• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Prasyarat Analisis

B. Deskripsi Data

2. Uji Prasyarat Analisis

Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengajuan hipotesis dan menjawab rumsan masalah yang diajukan.

Menurut Riduwan (2013:119) menjelaskan bahwa jika menggunakan analisis parametris terhadap asumsi-asumsinya seperti homogenitas untuk uji perbedaan, normalitas dan linieritas untuk uji korelasi dan regresi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis akhir yaitu dengan menggunakan regresi linier sederhana, sehingga uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas dan uji linieritas.

a. Uji Normalitas

Menurut Sugiyono (2014:202) menyatakan bahwa statistik parametris memerlukan banyak asumsi. Asumsi yang dimaksud disisni yaitu berupa data yang akan dianalisis harus berdistribusi

50

normal. Uji normalitas harus diuji terlebih dahulu, apabila data tidak normal maka statistik parametris tidak bisa dilanjutkan atau digunakan, sehingga statistik yang akan digunakan adalah statistik nonparametris.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan cara uji Liliefors karena data yang digunakan merupakan data interval. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20 untuk menghitung normalitas data dengan langkah klik menu Analyze – Descriptives Statistics – Explore, Masukan variabel kompetensi pedagogik guru ke Dependent list. Klik tombol Plots, pilih normality Plots With Test. Klik Continue lalu OK. Jika signifikansi > 0,05; maka data berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk melihat garis regresi antara variabel X (kompetensi pedagogik guru) dan variabel Y (kinerja guru) membentuk garis linier atau tidak. Linier diartikan hubungan seperti garis lurus.45 Kriteria pengujian merupakan kelinieran data apabila t hitung < t tabel atau angka signifikansi yang lebih besar dari 0,05 menujukan linier tidak terpenuhi.

Perhitungan uji linieritas penelitian ini peneliti menggunakan program SPSS versi 20 dengan langkah klik menu Analyze

45I Wayan Widana & Putu Lia Muliani., “Uji Persyaratan Analisis”, (Jawa timur : Klik Media, 2020), hlm.43.

51

Compare Means – Means. Masukkan variabel kompetensi pedagogik ke Independent Listdan kinerja guru keDependent List.

Klik tombol Options lalu pilih Test For Liniearity. Klik Continue lalu OK. Untuk pengujian linieritas hanya output ANOVA Tabel yang digunakan. Apabila nilai signifikan lebih dari 0,05 maka terdapat hubungan yang linier antara kedua variabel. Begitu juga sebaliknya, jika nilai signifikan kurang dari 0,05 maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel.46

3. Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)

Teknik analisis akhir yaitu (Pengujian Hipotesis), setelah dilakukkan pengujian prasyarat kemudian dilakukan uji hipotesis. Dalam pengujian hipotesisi pada peneitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas, dengan bantuan dari program perhitungan SPSS versi 20. Sebelum masuk kedalam uji hipotesisi peneliti melakukan uji regresi terlebih dahulu untuk mengetahui pengaruh dari variabel tersebut.

a. Analisis Regresi Liniear Sederhana

Analisis regresi liniear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan model regresi linier sederhana bisa dilihat sebagai berikut:

Y = a + bX Keterangan : Y = Kinerja Guru

46Ibid, hlm.53.

52 a = Konstan

bX = Koefisien regresi kompetensi pedagogik b. Uji T

Untuk mengetahui signifikasi pengaruh kompeteni pedagogik guru dengan kinerja guru. Ada langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan Ho dan Ha

Ho:𝛽 = 0, artinya tidak ada pengaruh kompetensi pedagogik guru secara parsial dengan kinerja guru.

Ha:β ≠ 0, artinya ada pengaruh kompetensi pedagogik guru secara persial dengan kinerja guru.

2) Kriteria pengambilan keputusan

Jika Sig < 0,05/ thitung > ttabel = Maka terdapat pengaruh

Jika Sig > 0,05/ thitung < ttabel = Maka tidak terdapat pengaruh.47

47https://accounting.binus.ac.id/2021/08/12/memahami-uji-t-dalam-regresi-linear/

53

54

8. Tgl SK Izin Operasional : 2007-02-22

9. Nama Bank : NTB

10. Nomor Telepon : 6862012

11. NPSN : 50205411

12. Akreditasi : B

13. Email :

[email protected]

14. Website :

http://[email protected]

B. Deskripsi Data

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk melihat sejauh mana ketetapan dan kecermatan alat ukur itu dalam mengukur data yang telah diperoleh, bertujuan untuk mengetahui apakah valid atau tidaknya alat ukur (Angket) yang diguakan. Untuk mengukur valid atau tidaknya peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS.

Menurut Sugiyono, 2019. Kepuasan suatu item valid atau tidaknya dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara sekor butir dengan skor total, bila korelasi r diatas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.

55

Berdasarkan uji coba instrumen yang telah dilakukan sebanyak 30 responden, dan diperoleh hasil pengujian validitas untuk masing- masing variabel yang dipaparkan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Pedagogik Guru (X) NO Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan

1. 1. 0,053 0,361 Tidak Valid

2. 2. 0,428 0,361 Valid

3. 3. 0,458 0,361 Valid

4. 4. 0,614 0,361 Valid

5. 5. 0,500 0,361 Valid

6. 6. 0,643 0,361 Valid

7. 7. 0,469 0,361 Valid

8. 8. 0,517 0,361 Valid

9. 9. 0,565 0,361 Valid

10. 10. 0,367 0,361 Valid

11. 11. 0,382 0,361 Valid

12. 12. 0,492 0,361 Valid

13. 13. 0,553 O,361 Valid

14. 14. 0,527 0,361 Valid

15. 15. 0,597 0,361 Valid

56

Terlihat dari tabel 4.1 bahwa korelasi dari 15 item pertanyaan terhadap skor total dari setiap variabel menujukan 14 pertanyaan memperoleh hasil yang signifikan, dan menujukan bahwa nilai r hitung > 0,361 (r tabel).

Sehingga dapat disimpulakan dari hasil uji validitas dari 15 butir soal angket variabel X (kompetensi pedagogik guru) diketahui jumlah kompetensi pedagogik guru yang valid berjumlah 14 soal sedangkan jumlah soal yang tidak valid berjumlah 1 soal yaitu pada nomor 1.

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Kinerja Guru (Y)

NO Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan

1. 1. 0,642 0,361 Valid

2. 2. 0,433 0,361 Valid

3. 3. 0,435 0,361 Valid

4. 4. 0,426 0,361 Valid

5. 5. 0,427 0,361 Valid

6. 6. 0,483 0,361 Valid

7. 7. 0,756 0,361 Valid

8. 8. 0,717 0,361 Valid

9. 9. 0,459 0,361 Valid

10. 10. 0,263 0,361 Tidak Valid

57

Berdasarkan dari tabel 4.2 dilihat bahwa dari 10 item pertanyaan terhadap skor total dari setiap variabel menujukan bahwa 9 pertanyaan meperoleh hasil yang signifikan dan menujukan bahwa nilai r hitung > 0,361 (r tabel).

Jadi dapat disimpulkan uji validitas pada tabel diatas, terdiri dari 10 butir soal pada angket variabel Y (kinerja guru) diketahui jumlah soal yang valid berjumlah 9 soal, sedangkan yang tidak valid berjumlah yaitu pada nomor 10.

b. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan menggunakan rumus Alfha Cronbach dengan bantuan Microsoft Excel.

Adapun kriteria dalam uji reliabel yaitu:

1. Jika Alpha > 0,90, maka reliabilitas sempurna

2. Jika Alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi 3. Jika Alpha 0,070 – 0,70 maka reliabilitas moderat 4. Jika Alpha < 0,05 maka reliabilitas rendah

Berdasarkan uji coba instrumen yang telah dilakuakan sebanyak 30 responden di peroleh hasil pengujian reabilitas untuk masing-masing variabel yang di paparkan dengan bentuk tabel sebagai berikut:

58

Tabel 4.3

Hasil Analisis Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi Pedagogik Guru

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.767 15

Berdasarkan uji reliabilitasvariabel Kompetensi Pedagogik Guru pada tabel 4.3 diatas, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha yang cukup besar yakni 0,767 yang berada pada kategori reliabilitas tinggi (terletak pada rentang 0,70 – 0,90). Maka dari itu dapat diartikan bahwa konsep pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

Selanjutnya hasil uji reliabilitas pada variabel Kinerja Guru dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Guru

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.687 10

59

Berdasarkan uji reliabilitas variabel Kinerja Guru pada tabel 4.4 diatas, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha yang cukup besar yakni 0,687 yang berada pada kategori reliabilitas moderat (terletak pada rentang 0,50 – 0,70). Maka dari itu dapat diartikan bahwa konsep pengukuran variabel kinerja guru yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

1) Analisis statistik deskriptif

Statistik deskriptif merupakan metode untuk mendeskripsikan dan memberikan gambran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian.48 Tujuan utama analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel yang digunakan, seperti nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi pada masing- masing penelitian. Analisis statistik deskriptif menujukan gambaran kondisi dan karakteristik jawaban responden untuk masing-masing konstruk atau variabel yang diteliti.49

a) Penguasaan kompetensi pedagogik

Ada 5 indikator yang dimiliki variabel kompetensi pedagogik guru yaitu memahami karakteristik peserta didik, memahami teori belajar mengajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, pengembangan kurikulum, kegiatan belajar mengajar yang mendidik, dan komunikasi dengan peserta didik. Dengan jumlah 15 pertanyaan yang di kembangkan dari Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16

48Muchson, “Statistik Deskriptif”, ( Bogor: Guepedia, 2017 )

49Ghozali, I., “Aplikasi Analisis Multivariente Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8”, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2016).

60

Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang berisi. Analisis deskriptif penelitian ini menggunakan kategori skala penilaian. Variabel penguasaan kompetensi pedagogik guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah dikelompokan dalam empat kategori penilaian yaitu sangat menguasai, menguasai, kurang menguasai dan tidak menguasai.

Kategori diatas digunakan untuk mengetahui penguasaan kompetensi pedagogik guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah yaitu dengan mengklafikasi skor total yang diperoleh masing-masing responden dan hasil angket yang disebarkan, sehingga menghasilkan skor maksimum 60 (15 × 4) dan skor minimum 15 (15 × 1). Maka interval dapat diketahui sebagai berikut60−15

4 = 11,25dari perhitungan tersebut dapat diketahui panjang kelas interval dan variabel kompetensi pedagogik guru adalah 11,25 dibulatkan menjadi 11.

Setelah mengetahui nilai panjang kelas interval suatu variabel kemudian disusun dalam tabel distribusi frekuensi. Tujuan dari distribisi frekuensi adalah untuk memudahkan dalam penyajian data, mudah dipahami, menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga ketika disajikan kepada para pembaca dapat dengan mudah dipahami atau dinilai, memudahkan dalam menghitung data, membuat tabel dan grafik.

Kemudian nilai panjang kelas interval dan variabel dari Kompetensi Pedagogik Guru di susun dalam tabel berikut:

61

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah

NO Kategori Rentang

Skor

F Persentase

1. Sangat Menguasai 51– 62 3 10%

2. Menguasai 39 – 50 23 77%

3. Kurang Menguasai 27 – 38 3 10%

4. Tidak Menguasai 15 – 26 1 3%

Berdasarkan pada tabel diatas bahwa distribusi frekuensi Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Menengah Atas Darunnadwah dapat diketahui bahwa yang termasuk dalam kategori menguasai dari jumlah 23 guru yaitu (77%), kategori sangat menguasai 3 guru (10%), sedangkan yang masuk dalam kategori kurang menguasai 3 guru (10%) dan tidak menguasai berjumlah 1 guru yaitu (3%).

62

Gambar 4.1Diagram Batang Kompetensi Pedagogik Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah

b) Tingkat Kinerja Guru

Dalam penelitian ini peneliti mengukur kinerja guru dengan 4 indikator dari jumlah item sebanyak 10 pertanyaan dengan ketentuan skor 1-4. Variabel Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas Darunnadwah menggunakan 4 kategori yaitu baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik.

Dari hasil analisis deskriptif Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas Darunnadwah termasuk dalam kategori baik, peneliti menghitung skor total angket yang diperoleh dari masing-masing responden yang telah disebarkan, sehingga peneliti menemukan hasil skor maksimum sebanyak 40 (10 × 4) dan skor minimum 10 (10 × 1). Maka dapat ditentukan nilai intervalnyasebagai berikut 40−10

4 = 7,5 maka

10%

77%

10%

3%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat Menguasai

Menguasai Kurang Menguasai

Tidak Menguasai

63

dibukatkan menjadi 8. Sehingga panjang kelas interval diketahui sebanyak 8, maka dari itu ditentukana nilai distribusi frekuensi kinerja guru sebagai berikut.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Kinerj Guru Sekolah Menengah Atas Darunnadwah

NO Kategori Rentang Skor F Presentase

1. Baik 37 -45 2 7%

2. Cukup baik 28 -36 18 60%

3. Kurang baik 19 27 9 30%

4. Tidak baik Oct-18 1 3%

Berdasarkan hasil tabel distribusi frekuensi Kinerja Guru diatas dinyatakan masuk dalam kategori cukup baik. Yang dimana sekitar 18 guru (60%) dinyatakan cukup baik, sedangkan 9 guru (30%) masuk dalam kategori kurang baik, dan dalam kategori Baik 2 guru (7%) dan tidak baik berjumlah 1 guru (3%).

64

Gambar 4.2 Diagram Batang Kinerja Guru

2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normlaitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang berdistribusi normal. Sebelum menghitung nilai normalitasnya penulis menuliskan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1). Jika nilai signifikansi > 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal.

2). Jika nilai signifikansi < 0,05, maka nilai residual tidak berdistribusi normal.

Selanjutnya penulis mengolah data menggunakan SPSS dengan hasil sebagai berikut

7%

60%

30%

0% 3%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik

65 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 3.51199537

Most Extreme Differences

Absolute .116

Positive .116

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .637

Asymp. Sig. (2-tailed) .812

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.8 diatas diperoleh nilai signifikan yang di hasilkan (Asymp.Sig = 0,812 ) lebih besar dari nilai alpha (a= 0,05 ). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari variabel Kompetensi Pedagogik Guru dan Kinerja Guru tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Analisis selanjutnya yaitu menghitung nilai linieritasya dengan menggunakan uji lineritas pada SPSS. Sebagai acuan untuk mengetahui sebuah data linier atau tidaknya maka penulis menuliskan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut:

66

1). Jika nilai signifikansi devision from linierity > 0,05, maka terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.

2). Jika nilai signifikansi devision from linierity < 0,05, maka tidak terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Adapun hasil output analisis yang penulis lakukan menggunakan SPSS sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

Kinerja guru * Kompetensi pedagogik guru

Between Groups

(Combined) 624.200 15 41.613 8.423 .000 Linearity 335.677 1 335.677 67.944 .000 Deviation from

Linearity 288.523 14 20.609 4.171 .006

Within Groups 69.167 14 4.940

Total 693.367 29

Dari analisis di atas dapat diketahui nilai Deviation From Linierity0,06.

Berdasarkan pedoman pengambilan keputusan tentang uji linieritas di atas maka dapat diketahui bahwa Deviantion From Linierity>0,05yang berarti terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.

67 c. Analisis Determinan

Untuk mencari besaran konstribusi pengaruh dari setiap variabel, peneliti menggunaan analisis deteminasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas kompetensi pedagogik guru tehadap variabel terikat kinerja guru. Dalam penelitian ini hasil analisis yang ada pada tabel dibawah ini menggunakan output SPSS dengan judul tabel Model Summary.

Tabel 4.9

Hasil Analisis Determinasi

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .696a .484 .466 3.574

a. Predictors: (Constant), Kompetensi pedagogik guru

Dari tabel 4.10 Model Summary besaran nilai korelasi atau hubungan (R) sebesar 0,696, dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,484. Yang mengandung penjelasan bahwa pengaruh variabel bebas (Religiusitas) terhadap variabel terikat (Agresivitas) adalah sebesar 48,4%. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa variabel kompetensi pedagogik guru dan kinerja guru memiliki hubungan positif yang signifikan.

Analisis determinan berfungsi juga untuk menegrtahui hubungan antara kompetensi pedagogik guru dan kinerja guru, yang dapat dilihat dari nilai R koefisien korelasi sebesar 0,696 yang berarti meiliki hubungan positif yang signifikan.

68 d. Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mencari pengaruh dan menguji model regresinya. Persamaan model regresi linier sederhana secara statistik ditulis sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan : Y = Kinerja Guru a = Konstan

bX = Koefisien regresi kompetensi pedagogik

Persamaan regresi bisa dilihat pada tabel dibawah ini dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut.

Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 335.677 1 335.677 26.277 .000b

Residual 357.689 28 12.775

Total 693.367 29

a. Dependent Variable: Kinerja guru

b. Predictors: (Constant), Kompetensi pedagogik guru

69

Pada tabel 4.11 diketahui bahwa nilai F hitung = 26.277 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk mempredikasi variabel partisifasi atau dalam kata lain ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Maka dari itu dapat diartikan bahwa kompetensi pedagogik guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Untuk melihat seberapa kuat pengaruh tersebut maka dapat dilihat dari hasil analisis determinal.

e. Uji hipotesis

Uji hpotesis pada penelitian ini menggunakan uji T karena hanya memiliki satu variabel bebas dengan dasar pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut:

1). Jika sig < 0,05/ t hitung = maka Ho di tolak

2). Jika sig > 0,05/ t hitung < t tabel = maka Ho diterima.

Tabel 4.11 Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .566 5.114 .111 .913

Kompetensi pedagogik guru .582 .114 .696 5.126 .000

a. Dependent Variable: Kinerja guru

Hasil uji analisis pada tabel 4.12 dapat dilihat nilai sig 0,000<0,05 sehingga menujukan terdapat pengaruh signifikan antara kompetensi pedagogik guru dan

70

kinerja guru. Dapat dilihat dari nilai thitung sebesar 5,126 dan jumlah ttabel sebesar 2,048, menujukan bahwa thitung(5,126) >ttabel(2,048), maka dapat dilihat juga dari nilai uji T terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru dengan kinerja guru. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan positif kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru.

C. Pembahasan Hasil Peneitian

Penelitian ini dilakukan guna mengetahui apa saja Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat. Dalam penelitian ini hanya terdapat 1 (satu) rumusan masalah yang perlu dijawab. Dalam penelitian ini akan diuraikan dibawah ini.

1. Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat.

Kompetensi pedagogik guru merupakan kemapuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik dalam mengelola proses belajar mengajar dan mebimbing peserta didikuntuk bisa mengebangkan kemampuan dan kecerdasan yang peserta didik miliki agar bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Semakin baik kemampuan pedagogik guru, semakin baik kemampuan yang dimilikinya. Hal tesebut karena Guruyang melaksanakan semua aktivitas pembeajaran,supaya pebelajaran

71

bisa dilaksanakan sebaik mungkin, oleh karenanya Guru harus bisa mengeti dan meahami setiap individualitas dari peserta didik itu sendiri, memahami prinsip-prinsip pembelajaran seorang Guru, perkembangan kurikulum pebelajaran, melakukan pembelajaran, menggunakan teknologi informasi dengan baik, mengembangkan kemampuan peserta didik, berkomunikasi dengan efektif, untuk kepentingan pebelajaran dilakukan penilaian dengan memanfaatkan hasil penelaian.50Oleh karena itu, ketika Guru menguasai dan mengaplikasikankompetensi pedagogik dengan tepatdan benar karenanya akan dapatmeningkatkan kinerja Guru.

Menurut hasil analisis deskripsi didapatkan representasi Kompetensi Pedagogik Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat menujukan bahwa masuk dala kategori menguasai, tola ukur yang menunjukkan bahwa Guru tersebut menguasai kompetensi pedagogik ketika semua indikator kompetensi pedagogik yang harus dimiliki seorang Guru sudah dikuasai dan diimplementasikan dalam melakukan proses belajar mengajar.

Hasil kajian menunjukkan yakni tedapat 23 guru (77%) dari 30 responden masuk dalam kategori menguasai kompetensi pedagogik dan 3 guru (10%) masuk dalam kategori sangat menguasai. Sedangkan yang masuk dalam kategori kurang mengausai sebanyak 3 guru (10%) dan untuk yang tidak menguasai sebanyak 1 guru (3%).Dengan mengidentifikan ini bahwa semakin baik kemapuan pendidik dala

50Pemendiknas No 16 Tahun 2007.Pdf

72

mengelola pembelajaran oleh karena itu akan semakin banyak hasil kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh para Guru.

Kemapuan yang wajib dipunyai oleh Guru supaya pebelajaran yang dilaksanakan dapat berlangsung efektif dan dinamis yaitu kompetensi pedagogik.Karena cara mengelola pebelajaran yang baik dan benar sudah dijelaskan didalam kompetensi pedagogik sesuai dengan karakteristik anak agarbisa meningkatkan potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, Dari itu gurudiharuskan untuk menguasai kompetensi pedagogik secara maksimal agar bisa menjelaskan teori dan praktis dengan baik.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik merupakan suatu bentuk acuan atau pedoman yang harus bener- bener dilakukan oleh semua guru dalam melakukan pebelajaran kepada peserta didik, inti dari tugas seorang guru bukan sekedar memberikan pelajaraan didalam kelas saja tetapi guru juga mengatur strategi saat menyapaikan materisaat berada dikelas agar yang dilaksanakan oleh guru dapat diterima secara maksimal oleh peserta didik.

2. Gambaran Tingkat Kinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat.

Dalam bidang pendidikan,peran guru sangat bepengaruh dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Kesiapan guru dalam mepersiapkan peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar sangat menentukan keberhasilan peserta didik. Aspek pebelajaran yang saangat

73

mendominasi peran guru yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar.

Berdasarkan ketiga tahap pebelajaran itulah yang menjadi alat ukur dalam kinerja guru. Kegiatan belajar mengajar mengandung komponen- komponen yang sudah ditata secara sistematis, yang dimana komponen tesebut saling berhubungan satu sama lain. Pada proses perencanaan pembeaajaran guru diharuskan untuk bisamerumuskan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, pemilihan media/alat pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pemilihan sumber belajara, dan penilaian hasil belajar. Dari penjelasan diatas diketahui kebenarannya melalui peneitian terhadap guru-guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Baratsebagaian besar sudah dikataan cukup baik dalam menyusun perencanaan pebelajaran walaupun sebagian guru masih ada yang tidak mementingkan pembuatan perencanaan pebelajaran dan memilih unntuk langsung melaksanakan pembelajaran tanpa harus membuat perencanaan pembelajaran terlebih dahulu.

Pada tahap pelaksanaan pebelajaran, guru dituntut untuk memiliki keahlian dalam membuka pebelajaran, memahami materi pebelajaran, intraksi pembeajaran, melakukan evaluasi pebelajaran, dan kemampuan menutup pebelajaran.Pada proses perencanaan diharuskan untuk bisamerumuskan pebelajaran, pada proses ini pendidik diminta untuk mampu menerapkan semua hal yang telah disiapkan, oleh karenanya

74

melaksankan proses pembelajaran yang ideal yaitu yang relevan dengan rencana awal, namun adakalanya hal seperti itu tidak terlaksana karena ada suatu hal diluar dari yang telah dirncanakan. Hal sepeti itu kebijaksanaan dan pengalaman guru begitu berperan penting oleh karena itu proses belajar mengajar mendekati dari apa yang sudah direncanakan. Hasil riset yang sudah dilaksanakan tehadap pendidik di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kec.GeungLombok Barat terbilang mampu mengawali pembelajaran dengan menarik dan bisamembagikan motivasi awal terkait materi yang akan diajarkan, bisa memberi apresiasi tekait materi yang sudah diajarkan dengan materi yang akan diajarkan, serta bisa menguasai materi pembelajaran, bisa berinteraksi tekait pembelajaran kepada peserta didik, mampu memanfaatkan waktu secara baik, bisa mengevaluasi proses belajar mengajar dan bisa mengakhiri pembelajaran dengan menciptakan kesimpulan dari proses belajar mengajar pada hari itu. Tahapan berikutnyaseorrang pendidik diharuskan mepunyai kemampuan tekait penilaian hasil belajar dan hasil penilaian. James E jhonson menyatakan di manapenilaian atau evaluasi merupakan proses memilih, mengumpulkan dan menafsirkan informasi untuk membuat keputusan. Kaitannya penilaian tehadap peserta didik yakni : menyiapkan pembelajaran mandiri dan kelompok serta berinteraksi dengan orang tua, mengidentifikasi peserta didik yang sekiranya membutuhkan pelayanan atau bantuan khusus dan mengevaluasi dalam mencapai tujuan program pendidikan. Dari penjelasandi atas dimaksudkan pendidik

Dokumen terkait