• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Empiris

Dalam dokumen tingkat pemahaman dosen universitas (Halaman 30-35)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris sangat diperlukan guna sebagai tambahan referensi dan sebagai salah satu bahan pemikiran bagi peneliti dalam penelitian ini. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang sudah membahas tentang pasar modal syariah sebagai berikut:

Akhamad Faozan (2013). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto. Tentang “Konsep Pasar Modal Syariah”. Hasil penelitian ini adalah Keberadan pasar modal syariah sangat bermanfaat dalam perekonomian untuk mendorong praktisi usaha umat Islam dalam pasar modal yang sesuai dengan syariah. Perkembangan ekonomi suatu negara juga tidak mungkin lepas dari perkembangan pasar modal. Selain itu, umat Islam memerlukan pasar modal yang aktivitasnya sejalan dengan prinsip syariah.

Dian Wiyanti (2013). Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung.

Tentang “Perspektif Hukum Islam terhadap Pasar Modal Syariah Sebagai Alternatif Investasi Bagi Investor”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pertama, konsep investasi menurut hukum Islam adalah semua bentuk investasi dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan lahir batin di dunia dan akhirat baik bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang, jadi buka semata-mata urusan duniawi belaka. Kedua, investasi menurut hukum Islam sangat berbeda dengan pemahaman investasi secara konvensional. Unsur kemaslahatan dunia dan akhirat mempunyai prioritas yang utama, sehingga investasi bertujuan jangka panjang. Sementara spekulasi bertujuan hanya untuk mencari untung dalam jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan orang lain serta sering kali

menggunakan cara-cara yang melanggar rule of the game yang berlaku.

Selain itu walaupun investasi syariah tidak akan luput dari adanya risiko, namun investor merasakan kenyamanan dalam berinvestasi karena tidak adanya unsur riba, maysir (judi), gharar (ketidakpastian). Investasi dilakukan dengan tuntunan fikih, bukan karena keinginan hawa nafsu sebagaimana dilakukan oleh spekulator yang dapat merugikan banyak pihak. Ketiga, hukum Islam mempunyai perspektif yang mendukung terhadap pasar modal syariah.

Dukungan hukum Islam terhadapn aktivitas investasi di pasar modal syariah terlihat dari konsep dasar hukum Islam dalam Al-Qur’an, hadis, fikih dan pendapat para ulama yang mendukung kegiatan pasar modal syariah.

Hadi Peristiwo (2016). IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Tentang

“Analis Minat Investor di Kota Serang Terhadap Investasi Syariah Pada Pasar Modal Syariah”. Hasil penelitian ini adalah Sebagian investor yang berdomisili di Kota Serang berminat untuk berinvestasi syariah pada pasar modal syariah.

Faktor yang signifikan terhadap minatnya investor untuk berinvestasi adalah kehalalan tingkat imbal hasil yang akan diperoleh ketika berinvestasi pada efek-efek syariah. Bagi investor yang tidak berminat pada investasi syariah, lebih dikarenakan oleh faktor kurangnya edukasi dan sosialisasi mengenai efek syariah serta masih terbatasnya instrumen syariah pada pasar modal syariah.

Yussi Septa Prasetia (2017). Mahasiswa Pascasarjana IAIN Ponorogo Program Studi Ekonomi Syariah. Tentang “Implementasi Regulasi Pasar Modal Syariah Pada Sharia Online Trading System (SOTS)”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah diharapkan dengan adanya regulasi pasar modal syariah yang telah diterapkan mampu menjaring minat masyarakat untuk berinvestasi

17

di pasar modal. Selain itu juga mampu meningkatkan kepercayaan investor muslim dalam bertransaksi di pasar modal. Walaupun dalam jangka pendek pergerakan harga saham berfluktuasi akan tetapi jika mampu berfikir jernih dalam jangka panjang pasar modal dapat dijadikan sebagai tempat invetasi yang menguntungkan.

Muhammad Nur Abdi dan Agusdiwana Suarni (2019). Universitas Muhammadiyah Makassar. Tentang “Tingkat Pemahaman Masyarakat Tentang Pasar Modal Syariah di Sulawesi Selatan”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Sulawesi Selatan terhadap produk-produk pasar modal syariah yang ditawarkan, masih kurangnya sosialisasi tentang produk – produk pasar modal syariah sehingga popularitas produk-produk masih kurang dibandingkan dengan produk- produk dari pasar modal konvensional.

Fadilla (2018). Prodi Perbankan Syariah STEBIS IGM Palembang.

Tentang “ Pasar Modal Syariah dan Konvensional”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasar modal syariah efek yang diperdagangkan haruslah dari perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Sedangkan dalam pasar modal biasa tidak ada aturan yang mengatur tentang kegiatan operasional perusahaan.

M. Samsul Haidir (2019). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tentang “ Pengaruh Pemahaman Investasi Dengan Modal Minimal dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Melakukan Investasi Di Pasar Modal Syariah”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pasar Modal Syariah salah satu sarana berinvestasi bagi Mahasiswa yang ingin menggandakan

dananya. Karena dengan melakukan investasi maka seseorang telah belajar bagaimana tata cara mengatur keuanganya sendiri, sebab berinvestasi di pasar modal syariah cukup dengan modal yang terjangkau dan tergolong mudah untuk Mahasiswa. Selain juga perlunya pemahamaan mengenai dunia investasi itu tersendiri dan resiko apa saja yang akan dihadapi ketika telah melakukan sebuah investasi khusunya di investasi pasar modal syariah.

Selain itu, investasi merupakan tempat bagi seseorang untuk belajar mendewasakan dirinya, karena selain bisa mendapatkan ilmu pengetahuan baru dari setiap aspek investasi baik dari segi kelebihan dan kekurangannya.

Elfrida Lasmauhur Purba dan Coki Ahmad Syahwier (2014). Tentang

“Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Mengenai Pasar Modal Di Indonesia”. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan pemahaman mahasiwa mengenai pasar modal jika dibandingkan berdasarkan jurusan. Rata-rata mahasiswa Akuntansi, Manajemen, Ekonomi Pembangunan dan D3 Akuntansi mengaku cukup paham mengenai Pasar Modal di Indonesia. Sedangkan rata-rata mahasiswa D3 Keuangan dan D3 Kesekretariatan mengaku kurang paham mengenai Pasar Modal di Indonesia. Mahasiswa yang paling memahami pasar modal di Indonesia ialah mahasiswa Jurusan Akuntansi diikuti oleh Jurusan Manajemen, Ekonomi Pembangunan, dan D3 Akuntansi. Sedangkan mahasiswa yang tingkat pemahamannya kedua terendah ialah mahasiswa Jurusan D3 Keuangan dan yang terendah adalah D3 Kesekretariatan. Tingkat pemahaman mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengenai pasar modal di Indonesia berada pada kisaran antara kurang paham sampai cukup paham.

19

Desri Yanto, M. Ichsan Siregar (2018). Program Studi Akuntansi Universitas Indo Global Mandiri. Tentang “ Meningkatkan Pemahaman Tentang Pasar Modal dan Menabung Saham Kepada Para Dosen dan Mahasiswa Universitas Indo Global Mandiri”. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pemaparan Bursa Efek Indonesia perwakilan wilayah Sumatra Selatan mengenai pasar modal dan menabung saham dapat meningkatkan pemahaman dan menambah ilmu dari sudut pandang lain selain literature yang biasa dipakai di pembelajaran kelas.

Cipta Isratul Muslih (2019). Tentang “Pemahaman Mahasiswa Tentang Saham Syariah Sebelum Dan Sesudah Berdirinya Galeri Investasi Syariah BEI IAIN Bengkulu Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam”. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Pemahaman mahasiswa mengenai saham syariah sebelum berdirinya Galeri Investasi syariah BEI IAIN Bengkulu disimpulkan tergolong pada pemahaman instruksional (Intructional Understanding) dan berdasarkan indikator pemahaman dari Kennet D. Moore belum memenuhi syarat. Dari ke 4 informan alumni hanya mampu menyatakan ulang teori saham syariah, tidak begitu paham mekanisme transaksi jual beli saham.

Pemahaman mahasiswa tentang saham syariah setelah berdirinya Galeri Investasi syariah BEI IAIN Bengkulu disimpulkan tergolong pada pemahaman rasional (Rational Instruction) dan berdasarkan indikator pemahaman dari Kennet D. Moore telah memenuhi syarat. Dari 15 Informan, 11 diantaranya mampu menyatakan ulang, menyebutkan kreteria,mengklarifkasikan objek, memberikan contoh dan membuktikan bahwa sudah mengaplikasikan teorinya secara langsung. Namun, tidak seluruh informan paham, disimpulkan 4 dari dari 15 informan yang tidak paham dikarenakan mereka kurang rasa

ingin tahu dan terkesan cuek hanya menganggap investasi memenuhi tugas mata kuliah saja.

Dalam dokumen tingkat pemahaman dosen universitas (Halaman 30-35)

Dokumen terkait