i
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DISEKOLAH MENENGAH ATAS DARUNNADWAH DASAN
KETUJUR KECAMATAN GERUNG LOMBOK BARAT
Oleh ISMAWATI
180105152
PROGRAM STUDI TADRIS IPS EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2022/2023
ii
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DISEKOLAH MENENGAH ATAS DARUNNADWAH DASAN
KETUJUR KECAMATAN GERUNG LOMBOK BARAT
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh ISMAWATI NIM 180105152
PROGRAM STUDITADRIS IPS EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM
2022/223
iv
v
vi
vii
viii MOTTO
“Aku tidak peduli kalaupun harus mati ketika berjuang meraih mimpiku, aku tidak akan menyesalinya”.
(Monkey D Luffy)
“Jangan takut untuk bermimpi. Karena mimpi adalah tempat menanam benih harapan dan memetakan cita-cita.”
( Monkey D Luffy)
“Hidup ini seperti pensil yang pasti akan habis, tetapi meninggalkan tulisan-tulisan yang indah dalam kehidupan.”
(Nami one piece)
ix
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim....
Karya kecil ini saya persembahkan kepada:
“Ibunda tercinta Masni yang telah meberikan cinta dan kasih sayangnya dengan sepenuh hati jiwa raganya, dengan didikannya yang penuhh dengan kelembutan, kehangatan, dan sosoknya yang selalu memberikan kenyaanan dan ketenangan.Teruntuk ayah terhebat yang mengajarkan anak-anaknya ketangguhan Bapak Ahmad, dengan jiwa dan raganya beliau berjuang untuk kami. Ibu dan Bapaklah yang menjadi motivasi perjuangan kesuksesan ini. Semoga Allah mebalas kebaikan mereka dengan limpahan rahmat, kasih sayang-Nya dan Allah murahkan rezeki keduanya, memanjangkan umurnya, diberkahkan hidup dan umurnya, dimudahkan dalam segala urusan dan Allah wafatkan dalam keadaan husnul khotimah”. Amin..
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyanyang, berkat hidayah dan karunianya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DARUNNADWAH DASAN KETUJUR KECAMATAN GERUNG LOMBOK BARAT”, penulisan skripsi ini bertujuan tidak lain hanya karena mengharap ridho Allah dan diberikan keberkahan atas tulisan ini, semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat pada umumnya.Syukur alhamdulillah atas segala rahmat Allah yang telah meberikan kesempatan untuk menulis skripsi ini hingga selesai. Kemudian skripsi ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat guna mempeoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Tadris IPS Ekonomi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mengalami kesulitan dan lemah, Oleh karena itu penulis membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, berbagai bimbingan, petunjuk serta golongan motivasi dan inspirasi. Untuk itu, secara pribadi penulis ucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Baharuddin, M.Ag., selaku dosen pembimbing 1 atas bimbingan dan arahan yang sangat baik sehinngga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Mawardi Saleh, M.Pd., selaku dosen pebimbing 2 atas bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat baik sehingga bisa teselesaikan skripsi ini .
xi
3. Kepada kedua orang tua tercinta bapak Ahmad dan ibu Masni yang telah mendidik, mebimbing, menyemangati, dan mendoakan tiada henti dalam melewati semua proses belajar dan menuntut ilmu.
4. Kepada sahabat-sahabat saya Wiwin Nurhaliza, Silvia Wulandari, Eva Paolina, terimakasih telah memberikan warna pertemanan yang begitu indah hingga saat ini, yang selalu ada setiap kesulitan yang dihadapi, semoga pertemanan kita bisa sampai surga.
5. Kepada teman-temansaya dikampus angkatan 2018 khususnya kelas E, terimakasih untuk semua kenangan selama kuliah dan semua teman-teman seperjuangan.
Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan penelitian ini sehingga skripsi ini dapat meberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di lapangan sehingga bisa dikembangkangkan lagi lebih lanjut.
Gerung, 20 Agustus 2022
ISMAWATI
xii DAFTAR ISI
HALAMAN SAPUL...i
HALAAN JUDUL...ii
HALAMAN LOGO...iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...iv
NOTA DINAS PEMBIMBING...v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...vi
PERNYATAAN DEWAN PENGUJI...vii
HALAMAN MOTTO...viii
HALAMAN PERSEMBAHAN...ix
KATA PENGANTAR...x
DAFTAR ISI...xii
DAFTAR TABEL...xvi
DAFTAR GAMBAR...xvii
DAFTAR LAMPIRAN...xviii
ABSTRAK...xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...6
D. Definisi Operasional...7
xiii BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTENSIS PENELITIAN A. Kajian ustaka
1. Kompetensi Pedagogik Guru...9
a. Pengertian Kompetensi...9
b. Kompetensi Guru...10
c. Kompetensi Pedagogik...12
d. Kompetensi Pedagogik Yang Harus diketahui...14
e. Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Guru...24
2. Kinerja Guru a. Pengertian Kinerja...25
b. Kinerja Guru...26
c. Standar Kinerja Guru...28
d. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru...30
B. Kerangka Berpikir...32
C. Hipotesis Penelitian...33
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...35
1. Jenis Penelitian...35
2. Pendekatan Peneitian...35
B. Populasi dan Sampel...36
1. Populasi...36
2. Sampel...37
C. Waktu dan Tempat Penelitian...38
xiv
D. Variabel Peneitian...38
E. Desain Penelitian...39
F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian...40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...53
B. Deskripsi Data 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian...54
a. Uji Validitas...54
b. Uji Reliabilitas...57
2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas...64
b. Uji Linieritas...65
c. Analisis Determinan...67
d. Analisis Regresi Linier Sederhana...68
e. Uji Hipotesis...69
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1.Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Menengah Atas Darunnadwah...70
2. Gambaran Tingkat Kinerja Guru...72
3. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas Darunnadwah...76
xv BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan...80 B. Saran...81
DAFTAR PUSTAKA………...82
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel Penelitian Pedagogiik Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru...41
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik Guru...42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Kinerja Guru...42
Tabel 3.4 Alternatif Jawaban...43
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Pedagogik Guru (X)...55
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Angket Kinerja Guru (Y)...56
Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kompetensi Pedagogik Guru...58
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kinerja Guru...58
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik Guru...61
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kinerja Guru...63
Tabel 4.7 Uji Normalitas...65
Tabel 4.8 Uji Linieritas...66
Tabel 4.9 Analisis Determinasi...67
Tabel 4.10 Uji Regresi Linier Sederhana...68
Tabel 4.11 Uji T...69
xvii
DAFTAR GABAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Menengah Atas Darunnadwah...62 Gambar 4.2 Diagram Batang Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas Darunnadwah...64
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuisioner Variabel X Sebelum di Uji...79
Lampiran 2 : Kuisioner Variabel Y Sesudah di Uji...82
Lampiran 3 : Angket Sudah di Jawab Oleh Responden...85
Lampiran 4 : Uji Coba Variabel X dan Y...90
Lampiran 5 : Hasil Uji Coba Variabel X dan Y...92
Lampiran 6 : Uji Validitas...94
Lampiran 7 : Uji Reliabilitas...98
Lampiran 8 : Uji Normalitas...99
Lampiran 9 : Uji Linier...99
Lampiran 10 : Uji Determinan...100
Lampiran 11 : Uji Regresi Linier Sederhana...100
Lampiran 12 : Dokumentasi Pengisian Kuisioner...101
xix
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DISEKOLAH MENENGAH ATAS DARUNNADWAH DASAN
KETUJUR KECAMATAN GERUNG LOMBOK BARAT Oleh
Ismawati NIM 180105152
Abstrak
Kompetensi pedagogik guru adalah kemapuan guru dalam mengelola pebelajaran agar lebih menarik dan siswa tidak merasa bosan, dengan demikian guru diharapkkan untuk bisa merancang pembelajaran, mengelola dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang dapat dicerminkan, tetapi dari hasil observasi penelitian dilapangan menujukan bahwa masih ada guru yang belum memahami akan bagaimana cara menerapkan kinerja guru yang baik dilihat dari beberapa guru yang tidak mebuat perencanaan pebelajaran sehingga mempengaruhi proses pembelajaran.Tujuan penelitian ini, penelitian ingin mengetahui pengaruh antara kompetensi pedagogik guru dengan kinerja guru dan mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru.
Metode penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat. Metode yang dilakukaan dalam pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi dengan instrumen berupa angket tertulis berupa kuesioner dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yaitu guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat, sempel yang digunakan berupa sempel jenuh jadi semua populasi dijadikan sampel.
Hasil penelitian ini menujukan: kompetensi pedagogik guru (X) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) sebesar 0,484 yang berarti 48,4% sedangkan selebihnya 51,6%
dipengaruhi variabel lain diluar penelitian seperti faktor gaji, lingkungan fisik, ketersediaan sarana prasarana dan kurangnya pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi.
Dalam penelitian ini persamaan regresi dari tabel tesebut adalah Y = 0,566 + 0,582. Jika kompetensi guru sebesar 0, maka kinerja guru sebesar 0,582. Sehingga dapat disimpulkan tedapat pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat tahun 2022/2023.
Kata Kunci : Kompetensi Pedagogik Guru, Kinerja Guru
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah salah satu permasalahan dalam bangsa indonesia. Yang dimana masalah yang kita ketahuai merupakan rendahnya mutu pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Meningkatkan kualitas pendidikan merupakan tujuan prioritas utama dalam program pembangunan bangsa serta sebagai kebutuhan khusus dalam pendidikan nasional. Dapat dilihat dalam pembekuan UUD 1945 alinea IV menjelaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu pendidikan. Partisipasi Guru dalam mengajar dan mendidik peserta didik menjadi kunci dalam pendidikan, serta dalam memajukan dunia pendidikan. Guru amat penting dalam meningkatkan kualitas siswa dan pendidikan, karena dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi guru berperan langsung dengan peserta didik untuk membimbing dengan nilai-nilai positif melalui keteladanan.
Dengan demikian guru di haruskan untuk memenuhi standar kompetensi yang sudah ditetapkan agar bisa menjelaskan tugas dan perannya dengan baik dan benar.1
Pendidik merupakan jabatan profesional dimana ia dituntut untuk berupaya semaksimal mungkin menjalankan profesinya dengan baik. Sebagai seorang
1Muhammad Hasan,“Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Ekonomi Sekolah Menengah Atas”,Economix Vol 5 Nomor 2, 2017, hlm.71
2
profesional maka tugas guru sebagai pendidik, pengajar, pelatih dan peneliti.
Dalam hal ini hendahnya guru dapat meningkatkan terus kinerjanya yang merupakan modal bagi keberhasilan pendidikan.
Guru memiliki tugas dalam dunia pendidikan yang diamana guru harus memiliki kemampuan dalam mendidik peserta didik agar bisa mempunyai kinerja yang diharapkan dan bisa menyukseskan tujuan pendidikan.Dalam UU No 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa Guru wajib memiliki kualitifikasi, Kompetensi, Sertifikat Pendidik, Sehat Jasmani dan Rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional kualifikasi pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan menengah sekurang kurangnya stara satu (S-1) atau diploma empat (DIV) dalam pasal 1 ayat 9 bahwa kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang dan satuan pendidikan format ditempat penugasan.2
Mutu kinerja guru dalam peraturan mentri pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualitas Akademik dan Kompetensi Guru dinyatakan, bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara menyeluruh dari empat kompetensi utama, yaitu Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Profesional.
Dengan demikian guru hendaknya mampu mengembangkan dirinya agar bisa meningkatkan kinerjanya.
2Shilphy A.Oktavia, “Profesionalisme Guru dalam Memahami Perkembangan Peserta Didik”, (CV BUDI UTAMI 2021), hlm 6.
3
Kinerja guru adalah suatu kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya dan menggambarkan suatu perbuatan yang ditampilkan guru selama melakukan aktivitas pembelajaran.3Prestasi belajar yang baik dihasilkan dari kinerja guru yang baik pula. Kinerja guru yang sangat penting dalam pembentukan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan tugasnya dalam mengajar.Penyelenggaraan proses belajar mengajar adalah posisi terbesar dalam profesi keguruan.4 Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran bergantung dari bagaimana seorang guru melakukan proses belajar mengajarnya..
Menurut Usman “Mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasikan lingkngan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajara”.5 Guru sangat dituntut untuk bisa berperan sebagai pengelola kegiatan proses belajar siswa dan dituntut juga untuk mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang ada dikelas maupun yang ada diluar kelas, yang membantu kegiatan pembelajaran.
Kinerja guru dalam mengajar merupakan penampilan yang dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam meberikan bimbingan belajar berupa pengethuan dan keterampilan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kinerja guru merupakan prasyarat keberhasilan dan kesuksesan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru
3Supardi, “Kinerja Guru”., {Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), hlm.54.
4Satori, “Profesi Keguruan”., (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), hlm.134.
5https://materibelajar.co.id/pengertian-mengajar-menurut-para-ahli/
4
dituntuk untuk memprogramkan kompetensi-kompetensinya agar bisa mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan.
Faktor kinerja guru dipengaruhi oleh karakteristik indvidu yang terdiri dari:
“(1) pengetahuan ; (2) kemampuan; (3) keterampilan; (4) menejemen kepemimpinan; (5) motivasi kepercayaan; (6) nilai-nilai; (7) dan sikap.6Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu keterampilan. Keterampilan berkaitan sangat erat dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru. Kompetensi tersebut bisa terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsi sebagai seorang guru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kinerja Guru merupakan hasil kerja yang dapat dicapai guru dalam suatu organisasi (Sekolah), sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan sekolah dalam upaya mencapai visi-misi.
Kinerja guru nampak dari tanggung jawabnya dalam menjalankan amanah, profesi yang diembannya, serta moral yang dimilikinya. Singkatnya kinerja guru merupakan hasil kerja guru yang diujudkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukan dalam penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjannya.7
Menjadi seorang guru diwajibkan untuk memiliki kompetensi. yang dimana sebagai guru harus memahamiapa materi yang akan dijelaskan kepada peserta didik sebelum memulai pembelajaran berlangsung. Akan tetapi dalam kenyataanya sebagian guru belum menguasai materi yang akan diajarkan kepada peserta didik sehingga pada saat pembelajaran berlangsung guru hanya
6Supardi, “Kinerja Guru”., {Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), hlm.50
7 Abd. Madjid, “Pengembangan Kinerja Guru Melalui Kompetensi, Komitmen dan Motivasi Kerja”, (Yogyakarta:Samudra Biru 2016), hlm. 11
5
memberikan tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan tanpa dijelaskan terlebih dahulu. Contohnya ketika guru masuk untuk mengisi pembelajaran langsung dan tanpa sebab apapun guru tiba-tiba marah tanpa alasan yang jelas dan langsung memberikan tugas kepada siswa yang dimana tugas yang diberikan tidak pernah diajarkan atau dijelaskan sekalipun sehingga peserta didik tidak memahami atas tugas yang diberikan. Selain itu masalah yang sering kali terjadi dikalangan guru dan selalu kita temui yaitu ketika guru selalu alfa saat jam pembelajaran.
Permasalahan yang sering terjadi yaitu ketika guru terkendala dengan metode pembelajaran. Yang dimana kita ketahui dalam proses belajar mengajar guru hanya menggunakan satu metode yaitu dengan menyampaikan materi kepada peserta didik menggunakan metode ceramahsehingga menyebabkan peserta didik bosan mengikuti pembelajran. Dengan demikian seharusnya guru harus lebih kreatif dalam menggunakan metode-metode pembelajaran agar siswa tidak cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui tentang “Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Dalam MeningkatkanKinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah dasan ketujur kecamatan Gerung Lombok Barat”
B. Rumusan Masalah
Merujuk dari latar belakang penelitian diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Seberapa Besar Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat.”?
6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian yaitu 1. Tujuan Penelitian
1.1.Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat.
1.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian antara lain:
Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diberikan peneliti yang dimana peneliti mengharapkan dari penelitiannya baik secara teoritik maupun praktis:
a. Manfaat Teoritis
Penulis sangat berharap dari hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan waasan bagi pembaca serta dapat di kembangkan oleh peneliti lain tentang hal-hal yang belum terungkap secara luas dan terperinci dalam penelitian ini.
7 b. Manfaat Praktis
Bagi Mahasiswa, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan mengenai Pengaruh Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kec Gerung Lombok Barat.
D. Definisi Operasional
Untuk tidak terjadinya salah pengertian mengenai istilah-istilah yang terdapat pada judul, beberapa istilah di bawah ini dapat diartikan sebagai berikut:
1. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang guru untuk menjadi guru yang baik dan profesional yang mencakup tentang pemahaman karakteristik peserta didik, penguasaan teori belajar, pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidik, pengembangan potensi peserta didik dan komunikasi dengan peserta didik.
2. Kinerja Guru
Kinerja adalah sebuah kata dari Bahasa Indonesia dari kata dasar “Kerja” yang menerjemahkan kata dari Bahasa Asing adalah prestasi, bisa pula berarti hasil kerja. Yang dimana Guru adalah Pendidik Profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
8
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dan pendidikan menengah.8
8Didi Pianda, “Kinerja Guru; Kompetensi Guru, Motivasi Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah”, (Bojonggenteng; CV Jejak,2018), hlm.11-13.
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTENSIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Kompetensi Pedagogik Guru a. Pengertian Kompetensi
Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan sarapan, dari bahasa Inggris compentence yang berarti kecakapan dan kemampuan.
Yang dimana kompetensi adalah suatau kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan.
Coompersmith mengatakan “ Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk sukses memenuhi tuntutan prestasi, yang ditandai dengan keberhasilan individu dalam mengerjakan bermacam-macam tugas dengan baik.” Ini berarti kompetensi merupakan persyaratan penting bagi efektivitas atau kesuksesan pemimpin (kepemimpinan) dan manajer (Manajemen) dalam mengemban peran, tugas, fungsi, ataupun tanggung jawabnya.
Menurut Boyatzus Orang yang pertama kali yang mempopulerkan istilah kompetensi mendefinisikan sebagai “kemampuan yang dimiliki seseorang yang nampak pada sikapnya yang sesuai dengan kebutuhan
10
kerja dalam prameter lingkungan organisasi dan memberikan hasil yang diinginkan.”9
Dari sudut pandang penulis kompetensi adalah kewenangan atau kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau jabatan yang disandangnya.Tugas yang dimaksud disini adalah sebagai profesi guru.
Kompetensi mencakup berbagai pemaknaan dari sudut istilah yang dimana tidak hanya terkait fisik atau mental,akan tetapi terkait juga dengan aspek spiritual. Tenaga pendidik diwajibakan memiliki kompetensi yang harus sepaket baik dari segi fisik ataupun mental.
Karena seperti yang diketahui banyak pendidik dilapangan yang masih memiliki sifat pemalu dan mempunyai penyakit sehingga pada saat jam pembelajaran sering meninggalkan tugasnya.
b. Kompetensi Guru
Guru sangat memiliki pengaruh besar tehadap dunia pendidikan.
Di sekolah guru bertugas menjadi pengajar, pengasuh dan pelaksanaan administrasi pendidikan agar pendidikan bisa berlangsung dengan baik dan apa yang menjadi tujuan bisa terlaksana. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki dan dipahami oleh setiap pendidik dalam jenjang pendidikan apapun.
Selain kompetensi pedagogik guru, guru juga harus memiliki beberapa kompetensi seperti kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
9 Abd. Madjid,“Pengembangan Kinerja Guru Melalui Kompetensi, Komitmen dan Motivasi Kerja”, (Yogyakarta:Samudra Biru,2016) hlm. 20.
11
Kompetensi mengacu pada kemampuan seorang dalam melaksanakan sesuatu. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab 1 Pasal 10, mengatakan “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Kemampuan guru merupakan sebuah penguasaan kemampuan yang wajib ada dalam diri guru agar bisa mewujudkan kinerjanya secara cepat dan efektif.10
Mulyana menyatakan bahwa kompetensi guru sebagai perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap siswa, pembelajaran yang mendidik, pengembangan diri dan profesionalisme.
Menurut Hamalik tentang pentingnya kompetensi guru bagi dunia pendidikan antara lain; (1) kompetensi guru sebagai alat sleksi penerimaan guru, (2) kompetensi penting dalam rangka pembinaan guru, (3) kompetensi guru penting dalam rangka penyusunan kurikulum, (4) kompetensi guru penting dalam hubungannya dengan kegiatan dan hasil belajar siswa. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
10KunandarS.Pd.,M.Si., “Guru Profesional” (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm.55
12
profesional. Ke empat kompetensi tersebut wajib dikuasai oleh guru dan diterapkan secara terpadu kepada peserta didik.11
Menurut dari Nurgiyantoro B.bahwa dengan kompetensi guru ada empat yang harus dikuasai oleh guru, yaitu: menguasai bahan ajar, dapat mendiagosis tingkah laku siswa, dapat menjalankan proses pembelajaran dan dapat menilai hasil belajar siswa. Berdasarkan penjelasan diatas, serta berbagai keterampilan proses guru yang dinyatakan sebelumnya, keahlian dasar yang mesti dimiliki oleh setiap guru yang akan dijadikan standar dasar kualitas guru adalah:12Kompetensi Pedagogik. Berdasarkan amanat dari Undang- Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen di kemukakan kompetensi pedagogik adalah “Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”. Depdiknas menyebut kompetensi ini dengan
“Kompetensi pengelolaan pembelajaran.” Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan intraksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian.
c. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran peserta didik. Salah satu aspek kompetensi pedagogik
11Oemar Hamalik., “Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi”., (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010), hlm.53.
12Gunawan ibrahim almukarramah, “Kompetensi Kinerja Guru Menurut Kurikulum Karakter K-13”, (Jakarta: Seffa Bumi Persada, 2018), hlm. 8.
13
adalah pemahaman peserta didik. Memahami peserta didik merupakan salah satu aktivitas yang harus dilakukan guru termasuk sebelum menyusun rancangan pembelajaran, sebab proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan peserta didik. Semua keputusan yang diambil dalam merancang dan mendesai pembelajaran sebaiknya didasarkan pada kondisi peserta didik dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Pembelajaran yang dilaksanakan guru diharapkan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Pembelajaran pada satuan pendidikan seharusnya diselenggarakan interaktif, ispiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Peraturan pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005).
Pedagogik mengandung pengertian ilmu pendidikan. Saudagar dan Idrus mengemukakan bahwa pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas pada intraksi edukatif antar pendidik dengan peserta didik. Surya mengemukakan bahwa pedagogik adalah teori tentang bagaimana sebaiknya pendidikan dilaksanakan atau dilakukan sesuai kaidah-kaidah mendidik, tentang sistem pendidikan, tujuan pendidikan, materi pendidikan, sarana prasarana pendidikan, metode, dan media pendidikan yang digunakan sampai kepada
14
menyediakan lingkungan pendidikan tempat proses pendidikan berlangsung. 13
Dari pandangan penulis pedagogik merupakan teori sistematis yang mempersiapkan anak untuk mencapai kedewasaan. Teori yang dimaksud disini adalah berbagai ilmu pengetahuan dan pemikiran yang dijadikan dasar bagi pendidik untuk membantu peserta didik mencapai kematangan sehingga ia menjadi pribadi yang mandiri.
Berdasarkan uraian diatas, maka pedagogik disini diartikan sebagai suatu pemikiran atau pengetahuan tentang pelaksanaan proses pendidikan yang sesuai dengan kaidah-kaidah mendidik yang harus dimiliki guru untuk melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan diologis di sekolah. Pembelajaran yang mendidik adalah pembelajaran yang didalamnya berlangsung usaha pengembangan nilai sikap dan karakter peserta didik.
a. Kompetensi Pedagogik yang Harus di Ketahui Guru
Ada beberapa kompetensi pedagogik yang sangat layak untuk diketahui oleh guru dan sekaligus untuk dikuasai seperti:14
1) Menguasai Karakteristik Peserta Didik
Menguasai karakteristik peserta didik yaitu guru harus mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang
13Rifma,”Optimalisasi Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru”, (Jakarta :Kencana, 2016), hlm. 9.
14H.M.Hatta Hs, “Empat Kompetensi Untuk Membangun Profesionalisme Guru”, (Nizamia Learning Center, 2018), hlm.84.
15
karakteristik peserta didik untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan asfek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:
a) Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya.
b) Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan belajar yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
c) Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama kepada peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
d) Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar prilaku tesebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
e) Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik.
f) Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tetentu agar dapat mengikuti aktifitas pebelajaran, sehingga peserta didik tesebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, terolok-olok, minder, dsb).
16
2) Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang mendidik.
Yaitu guru harus mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pebelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru yang sudah ditetapkan. Guru harus mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar:
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.
b) Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.
c) Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan /aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran.
d) Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik.
17
e) Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses pebelajaran peserta didik.
f) Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum /kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pebelajaran berikutnya.
3) Pengembangan Kurikulum
Guru harus mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pebelajaran. Guru harus mampu memilih, menyusun dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
a) Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum
b) Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tetentu agar peserta didik mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan
c) Guru mengikuti urutan materi pebelajaran dengan meperhatikan tujuan pebelajaran
d) Guru memilih materi pebelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,
18
(4) dapat dilaksanakan dikelas, (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.
4) Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik
Yaitu guru mampu menyususn dan melaksanakan rancangan pebelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru harus mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu guru juga harus mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanafaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pebelajaran.
a) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuan.
b) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.
c) Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik.
19
d) Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahap proses belajar, bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yang benar.
e) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.
f) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik.
g) Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif.
h) Guru mampu audio-visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas.
i) Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, memperaktekan dan berintraksi dengan peserta didik lain.
20
j) Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik.
Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
k) Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio- visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
5) Pengembangan Potensi Peserta Didik
Yaitu guru harus menganalisis potensi pebelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program pebelajarana yang mendukung siswa yang mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreatifitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka.
a) Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing.
b) Guru merancangn dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.
21
c) Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.
d) Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.
e) Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
f) Guru memusatkan perhatian pada intraksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.
6) Komunikasi Dengan Peserta Didik
Guru harus mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Selain itu guru harus memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik.
a) Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
b) Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik tanpa
22
menginterupsi kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
c) Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
d) Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik..
e) Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
f) Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan.
7) Penilaian dan Evaluasi
Yaitu guru harus menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi dan efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remidial dan pengayaan. Guru harus mapu menggunakan hasil analisis penilaian dan proses pembelajarannya. 15
15 “Permendiknas No 16 Tahun 2007. Pdf”
23
a) Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis di RPP.
b) Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknikdan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
c) Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi kompetensi dasar yang sulitsehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remidial dan pengayaan.
d) Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.
e) Guru memanfaatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.
24
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Guru
Kompetensi seorang guru ditentukan oleh beberapa Faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1) Faktor yang berasal dari dalam diri guru (Internal) a) Tingkat pendidikan
b) Keikutsertaan dalam berbagai pelatihan dan kegiatan ilmiah c) Masa kerja dan pengalaman kerja
d) Tingkat kesejahteraan
e) Kesadaran akan kewajiban dan panggilan hati nurani 2) Faktor yang berasal dari luar diri guru (Eksternal)
a) Besar gaji dan tunjangan yang diterima b) Ketersediaan sarana dan media pembelajaran c) Kepemimpinan kepala sekolah
d) Kegiatan pembinaan yang dilakukan e) Peran serta masyarakat
Guru adalah salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuannya menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru
25
mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten.16 2. Kinerja Guru
a. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah sebuah kata dalam Bahasa Indonesia dari kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing adalah prestasi, bisa pula berarti hasil kerja. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.17
Menurut Rahadi pengertian kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja. Keberhasilan suatu organisasi sangat erat kaitannya dengan kualitas kinerja para anggotanya, sehingga organisasi dituntut untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan kinerja dari pada anggotanya. Kinerja berarti hasil kerja yang dapat ditampilkan atau penampilan kerja seseorang pegawai. Dengan demikian, kinerja seorang karyawan dapat diukur dari hasil kerja, hasil tugas, atau hasil kegiatan dalam kurun waktu tertentu.18
Kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
16Abd. Madjid, “Pengembangan Kinerja Guru Melalui Kompetensi, Komitmen dan Motivasi Kerja”, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2016), hlm. 29.
17Didi Pianda, “Kinerja Guru; Kompetensi Guru, Motivasi Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah”,(Bojonggenteng: CV Jejak, 2018), hlm.11.
18Denok Sunarsi, “Panduan Meningkatkan Kinerja dan Kepuasan Guru”, (Jakarta: Desanta Muliavisitama, 2020), hlm.11-12.
26
harapan dan tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi, menujukan suatu kegiatan atau perbuatan dan melaksanakan tugas yang telah di bebankan. Pengertian kinerja sering diidentikan dengan prestasi kerja karena ada persamaan antara kinerja dengan prestasi kerja.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi atau ukuran dan waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya dan sesuai dengan norma dan etika yang telah ditetapkan.19
b. Kinerja Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dan pendidikan menengah (Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1).
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penelilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala (UU No. 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1). Jadi ini menegaskan bahwa tenaga kependidikan
19Muhammad Hasan, “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Ekonomi Sekolah Menengah Atas”, Economix Vol 5 Nomor 2, 2017, hlm. 75-76.
27
termasuk guru, perlu memiliki standar kinerja yang seharusnya tampak saat bersangkutan menunaikan tugasnya.20
Kinerja guru merupakan kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran disekolah. Kinerja guru sendiri dapat dimaknai sebagai kondisi yang dapat menujukan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah dan menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan seorang guru dalam atau selama melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Menurut pendapat Supardi, kinerja guru merupakan kemampuan dan keberhasilan guru dalam melakukan tugas-tugas pembelajaran yang ditujukan oleh dimensi.
Menurut pendapat diatas, maka kinerja guru mempunyai 6 tugas dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Keenam tugas tersebut masing-masing memiliki tugas dan peranan yang penting dalam pembelajaran. Setiap tugas memiliki beberapa indikator yang harus dipenuhi oleh seorang guru untuk menyempurnakan tugas dan kewajiban sebagai guru.
Kinerja guru dapat ditujukan dari seberapa besar kompetensi- kompetensi yang dipersyaratkan dipenuhi. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kinerja guru dapat terlihat jelas dalam pembelajaran yang diperlihatkannya dari prestasi belajar peserta
20Didi Pianda, “Kinerja Guru; Kompetensi Guru, Motivasi Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah”,(Bojonggenteng: CV Jejak, 2018), hlm.13.
28
didik. Kinerja guru yang baik akan menghasilkan prestasi belajar peserta didik yang baik.21
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru merupakan hasil kerja yang dapat dicapai guru dalam suatu organisasi (sekolah), sesuai dengan ewenang dan tanggung jawab yang diberikan sekolah dalam upaya mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Kinerja guru nampak dari tanggung jawabnyadalam menjalankan amanah, profesi yang diembannya, serta moral yang dimilikinya. Singkatnya kinerja guru merupakan hasil kerja guru yang diujudkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditujukan dalam penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya.22
c. Standar Kinerja Guru
Standar Kinerja dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbandingan terhadapa apa yang ingin dicapai dan apa yang diharapkan, atau bisa diartikan sebagai suatu pewujudan prilaku atau kegiatan yang ingin dilaksanakan dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau tujuan yang hendak dicapai secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai hal tersebut, seringkali kinerja guru dihadapkan pada
21Muhammad Hasan, “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Ekonomi Sekolah Menengah Atas”, Economix Vol 5 Nomor 2, 2017, hlm.76-77.
22Abd.Madjid, ”Pengembangan Kinerja Guru Melalui Kompetensi, Komitmen, dan Motivasi Kerja”, (Yogyakarta:Samudra Biru,2016), hlm.11.
29
berbagai hambatan/kendala sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan bentuk kinerja yang kurang efektif.
Berhubungan dengan standar kinerja guru yang telah disampaikan oleh Sehartian dalam Rusman yangmenyimpulkan bahwa standar kinerja guru sangat berhubungan dengan mutu guru dalam menjalankan tugasnya seperti contoh: (1) bekerja dengan peserta didik secara individual; (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran; (3) pendayagunaan media pembelajaran; (4) melibatkan peserta didik dalam berbagai jenis pengalaman belajar; dan (5) kepemimpinan aktif dari guru.
Kinerja guru sangatberkaitan dengan kompetensi guru, yang dimana untuk memiliki kinerja yang baik maka guru harus didukung dengan kompetensi yang baik pula. Tanpa memliki kompetensi yang baik maka guru tidak akan dapat memiliki kinerja yang baik. Ada beberapa kompetensi dasar yang harus di ketahui sebagai seorang guru, yaitu;
1). menguasai bahan/materi pembelajaran 2). mengelola program pembelajaran 3). mengelola kelas
4). menggunakan media sumber belajar 5). menguasai landasan pendidikan 6). mengelola intraksi pembelajaran 7). menilai prestasi belajar siswa
30
8). mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan 9). mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10). memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pembelajaran.
Dengan begitu, seorang guru yang sudah memiliki kompetensi yang baik belum tentu memiliki kinerja yang baik pula, karena kinerja guru tidak hanya diperoleh melalui kemampuan kompetensi saja, akan tetapi kinerja guru juga berkaitan dengan kemampuan dan memotivasi diri untuk terus berkembang. Dengan begitu kompetensi bisa diartikan sebagai bentuk perwujudan dari kompetensi guru yang sudah profesional dalam kemampuan diri dan memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas dengan baik dan benar. Dasar dari kinerja guru tidak lain yaitu kemampuan seorang guru dalam menujukan keahlian dengan kompetensi yang dimilikinya dalam dunia pekerjaan yang di jalani, Hal ini adalah proses pembelajaran di sekolah khususnya di dunia pendidikan pada umumnya.23
d. Faktor yang mempengaruhi kinerja guru
Kinerja merupakan sesuatu yang kompleks dan dipengaruhi banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Sutemeister mengatakan bahwa kinerja di pengaruhi oleh “kemampuan dan motivasi”. Selanjutnya dikatakan bahwa kemampuan dipengaruhi oleh pengetahuandan keterampilan. Pengetahuan di pengaruhi oleh
23Abd.Madji, ,”Pengembangan Kinerja Guru Melalui Kompetensi, Komitmen, dan Motivasi Kerja”, (Yogyakarta:Samudra Biru,2016), hlm. 14-16
31
pendidikan, pengalaman, latihan dan minat. Keterampilan dipengaruhi oleh pembawaan (bakat) dan kepribadian. Motivasi sangat dipengaruhi dengan beberapa faktor yaitu; (1) gaji yang sesuai dengan pekerjaan, (2) Budaya perusahaan yang baik untuk diri sendiri, (3) Tujuan bekerja dan tujuan individual.
Menurut Timpe dalam Suprapto menyimpulkan bahwa kinerja merupakan sebuah akumulasi dari tiga faktor yang saling berkaitan , yaitu : (1) keterampilan, (2) upaya dan, (3) sifat-sifat eksternal.
Keterampilan yang bisa dibawa seorang ke tempat pekerjaan bisa berupa pengetahuan, kemampuan, kecakapan interpersonal atau kecakapan teknis. Cara motivasi yaitu dapat diperlihatkan kepada seseorang untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Keadaan eksternal berupa fasilitas dan lingkungan kerja yang mendukung produktifitas kinerja seseorang.
Menurut pandangan penulis tentang pendapat di atas bahwa kinerja merupakan hal yang selalu berkaitan dengan keterampilan,upaya/cara, dan sifat-sifat. Keterampilan yang dimaksud disini adalah keterampilan yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan dalam menghadapi peserta didik. Upaya atau cara yang dimaksud adalah bisa menarik perhatian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan sifat yang di maksud disini adalah sifat yang bisa menjadi pedoman bagi peserta didik untuk
32
menjadi lebih baik. Karena sebagai guru atau pendidik diwajibkan untuk memiliki sifat atau tauladan yang baik.24
B. Kerangka Berpikir
Setiap guru memiliki kewajiban untukmenujukan kinerjanya yang tinggi, kinerja guru tersebut dapat dinilai dari beberapa aspek diantarnya yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru, satu diantaranya adalah kompetensi pedagogik.
Kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang diajar. Pemahaman karakteristik peserta didik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran pada jenjang sekolah menengah atas.Oleh karena itu pemahaman kompetensi pedagogik sangat penting bagi kinerjaguru dalam mengajar yang meliputi perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Seorang guru dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik dan profesional apabila dapat merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Dari aspek kompetensi pedagogik yang dimiliki guru tersebut merupakan aspek yang berkaitan dengan kinerjanya.
24Ismawati.
33
Untuk mempermudahkan pemikiran tersebut digunakan ilustrasi kerangka berpkir sebagai berikut:
C. Hipotensis Penelitian
Hipotesis merupakan pernyataan atau jawaban sementara yang masih lemah kebenarannya, maka dari itu perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar definisi diatas dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.26
25“Permendiknas No 16 Tahun 2007, Pdf.”
26Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif”, (Jakarta: Kencanan,2017), hlm.38
Kompetensi Pedagogik Guru (X)
Indikator:
a. Memahami karakteristik peserta didik b. Memahami teori belajar mengajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
c. Menguasai kurikulum
d. Kegiatan belajar mengajar yang mendidik
e. Pengembangan potensi peserta didik f. Komunikasi dengan peserta didik g. Penilaian dan evaluasi25
Kinerja Guru (Y) Indikator:
a. Perencanaan pembelajaran b. Pelaksanaan pembelajaran c. Evaluasi pembelajaran
34
Adapun hipotentis dalam penelitian ini yaitu “terdapat pengaruh kompetensi guru (X) terhadap kinerja guru (Y) sekolah menengah atas di Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat.”
35 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian a. Jenis penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskripsif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, pristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan pristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap pristiwa tersebut.27 Jadi penelitian deskriptip merupakan penelitian yang berusaha menjelaskan suatu kejadian atau kondisi yang ada di lingkungan sehingga muncul secara detail dan objektif tanpa adanya campuran tangan penulis.
Sedangkan data yang terkumpul oleh peneliti kemudian disajikan dengan apa adanaya untuk menggambarkan kondisi atau fenomena yang muncul untuk ditarik kesimpulannya.
b. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Yang dimana pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang hanya menggunakan data angka atau numerik yang dalam proses
27H.Salim dan Haidir, “Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis”, (Jakarta:
Kencana, 2019), hlm.49.
36
analisisnya menggunakan metode statistic guna untuk menentukan apakah hasil hipotesis dapat diterima atau ditolak.28Dalam penelitian ini, pendekatan kuantitatif digunakan untuk menentukan apakah Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas di Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat.
B. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut dengan studi populasi.29
Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.30 Sakaran (2006) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. 31
28Sugiyono, ”Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif”, (Bandung:Alfabeta, 2010), hlm.59.
29Suharsimi Arikunto, “Perosedur Penelitian”, hlm.173.
30Sugiyono, ”Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif”, (Bandung:Alfabeta,2010), hlm.117.
31Suryani dan Hendryadi, “ Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam”, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hlm.190.
37
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian adalah Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur yang berjumlah 30 Guru.
b. Sampel
Sampel merupakan suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagai populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang di kehendaki dari suatu populasi.32 Jadi sampel merupakan sebagian dari jumlah populasi yang akan diteliti.
Agar bisa menghasilkan sampel yang mewakili populasi, maka diperlukan beberapa cara atau teknik untuk pengambilan sampel yang tepat. Tujuannya disini adalah agar tidak terjadi kesalahan yang dinginkan pada saat pengambilan keputusan sehingga akan berakibat kepada penafsiran dan analisis data yang diperoleh. Peneliti mengambil sempel berdasarkan Suharsimi Arikunto, yaitu apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Selanjutnya apabila jumlah populasi besar atau lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.
Dikarenakan subjek dari penelitian ini kurang dari 100 maka peneliti mengambil sempel sebanyak 30 kinerja guru dari jumlah total guru di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur sebanyak 30 kinerja guru.
32Ibid.
38 C. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu penelitian
Penelitian ini direncanakannya mulai tanggal 30 Mei sampai akhir bulan Juli 2022.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Darunnadwah Dasan Ketujur Kecamatan Gerung. Yang berlokasi di jalan THG Hj.Ismail Dasan Ketujur Kecamatan Gerung Lombok Barat.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Indefenden (X)
Variabel ini sering disebut dengan variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kompetensi Pedagogik Guru (Variabel X) dengan indikator penguasaan bahan atau materi pembelajaran, pengelolaan program belajar mengajar, pengelolaan kelas, penggunaan media belajar dan penguasaan penilaian.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel ini sering juga disebut dengan variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terkait. Variabel terkait merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
39
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terkait dalam penelitian ini adalah Kinerja Guru (Variabel Y) dengan indikator perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel kompetensi guru dan kinerja guru. Dimana variabel kompetensi guru = X dan variabel kinerja guru = Y.
E. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu rancangan peneliti untuk meneliti suatu masalah. Desain penelitian selalu dimulai dari adanya suatu masalah atau ganjalan yang merupakan kesejangan yang dirasakan oleh peneliti.
Kesenjangan tersebut terjadi karena perbedaan kondisi antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan. Dengan adanya kesenjangan tersebut, peneliti mencari teori yang tepat untuk menunjang masalah tersebut dapat teratasi melalui penelitian. yaitu mencari tahu tentang kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan tersebut. dan desain penelitian yang digunakan disini ialah menggunakan desain korelasi sederhana.
a. Korelasi Sederhana
Korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel. 33 Analisis korelasi sederhana ini merupakan alat analisis yang sering dipakai, terutama dalam analisis
33 Syofian Siregar., “Statistik Prametrik Untuk Penelitian Kuantitatif”, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017), hlm.338.
40
penelitian survei. Teknik korelasi yang digunakan peneliti adalah korelasi pearson product moment. Teknikkorelasi pearson product moment digunakan untuk data interval dan ratio dimana cocok digunakan untuk statistik parametrik.34
F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran.35 Sugiyono mengatakan bahwa instrumen penelitian merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur suatu fenomena alam ataupun sosial yang diamat. Dengan spesifik fenomena merupakan suatu variabel penelitian. Sedangkan jumlah instrumen penelitian tergantung dari jumlah variabel pada penelitian tersebut.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Instrumen penelitian tersebut merupakan lembar angket, yaitu angket Kinerja Guru dan angket Kompetensi Pedagogik Guru. Jenis instrumen yang digunakan yaitu berupa angket tertutup yang terdiri dari empat jawaban dengan skala penilaian yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.
34Priyono, “Analisis Regrensi dan Korelasi Untuk Penelitian Survei”, ( Guepedia, 2021), hlm.29.
35Purwanto, “Metodelogi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan”, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), hlm.183.
41 1. Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi dapat digunakan untuk menjaring data. Kisi-kisi yang sudah dirancang peneliti harus mampu meliputi prilaku dalam variabel yang tampak, sehingga dari kisi-kisi tersebut dapat dituliskan permasalahan yang mengukur prilaku. Yang bisamenandai dilakukannya prilaku dalam variabel ini dikenal dengan sebutan indikator prilaku.Berikut kisi-kisi instrumen variabel kompetensi gurudalam meningkatkan kinerja guru.
Tabel 3.1
Variabel Penelitian Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru
No Variabel Penelitian Responden Metode Instrumen 1. Variabel Bebas (X)
Kompetensi Pedagogik Guru
Guru Angket Angket dalam
pertanyaan 2. Variabel Terikat (Y) Kinerja
Guru
Guru Angket Angket dalam
pertanyaan