BAB V UTILITAS
V.1.5. Unit Power Station
Unit ini bertugas menyediakan tenaga listrik yang dibutuhkan oleh plant. Tenaga listrik yang ada di power station antara lain :
Tenaga listrik dari PLN : 2 x 1.090 kW= 2.180 kW Tenaga listrik dari Genset : 3 x 900 kW = 2.700 kW
Total tenaga listrik di PT. Indo Acidatama tbk. adalah 4.880 kW yang kemudian didistribusikan ke masing-masing COS (Change Over Switch). Untuk pendistribusian power listrik ke unit pengguna diatur dengan kode COS (Change Over Switch) yang dibagi menjadi 8 Panel COS di ruang Central Power. Peralatan yang ada diruang ini adalah 2 buah transformator, Cubicle, beberapa pael power COS yang berisi ACB (Air Circuit Breaker) yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus power listrik.
Tabel V.4 Pembagian power C
No COS Pembagian Power
1 COS I Evaporator
Biogas Plant
2 COS II Cooling Tower I
Penerangan Kantor
Produksi
3 COS III BBM Plant
Penerangan Ruang : Comp, Boiler, Workshop, Listrik, MaK, Main Office
4 COS IV Fermentasi
Penerangan CR
5 COS V Compressor Turbo 5 dan 6
6 COS VI Power Plant
Compressor 1 dan 2 Process Water
7 COS VII Cooling Tower II
Compressor 3 Boiler Basuki Air Dryer
8 COS VIII WWT
Compressor 4 Hydrant
Penerangan All Area V.1.6. Unit penyediaan udara tekan
Unit ini bertugas menyediakan udara tekan untuk proses produksi di area A400, A450 dan udara tekan / instrumen untuk penggerak peralatan di semua area di mana pengguna terbesar adalah plant. Ada dua jenis compressor, yaitu :
1. Compressor turbo
Ada 2 unit masing-masing dengan kapasitas udara terpasang 4.800 kg/jam, digerakkan oleh motor yang berkekuatan 500 kW/ unit., udara di compressor ini mengalami perlakuan pemampatan sampai 3 kali oleh turbo dimana setiap selesai di mampatkan udara akan menjadi panas dan didinginkan di inter cooler sedangkan pendingin udara yang paling akhir adalag after cooler. Hal ini dilakukan agar didapatkan udara tekan dengan tekanan, suhu dan flow yang sesuai dengan kebutuhan plant.
2. Compressor piston
Ada 4 unit dengan kapasitas udara terpasang per unit 1.250 kg/ jam, compressor ini dilengkapi motor berkekuatan 160 kW yang menggerakkan 2 buah piston secara horizontal, yaitu piston low pressure
(LP) dan piston high pressure (HP).
Di PT. Indo Acidatama tbk. mempunyai 6 kompresor dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. 4 buah kompresor piston dengan kapasitas udara @ 1.250 kg/jam b. 2 buah kompresor turbo dengan kapasitas udara @ 5.250 kg/jam
Namun dari keenam kompresor tersebut, PT. Indo Acidatama Tbk hanya menggunakan 1 buah kompresor piston dengan kapasitas udara 1.250 kg/jam untuk mencukupi kebutuhan proses.
Bahan baku udara yang berasal dari udara bebas dengan tekanan 1 atm, dihisap oleh Suction Valve dan dimampatkan oleh Dilevery Valve Cylender Low Pressure sehingga tekanan udara naik dari 1 atm menjadi 2,5 bar yang ditampung dalam tangki LP, kenaikan tekanan udara diikuti oleh kenaikan temperatur udara dari suhu kamar 30oC menjadi 64oC.
Karena tekanan udara masih rendah maka udara dihisap dan dimampatkan lagi di High Pressure Cylinder mejadi 5,5 – 7,2 bar dan temperaturnya 64 – 72 oC. Seperti pada compressor turbo demikian juga pada compressor piston dimana setiap kali udara mengalami pemampatan dan temperatur panas maka didinginkan di inter cooler dan paling akhir after cooler agar terccapai temperatur max 60oC sesuai persyaratan sebagai udara proses.
Udara dari 2 jenis compressor ini kemudian di tampung di tangki stabilizer FA 550 A, B, D yang akan didistribusikan ke plant A dan plant B, sedang tangki FA 550 C untuk menampung udara instrument.
Udara instrument adalah udara proses dari tangki FA 550 D yang dialirkan ke Air Dryer, yaitu suatu alat dimana udara mengalami proses pengeringan dan pendinginan dari temperatur 60oC menjadi 10oC agar kandungan air didalam udara terkondensasi, sehingga tidak mengakibatkanperalatan di plant maupun di kontrol room tidak cepat korosif. Tahap akhir perjalanan udara instrument ini adalah melalui
hyper filter S dan Q sebagai alat untuk memastikan bahwa kandungan air dalam udara instrumen ini sudah sangat minimal.
BAB VI
PENGOLAHAN LIMBAH VI.1 Pengolahan limbah
Limbah merupakan suatu masalah yang ditimbulkan akibat dari proses produksi yang memerlukan suatu penanganan khusus agar tidak terjadi pencemaran di lingkungan sekitarnya. Pada dasarnya limbah
Sebagai perusahaan yang memproduksi bahan–bahan kimia, PT. Indo Acidatama Tbk juga menghasilkan berbagai macam limbah yang berasal dari produk samping serta pengotor yang ikut dari bahan baku. Agar limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan maka perlu dilakukan proses pengolahan limbah.
Pengolahan ini bertujuan mengendalikan kualitas buangan agar memenuhi persyaratan limbah buangan pabrik yang sesuai dengan keputusan Mentri Lingkungan Hidup dan SK Gubernur, antara lain:
- pH: 6-9
- BOD : 100 ppm - COD : 300 ppm VI.1.1 Limbah cair
Limbah cair yang di hasilkan PT. Indo Acidatama Tbk berupa stillage dan lutter water. Dari kedua limbah tersebut, limbah yang terbanyak dihasilkan perusahaan ini adalah stillage. Stillage merupakan limbah yang berasal dari unit alkohol yang bewarna cokelat dan memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1. Debit : 1000 m3/hari 2. Suhu : > 50oC 3. pH : 4,5 – 5
4. BOD : 50.000 –70.000 ppm 5. COD : 100.000 – 120.000 ppm 6. TSS : 7.000 – 10.000 ppm 7. TDS : 90.000 – 120.000 ppm
Sedangkan Lutter water berasal dari kanal yang berada di area PT. Indo
Acidatama Tbk Limbah cair ini dialirkan dari kanal ke bak penampung (storage) kemudian dialirkan ke Bak Kontrol (Bak Netralisasi).
Biological Oxygen Demand (BOD) adalah banyaknya oksigen dalam mg/L (ppm) yang diperlukan untuk menguraikan zat organik oleh bakteri. Chemical Oxygen Demand (COD) adalah banyaknya oksigen dalam mg/L (ppm) yang diperlukan untuk menguraikan zat organik secara kimiawi (dengan menggunakan oksidator kimia kuat, misal : K2Cr2O7). Total Dissolved Solid (TDS) adalah banyaknya bahan padat yang terlarut dalam air. Total Suspended Solid (TSS) adalah banyaknya bahan padat tersuspensi yang tidak terlarut dalam air (terendapkan).