• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Daerah

Dalam dokumen BUPATI BULUKUMBA - ppid bulukumba (Halaman 188-199)

Permasalahan Pembangunan Daerah

1. Pendidikan Peningkatan akses dan

kualitas layanan pendidikan.

2. Kesehatan Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan 3. Kemiskinan dan

Pengangguran Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha

4. Infrastruktur wilayah Pembangunan infrastruktur wilayah khususnya pada daerah pegunungan dan dataran tinggi

5. Lingkungan hidup Pengendalian pencemaran lingkungan hidup

6. Tatakelola Penguatan sistem akunta-

Tingkat Isu Isu Daerah Faktor Penentu Keberhasilan pemerintahan bilitas kinerja pemerintah

daerah

7. Pelayanan publik Pemenuhan standar pelayanan minimal 8. Ketertiban, ketentera-

man dan perlindungan masyarakat

Pengendalian gangguaan ketertiban dan ketenteram-an serta penanganan bencana

2.5 PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD

Ada beberapa gagasan pokok-pokok pikiran DPRD sesuai dengan pengelompokan urusan bidang komisi sebagai berikut:

2.5.1. Bidang Pemerintahan

Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang telah menjadi konsensus nasional diharapkan mampu mempercepat upaya peningkatkan kemakmuran daerah. Dalam perkembangannya, Daerah Kabupaten Bulukumba dengan segenap potensinya diharapkan mampu mengelola berbagai potensi tersebut dengan konsep Good Governance. Prinsip transparansi, akuntabilitas dan Profesionalitas harus mampu ditunjukkan secara nyata dalam pembangunan daerah dalam rangka merealisasikan konsep good governance tersebut.

Semangat pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan di daerah harus diapresiasi dalam bentuk berbagai turunan peraturan daerah.

Dalam UU No 23 Tahun 2014 mengenai Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan undang-undang nomor 9 tahun 2015, tentu saja membawa dampak perubahan yang signifikan dengan berbagai peraturan daerah yang ada sekarang. Beberapa perubahan kebijakan tersebut berimplikasi pada pemerintahan Kabupaten Bulukumba. Demikian pula dengan telah ditetapkannya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa dan kemudian membuat PP No 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Tentang Desa. Proses penerapan undang-undang baru tentang desa membuat desa mempunyai aksesbilitas lebih dibandingkan sebelumnya. Pemerintah juga memberikan anggaran khusus dari APBN untuk dana pembangunan desa.

Menempatkan desa sebagai pertumbuhan juga sangat penting mengingat desa mempunyai modal pembangunan cukup besar dan kontinyu. Pemerintah Kabupaten Bulukumba tentu saja membutuhkan kajian-kajian baru yang kemudian di implementasikan dengan berbagai kebijakan daerah untuk mengatur beberapa kewenangan-kewenangan yang terbagi menjadi kewenangan pemerintah Kecamatan, dan pemerintah desa.

Penataan SDM dalam pemerintahan, baik Pemerintah daerah dan DPRD secara kelembagaan menjadi penting. Terlebih banyak anggota DPRD yang baru dan menjadi bagian dari mitra kerja pemerintah daerah. Terlebih menyikapi UU pemerintah daerah yang baru, UU pemerintah desa, dan beberapa perubahan UU lainnya membutuhkan banyak peningkatan kapasitas dan pengetahuan DPRD maupun pemerintah daerah.

Beberapa Prioritas program bidang ini diantaranya adalah : 1) Program Peningkatan Pelayanan Publik

2) Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi terutama sektor

pariwisata

3) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Bupati.

4) Program peningkatan kapasitas lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;

Mendorong peran aktif DPRD sebagai mitra pemerintah daerah dalam program–program pembangunan, mulai dari penguatan kapasitas, pengetahuan, keterampilan hingga pada konteks perencanaan, kebijakan, implementasi hingga evaluasinya.

5) Program penataan peraturan perundang-undangan;

6) Program penguatan lembaga yang terkait khusus dengan Desa 7) Program pengawasan Produk hukum;

8) Program analisis kebijakan pembangunan ;

9) Program pencegahan dini bencana dan penanggulangan bencana ;

10) Program pengembangan investasi dan invertarisasi aset daerah sehingga tidak mudah diklaim oleh oknum tertentu.

11) Program pengembangan dan pembinaan BUMD dan lembaga keuangan : a) Melakukan evaluasi terhadap kinerja BUMD dan capaian – capaian

target dalam kontribusi pendapatan daerah.

b) Perbaikan kebijakan dan tata kelola BUMD sebagai bentuk sumber pendapatan daerah

12) Mendorong program – program kebijakan Rencana Tata Ruang dan Wilayah RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

2.5.2. Bidang Ekonomi dan Keuangan

Urusan bidang ekonomi dan keuangan mempunyai beberapa sub bidang yang terkait dengan program–program peningkatan ekonomi masyarakat dan peningkatan aset daerah. Bidang–bidang dibawah ekonomi disajikan sebagai berikut :

a. Urusan Pariwisata

Visi Pariwisata Kabupaten Bulukumba yang ingin menjadikan Kabupaten Bulukumba sebagai tujuan wisata terkemuka di Sulawesi Selatan tentu saja menjadi tujuan yang tidak mudah diperoleh dengan usaha-usaha yang normatif saja. Kabupaten Bulukumba dengan potensi khas budaya memang telah menjadi fenomena pariwisata nasional yang membedakan dengan daerah lainnya.

Namun dengan segala potensi yang dimiliki Kabupaten Bulukumba, apabila tidak dikelola dengan baik maka bukan tidak mungkin akan ketinggalan dengan daerah yang lain. Sejalan dengan perkembangan industri pariwisata yang semakin kompetitif dan trend pasar yang terus meningkat maka pembangunan pada bidang ini harus di dorong lebih kuat dan di arahkan secara tepat untuk meningkatkan daya saing dalam peta kepariwisataan nasional dan regional.

Beberapa prioritas program pariwisata, diantaranya yaitu : 1) Program pengembangan pemasaran pariwisata.

Program peningkatan promosi melalui teknologi informasi, penguatan branding pariwisata Kabupaten Bulukumbadan pengembangan arsitektur berciri khas dan berkarakter Bulukumba dan peningkatan kecintaan wisata berbasis budaya dan wisata edukatif dengan menggerakkan para siswa dari sekolah-sekolah di Kabupaten Bulukumba maupun promosi kepada siswa di luar Kabupaten Bulukumba.

2) Program pengembangan destinasi pariwisata.

Program Pengembangan wisata edukasi dan agrotourism sebagai asset dan potensi Kabupaten Bulukumba yang potensial, peningkatan kecintaan wisata berbasis budaya dan wisata edukatif dan Pengembangan destinasi wisata berbasis religi.

3) Program pengembangan kemitraan pariwisata

Program peningkatan akses serta sarana prasarana pariwisata (jalan, parkir serta transportasi publik ).

4) Program pengembangan desa wisata.

a) Program penguatan dan pengembangan kapasitas sumber daya desa wisata/kampung wisata/komunitas wisata yang dikembangkan sebagai ciri khas Kabupaten Bulukumba yang memiliki value dan merupakan deferensiasi Pariwisata berbasis budaya

b) Program bantuan pengembangan infrastruktur wisata desa, wisata kampung, wisata komunitas. Konsep pengembangan wisata tidak hanya terkonsentrasi pada Dinas Pariwisata semata namun semua OPD turut andil untuk menempatkan program kagiatannya agar pembangunan sektor wisata lebih cepat dan efektif.

b. Urusan Perikanan dan Kelautan

Beberapa prioritas program pembangunan perikanan dan kelautan adalah:

1. Pengembangan Perikanan Tangkap/Nelayan Kecil 2. Peningkatan Perikanan Budidaya Air Tawar

3. Pengembangan Budidaya Air Payau.

4. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.

5. Program pengembangan perikanan tangkap.

6. Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut.

7. Program pengembangan budidaya perikanan.

a) Menginisiasi dan mengembangkan sentra-sentra perikanan air tawar, sentra perikanan dan biota laut lainnya di muara sungai tepi pantai, berbasis masyarakat dan sistim informasi terpadu.

b) Peningkatan prasarana penangkapan perikanan darat dan laut yang ramah lingkungan.

8. Program pengembangan kawasan budidaya air laut, air payau, dan air tawar.

Optimalisasi pengembangan perikanan budidaya dan optimalisasi lahan perikanan tangkap di air tawar, yaitu di sungai, sawah, embung, danau dan waduk.

9. Program peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan perikanan dan kelautan.

a) Fasilitasi teknologi, permodalan, manajemen, pemasaran dan perubahan mindset bagi nelayan.

b) Fasilitasi teknologi terutama pembuatan pakan murah, sehingga petani dan peternak bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi, karena selama ini biaya terbesar terserap di pakan ikan.

10 Program peningkatan mitigasi bencana alam laut dan

perkiraan iklim laut

1. Program rehabilitasi ekosistem dan cadangan sumberdaya alam.

2. Pengembangan konservasi bakau sebagai basis konservasi pantai dan pengembangan perikanan payau

3. pengendalian dan penataan kawasan wilayah pesisir secara terpadu sehingga tidak ada tumpang tindih pemanfaatan wilayah pesisir, antara pemanfaatan untuk pariwisata, perikanan/tambak, permukiman dan sempadan pantai.

4. pengendalian dan penataan kawasan wilayah pesisir secara terpadu sehingga tidak ada tumpang tindih pemanfaatan wilayah pesisir, antara pemanfaatan untuk pariwisata, perikanan/tambak, permukiman dan sempadan pantai.

c. Urusan Pertanian dan Ketahanan Pangan

Seperti kita ketahui sektor pertanian saat ini masih menjadi tumpuan hidup masyarakat Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Bulukumba pada khususnya. Sektor pertanian sebagai penghasil dari kebutuhan pangan masyarakat menjadi vital untuk mendapatkan perhatian dan prioritas.

Sektor pertanian menyimpan masalah yang serius di masa depan apabila tidak mendapatkan respon yang memadai. Fenomena klasik yang sering mengemuka seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk adalah semakin meningkatnya kebutuhan permukiman. Hal ini menyimpan problem sosial yang sangat dilematis, dimana lahan-lahan pertanian yang sebelumnya Hijau dan subur menjadi kawasan permukiman yang pada akhirnya menghilangkan fungsi awal sebagai lahan produktif.

Perda yang telah ditetapkan, yaitu Perda Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan tentunya diharapkan mampu menahan laju penyusutan lahan pertanian tersebut.

Namun hal ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan karena banyak pengembang yang mengabaikan peraturan daerah ini. Bayangan masalah ini sebenarnya apabila dicermati lebih dekat ternyata belumlah mencakup seluruh aspek-aspek pertanian. Kita ketahui di dalam aspek pertanian ada kesejahteraan petani yang perlu di perhatikan.

Perda yang telah ditetapkan, yaitu Perda Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Lahan Pangan Berkelanjutan tentunya diharapkan mampu menahan laju penyusutan lahan pertanian tersebut. Namun hal ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan karena banyak pengembang yang mengabaikan peraturan daerah ini. Bayangan masalah ini sebenarnya apabila dicermati lebih dekat ternyata belumlah mencakup seluruh aspek-aspek pertanian. Kita ketahui di dalam aspek pertanian ada kesejahteraan petani yang perlu di perhatikan oleh karena itu diharapkan kepada pemerintah daerah selain menunjukkan rasa perhatian kepada lahan pertanian, tetapi juga kepada pelaku tani itu sendiri dengan memberikan segala hal yang dibutuhkan agar para petani ini semakin produktif di dalam menggarap lahannya.

Dalam menyikapi kebutuhan pangan di Kabupaten Bulukumba yang

semakin besar pada tahun-tahun mendatang ditandai dengan laju

pertambahan penduduk dan industri perhotelan yang pesat menjadikan

komoditas-komoditas primer dan unggulan di Kabupaten Bulukumba

untuk ditingkatkan. Produksi hasil pertanian perlu dijaga dan mendapat

perhatian yang cukup sehingga diharapkan di Kabupaten Bulukumba memiliki ketahanan pangan yang baik.

Hal ini penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten bulukumba ini. Prioritas program bidang pertanian dan ketahanan pangan adalah:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan 2. Program Peningkatan Produksi Pertanian

3. Program Koordinasi Perumusan Kebijakan Pertanahan dan infrastruktur Pertanian.

4. Program Peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan petani.

a) Penguatan kelembagaan petani melalui : Studi penguatan kelembagaan petani, Pelibatan SDM sarjana Pertanian, Pemberdayaan kelembagaan petani berorientasi kepadaagribisnis, pilot project untuk pengembangan agribisnis.

b) peningkatan produktifitas hasil pertanian dengan intensifikasi dan upaya kreatifitas teknologi bekerjasama dengan Perguruan Tinggi.

5. Program peningkatan produksi tanaman pangan.

a) Peningkatan penerapan teknologi pertanian : traktor, spryer, mesin panen dan lain-lain dalam rangka penerapan teknologi pertanian yang menyebabkan rendahnya produktivitas hasil pertanian.

b) Fasilitasi teknologi hasil pertanian dan kemudahan dalam mendapatkan pupuk dan bibit untuk menunjang produktivitas petani.

c) Peningkatan infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi

d) Peningkatan subsidi untuk petani melalui bantuan pupuk organik, subsidi harga panen studi tentang kelayakan subsidi harga produk pertanian.

6. Program Revitalisasi Pertanian dan menjadikan Pertanian sebagai Lokomotif Pembangunan menuju Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Petani.

7. Pemberdayaan ekonomi pedesaan dengan mengaktifkan kelembagaan BUMDesa.

8. Pengembangan subterminal Agribisnis sebagai pusat transaksi hasil/produksi pertanian di Kota Bulukumba.

9. Program peningkatan produk hasil peternakan.

10. Pengembangan sentra-sentra baru penghasil ternak di seluruh Kabupaten Bulukumba sehingga setiap kabupaten memiliki sentra-sentra penghasil ternak sendiri.

d. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Peran koperasi sebagai soko guru perekonomian dan usaha kecil menengah sebagai denyut nadi perekonomian di Kabupaten Bulukumba selayaknya mendapatkan perhatian yang kuat dan luas.

Oleh karena itu, diperlukan pendampingan yang bersifat berkesinambungan agar koperasi dapat kembali tumbuh subur di Kabupaten Bulukumba ini. Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu pendampingan pra koperasi, koperasi pemula dan koperasi mantap dengan sistem manajemen yang berbeda sehingga mereka bisa naik tingkatan sesuai kemampuannya.

Melalui dominasi UKM tersebut maka perekonomian di daerah

kabupaten bulukumba memiliki ketahanan ekonomi yang cukup baik di

mata nasional. Oleh karena itu, pembinaan usaha kecil dan menengah di kabupaten Bulukumba mutlak diperlukan sehingga usaha kecil menengah dapat terus berjalan dan mampu meningkatkan diri.

Adapun beberapa prioritas program urusan koperasi dan Usaha Kecil Menengah yaitu:

1. Sosialisasi Undang-undang Koperasi yang baru dan peningkatan kapasitas manajemen perkoperasian sehingga kehidupan perkoperasian di Kabupaten Bulukumba bisa lebih baik lagi,

2. Fasilitasi tempat pameran UKM dengan konsep bagi hasil atau harga terjangkau.

3. Pendampingan terhadap UKM dan mendampingi kelompok Pengusaha kecil menengah serta Pengrajin, hal ini juga perlu penanganan yang terpola sehingga pengentasan ketergantungan dari pola asuh dapat berjalan dengan baik.

4. Penguatan sumber daya UMKM secara berkesinambungan dan terintegrasi antar stake holder

5. Program penguatan sumber daya (modal, SDM, Manajemen, Jejaring) Koperasi dan UMKM.

6. Penguatan Sentra industri kecil berbasis kelompok atau masyarakat sebagai ciri khas pengembangan wilayah.

e. Urusan Penanaman Modal

Kabupaten Bulukumba memiliki potensi harus dikembangkan dengan kerjasama dari segala pihak. Momentum seperti ini mampu memberikan penjelasan dan jaminan kepada investor asing untuk melirik Daerah kabupaten Bulukumba sebagai tempat menanamkan modal, hendaknya mampu dijadikan catatan bahwa Kabupaten Bulukumba memiliki suatu magnet dan potensi yang besar bagi datangnya penanaman modal.

Pemerintah Kabupaten Bulukumba perlu keseriusan dan energi yang lebih untuk mempersiapkan hal ini, untuk mengakselerasi perekonomian daerah sekaligus mengurangi pengangguran secara signifikan di Bulukumba. Pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan dengan membawa lebih besar lagi sumber daya sehingga dapat menyerap tenaga kerja di Kabupaten Bulukumba.

Dalam hal ini upaya peningkatan penanaman modal merupakan cermin dari keterbukaan daerah didalam bermitra dan bekerjasama dengan para investor dalam rangka mengakselerasi kemajuan dan pembangunan daerah.

Berikut prioritas program dalam urusan penanaman modal :

1. Program peningkatan investasi, sehingga akan terbentuk lapangan pekerjaan guna mengurangi angka pengangguran/kemiskinan.

2. Program penguatan iklim investasi dan realisasi investasi

a) Peningkatan investasi, sehingga akan terbentuk lapangan

pekerjaan guna mengurangi angka

pengangguran/kemiskinan, yang saat ini masih berkisar 18%.

b) Peningkatan kerjasama dalam bidang ekonomi melalui investasi.

3. Program peningkatan promosi kerjasama dan pemerataan

pertumbuhan investasi dengan memberikan kemudahan dalam

pelayanan perijinan dengan konsep perijinan 1 atap sehingga

para investor dan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam hal perijinan sesuai mekanisme yang berlaku.

4. Program kemudahan dalam pelayanan perijinan dengan konsep perijinan satu atap sehingga para investor dan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam hal perijinan sesuai mekanisme yang berlaku.

5. Penguatan Lembaga Penjamin Kredit Daerah .

6. Program Paket Investasi yang menarik bagi investor yang terintegrasi antar stake holder yang menguatkan ekonomi kreatif.

2.4.2 Bidang Pembangunan

Urusan pekerjaan Umum sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari SKPD adalah membangun infra struktur public dengan tersedianya infrastruktur jalan yang baik maka hal ini merupakan modal utama untuk mendorong akselerasi kegiatan ekonomi masyarakat dengan kondisi jalan yang yang baik dan mulus maka transportasi public untuk angkutan manusia maupun barang menjadi lancar, akselerasi perekonomian menjadi lebih cepat disamping itu kemudahan untuk menjangkau daerah-daerah tujuan wisata menjadi lebih meningkat sehingga visi untuk menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara bisa terwujud.

Disamping jalan-jalan yang berstatus jalan propinsi tidak kalah urgensinya adalah jalan dan jembatan pedesaan dengan kondisi jalan dan jembatan pedesaan yang memadai maka akan membuka akses ke daerah- daerah yang terisolir, disamping semakin lancarnya transportasi untuk mengangkut hasil-hasil pertanian bagi warga desa. Perumahan pedesaan yang dihuni oleh keluarga-keluarga miskin pada umumnya merupakan rumah tinggal yang sebenarnya tidak layak huni baik ditinjau dari segi kesehatan maupun keselamatan terhadap terjadinya bencana, oleh sebab itu subsidi atau bantuan untuk mewujudkan rumah tinggal yang layak bagi keluarga miskin harus dilakukan.

Tata kelola air sesuai dengan fungsinya baik air untuk kebutuhan hidup sehari-hari maupun air untuk keperluan usaha pertanian ( irigasi ) haruslah direncanakan secara komprehenship, ketersediaan air bersih bagi daerah-daerah yang sering terjadi bencana kekeringan harus bisa ditingkatkan dengan program-program pembangunan embung-embung, telaga-telaga maupun dengan pembangunan sumur-sumur bor, disamping pemeliharaan sempadan sungai untuk menanggulangi bencana banjir, dengan membangun tanggul-tanggul maupun crosdam dan sebagainya.

Beberapa program terkait infrastruktur, perhubungan dan lingkungan hidup, diantaranya yaitu :

a. Program Peningkatan jalan dan Jembatan.

b. Program Rehabilitasi maupun pemeliharaan jalan dan jembatan.

c. Program pembangunan maupun pemeliharaan saluran drainase dan gorong-gorong.

d. Program peningkatan jalan dan jembatan pedesaan/daerah terpencil.

e. Program peningkatan, pengelolaan bangunan gedung,

f. Program peningkatan layanan jasa pengujian bangunan kontruksi.

g. Program pengaturan jasa kontruksi.

h. Program monitoring dan evaluasi pelaksanaan kontruksi Gedung.

i. Program rehabilitasi perumahan kumuh dan rumah tidak layak huni.

j. Program pengembangan perumahan.

k. Program lingkungan sehat perumahan.

l. Program relokasi perumahan pada daerah bencana.

m. Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, telaga, embung serta sumber daya air lainya.

n. Program pengendalian banjir.

o. Program penataan, pengendalian penggunaan air tanah.

p. Program pengembangan pengelolaan air limbah . q. Program pengendalian pemanfaatan ruang.

r. Program perubahan data base jalan yang dibiayai dalam Dana Alokasi Khusu (DAK)

2.4.3 Bidang Kesejahteraan Rakyat

Orientasi urusan sosial harus mewadahi segenap persoalan sosial yang berkembang di masyarakat. Penyandang masalah kesejahteraan dan pengurangan kemiskinan diharapkan menjadi arah kebijakan yang dibangun pada tahun berjalan. Hal ini penting karena persoalan tersebut merupakan persoalan yang terus ada tiap tahun dan selayaknya ada political will yang lebih jelas, sehingga keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat lebih nyata dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka.

Urusan kesejahteraan rakyat merupakan gabungan dari beberapa bidang gerak pembangunan. Fungsi dari bidang komisi ini lebih fokus pada kesejahteraan rakyat secara langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Beberapa urusan yang tergabung dalam bidang komisi ini Adalah : A. Urusan Pendidikan :

Berikut beberapa rencana dan prioritas program pendidikan yaitu : 1) Program pendidikan anak usia dini (PAUD)

a. Peningkatan anggaran dan subsidi bagi sekolah serta dukungan terwujudnya Generasi Emas yang potensial melalui PAUD, TK, TPA, dll

b. Pengembangan pendidikan PAUD, TK, TPA

2) Program wajib belajar pendidikan dasar dengan Perluasan dan pemerataan pendidikan dasar.

3) Program pendidikan non formal dan informal

a. Peningkatan pendidikan informal dan non formal b. Mengupayakan terwujudnya program Pemerintah

melalui Kartu Indonesia Pintar, untuk manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Bulukumba

c. Peningkatan kewirausahaan bagi pemuda dalam rangka penguatan ekonomi kreatif di kalangan pemuda

d. Peningkatan kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial melalui Pelatihan sumber daya yang mendukung profesionalitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial.

4) Program peningkatan manajemen pelayanan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan

a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan olah raga di sekolah negeri maupun swasta

b. Pemantapan dan peningkatan prestasi anak didik siswa dan mahasiswa, berdasar angka naik kelas dan prestasi Ujian Nasional (UN)

5. Program pengembangan unggulan mutu pendidikan

a. Penyelenggaraan even-even olahraga, lomba dan olimpiade

pendidikan, baik prestasi maupun non prestasi

b. Pemberian penghargaan bagi pelajar dan atlet berprestasi B. Urusan Kesehatan, Perempuan dan Anak

Beberapa program terkait kesehatan, perempuan dan anak, diantaranya :

1) Program pembinaan kesehatan ibu dan keluarga, Pemberdayaan perempuan untuk ketahanan keluarga dan Peningkatan Pengarus utamaan gender dalam semua aspek pembangunan

2) Program farmasi perbekalan kesehatan, ketersediaan obat esensial generik di fasilitas layanan kesehatan dasar.

3) Program pelatihan kesehatan dan peningkatan mutu diklat kesehatan melalui :

a) Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan lembaga diklat kesehatan

b) Peningkatan pengawasan praktek tenaga kesehatan dan pengobatan alternatif.

4) Program pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

a) Standarisasi pelayanan dan peningkatan sarana prasarana serta kualitas pelayanan kesehatan pada unit pelayanan kesehatan kelas III hingga puskesmas

b) Pembangunan Infrastruktur RSUD-RSUD dan Fasilitasi Alat kesehatan yang memadai, misal CT Scan, dll

5) Program pengembangan puskesmas.

Dalam upaya meningkatkan pelayanan perlunya pengembangan puskesmas rawat inap.

6) Program pembinaan kesehatan anak dan remaja

a) Peningkatan gizi anak sekolah dengan pemberian/subsidi makanan dan minuman sehat dan bergizi (makanan+susu)

b) Pemeriksaan kesehatan dan pencegahan gangguan dan penyakit reproduksi, secara gratis

c) Peningkatan pemberian makanan tambahan/PMT di posyandu dan sekolah.

7) Program pencegahan dan pengendalian penyakit 8) Program pengembangan lingkungan sehat

a) Pengembangan lingkungan sehat melalui pembentukan kampung hijau dan sehat.

b) Pengembangan kampung ramah anak

9) Program pembinaan kesehatan bayi dan balita

10) Program peningkatan pelayanan kesehatan pada BLUD, Jamkesos C. Urusan Budaya

Beberapa prioritas program budaya, yaitu : Program pengembangan nilai budaya

a. Pengembangan nilai-nilai budaya untuk ketahanan bangsa

b. Program fasilitasi kreatifitas kegiatan dan melestarikan nilai nilai luhur budaya, adat dan tradisi, kehidupan seni, bahasa dan sastra, yang masih lekat dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat, melalui pembentukan pusat-pusat kebudayaan berbasis kampung/desa.

c. Penggalian/pengayakan nilai-nilai luhur dan Peningkatan

kesadaran masyarakat dalam menjaga tata nilai dan nilai budaya.

D. Urusan Agama

Terealisasinya landasan kehidupan beragama sebagai nafas kehidupan masyarakat diharapkan mampu menurunkan segenap persoalan sosial yang terjadi di masyarakat. Persoalan sosial yang dimaksud diantaranya adalah persoalan yang mencakup menurunnya pengamalan nilai-nilai ajaran agama sehingga menimbulkan beraneka perilaku masyarakat yang cenderung negatif dan persoalan kerukunan antar umat beragama yang saat ini perlu ditingkatkan lagi sehingga toleransi dan kedamaian dalam beragama dapat dirasakan di seluruh penjuru atau pelosok desa di daerah kabupaten Bulukumba.

Dalam kondisi yang mengedepankan sikap Budaya Sipaka Tau menekankan adanya sikap gotong royong dan saling bahu membahu di dalam mengisi pembangunan walaupun dalam keyakinan agama yang berbeda. Toleransi yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Kabupaten Bulukumba harus tetap lestari dan berkembang maju sehingga mampu menjadi salah satu ciri khas Bulukumba.

Adapun beberapa prioritas program urusan agama yaitu : 1. Fasilitasi peningkatan kualitas umat beragama

2. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa 3. Peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.

4. Peningkatan upaya-upaya pencegahan penyimpangan ajaran agama.

5. Peningkatan sarana dan prasarana rumah ibadah dan kegiatan ibadah 6. Peningkatan Kerukunan antar umat beragama

7. Penguatan organisasi keagamaan dalam membangun keberagaman dan toleransi dalam kebhinekaan sebagai ciri khas Kabupaten Bulukumba.

Secara khusus DPRD sebagai refresentasi masyarakat lembaga kontrol dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah daerah menyampaikan beberapa hal yang penting untuk menjadi atensi khusus pemerintah daerah sebagaimana yang banyak menjadi fokus perhatian masyarakat dewasa ini yakni

1. Perlunya pemerintah daerah untuk secara serius melalukan rekruitmen, seleksi dan penempatan pejabat atau mutas dalam konteks untuk mewujudkan kinerja pemerintah daerah yang lebih optimal sehingga kompetensi menjadi pertimbangan utama selain disiplin dan loyalitas, tentu dengan tetap mengacu kepada aturan dan ketentuan yang ada.

2. Perlunya memperhatikan hal-hal penting terutama pada proses

rekruitmen pada lembaga-lembaga pelayanan publik yang tentu sangat

bersentuhan dengan ranah masyarakat. Dalam konteks ini kami ingin

mengambil contoh pelayanan rumah sakit yang masih banyak disorot

berbagai kalangan, baik Ormas, OKP maupun lembaga Kontrol di

bidang pelayanan publik.

Dalam dokumen BUPATI BULUKUMBA - ppid bulukumba (Halaman 188-199)

Dokumen terkait