• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 12-32

C. Tinjauan Umum Tentang Terapi Relaksasi

Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan

24

inspirasi secara maksimal). (Nurman, 2017). Sebagaimana Allah swt berfirman dalam QS al-An’am/6 :125

ٌَُِّذٌَْٓ ٌَْأ ُ َّاللَّ ِدِشٌُ ًٍََْف ْمَع ْجٌَ َُّّهِضٌُ ٌَْأ ْدِشٌُ ٍَْئَ ۖ ِو َلَْسِ ْلِْن َُِسْذَص ْحَشْشٌَ

ىَهَع َس ْجِّشنا ُ َّاللَّ ُمَع ْجٌَ َكِن َٰزَك ۚ ِءاًََّسنا ًِف ُذَّعَّصٌَ اًََََّأَك اًجَشَح اًقٍَِّض َُِسْذَص ٌَُُِٕي ْؤٌُ َلا ٌٍَِزَّنا

Terjemahnya:

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman” (Kemenag RI, 2019).

Berdasarkan tafsir Jalalain QS al-An’am/6 :125 (Siapa yang Allah swt. hendaki akan diberikan kepadanya petunjuk niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam) dengan cara menyinarkan nur hidayah ke dalam dadanya sehingga dengan sadar ia mau menerima Islam dan mau membuka dadanya lebar-lebar untuk menerimanya. Demikianlah sebagaimana yang telah disebutkan dalam suatu hadis. (Dan siapa yang dikehendaki) Allah swt. (kesesatannya niscaya Allah swt. menjadikan dadanya sesak) dengan dibaca takhfif dan tasydid yakni merasa sempit untuk menerimanya (lagi sempit) terasa amat sempit; dengan dibaca kasrah huruf ra-nya menjadi sifat dan dibaca fathah sebagai mashdar yang diberi sifat dengan makna mubalaghah (seolah-olah ia sedang mendaki) menurut suatu qiraat dibaca yashsha`adu di dalam kedua bacaan tersebut berarti mengidgamkan ta asal ke dalam huruf shad (al-Maḥallī & al-Suyūṭī, 2014)

Menurut qiraat lainnya dengan dibaca sukun huruf shad-nya (ke langit) apabila iman dipaksakan kepadanya karena hal itu terasa berat sekali baginya. (Begitulah) sebagaimana kejadian itu (Allah swt.

menimpakan siksa) yakni azab atau setan, dengan pengertian azab atau

setan itu menguasainya (kepada orang-orang yang tidak beriman). (al- Maḥallī & al-Suyūṭī, 2014)

2. Mekanisme Terapi Relaksasi Napas Dalam

Pada penelitian (Masud, 2009) dalam (Masnina & Setyawan, 2018) dengan melakukan teknik relaksasi napas dalam dapat membuat darah didalam tubuh penuh oleh oksigen yang dipompa oleh jantung menuju aorta, arteri, artehola memasuki mikrosirkulasi dari artehola menuju thorougfare chanels lalu kecabang kapiler yang dikendalikan oleh precapillary sphincter. Hampir semua darah dari arteri menuju ke vena cava melalui mikrosirkulasi, namun pada keadaan tertentu darah dapat langsung dari arteriola menuju ke venula melauli pintas (shunt) arteri-venula. Kapiler sebagai tempat pertukaran sat gizi dan hasil akhir metabolisme dengan ektravaskuler dan selanjutnya dengan intra sel.

3. Penatalaksanaan Terapi Relaksasi Napas Dalam a. Ciptakan lingkungan yang tenang

b. Usahakan tetap rileks dan tenang

c. Menarik napas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3

d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks.

e. Anjurkan bernapas dengan irama normal 3 kali

f. Menarik napas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut

g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

h. Usahakan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam.

(Kuswaningsih, 2020)

4. Manfaat Terapi Relaksasi Napas Dalam

26

Manfaat terapi relaksasi napas dalam yaitu meningkatkan saturasi oksigen, memperbaiki keadaan oksigenasi dalam darah dan membuat tubuh menjadi rileks. (amalia, 2014 dalam (Ariyanti & Yulianti, 2020)) Pada penelitian yang dilakukan (Laili & Endang, 2017) relaksasi napas dalam efektif digunakan untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil, meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efsisiensi batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional.

Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena kecemasan. Mengelola dirinya dengan menjaga ketenangan emosi. Ketenangan emosi diperlukan agar seseorang memiliki waktu untuk melihat suatu situasi yang sedang dialami dengan menggunakan sudut pandang yang lebih positif.

Ketenangan emosi bisa terwujud dalam keadaan rileks. (Mawardika et al., 2020)

D. Tinjauan Umum Tentang Aromaterapi Lavender 1. Definisi Aromaterapi Lavender

Aromaterapi adalah terapi komplementer dalam praktek keperawatan dan menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk mengurangi masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup misalnya mencium lavender yang mampu meningkatkan gelombang-gelombang alfa dalam otak dan membantu merasa rileks.

(Taukhit, 2018).

Aromaterapi lavender adalah suatu perawatan tubuh atau penyembuhan penyakit dengan menggunakan minyak esensial (essential oil). (Kusyati et al., 2018). Sebagaimana Allah swt. berfirman dalam QS Abasa/80 :24-32

ِِّياَعَط ىَنِا ٍَُسَِْ ْلاا ِشُظٍَُْْهَف

ٕٗ

اََّا اًبَّص َءاًَْنا اَُْبَبَص َض ْسَ ْلاا اَُْقَقش َّىُث ٕ٘

َّقَش اًّبَح آٍَِْف اَُْحَبََْاَف ٕٙ

اًب ْضَقَٔ اًبَُِعَٔ ٕ2 ًلَ ْخَََٔ إًَُحٌَّْصَٔ ٕ2

ٕ2

اًبْهُغ َقِئاَذَحَٔ

اًّبَأَ ًةَِٓكَفَٔ ٖٓ

ْىُكًَِعََْ ِلأَ ْىُكَن اًعَحَي ٖٔ

ٖٕ

Terjemahnya:

(24) Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya (25) Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit)

(26) Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya (27) Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu

(28) Anggur dan sayur-sayuran (29) Zaitun dan kurma

(30) Kebun-kebun (yang) lebat

(31) Dan buah-buahan serta rumput-rumputan

(32) Untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.

(Kemenag RI, 2019).

Berdasarkan tafsir Quraish Shihab QS Abasa/80 :24-32.

Hendaknya manusia merenungkan, bagaimana Kami mengatur dan menyediakan makanan yang mereka butuhkan (Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2019).

2. Kandungan Aromaterapi Lavender

Aromaterapi lavender memiliki kandungan linalool dan linalyl acetat, yang berefek sebagai analgetik yang dapat membuat seseorang menjadi tenang. (Snow et al, 2004) dalam (Henniwati et al., 2022) Aromaterapi lavender efektif menurunkan tekanan darah karena mengandung linalyl asetat, 1,8-cineol, linalool, ci-icimene. Trans- ocimene, 3-octanone, a-pinene, caryophyllene, merol, borneol, terpinen- 4-ol, dan lavaendulyl asetat. Zat-zat tersebut akan merangsang

28

hipotalamus untuk merangsang vasomotor di bagian medial. Rangsangan tersersebut kemudian akan disampaikan ke nucleus motorik dorsalis saraf vagus. Saraf vagus akan menyampaikan impuls parasimpatis ke jantung sehingga terjadi penurunan frekuensi jantung dan kontraktilitas jantung. (Guyton, 2007) dalam (Kartika, 2018)

3. Mekanisme Aromaterapi Lavender

Intervensi aromaterapi lavender jika dilakukan teratur bisa menurunkan tekanan darah, intervensi ini efektif untuk menurunkan tekanan darah dengan frekuensi pemberian intervensi 3-5 kali seminggu dengan lama intervensi 10-15 menit sekali pemberian intervensi (Indah, 2014) dalam (Pujiati & Putri, 2018). Pemberian terapi dengan aroma terapi lavender selama 10 menit dapat mempengaruhi sistem kerja limbik dengan memberikan efek relaksasi sehingga membuat jantung tidak perlu bekerja lebih cepat untuk memompa darah keseluruh tubuh yang kemudian dapat menurunkan tekanan darah pada responden. Pada saat aromaterapi lavender dihirup, molekul akan mudah menguap dan membawa unsur aromatik yang terkandung kepuncak hidung dimana silia-silia muncul dari sel-sel reseptor. Apabila molekul-molekul menempel pada silia, maka suatu pesan elektro kimia akan ditransmisikan melalui saluran olfaktori kedalam sistem limbik yang akan merangsang memori dan respon emosional seseorang. Hipotalamus yang berperan sebagai regulator memunculkan pesan yang harus disampaikan ke otak. Pesan yang diterima yang menyebabkan perasaan tenang dan rileks serta dapat memperlancar aliran darah dan menurunkan kerja jantung. (Pujiati & Putri, 2018)

4. Manfaat Aromaterapi Lavender

Manfaat pemberian aromaterapi lavender bagi seseorang adalah dapat menurunkan kecemasan, nyeri sendi, tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik, dan mengatasi gangguan tidur (insomnia), stress dan meningkatkan produksi hormon melatonin dan seretonim (Anggraeni et al., 2017).

E. Teori keperawatan

Terkait dengan penelitian yang dilakukan yaitu pengaruh terapi relaksasi napas dalam terhadap pencegahan hipertensi pada ibu hamil, erat kaitannya dengan teori salah satu pakar keperawatan yang membahas tentang bagaimana kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri dengan melakukan terapi secara mandiri untuk meningkatkan derajat hidupnya.

Seorang pakar keperawatan Dorothea Elizabeth Orem mengemukakan tentang “Self Care Defisit Theory ” bahwa untuk melakukan proses asuhan keperawatan maka harus dengan keyakinan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan pada dirinya sendiri sehingga akan membantu individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Demikian dalam teori self care ini terdapat teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu teori therapeutic self care demand yaitu terapi yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan sesuai dengan metode yang valid, dimana perawatan diri dilaksanakan karena adanya masalah pada kesehatan dengan tujuan mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.

(Risnah, 2018).

Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara kesehatan serta kesejahteraannya. Teori ini kemudian lebih

30

dikenal sebagai self-care deficit theory yang meliputi 3 hubungan konstruksi teori yaitu:

1. Teori self care

Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang the nepeutic sesuai dengan kebutuhan perawatan diri sendiri merupakan suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara berulang sesuai dengan keadaan dan keberadaannya, keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. (Risnah, 2018)

2. Teori self care deficit

Teori ini merupakan inti dari teori umum orem. Menurutnya area kerja perawat adalah membina dan mempertahankan hubungan terapeutik antara perawat dan pasien, menentukan kapan seseorang membutuhkan bantuan atau pertolongan, memperhatikan respon pasien, memberi pertolongan langsung kepada individu dan keluarga serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain. (Risnah, 2018)

3. Teori Nursing System

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan “Self Care” pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing System direncanakan berdasatkan kebutuhan self care dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas self care. (Risnah, 2018)

F. Kerangka Teori

Bagan 1.1 Kerangka Teori

Hipertensi Pada Kehamilan

Aromaterapi Lavender Terapi Relaksasi Nafas Dalam

Teori Keperawatan Self care (perawatan diri sendiri).

Dorothea E.Orem a. Nursing Agensi b. Self care agensi

c. Self care.(Risnah, 2018) Manfaat Relaksasi Nafas Dalam

Meningkatkan saturasi oksigen, memperbaiki keadaan oksigenasi dalam darah dan membuat tubuh menjadi rileks, mengurangi kecemasan dan stress baik secara fisik maupun emosional (Ariyanti

& Yulianti, 2020).

Manfaat Aromaterapi Lavender Menurunkan kecemasan, nyeri sendi, tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik, dan mengatasi gangguan tidur (insomnia), stress dan meningkatkan produksi hormon melatonin dan seretonim (Anggraeni et al., 2017)

Hipertensi pada kehamilan adalah peningkatan tekanan persisten pada pembuluh darah arteri, biasa dijumpai pada ibu hamil yang ditandai dengan peningkatan sebesar 15 mmHg untuk tekanan diastolik dan 30 mmHg untuk tekanan sistolik (Arikah et al., 2020).

Faktor Penyebab

Gradivitas, umur, riwayat hipertensi, status stres, penambahan berat badan, obesitas, dukungan keluarga, konsumsi makanan cepat saji dan paparan Asap Rokok (Basri et al., 2018)

Klasifikasi Hipertensi Pada Kehamilan a. Pre-eklamsia eklampsia

b. Hipertensi Kronis

c. Hipertensi kronis disertai pre-eklampsia d. Hipertensi gestasional. (Sugiarsih &

Solihah, 2021)

Penatalaksanaan

Dampak Hipertensi Pada Kehamilan Pertumbuhan janin yang tidak sempurna, kelahiran premature, lahir dengan berat badan rendah dan bahkan kematian ibu dan bayi. (Ariyanti & Yulianti, 2020)

32

G. Kerangka Konsep

Bagan 1.2 Kerangka Konsep Keterangan :

: Pengaruh indikator

: Hubungan

: Tidak diteliti

Terapi Relaksasi Nafas Dalam

dengan Aroma Terapi Lavender Pencegahan Hipertensi

1. Gradivitas 2. Umur

3. Riwayat hipertensi 4. Status stres 5. Penambahan BB 6. Obesitas

7. Dukungan Keluarga 8. Konsumsi Makanan

Cepat Saji

9. Paparan Asap Rokok

Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel counfonding

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian bertujuan untuk gambaran penelitian, membuat rancangan dan teknik yang akan digunakan dalam mengumpulkan dan mengolah data serta melakukan analisis untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan pada rumusan masalah (Nursalam, 2017). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre experiment design menggunakan desain one group pre and post test.

Pre test Treatment Post Test

O1 X O2

Keterangan :

O1:Tekanan darah ibu hamil sebelum diberikan intervensi relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender.

X: Intervensi relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender pada ibu hamil.

O2: Tekanan darah ibu hamil setelah diberikan intervensi relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Samata Kab. Gowa.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Mei-22 Juni 2022.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan atau kontrol kehamilan di Puskesmas Samata. Total populasi dalam penelitian ini adalah 77 ibu hamil. Kriteria inklusi penelitian ini sebagai berikut:

1. Usia kehamilan berada ≥ 20 minggu 2. Mengalami kecemasan ringan-sedang

34

3. Tidak mempunyai penyakit komplikasi

4. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu:

1. Tekanan darah diatas angka 160/90 mmHg bahkan lebih 2. Objek pindah domisili.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak acak. Dalam pengambilan sampelnya, peneliti telah menetapkan ciri-ciri tertentu terlebih dahulu terhadap objek yang akan dijadikan sampel, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan jumlah sampel secara keseluruhan adalah 15 sampel.

Jumlah ibu hamil yang dropout 62 ibu hamil. alasan dropout sebagai berikut 37 tidak bersedia menjadi responden, 12 melahirkan, 8 ibu hamil nomor handphone tidak bisa dihubungi, 4 pindah domisili, dan 1 usia kehamilan < 20 minggu.

D. Cara Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan melalui dua tahapan yaitu pengambilan data awal dan penelitian. Pengumpulan data awal dilakukan dengan:

1. Dilakukan analisis artikel untuk menentukan masalah penelitian 2. Melakukan pendataan awal jumlah ibu hamil di puskesmas Samata.

3. Memasukkan surat izin penelitian di puskesmas Samata, setelah mendapatkan izin peneliti melakukan identifikasi calon responden sesuai kriteri inklusi dan eksklusi.

4. Menjelaskan kepada responden sesuai dengan etika penelitian dan memberikan lembar persetujuan.

5. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan kunjungan rumah terhadap responden yang telah dipilih sesuai dengan kriteria inklusif dan eksklusi sebagai sampel untuk diberikan intervensi relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender.

Adapun jenis data dalam penelitian ini antara lain:

1. Data primer

Data primer adalah yang diperoleh langsung dari hasil pengisian lembar kuesioner responden berupa nama, umur,paritas dan pendidikan.

2. Data sekunder

Data-data yang diambil sebagai bahan untuk melengkapi penyusunan skripsi di buku laporan/ kunjungan ibu hamil di puskesmas Samata.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan intervensi pada ibu hamil. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi untuk mengontrol pengaruh intervensi yang diberikan, lembar skrining kecemasan yaitu Hamilton rating Scale For Anxiety (HRS-A). Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah responden adalah tensimeter atau sfigmomanometer dan difusser aromaterapi. Intervensi dilaksanakan selama 3x dalam seminggu selama 1 bulan sessuai Standar Operasional Praktek (SOP) yang telah ditetapkan

F. Langkah Pengolahan Data

Pengelolaan data melalui beberapa proses menurut (Setiadi, 2007) yaitu :

1. Editing

Setelah tabel observasi terkumpul dilakukan pengecekan data, tujuannya untuk mengecek keutuhan kesinambungan dan konsistensinya.

36

2. Coding

Tujuan pengkodean adalah agar data dapat ditelusuri, yaitu menyederhanakan semua jawaban terhadap data dengan memberikan simbol/kode berupa angka dan huruf pada nomor variabel daftar pertanyaan.

Tabel 3.1 Coding

No Karakteristik Kode

1. Umur

Beresiko <19 atau >35 Tidak beresiko 20-35

1 2 Pendidikan

SMP SMA/SMK Perguruan tinggi

1 2 3 2. Paritas

Beresiko (1 dan >3 anak) Tidak beresiko (2-3 anak)

1 2

3. Tabulasi data

Mengelompokkan data ke dalam tabel, kemudian melakukan analisis statistik data melalui perhitungan dan menjumlahkan hasil perhitungan tersebut.

G. Analisa Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS untuk melakukan analisis data dengan uji univariat dan bivariat. Uji univariat dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan menggunakan uji t berpasangan. Jika data tersistribusi normal dan jika tidak tersistribusi normal maka digunakan Wilcoxon Signed Ranks Test. Analisis univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, nilai minimum, nilai maksimum, rerata atau median dan standar deviasi. Variabel yang dianalisis secara univariat adalah umur, pendidikan, paritas. Hasil analisa data tersebut akan dibahas secara ilmiah dengan penguatan literature dan artikel yang tersedia.

H. Etika penelitian

Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penilitian, oleh karena itu sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kebidang keperawatan. Penelitian ini hanya melibatkan responden yang mau terlibat saja secara sadar bukan adanya paksaan.

Penelitian ini telah lulus uji komite etik dari Komite Etik Penelitian Kesehatan FKIK UIN Alauddin Makassar dengan nomor etik:

No.C.85/KEPK/FKIK/IV/2022 selain itu peneliti juga menerapkan prinsip- prinsip etik dalam melakukan penelitian ini gunanya untuk melindungi responden dari berbagai kekhawatiran dan dampak yang timbul selama kegiatan penelitian (Nursalam, 2014) yaitu:

1. Informed Consent (Persetujuan Responden)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian, jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak-hak responden.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Anomity adalah tindakan untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, sehingga pada kuesioner responden hanya akan diminta untuk memberikan kode/inisial yang merupakan huruf awalan dari nama responden. Contoh (Ny.A).

3. Beneficience (manfaat)

Dalam sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi subjek penelitian jika subjek penelitian

38

mengetahui tingkat kecemasan yang mereka alami maka subjek penelitian dapat mencegah terjadinya peningkatan kecemsan dengan berbagai cara. Penelitian ini memiliki resiko sangat rendah karena pada penelitian ini hanya diberikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner dan tidak dilakukan perlakuan ataupunn uji coba.

4. Confidentially (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian, yang tidak termasuk data yang dibutuhkan peneliti tidak akan dipresentasikan pada saat hasil serta kuesioner yang sudah digunakan peniliti mengukur kecemasan melalui responden akan dihilangkan setelah selesai presentasi hasil.

39 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Puskesmas Samata Kabupaten Gowa

Puskesmas Samata berada di wilayah kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa yang dibangun pada tahun 1987 dan memiliki luas wilayah kerja sebesar 755,61 km2. Wilayah kerja Puskesmas Samata, kelurahan Romang Polong, kelurahan Paccinongan, kelurahan Tamarunang, kelurahan Romang Polong, kelurahan Paccinongan, kelurahan Tamarunang, kelurahan Bonto Ramba, dan kelurahan Mawang.

Puskesmas Samata memiliki batas wilayah yakni sebelah utara yaitu Kota Makassar, sebelah timur terdapat kecamatan Pattalasang dan kecamatan Bonto Marannu, sebelah barat yaitu kelurahan Tombolo dan sebelah selatan adalah kecamatan Palangga.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Samata pada tahun 2021 berjumlah 60.668 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 30.657 orang. Penduduk di sekitar wilayah kerja Puskesmas Smaata mayoritasnya itu beragama islam dan masing-masing memiliki mata pencaharian bervariasi anatara PNS, guru, wiraswasta dan buruh. Namun sebagian besar didominasi oleh wiraswasta. (Data sekunder PKM Samata, 2021)

2. Visi dan Misi Puskesmas Samata Kabupaten Gowa

Visi: Terwujudnya masyarakat mandiri dan peduli kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Samata

40

Misi:

1) Menyelenggaraakan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Samata

2) Menciptakan pola hidup bersih dan sehat

3) Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat melauli pembentukan dan pembinaan UKBM yang sesuai situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat setempat. (Data sekunder Puskesmas Samata) B. Hasil Penelitian

Penelitian ini tentang Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata yang telah dilakukan pada tanggal 17 Mei-22 Juni 2022.

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil sebanyak 15 orang . Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Pre Experiment Design menggunakan desain one group pre and post test.

1. Analisis Univariat

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Sumber: Data Primer,2022

Tabel 4.1 menggambarkan bahwa jika dari segi umur, sebagian responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berumur 20-35 (93,3%) 14 responden, kemudian berumur <20 atau >35 tahun (6,7%) sebanyak 1 responden. Pendidikan mayoritas sedang yaitu SMA/SMK

Umur Frekuensi Persentase%

Beresiko <20 atau >35 Tidak beresiko 20-35

1 14

6.7%

93,3%

Pendidikan SMP SMA/SMK Perguruan tinggi

4 10

1

26.7%

66.7%

6,7%

Paritas

Beresiko (1 dan >3 anak) Tidak beresiko (2-3 anak)

11 4

73,3%

26,7%

berjumlah 10 responden (66,7%), pendidikan rendah SMP dengan jumlah 4 responden (26,7%) pendidikan tinggi yaitu perguruan tinggi 1 responden (6,7%). Mayoritas paritas responden ialah beresiko (1 dan >3 anak) paritas 1 dengan jumlah responden 11 (73.3%) dan dengan paritas tidak beresiko berjumlah 4 responden (26.7%).

2. Analisis Bivariat

a. Pengaruh Terapi Relaksasi Napas Dalam Dengan Aromaterapi Lavender Di Puskesmas Samata

Lembar observasi yang berisi catatan lengkap pemeriksaan tekanan darah ibu hamil selanjutnya di uji normalitas untuk menentukan apakah data terdistribusi normal atau tidak normal.

Setelah dilakukan uji normalitas didapatkan hasil data tidak terdistribusi normal dengan melihat shapiro wilk dengan jumlah responden di bawah 50 orang, sehingga peneliti menggunakan uji wilcoxon untuk mengolah data penelitian yang telah didapatkan.

Tabel 4.2

Pengaruh Terapi Relaksasi Napas Dalam Dengan Aromaterapi Lavender (n=15)

PKM TD Median (mmHg) Minimum-

Maksimum (mmHg)

Samata Pre Post Pre Post

Sistol 120 117 120-

125

113- 122

Diastol 80 78 63-114 76-85

Pada tabel 4.2 menunjukkan adanya perbedaan antara tekanan darah sebelum dan setelah dilakukan intervensi relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender yang diberikan pada ibu hamil. Berdasarkan pre test dan post test yang dilakukan pada ibu hamil didapatkan hasil pre test tekanan darah pada responden yaitu 120/80 mmHg dan hasil post test tekanan darah yaitu 117/78 mmHg. Hal ini menunjukkan adanya perubahan tekanan darah

Dokumen terkait