PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Penilaian berbasis kelas
- Pengertian Penilaian berbasis kelas
- Hakekat Penilaian
- Prinsip Penilaian berbasis kelas
- Tujuan Penilaian berbasis kelas
- Fungsi Penilaian berbasis kelas
- Teknik Penilaian
Penilaian kelas merupakan suatu bentuk aktivitas guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran tertentu. Informasi tersebut dapat berupa hasil karya siswa dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswa.
Proses Pembelajaran Sebagai Obyek Penilaian
Sedangkan dalam evaluasi produk, mahasiswa harus mengetahui tahapan-tahapan pengembangan seperti tahap persiapan, pembuatan produk (proses), evaluasi produk (penilaian) yang semuanya dilakukan secara analitis dan holistik. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan adalah rasa saling percaya antara guru dan siswa, saling keakraban antara guru dan siswa, kepemilikan bersama antara siswa dan guru, kepuasan, relevansi dan penilaian, proses dan hasil. Evaluasi proses bertujuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan pengajaran sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan program dan pelaksanaannya.
Uraian di atas menjelaskan bahwa semua guru dalam pembelajaran mengevaluasi apakah proses yang dilaksanakan berhasil dan berhasil atau tidak. Komponen-komponen yang akan dievaluasi di atas saling berhubungan dan membentuk suatu sistem. Sebagai suatu sistem tentunya setiap komponen memberikan andil atau kontribusi terhadap keberhasilan pembelajaran sesuai dengan fungsinya.
Program Tindak Lanjut Penilaian berbasis kelas
- Masalah-masalah belajar
- Membantu siswa mengatasi masalah belajar
Pembelajar sangat cepat, yaitu siswa yang tampak mempunyai bakat akademik cukup tinggi, mempunyai IQ 130 atau lebih tinggi, dan memerlukan tugas-tugas khusus dan terencana. Kemampuan akademik, yaitu siswa yang tampak mempunyai kecerdasan normal namun tidak dapat memanfaatkannya dengan baik. Kurangnya motivasi dalam belajar, yaitu siswa yang kurang semangat dalam belajar tampak terhambat dan malas.
Uraian di atas menggambarkan permasalahan pembelajaran yang sering dialami siswa pada umumnya. Uraian di atas menunjukkan bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa bersifat internal, berasal dari siswa itu sendiri, dan dapat pula bersifat eksternal, berasal dari luar. Uraian di atas menunjukkan bahwa dalam membantu siswa mengatasi permasalahan belajar yang dihadapinya, guru hendaknya selalu proaktif dalam melakukan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan motivasi siswa yang rapuh akibat berbagai permasalahan belajar yang dihadapinya.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa beliau adalah seorang guru di SMA Muhammadiyah Benteng di Kabupaten Kepulauan Selayar. Pendapat Responden Terhadap Validitas Penilaian Kelas Dan Tindakan Kelas Guru Di SMA Muhammadiyah Benteng. Apakah guru aktif melakukan praktik penilaian kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar?
Bagaimana guru melakukan penilaian kelas dalam mengajar di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Apakah guru merumuskan tujuan pembelajaran dalam penilaian kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar? Apakah guru melakukan penilaian kemampuan siswa dalam penilaian kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar?
Apa saja tingkatan penilaian yang digunakan guru dalam menilai kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Apakah guru aktif melakukan praktik penilaian dan tindak lanjut di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar?
Lokasi dan Objek Penelitian
Variabel Penelitian
Pengaruh penilaian berbasis kelas terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Bagaimana cara guru melakukan penilaian terhadap siswa di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Jenis ujian apa yang biasa dilaksanakan oleh guru di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar?
Apa saja faktor pendukung pelaksanaan penilaian kelas dan tindak lanjut penilaian kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar? Apa saja faktor penghambat pelaksanaan penilaian kelas dan tindak lanjutnya di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar? Upaya apa yang dilakukan dalam melakukan penilaian kelas dan tindak lanjutnya di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar?
Bagaimana prinsip penilaian dan monitoring kelas yang diterapkan oleh guru di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Apakah penilaian dan tindak lanjut yang dilakukan guru di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar bersifat komprehensif (kognitif, afektif dan psikomotorik).
Defenisi Operasional Variabel
Populasi dan Sampel
Menurut Ronny Kountur, populasi adalah kumpulan objek secara menyeluruh yang menjadi fokus perhatian peneliti. Populasi adalah suatu generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti yang dapat memberikan informasi baik itu meliputi benda, makhluk hidup manusia, peristiwa atau hal-hal yang berkaitan dengan penilaian dan program tindakan kelas di SMA Muhammadiyah Benteng. Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berkaitan dengan penelitian ini yang menjadi populasi adalah kepala Madrasah, guru dan siswa di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Dari tabel diatas terlihat bahwa populasi guru dan siswa di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan. Berdasarkan uraian di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 10% dari populasi siswa di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu 10% x 293 yaitu 30 orang.
Instrumen Penelitian
Dalam hal ini peneliti akan melakukan percakapan langsung dengan kepala Madrasah untuk melengkapi data-data yang diperlukan untuk penelitian dan berdialog dengan guru mata pelajaran untuk mengetahui sistem penilaian dan program tindakan kelas di sekolah untuk kemudian direkonstruksi menjadi empiris dan data penelitian yang akurat. Instrumen ini berguna untuk mengukur besarnya pengaruh antara penilaian berbasis kelas dan program tindak lanjut. Dari angket ini peneliti berharap dapat mengumpulkan data-data yang diperlukan terkait dengan penilaian dan program tindakan kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian kepustakaan (library study) adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan menganalisis buku-buku yang relevan dengan permasalahan yang diangkat dalam tesis. Observasi adalah peneliti mendatangi suatu lokasi untuk mengamati secara langsung dan mencatat gejala-gejala yang diteliti berkenaan dengan subjek penelitian.
Wawancara yaitu peneliti melakukan wawancara langsung dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada informan yang ditunjuk untuk memperoleh informasi yang diperlukan khususnya mengenai penilaian dan program tindakan kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Kuesioner adalah tempat peneliti mengumpulkan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden terpilih untuk dijawab mengenai penilaian dan program tindakan kelas. Dokumentasi yaitu peneliti mengumpulkan data melalui bahan tertulis berupa buku, majalah, jurnal penting yang terdapat di kantor atau instansi mengenai penilaian dan program tindakan kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
Teknik Analisis Data
Pendapat responden mengenai penilaian kelas dan tindakan kelas yang dilakukan oleh guru SMA sudah komprehensif atau belum. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa tindakan kelas dilakukan oleh guru di SMA Muhammadiyah Benteng. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian kelas dan tindakan kelas yang dilakukan guru di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar memenuhi kriteria validitas yang dipersyaratkan dengan jumlah responden yang memilih sebanyak 19 responden atau 48%.
Kemudian, penilaian dan tindakan kelas yang dilakukan guru tidak hanya valid, tetapi juga harus mendidik. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa guru pada umumnya melakukan penilaian kelas dan tindakan kelas dengan sangat santun. Jenis dan alat penilaian apa yang digunakan guru dalam penilaian kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Wilayah Kepulauan Selayar?
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Faktor-Faktor Yang Menjadi Pendukung dan
Kutipan wawancara di atas menjelaskan bahwa penilaian dan tindakan di kelas hanya akan terlaksana dengan baik jika didukung oleh faktor-faktor di atas. Dengan cara ini penilaian dan tindakan kelas yang dilakukan guru lebih bermakna bagi guru itu sendiri dan siswanya. Artinya tanpa terlaksananya fungsi guru dan siswa dalam pembelajaran, maka guru akan kesulitan dalam melakukan penilaian dan tindakan di kelas.
Selain faktor pendukung, pelaksanaan penilaian dan tindakan kelas secara umum tidak lepas dari faktor penghambat seperti yang terungkap dalam wawancara dengan Dra. Guru yang tidak memiliki profesionalisme dan kompetensi akan menghasilkan siswa yang lemah dalam aspek pengetahuan (kognitif), lemah dalam sikap (afektif), dan lemah dalam aspek perilaku (psikomotor) guru dan siswa dalam penilaian dan tindakan di kelas. Penilaian kelas dan gugatan class action seringkali disebabkan oleh lingkungan belajar yang tidak kondusif.
Usaha-Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengetahui
Upaya guru dalam penilaian yang dilakukan guru pada saat penilaian kelas telah dijelaskan oleh Arsyi Anti, S. Guru aktif melakukan penilaian kelas dan tindakan kelompok dengan berpegang pada prinsip umum dalam penilaian dan tindakan kelompok. Upaya guru dalam melakukan penilaian kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan melaksanakan atau memberikan tugas praktek.
Apa pertimbangan guru untuk menyelesaikan sehingga guru harus melakukan remediasi atau pengayaan (tindak lanjut) dalam penilaian kelas di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar? Bagaimana membedakan faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan penilaian kelas dan tindak lanjutnya yang bersifat internal dan eksternal. Apakah penilaian kelas dan tindak lanjut oleh guru bersifat mendidik (memotivasi, memberi penghargaan).
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan cara ini diharapkan guru dapat mengambil keputusan untuk melaksanakan pembelajaran dengan sebijaksana mungkin dan tidak merugikan siapapun khususnya siswa. Faktor-faktor yang mendukung penilaian kelas adalah adanya buku panduan yang digunakan siswa, adanya tugas yang diberikan oleh guru di sekolah, tersedianya media yang sesuai, alat peraga, sarana dan prasarana, adanya guru dan siswa yang kreatif, yang tertarik pada pengalaman tersebut. Sedangkan faktor penghambat penilaian kelas adalah sarana dan prasarana pembelajaran yang belum lengkap, guru yang tidak profesional dan kurang kompetensi, serta faktor lingkungan yang tidak kondusif dalam pembelajaran.
Saran-saran
Bagi pimpinan sekolah dan guru, memastikan sarana prasarana yang dibutuhkan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah dengan menjalin kerjasama yang baik serta menyiapkan fasilitas dan pengajaran di sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Andi Amran, lahir pada tanggal 13 Juni 1989 di Bonelambere, Desa Nyiur Indah, Kecamatan Tabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Takabonerate dan tamat pada tahun 2008.
Apakah guru melakukan ujian lisan, memberikan tes atau memberikan angket untuk memperoleh informasi tentang nilai siswa di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar? Bentuk tindak lanjut apa yang dilakukan guru jika ternyata banyak siswa yang belum menyelesaikan pelajarannya? Apakah penilaian dan tindak lanjut yang dilakukan guru valid (dapat diandalkan, akurat dan otentik).