• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.8 Teknis Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono 2017:207).

SPSS adalah program atau software yang digunakan untuk olah data statistik. (Dewi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS, (Jakarta: PT. Buku Kita, 2008).

Untuk dapat menggunakan SPSS ini sebaiknya peneliti sudah menguasai dasar- dasar statistik sehingga akan lebih mudah dalam memahami cara analisis data dan membaca hasilnya. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. (Ibid., 16.). Rumus korelasi yang digunakan untuk menguji validitas sesuai dengan yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment, yaitu sebagai berikut :

Keterangan:

r : harga koefisien korelasi antar x dan y x

x : jumlah nilai dari sampel x

y : jumlah nilai dari sampel y

x2 : jumlah kuadrat x

y2 = jumlah kuadrat y

Ʃxy = jumlah hasil kali x dan y

22

Item-item dari skala kegiatan keagamaan, perilaku sosial saling tolong menolong, perilaku sosial saling menghormati, perilaku sosial bertanggung jawab diuji dan didapatkan hasil yang kemudian akan dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikasi 5% atau 0,05 dan jumlah data (n) = 101, maka r tabel = 0,195 (table r product moment).

Langkah-langkah perhitungaan uji validitas dengan menggunakan IBM SPSS Statistic Version 23 For Windows sebagai berikut:

Langkah 1 : Aktifkan program SPSS.

Langkah 2 : Klik variabel view dan buat data. Lalu pada kolom decimals ubah semua angka menjadi 0, lalu pada kolom measure pilih scale.

Langkah 3 : Klik data view. Masukkan data pada halaman data view.

Langkah 4 : Klik Analyze, kemudian sub menu scale, pilih reliability Analyze.

Langkah 5 : Setelah muncul kolom reliability analyze, masukan Semua variabel ke kotak variabels, kemudian klik statistics.

Langkah 6 : Muncul kotak dialog Reliability Analyze Statistics, pilih scale of item deleted, kemudian klik continue, klik OK.

Langkah 7 : Muncul Output Uji validitas.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat pengukuran, seperti kuesioner atau instrumen, konsisten dan dapat diandalkan dalam mengukur variabel atau konstruk yang sedang diteliti. Dalam hal ini, suatu survei atau kuesioner dinggap memiliki reliabilitas yang baik jika jawaban atas pertanyaanpertanyaannya konsisten dan stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2021). Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai tingkat kestabilan dan konsistensi alat ukur tersebut. Salah satu metode yang umum digunakan untuk menguji reliabilitas adalah dengan menggunakan koefisien reliabilitas, seperti koefisien alpha Cronbach. Koefisien reliabilitas mengindikasikan seberapa konsisten atau seberapa tinggi keandalan suatu alat pengukuran dalam mengukur variabel atau konstruk tertentu. Semakin tinggi penampilan meteran, semakin stabil meteran tersebut. Perangkat lunak komputer yaitu SPSS 25 untuk sistem yang

23

menggunakan model alpha digunakan untuk melakukan perhitungan alpha.

Sementara itu, suatu instrumen dianggap reliabel untuk keputusan reliabilitas jika nilai Croanbach alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2021).

Keterangan : K : Mean kuadrat antara subyek

∑𝛿ℎ 2 : Mean kuadrat kesalahan 𝛿𝑡2 : Varians total

Kriteria Reliabilitas

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach bila koefisien reliabilitas (r11) >

0,6.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan untuk memprediksikan berubahnya nilai variabel dependent bila nilai variabel independent dinaikkan atau diturunkan nilainya”. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana besarnya pengaruh secara simultan (bersama-sama) variabel citra merek (X1), harga (X2), dan proses keputusan pembelian (Y). (Sugiyono 2022:286).

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Persamaan regresi linier berganda menggunakan rumus menurut Sugiyono (2022:286) yang akan disajikan pada halaman berikutnya:

Y = a + b1 X1 + b2 X2+ e Dimana:

Y = Variabel Terikat (Proses Keputusan Pembelian) a = Bilangan Konstanta

b1 = Koefisien Regresi (Citra Merek)

24 b2 = Koefesien Regresi (Harga) X1 = Variabel Bebas (Citra Merek) X2 = Variabel Bebas (Harga)

e = Tingkat Kesalahan (Standar error) 4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas memiliki arti bahwa terdapat varian variabel pada model regresi yang tidak sama. Apabila terjadi sebaliknya varian variabel pada model regresi miliki nilai yang sama maka disebut homoskedastitas. (Ghozali 2017:47 )

Untuk mendeteksi adanya masalah hetrodekedastitas dapat menggunakan metode analisis grafik. Metode grafik ini dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Ghozali 2017: 49). Dasar analisis metode ini yaitu:

1. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka menunjukkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

5. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang diajukan oleh peneliti sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Hipotesis berfungsi untuk menguji kebenaran teori yang diajukan, memberikan gagasan baru dalam mengembangkan teori yang ada, dan memperluas pengetahuan tentang fenomena yang sedang dipelajari. Selain itu, hipotesis juga digunakan untuk menguji adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait atau variabel dependen. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan untuk memverifikasi atau menolak hipotesis yang diajukan berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian. Metode yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah Uji t dan Uji f.

a) Uji Simultan (Uji F)

Uji F (uji simultan) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara

25

simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2021). Statistik uji yang digunakan pada pengujian simultan adalah uji F dengan rumus sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono 2022) Keterangan:

F hitung = Nilai uji F

R = Koefisien korelasi berganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

b) Uji t (t-test)

Uji t adalah metode statistik yang digunakan untuk membandingkan rata- rata dua kelompok atau untuk menguji apakah perbedaan antara dua kelompok tersebut secara signifikan. Uji-t atau pengujian secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel independen dan variable dependen, dengan menjaga salah satu variabel independen tetap atau dikendalikan Sugiyono (2022). Korelasi parsial adalah nilai yang menggambarkan arah dan kekuatan hubungan antara dua atau lebih variabel setelah mengontrol pengaruh satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05 (ɑ=5%) dengan kriteria sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel pada α = 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima (berpengaruh).

Jika thitung < ttabel pada α = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak berpengaruh).

6. Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian. Uji multikolinieritas dalam penelitian diketahui dengan melihat angka Varience infkation Factor (VIF) dan tolerance.

Model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas apabila memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka toleran lebih besar dari 0,10. (Ghozali,

26

2021 : 95) Perhitungan VIF secara manual dapat dilakukan dengan rumus 1 sebagai berikut :

1 VIF = ___________ ; j = 1,2, ... k ( 1 – R2 j) Keterangan : VIF = Angka Variance Inflation Factor (VIF). j = Jumlah sampel 1,2, … k

R2 j = Koefisien diterminasi variabel bebas ke- j dengan variabel lain.

7. Koefisien Determinasi (R-squared)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama sama terhadap variabel dependen, yang dapat diindikasikan oleh nilai adjusted RSquared. Jika nilai koefisien determinasi rendah, hal itu menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas.

Sebaliknya, jika nilai mendekati 1 dan jauh dari 0, itu menandakan bahwa variabel independen dapat memberikan semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2021).

Dengan menggunakan metode uji t dan koefisien determinasi, peneliti dapat menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dan menarik kesimpulan mengenai adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait, serta seberapa baik model regresi linier dapat menjelaskan variasi dalam variabel terkait.

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD = nilai koefisien determinasi R 2 = nilai koefisien korelasi

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden

Penelitiam ini merupakan jenis penelitian metode kuantitatif, sehingga menghasilakn data berupa angka dengan proses pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 29.0.2.0. Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian produk susu Milku di Kota Padang (Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah). Adapun data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dengan menggunakan google form dengan responden sebanyak 50 orang dan yang menjadi responden adalah masyarakat Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah selama bulan Juni-Agustus 2024. Peneliti menggunakan kuesioner dengan skala likert 1-5, Kuesioner yang dibuat memiliki total 21 pernyataan dari variabel independen dan dependen.

4.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden digunakan untuk melihat ragam jenis dari responden yang diambil oleh peneliti, dengan melihat dari jenis kelamin, status pekerjaan, usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan.

Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-Laki 24 48%

Perempuan 26 52%

Total 50 100

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa dari 50 responden yang diambil, jumlah yang paling banyak adalah jenis kelamin perempuan dengan 52%

responden lalu laki-laki dengan 48% responden, dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini lebih banyak responden perempuan dibandingkan laki-laki.

28

Tabel 5.4 Usia Responden

Usia Jumlah Persentase

15 -20 Tahun 5 10%

21 - 25 Tahun 42 84%

26 – 30 Tahun 3 6%

31 -35 Tahun 0 0%

>35 Tahun 0 0%

Total 50 100%

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa dari 50 responden yang diambil, jumlah yang paling banyak adalah usia 21-25 tahun dengan responden 84%, lalu usia 15-20 tahun dengan 10%, usia 26-30 tahun dengan 6% responden dan yang terendah usia 31-35 tahun dan > 35 tahun responden. Dapat disimpulkan bahwa responden yang berusia 21-25 lebih banyak dibanding usia lainnya.

Tabel 6.4 Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

SLTP/SMP 2 4%

SLTA/SMU/SMA 34 68%

Diploma 6 12%

S1 8 16%

S2 0 0%

S3 0 0%

Total 50 100%

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa dari 50 responden yang diambil, jumlah paling banyak adalah SLTA/SMU/SMA dengan 68% responden, lalu SLTP/SMA dengan 4% responden sedangkan Diploma dengan 12%

responden, S1 dengan 16% responden adapun yang terendah S2 dan S3 dengan 0% responden. Dapat disimpulkan bahwa responden SLTA/SMU/SMA lebih banyak dibanding responden lainnya.

29

Tabel 7.4 Status Pekerjaan Responden Status Pekerjaan

Responden

Jumlah Persentase

Pelajar/Mahasiswa 22 44%

Wirausaha/Swasta 15 30%

Ibu Rumah Tangga 3 6%

Pegawai Negeri Sipil 0 0%

Lainnya 10 20%

Total 50 100%

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa dari 50 responden yang diambil, jumlah yang paling banyak adalah pelajar/Mahasiswa dengan 44%

responden, lalu wirausaha/swasta dengan 30% responden, ibu rumah tangga 6%, adapun pekerjaan lainnya dengan 20% sedangkan yang terendah pegawai negeri sipil dengan 0% responden. Dapat disimpulkan bahwa responden pelajar/mahasiswa lebih banyak dibanding lainnya.

Menurut hasil data karateristik responden secara garis besar untuk jenis kelamin lebih banyak responden perempuan daripada laki-laki. Kalangan usia terbanyak berada rentan usia 21-25 tahun, sedangkan untuk pendidikan terakhir lebih banyak responden SLTA/SMU/SMA dan untuk status pekerjaan lebih banyak responden pelajar/mahasiswa. Maka dapat disimpulkan responden perempuan lebih banyak dibanding laki-laki dan rata-rata konsumennya dikalangan pelajar/mahsiswa di rentan usia 21-25 adapun untuk pendidikan terakhir lebih banyak responden SLTA/SMU/SMA.

4.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Penentuan teknik pengumpulan data berkaitan dengan variabel yang akan dianalisis datanya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen ( Brand image dan word of mouth) dan variabel dependen (keputusan pembelian). Metode yang digunakan adalah metode kuesioner menggunakan google form sebagai pengumpulan data, kuesioner dibagikan kepada 50 responden secara acak.

30 4.1.3 Uji Validitas Variabel X1 (Brand Image)

Tabel 8.4 Hasil Uji Validitas X1 Item

Pernyataan

Rhitung Rtabel Keterangan

X1.1 0,742 0,729 VALID

X1.2 0,758 0,729 VALID

X1.3 0,862 0,729 VALID

X1.4 0,895 0,729 VALID

X1.5 0,815 0,729 VALID

X1.6 0,814 0,729 VALID

X1.7 0,858 0,729 VALID

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas penelitian menggunakan aplikasi SPSS 29.0.2.0 dapat disimpulkan variabel X1 brand image dinyatakan semua pernyataan valid yang artinya pernyataan dapat digunakan untuk bahan penelitian. Dinyatakan valid apabila Rhitung lebih besar dibanding Rtabel.

4.1.4 Uji Validitas Variabel X2 (Word Of Mouth) Tabel 9.4 Hasil Uji Validitas X2 Item

Pernyataan

Rhitung Rtabel Keterangan

X2.1 0,851 0,729 VALID

X2.2 0,786 0,729 VALID

X2.3 0,822 0,729 VALID

X2.4 0,752 0,729 VALID

X2.5 0,882 0,729 VALID

X2.6 0,873 0,729 VALID

Sumber : data primer yang telah diolah

31

Berdasarkan tabel diatas penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 29.0.2.0 dapat disimpulkan variabel X2 word of mouth dinyatakan semua pernyataan valid yang artinya pernyataan dapat digunakan untuk bahan penelitian. Dinyatakan valid apabila Rhitung lebih besar dibanding Rtabel.

4.1.5 Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian) Tabel 10.4 Hasil Uji Validitas Y Item

Pernyataan

Rhitung Rtabel Keterangan

Y1.1 0,832 0,729 VALID

Y1.2 0,808 0,729 VALID

Y1.3 0,833 0,729 VALID

Y1.4 0,864 0,729 VALID

Y1.5 0,898 0,729 VALID

Y1.6 0,937 0,729 VALID

Y1.7 0,920 0,729 VALID

Y1.8 0,867 0,729 VALID

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 29.0.2.0 dapat disimpulkan variabel Y keputusan pembelian dinyatakan semua pernyataan valid yang artinya pernyataan dapat digunakan untuk bahan penelitian.

Dinyatakan valid apabila Rhitung lebih besar dibanding Rtabel. 4.1.6 Uji Reabilitas Variabel X1

Tabel 11.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,918 7

32

Pada penelitian ini jika cronbach’s alpha > 0,60 disebut reliabel, berdasarkan tabel diatas cronbach’s alpha 0,918 > 0,60 maka disebut dengan reliabel.

4.1.7 Uji Reabilitas Variabel X2

Tabel 12.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,903 6

Uji realibitas dari kuesioner variabel yang digunakan dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian karena berdasarkan tabel diatas cronbach’s alpha 0,903 > 0,60 maka disebut dengan reliabel. Maka kuesioner yang digunakan untuk penelitian dikatakan reliabel dan mampu mewakili variabel yang digunakan.

4.1.8 Uji Reabilitas Variabel Y

Tabel 13.5 Hasil Uji Reabilitas Variabel

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,955 8

Berdasarkan tabel diatas cronbach’s alpha 0,955 > 0,60 maka disebut dengan reliabel. Maka kuesioner yang digunakan untuk penelitian dikatakan reliabel dan mampu mewakili variabel yang digunakan.

33 5.1 Uji Multikolonieritas

Tabel 14.5 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficients

a

Model

Unstandardize d Coefficients

Standar dized Coeffici

ents

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toler ance VIF 1 (Con

stant)

-,637 2,135 -,298 ,767 X1 ,616 ,104 ,509 5,94

9

<.00 1

,484 2,06 5 X2 ,632 ,114 ,476 5,55

9

<.00 1

,484 2,06 5 a. Dependent Variable: Y1

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas jika VIF < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas, pada hasil penelitian ini terdapat VIF 2,065 < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Jika tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolonieritas pada hasil penelitian ini tolerance 0,484 > 0,10 maka tidak terjadi multikolonieritas.

6.1 Uji Heterokedastisitas

Tabel 15.6 Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficients

a

Model

Unstandardize d Coefficients

Standar dized Coeffici

ents

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toler ance VIF 1 (Con

stant)

1,537 ,773 1,98

9 ,053

34

X1 -,004 ,037 -,023 -,112 ,911 ,484 2,06 5 X2 -,030 ,041 -,151 -,731 ,468 ,484 2,06

5 a. Dependent Variable: ABS

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas jika Sig > 0,05 maka dikatakan bebas dari heterokedastisitas jadi pada penelitian ini terdapat nilai Sig 0,911 > 0,05.

7.1 Uji Regresi Linear

Y= 1,989 + 5,949 (X1) + 5,559(X2) Keterangan:

a. Koefisien regresi variabel Brand image (X1) sebesar 5,949.

b. Koefisien regresi variabel Word of mouth (X2) sebesar 5,559.

8.1 Koefisien Determinan

Tabel 16.8 Hasil Koefisien Determinan

Model Summary

b

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,913a ,833 ,826 2,19605

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y1

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas diketahui R2 sebesar 0,833 atau sama dengan 83,3%, maka angka tersebut mengandubg arti bahwa brand image dan word of mouth secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap keputusan pembelian 83,3%.

35 9.1 Uji Hipotesis

Tabel 17.9 Uji Parsial (Uji T )

Coefficients

a

Model

Unstandardize d Coefficients

Standar dized Coeffici

ents

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toler ance VIF 1 (Con

stant)

1,537 ,773 1,98

9 ,053

X1 -,004 ,037 -,023 -,112 ,911 ,484 2,06 5 X2 -,030 ,041 -,151 -,731 ,468 ,484 2,06

5 a. Dependent Variable: ABS

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas pengujian hipotesis dengan Uji T bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikatnya. Hasil pengujian SPSS 29.0.2.0 terdapat pada tabel 17.9 terlihat bahwa

1) Brand Image

Hasil statistik t untuk variabel brand image diperoleh nilai Thitung sebesar 0,112 dan Ttabel sebesar 2,012. Akhirnya dapat disimpulkan pada Uji statistik t bahwa thitung>ttabel sehingga H0=Ditolak dan H1=diterima, dengan demikian terdapat pengaruh brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian.

2) Word of mouth

Hasil statistik t untuk variabel brand image diperoleh nilai Thitung sebesar 0,731 dan Ttabel sebesar 2,012. Akhirnya dapat disimpulkan pada Uji statistik t bahwa thitung>ttabel sehingga H0=Ditolak dan H1=diterima, dengan demikian terdapat pengaruh brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian.

36 10.1 Uji F

Tabel 18.10 Hasil Uji F ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi on

,867 2 ,433 ,686 ,509b Residual 29,690 47 ,632

Total 30,557 49

a. Dependent Variable: ABS b. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas nilai Fhitung diperoleh sebesar 3,195 sedangkan Ftabel sebesar 0,686 nilai tersebut menjelaskan bahwa nilai Fhitung > Ftabel = 0,686 >

3,195. Sehingga dapat disimpulkan H1 diterima H0 ditolak yang berarti kedua variabel yaitu brand image dan word of mouth secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

11.1 Analisis Data

1. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Milku Di Kota Padang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk susu Milku, menurut (Rifa’I Bayu et al., 2020).

Untuk menjamin bahwa produk memenuhi harapan pelanggan, brand image mencakup semua aspek produk, yang meliputi pemasaran, perencanaan, manufaktur, dan pemeliharaan. Reputasi positif terhadap merek produsen akan mendatangkan lebih banyak pelanggan dan mendongkrak penjualan. Dengan demikian, konsumen akan lebih cenderung membeli barang-barang berkualitas tinggi. Sebaliknya, pembeli yang memiliki kesan negatif terhadap merek suatu perusahaan cenderung tidak membeli produk merek tersebut dan bahkan mungkin menghindarinya sama sekali. Artinya dalam penelitian ini responden merasa bahwa produk minuman susu Milku sudah memiliki reputasi yang baik, diakui, memiliki cakupan yang luas dan dikenal oleh banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar reputasi sebuah brand dan semakin banyak orang yang

37

mengetahui, membeicarakan dan mengingat suatu brand, maka akan semakin meningkat pula jumlah konsumen yang memiliki ketertarikan dan niat untuk membeli.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rindyas Swasti Mahani (2022) mendukung hasil penelitian ini dimana hasil penelitian menyatakan bahwa brand image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian terhadap responden.

2.Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Susu Milku Di Kota Padang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Word Of Mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk susu Milku, Word of mouth merupakan komunikasi dari mulut ke mulut dengan cerita yang berupa kesan dari konsumen kepada temannya terkait suatu pelayanan dan promosi yang menyenangkan dari sebuah produk atau jasa. (Siswanto & Maskan, 2020). Hal ini dapat diartikan bahwa semakin banyak pendapat positif yang diberikan oleh banyak orang melalui mulut ke mulut maka, semakin besar intensitas responden untuk melakukan pembelian. Informasi yang diberikan oleh konsumen melalui mulut ke mulut berupa detail produk, yang akan memengaruhi keputusan pembelian dan menjadi bahan pertimbangan akan membeli suatu produk atau tidak.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eka Wulansari (2022) mendukung hasil penelitian ini dimana hasil penelitian menyatakan bahwa word of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian responden.

38

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian susu Milku di Kota Padang. Sampel yang digunakan adalah masyarakat Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah maka peneliti menarik kesimpulan atas penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa variabel independen brand image (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk susu Milku, hal tersebut dapat dilihat dari uji hipotesis yaitu ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis. Hasil statistik t untuk variabel brand image diperoleh nilai Thitung sebesar 0,112 dan Ttabel sebesar 2,012. Akhirnya dapat disimpulkan pada Uji statistik t bahwa thitung>ttabel sehingga H0=ditolak dan H1=diterima, dengan demikian terdapat pengaruh brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian.

2. Berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa variabel independen word of mouth (X2). Hasil statistik t untuk variabel word of mouth diperoleh nilai Thitung sebesar 0,731 dan Ttabel sebesar 2,012.

Akhirnya dapat disimpulkan pada Uji statistik t bahwa thitung>ttabel sehingga H0=Ditolak dan H1=diterima, dengan demikian terdapat pengaruh brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian.

c) Keputusan pembelian berpengaruh secara simultan atau bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji F menunjukkan bahwa variabel dependen keputusan pembelian nilai Fhitung diperoleh sebesar 3,195 sedangkan Ftabel

sebesar 0,686 nilai tersebut menjelaskan bahwa nilai Fhitung > Ftabel = 0,686

> 3,195. Sehingga dapat disimpulkan H1 diterima H0 ditolak yang berarti kedua variabel yaitu brand image dan word of mouth secara bersama- sama memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

39 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan maka selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi dan kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan teknik analisa data dan model penelitian yang berbeda adapun memperluas objek penelitian, agar penelitian ini bisa semakin berkembang dengan menggunakan faktor lain atau indikator yang lain agar dapat mempengaruhi brand image, word of mouth dan keputusan pembelian.

2. Bagi perusahaan PT.Sayap Mas Utama diharapkan dapat selalu meningkatkan kualitas produk sesuai dengan kebutuhan responden sehingga dapat menciptakan brand image yang bagus. Sehingga responden tetap loyal terhadap semua produk-produk yang di produksi oleh PT. Sayap Mas Utama. Mengingat persaingan yang semakin banyak sehingga mengharuskan perusahaan PT. Sayap Mas Utama tetap menjaga kualita produk yang dimiliki.

Dokumen terkait