• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usaha-Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengetahui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Usaha-Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengetahui

ditemukan, mereka berasal dari lingkungan sehat, lingkungan semacam inilah yang kerap kali menjadi penghambat penilaian dan tindakan kelas.

Artinya buruknya kondisi lingkungan menyebabkan penilaian dan tindakan kelas tidak dapat dilakukan dengan baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menjadi pendukung penilaian dan tindakan kelas adalah:

1) Adanya buku-buku pedoman yang digunakan oleh siswa 2) Adanya tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah

3) Ketersediaan media, alat-alat peraga, sarana dan prasarana yang memadai

4) Adanya guru yang kreatif dan siswa yang berminat terhadap pelajaran yang dipelajari

Sementara faktor-faktor yang menjadi penghambat penilaian kelas adalah tidak lengkapnya sarana dan prasarana belajar, faktor guru yang tidak profesional dan tidak memiliki kompetensi serta faktor lingkungan yang tidak kondusif untuk belajar

D. Usaha-Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengetahui Pengaruh Penilaian

orang yang mentransfer ilmu ke dalam benak siswanya tetapi lebih dari pada itu, dia juga adalah pendidik yang secara moral bertanggung jawab terhadap baik buruknya sikap, amal dan kecerdasan siswa dalam belajar.

Itulah sebabnya maka penilaian dan tindakan kelas tidak hanya penting dilakukan oleh guru dengan segala prinsip yang menyertainya, sebagimana telah diuraikan sebelumnya, tetapi juga harus disertai dengan usaha-usaha yang dengannya guru dapat bertindak obyektif dalam menilai seluruh aktivitas yang dilakukan oelh siswanya.

Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh guru dalam penilaian yang dilakukan oleh guru dalam penilaian kelas dikemukakan oleh Arsyi Anti, S. Pd

Usaha-usaha yang dilakukan guru dalam rangka penilana dan tindakan kelas di

Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah:

1. Pemberian tugas

Pemberian tugas kepada siswa dalam proses pembelajaran adalah bagian dari pendidikan. Istilah lain yang biasa digunakan adalah guru mendidik dengan cera memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di sekolah atau di rumah. Dengan tugas siswa akan tebiasa menyelesaiakn permasalahannya sendiri dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Oleh karena itu hakekat dari pemberian tugas adalah melatih siswa berdisiplin waktu dengan hal-hal yang bermanfaat seperti mengerjakan tugas-tugas dari guru di sekolah, atau tugas-tugas lainnya yang berkaitan

dengan pengembangan diri. Dengan demikian guru dapat melakukan penilaian dan tindakan kelas secara obyektif dan adil sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh siswa setelah mengerjakan berbagai tugas dari guru.

2. Ulangan harian

Dalam proses pembelajaran ulangan harian merupakan bagian dari kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh guru, guna mengetahui sejauh mana siswa telah memahami dan menguasai indikator dan kompetensi tertentu yang telah digariskan dalam rencana pembelajaran. Dengan kata lain ulangan harian adalah alat ukur yang memberikan gambaran tentang tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap setiap indikator dan kompetensi yang ditentukan.

Dengan ulangan harian ini diharapkan pula siswa tidak hanya pahama materi pelajaran tetapi juga adanya suatu peningkatan kemampuan dan kesadaran kenyeluruh bahwa belajar adalah kapasitas, shingga kemudian tanpa ulangan harianpun siswa sudah mengerti bagaimana belajar yang baik, yang dapat mengantarkannya meraih kesukesan dalam pengertian yang sesungguhnya.

3. Ulangan formatif

Dalam pembelajaran sesungguhnya banyak jenis ulangan atau tepatnya penilaian yang biasa digunakan sebagai bagian dari evaluasi pangajaran. Salah satunya adalah penilaian atau ulangan formatif yaitu

sebuah jenis penilaian yang fungsinya untuk memperbaiki prosoes belajar mengajar.

Oleh karena itu ulangan formatif tidak digunakan untuk menilaia aspek afektif (sikap dan nilai)dari seorang siswa, tetapi lebih kepada aspek kognitif (pengetahuan) dan aspek psikomotorik keterampilan yang terkandung dalam tujuan khusus pengajaran. Di samping memang hanya untuk menilai hasil belajar jangka pendek dari suatu proses belajar mengajar, sasarannya pun sangat spesifik kepada kecakapan nyata peserta didik dengan pendekatan peilaian yang bersumber pada kriteria mutlak.

Namun demikian dalam konteks penilaian dan tindakan kelas ulangan ini penting dilaksanakan oleh guru plaing tidak sebagai landasan dalam perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya.

4. Ulangan sumatif

Selain ulangan formatif atau penilaian formatif, terdapat pula penilaian sumatif yang fungsinya adalah menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta didik. Berbeda dengan ulangan formatif ulangan sumatif ini lebih kepada penilaian hasil belajar jangka panjang dari suatu prosese belajar mengajar seperti pada akhir program pengajaran.

Itulah sebabnya cakupannnyapun lebih luas meliputi aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan) dan afektif (sikap dan nilai) dengan penilaian yang bersumber dari krtiteria mutlak dan penilaian yang bersumber pada norma relatif (kelompok).

Memang terdapat perbedaan kriteria ulangan formatif dan sumatif bila ditinjau dari semua aspeknya mulai dari fungsinya, waktu pelaksanaan, tingkah laku yang dinilai, pendekatan penilaian sampaikepada pengelolaan hasil penilaian upaya dalam penilaian dan tindakan kelas, maka pendekatan pemahamannya harus terintegral. Dengan demikian hasil penilaian denderung akan lebih konfrehensif, valid, adil, obyektif, terbuka, bermakna dan berorientasi pada kompetensi siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa usaha-usaha guru dalam melakukan penilaian dan tindakan kelas di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah:

a. Mengadakan atau memberikan tugas-tugas latihan kepada siswa karena pemberian tugas latihan adalah salah satu cara mendidik dengan pelaksanaan langsung.

b. Memberikan ulangan harian setiap kompetensi yang ditetapkan c. Penilaian formatif yang sifatnya jangka pendek dari suatu proses

belajar mengajar untuk menilai aspek kogniti dan psikomotorik siswa dengan pendekatan yang bersandar pada kriteria mutlak.

d. Mengadakan ulangan atau penilaian sumatif yang lebih bersifat jangka panjang dan mencakup tiga aspek sekaligus yaitu aspek kognitif, psikomotorik dan afektif, dengan pendekatan yang bersumber pada norma relatif (kelompok) dan kriteria mutlak.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Guru aktif melakukan penilaian kelas dan tindakan kelas dengan bepegang kepada prinsip-prinsip umum dalam penilana dan tindakan kelas. Dengan demikian diharapkan guru dapat mengambil keputusan dalam pelaksanaan pembelajaran sebijak mungkin dan tidak merugikan siapapun khususnya siswa.

2. Faktor-faktor yang menjadi pendukung penilaian kelas adalah Adanya buku-buku pedoman yang digunakan oleh siswa, Adanya tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah, Ketersediaan media, alat-alat peraga, sarana dan prasarana yang memadai, Adanya guru yang kreatif dan siswa yang berminat terhadap pelajaran yang dipelajari.

Sementara faktor-faktor yang menjadi penghambat penilaian kelas adalah tidak lengkapnya sarana dan prasarana belajar, faktor guru yang tidak profesional dan tidak memiliki kompetensi serta faktor lingkungan yang tidak kondusif untuk belajar.

3. Usaha-usaha guru dalam melakukan penilaian kelas di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah Mengadakan atau memberikan tugas-tugas latihan

kepada siswa karena pemberian tugas latihan adalah salah satu cara mendidik dengan pelaksanaan langsung, Memberikan ulangan harian setiap kompetensi yang ditetapkan, Penilaian formatif yang sifatnya jangka pendek dari suatu proses belajar mengajar untuk menilai aspek kogniti dan psikomotorik siswa dengan pendekatan yang bersandar pada kriteria mutlak, Mengadakan ulangan atau penilaian sumatif yang lebih bersifat jangka panjang dan mencakup tiga aspek sekaligus yaitu aspek kognitif, psikomotorik dan afektif, dengan pendekatan yang bersumber pada norma relatif (kelompok) dan kriteria mutlak

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian dan penulisan skripsi ini, maka berikut ini penulis ajukan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna dan masukan-masukan sebagai berikut:

1. Dalam penilaian kelas guru dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan seperti peningkatan kualitas dan pemerataan penyebaran guru, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, iklim pembelajaran yang kondusif, serta didukung oleh kebijakan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.

2. Kepada kepala sekolah dan para guru agar prasarana yang dibutuhkan siswa dalam rangka terlaksananya kegiatan belajar menjalin kerja sama yang baik dan menyiapkan sarana dan mengajar di sekolah tersebut agar menghasilkan lulusan yang bermutu atau berkualitas.

3. Penulis berharap kepada segenap pembaca agar dapat mengambil pelajaran berharga dari hasil karya ilmiah ini sehingga mereka dapat menerapkan dalam aktifitas kehidupan mereka sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA Al-Quran Karim

Agung, Wahyu. 2010. Panduan SPSS 17.0 Untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif. Cet. I. Yogakarta: Gara Ilmu.

Ahmad, A. kadir. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi I. Makassar:

CV. INDOBIS Media Centre

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet. XIII. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian. Cet. VI. Jakarta:

PT Bumi Aksara 2004.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; PT Rineka Cipta.

Dani, K. Tth. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Putra Harsa.

Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang. PT Toha Putra

Hadi, Sutrisno. 2003. Metodologi Research. jilid I. Yogyakarta, Semarang:

CV Toha Putra.

Jawhari. 2010. (online) Sistem Penilaian dan Program Tindak Lanjut.

http://jawhari.blogspot.com/2010/12.html

Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang. PT Toha Putra

Kountur, Ronny, 2004. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

Cet. II. Jakarta: Penerbit PPM.

Kunandar. 2009. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta:

Rajawali pers.

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Cet IV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Margono, S. 2003, Metodologi Penelitian, Cet. I. Jakarta: PT Bineka Cipta.

Muslich, Masnur. 2011. Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Cet. I.

Bandung; PT Refika Aditama.

Nasir Mohammad, 2006. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi.

Bandung: Angkasa.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Cet II. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum KTSP. Ed IV. Cet II. Jakarta: Kencana

Syah, Muhibbin, 2009, Psikologi Belajar, ed. Revisi ke-VIII. Jakarta: Rajawali Pres.

Sunaryo Kartadinata, dkk. 1999. Bimbingan di Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Syah, Darwin. 2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Cet. II. Jakarta: Gaung Persada Press,.

Setyosari Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Cet. I. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiono. 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cet. VIII.

Bandung: Alfabeta.

Yamin, Martinis, dan Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas (Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran). Cet I. Jakarta: Gaung Persada Press.

RIWAYAT HIDUP

Andi Amran, lahir pada tangal 13 Juni 1989 di Bonelambere Desa Nyiur Indah Kecamatan Tabonerate Kabupaten Kepulauan Selayar. Merupakan anak ke empat dari pasangangan Sidenreng dan St. Alwiah Penulis mulai duduk di bangku SDN Bonelambere pada tahun 1996 dan Tamat pada tahun 2002. Kemudian pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SLTPN 1 Takabonerate dan tamat pada tahun 2005. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Takabonerate dan tamat pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008 Kemudian melanjutkan studi Strata Satu di Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammaduyah Makassar.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

MUHAMMADIYAH BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

ANDI AMRAN (NIM: 28 19 2219) I. Petujuk Wawancara

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah tersedia.

2. Jawablah tes wawancara ini dengan jujur dan penuh ketelitian karena jawaban Bapak/Ibu akan sangat membantu kelengkapan data yang penulis butuhkan. Dan sebelumnya tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya.

Jazakumullah Khairan Katsiran

II. Identitas Guru

Nama :

Jenis Kelamin :

Jabatan :

Bid. Studi yang diajarkan : Hari / Tanggal wawancara :

III. Daftar pertanyaan

1. Bagaimana profil Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar?

2. Apakah guru aktif melakukan penilaian kelas di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Jelaskan!

3. Bagaimana cara guru mengadakan penilaian kelas dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ?

4. Bagaimana cara guru mengambil nilai dari siswa di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar?

5. Model-model ujian yang bagaimanakah yang biasa dilakukan oleh guru di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ?

6. Apakah guru melakukan ujian-ujian lisan atau pemberian tes atau pemberian angket untuk memperoleh informasi tentang nilai siswa di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Jelaskan !

7. Apakah guru melakukan penilaian juga tentang rumusan tujuan pembelajaran ? Jelaskan !

8. Apakah guru merumuskan tujuan pembelajaran dalam penilaian kelas di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Jelaskan caranya !

9. Apakah guru menilai keterampilan siswa dalam penilaian kelas di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Jelaskan caranya !

10. Bagaimana-tahapan-tahapan penilaian yang dilakukan oleh guru dalam penilaian kelas di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Uraikan !

11. Apa pertimbangan-pertimbangan guru untuk menuntaskan bahwa dalam penilaian kelas guru harus mengadakan remidial atau pengayaan (tindak lanjut) di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ?

12. Apa bentuk tindak lanjut yang dilakukan oleh guru ketika siswa dinilai masih banyak yang belum tuntas pelajarannya ? Sebutkan !

13. Apa saja jenis dan alat penilaian yang digunakan guru dalam penilaian kelas di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Jelaskan !

14. Apa faktor-faktor pendukung pelaksanaan penilaian kelas dan tindak lanjut dalam penilaian kelas di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ?

15. Bagaimana membedakan faktor-faktor pendukung pelaksanaan penilaian kelas dan tindak lanjut yang bersifat internal dan eksternal ? 16. Apakah faktor-faktor pendukung itu bersifat fisik atau non fisik ?

Jelaskan !

17. Apa saja faktor-faktor penghambat pelaksanaan penilaian kelas dan tindak lanjut di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Jelaskan !

18. Apakah faktor-faktor penghambat iru bersifat fisik atau non fisik ? Jelaskan !

19. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan untuk melakukan penilaian kelas dan tindak lanjut di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ?

20. Apakah usaha-usaha tersebut dilakukan oleh individu siswa, guru atau institusi sekolah ? Jelaskan !

21. Bagaimana prinsip-prinsip penilaian kelas dan tindak lanjut yang dilaksanakan oleh guru di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Sebutkan dan jelaskan !

PEDOMAN ANGKET UNTUK SISWA

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

MUHAMMADIYAH BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

ANDI AMRAN (NIM: 28 19 2219) I. Keterangan Angket

1. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data obyektif dari siswa dalam rangka penyusunan skripsi.

2. Dengan mengisi angket ini, berarti telah ikut serta membantu kami dalam penyelesaian studi.

II. Petunjuk Pengisiaan Angket

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah tersedia.

2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap paling tepat.

3. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian sehingga semua soal dapat dijawab. Dan sebelumnya tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya.

Jazakumullah Khairan Katsiran.

III. Identitas Siswa

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Hari/Tgl wawanara : IV. Daftar Pertanyaan

1. Apakah guru aktif melaksanakan penilaian kelas dan tindak lanjut di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ?

a. Sangat aktif c. Kurang aktif

b. Aktif d. Tidak aktif

2. Apakah penilaian kelas dan tindak lanjut yang dilkukan oleh guru di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar bersifat konfrehensif (kognitif, afektif dan psikomotorik) ?

a. Sangat konfrehensif c. Kurang konfrehensif b. Konfrehensif d. Tidak konfrehensif

3. Apakah penilaian dan tindak lanjut yang dilakukan oleh guru bersifat valid (dapat dipercaya, tepat, dan shahih) ?

a. Sangat valid c. Kurang valid

b. Valid d. Tidak valid

4. Apakah penilaian kelas dan tindak lanjut yang dilakukan oleh guru bersifat mendidik (pemicu semangat, penghargaan) ?

a. Sangat mendidik c. Kurang mendidik

b. Mendidik d. Tidak mendidik

5. Apakah penilaian kelas dan tindak lanjut yang dilakukan oleh guru, berorientasi pada kopetensi ?

a. Sangat berorientasi c. Kurang berorientasi b. Berorientasi d. Tidak berorientasi

6. Apakah penilaian kelas dan tindak lanjut yang dilaksanakan oleh guru bersifat adil ?

a. Sangat adil c. Kurang adil

b. Adil d. Tidak adil

Dokumen terkait