam suatu organisasi yang menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja, fungsi serta tanggung jawab pada organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan organisasi tersebut. Pembagian struktur organisasi di kantor Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Gowa dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

2. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menjadi tanggung jawabnya meliputi Perlindungan Tenaga Kerja, Bursa Kerja, Kesejahteraan Tenaga Kerja, Hubungan Industrial, Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

3. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4. Pelaksanaan pengawasan, perlindungan Tenaga Kerja, Kesehatan Kerja

dan Kesejahteraan tenaga kerja serta pemberian perizinan

5. Penyelenggaraan fasilitas bursa kerja, informasi pasar kerja tenaga kerja dan hubungan industrial

6. Penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan kerja ;

7. Pelaksanaan pembinaan, penyiapan pemukiman dan penempatan transmigrasi

8. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan perlengkapan.

b. Sekretariat

3. Sub Bagian Keuangan

c. Bidang Penempatan Dan Perluasan Kerja

1. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Organisasi 2. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja

d. Bidang Pelatihan Dan Produktivitas Kerja 1. Seksi Pembinaan Pelatihan Kerja 2. Seksi Produktivitas Tenaga Kerja

e. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial Dan Perlindungan Ketenagakerjaan 1. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial Dan Organisasi Ketenagakerjaan 2. Seksi Pembinaan Kesejahteraan Pekerja Dan Perlindungan

Ketenagakerjaan f. Bidang Transmigrasi

Seksi Penyiapan dan pembangunan Kawasan TransmigrasiSeksi Pengembangan Masyarakat Kawasan TransmigrasiKelompok Jabatan Fungsional.

Transmigrasi Kabupaten Gowa. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang didistribusikan kepada 100 orang responden yaitu pegawai kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Masyarakat. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua variabel. Variabel X yaitu untuk mengetahui pengaruh Kinerja Pegawai dan Variabel Y yaitu untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Publik dari adanya kinerja pegawai pegawai kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Gowa. Penyajian data meliputi data-data tentang identitas dan distribusi jawaban pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terhadap pertanyaan ataupun pernyataan yang diajukan yang akan diuraikan dalam tabel frekuensi.

1. Gambaran Umum Responden

Pengambilan sampel yang dilakukan pe nulis pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa yaitu dimana yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pegawai dan juga masyarakat .

a. Jenis Kelamin

Jenis kelamin dari responden dalam penelitian ini digunakan untuk me getahui berapa banyak laki-laki dan perempuan yang menjadi responden dalam penelitian ini. Berikut ini data merupakan responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada table sebagai berikut:

1 Laki-Laki 39 78

2 Perempuan 11 22

Total 50 100

Sumber: Data Pimer Diolah, 2020

Berdasakan tabel 4.1, dapat diketahui jenis kelamin laki-laki sebnyak 39 (tiga puluh sembilang) orang dengan persentase sebesar 78% dan perempuan sebanyak 11 (sebelas) orrang dengan persentase sebesr 22%, hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas pegawai yang menjadi responden di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa adalah Laki-Laki.

Table 4.2

Jenis Kelamin Responden Masyarakat Dalam pengurusan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa (Variabel Y)

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-Laki 38 76

2 Perempuan 12 24

Total 50 100

Sumber: Data Pimer Diolah, 2020

menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat yang menjadi responden di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa adalah Laki- Laki.

b. Usia

Usia dari responden yang diintervalkan mulai dari usia yang muda sampai dengan yang tua. Berikut ini merupakan data responden berdasarkan usia dapat dlihat pada table sebagai berikut:

Tabel 4.3:

Usia Responden Pegawai Pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa

No Usia Frekuensi Persentase (%)

1 20-29 Tahun 0 0

2 30-39 Tahun 8 16

3 40-49 Tahun 24 48

4 50-59 Tahun 18 36

5 ˃ 60 Tahun 0 0

Total 50 100

Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan table 4.3, mengemukakan tentang usia responden yng paling mendominasi yaitu pada usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 24 (dua puluh empat)

(delapan) responden dengan persentase 16% . Tabel 4.4:

Usia Responden Masyarakat Pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa

No Usia Frekuensi Persentase (%)

1 18-29 Tahun 40 80

2 30-39 Tahun 5 10

3 40-49 Tahun 4 8

4 50-59 Tahun 1 2

5 ˃ 60 Tahun 0 0

Total 50 100

Data Primer yang telah diolah, 2020

Tabel 4.4, menunjukkan bahwa responden berdasarkan usia terlihat bahwa yng paling banyak yaitu pada usia 18-29 tahun yaitu sebanyak 40 (empat puluh) responden dengan persentase 80% Kemudian disusul dengan usia 30-39 tahun berjumlah 5 (lima ) responden dengan persentase 10%, untuk usia 40-49 tahun sebanyak 4 (empat) responden dengan persentase 8%

sedangkan pada usia 50-59 tahun sebanyak 1 (satu) responden dengan persentase sebesar 2%.

responden. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui valid atau tidaknya data sebelum data tersebut diolah. Uji validitas dilakukan untuk lebih mengefesienkan waktu dalam pengambian data yang ada dilapangan dan apabila sampel yang di dapat hasilnya valid secara keseluruhan, maka semua indikator telah mewakili semua instrument. Namun bila terdapat sampel yang yang tidak valid dan tidak dapat mewakili indikator yang ada , maka instrument tersebut akan dihapus atau dibuang. Adapun rumus yang digunakan oleh peneliti dalam uji validitas ini adalah dibantu dengan bantuan SPSS Versi 24. Item pernyataan tersebut valid apabila r hitung ≥ r tabel dan jika r hitung ≤ r tabel , maka item atau butir instrument dinyatakan tidak valid.

Resp.

Pearson Correlation

r tabel

Sig. (2- tailed)

r kritis Keputusan

1. 0.566 0.27 0.000 0.05 Valid

2. 0.420 0.27 0.002 0.05 Valid

3. 0.495 0.27 0.000 0.05 Valid

4. 0.728 0.27 0.000 0.05 Valid

5. 0.612 0.27 0.000 0.05 Valid

6. 0.427 0.27 0.002 0.05 Valid

7. 0.492 0.27 0.000 0.05 Valid

8. 0.404 0.27 0.000 0.05 Valid

9. 0.403 0.27 0.004 0.05 Valid

10. 0.283 0.27 0.047 0.05 Valid

11. 0.354 0.27 0.012 0.05 Valid

12. 0.421 0.27 0.002 0.05 Valid

13. 0.500 0.27 0.000 0.05 Valid

14. 0.300 0.27 0.034 0.05 Valid

15. 0.526 0.27 0.000 0.05 Valid

Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan table 4.5 diatas hasil pengujian validitas instrument

Berikut hasil Uji Validitas Vaiabel Kualitas Pelayanan Publik (Y) Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y)

Resp.

r hitung nilai Pearson Correlation

r tabel

r hitung nilai Sig. (2- tailed)

r kritis Keputusan

1. 0.498 0.27 0.001 0.05 Valid

2. 0.439 0.27 0.007 0.05 Valid

3. 0.656 0.27 0.000 0.05 Valid

4. 0.508 0.27 0.000 0.05 Valid

5. 0.550 0.27 0.000 0.05 Valid

6. 0.394 0.27 0.005 0.05 Valid

7. 0.205 0.27 0.153 0.05 Valid

8. 0.374 0.27 0.007 0.05 Valid

9. 0.480 0.27 0.000 0.05 Valid

10. 0.688 0.27 0.000 0.05 Valid

11. 0.613 0.27 0.000 0.05 Valid

12. 0.611 0.27 0.000 0.05 Valid

Data Primer yang diolah, 2020

Berdasrkan tabel 4.6 diatas hasil pengujian validitas instrumen Kinerja Pegawai (Y) dapat dijelaskan bahwa dari 15 item pertanyaan semuanya valid, karena angka korelasi yang diperoleh dibawah taraf signifikan 5%(0,05) atau r hitung ≥ r tabel.

b. Uji Reliabilitas

Dima na instrumen yang dilakukan uji reliabilitas adalah instrument yang valid, sedangkan instrument yang dinyatakan tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas. Dalam pengukuran reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS for 24. Adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan maka penelitian ini adalah Alpha Cronbach variabel kinerja Pegawai (X), yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Pegawai (X)

Case Processing Summary

N %

Case s

Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

Reliability Statistics

Alpha adalah sebesar 0,738. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai alphanya lebih dari 0,7. Maka hal ini dapat diartikan bahwa 0,738 > dari 0,7 sehingga instrumennya reliable.

Hasil pengujian reliabilitas instrument yang hasilnya reliabel mengandung pengertian bahwa apab,ila instrumen pada suatu saat akan digunakan kembali untuk mengukur variabel yang sama, yaitu Kinerja Pegawai (X) maka hasilnya relatif akan sama. Dengan kata lain dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah Alpha Crombach variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y), yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kualitas Pelayanan Publk (Y)

Case Processing Summary

N %

Case s

Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.764 15

Data Primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel 4.8 diatas maka dapat diketahui nilai koefisien Alpha

hasilnya reliabel mengandung pengertian bahwa apabila instrument pada suatu saat akan digunakan kembali untuk mengukur variabel yang sama, yaitu Kualitas Pelayanan Publik (Y) maka hasilnya relative sama. Dengan begitu konsistensi dari hasil pengukuran dengan menggunakan instrument yang sama.

3. Hasil Analisis

a. Analisis Deskriptif Kinerja Pegawai (X)

Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dimana kinerja dapat dimaknai secara beragam.

Selain itu Kinerja juga dapat sebagai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu aktivitas dalan mewujudkan sasaran,tujuan,misi, visi dalam perumusan strategi perencanaan terhadap perusahaan. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan proses mengolah masukan dan penilaian dalam proses penyusunan kebijakan,program dan kegiatan yang di anggap penting dan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai.

Pada umumnya kinerja terlibat sebagai batasan sebagai kesuksesan seseorang dalam menjalankan suatu pekerjaan yang diperoleh dari tindakannya.

Kinerja adalah pola tingkat keberhasilan dalam menyampaikan persyaratan- persyaratan pekerjaan. Kinerja juga merupakan hasil evaluasi terhdap pekerjaan yang dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan secara bersama.

Kerja(Commitment of work).

1) Aspek Kualitas Kerja (Quality of Work)

Kualitas kerja dapat diukur dari hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa syarat-syarat ideal dari penampilan untuk memenuhi tujuan yang diharapkan dari pegawai Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa selama bekerja. Dengan adanya indikator tentang kualitas kerja maka diperlukan sub indikator sehingga dapat membantu hasil dari penelitian yang dilakukan. Adapun sub indikator pada penelitian ini yaitu :

1. Pegawai cakap dalam menguasai bidang pekerjaanya

2. Kualitas hasil kerja pegawai di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa di nilai baik oleh atasan

3. Standar kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh instansi selama ini dapat dicapai dengan baik.oleh pegawai.

Adapun hasil dari pernyataan kualitas kerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Kurang Setuju 3 0 9 6

Setuju 4 30 120 60

Sangat Setuju 5 20 100 49

Total ( ∑ ) 50 220 100

Rata-Rata Skor (x) =

=

= 4.4 c. Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4.9, pada indikator Kualitas kerja yang terkait pegawai cakap dalam menguasai bidang pekerjaanya di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa mendapatkan penilaian setuju dari 30 (tiga puluh) orang dengan persentase 120%, penilaian sangat setuju dari 20 (dua puluh ) orang dengan persentase 40%,. Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.4, menunjukkan bahwa kualitas kerja pegawai terkait Pegawai cakap dalam menguasai bidang pekerjaanya dalam kategori Baik

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Kurang Setuju 3 1 3 2

Setuju 4 38 152 62

Sangat Setuju 5 11 55 32

Total ( ∑ ) 50 210 100

Rata-Rata Skor (x) =

=

= 4.2 d. Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4.10, dari 50 responden terdapat 1 (satu) orang responden atau 2% yang menjawab Kurang Setuju, 38 (tiga puluh delapan) orang responden atau 76% menjawab Setuju, dan sebanyak 11 (sebelas) atau 22% yang menjawab Sangat Setuju. Hasil dari rata-rata skor menunjukkan angka 4.2 yang berarti bahwa kualitas kerja pegawai terkait indikator kualitas kerja pegawai dinilai baik oleh atasan berada dalam kategori Baik.

Dokumen terkait