• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi pada Ibu Hamil di Puskesmas Samata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi pada Ibu Hamil di Puskesmas Samata"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RELAKSASI NAPAS DALAM DENGAN AROMATERAPI LAVENDER DALAM PENCEGAHAN HIPERTENSI

PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SAMATA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

ANDI IKA ROSITA NIM: 70300118063

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022

(2)

i

(3)

ii

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan hidayah-Nya yang selalu tercurahkan dan tiada henti diberikan kepada hamba- Nya, serta selawat dan salam juga tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw., beserta keluarga, sahabat dan teman-teman seperjuangan. Merupakan suatu kehormatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.”

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi syarat meraih gelar pendidikan strata satu (S1) Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Tahun Akademik 2022. Selesainya penulisan skripsi penelitian ini penulis berharap ada banyak manfaat yang dapat diambil, bahwa tulisan-tulisan dalam penelitian ini akan menebarkan suara-suara kebermanfaatan yang akan terus memenuhi kepala kaum-kaum intelektual.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua bapak saya Andi Pasamangi dan ibu saya Andi Nurhayati atas penjagaannya, doanya dan segala hal baik yang menghantarkan penulis pada tahap ini, juga tidak lupa ucapan terima kasih kepada pembimbing yang senantiasa mengarahkan dengan penuh kesabaran pada mahasiswanya yang sangat fakir ilmu dan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A., Ph.D. Selaku Rektor UIN Alauddin Makassar beserta seluruh staf dan jajarannya.

2. Dr. dr. Syatirah Jalaludin, Sp.A., M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, pimpinan fakultas sejajaran, serta Staf Akademik yang telah membantu administrasi penulis.

(4)

iii

3. Dr. Muh. Anwar Hafid, S.Kep., Ns., M.Kes. Selaku ketua jurusan keperawatan dan Dr Hasnah S.Sit., S.Kep., Ns., M.Kes. Selaku sekertaris jurusan keperawatan beserta Staf dan Dosen atas ilmu yang telah diberikan sehingga dapat membantu penulis menyelesaikan skripsi penelitian ini.

4. Dr Hasnah, S.Sit., S.Kep., Ns., M.Kes. Selaku pembimbing I dan Syamsiah Rauf, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku pembimbing II atas segala bimbingan, arahan dan bantuannya sehingga penulis mampu merampungkan skripsi penelitian ini.

5. Huriati, S.Kep., Ns., M.Kes. Selaku penguji I dan Dr. Muhammad Irham, S.Th.I., M.Th.I. Selaku penguji II karena telah meluangkan waktu untuk memberikan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikian skripsi penelitian ini sehingga penelitian ini dapat menjadi penelitian yang berkualitas dan komprehensif.

6. Drg. Rahmawati Djalalil selaku Kepala Puskesmas Samata, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan pengambilan data awal dan melakukan penelitian.

7. Seluruh dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar khususnya jurusan Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmu bagi penulis selama proses pembelajaran.

8. HMJ Keperawatan yang telah memberikan wadah dalam pengembangan intelektual yang bertujuan untuk menciptakan pribadi yang bertanggung jawab.

9. Kepada teman-teman mahasiswa jurusan Keperawatan (F18ROSA) dan teman-teman mahasiswa seperjuangan yang tak pernah lelah memberikan motivasi, waktu dan ilmu dalam menghadapi tantangan hidup yang ada di dunia kampus.

(5)

iv

10. Last but not least, I wanna thank me for beliving in me, I wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me having no days off, I wanna thank me never quiting, for just being me at all times.

Akhir kata penulis mengucapkan permohonan maaf atas segala kesalahan yang mungkin saja terjadi. Bahwa kesalahan tersebut murni dari penulis sebagai manusia dan segala hal positif serta yang bermanfaat dalam tulisan ini datangnya dari Allah swt. Penulisnya sangat berkenan menerima kritik dan saran untuk melengkapi penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Makassar, 25 Juni 2022 Penulis,

Andi Ika Rosita NIM: 70300118063

(6)

v DAFTAR ISI SAMPUL

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... ..1-11 A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Hipotesis ... 5

D. Definisi Operasional ... 5

E. Kajian Pustaka ... 7

F. Tujuan Penelitian ... 10

G. Kegunaan Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12-32 A. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi ... 12

1. Definisi Hipertensi ... 12

2. Klasifikasi Hipertensi ... 12

3. Patofisiologis Hipertensi ... 13

B. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi Dalam Kehamilan... 13

1. Definisi Hipertensi Pada Kehamilan ... 13

2. Klasifikasi Gangguan Hipertensi Kehamilan ... 16

3. Faktor-Faktor Penyebab Hipertensi Pada Ibu Hamil ... 17

4. Dampak Hipertensi Pada Kehamilan ... 23

C. Tinjauan Umum Tentang Terapi Relaksasi ... 23

1. Definisi Terapi Relaksasi Nafas Dalam ... 23

2. Mekanisme Terapi Relaksasi Nafas Dalam ... 25

3. Penatalaksanaan Terapi Relaksasi Nafas Dalam... 25

4. Manfaat Terapi Relaksasi Nafas Dalam ... 26

(7)

vi

D. Tinjauan Umum Tentang Terapi Aroma Lavender ... 26

1. Definisi Aromaterapi Lavender... 26

2. Kandungan Aromaterapi Lavender ... 27

3. Mekanisme Aromaterapi Lavender ... 28

4. Manfaat Aromaterapi Lavender ... 28

E. Teori Keperawatan ... 29

F. Kerangka Teori ... 31

G. Kerangka Konsep ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33-38 A. Desain Penelitian ... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

C. Populasi dan Sampel ... 33

D. Cara Pengumpulan Data ... 34

E. Instrumen Penelitian ... 35

F. Langkah Pengelolaan Data ... 35

G. Analisa Data ... 36

H. Etika Penelitian ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39-53 A. Gambaran Umum Lokasi ... 39

B. Hasil Penelitian ... 40

C. Pembahasan ... 44

D. Keterbatasan Penelitian ... 53

E. Rekomendasi ... 53

BAB V PENUTUP ... 54-55 A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

KEPUSTAKAAN ... 56

LAMPIRAN- LAMPIRAN ... 62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 80

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Definisi Operasional ... 7

Tabel 1.2 Kajian Pustaka... 8

Tabel 2.1Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi menurut JNC VII ... 17

Tabel 3.1 Coding ... 36

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 40

Tabel 4.2 Pengaruh Terapi Relaksasi Napas Dalam Dengan Aromaterapi Lavender (n=15) ... 41

Tabel 4.3 Tekanan darah sebelum dan setelah terapi relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender ... 42

Tabel 4.4 Perbedaan Pre dan Post Intervensi Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi (n=15) ... 43

Tabel 4.5 Hasil uji Wilcoxon Pre dan Post Intervensi Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender Dalam Pencegahan Hipertensi (n=15) ... 43

(9)

viii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Teori ... 31 Bagan 1.2 Kerangka Konsep ... 32

(10)

ix ABSTRAK Nama : Andi Ika Rosita

Nim : 70300118063

Judul : Pengaruh Relaksasi Napas Dalam Dengan Aromaterapi Lavender Dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata

Hipertensi pada kehamilan adalah masalah kesehatan yang terjadi disebabkan oleh peningkatan tekanan darah ≥140/90 mmHg pada wanita hamil selama masa kehamilan. Hipertensi pada kehamilan terjadi pada 5% dari semua kematian ibu. Di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi. Namun hipertensi dalam kehamilan proporsinya semakin meningkat. Lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan terutama preeklamsia-eklamsia.

Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya pengaruh relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender dalam pencegahan hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Samata. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pre experiment Design menggunakan desain one group pre and post test. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.

Sampel yang diperoleh sebanyak 15 orang yang memenuhi kriteria inklusi.

Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon.

Hasil penelitian statistik dengan Uji Wilcoxon menunjukkan p-value=

0,001 < 0,05 adanya pengaruh relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender dalam pencegahan hipertensi pada ibu hamil dengan tekanan darah sistolik dan diastol megalami penurunan hingga 3mmHg .

Kesimpulan dari penelitian yakni terdapat pengaruh terapi relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender dalam pencegahan hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Samata. Rekomendasi pada penelitian ini diharapkan relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender dalam pencegahan hipertensi pada ibu hamil dapat dijadikan intervensi alternatif dan inovasi pada asuhan keperawatan.

Kata Kunci : Relaksasi napas dalam, Aromaterapi Lavender, Hipertensi Pada Ibu Hamil

(11)

x ABSTRACT Nama : Andi Ika Rosita

Nim : 70300118063

Judul : The Effect of Deep Breathing Relaxation with Lavender Aromatherapy in Preventing Hypertension in Pregnant Women at Samata Health Center

Hypertension in pregnancy is a health problem that occurs due to an increase in blood pressure of 140/90 mmHg in pregnant women during pregnancy.

Hypertension in pregnancy occurs in 5% of all maternal deaths. In Indonesia, it is still dominated by three main causes, namely bleeding, hypertension in pregnancy, and infection. However, the proportion of hypertension in pregnancy is increasing.

More than 25% of maternal deaths in Indonesia in 2013 were caused by hypertension in pregnancy, especially preeclampsia-eclampsia.

This study aims to determine the effect of deep breathing relaxation with lavender aromatherapy in preventing hypertension in pregnant women at the Samata Health Center. This research is a quantitative research with a pre- experimental research design. Design using a one group pre and post test design.

The sampling technique used purposive sampling technique. The samples obtained were 15 people who met the inclusion criteria. Collecting data using observation sheets. Data analysis using Wilcoxon test.

The results of statistical research using the Wilcoxon test showed p-value

= 0.001 < 0.05 the effect of deep breathing relaxation with lavender aromatherapy in preventing hypertension in pregnant women with systolic and diastolic blood pressure decreased up to 3mmHg.

The conclusion of the study is that there is an effect of deep breathing relaxation therapy with lavender aromatherapy in preventing hypertension in pregnant women at the Samata Health Center. The recommendation in this study is that deep breathing relaxation with lavender aromatherapy in the prevention of hypertension in pregnant women can be used as an alternative intervention and innovation in nursing care.

Keywords: Deep breathing relaxation, Lavender Aromatherapy, Hypertension in Pregnant Women

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hipertensi pada kehamilan merupakan penyakit tidak menular penyebab kematian maternal. Hal ini menjadi masalah yang urgent untuk segera diatasi. Hipertensi pada kehamilan sering terjadi dan merupakan penyebab utama kematian ibu melahirkan, serta memiliki efek serius lainnya saat melahirkan. Hipertensi pada kehamilan adalah masalah kesehatan yang terjadi disebabkan oleh peningkatan tekanan darah ≥140/90 mmHg pada wanita hamil selama masa kehamilan (Oksantika, 2020).

Berdasarkan data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) pada tahun 2011-2012 menyatakan bahwa sepertiga penduduk dewasa di Amerika Serikat adalah penderita hipertensi, hampir separuhnya tidak terkontrol (Sutters, 2017). Pada tahun 2012 kasus hipertensi berjumlah 839 juta kasus dan diperkirakan akan semakin meningkat pada tahun 2025 sekitar 29% dari total penduduk dunia.

Pada tahun 2013 berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa sekitar satu milyar orang penduduk dunia menderita hipertensi dan angka tersebut akan semakin meningkat pada tahun- tahun berikutnya. Prevalensi hipertensi juga meningkat di negara-negara Afrika sebesar 46% dan lebih rendah di negara maju sebesar 35% (WHO, 2013) dalam (Alatas, 2019).

Insidensi hipertensi meningkat 10% pada umur 30 tahun dan meningkat 30% pada umur 60 tahun. Hipertensi pada kehamilan terjadi pada 5% dari semua kehamilan (Karthikeyan, 2015) dalam (Alatas, 2019). Di Amerika Serikat angka kejadian kehamilan dengan hipertensi mencapai 6- 10%, dimana terdapat 4 juta wanita hamil dan diperkirakan 240.000

(13)

2

diantaranya disertai hipertensi setiap tahun. Dalam lingkup kawasan Asia selatan dan Afrika, kasus AKI sekitar 86% (Malha, 2018).

AKI di Indonesia berada diurutan pertama diantara negara lain yang berada di Asia Tenggara yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019, AKI mencapai 289.000 dan 80% kematian ibu hamil disebabkan karena terjadi perdarahan (25%), hipertensi pada ibu hamil (12%) dan partus macet (8%) (Arikah et al., 2020). Menurut Sumber Data dan Informasi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2014, AKI di Indonesia akibat kehamilan, persalinan, dan nifas mengalami peningkatan sejak 2012, yaitu dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dimana angka tersebut masih jauh dari target SDG’s 2015-2030 yaitu 70/100.000 kelahiran hidup yang didalamnya termasuk penurunan AKI akibat HDK.

Kementrian Kesehatan, menyebutkan bahwa kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. Namun HDK proporsinya semakin meningkat. Lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh HDK terutama preeklamsia-eklamsia (Hasnah et al., 2021).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa, hipertensi pada kehamilan berada di urutan ke dua dengan jumlah 27,1% pada tahun 2013 dimana kematian terbesar pada ibu masih disebabkan oleh perdarahan (Andriyani et al., 2021). Dari jumlah kasus ini diperoleh paling banyak di provensi Sulawesi Tengah 24,3% disusul provinsi Sumatra Selatan 18,0% dan provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 sebanyak 12,2% (Nurjanna et al., 2018).

Di Sulawesi Selatan, masih ada 6 kabupaten yang jumlah AKI diatas 100 per 100.000 kelahiran hidup (Hasnah et al., 2021). Untuk wilayah

(14)

kabupaten Gowa, berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Samata terdapat 35 ibu hamil yang mengalami hipertensi yang berasal dari berbagai kelurahan diantarannya kelurahan romang polong, paccinongan, tamarunang dan mawang.

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa sangat diperlukan langkah pencegahan yang cepat dan tepat untuk menekan peningkatan AKI di Indonesia. Dalam bidang farmakologis telah dilakukan berbagai upaya diantaranya pemberian obat antihipertensi yang diberikan dengan kombinasi atau monoterapi. Golongan obat antihipertensi yang dianjurkan adalah diltiazem.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ((Amri, 2015); (Odigboegwu et al., 2018); (Hadad et al., 2019)) menunjukkan masih ditemukannya ketidaktepatan obat dan dosis. Pemilihan obat-obatan selama kehamilan harus mempertimbangkan antara rasio manfaat yang lebih besar daripada risiko bagi ibu. Pemberian terapi antihipertensi yang tidak tepat dapat saja menyebabkan risiko hipotensi ataupun potensi efek samping pada janin yang dapat mengakibatkan kematian. Pada penelitian tersebut juga ditemukan ketidaktepatan pemilihan obat sebesar 11,29%.

Selain menggunakan teknik farmakologis, juga dapat dilakukan langkah pencegahan dengan teknik non farmakologis. Menurut penelitian ((Susilo & Wulandari, 2011); (Restiany et al., 2020); non farmakologis tidak memiliki efek samping bagi yang melakukannya dalam penggunaan jangka panjang dan lebih aman dilakukan. Keuntungan terapi non farmakologis juga dapat digunakan kapanpun dan dimana pun. Pencegahan dalam bidang non farmakologis yang dapat dilakukan adalah terapi relaksasi nafas dalam dengan kombinasi aroma terapi lavender.

(15)

4

Relaksasi nafas dalam memiliki keuntungan tersendiri karena dapat dilakukan secara mandiri, murah dan relatif mudah dilakukan, tidak membutuhkan waktu lama (Pujiati & Putri, 2018). Pencegahan hipertensi pada ibu hamil dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam memiliki manfaat yaitu meningkatkan saturasi oksigen, memperbaiki keadaan oksigenasi dalam darah dan membuat kondisi tubuh menjadi rileks (Amalia, 2014; (Asramila et al., 2018). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh ((Aalami et al., 2016); (Pal et al., 2019)) bahwa relaksasi napas dalam efektif menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik selama kehamilan dan efektif menurunkan insiden komplikasi terkait kehamilan.

Sedangkan aromaterapi lavender merupakan pemberian minyak esensial yang diekstrak dari tanaman lavender yang diberikan dengan cara inhalasi. Berdasarkan penelitian ((Aprianti, Suhartono & Ngadiyono, 2017 dalam Latifah dkk, 2017); (Kusyati et al., 2018); (Maisi et al., 2020)) mengatakan bahwa aromaterapi menggunakan lavender memiliki manfaat seperti mampu menurunkan kecemasan, menstabilkan tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, tingkat metabolisme, mengatasi gangguan tidur (insomnia), mengurangi nyeri sendi dan stres serta aroma terapi lavender mampu menurunkan tekanan darah pada ibu hamil.

Melihat data yang sudah di paparkan diatas bahwa tingginya angka kematian ibu di Indonesia dan Sulawesi Selatan khususnya di daerah Kabupaten Gowa yang diakibatkan salah satunya oleh hipertensi dalam kehamilan (HDK) dan tercatat bahwa salah satu risiko/komplikasi kehamilan yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian di Kabupaten Gowa adalah preeklampsi dan eklamsia. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan

(16)

penelitian tentang pengaruh relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender dalam pencegahan hipertensi pada ibu hamil di puskesmas samata.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka di tetapkan rumusan masalah penelitian “Bagaimana Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata?”

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan yang diperoleh sementara dan masih perlu di uji. Berdasarkan kerangka konsep di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesisi Nol (H0)

Tidak ada Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

D. Definisi Operasional

Tabel 1.1 Definisi Operasional

No Variabel Kriteria Objektif Alat Ukur Skala

1. Independent:

1. Terapi relaksasi napas dalam dengan

aromaterapi lavender

merupakan suatu teknik bernapas yaitu dengan cara menghirup udara melalui hidung

Dapat mengikuti intervensi relaksasi napas dalam dengan

menggunakan aromaterapi lavender dari awal hingga akhir sesuai dengan SOP Terapi Relaksasi

Lembar Observasi Nominal

(17)

6

secara maksimal kemudian menahan napas dalam hitungan 1,2,3 kemudian

menghembuskan napas secara perlahan melalui mulut dengan menggunakan aromaterapi lavender.

Karakteristik responden:

1. Usia

2. Pendidikan

3. Paritas

Napas Dalam dengan

Aromaterapi Lavender.

Aromaterapi Lavender diberikan dengan

mencampurkan lima tetes minyak esensial lavender dengan 20 ml air yang di masukkan ke dalam diffuser, yang mengeluarkan uap selama 10-15 menit dengan frekuensi

pemberian intervensi

sebanyak 3 kali seminggu selama 1 bulan.

Usia responden terhitung sejak lahir hingga waktu usia itu dihitung.

Pendidikan adalah proses

pengembangan intelektual maupun kepribadian yang dilakukan

seseorang.

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin dan telah dilahirkan.

1. Beresiko <20 atau >35 2. Tidak

beresiko 20- 35

1. SMP 2. SMA/SMK 3. Perguruan

Tinggi

1. Bersiko (1 dan >3 anak) 2. Tidak

beresiko (2- 3 anak)

Nominal

Nominal

Nominal

2. Dependent:

Hipertensi:

Peningkatan tekanan persisten pada pembuluh darah arteri dengan tekanan darah diastolik > 90 mmHg dan sistolik > 140 mmHg.

Normal: <120 mmHg/<80 mmHg Prahipertensi: 120- 139 mmHg/ 80-89 mmHg

Hipertensi sedang:

140-159 mmHg/90-99 mmHg

Hipertensi berat:

Sfigmomanometer Interval

(18)

≥160 mmHg/ ≥100 mmHg

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah uraian singkat dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang masalah sejenis, sehingga diketahui secara jelas posisi penulis. Untuk itu penulis telah melakukan pra-penelitian dengan melakukan survey secukupnya guna menunjang penelitian ini.

Tabel 1.2 Kajian Pustaka

No Judul Penelitian dan Peneliti

Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Penelitian 1. Effectiveness Of

Lavender

Aromatherapy And Classical Music Therapy In Lowering Blood Pressure In Pregnant Women With Hypertension.

Peneliti:

Sri Maisi, Suryono, Melyana Nurul Widyawati, Ari Suwondo, Suryati Kusworowulan

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan pretest posttest control group

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat kelompok responden mengalami penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan setelah diberikan intervensi. (Maisi et al., 2020)

Penelitian

sebelumnya meneliti mengenai efektifitas aromaterapi lavender dan terapi musik klasik untuk menurunkan

hipertensi pada ibu hamil. Sedangkan penelitian ini mengenai Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi

Lavender dalam Pencegahan

Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

2. Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Dan Pijat Wajah Terhadap Tekanan Darah Dan Stres Pada Ibu Hamil Peneliti:

Fenti Hasnani

Penelitian ini merupakan

penelitian

kuantitatif dengan metode

Nonequivalent Control Group Design dengan pendekatan Control Group Post test only design atau post tes kelompok control.

Adanya perbedaan rerata tekanan darah sistolik pada ibu hamil yang melakukan pijat wajah dan relaksasi napas dalam. Ada perbedaan yang signifikan nilai tingkat stres setelah melakukan pijat wajah dan relaksasi napas dalam.

(Hasnani, 2021)

Penelitian sebelumnya

mengenai Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Dan Pijat Wajah Terhadap Tekanan Darah Dan Stres Pada Ibu Hamil sedangkan penelitian ini mengenai Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi

Lavender dalam Pencegahan

Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

3. Teknik Relaksasi Nafas Desain penelitian Terdapat pengaruh teknik Penelitian

(19)

8

Dalam Terhadap Tekanan Darah Ibu Hamil Hipertensi Trimester III

Peneliti:

Dorothy Asramila, Yulia Herliani, & Nita Nurvita

yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pretest- postest without control group.

Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil hipertensi trimester III, pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 30 ibu hamil hipertensi.

relaksasi nafas dalam terhadap perubahan tekanan darah ibu hamil hipertensi trimester III di puskesmas kawalu kota Tasikmalaya. Relaksasi nafas dalam dapat menurunkan tekanan darah pada ibu hamil trimester III dengan hipertensi gestasional dan preeklamsi ringan. (Asramila et al., 2018)

sebelumnya

mengenai Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tekanan Darah Ibu Hamil Hipertensi Trimester III.

Sedangkan pada penelitian ini mengenai Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi

Lavender dalam Pencegahan

Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

4. Efek Aromaterapi Lavender Teknik Relaksasi Terhadap Kadar Kortisol Pada Ibu Hamil.

Peneliti

Yuliana, Deviana Soraya Riu, Andi Nilawati Usman, Irfan Idris, Prihantono

Deskriptif

kuantitatif desain quasy

experimental dengan

pendekatan one group prepost test design.

Hasil penelitian menunjukkan secara statistik terdapat perbedaan signifikan efek pemberian aromaterapi lavender terhadap perubahan tekanan darah sistol dan diastol pada ibu hamil.

Sedangkan tidak terdapat perbedaan secara signifikan pemberian aromaterapi lavender terhadap perubahan Nadi dan kortisol pada ibu hamil. (Yuliana et al., 2022)

Penelitian sebelumnya

mengenai Efek Aromaterapi

Lavender Teknik Relaksasi Terhadap Kadar Kortisol Pada Ibu Hamil sedangkan penelitian ini mengenai

Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi

Lavender dalam Pencegahan

Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

5. Efektifitas Pemberian Relaksasi Slow Deep Breathing Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus

Peneliti:

Eny Pujiati, Ika Salis Putri

Penelitian

kuantitatif dengan

desain pre-

eksperimental dan rancangan one group pretest- posttest

Menunjukkan ada pengaruh terhadap pemberian relaksasi slow deep breathing dan aromaterapi lavender terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada lansia dengan hipertensi di Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.

(Pujiati & Putri, 2018)

Penelitian ini mengenai Efektifitas Pemberian Relaksasi Slow Deep Breathing Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di

Desa Jepang

Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.

Sedangkan penelitian ini mengenai Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi

Lavender dalam Pencegahan

Hipertensi Pada Ibu

(20)

Hamil Di Puskesmas Samata..

6. Pengaruh Pemberian Terapi Air Hangat dan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Hipertensi Peneliti:

Binti Asrofin, Muchlishatun

Ummiyati

Desain penelitian menggunakan rancangan kuasi eksperimental

Pemberian terapi air hangat dan relaksasi nafas dalam mempengaruhi penurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi setelah 2 minggu terapi. (Ummiyati, 2020)

Penelitian sebelumnya

mengenai Pengaruh Pemberian Terapi Air Hangat dan Relaksasi

Nafas Dalam

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Hipertensi.

Sedangkan penelitian ini mengenai Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi

Lavender dalam Pencegahan

Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

7. Kombinasi Relaksasi Napas Dalam dan Aromaterapi Lavender Efektif menurunkan Tekanan Darah

Peneliti:

Eni Kusyati, Novi Kurnia Santi, Shindi Hapsari

Jenis penelitian kuantitatif dengan quasi experiment one group pre-test and post-test design.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sistole sebelum intervensi adalah 148,38 mmHg, dan tekanan darah diastole 92,00 mmHg, sedangkan rata-rata tekanan darah sistole setelah intervensi adalah 145,54 mmHg, dan tekanan darah diastole 90,54 mmHg.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari penelitian ini relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender efektif menurunkan tekanan darah.

(Kusyati et al., 2018)

Penelitian sebelumnya

mengenai Kombinasi Relaksasi Napas

Dalam dan

Aromaterapi

Lavender Efektif menurunkan Tekanan Darah. Sedangkan penelitian ini mengenai Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi

Lavender dalam Pencegahan

Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini yaitu penelitian ini lebih berfokus untuk mengetahui pengaruh relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender dalam pencegahan hipertensi pada ibu hamil. metode yang digunakan yakni metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre experiment design menggunakan desain one group pre and post test dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang dilakukan di Puskesmas Samata.

(21)

10

F. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Diketahuinya Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya tekanan darah sebelum dan setelah diberikan intervensi terapi relaksasi napas dalam dengan menggunakan aromaterapi lavender.

b. Diketahuinya efektifitas terapi relaksasi napas dalam dengan aromaterapi lavender.

G. Kegunaan Penelitian 1. Bagi institusi

Sebagai tambahan sumber referensi perpustakaan dan juga sebagai masukan bagi mahasiswa keperawatan tentang Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

2. Bagi peneliti

Menambah pengalaman baru dan wawasan baru tentang Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata. Dan sebagai sumber data untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

3. Bagi masyarakat

Untuk menambah pengetahuan dan masukan bagi masyarakat tentang pemanfaatan Pengaruh Relaksasi Napas Dalam dengan Aromaterapi

(22)

Lavender dalam Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Samata.

(23)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum tentang Hipertensi

1. Definisi hipertensi

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Penderita hipertensi mengalami peningkatan tekanan darah melebihi batas normal, dimana tekanan darah normal sebesar 110/90 mmHg. Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung, tahanan perifer pada pembuluh darah, dan volume atau isi darah yang bersikulasi.

Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung koroner, left ventricle hypertrophy, dan stroke yang merupakan pembawa kematian tinggi. (Hasnawati, 2021)

2. Klasifikasi hipertensi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibedakan menjadi dua golongan yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder

a. Hipertensi primer atau hipertensi esensial

Terjadi karena peningkatan persisten tekanan arteri akibat ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal, dapat juga disebut hipertensi idiopatik. Hipertensi ini mencakup sekitar 95%

kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin- angiotensin, dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas dan merokok. (Hasnawati, 2021)

b. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal

Merupakan hipertensi yang penyebabnya diketahui dan terjadi sekitar 10% dari kasus-kasus hipertensi. Hampir semua

(24)

hipertensi sekunder berhubungan dengan gangguan sekresi hormon dan fungsi ginjal. Penyebab spesifik hipertensi sekunder antara lain penggunaan, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldesteronisme primer, sindroma cushing, dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan. Umumnya hipertensi sekunder dapat disembuhkan dengan penatalaksanaan penyebabnya secara tepat. (Hasnawati, 2021)

3. Patofisiologis hipertensi

Hipertensi diawali dengan atherosclerosis, gangguan struktur anatomi pembuluh darah disertai dengan penyempitan dan kemungkinan pembesaran plaque yang menghambat gangguan peredaran darah perifer.

Kekakuan dan kelambanan aliran darah menyebabkan beban jantung bertambah berat akhirnya dikompensasi dengan peningkatan upaya pemompaan jantung yang akhirnya memberikan gambaran peningkatan tekanan darah dalam sistem sirkulasi. Hipertensi juga di kaitkan dengan penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri. Tahanan pembuluh darah perifer meningkat dalam pembuluh yang tebal dan tidak elastis.

Jantung terus memompa melawan tahanan yang lebih besar. Akibatnya aliran darah ke organ vital seperti jantung, otak dan ginjal menurun.

(Jinan, 2021)

B. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi Dalam Kehamilan 1. Definisi Hipertensi Pada Kehamilan

Hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat kehamilan berlangsung dan biasanya pada bulan terakhir kehamilan atau setelah 20 minggu usia kehamilan yang sebelumnya normotensif, dimana tekanan darah mencapai nilai 140/90 mmHg. (Maslani et al., 2021)

(25)

14

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan persisten pada pembuluh darah arteri, dimana tekanan darah sistolik >

130 mmHg dan tekanan diastolik > 80 mmHg. Hipertensi biasa dijumpai pada ibu hamil, hipertensi yang diperberat oleh kehamilan di tandai dengan peningkatan sebesar 15 mmHg untuk tekanan diastolik dan 30 mmHg untuk tekanan sistolik. (Arikah et al., 2020).

Hipertensi yang parah atau eklamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi yang terus meningkat dan kadar protein yang lebih tinggi lagi dalam urine. Hipertensi dalam kehamilan berbahaya karena pembuluh darah menyempit sehingga membuat aliran darah ke janin berkurang sehingga mengalami gangguan pertumbuhan. Jika jiwa ibu terancam, biasanya keselamatan ibu lebih diprioritaskan. Sedangkan bayi akan dikeluarkan dengan proses induksi untuk menghasilkan persalinan normal. (Idaningsih, 2016).

Proses mengandung hingga melahirkan merupakan suatu perjuangan yang berat bagi seorang ibu sesuai dengan firman Allah swt.

dalam QS Maryam/19: 22-25

( اًٍِّصَق اًَاَكَي ِِّب ْتَزَبَحَْاَف ُّْحَهًََحَف ِةَه ْخَُّنا ِعْزِج ىَنِإ ُضاَخًَْنا اََْءاَجَأَف ) ٕٕ

اٌَ ْثَناَق ( اًٍِّسَُْي اًٍْسََ ُثُُْكَٔ اَزَْ َمْبَق ُّثِي ًَُِحٍَْن

لاَأ آَِح ْحَج ٍِْي اَْاَداََُف ) ٕٖ

( اًٌِّشَس ِكَحْحَج ِكُّبَس َمَعَج ْذَق ًََِضْحَج ْظِقاَسُج ِةَه ْخَُّنا ِعْزِجِب ِكٍَْنِإ يِّضَُْٔ ) ٕٗ

( اًٍَُِّج اًبَطُس ِكٍَْهَع

ٕ٘

)

Terjemahnya:

22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.

23. Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata,

"Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan."

(26)

24. Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah,

"Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

25. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”. (Kemenag RI, 2019).

Berdasarkan Tafsir al-Jalalain Allah swt. berfirman dalam QS Maryam/19: 22-25ayat 22 (Maka Maryam mengandungnya, lalu ia mengasingkan diri) menjauhkan diri (dengan membawa kandungannya ke tempat yang jauh) jauh dari keluarganya, ayat 23 (Maka sewaktu datang kepadanya) ketika ia mengalami (rasa sakit akan melahirkan) yaitu rasa mulas karena akan melahirkan (terpaksa ia bersandar-pada pangkal pohon kurma) yakni menyandarkan diri padanya, lalu ia melahirkan. Perlu diketahui bahwa sejak peniupan malaikat Jibril hingga melahirkan hanya memakan waktu sesaat saja (dia berkata, "Aduhai alangkah baiknya aku) lafal Ya di sini menunjukkan makna Tanbih atau ungkapan kekecewaan (mati sebelum ini) yakni sebelum perkara ini (dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan)" sebagai sesuatu yang tiada artinya, tidak dikenal dan tidak disebut-sebut. (al-Maḥallī &

al-Suyūṭī, 2014)

Ayat 24. (Maka Jibril menyerunya dari tempat yang lebih rendah,) pada saat itu malaikat Jibril berada di tempat yang lebih rendah dari tempat Maryam ("Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu") yaitu sebuah sungai yang dahulunya kering kini berair kembali, berkat kekuasaan Allah (al-Maḥallī & al-Suyūṭī, 2014)

Ayat 25 (Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu) yang pada saat itu kering. Huruf Ba dalam lafal Bijidz'i adalah Zaidah atau tambahan (niscaya pohon itu akan menggugurkan) asal kata Tusaaqith adalah Tatasaaqath kemudian Ta yang kedua diganti menjadi

(27)

16

Sin, selanjutnya diidgamkan pada Sin yang kedua. Menurut qiraat yang lain tetap dibaca seperti lafal asalnya (buah kurma kepadamu) lafal Ruthaban adalah Tamyiz (yang masak-masak) lafal Janiyyan menjadi sifat dari lafal Ruthaban (al-Maḥallī & al-Suyūṭī, 2014)

2. Klasifikasi Gangguan Hipertensi Kehamilan

Hipertensi-preeklamsia adalah salah satu diagnosis medis yang paling umum di buat selama kehamilan, dengan kejadian 6%-8%. Istilah hipertensi preeklamsia gestasional; mencakup spektrum luas penyakit hipertensi mulai dari peningkatan tekanan darah ringan hingga hemolisis yang berpotensi mengancam jiwa, peningkatan enzim hati dan sindrom trombosit rendah. Untuk mengetahui spesifikasi perbedaan dari klasifikasi hipertensi pada ibu hamil terdapat rincian pada

a. Pre-eklamsia eklampsia

Pre-eklamsia adalah sindrom pada kehamilan (>20 minggu), hipertensi ≥140/90 mmHg dan proteinuria (>0,3 g/hari). Terjadi pada 2-5% kehamilan dan angka kematian ibu 12-15%. (Malha, 2018) b. Hipertensi Kronis

Tekanan darah ≥140/±90 mmHg sebelum kehamilan atau sebelum minggu ke-20 kehamilan. Seringkali merupakan hipertensi esensial/primer, dan didapatkan pada 3,6-9% kehamilan. (Malha, 2018)

c. Hipertensi kronis yang disertai pre-eklampsia

Individu dengan hipertensi sebelum kehamilan (hipertensi kronis) memiliki resiko 4-5 kali terjadi pre-eklampsia pada kehamilannya.

Angka kejadian hipertensi kronis pada kehamilan yang disertai pre- eklampsia sebesar 25%. Sedangkan bila tanpa hipertensi kronis angka kejadian pre-eklampsia hanya 5%. Hipertensi yang disertai

(28)

pre-eklampsia biasanya muncul antara 24-26 kehamilan berakibat kelahiran preterm dan bayi lebih kecil dari normal. (Malha, 2018)

d.

Hipertensi gestasional

Hipertensi gestasional yaitu kenaikan sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg pada usia kehamilan ≥20 minggu dalam 2 kali pengukuran dengan interval 4-6 jam tanpa adanya protein urin.(Sugiarsih & Solihah, 2021)

Menurut The Seventh Report of The Join National Comitte on Prevention, Detection, Evalution, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi derajat 1, hipertensi derajat 2 yang terdapat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi menurut JNC VII

Klasifikasi Tekanan Darah TDS (mmHg) TDD (mmHg) Normal

Prahipertensi Hipertensi derajat 1 Hipertensi derajat 2

<120 mmHg 120-139 mmHg 140-159 mmHg ≥160 mmHg

<80 mmHg 80-89 mmHg 90-99 mmHg

≥ 100 mmHg

TDS= Tekanan Darah Sistolik, TDD= Tekanan Darah Diastolik (Yesi, 2018) 3. Faktor-Faktor Penyebab Hipertensi Pada Ibu Hamil

a. Gradivitas

Kejadian hipertensi pada ibu hamil memeiliki hubungan antara graviditas yang dimana kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan kehamilan pertama atau primigravida sering mengalami peningkatan curah jantung dan tekanan darah hal ini dipengaruhi karena adanya peningkatan corticotropic-releasing hormone (CRH) yang memiliki fungsi untuk merespon stress. (Wiranto, &

Putriningtyas, 2021)

Kejadian hipertensi sering terjadi pada kehamilan pertama terutama pada ibu yang berusia > 35 tahun. Frekuensi pada

(29)

18

primigravida karena teori imunologik menjelaskan hubungan paritas dengan inseden pre-eklampsia. (Arikah et al., 2020)

b. Umur

Ibu hamil pada umur di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun cenderung memiliki resiko hipertesni dibandingkan dengan umur antara 20-35. Hal ini dikarenakan pada umur reproduksi <20 tahun fungsi organ-organ reproduksi perempuan belum maksimal dam masih tergolong sangat muda sehingga mudah mengalami komplikasi utamanya terkait penambahan tekanan darah secara cepat. Sedangkan pada usia >35 tahun diperlukan perhatian lebih terkait kesehatan ibu hamil karena kondisi organ reproduksi perempuan sudah mulai menutun sehingga snagat beresiko tinggi terjadinya peningkatan tekanan darah. (Basri et al., 2018)

c. Riwayat hipertensi

Riwayat hipertensi dapat menimbulkan hipertensi dalam kehamilan, disebabkan karena pada ibu yang sudah mempunyai riwayat hipertensi mempunyai kadar stres oksidatif dan inflamasi lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tekanan darahnya normal sebelum hamil sehingga pada saat ibu tersebut hamil, maka zat-zat stres oksidatif tersebut bertambah akibat implantasi arteri spiralis yang abnormal.(Andika, 2016)

d. Status stres

Stres pada seseorang dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi dan memicu terjadinya hipertensi. Hal tersebut terjadi karena kondisi stres mampu meningkatkan tekanan secara bertahap, dimana semakin beras sres yang dirasakan seseorang semakin tinggi pula tekanan darahnya. Stres diakibatkan karena rasa cemas dan

(30)

takut yang dirasakan individu terhadap perubahan lingkungan.

Dimana jika terdapat sesuatu hal yang mengancam secara fisiologis kelenjar pituitary otak akan mengirimkan hormon kelenjar endokrin kedalam darah, hormon ini berfungsi untuk mengaktifkan hormon adrenalin dan hidrokosrtison, sehingga membuat tubuh dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. (Basri et al., 2018)

e. Penambahan berat badan

Penambahan berat badan pada ibu hamil dapat mengakibatkan kejadian hipertensi pada ibu hamil dimana penambahan berat badan berlebih akan menghasilkan lemak berlebih pula. Lemak tersebut akan menghasilkan Protein C-Reactive (CRP) dan sitokin inflamasi (IL 6) yang lebih pula. CRP merupakan reaktan fase akut yang dibuat di jaringan adiposa dan akan meningkatkan pada awal kehamilan. Sedangkan IL 6 (Interleukin 6), merupakan stimulator utama dari reaktan fase akut yang berefek pada dinding pembuluh darah dan sistem koagulasi, mediator inflamasi ini diproduksi di jaringan adiposa. Kenaikan CRP dan IL 6 akan memberikan kontribusi lebih terhadap kejadian oksidatif stress. Hal inilah yang memicu terjadinya kenaikan tekanan darah pada ibu hamil. (Basri et al., 2018)

f. Obesitas

Obesitas merupakan keadaan akibat akumulasi lemak yang abnormal atau berlebih yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Keadaan berat badan lebih dan obesitas pada kehamilan merupakan salah satu kondisi obstretri beresiko tinggi.(Ocviyanti & Dorothea, 2018)

(31)

20

Dalam islam makan makanan yang seimbang dan tidak berlebihan sangat dianjurkan. Hal ini dalam firman Allah swt. dalam QS al-A’araf/7:31 yang berbunyi:

ََِّّٗا ۚا ُْٕفِشْسُج َلأَ إُْبَشْشأَ إُْهُكَّٔ ٍذِجْسَي ِّمُك َذُِْع ْىُكَحٌَُِْص أُْزُخ َوَدٰا ًَُِْْٓبٌٰ

ٍٍَِْفِشْسًُْنا ُّبِحٌُ َلا

Terjemahnya:

Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan (Kemenag RI, 2019).

Pada ayat ini Allah swt. memerintahkan agar memakai pakaian yang baik dalam beribadah, baik ketika salat, tawaf, dan ibadah lainnya. Allah swt. juga memerintahkan manusia untuk makan dan minum secukupnya tanpa berlebih-lebihan. Wahai anak cucu Adam!

Pakailah pakaianmu yang bagus yaitu pakaian yang dapat menutupi aurat kalian atau bahkan yang lebih dari itu ketika kalian beribadah, sehingga kalian bisa melakukan salat dan tawaf dengan nyaman, dan lakukanlah itu pada setiap memasuki dan berada di dalam masjid atau tempat lainnya di muka bumi ini. Dalam rangka beribadah, Kami telah menyediakan makanan dan minuman, maka makan dan minumlah apa saja yang kamu sukai dari makanan dan minuman yang halal, baik dan bergizi, tetapi jangan berlebihan dalam segala hal, baik dalam beribadah dengan menambah cara atau kadarnya, ataupun dalam makan dan minum. Karena sungguh, Allah swt. tidak menyukai, yakni tidak melimpahkan rahmat dan ganjaran-Nya kepada orang yang berlebih-lebihan dalam hal apa pun. (Kemenag RI, 2019)

(32)

Dalam ayat ini, Allah swt. mengatur urusan makan dan minum. Kalau pada masa Jahiliyah, manusia yang mengerjakan haji hanya makan makanan yang mengenyangkan saja, tidak makan makanan yang baik dan sehat yang dapat menambah gizi dan vitamin yang diperlukan oleh badan, maka dengan turunnya ayat ini, makanan dan minuman itu harus disempurnakan gizinya dan diatur waktu menyantapnya dengan terpelihara kesehatannya. Dengan begitu individu lebih kuat mengerjakan ibadah. Dalam ayat ini diterangkan bahwa memakai pakaian yang bagus, makan makanan yang baik dan minum minuman yang bermanfaat adalah dalam rangka mengatur dan memelihara kesehatan untuk dapat beribadah kepada Allah swt. dengan baik. Karena kesehatan badan banyak berhubungan dengan makan dan minuman. Makanan dan minuman yang berlebihan berakibat terganggunya kesehatan. (Kemenag RI, 2019)

Ayat tersebut juga didukung oleh HR. Imam Aḥmad, al- Tirmiẓī, al-Nasā, ī dan Ibnu Majah

َُّبْهُص ًٍَِْقٌُ ٌتاًٍََْقُن َوَدآ ٍِْبا ُبْسَح ُِِّْطَب ٍِْي اًّشَش ًءاَعِٔ ًٌِّيَدآ َلأَي اَي ِِّياَعَطِن ٌثُهُثَف ْمَعْفٌَ ْىَن ٌِْئَف ِِّسَفَُِن ٌثُهُثَٔ ِِّباَشَشِن ٌثُهُثَٔ

Artinya:

Dari Al-Miqdām bin Ma’dikarib, beliau berkata aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah ada bejana yang diisi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka hendaknya sepertiga dari perutnya diisi dengan makanan, sepertiga dengan minuman, dan sepertiga untuk bernafas”.

(Hidayat, 2011)

Menurut asumsi peneliti ayat dan hadist ini berkaitan dengan pentingnya menjaga pola makan dalam bentuk menjaga kesehatan,

(33)

22

obesitas merupakan penumpukan lemak berlebih dalam tubuh yang dimana obesitas dapat beresiko terjadinya hipertensi pada kehamilan.

Oleh sebab itu diperlukan menjaga pola makan dengan makan makanan yang tidak berlebihan dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Individu yang mengalami obesitas beresiko menderita hipertensi pada saat hamil. Hal ini dikarenakan kerja pada jantung untuk memompa darah. Bertambahnya berat badan secara berlebihan akan menyebabkan bertambahnya volume darah dan terjadi perluasan sistem sirkulasi. Semakin besar massa tubuh, semakin banyak pula suplai darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh sehingga mengakibatkan volume darah akan meningkat yang mengakibatkan tekanan pada dinding arteri menjadi lebih besar.(Arikah et al., 2020)

g. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga juga mempengaruhi kejadian hipertensi pada ibu hamil. Keluarga dapat membantu ibu hamil agar terhindar dari penyakit hipertensi seperti membantu dalam mengatur pola makan yang sehat, mengajak olahraga bersama, menemani dan mengingatkan untuk rutin dalam melakukan pemeriksaan tekanan darah maupun kehamilan yang sehat. (Basri et al., 2018)

h. Konsumsi makanan cepat saji

Mengkonsumsi makanan cepat saji pada ibu hamil dapat menyebabkan hipertensi dikarenakan makanan cepat saji memiliki kandungan natrium tinggi sehingga dapat menyebabkan tubuh meretensi cairan yang dapat meningkatkan volume darah.

Mengkonsumsi natrium tinggi juga dapat mengecilkan diameter

(34)

arteri, sehingga dapat mengecilkan diameter arteri, akibatnya jantung harus memompa keras untuk mendorong volume darah melalui ruang yang semakin sempit, sehingga tekanan darah meningkat dan mengakibatkan hipertensi. Lemak jenuh juga mampu mengakibatkan hipertensi melalui mekanisme dislipidemia yang merupakan salah satu faktor resiko aterosklerosis, diketahui aterosklerosis dapat meningkatkan volume darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah. (Basri et al., 2018)

i. Paparan Asap Rokok

Ibu hamil yang terpapar asap rokok saat kehamilan memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami hipertensi. Hal ini diakibatkan karena kandungan nikotin yang terdapat pada asap rokok yang merupakan zat vasokonstriktor yang dapat meningkatkan tekanan darah pada ibu hamil. (Arikah et al., 2020)

4. Dampak Hipertensi Pada Kehamilan

Selama kehamilan, ibu hamil akan mengalami proses fisiologis yaitu keadaan kesehatan fisik dan mental sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap keadaan janin serta proses psikologis seperti perasaan cemas, takut, dan tertekan. Tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat berdampak pada pertumbuhan janin yang tidak sempurna, kelahiran premature, lahir dengan berat badan rendah dan bahkan kematian ibu dan bayi. (Ariyanti & Yulianti, 2020)

C. Tinjauan Umum Tentang Terapi Relaksasi Napas Dalam 1. Definisi Terapi Relaksasi Napas Dalam

Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan

(35)

24

inspirasi secara maksimal). (Nurman, 2017). Sebagaimana Allah swt berfirman dalam QS al-An’am/6 :125

ٌَُِّذٌَْٓ ٌَْأ ُ َّاللَّ ِدِشٌُ ًٍََْف ْمَع ْجٌَ َُّّهِضٌُ ٌَْأ ْدِشٌُ ٍَْئَ ۖ ِو َلَْسِ ْلِْن َُِسْذَص ْحَشْشٌَ

ىَهَع َس ْجِّشنا ُ َّاللَّ ُمَع ْجٌَ َكِن َٰزَك ۚ ِءاًََّسنا ًِف ُذَّعَّصٌَ اًََََّأَك اًجَشَح اًقٍَِّض َُِسْذَص ٌَُُِٕي ْؤٌُ َلا ٌٍَِزَّنا

Terjemahnya:

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman” (Kemenag RI, 2019).

Berdasarkan tafsir Jalalain QS al-An’am/6 :125 (Siapa yang Allah swt. hendaki akan diberikan kepadanya petunjuk niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam) dengan cara menyinarkan nur hidayah ke dalam dadanya sehingga dengan sadar ia mau menerima Islam dan mau membuka dadanya lebar-lebar untuk menerimanya. Demikianlah sebagaimana yang telah disebutkan dalam suatu hadis. (Dan siapa yang dikehendaki) Allah swt. (kesesatannya niscaya Allah swt. menjadikan dadanya sesak) dengan dibaca takhfif dan tasydid yakni merasa sempit untuk menerimanya (lagi sempit) terasa amat sempit; dengan dibaca kasrah huruf ra-nya menjadi sifat dan dibaca fathah sebagai mashdar yang diberi sifat dengan makna mubalaghah (seolah-olah ia sedang mendaki) menurut suatu qiraat dibaca yashsha`adu di dalam kedua bacaan tersebut berarti mengidgamkan ta asal ke dalam huruf shad (al-Maḥallī & al-Suyūṭī, 2014)

Menurut qiraat lainnya dengan dibaca sukun huruf shad-nya (ke langit) apabila iman dipaksakan kepadanya karena hal itu terasa berat sekali baginya. (Begitulah) sebagaimana kejadian itu (Allah swt.

menimpakan siksa) yakni azab atau setan, dengan pengertian azab atau

(36)

setan itu menguasainya (kepada orang-orang yang tidak beriman). (al- Maḥallī & al-Suyūṭī, 2014)

2. Mekanisme Terapi Relaksasi Napas Dalam

Pada penelitian (Masud, 2009) dalam (Masnina & Setyawan, 2018) dengan melakukan teknik relaksasi napas dalam dapat membuat darah didalam tubuh penuh oleh oksigen yang dipompa oleh jantung menuju aorta, arteri, artehola memasuki mikrosirkulasi dari artehola menuju thorougfare chanels lalu kecabang kapiler yang dikendalikan oleh precapillary sphincter. Hampir semua darah dari arteri menuju ke vena cava melalui mikrosirkulasi, namun pada keadaan tertentu darah dapat langsung dari arteriola menuju ke venula melauli pintas (shunt) arteri-venula. Kapiler sebagai tempat pertukaran sat gizi dan hasil akhir metabolisme dengan ektravaskuler dan selanjutnya dengan intra sel.

3. Penatalaksanaan Terapi Relaksasi Napas Dalam a. Ciptakan lingkungan yang tenang

b. Usahakan tetap rileks dan tenang

c. Menarik napas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3

d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks.

e. Anjurkan bernapas dengan irama normal 3 kali

f. Menarik napas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut

g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

h. Usahakan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam.

(Kuswaningsih, 2020)

4. Manfaat Terapi Relaksasi Napas Dalam

(37)

26

Manfaat terapi relaksasi napas dalam yaitu meningkatkan saturasi oksigen, memperbaiki keadaan oksigenasi dalam darah dan membuat tubuh menjadi rileks. (amalia, 2014 dalam (Ariyanti & Yulianti, 2020)) Pada penelitian yang dilakukan (Laili & Endang, 2017) relaksasi napas dalam efektif digunakan untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil, meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efsisiensi batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional.

Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena kecemasan. Mengelola dirinya dengan menjaga ketenangan emosi. Ketenangan emosi diperlukan agar seseorang memiliki waktu untuk melihat suatu situasi yang sedang dialami dengan menggunakan sudut pandang yang lebih positif.

Ketenangan emosi bisa terwujud dalam keadaan rileks. (Mawardika et al., 2020)

D. Tinjauan Umum Tentang Aromaterapi Lavender 1. Definisi Aromaterapi Lavender

Aromaterapi adalah terapi komplementer dalam praktek keperawatan dan menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk mengurangi masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup misalnya mencium lavender yang mampu meningkatkan gelombang-gelombang alfa dalam otak dan membantu merasa rileks.

(Taukhit, 2018).

Gambar

Tabel 1.1 Definisi Operasional
Tabel 1.2 Kajian Pustaka
Tabel 3.1 Coding

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi relaksasi napas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri kepala pada pasien hipertensi di Puskesmas

Sedangkan, penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu perbedaan efektivitas teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri

Melihat hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pemberian terapi relaksasi nafas dalam mempunyai pengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di

Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Kelurahan Siantan Hulu Pontianak

Hasil analisa terapi relaksasi otot progresif mengalami penurunan sebesar 2.533 dan relaksasi napas dalam mengalami penurunan sebesar 0.33 terhadap tekanan darah

Hasil penelitian menunjukan bahwa presentase tekanan darah sebelum dilakukan teknik relaksasi napas dalam sebagian besar responden memiliki hipertensi ringan sebanyak

Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu Ada Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Plandi Dusun

Pengaruh intervensi relaksasi napas dalam dan murottal Al-Qur’an irama nahawand terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi n=37 Tekanan darah Z P-value* Pre-post test