BAB VI PEMBAHASAN
D. Tinjauan Keislaman
Berikut beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits yang berkaitan dengan penelitian :
1. Qur’an Surah Muhammad : 7
yā ayyuhallażīna āmanū yanṣurkum wa yuṡabbit aqdāmakum in tanṣurullāha
Terjemahan : “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”18
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai manusia memiliki kewajiban untuk saling tolong menolong sesame umat manusia seperti yang telah
40 Allah firmankan dalam ayat tersebut. Karena ketika kita menolong sesame manusia maka Allah juga akan menolong kita.
2. Qur’an Surah Al-Maidah : 2
wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb
Terjemahan : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”18
Dari ayat tersebut telah dijelaskan bahwa kita sebagai umat Muslim diperintahkan untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Contohnya ketika kita membantu saudara kita untuk meringankan bebannya ketika mendapatkan musibah berupa bencana alam.
3. Qur’an Surah Al-Imran : 160
41 iy yanṣurkumullāhu fa lā gāliba lakum, wa iy yakhżulkum fa man żallażī yanṣurukum mim ba'dih, wa 'alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn
Terjemahan : “Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.”18
Dari ketiga surah di atas dapat dikatakan bahwa kita sebagai umat Muslim diperintahkan untuk saling tolong menolong sesama manusia dalam kebaikan terutama dalam keadaan susah. Salah satu contohnya yaitu membantu meringakankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana. Sama seperti yang dilakukan oleh pegawai BASARNAS yaitu salah satu instansi yang bergerak dibidang kegawatdaruratan. Salah satu tugas mereka yaitu membantu mengevakuasi saudara- saudara kita yang sedang terkena bencana.
4. HR. Bukhari
Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh
42 menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat ” . (HR.
Bukhari )19
Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita agar saling tolong-menolong.
Tolong menolong atau ta’awun merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri. Kenyataan telah membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain, pasti tidak akan dapat dilakukan secara sendirian meskipun dia seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu.
Sama halnya ketika terjadi bencana alam maka dibutuhkan keahlian khusus atau tenaga untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah. Salah satu instansi yang berperan yaitu BASARNAS.
5. HR Bukhari dan Muslim
“Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Dan
43 barangsiapa meringankan penderitan orang lain, maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa menutupi (cacat) seorang Muslim, maka Allah akan menutupi (cacatnya) di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu memberi pertolongan kepada seseorang selama orang tersebut suka membantu kawannya.” (Hr. Bukhari dan Muslim)19
Allah SWT memperlakukan orang Mukmin sebagaimana seorang Mukmin memperlakukan kawannya. Jika ia berlaku lemah lembut, maka Allah memperlakukannya dengan lemah lembut pula. Jika tidak, maka Allah tidak akan memperlakukan dia dengan lemah lembut.
Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menerangkan, bahwa orang yang membantu kawannya dalam mengatasi kesulitan hidupnya, maka Allah akan meringankan beban penderitaannya kelak di hari kiamat. Siapa yang mengikhlaskan hutang kawannya, baik dengan cara dihibahkan, disedekahkan, atau ditangguhkan sampai dia bisa membayar, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia ini dengan diberinya kekayaan sehingga dia sendiri tidak berhutang, atau dengan diringankan penderitaannya.
Siapa yang mengetahui cacat saudaranya, baik kehormatan dirinya atau hartanya, lalu ia rahasiakan, maka Allah akan menutupi cacatnya itu di dunia dan akhirat. Selama seorang mukmin siap membantu kawannya, maka Allah akan memberinya pertolongan untuk mengatasi kebutuhannya dan mewujudkan keinginan hatinya.
44 6. HR Bukhari dan Muslim
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik ra, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan ” (HR Bukhari dan Muslim).20
Hadits ini menegaskan salah satu ciri orang beriman adalah ketika kita saling mencintai saudara kita sebagaimana kita mencintai diri sendiri. Hal ini membuktikan bahwa kita diperintahkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan sebagai bukti cinta terhadap sesama mukmin.
Kita diperintahkan untuk saling tolong menolong terutama dalam keadaan susah seperti ketika terjadi musibah berupa bencana alam, maka kita sebagai Muslim seharusnya menolong sesama manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu instansi yang berperan dalam bidang tersebut yaitu BASARNAS.
45 Gambar VI.1
46 Gambar VI.2
47 BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan tingkat pengetahuan terhadap pengaplikasian Basic Life Support (BLS) pegawai BASARNAS Makassar dalam menangani kasus kegawatdaruratan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Adanya hubungan tingkat pengetahuan terhadap pengaplikasian Basic Life Support (BLS) pegawai BASARNAS Makassar dalam menangani kasus kegawatdaruratan.
2. Dari 65 responden terdapat 60 (92,3%) responden berjenis kelamin laki- laki dan 5 (7,7%) responden berjenis kelamin perempuan.
3. Dari hasil penelitian, responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 58 (89,2%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 7 (10,8%).
4. Dari hasil penelitian, responden dengan perilaku baik sebanyak 54 (83,1%) dan responden dengan perilaku cukup sebanyak 11 (16,9%).
B. SARAN
48 1. Disarankan untuk hasil penelitian ini dijadikan bahan identifikasi dan bahan acuan pegawai BASARNAS Makassar dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap korban bencana. Selain itu, bisa dilakukan update skill tentang Basic Life Support kepada semua pegawai bukan hanya pegawai yang terjun langsung ke lapangan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya variabel untuk penelitian selanjutnya bisa dibandingkan dengan latar belakang pendidikan dan lama bekerja sebagai pegawai BASARNAS Makassar.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Peneliti menyadari bahwa adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini. Keterbatasan penelitian tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan jumlah sampel karena jumlah pegawai BASARNAS Makassar yang sedikit.
2. Pada penelitian yang dilakukan, kuisioner diberikan pada seluruh pegawai baik yang turun ke lapangan maupun yang staf dikantor sehingga hasilnya didapatkan ada yang mempunyai pengetahuan cukup maupun pengaplikasian cukup.
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2005 tentang Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat. Jakarta: Depkes RI;2007 Hal.
3
2. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN LATIHAN SEARCH AND RESCUE (SAR)
3. Ratih K, Bintari. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN POLISI LALU LINTAS TENTANG BASIC LIFE SUPPORT (BLS) DI KABUPATEN PONOROGO. Jurnal Ilmu Keperawatan. 2017 ; 5 (1): Hal.26 4. Laviyandi, Aditya. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TIM
SEARCH AND RESCUE TENTANG BASIC LIFE SUPPORT. Yogyakarta:
2015 : Hal. 4-6
5. 2019. Available from : https://tafsirweb.com/1886-surat-al-maidah-ayat- 2.html access at July 30th
6. 2005. available from : https://www.arrahmah.com/keutamaan-membantu- korban-bencana/ access at July 30th
7. Handley, A.J. Basic Life Support. British Journal of Anaesthesia,1997 ; 79:
151-158
8. Aaberg, A.M., Larsen,C.E., Rasmussen, B.S., at all. Basic Life Support knowledge, self reported skills and fears in Danish High School students and
effect of a single 45-min training session run by junior doctors ; a prospective cohort study. Resuscitation and Emergency Medicine, 2014 ; Hal. 22-24 9. Pro Emergency. Basic Trauma Life Support. Cibinong:Pro Emergency.2011.
10. American Red Cross. Basic Life Support for Healthcare Providers Handbook.2015.
11. American Heart Association. AHA Guideline Update for CPR and ECC.Circulation Vol. 132.2015.
12. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 05 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN OPERASI SAR, Pasal 25 dan Pasal 45
13. Markas Komando dan Pelatihan Tim SAR Pantai Parangtritis : Hal. 9-17 14. 2019. Available from : https://brainly.co.id/tugas/20999472
15. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 47 TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN
KEGAWATDARURATAN : Hal. 3
16. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TIM SEARCH AND RESCUE TENTANG BASIC LIFE SUPPORT, 2015 : Hal. 7
17. Potter, A.P., & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktek, Vol. 1. Edisi 4. Ahli bahas, Yasmin asih.. (et al).
Jakarta: EGC.
18. 2020. Avaible from : https://litequran.net/al-maidah
19. 2020. Available from : https://brainly.co.id/tugas/19965743
20. 2020. Available from : https://pegadaiansyariah.co.id/berbagai-hadits-tentang- tolong-menolong-dalam-kebaikan-detail-20156
Lampiran Frequencies
Statistics
umur jk
N Valid 65 65
Missing 0 0
umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 25 thn 3 4.6 4.6 4.6
26 thn 5 7.7 7.7 12.3
27 thn 7 10.8 10.8 23.1
28 thn 3 4.6 4.6 27.7
29 thn 6 9.2 9.2 36.9
30 thn 6 9.2 9.2 46.2
31 thn 8 12.3 12.3 58.5
32 thn 4 6.2 6.2 64.6
33 thn 3 4.6 4.6 69.2
34 thn 2 3.1 3.1 72.3
35 thn 5 7.7 7.7 80.0
36 thn 2 3.1 3.1 83.1
37 thn 2 3.1 3.1 86.2
38 thn 2 3.1 3.1 89.2
39 thn 1 1.5 1.5 90.8
40 thn 1 1.5 1.5 92.3
41 thn 2 3.1 3.1 95.4
42 thn 1 1.5 1.5 96.9
43 thn 1 1.5 1.5 98.5
44 thn 1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
jk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid L 60 92.3 92.3 92.3
P 5 7.7 7.7 100.0
Total 65 100.0 100.0
ket_p
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 58 89.2 89.2 89.2
Buruk 7 10.8 10.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
ket_pr
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 54 83.1 83.1 83.1
Buruk 11 16.9 16.9 100.0
Total 65 100.0 100.0
Uji validasi kuisioner tentang pengetahuan Case Processing Summary
N %
Cases Valid 65 100.0
Excludeda 0 .0
Total 65 100.0 a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.916 10
Item-Total Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
p1 15.8769 7.485 .880 .900
p2 16.0769 7.760 .429 .925
p3 15.9077 7.304 .883 .898
p4 16.0154 7.297 .683 .908
p5 16.3231 7.910 .329 .934
p6 15.9231 7.322 .829 .900
p7 15.9692 7.093 .853 .898
p8 15.8923 7.379 .888 .898
p9 15.9077 7.273 .902 .897
p10 16.0308 7.468 .588 .914
Uji validasi kuisioner tentang perilaku Case Processing Summary
N %
Cases Valid 65 100.0
Excludeda 0 .0
Total 65 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.975 15
Item-Total Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
pr1 35.0462 86.888 .957 .972
pr2 35.0154 87.203 .969 .972
pr3 35.7231 93.610 .554 .978
pr4 35.1538 87.070 .882 .973
pr5 35.2769 89.016 .734 .975
pr6 35.0615 87.496 .883 .973
pr7 35.0000 88.437 .906 .973
pr8 34.9846 88.828 .880 .973
pr9 35.0000 87.781 .928 .972
pr10 35.1692 87.393 .817 .974
pr11 35.5692 91.405 .507 .980
pr12 35.1077 87.441 .858 .973
pr13 35.0308 86.718 .973 .971
pr14 35.0769 87.228 .900 .973
pr15 35.0462 86.888 .957 .972
Uji Chi-Square
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ket_p *
ket_pr 65 100.0% 0 0.0% 65 100.0%
ket_p * ket_pr Crosstabulation ket_pr
Total Baik Buruk
ket_p Baik Count 52 6 58
% within
ket_p 89.7% 10.3% 100.0%
% within
ket_pr 96.3% 54.5% 89.2%
% of Total 80.0% 9.2% 89.2%
Buruk Count 2 5 7
% within
ket_p 28.6% 71.4% 100.0%
% within
ket_pr 3.7% 45.5% 10.8%
% of Total 3.1% 7.7% 10.8%
Total Count 54 11 65
% within
ket_p 83.1% 16.9% 100.0%
% within
ket_pr 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 83.1% 16.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic Significance
(2-sided)
Exact Sig. (2- sided)
Exact Sig.
(1-sided) Pearson Chi-Square 16.577a 1 .000
Continuity
Correctionb 12.517 1 .000
Likelihood Ratio 12.150 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
N of Valid Cases 65
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.18.
b. Computed only for a 2x2 table
Kuisioner Penelitian Nama : Umur : Jenis Kelamin :
Pilihlah jawaban dibawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang benar !
1. Apakah kepanjangan dari BLS ? a. Bantuan Langsung Siaga b. Basic Life Support
c. Bantuan Langsung Segera
2. Bagaimana cara menilai tingkat kesadaran jika dinilai dari kuantitasnya?
a. GCS
b. Melihat mata korban c. AVPU
3. Pemasyarakatan dengan resusitasi di BLS ...
a. Kompresi, jalan napas, pernapasan b. Jalan napas, pernapasan, kompresi c. Pernapasan, jalan napas, kompresi
4. Apakah arteri yang diraba pada pasien dewasa?
a. Karotid arteri
b. Femoral arteri c. Brachial artery
5. Apakah Anda tahu obat darurat dan rute pemberiannya? Sebutkan a. Ya
b. Tidak
6. Berapa kedalaman pada saat dilakukan kompresi dada atau Resusitasi Jantung Paru pada korban dewasa?
a. 5-6cm b. 4-5cm c. 6-7cm
7. Berapa rasio koreksi jika dilakukan kompresi dada atau Resusitasi Jantung Paru pada korban dewasa dengan 1 penolong?
a. 30: 2 b. 15: 2 c. 30: 1
8. Tindakan yang disarankan pada orang yang tersedak responsif.
a. Mulai CPR
b. Mencoba abdominal trust
c. Lakukan blind sweep soft mouth 9. Apa kepanjangan dari AVPU ?
a. Akut, ventilasi, pernapasan, unresponsive b. Aspirasi, ventilasi, pernapasan, unresponsive
c. Alert, verbal, pain, unresponsive
10. Manakah langkah-langkah yang benar dibawah ini jika korban ditemukan dalam keadaaan tidak sadarkan diri akibat tenggelam dipantai ?
a. Breathing, airway, circulation b. Airway, breathing, circulation c. Circulation, breathing, airway
Kuisioner Penelitian
Isilah tabel berikut ini dengan jawaban yang benar, sesuai dengan pengetahuan Anda.
Berilah tanda ceklis ( ) pada kolom :
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah No.
Pertanyaan
Selalu Kadang- kadang
Tidak pernah 1. Jika Anda berada dilokasi bencana,
hal yang pertama kali Anda lakukan yaitu memperhatikan terlebih dahulu segala sesuatu yang dapat menimbulkan bencana.
2. Apakah Anda selalu menggunakan APD (alat perlindungan diri) saat berada dilokasi bencana?
3. Apakah Anda memindahkan korban jika tidak ada ancaman bahaya dilokasi bencana?
4. Apakah Anda mengevaluasi penyebab kecelakaan atau cedera pada korban?
5. Apakah Anda menolong korban seorang diri atau meminta bantuan orang lain?
6. Apakah Anda mengevaluasi tanda dan gejala awal yang dapat
mengancam nyawa korban?
(contoh : sumbatan jalan napas, perdarahan, dll)
7. Apakah Anda melakukan penilaian awal pada pasien yang tidak
sadarkan diri?
8. Apakah Anda selalu mengecek tingkat kesadaran korban terlebih dahulu jika pasien dalam keadaan tidak sadar?
9. Apakah Anda melakukan penilaian Alert, Verbal, Pain, dan
Unresponsive pada pasien yang
tidak sadar diri?
10. Apakah Anda melakukan AVPU secara beurutan atau acak?
11. Apakah Anda memberikan
rangsangan nyeri (Pain) jika korban dalam keadaan sadar?
12. Apakah Anda menilai ABC
(airway, breathing, dan circulation) setelah menilai AVPU?
13. Apakah Anda melakukan Head- tilt/chin-lift technique (Teknik tekan dahi/angkat dagu) untuk membebaskan jalan napas korban?
14. Apakah Anda melakukan Jaw- thrust maneuver (manuver
dorongan rahang) yang dilakukan bila dicurigai terjadi cedera pada kepala?
15. Apakah Anda melakukan evaluasi napas dan nadi karotis (nadi leher) korban secara bersamaan/simultan