• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Unismuh"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Latar Belakang Masalah

Untuk meminimalisir korban jiwa akibat bencana alam, diperlukan keterampilan penunjang hidup dasar (BLS) yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Kemudian, ketika Rasulullah dan para sahabat dihalangi oleh orang-orang musyrik untuk pergi ke Baitullah, para sahabat melihat bahwa ada orang-orang musyrik yang juga pergi ke Baitullah dan bermaksud untuk mencegah orang-orang tersebut sebagaimana mereka dihalangi, maka ayat “.. .. Dan janganlah kamu membenci kaum (kamu) terhadap kaum mana pun, karena mereka menghalangi kamu meninggalkan Masjidil Haram..."14.

Rumusan Masalah

Barang siapa yang memudahkan urusan orang yang kesusahan, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan basic life support (BLS) pegawai BASARNAS Makassar dalam menghadapi keadaan darurat. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Basic Life Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar dalam Penanganan Keadaan Darurat.

Manfaat Peneltian

  • Bagi Peneliti
  • Bagi Institusi Pendidikan
  • Bagi Instansi Terkait
  • Bagi Masyarakat
  • Bagi Pengembangan Penelitian

BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

  • Defenisi Basic Life Support (BLS)
  • Tujuan Basic Life Support (BLS)
  • Langkah-Langkah Bantuan Hidup Dasar
  • Henti Napas
  • Henti Jantung

Fase ini merupakan fase umum ketika Anda tiba di lokasi kejadian, baik dalam kasus trauma atau medis.10 Ketika Anda tiba di tempat kejadian, Anda harus mengenali dan mempelajari semua situasi dan potensi bahaya yang ada. Jangan pernah percaya bahwa korban hanya ada satu, maka dari itu sangat penting untuk segera mencermati keadaan sekitar kejadian tersebut. 10. Letakkan tangan Anda di tengah dada korban, letakkan tumit satu tangan di bagian bawah tulang dada dan tangan lainnya di atas tangan yang beristirahat.

Jika tertulis "aman", penolong yang bertanggung jawab atas CPR harus menghentikan kompresi dada dan mengangkat tangannya beberapa inci di atas dada, namun harus tetap dalam posisi siap melanjutkan kompresi dada segera setelah sengatan listrik terjadi. atau AED menyarankan agar sengatan listrik tidak diindikasikan. Setelah memberikan kejutan listrik, segera lanjutkan kompresi dada dan lakukan selama 2 menit (kira-kira 5 siklus) hingga AED menyarankan analisis ulang, hingga tanda-tanda resirkulasi spontan muncul, atau hingga ketua tim atau anggota terlatih memerintahkan Anda untuk berhenti.10, 11.

Badan Search And Rescue Nasional (BASARNAS)

  • Defenisi Basan Search And Rescue Nasiona (BASARNAS)
  • Visi Misi BASARNAS
  • Tugas dan Fungsi BASARNAS
  • Jenis-jenis Musibah SAR

Badan SAR Nasional merupakan lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue), yang semula berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan, dan dalam pelaksanaan tugas pokoknya memerlukan dukungan dan peran serta dari Kementerian Perhubungan. semua pihak dalam memanfaatkan berbagai sarana, prasarana, personel dan material yang tersedia, yang dimiliki oleh berbagai lembaga pemerintah, swasta, organisasi dan masyarakat. Mulai November 2006, Badan SAR Nasional (Basarnas) tidak lagi menjadi bagian dari Departemen Perhubungan (Dephub). 17 yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, fasilitas SAR yang memadai dan prosedur kerja yang baik untuk mewujudkan visi Badan SAR Nasional.13.

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, Badan SAR Nasional mempunyai tugas pokok mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan potensi Pencarian dan Pertolongan (SAR). di SAR. kegiatan terhadap orang dan benda yang hilang atau dikhawatirkan hilang, atau menghadapi risiko di bidang transportasi laut dan/atau penerbangan, serta pemberian bantuan SAR dalam menghadapi bencana dan bencana lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan internasional.13. 20 bahan yang hilang atau dikhawatirkan hilang, atau beresiko dalam pengangkutan dan/atau penerbangan, serta pemberian bantuan SAR pada saat terjadi bencana dan bencana lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan internasional.”

Kerangka Teori

Ha (hipotesis alternatif): Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai penerapan Basic Life Support pada pegawai BASARNAS Makassar dalam penanganan keadaan darurat. Penelitian dilakukan mengenai hubungan tingkat pengetahuan Basic Life Support (BLS) pegawai BASARNAS Makassar dalam penanganan situasi darurat. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Penerapan Basic Life Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar dalam Penanganan Keadaan Darurat.

Hubungan tingkat pengetahuan dengan penggunaan alat bantu hidup dasar (BLS) staf BASARNAS Makassar dalam penanganan keadaan darurat. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan penggunaan Basic Life Support (BLS) oleh petugas BASARNAS Makassar dalam menghadapi keadaan darurat.

Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat pengetahuan dan penerapan Basic Life Support pada staf BASARNAS Makassar sangat penting untuk menerapkan keterampilan Basic Life Support. H0 (Hipotesis Null) : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan penerapan Basic Life Support petugas BASARNAS Makassar dalam menghadapi keadaan darurat. Hasil analisis menggunakan Uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,001 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan penggunaan Basic Life Support (BLS) pegawai BASARNAS Makassar dalam penanganan keadaan darurat. .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan Basic Life Support pegawai BASARNAS Makassar adalah baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat penerapan Basic Life Support pada pegawai BASARNAS Makassar adalah baik.

Definisi Operasional dan Kriteria objektif

Hipotesis

Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden terpilih, kemudian setelah dijawab maka akan dikumpulkan langsung kuesioner yang diberikan kepada pegawai BASARNAS Makassar yang meliputi kuesioner tingkat pengetahuan dan penggunaan alat bantu hidup dasar. (BLS) pegawai BASARNAS Makassar dalam penanganan darurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan penggunaan alat bantu hidup dasar (BLS) pegawai BASARNAS saat menghadapi keadaan darurat. hubungan antara kedua variabel tersebut. Hal ini menyatakan hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan penggunaan alat bantu hidup dasar (BLS) pegawai BASARNAS dalam menghadapi keadaan darurat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegawai BASARNAS Makassar memiliki pengetahuan dan penerapan Basic Life Support (BLS) lebih banyak yaitu 84,6% dibandingkan dengan yang memiliki tingkat pengetahuan dan penerapan cukup. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan hasilnya sangat signifikan sehingga diharapkan tingkat pengetahuan dan penerapan Basic Life Support (BLS) pegawai BASARNAS dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. .

Desain Penelitian

Studi cross-sectional mempelajari korelasi antara variabel independen dan pengaruhnya dengan mengamati atau mengumpulkan data secara bersamaan. Dalam studi cross-sectional, peneliti mengamati dan mengukur variabel independen (tingkat pengetahuan BLS) dan variabel terkait (tingkat penerapan BLS) pada subjek hanya satu kali pengukuran dalam satu waktu.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Metode Pengambilan Data…

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Alur Penelitian

35 Dari hasil tersebut terlihat bahwa terdapat 6 orang yang memiliki pengetahuan cukup tentang Basic Life Support. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terkini tentang Bantuan Hidup Dasar bagi pekerja non lapangan. Dari hasil tersebut terlihat terdapat 8 orang yang kurang memiliki keterampilan dalam melakukan Basic Life Support.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya pelatihan terkini mengenai keterampilan dasar bantuan hidup bagi pekerja non lapangan. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN POLISI LALU LINTAS TERHADAP BANTUAN HIDUP DASAR (BLS) DI KABUPATEN PONOROGO.

Pengelolahan dan Penyajian Data

  • Etika Penelitian

HASIL

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Basic Life Support pegawai BASARNAS dapat diperoleh dari total skor pertanyaan yang dijawab dengan berbagai pertanyaan dikotomis (jawaban benar atau salah), dimana responden diberikan beberapa pertanyaan dalam format pilihan ganda dan dipilih tergantung berdasarkan apa yang diketahui responden. Lebih lanjut, yang mendapat pengetahuan terkini tentang Basic Life Support hanyalah para karyawan yang terjun langsung di lapangan. Sehingga ada pegawai yang belum mengetahui keterampilan terkini, padahal sudah menjalani pelatihan sebelum menjadi pegawai BASARNAS. Hasil penelitian yang dilakukan di BASARNAS DIY terhadap gambaran tingkat pengetahuan tim SAR mengenai bantuan hidup dasar menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan tim SAR berada pada kategori baik. pada tingkat pengetahuan dan penerapan16.

Selain itu, pemutakhiran keterampilan terkait Basic Life Support dapat dilakukan kepada seluruh karyawan, tidak hanya karyawan yang terjun langsung ke lapangan. Pengetahuan, keterampilan, dan ketakutan yang dilaporkan sendiri tentang Dukungan Kehidupan Dasar pada siswa sekolah menengah Denmark dan.

Tabel V.1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik  responden.
Tabel V.1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik responden.

Gambaran Umum Populasi/Sampel

Hasil Analisis Univariat

  • Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Karakteristik
  • Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Variabel Yang Diteliti
  • Distribusi Tingkat Perilaku Berdasarkan Variabel Yang

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden laki-laki sama banyaknya dengan responden perempuan sebanyak 5 orang (7,7%). Data gambaran distribusi frekuensi variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel V.2 yang menunjukkan mayoritas. Data distribusi frekuensi variabel penggunaan dapat dilihat pada Tabel V.3 yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti memiliki tingkat penggunaan baik, yaitu 54 orang (83,1%) dan 11 orang (16,9%) yang memiliki tingkat penggunaan cukup.

Hasil Analisis Bivariat

Pengetahuan dievaluasi berdasarkan jumlah pertanyaan dalam kuesioner dan dibandingkan dengan jumlah poin penerapan yang terdapat dalam kuesioner untuk pegawai BASARNAS Makassar.12. Berdasarkan American Red Cross Handbook of Basic Life Support for Health Care Providers tahun 2015, langkah Basic Life Support secara umum terdiri dari pengkajian setibanya di lokasi kejadian, pengkajian awal pada korban yang tidak sadarkan diri, dan hasil pemeriksaan awal. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pengetahuan erat kaitannya dengan penerapan karena penerapan merupakan suatu bentuk tindakan yang dilakukan setelah menerima materi atau berdasarkan materi yang telah dipelajari, dalam hal ini Basic Life Support (BLS).

Seperti yang dilakukan para pegawai BASARNAS yang merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang kedaruratan. Hasil penelitian ini disarankan untuk dijadikan sebagai bahan identifikasi dan referensi bagi pegawai BASARNAS Makassar dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap korban bencana.

PEMBAHASAN

Tingkat Pengetahuan Basic Life Support (BLS) Pegawai BASARNAS

Secara keseluruhan responden memiliki tingkat pengetahuan baik dan 6 orang (9,2%) responden memiliki tingkat pengetahuan cukup. Apalagi karena setiap pegawai BASARNAS tidak ada perubahan divisi, maka ilmu yang dimiliki hanya pada masa pelatihan sebelum menjadi pegawai BASARNAS, artinya pengetahuan tentang ilmu terkini kurang. Untuk mengetahui derajat penerapan pegawai BASARNAS Makassar dalam penanganan keadaan darurat dinilai berdasarkan total nilai pertanyaan pada kuesioner dengan variasi dikotomi (sering atau jarang menjawab), dimana responden menanyakan pertanyaan yang berbeda-beda dalam bentuk untuk mendapatkan jawaban. pilihan yang sering, sesekali dan jarang dan dipilih berdasarkan aplikasi. Karyawan BASARNAS Makassar ketika menerima keadaan darurat.

Dari hasil penelitian terdapat 7 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan 7 orang (10,8%) yang memiliki tingkat pengetahuan cukup. Bagi peneliti selanjutnya, akan lebih baik jika variabel untuk penelitian selanjutnya dapat dibandingkan dengan latar belakang pendidikan dan lama bekerja sebagai pegawai di BASARNAS Makassar.

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pengetahuan Basic Life Support (BLS)

Tinjauan Keislaman

Barangsiapa menolong seorang muslim keluar dari permasalahannya, maka Allah akan membantunya keluar dari sebagian permasalahannya kelak di hari kiamat. Barangsiapa menyelamatkan seorang mukmin dari salah satu permasalahan dunia, maka Allah akan menyelamatkannya dari salah satu permasalahan di hari kiamat. Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang yang membantu sahabatnya untuk mengatasi permasalahan hidupnya, maka Allah akan meringankan beban penderitaannya di hari kiamat.

Barangsiapa mengetahui kekurangan saudaranya, baik kehormatannya maupun hartanya, lalu menyembunyikannya, maka Allah akan menutupi kekurangannya di dunia dan di akhirat. Selama seorang mukmin bersedia membantu temannya, maka Allah akan memberinya bantuan untuk mengatasi kebutuhannya dan mewujudkan keinginan hatinya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Keterbatasan Penelitian

Berapa rasio koreksi jika dilakukan kompresi dada atau CPR pada korban dewasa dengan 1 orang penolong. Manakah langkah berikut yang tepat jika korban ditemukan tidak sadarkan diri akibat tenggelam di pantai? Apakah Anda menghargai tanda dan gejala awal yang bisa terjadi contoh : sumbatan jalan nafas, perdarahan, dan lain-lain).

Apakah selalu memeriksa terlebih dahulu tingkat kesadaran korban jika pasien tidak sadarkan diri? Apakah Anda melakukan teknik head tilt/chin lift (teknik tekanan dahi/chin lift) untuk membersihkan jalan napas korban. Sudahkah Anda melakukan manuver Jaws, yang dilakukan jika Anda mencurigai adanya cedera kepala?

Gambar

Tabel  V.1.  Distribusi  frekuensi  dan  persentase  berdasarkan  karakteristik  responden…………
Gambar II.1
Gambar IV.1  Pegambilan data  (Cross Sectional)
Tabel V.1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik  responden.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat stres terhadap pola menstruasi pada siswi kelas 1 SMAN 1 Makassar yang telah dilakukan dan diolah dalam SPSS 16.0