BAB 7 SISTEM IMABALAN PEGAWAI
D. Tujuan imbalan pegawai
pekerjaan yang tidak mempunyai standar fisik, seperti karyawan administrasi.
3. Sistem borongan
Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa berdasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya, serta banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
4. Kebijaksanaan kompensasi
Kebijaksanaan kompensasi, baik besarnya, sesungguhnya, maupun waktu pembayarannya dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran mambantu terwujudnya sasaran perusahaan. Besarnya kompensasi harus ditetapkan berdasarkan analisis pekerjaan, uraikan, spesifikasi, posisi jabatan, konsistensi eksternal, serta berpedoman kepada keadilan dan undang-uangan perubahan. Dengan kebijakansanaan ini, diharapkan akan terbina kerja sama serasi dan memberikan kepuasan kepada semua pihak.
pegawai satu pun, dari hasil kerjanya tidak untuk digunakan imbalan tersebut untuk pembiayaan hidupnya bersama anak dan keluarnya dan sudah menjadi hal yang lumrah untuk itu. Tujuan pemberian imbalan merupakan prinsip untuk kelangsungan hidup karyawan atau pegawai.
Dengan imbalan yang diberikan organisasi atau perusahaan oleh pegawai atau karyawanan bisa melangsungkan hidupnya. Selain itu, tujuan pengimbalan adalah untuk kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi. Dengan membayar imbalan kepada karyawan atau pegawai oleh mereka akan melanjutkan aktivitas berupa pekerjaannya dalam setiap organisasi atau perusahaan di mana tempat mereka bekerja.
Berapa banyak organisasi atau perusahaan yang ditinggalkan oleh pegawainya karena faktor ketidakmampuan suatu organisasi atau perusahaan dalam membayar imbalan kepada pegawainya. Dan ini menjadi sebuah dilema yang subtansial bagi organisasi. Dari itu, maka tujuan imbalan adalah sebagai suatu kewajiban yang tidak bisa tawar menawar terhadap tujuannya, yaitu pertama untuk kelangsungan hidup karyawan dan keluarganya, kedua adalah untuk kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan.
Atas dasar tersebut maka pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa sehingga merupakan sistem yang baik dalam organisasi.11 Dan dengan demikianlah akan tertata suatu organisasi atau perusahaan yang sehat. Suatu organisasi yang tidak mampu menunaikan kewajiban dalam pengimbalan karyawan
dapat dianggap lembaga tersebut melakukan pelanggaran terhadap hak-hak karyawan, dan bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Sedangkan secara umum tujuan pemberian imbalan adalah:12 1. Mendapatkan karyawan berkualitas baik.
2. Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang.
3. Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada.
4. Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya.
5. Memiliki keunggulan lebih dari pesaing/kompetitor.
Sedangkan yang menjadi tujuan lain dari imbalan/kompensasi adalah sebagai berikut:13
1. Ikatan kerjasama
Dengan pemberian kompensasi terjadilah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan fisik, status sosial dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif, maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar, maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka investasi pemerintah dapat dihindarkan.
Adapun menurut pendapat Susilo Martoyo (1990: 101), tujuan pemberian kompensasi adalah sebagai berikut:14
1. Pemenuhan kebutuhan ekonomi
Karyawan menerima kompensasi berupa upah, gaji atau bentuk lainnya adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari- hari atau dengan kata lain kebutuhan ekonominya.
2. Pengkaitan kompensasi dengan produktivitas kerja
Dalam pemberian kompensasi yang makin baik akan mendorong karyawan bekerja dengan makin produktif. Dengan produktivitas kerja yang tinggi, ongkos karyawan per unit/produksi bahkan akan semakin rendah.
3. Pengkaitan kompensasi dengan sukses perusahaan
Makin berani suatu perusahaan/organisasi memberi kompensasi yang tinggi, makin menunjukkan betapa makin suksesnya suatu perusahaan. Sebab pemberian kompensasi yang tinggi hanya mungkin apabila pendapatan perusahaan yang digunakan untuk itu makin besar. Berarti beruntung makin besar.
4. Pengkaitan antara keseimbangan keadilan pemberian kompensasi Ini berarti bahwa pemberian kompensasi yang tinggi harus dihubungkan atau diperbandingkan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh karyawan yang bersangkutan pada jabatan dan kompensasi yang tinggi tersebut. Sehingga ada keseimbangan
antara “input” (syarat-syarat) dan “output” (tingginya kompensasi yang diberikan).
Sedermayanti (2001: 24-25) berpendapat bahwa pemberian imbalan dalam suatu organisasi harus diatur agar menjadi sistem yang baik dalam organisasi, menurut tujuan imbalan yang baik sebagai berikut:15
1. Menghargai prestasi kerja
Pemberian imbalan yang memadai adalah suatu penghargaan terhadap prestasi kerja para pegawainya sesuai dengan yang diinginkan organisasi.
2. Menjamin keadilan
Dengan adanya imbalan yang baik akan menjamin adanya keadilan diantara pegawai dalam organisasi.
3. Mempertahankan pegawai
Dengan imbalan yang baik para karyawan akan lebih betah bertahan bekerja pada organisasi.
4. Memperoleh karyawan yang bermutu
Dengan imbalan yang baik akan lebih banyak calon pegawai dan banyaknya pelamar atau calon pegawai akan member peluang yang lebih banyak untuk mendapatkan pegawai yang bermutu.
5. Pengendalian biaya
Dengan imbalan yang baik akan mengurangi pelaksanaan rekrutmen. Hal ini berarti penghematan biaya untuk rekrutmen dan seleksi pegawai baru.
6. Memenuhi peraturan
Imbalan yang baik merupakan tuntutan suatu perusahaan. Dan tuntutan ini merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan suatu perusahaan atau organisai.