• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Brand Image dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Milku di Kota Padang

N/A
N/A
Rahmad Saputra

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Brand Image dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Milku di Kota Padang"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

SUSU MILKU DI KOTA PADANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Bisnis Jasa Makanan Pada Program Studi

D.IV Bisnis Jasa Makanan Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat

Oleh:

NAMA : WULAN VANISA NIM : 20933120791

PROGRAM STUDI D-lV BISNIS JASA MAKANAN POLITEKNIK ‘AISYIYAH SUMATERA BARAT

2024

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI Nama : Wulan Vanisa

Nim : 20933120787

Judul : Pengaruh Brand Image dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Milku Di Kota Padang.

Menyetujui

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

Asmeri Lamona, S.TP,.M.Si Chintia Pratama Putri, S.Pd.,M.Pd

NIDN: 1314058201 NIDN: 1001098904

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Qumil Laila Arham, S.TP.,M.M Rahmad Saputra, S.Kom.,M.M.S.I NIDN: 1004109503 NIDN: 1018118701

(3)

ii

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Tidak lupa kita ucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat melakukan penyusunan Skripsi dengan judul “Pengaruh Brand Image dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Milku Di Kota Padang”.

Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Diploma empat ( D4 ) di Program Studi Bisnis Jasa Makanan Politeknik

‘Aisyiyah Sumatera Barat.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak penyusun tidak mampu membuat laporan ini dengan baik. Oleh karena itu, perkenankanlah pada kesempatan ini manyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak NS. Jeki Refialdinata, S.Kep.,M.Kep selaku Direktur Politeknik

‘Aisyiyah Sumatera Barat.

2. Ibu Asmeri Lamona, S.TP,. M.Si selaku ketua program studi D4-Bisnis Jasa Makanan.

3. Ibu Qumil Laila Arham, S.TP.M.M, selaku pembimbing I yang selalu sabar bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

4. Bapak Rahmad Saputra, S.Kom. M.M.S.I, selaku pembimbing II yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktu serta memberikan masukan kritikan, saran, evaluasi, motivasi, arahan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Ibu Asmeri Lamona, S.TP,. M.Si selaku penguji I yang telah memberikan semangat, arahan dan saran saran selama masa perkuliahan serta dalam penyelesaian tugas akhir Skripsi ini.

6. Ibu Chintia Pratama Putri, S.Pd.,M.Pd selaku penguji II yang telah memberikan saran dan arahan dalam penyelesaian tugas akhir Skripsi ini.

(4)

iii

7. Almarhum ayah, Syafrizal yang semasa hidup sampai sekarang selalu menjadi motivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Sekarang ayah bisa tenang di surga.

8. Ibu Yuliar, yang selalu memberikan kasih sayang, doa, motivasi dan selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Olif Pinta dan Ari Puri Niko sebagai kakak yang selalu memberikan doa dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Mellia Rossa, sahabat yang selalu membantu penulis, menyemangati, menghibur dan mendukung penulis baik saat di kampus ataupun diluar kampus.

11. Kepada teman-teman Bisnis Jasa Makanan Angkatan 2020 yang selalu memberikan semangat dan membantu penulis selama menempuh Pendidikan di Politeknik Aisyiyah Sumatera Barat.

12. Seluruh responden yang telah meluangkan waktu untuk membantu penyelesaian Skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan doa dan motivasi dalam menyusun Skripsi ini.

Kepada semuanya, penulis tidak dapat membalas kebaikan yang telah diberikan. Doa serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan kepada semua pihak.

Dalam penulisan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan karena itu segala kritik dan saran yang membangun dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini serta ini serta bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Juni 2024

Peneliti

(5)

iv DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 7

2.1 Brand ... 7

2.1.1 Pengertian Brand ... 7

2.2 Brand Image ... 7

2.2.1 Pengertian Brand Image ... 7

2.2.2 Indikator Brand Image ... 8

2.3 Word of mouth ... 9

2.3.1 Pengertian Word Of Mouth ... 9

2.3.2 Indikator Word Of Mouth ... 9

2.4 Keputusan Pembelian ... 10

2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 10

2.4.2 Indikator Keputusan Pembelian ... 10

2.5 Penelitian Terdahulu ... 11

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

3.1 Jenis Penelitian ... 15

3.2 Waktu dan Tempat ... 15

(6)

v

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ... 15

3.4 Rancangan Penelitian... 16

3.4.1 Sumber dan Jenis Data ... 16

3.5 Prosedur Penelitian ... 16

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 16

3.5.2 Instrumen Penelitian... 17

3.6 Teknik Pengumpulan Sampel ... 18

3.6.1 Populasi ... 18

3.6.2 Sampel ... 18

3.7 Penetapan Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 19

3.7.1 Variabel Peneliti... 19

3.8 Definisi Operasional ... 20

3.8 Teknis Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 27

4.1 Karakteristik Responden ... 27

4.1.1 Karakteristik Responden ... 27

4.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 29

4.1.3 Uji Validitas Variabel X1 (Brand Image) ... 30

4.1.4 Uji Validitas Variabel X2 (Word Of Mouth) ... 30

4.1.5 Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian) ... 31

4.1.6 Uji Reabilitas Variabel X1... 31

4.1.7 Uji Reabilitas Variabel X2... 32

4.1.8 Uji Reabilitas Variabel Y ... 32

5.1 Uji Multikolonieritas ... 33

6.1 Uji Heterokedastisitas ... 33

7.1 Uji Regresi Linear ... 34

8.1 Koefisien Determinan ... 34

9.1 Uji Hipotesis ... 35

(7)

vi

10.1 Uji F... 36

11.1 Analisis Data ... 36

BAB V PENUTUP ... 38

5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Merek susu UHT yang paling banyak dikonsumsi masyarakat ... 2

Tabel 2. Penelitian Terdahulu... 11

Tabel 3.5.2. Penskoran Jawaban Berdasarkan Skala Likert ... 18

Tabel 3.8.1. Operasional Variabel Penelitian ...20

Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden ... 27

Tabel 5.4 Usia Responden ... 28

Tabel 6.4 Pendidikan Terakhir Responden ... 28

Tabel 7.4 Status Pekerjaan Responden ... 29

Tabel 8.4 Hasil Uji Validitas X1 ... 30

Tabel 9.4 Hasil Uji Validitas X2 ... 30

Tabel 10.4 Hasil Uji Validitas Y ... 31

Tabel 11.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel X1 ... 31

Tabel 12.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel X2 ... 32

Tabel 13.5 Hasil Uji Reabilitas Variabel ... 32

Tabel 14.5 Hasil Uji Multikolonieritas ... 33

Tabel 15.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 33

Tabel 16.8 Hasil Koefisien Determinan ... 34

Tabel 17.9 Uji Parsial (Uji T ) ... 35

Tabel 18.10 Hasil Uji F ... 36

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Penelitian Keputusan Pembelian. ... 5

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil dan Permintaan Persetujuan ... 43 Lampiran 2. Identitas Responden dan Pentujuk Pengisian ... 44

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mempunyai penduduk lebih dari 250 juta jiwa, sehingga Indonesia merupakan lokasi bisnis yang menguntungkan bagi perusahaan industri. Salah satunya yang bergerak di bidang minuman.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik mencatat rata-rata konsumsi susu di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 16,27 per kapita per tahun, sehingga jumlah ini masih di bawah rerata konsumsi susu di negara Asia Tenggara, seperti Malaysia sebesar 36,2 kilogram per kapita pertahun, Myanmar 26,7 kilogram per kapita per tahun, dan Thailand 22,2 kilogram per kapita per tahun. Hal ini menunjukkan berbagai macam perusahaan saling bersaing dalam menguasai pasar dengan menawarkan produk yang menunjang kesehatan. (Badan Pusat Statistik Indonesia 2020).

Salah satunya produk yang ditawarkan di pasar yaitu susu cair dalam kemasan siap minum. Susu merupakan nutrisi pertama yang dikonsumsi oleh manusia.

Susu yang terkenal dijual di pasaran berasal dari hewan sapi. Susu mengandung nutrisi alami seperti vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc, serta mineral dan lemak. Susu memiliki banyak manfaat, antara lain membantu tumbuh kembang anak dan mencegah tulang menjadi keropos. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kesehatan anak. (www.wings.com 2021).

Sebagai negara dengan jumlah 250 juta jiwa berbagai perusahaan berlomba- lomba menguasai pasar dengan menawarkan produk yang menunjang kesehatan.

Salah satu jenis produk yang ditawarkan di pasar adalah susu cair dalam kemasan siap minum, susu cair dalam kemasan siap minum lebih praktis untuk dikonsumsi.

Dengan munculnya produk ini dapat memenuhi kebutuhan gizi dan mengatasi rendahnya konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia. Salah satu perusahaan yang memproduksi susu cair adalah PT. Sayap Mas Utama atau yang dikenal dengan (wings group, 2021).

PT. Sayap Mas Utama Indonesia merupakan satu dari banyak industri FMCG terkenal di Indonesia lewat Wings Food memperkenalkan merek produk susu

(12)

2

Ultra High Temperature (UHT) terkini pada kemasan botol 200 ml instan siap minum bermerek Milku.

Milku dikembangkan pertama kali pada tahun 2020, yang diproduksi dengan selalu mengikuti standar keamanan pangan yang berlaku sehingga Milku muncul untuk memenuhi nutrisi setiap hari anak serta membuka kemampuan serta bakat mereka untuk mencapai masa depan yang terang. Perihal ini yang memicu Wings Food buat berinovasi menghasilkan susu Belgia bermutu. Milku memiliki sumber 5 vitamin serta 4 mineral yang diperlukan oleh badan dimana masing-masing botolnya memiliki 25% kebutuhan kalsium harian. (Kontan.co.id 2020)

Milku merupakan produk susu yang diluncurkan pertama kalinya di tahun 2020, dimana produk ini adalah susu UHT yang dikemas dalam kemasan botol PET berukuran 200 ml dan tersedia dalam tiga varian rasa yaitu cokelat premium, stroberi dan rasa terbaru original. Berdasarkan penjualan maupun pembelian produk susu Milku yang didapatkan pada akun resmi instagram susu Milku di media sosial, bahwasannya susu Milku banyak dikonsumsi oleh customer baik golongan dewasa, lansia, remaja maupun anak-anak dikarenakan susu milku dipercaya oleh masyarakat sebagai susu UHT yang berkualitas tinggi. Susu Milku terbuat dari susu Belgia berkualitas dengan sumber 5 vitamin dan 4 mineral termasuk mengandung 25% kalsium harian yang membantu pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi. (susu milkuindonesia.com 2020).

Hal ini menunjukkan bahwa susu Milku telah dikembangkan dengan standar produksi dan pengawasan yang ketat, serta memenuhi standar keamanan makanan yang tidak mengandung zat pengawet apapun yang dapat membahayakan kesehatan sehingga aman dikonsumsi setiap hari. (susu milkuindonesia.com 2020).

Tabel 1 yang menyajikan merek susu UHT yang paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia setahun terakhir (Februari 2023).

Tabel 1. Merek susu UHT yang paling banyak dikonsumsi masyarakat No. Nama Data Frekuensi Konsumsi (%)

1. Frisian Flag 68,9

2. Indomilk 66,7

3. Ultra Jaya 61

4. Milo 41,8

(13)

3

5. Cimory 40,4

6. Dancow 39,5

7. Milku 35,3

8. Greenfields 31,9

9. Diamond 22,3

10. Hilo 19,2

Sumber: www.databoks.com (Diakses pada 17 Februari 2023).

Pada Tabel 1 menunjukan rating merek susu UHT yang paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Maka dapat disimpulkan masih kurangnya brand image dan word of mouth terhadap susu Milku. Karena menempati urutan ke tujuh dengan frekuensi konsumsi 35,3%. Berdasarkan data yang didapatkan pada tahun 2023 Milku berda pada rating tujuh dibanding produk susu UHT lainnya sehingga brand image dan word of mouth merupakan hal penting yang perlu diperhatikan perusahaan agar dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

Brand adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi semuanya, yang diharapkan dapat menjadi identitas pembuat atau penjual produk dan jasa serta menjadi pembeda dari produk competitor. (Kotler &

Keller 2016). Sedangkan Brand Image menyatakan bahwa citra merek (brand image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. (Kotler & Keller 2016).

Citra merek mencakup pengetahuan, pendapat dari pelanggan dan karakteristik non-fisik dan produk fisik, misalnya gambar yang pelanggan berikan kepada produk. Sehingga pentingnya mempertahankan citra merek yang positif untuk meningkatkan penilaian konsumen terhadap produk. (Soltani, 2016).

Brand Image memiliki keterkaitan dengan Word of Mouth adalah komunikasi tentang produk antara orang-orang yang dianggap independen dari perusahaan, yang menyediakan produk. Komunikasi ini dilakukan dalam medium yang akan dianggap independen dari perusahaan. Komunikasi ini bisa saja berupa percakapan, atau hanya satu arah testimonial. Misalnya berbicara langsung, melalui telepon, e-mail, listgroup, atau sarana komunikasi lainnya (Silverman,

(14)

4

2001). Dengan demikian word of mouth memiliki peranan penting dalam menentukan keputusan word of mouth terhadap pembelian konsumen.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dengan tujuan mengetahui seberapa besar pengaruh brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang paling dituju dalam penelitian ini yaitu para customer yang membeli susu cair UHT Milku dengan judul PENGARUH BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU MILKU DI KOTA PADANG

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian produk susu Milku di Kota Padang?

2. Bagaimana pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk susu Milku di Kota Padang?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian produk susu Milku di Kota Padang.

2. Untuk mengetahui pengaruh Word of mouth terhadap keputusan pembelian produk susu Milku di Kota Padang.

(15)

5 1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat memberi masukan dan pertimbangan tentang pengaruh brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian susu Milku di Kota Padang. Selain itu memberikan masukan tentang strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.

2. Manfaat bagi akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dan menambah wawasan bagi pembaca, sehingga dapat bermanfaat sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya serta juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari selama perkuliahan.

Selain itu juga dapat menambah pengetahuan pengembangan pengaplikasian ilmu brand marketing dalam menghasilkan produk yang sehat.

3. Manfaat bagi peneliti

Hasil penelitian ini bisa untuk menambah wawasan dan pengetahuan secara langsung saat melakukan observasi, serta pengolahan data dan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini.

1.5 Kerangka Penelitian

H1

H2

Gambar 1. Kerangka Penelitian Keputusan Pembelian.

Brand Image (X1)

Word Of Mouth (X2)

Keputusan pembelian (Y)

(16)

6 Hipotesis penelitian:

Berdasarkan pada analisis yang telah dipaparkan, hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

H0=H1 : Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk susu Milku.

H0≠H1 : Brand image tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk susu Milku.

H0=H2 : Word of mouth tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk susu Milku.

H0

H2 : Word of mouth tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk susu Milku.

(17)

7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Brand

2.1.1 Pengertian Brand

Brand adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi semuanya, yang diharapkan dapat menjadi identitas pembuat atau penjual produk dan jasa serta menjadi pembeda dari produk competitor.

(Kotler&Keller 2016:322).

Nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas.

(Tjiptono, 2008).

Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain atau kombinasi dari semuanya, yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari sekelompok penjual dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa tersebut dari produk pesaing. (Buchory, 2010). Berdasarkan teori yang ada menurut pandangan peneliti Brand merupakan nama dari produk agar mempermudah konsumen dalam pembelian dan membedakan produk dari pesaing.

2.2 Brand Image

2.2.1 Pengertian Brand Image

Citra merek (brand image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. (Kotler&Keller 2016:460).

Brand image dapat dirincikan menjadi suatu sudut pandang yang tampak pada benak konsumen dalam mengingat suatu merek dari produk tertentu”. (Firmansyah, 2019: 60).

(18)

8

Citra merek mencakup pengetahuan, pendapat dari pelanggan dan karakteristik non-fisik dan produk fisik, misalnya gambar yang pelanggan berikan kepada produk. Sehingga pentingnya mempertahankan citra merek yang positif untuk meningkatkan penilaian konsumen terhadap produk.

(Soltani, 2016). Menurut pandangan peneliti Brand image merupakan suatu yang dapat memperkuat bisnis selain itu Brand image juga memudahkan perusahaan mendapatkan loyalitas konsumen terhadap produk.

2.2.2 Indikator Brand Image

Indikator-Indikator yang digunakan untuk mengukur suatu Citra Merek (Brand Image) adalah indikator menurut pendapat Aaker dalam Aris Ananda (2010:

10) yang menjelaskan indikator-indikator tersebut sebagai berikut:

1) Recognition (pengakuan)

Tingkat dikenalnya sebuah merek oleh konsumen. Jika sebuah merek tidak dikenal, maka produk dengan merek tersebut harus dijual dengan mengandalkan harga yang murah.

2) Reputation (reputasi)

Tingkat atau status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena lebih terbukti memiliki track record yang baik.

3) Affinity (afinitas)

Suatu emosional relationship yang timbul antara sebuah merek dengan konsumennya. Produk dengan merek yang disukai oleh konsumen akan lebih mudah dijual dan produk dengan memiliki persepsi kualitas yang tinggi akan memiliki reputasi yang baik.

4) Domain menyangkut seberapa besar scope dari suatu produk yang mau menggunakan merek yang bersangkutan. Domain, 20 domain ini mempunyai hubungan yang erat dengan scale of scope.

(19)

9

2.3 Word of mouth

2.3.1 Pengertian Word Of Mouth

Pandangan tradisional, proses komunikasi Word of mouth dimulai dari informasi yang disampaikan melalui media masa, kemudian di informasikan atau ditangkap oleh pemimpin opini yang mempunyai pengikut dan berpengaruh. Informasi yang ditangkap oleh pemimpin opini disebarkan kepada pengikutnya melalui komunikasi dari mulut ke mulut. Bahkan secara luas model itu juga memasukkan penjaga informasi (gatekeeper) sebagai pihak yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. (Soraya & Marlena, 2020).

Word of mouth merupakan komunikasi dari mulut ke mulut dengan cerita yang berupa kesan dari konsumen kepada temannya terkait suatu pelayanan dan promosi yang menyenangkan dari sebuah produk atau jasa. (Siswanto &

Maskan, 2020).

“Komunikasi dalam perdagangan pada word of mouth merupakan cara terbaik memasarkan ke sertiap pelanggan. Word of mouth adalah kanal komunikasi dapat dipercaya, dikarenakan peristiwa tersebut diawali pelanggan yang pernah menggunakan salah satu barang atau memanfaatkan jasa perusahaan, serta mendapat kepuasan selanjutnya disarankan kepada orang lain masalah percobaannya”. (Poerwanto dan Zakaria, 2014 dalam Latief, 2018: 17).

2.3.2 Indikator Word Of Mouth

Menurut Ali, (2020) terdapat 3 indikator word of mouth yaitu:

1. Membicarakan dengan item pengalaman positif, kualitas produk.

2. Merekomendasikan dengan item teman, keluarga.

3. Mendorong dengan item membujuk teman, mengajak keluarga.

Adapun Indikator Word of Mouth (Indah et al., 2022) ialah:

1.Membicarakan yaitu keinginan konsumennya didalam melakukan pembicaraan dengan topik hal positif terkait produk atau jasa yang sudah dikonsumsinya pada pihak lain.

(20)

10

2. Mempromosikan yaitu keinginan mempromosikan produk dan jasanya sebuah perusahaan pada pihak lain.

3. Merekomendasikan yaitu motivasi pada relasi yang mendorong untuk melangsungkan pembelian.

2.4 Keputusan Pembelian

2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah sebuah keputusan final yang dimiliki seorang pelanggan guna melakukan pembelian sebuah jasa maupun barang beserta sejumlah pertimbangan-pertimbangan khusus. (Agustina & Hinggo, 2023).

Keputusan pembelian adalah aktivitas pelanggan guna ingin membeli maupun tidaknya suatu produk. Dari sejumlah faktor yang memberikan pengaruh terhadap pelanggan ketika melakukan pembelian sebuah jasa maupun produk, umumnya konsumen melakukan pertimbangan kualitas, harga beserta produk yang telah dikenali masyarakat. ( Lestari, 2022).

2.4.2 Indikator Keputusan Pembelian

Indikator untuk mengukurkan keputusan pembelian (Ilmiyah &

Krishernawan, 2020), yakni:

1. Pencarian sebuah informasi konsumen sadar terkait kehadiran kebutuhan pada produk/jasa, berikutnya konsumen tentunya akan mencari informasi dari berbagai arah sumber.

2. Pengevaluasian pada alternatif Sesudah informasi yang di peroleh, konsumen tentu akan melakukan pengevaluasian atas beragam pilihan didalam memenuhi kebutuhannya.

3. Melakukan pembelian Jika tidak terdapatnya faktor yang lain sesudah konsumen melakukan penentuan pada pilihan yang sudah di tetapkan, makanya pembelian yang nyata menjadia hasil paling akhir dari dua proses yang sudah di lakukan diatas.

(21)

11

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangatlah penting bagi suatu penelitian selanjutnya. Hal ini dikarenakan hasil penelitian terdahulu dapat menjadi acuan dalam merumuskan hipotesis bagi seorang peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang relevan dengan penelitian ini, yakni:

Tabel 2. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian

1. Rahmadona Atik

Indriasari

2023

Pengaruh Positive Electronic Word Of Mouth, Brand Image, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsume n Tiktok Shop di Solo Raya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

(1) electronic word of mouth berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, karena dengan adanya ulasan-ulasan positif dari konsumen sebelumnya tentu akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen

Tiktok Shop.

(2) brand image berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dengan ulasan-ulasan positif tersebut mampu

mempengaruhi pandangan konsumen terhadap suatu merek sehingga citra merek dikenal baik dan mampu meningkatkan

keputusan konsumen TikTok Shop.

(3) harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, harga yang jauh lebih murah dibandingkan di toko offline mampu meningkatkan keputusan pembelian

2. Septi Isnaini

Mukholidah 2018

Pengaruh Brand Image dan Word Of Mouth Pada Keputusan Pembelian

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa brand image berpengaruh secara positif pada keputusan pembelian yang dibuktikan dengan adanya nilai thitung sebesar 4.554 dengan nilai signifikansi 0,000 dan koefisien regresi sebesar 0,426 yang berarti positif, word of mouth juga berpengaruh secara positif pada keputusan pembelian yakni

(22)

12

dibuktikan dengan nilai thitung

sebesar 10,239 dengan nilai signifikansi 0,000 serta koefisien regresi sebesar 0,679 yang berarti positif, serta brand image dan word of mouth yang secara simultan berpengaruh positif pada keputusan pembelian yang dibuktikan dengan Fhitung.

3. Norma

Hariyanti 2018

Pengaruh Citra Merek dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsume n Honda Beat Malang.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat keputusan pembelian, citra merek, dan word of mouth

konsumen Honda Beat Malang tinggi. Citra merek berpengaruh positif dengan tingkat pengaruh rendah, sedangkan word of mouth berpengaruh positif dengan tingkat pengaruh tinggi. Keduanya

berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen dengan tingkat pengaruh total 80.1%.

Dengan demikian, hipotesis dapat diterima bahwa citra merek dan word of mouth berpengaruh terhadap konsumen Honda Beat Malang.

4. Oktariani 2023 Pengaruh Word Of Mouth, Brand Image dan Brand Awarenes s

Terhadap Keputusan Pembelian Lipstik Pixy di Kecamata n Alang- Alang Lebar Kota Palemban g

Hasil penelitian menunjukkan bahwa word of mouth, brand image dan brand awareness secara

simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian lipstik Pixy di Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang.

Sedangkan secara parsial word of mouth, brand image dan brand awareness memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian lipstik Pixy di kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang.

(23)

13

5. Rindyas Swasti Mahani

2022 Pengaruh Brand Image Dan Electronic Word Of Mouth Terhadap Niat Beli Konsume n Pada Produk Makanan Sekar Pizza.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image berpengaruh secara parsial terhadap niat beli dan electronic word of mouth

berpengaruh secara parsial terhadap niat beli. Sedangkan secara

simultan, brand image dan electronic word of mouth

berpengaruh terhadap niat beli pada produk makanan Sekar Pizza di Yogyakarta.

6. Syaifudin Zamzuri

2019 Pengaruh Promosi, Brand Image, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Ciptadent

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

(1) Promosi berpengaruh secarasignifikan terhadap keputusan pembelian.

(2) Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

(3) Kualitas Produk berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian.

(4) promosi,brand image, dan kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji hipotesis, Brand Image merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.

7. Jelita Safitri Nababan

2019 Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Brand Image Sebagai Variabel

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk dan word of mouth

berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image dan

keputusan pembelian kemudian brand image berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

(24)

14

Intervenin g (Studi Pada Pengguna Fladeo Ladies Di Jakarata).

8. Eka

Wulansari

2022 Pengaruh Citra Merek, Word Of Mouth dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Pixy.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:

(1) citra merek

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

(2) word of mouth secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

(3) harga secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Variabel citra merek, word of mouth dan harga secara simultan bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian produk bedak Pixy.

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Kuantitatif merupakan metode yang berlandaskan terhadap filsafat positivme, Selain itu metode ini juga dikenal dengan metode scientific atau metode ilmiah dikarenakan sudah memenuhi kaidah ilmiah seperti empiris, terukur, objektif, sistematis dan rasional. Metode ini disebut juga dengan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.(Sugiyono, 2022).

Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara online kepada konsumen yang membeli produk susu Milku di Kota Padang sebagai responden.

Dari data yang diperoleh, kemudian diolah menggunakan Statical Product and Service Solutions.(SPSS versi 29.0.2.0).

3.2 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung selama 3 bulan terhitung dari bulan Juni - Agustus 2024. Tempat penelitian adalah di Kota Padang wilayah Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

Untuk melancarkan penelitian penulis memerlukan peralatan dan bahan untuk mendukung penelitian ini. Adapun peralatan dan bahan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut:

Alat penelitian yang digunakan selama penelitian yaitu:

1. Laptop 2. Kuesioner

3. Alat tulis

4. Software olah data

(26)

3.4 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian bersifat deskriptif, Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi secara realistik, nyata dan kekinian, karena penelitian ini terdiri dari membuat uraian, gambar atau lukisan secara sistematis, faktual dan tepat mengenai fakta, ciri dan hubungan antara fenomena yang dipelajari. (Rukajat, 2018).

3.4.1 Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer

Data primer merupakan data pertama kali yang dikumpulkan oleh peneliti melalui upaya pengambilan data langsung. Data primer disebut juga sebagai data awal atau data mentah.

Data primer pada penelitian ini yaitu data yang dikumpulkan secara langsung pada objek penelitian melalui penyebaran kuisioner, dan diisi oleh sampel penelitian dengan menyiapkan daftar pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian pada masyarakat yang membeli produk susu Milku di Kota Padang.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sekumpulan informasi yang telah ada sebelumnya dan telah dikumpulkan oleh peneliti utuk melengkapi kebutuhan data penelitian. Data sekunder diperoleh melalui sumber data seperti artikel, tulisan ilmiah dan keterangan yang diperoleh dari buku maupun internet.

3.5 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini antara lain melalui dua tahapan yaitu:

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Pengumpulan data dengan mengajukan lembaran angket berisi pertanyaan atau daftar pertanyaan kepada responden baik pertanyaan yang sifatnya

(27)

tertutup ataupun terbuka dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data melalui studi kepustakaan berupa literatur yang mendukung seperti buku dan jurnal.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner. Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert. Prosedur pengukuran adalah sebagai berikut :

a. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang akan dipergunakan sebagai dasar apakah responden masuk dalam kriteria atau tidak.

b. Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing-masing responden. Jawaban terdiri dari lima pilihan : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Setiap instrumen diberikan skor dengan nilai 1-5. Pernyataan sangat setuju yang dijawab oleh responden akan mencerminkan tanggapan mendukung, sebaliknya untuk pernyataan tidak setuju yang dipilih oleh responden mencerminkan tanggapan tidak mendukung dimana penilaiannya adalah sebagai berikut:

(28)

18

Tabel 3.5.2. Penskoran Jawaban Berdasarkan Skala Likert

No Responden terhadap pertanyaan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Tidak Setuju (TS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2012)

Penyusunan instrumen pada masing-masing variabel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penyusunan kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator variabel.

2. Menyusun butir-butir pertanyaan yang sesuai dengan indikator-indikator variabel.

3. Melakukan analisis rasional untuk melihat kesesuaian dengan indikator.

4. Ketepatan menyusun angket dari segi bahasa dan aspek yang diukur.

3.6 Teknik Pengumpulan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono,2004).

Dalam penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada masyarakat Kota Padang yang merupakan konsumen yang pernah membeli produk susu Milku atau pelanggan produk susu Milku.

3.6.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli produk susu Milku atau pelanggan produk susu Milku di wilayah Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan simple random sampling, simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel

(29)

19

dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. (Sugiyono, 2017).

Adapun persyaratan sampel pada penelitian ini yaitu:

a. Berdomisili di Kota Padang (Lubuk Buaya)

Responden yang berdomisili di Kota Padang diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang akan digunakan sebagai dasar apakah responden masuk dalam kriteria atau tidak.

b. Responden yang pernah membeli produk susu Milku atau pelanggan produk susu Milku yang masih dalam wilayah Kota Padang.

Penelitian ini memiliki 10 indikator maka sampel yang dibutuhkan adalah:

10 x 5 = 50 sampel

Menurut Hairs, jumlah sampel minimum lima hingga sepuluh indikator pertanyaan. Dan ukuran sampel akan lebih diterima jika memiliki rasio 5:1 10:1 hingga 20:1 (Hairs et al., 2019).

3.7 Penetapan Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.7.1 Variabel Peneliti

Menurut Sugiyono (2013:38) menyatakan bahwa pada dasarnya variabel penelitian segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian diatrik kesimpulannya. Variabel – variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2022:39), Variabel Bebas (Variabel Independen) didefinisikan sebagai berikut: “Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecendent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).” Variabel bebas pada penelitian ini adalah:

X¹ = Brand Image X² = Word Of Mouth

(30)

20 b. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2022:39) “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabael bebas”

Variabel ini juga biasa disebut dengan variabel dependen, Y, output, kirteria dan konsekuen.Variabel terikat pada penelitian ini adalah:

Y = Keputusan Pembelian 3.8 Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya pengertian yang berbeda dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dibuat suatu definis operasional dari variabel penelitian tersebut, yaitu :

Tabel 3.8.1. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Skala

Brand Image ( X1 )

Brand Image yakni pembeda antara produk satu dengan lainnya. Merek sudah dijadikan komponen penting yang ikut adil atas keberhasilan organisasi pemasaran. Citra

merek ialah himpunan merek yang terbangun dan menempel dipikran pelanggan.

(Sanjiwani & Suasana, 2019)

Skala Likert

Word Of Mouth ( X2 )

Word of mouth merupakan sebuah kegiatan pemasaran dalam memberikan informasi suatu produk atau jasa dari satu konsumen kepada konsumen lainnya untuk membicarakan,

mempromosikan dan mau menjual suatu merek kepada orang lain.

( Priansa, 2017: 339).

Skala Likert

Keputusan Pembelian ( Y )

Keputusan konsumen ialah

proses konsumen saat melangsungkan pembelian.

Konsumen dijadikan pelaku utama saat tahapan pembelian

yang diperhatikan oleh produsen (Aditi & Hermansyur, 2018)

Skala Likert

(31)

21 3.8 Teknis Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono 2017:207).

SPSS adalah program atau software yang digunakan untuk olah data statistik. (Dewi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS, (Jakarta: PT. Buku Kita, 2008).

Untuk dapat menggunakan SPSS ini sebaiknya peneliti sudah menguasai dasar- dasar statistik sehingga akan lebih mudah dalam memahami cara analisis data dan membaca hasilnya. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. (Ibid., 16.). Rumus korelasi yang digunakan untuk menguji validitas sesuai dengan yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment, yaitu sebagai berikut :

Keterangan:

r : harga koefisien korelasi antar x dan y x

x : jumlah nilai dari sampel x

y : jumlah nilai dari sampel y

x2 : jumlah kuadrat x

y2 = jumlah kuadrat y

Ʃxy = jumlah hasil kali x dan y

(32)

22

Item-item dari skala kegiatan keagamaan, perilaku sosial saling tolong menolong, perilaku sosial saling menghormati, perilaku sosial bertanggung jawab diuji dan didapatkan hasil yang kemudian akan dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikasi 5% atau 0,05 dan jumlah data (n) = 101, maka r tabel = 0,195 (table r product moment).

Langkah-langkah perhitungaan uji validitas dengan menggunakan IBM SPSS Statistic Version 23 For Windows sebagai berikut:

Langkah 1 : Aktifkan program SPSS.

Langkah 2 : Klik variabel view dan buat data. Lalu pada kolom decimals ubah semua angka menjadi 0, lalu pada kolom measure pilih scale.

Langkah 3 : Klik data view. Masukkan data pada halaman data view.

Langkah 4 : Klik Analyze, kemudian sub menu scale, pilih reliability Analyze.

Langkah 5 : Setelah muncul kolom reliability analyze, masukan Semua variabel ke kotak variabels, kemudian klik statistics.

Langkah 6 : Muncul kotak dialog Reliability Analyze Statistics, pilih scale of item deleted, kemudian klik continue, klik OK.

Langkah 7 : Muncul Output Uji validitas.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat pengukuran, seperti kuesioner atau instrumen, konsisten dan dapat diandalkan dalam mengukur variabel atau konstruk yang sedang diteliti. Dalam hal ini, suatu survei atau kuesioner dinggap memiliki reliabilitas yang baik jika jawaban atas pertanyaanpertanyaannya konsisten dan stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2021). Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai tingkat kestabilan dan konsistensi alat ukur tersebut. Salah satu metode yang umum digunakan untuk menguji reliabilitas adalah dengan menggunakan koefisien reliabilitas, seperti koefisien alpha Cronbach. Koefisien reliabilitas mengindikasikan seberapa konsisten atau seberapa tinggi keandalan suatu alat pengukuran dalam mengukur variabel atau konstruk tertentu. Semakin tinggi penampilan meteran, semakin stabil meteran tersebut. Perangkat lunak komputer yaitu SPSS 25 untuk sistem yang

(33)

23

menggunakan model alpha digunakan untuk melakukan perhitungan alpha.

Sementara itu, suatu instrumen dianggap reliabel untuk keputusan reliabilitas jika nilai Croanbach alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2021).

Keterangan : K : Mean kuadrat antara subyek

∑𝛿ℎ 2 : Mean kuadrat kesalahan 𝛿𝑡2 : Varians total

Kriteria Reliabilitas

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach bila koefisien reliabilitas (r11) >

0,6.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan untuk memprediksikan berubahnya nilai variabel dependent bila nilai variabel independent dinaikkan atau diturunkan nilainya”. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana besarnya pengaruh secara simultan (bersama-sama) variabel citra merek (X1), harga (X2), dan proses keputusan pembelian (Y). (Sugiyono 2022:286).

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Persamaan regresi linier berganda menggunakan rumus menurut Sugiyono (2022:286) yang akan disajikan pada halaman berikutnya:

Y = a + b1 X1 + b2 X2+ e Dimana:

Y = Variabel Terikat (Proses Keputusan Pembelian) a = Bilangan Konstanta

b1 = Koefisien Regresi (Citra Merek)

(34)

24 b2 = Koefesien Regresi (Harga) X1 = Variabel Bebas (Citra Merek) X2 = Variabel Bebas (Harga)

e = Tingkat Kesalahan (Standar error) 4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas memiliki arti bahwa terdapat varian variabel pada model regresi yang tidak sama. Apabila terjadi sebaliknya varian variabel pada model regresi miliki nilai yang sama maka disebut homoskedastitas. (Ghozali 2017:47 )

Untuk mendeteksi adanya masalah hetrodekedastitas dapat menggunakan metode analisis grafik. Metode grafik ini dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Ghozali 2017: 49). Dasar analisis metode ini yaitu:

1. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka menunjukkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

5. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang diajukan oleh peneliti sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Hipotesis berfungsi untuk menguji kebenaran teori yang diajukan, memberikan gagasan baru dalam mengembangkan teori yang ada, dan memperluas pengetahuan tentang fenomena yang sedang dipelajari. Selain itu, hipotesis juga digunakan untuk menguji adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait atau variabel dependen. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan untuk memverifikasi atau menolak hipotesis yang diajukan berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian. Metode yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah Uji t dan Uji f.

a) Uji Simultan (Uji F)

Uji F (uji simultan) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara

(35)

25

simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2021). Statistik uji yang digunakan pada pengujian simultan adalah uji F dengan rumus sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono 2022) Keterangan:

F hitung = Nilai uji F

R = Koefisien korelasi berganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

b) Uji t (t-test)

Uji t adalah metode statistik yang digunakan untuk membandingkan rata- rata dua kelompok atau untuk menguji apakah perbedaan antara dua kelompok tersebut secara signifikan. Uji-t atau pengujian secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel independen dan variable dependen, dengan menjaga salah satu variabel independen tetap atau dikendalikan Sugiyono (2022). Korelasi parsial adalah nilai yang menggambarkan arah dan kekuatan hubungan antara dua atau lebih variabel setelah mengontrol pengaruh satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05 (ɑ=5%) dengan kriteria sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel pada α = 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima (berpengaruh).

Jika thitung < ttabel pada α = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak berpengaruh).

6. Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian. Uji multikolinieritas dalam penelitian diketahui dengan melihat angka Varience infkation Factor (VIF) dan tolerance.

Model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas apabila memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka toleran lebih besar dari 0,10. (Ghozali,

(36)

26

2021 : 95) Perhitungan VIF secara manual dapat dilakukan dengan rumus 1 sebagai berikut :

1 VIF = ___________ ; j = 1,2, ... k ( 1 – R2 j) Keterangan : VIF = Angka Variance Inflation Factor (VIF). j = Jumlah sampel 1,2, … k

R2 j = Koefisien diterminasi variabel bebas ke- j dengan variabel lain.

7. Koefisien Determinasi (R-squared)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama sama terhadap variabel dependen, yang dapat diindikasikan oleh nilai adjusted RSquared. Jika nilai koefisien determinasi rendah, hal itu menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas.

Sebaliknya, jika nilai mendekati 1 dan jauh dari 0, itu menandakan bahwa variabel independen dapat memberikan semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2021).

Dengan menggunakan metode uji t dan koefisien determinasi, peneliti dapat menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dan menarik kesimpulan mengenai adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait, serta seberapa baik model regresi linier dapat menjelaskan variasi dalam variabel terkait.

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD = nilai koefisien determinasi R 2 = nilai koefisien korelasi

(37)

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden

Penelitiam ini merupakan jenis penelitian metode kuantitatif, sehingga menghasilakn data berupa angka dengan proses pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 29.0.2.0. Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian produk susu Milku di Kota Padang (Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah). Adapun data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dengan menggunakan google form dengan responden sebanyak 50 orang dan yang menjadi responden adalah masyarakat Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah selama bulan Juni-Agustus 2024. Peneliti menggunakan kuesioner dengan skala likert 1-5, Kuesioner yang dibuat memiliki total 21 pernyataan dari variabel independen dan dependen.

4.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden digunakan untuk melihat ragam jenis dari responden yang diambil oleh peneliti, dengan melihat dari jenis kelamin, status pekerjaan, usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan.

Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-Laki 24 48%

Perempuan 26 52%

Total 50 100

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa dari 50 responden yang diambil, jumlah yang paling banyak adalah jenis kelamin perempuan dengan 52%

responden lalu laki-laki dengan 48% responden, dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini lebih banyak responden perempuan dibandingkan laki-laki.

(38)

28

Tabel 5.4 Usia Responden

Usia Jumlah Persentase

15 -20 Tahun 5 10%

21 - 25 Tahun 42 84%

26 – 30 Tahun 3 6%

31 -35 Tahun 0 0%

>35 Tahun 0 0%

Total 50 100%

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa dari 50 responden yang diambil, jumlah yang paling banyak adalah usia 21-25 tahun dengan responden 84%, lalu usia 15-20 tahun dengan 10%, usia 26-30 tahun dengan 6% responden dan yang terendah usia 31-35 tahun dan > 35 tahun responden. Dapat disimpulkan bahwa responden yang berusia 21-25 lebih banyak dibanding usia lainnya.

Tabel 6.4 Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

SLTP/SMP 2 4%

SLTA/SMU/SMA 34 68%

Diploma 6 12%

S1 8 16%

S2 0 0%

S3 0 0%

Total 50 100%

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa dari 50 responden yang diambil, jumlah paling banyak adalah SLTA/SMU/SMA dengan 68% responden, lalu SLTP/SMA dengan 4% responden sedangkan Diploma dengan 12%

responden, S1 dengan 16% responden adapun yang terendah S2 dan S3 dengan 0% responden. Dapat disimpulkan bahwa responden SLTA/SMU/SMA lebih banyak dibanding responden lainnya.

(39)

29

Tabel 7.4 Status Pekerjaan Responden Status Pekerjaan

Responden

Jumlah Persentase

Pelajar/Mahasiswa 22 44%

Wirausaha/Swasta 15 30%

Ibu Rumah Tangga 3 6%

Pegawai Negeri Sipil 0 0%

Lainnya 10 20%

Total 50 100%

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa dari 50 responden yang diambil, jumlah yang paling banyak adalah pelajar/Mahasiswa dengan 44%

responden, lalu wirausaha/swasta dengan 30% responden, ibu rumah tangga 6%, adapun pekerjaan lainnya dengan 20% sedangkan yang terendah pegawai negeri sipil dengan 0% responden. Dapat disimpulkan bahwa responden pelajar/mahasiswa lebih banyak dibanding lainnya.

Menurut hasil data karateristik responden secara garis besar untuk jenis kelamin lebih banyak responden perempuan daripada laki-laki. Kalangan usia terbanyak berada rentan usia 21-25 tahun, sedangkan untuk pendidikan terakhir lebih banyak responden SLTA/SMU/SMA dan untuk status pekerjaan lebih banyak responden pelajar/mahasiswa. Maka dapat disimpulkan responden perempuan lebih banyak dibanding laki-laki dan rata-rata konsumennya dikalangan pelajar/mahsiswa di rentan usia 21-25 adapun untuk pendidikan terakhir lebih banyak responden SLTA/SMU/SMA.

4.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Penentuan teknik pengumpulan data berkaitan dengan variabel yang akan dianalisis datanya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen ( Brand image dan word of mouth) dan variabel dependen (keputusan pembelian). Metode yang digunakan adalah metode kuesioner menggunakan google form sebagai pengumpulan data, kuesioner dibagikan kepada 50 responden secara acak.

(40)

30 4.1.3 Uji Validitas Variabel X1 (Brand Image)

Tabel 8.4 Hasil Uji Validitas X1 Item

Pernyataan

Rhitung Rtabel Keterangan

X1.1 0,742 0,729 VALID

X1.2 0,758 0,729 VALID

X1.3 0,862 0,729 VALID

X1.4 0,895 0,729 VALID

X1.5 0,815 0,729 VALID

X1.6 0,814 0,729 VALID

X1.7 0,858 0,729 VALID

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas penelitian menggunakan aplikasi SPSS 29.0.2.0 dapat disimpulkan variabel X1 brand image dinyatakan semua pernyataan valid yang artinya pernyataan dapat digunakan untuk bahan penelitian. Dinyatakan valid apabila Rhitung lebih besar dibanding Rtabel.

4.1.4 Uji Validitas Variabel X2 (Word Of Mouth) Tabel 9.4 Hasil Uji Validitas X2 Item

Pernyataan

Rhitung Rtabel Keterangan

X2.1 0,851 0,729 VALID

X2.2 0,786 0,729 VALID

X2.3 0,822 0,729 VALID

X2.4 0,752 0,729 VALID

X2.5 0,882 0,729 VALID

X2.6 0,873 0,729 VALID

Sumber : data primer yang telah diolah

(41)

31

Berdasarkan tabel diatas penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 29.0.2.0 dapat disimpulkan variabel X2 word of mouth dinyatakan semua pernyataan valid yang artinya pernyataan dapat digunakan untuk bahan penelitian. Dinyatakan valid apabila Rhitung lebih besar dibanding Rtabel.

4.1.5 Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian) Tabel 10.4 Hasil Uji Validitas Y Item

Pernyataan

Rhitung Rtabel Keterangan

Y1.1 0,832 0,729 VALID

Y1.2 0,808 0,729 VALID

Y1.3 0,833 0,729 VALID

Y1.4 0,864 0,729 VALID

Y1.5 0,898 0,729 VALID

Y1.6 0,937 0,729 VALID

Y1.7 0,920 0,729 VALID

Y1.8 0,867 0,729 VALID

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 29.0.2.0 dapat disimpulkan variabel Y keputusan pembelian dinyatakan semua pernyataan valid yang artinya pernyataan dapat digunakan untuk bahan penelitian.

Dinyatakan valid apabila Rhitung lebih besar dibanding Rtabel. 4.1.6 Uji Reabilitas Variabel X1

Tabel 11.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,918 7

(42)

32

Pada penelitian ini jika cronbach’s alpha > 0,60 disebut reliabel, berdasarkan tabel diatas cronbach’s alpha 0,918 > 0,60 maka disebut dengan reliabel.

4.1.7 Uji Reabilitas Variabel X2

Tabel 12.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,903 6

Uji realibitas dari kuesioner variabel yang digunakan dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian karena berdasarkan tabel diatas cronbach’s alpha 0,903 > 0,60 maka disebut dengan reliabel. Maka kuesioner yang digunakan untuk penelitian dikatakan reliabel dan mampu mewakili variabel yang digunakan.

4.1.8 Uji Reabilitas Variabel Y

Tabel 13.5 Hasil Uji Reabilitas Variabel

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,955 8

Berdasarkan tabel diatas cronbach’s alpha 0,955 > 0,60 maka disebut dengan reliabel. Maka kuesioner yang digunakan untuk penelitian dikatakan reliabel dan mampu mewakili variabel yang digunakan.

(43)

33 5.1 Uji Multikolonieritas

Tabel 14.5 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficients

a

Model

Unstandardize d Coefficients

Standar dized Coeffici

ents

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toler ance VIF 1 (Con

stant)

-,637 2,135 -,298 ,767 X1 ,616 ,104 ,509 5,94

9

<.00 1

,484 2,06 5 X2 ,632 ,114 ,476 5,55

9

<.00 1

,484 2,06 5 a. Dependent Variable: Y1

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas jika VIF < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas, pada hasil penelitian ini terdapat VIF 2,065 < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Jika tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolonieritas pada hasil penelitian ini tolerance 0,484 > 0,10 maka tidak terjadi multikolonieritas.

6.1 Uji Heterokedastisitas

Tabel 15.6 Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficients

a

Model

Unstandardize d Coefficients

Standar dized Coeffici

ents

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toler ance VIF 1 (Con

stant)

1,537 ,773 1,98

9 ,053

(44)

34

X1 -,004 ,037 -,023 -,112 ,911 ,484 2,06 5 X2 -,030 ,041 -,151 -,731 ,468 ,484 2,06

5 a. Dependent Variable: ABS

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas jika Sig > 0,05 maka dikatakan bebas dari heterokedastisitas jadi pada penelitian ini terdapat nilai Sig 0,911 > 0,05.

7.1 Uji Regresi Linear

Y= 1,989 + 5,949 (X1) + 5,559(X2) Keterangan:

a. Koefisien regresi variabel Brand image (X1) sebesar 5,949.

b. Koefisien regresi variabel Word of mouth (X2) sebesar 5,559.

8.1 Koefisien Determinan

Tabel 16.8 Hasil Koefisien Determinan

Model Summary

b

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,913a ,833 ,826 2,19605

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y1

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas diketahui R2 sebesar 0,833 atau sama dengan 83,3%, maka angka tersebut mengandubg arti bahwa brand image dan word of mouth secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap keputusan pembelian 83,3%.

(45)

35 9.1 Uji Hipotesis

Tabel 17.9 Uji Parsial (Uji T )

Coefficients

a

Model

Unstandardize d Coefficients

Standar dized Coeffici

ents

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toler ance VIF 1 (Con

stant)

1,537 ,773 1,98

9 ,053

X1 -,004 ,037 -,023 -,112 ,911 ,484 2,06 5 X2 -,030 ,041 -,151 -,731 ,468 ,484 2,06

5 a. Dependent Variable: ABS

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas pengujian hipotesis dengan Uji T bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikatnya. Hasil pengujian SPSS 29.0.2.0 terdapat pada tabel 17.9 terlihat bahwa

1) Brand Image

Hasil statistik t untuk variabel brand image diperoleh nilai Thitung sebesar 0,112 dan Ttabel sebesar 2,012. Akhirnya dapat disimpulkan pada Uji statistik t bahwa thitung>ttabel sehingga H0=Ditolak dan H1=diterima, dengan demikian terdapat pengaruh brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian.

2) Word of mouth

Hasil statistik t untuk variabel brand image diperoleh nilai Thitung sebesar 0,731 dan Ttabel sebesar 2,012. Akhirnya dapat disimpulkan pada Uji statistik t bahwa thitung>ttabel sehingga H0=Ditolak dan H1=diterima, dengan demikian terdapat pengaruh brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian.

(46)

36 10.1 Uji F

Tabel 18.10 Hasil Uji F ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi on

,867 2 ,433 ,686 ,509b Residual 29,690 47 ,632

Total 30,557 49

a. Dependent Variable: ABS b. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas nilai Fhitung diperoleh sebesar 3,195 sedangkan Ftabel sebesar 0,686 nilai tersebut menjelaskan bahwa nilai Fhitung > Ftabel = 0,686 >

3,195. Sehingga dapat disimpulkan H1 diterima H0 ditolak yang berarti kedua variabel yaitu brand image dan word of mouth secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

11.1 Analisis Data

1. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Milku Di Kota Padang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk susu Milku, menurut (Rifa’I Bayu et al., 2020).

Untuk menjamin bahwa produk memenuhi harapan pelanggan, brand image mencakup semua aspek produk, yang meliputi pemasaran, perencanaan, manufaktur, dan pemeliharaan. Reputasi positif terhadap merek produsen akan mendatangkan lebih banyak pelanggan dan mendongkrak penjualan. Dengan demikian, konsumen akan lebih cenderung membeli barang-barang berkualitas tinggi. Sebaliknya, pembeli yang memiliki kesan negatif terhadap merek suatu perusahaan cenderung tidak membeli produk merek tersebut dan bahkan mungkin menghindarinya sama sekali. Artinya dalam penelitian ini responden merasa bahwa produk minuman susu Milku sudah memiliki reputasi yang baik, diakui, memiliki cakupan yang luas dan dikenal oleh banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar reputasi sebuah brand dan semakin banyak orang yang

(47)

37

mengetahui, membeicarakan dan mengingat suatu brand, maka akan semakin meningkat pula jumlah konsumen yang memiliki ketertarikan dan niat untuk membeli.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rindyas Swasti Mahani (2022) mendukung hasil penelitian ini dimana hasil penelitian menyatakan bahwa brand image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian terhadap responden.

2.Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Susu Milku Di Kota Padang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Word Of Mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk susu Milku, Word of mouth merupakan komunikasi dari mulut ke mulut dengan cerita yang berupa kesan dari konsumen kepada temannya terkait suatu pelayanan dan promosi yang menyenangkan dari sebuah produk atau jasa. (Siswanto & Maskan, 2020). Hal ini dapat diartikan bahwa semakin banyak pendapat positif yang diberikan oleh banyak orang melalui mulut ke mulut maka, semakin besar intensitas responden untuk melakukan pembelian. Informasi yang diberikan oleh konsumen melalui mulut ke mulut berupa detail produk, yang akan memengaruhi keputusan pembelian dan menjadi bahan pertimbangan akan membeli suatu produk atau tidak.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eka Wulansari (2022) mendukung hasil penelitian ini dimana hasil penelitian menyatakan bahwa word of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian responden.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan penelitian ini adalah apakah Brand Image berpengaruh terhadap keputusan pembelian, Apakah Word Of Mouth (WOM) berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Judul Tesis : Analisis Pengaruh Word of Mouth, Persepsi Harga, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Kuliner Pempek di Kota Palembang (Studi: Pembeli yang

dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, serta Brand Awareness dan Brand Image berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian produk Energen di Kota Semarang. Kata Kunci : Attention,

Melihat hasil penelitian yang didapatkan oleh penulis mengenai analisis pengaruh atribut produk dan word of mouth terhadap keputusan pembelian tas Eiger di kota

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Word of Mouth memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam memoderasi Country of Origin dan Brand Image terhadap keputusan pembelian.. Kata

PENGARUH WORD OF MOUTH DAN BRAND IMAGE TERHADAP PERCEPTION OF PRODUCT QUALITY SERTA DAMPAKNYA PADA PURCHASE INTENTION BAKPIA PATHOK DI YOGYAKARTA THE EFFECT OF WORD OF MOUTH AND

Pengaruh Social Media Marketing Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Dan Dampaknya Terhadap Electronic Word Of Mouth.. Pengaruh Electronic Word of Mouth Melalui Social

ii PENGARUH LABEL HALAL DAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH eWOM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIXUE PADA MASYARAKAT KOTA PALEMBANG Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan