• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validitas Instrumen

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.7 Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor menjai tinggi atau rendah, dengan kata lain sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi.8

Untuk menghitung koefisien korelasi antara skor item digunakan rumus:

= ∑ −(∑ )(∑ )

{ ∑ 2−(∑ )22−(∑ )2} Dimana :

∑XY= koefisien korelasi antara variabel x dan y

X = Skor yang diperolah objek Y = Skor pada setiap soal N = Banyaknya subjek

Kriteria untuk menentukan valid atau tidaknya item adalah jika: rxy < r (0,05) drop

rxy≥r (0,05) valid

7Ibid, h. 211

8Suherman, Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika, h. 143

b. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Realibilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya. Jadi dapat diandalkan.9 Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Spearmean Brown.

11= 2xr1/21/ 2

(1 + r1/21/2) Dimana :

r11 = realibilitas instrumen

r1/21/2 = rxyyang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Interpretasi terhadap nilai r11adalah

- Jika r11= 0,8−1,0 reliabilitas sangat tinggi - Jika r11= 0,6−0,8 reliabilitas tinggi - Jika r11= 0,4−0,6reliabilitas cukup

- Jika r11= 0,2−0,4 reliabilitas sangat rendah

9Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 221

2. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.10 Pedoman observasi ini peneliti kembangkan terkait dengan variabel bebas tentang pengaruh model pembelajaran project based learning.

beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan dalam membuat observasi yaitu:

1. Kemampuan guru mengunakan model pembelajaran project based learning dalam kegiatan pembelajaran ekonomi.

2. Ketepatan penggunaan model pembelajaran dengan tujuan dalam kegiatan pembelajaran ekonomi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelediki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.11

Di dalam melakukan metode dokumentasi ini peneliti menyelidiki apa yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti berupa data melalui catatan yang menunjukkan keadaan karyawan atau pegawai dan siswa yang sesuai dengan subjek penelitian. Selain subjek, peneliti juga mencatat objek-objek yang berupa data keadaan lokasi penelitian/gambaran umum mengenai sarana dan prasarana

10Ibid, h.199

11Ibid, h. 201

serta infra struktur organisasi dan lainnya yang ada pada MAN 1 Mataram.

lembar observasi yang telah disusun oleh peneliti. Adapun hal-hal yang diobservasi diantaranya adalah, kemampuan guru menggunakan model pembelajaran project based learning dalam kegiatan pembelajaran ekonomi, ketetapan penggunaan model pembelajaran dengan tujuan dalam kegiatan pembelajaran ekonomi.

3. Metode dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, majalah dan sebagainya.14

Sehingga dalam pelaksanaan metode dokumentasi ini bertujuan memperoleh data tentang:

a. Daftar guru, pegawai/karyawan, dan siswa MAN 1 Mataram b. Struktur organisasi

c. Sejarah berdirinya d. Letak geografis

e. Keadaan sarana dan prasarana

Dimana data yang diperoleh itu dapat dijadikan sebagai kelengkapan data penelitian, cara pengambilan data dengan menggunakan metode dokumentasi ini adalah dengan mencatat secara teliti arsip-arsip atau dokumentasi yang ada pada MAN 1 Mataram.

14Ibid, h. 135

E. Teknik Analisis Data 1. Homogenitas Data

Untuk menentukan kelas yang sama (homogen) digunakan rumus F sebagai berikut:15

F =

Keterangan : SB2

= untuk varians terbesar SK2

= untuk varians terkecil Dimana:16

=

.( (∑) . )

Keterangan:

s2 = varian sampel x1 = Nilai ulangan harian f = Frekuensi nilai Dk = n-1

N = jumlah siswa

Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika Fhitung ≤ Ftabel antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya sama (homogen) dan jika Fhitung≥ Ftabel antara satu kelompok dengan kelompok lainnya tidak homogen.

15Siregar Syofian, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, h.169

16Ibid,h. I69

2. Uji Hipotesis

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dengan rumus t-tes sebagai berikut:17

=

s

2

=

( ) ( )

Keterangan:

t = uji hipotesis

1 = nilai rata-rata dari kelompok eksperimen X̅2 = nilai rata-rata dari kelompok kontrol s12

= varians kelompok eksperimen s22

= varians kelompok kontrol s = standar deviasi total

n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen n2 = jumlah siswa kelompok kontrol

Untuk menguji apakah ada perbedaan prestasi belajar yang dicapai antara pelajaran yang menggunakan model pembelajaran project based learning dengan pembelajaran Inquiri, maka diberikan pengujian hipotesis sebagai berikut: Hipotesis alternatif (Ha) akan diterima apabila t-hitung > t-tabel, sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) ditolak apabila t-hitung< t-tabel.

17Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, h.138

36

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.1

Dalam sebuah penelitian suatu alat ukur yang dipergunakan adalah adanya kesahihan dan kevalidan butir dan keterandalan soal. Untuk menguji kesahihan, kevalidan dan keterandalan soal tersebut digunakan tekhnik korelasi product moment.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Pengujian validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dengan bentuk pilihan ganda yang disebarkan kepada siswa kelas XI IIS 1 di MAN 1 Mataram pada mata pelajaran ekonomi terhadap ketuntasan belajar siswa. Uji coba dilakukan pada kelas XI IIS 1 dengan jumlah responden sebanyak 41 siswa yang berada di satu kelas. Kelas XI IIS 1 dipilih sebagai responden uji coba instrumen karena memiliki karaktristik yang sama dengan siswa kelas XI IIS 2 dan XI IIS 3.

Jumlah soal pilihan ganda terdiri dari 20 soal pada mata pelajaran ekonomi. Setelah penyebaran soal instrumen penelitian dilakukan dan diolah menggunakan rumus product moment.

1Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, h. 211

Adapun hasil pengujian validitas tes dengan bentuk pilihan ganda instrumen dengan mengambil contoh item no 2 didapatkan validitas sebagai berikut:

Tabel 03

Tabel Nilai Perhitungan Validitas

Statistik Nilai

N 38

∑X 7

∑X2 7

∑Y 487

∑Y2 6529

(∑X)2 49

(∑Y)2 237169

∑XY 107

rxy = ∑ (∑ )(∑ )

( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) )

= ( ) ( )( )

( ( ) ( ( ) )

= 4066−3409 217 (10933) = 657

2372461

= 0,423

Untuk n=38, nilai rtabel=0,320 dan sesuai dengan syarat bahwa suatu item dikatakan valid jika rhitung> rtabelsehingga untuk soal no 2 dikatakan valid karena rhitung>rtabel ( 0,423>0,320). Cara yang sama dilakukan untuk soal-soal yang lain.

2. Pengujian Reliabilitas

Suatu tes dikatakan realiabel apabila hasil-hasil pengukuran yang digunakan dengan menggunakan tes tersebut secara berulang kali terhadap subjek yang sama, senantiasa menunjukkan hasil yang tetap sama. Oleh karena hasil perhitungan realibelitas dapat dilihat pada rumus sebagai berikut:

r

11

= =

,

,

=

,

,

=

0,522

untuk n= 38, nilai rtabel= 0,320 dan sesuai dengan syarat bahwa suatu item dikatakan realibel jika r11 > rtabel (0,522>0,320) sehingga untuk keseluruhan soal dikatakan realibel.

B. Pengumpulan dan Penyajian Data

Setiap penelitian harus dapat menyajikan data yang sudah diperoleh, baik yang diperoleh melalui tes, observasi, maupun dokumentasi. Pada intinya prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan mudah dipahami.

Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan menggunakan tes yang berbentuk multiple choice (pilihan ganda).

Adapun pengumpulan data menggunakan observasi oleh observer terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang dapat dilihat di lampiran. Adapun observasi ini berlangsung selama proses pembelajaran, dan selama proses pembelajaran berlangsung peneliti

melihat bahwa guru yang mengajar di kelas XI IIS 2 tersebut menggunakan project based learning dengan baik.

Sedangkan pengumpulan data menggunakan dokumentasi data- data yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan dan diantaranya adalah data keadaan guru MAN 1 Mataram dan keadaan siswa MAN 1 Mataram serta data sarana dan prasarana yang ada di sekolah MAN 1 Mataram.

C. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti setelah semua data dari responden terkumpul.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan sebelumnya yaitu: Ada pengaruh positif setelah menerapkan model pembelajaran project bsed learning terhadap ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI MAN 1 Mataram tahun ajaran 2016/2017.

1. Uji Homogenitas

Untuk uji homogenitas dilakukan kepada kedua kelas sebelum kelas eksperimen diberikan perlakuan. Adapun tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah objek (tiga sampel) yang diteliti mempunyai varians yang sama.2 Adapun rumus yang dipergunakan untuk uji homogenitas adalah varians terbesar

2Siregar Syofian, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, h. 167

dibandingkan dengan varians terkecil atau rumus uji F yang tercantum pada BAB III, rumus dimaksud adalah sebagai berikut:

F

hitung =

_

Dapat dikatakan bahwa kedua kelas yang dijadikan sampel dapat dikategorikan mempunyai kemampuan yang relatif sama dan juga dapat dikatakan bahwa siswa yang dijadikan subjek dalam hasil penelitian ini terdiri dari siswa yang homogen. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 04

Hasil Perhitungan Homogenitas

No Variabel

Rata-rata (X)

Varians

(S2) F hitung F tabel

1 Kelas Eksperimen 87,32 17,32

1,37 1,96

2 Kelas kontrol 89,24 23,69

Dari perhitungan tersebut diperoleh F hitung = 1,37 dan F tabel

= 1,96, jadi F hitung < F tabel. Dengan demikian dikatakan bahwa ketuntasan atau kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak mempunyai perbedaan nyata (homogen).

Ketuntasan atau kemampuan awal siswa dikatakan homogen dilihat dari perhitungan F hitungnya, yang terlebih dahulu diketahui varians kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Uji Hipotesis

Untuk uji hipotesis dilakukan setelah kelas eksperimen diberikan perlakuan. Adapun tujuan dari uji hipotesis adalah untuk menemukan suatu kesimpulan menerima atau menolak hipotesis tersebut. Dimana hipotesis diterima jika thitung > ttabel dan ditolak jika thitung< ttabel. Data yang diolah dalam uji hipotesis ini diperoleh dari tes yang diberikan kepada kedua kelas yang dijadikan sampel setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model project based learning pada kelas eksperimen.

Adapun rumus yang digunakan untuk uji hipotesis adalah uji t seperti yang tercantum pada BAB III, rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut:

=

dengan

s

2

=

( ) ( )

Untuk lebih jelasnya , hasil perhitungan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 05

Hasil Perhitungan Hipotesis

No Sampel

Rata-rata (X)

Simpangan

Baku (SD) t hitung t tabel 1 Kelas eksperimen

(x1)

92,47 36,43

1,746 1,68 2 Kelas kontrol (X2) 75,64 35,70

Dari tabel tersebut diperoleh t hitung = 1,746 dan t tabel (0,05) = 1,68, jadi thitung > ttabel. Artinya, hipotesis yang disajikan dapat diterima. Dengan demikian konsep tentang model pembelajaran project based learning terhadap ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI MAN 1 Mataram.

D. Hasil Analisis

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil uji homogenitas yang dapat dilihat pada tabel. Pada uji homogenitas dengan analis uji F yang dimana Fhitung = 1,37 dan Ftabel= 1,96 . Dan berdasarkan kriteria yang ada jika Fhitung< Ftabel data dapat dikatakan homogen. Maka pengujian analisis data tersebut telah memenuhi syarat.

Berdasarkan perhitungan analisis data yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan rumus t-tes dengan diperoleh nilai thitung sebesar 1,746 dan ttabel dengan dk= n1+n2-2=55, maka ttabel 1,68. Sehingga thitung

>ttabel yaitu (1,746>1,68), artinya hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa: terdapat perbedaan model pembelajaran project based learning dengan pembelajaran Inquiri.

43 A. Deskripsi Lokasi dan Hasil

1. Sejarah Berdirinya MAN 1 Mataram

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mataram disingkat MANSA Mataram merupakan sebuah lembaga pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bercirikan islam yang pertama didirikan di Nusa Tenggara Barat, khususnya di wilayah pulau Lombok.

Dengan Surat Keputusan Mentri Agama RI Nomor 17 Tahun 1978 rertanggal 17 juli 1978. Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mataram secara resmi berdiri pada tanggal 17 juli 1978.1

2. Letak Geografis

Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mataram terletak pada posisi yang sangat strategis yakni di jalan pendidikan Nomor 31 telpon (0370) 621364 Mataram.

Secara geografis Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mataram dibatasi oleh :

- Sebelah Utara : Jalan Pendidikan dan Perumahan Penduduk - Sebelah Selatan : MTs Negeri 1 Mataram

- Sebelah Barat : Kompleks perumahan dinas pejabat Prop. NTB - Sebelah Timur : Kompleks Perumahan Dinas Kanwil Depag NTB

1Dokumentasi MAN 1 Mataram, dikutip tanggal 6 September 2016

Saat ini kepimpinan di MAN 1 Mataram dipimpin oleh Bapak Drs.

Muhamad Mohan.2

3. Sarana dan Prasarana MAN 1 Mataram

Dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran, sarana dan prasarana menjadi faktor pendukung utama, seperti ruang belajar yang memadai, perpustakaan, ruang laboratorium, ruang komputer, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU dan sebagainya.

Secara rinci keadaan fasilitas atau sarana dan prasarana Man 1 Mataram dipaparkan sebagai berikut:3

Tabel 06

DATA SARANA DAN PRASARANA MAN 1 MATARAM

No Jenis Jumlah Kondisi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Ruang Kepala Madrasah Ruang Wakil Kepala Ruang Tata Usaha Ruang Guru Ruang Bp Ruang Osis /Uks Ruang Belajar Laboraturium Ipa Laboraturium Bahasa Laboraturium Komputer Ruang Multimedia Komputer

Musholla

1 1 1 1 1 1 24 1 1 1 1 33 1

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

2Dokumentasi MAN 1 Mataram, dikutip 6 September 2016

3Ibid

14 15 16 17 18 19 20 21

Perpustakaan

Ruang Bendahara Komite Kantin

Ruang Kopsis Tempat Parkir Mobil

Sepeda Motor WC

1 1 1 1 2 1 1 12

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Dari tebel di atas dapat dilihat bahwa MAN 1 Mataram memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap dan masih layak pakai dalam menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM).

4. Struktur organisasi

Sebagai lembaga formal, pengorganisasian dan pengkoordinasian sangat dibutuhkan. Hal ini penting untuk efektifitas dan efisiensi kerja. Secara jelas struktur organisasi MAN 1 Mataram dipaparkan dalam gambar berikut:

STRUKTUR ORGANISASI MAN 1 MATARAM

Sumber :Dokumentasi MAN 1 Mataram, dikutip tanggal 6 September 2016 Kepala Sekolah

Drs.H. Muh. Syukri.M.M.Pd

Wakil Kepala Sekolah

Bagian Kurikulum H. Jupri, SE, ME,

M.M.Pd

Bagian Kesiswaan H. M. Zaenuri, LC

Bagian Humas Hanan Ismail, S.Ag

Bagian Sarana &

Prasarana Drs. Lalu Hasbullah

Tata Usaha

Bendahara Kepegawaian Perpustakaan Kesiswaan

Guru Bidang Studi

Siswa

5. Keadaan Guru MAN 1 Mataram

Untuk lebih jelasnya keadaan guru MAN 1 Mataram tahun 2016/2017 dapat dilihat dalm tabel berikut:4

Tabel 07

Keadaan guru MAN 1 Mataram tahun pelajaran 2016/2017

No Nama Gol Pend/Jurusan Bidang Studi

1 Drs. Muhamad Mohan IV/a FKIP Unram Bhs. Inggris 2 Dra.Sri Lathifah IV/a Fak.Tarb/PAI Sejarah

3 Drs.Ruslan IV/a Fak.Tarb/PAI Quran Hadits

4 Drs. Zaenuri, M. Pd IV/a Fak.IKIP/PLS Ekonomi 5 Dra.HidayatulIstiqomah IV/a Fak.FKIP PPKN 6 Drs. Rusdin, S.Si, M.Pd IV/a S2 UNJ Matematika

7

Dra. Hj. Nuratul

Awwaliyah IV/a Fak.Tarb/PAI Akidah Akhlak

8 Dra. Hj. Muhibbatullah IV/a FKIP Bahasa Indonesia

9 Dra. Baiq Nursukyalaili IV/a FKIP KWn

10 Siti Faridah, SPd. IV/a FKIP Biologi

11 Dra. Hj. Madrah IV/a STAIN/PAI Bhs.Arab/Khitobah

12 Drs. Indrajaya IV/a FKIP Untad Matematika

13 Dra. Hj. Sri Winarti IV/a Univ.PGRI Kimia

14

H. Jupri, SE, ME. M.

M. Pd IV/a UNRAM Ekonomi/Komp.Ak

un

15 Hidayatullah, S.Pd. III/d FKIP Bahasa Inggris 16 Lalu Khaidir, S.Ag III/d Fak.Tarb Fiqih

17

Siti Arifatul Khikmah,

S.Pd III/d UNRAM Bahasa Inggris

18 Hj. Mislahah,S. Ag III/d STAIN Aqidah Akhlak

19 Sundu Hartati, S.Ag III/d STAIN Fiqih/Qiroah

4Dokumentasi MAN 1 Mataram, dikutip 6 September 2016

20

Wahdian Apriliana,

S.Pd,M.Pfis III/c ITB Bndung Fisika/Matematika

21 Nuraini, S.Pd III/c UNISMU Geografi

22

Muchamad Solahudin,

S.Pd.I III/b UPI Imlaq

Khot/Antropologi 23 Baiq Huriati, S.Pd. I III/b IAIN PAI Fiqih/Qiro’ah

24 Daud Yusuf, S.Pd III/b IAIN PAI Khitobah

25 Hanan Ismail, S.Ag III/b IAIN PAI SKI

26 Heri Rahmawati, S.Pd III/b IKIP B.INGG Bhs.

Inggris/Preaching

27

Bai'atul Hudaibiyah,

S.Pd III/b UNRAM/Mat Matematika

28 Alipah Husaini, S.Pd III/b IKIP BK BP/BK

29

Sigit Teguh Prasetiyanto,

SE III/b EKONOMI Ekonomi

30 B. Rahmi laela, S.Pd III/b STAIN TADR Sejarah 31 Syamsul Ihsan, SP.S.Pd. III/a UNRAM TIK

32

Muhammad Sofiyan

Zamzani III/b MAN Bendahara Rutin

33 Nirmala III/a MAN Bid. Personalia

Kearsipan

34 Madahin III/a SMA Bag. Umum

35 Husna Tuhura, S. Pd III/a FKIP Bio Biologi/Geografi

36

H. Muhammad Zaenuri,

Lc III/a UNV. Yordan Bhs.Asing/Bhs.Ara

b 37 Sartono Ramli, S. Ag III/a STAIN PAI Qiro’ah 38 Masjudin Yusi,S. Pd III/a FKIP MTK Matematika 39 Dedy Sudihartono,S.Sn. III/a Pedd. Seni Seni Budaya

40 Maryam, S. Pd III/a TADRIS IPS Sosiologi

6. Keadaan Siswa MAN 1 Mataram Tahun Pelajaran 2016/20175 Tabel 08

Keadaan Siswa MAN 1 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah

Laki-laki perempuan 1

2 3 4 5 6 7 8

X. IIK X. IIB X. MIA 1 X. MIA 2 X. MIA 3 X. IIS 1 X. IIS 2 X.IIS 3

21 10 12 11 16 22 18 12

10 17 28 26 23 24 14 11

31 27 40 37 39 46 32 23 JUMLAH

KELAS X

122 153 275

1 2 3 4 5 6 7 8

XI. IIK XI. IIB XI. MIA 1 XI. MIA 2 XI. MIA3 XI. IIS 1 XI. IIS 2 XI. IIS 3

20 19 15 13 11 20 20 13

22 15 24 26 27 22 12 12

42 34 39 38 38 42 32 25 JUMLAH

KELAS XI

131 160 290

1 2 3 4

XII. IIK XII.IIB XII. MIA 1 XII. MIA 2

17 12 30 13

6 5 19 24

23 17 39 37

5Dokumentasi MAN 1 Mataram, dikutip 6 September 2016

5 6 7 8

XII. MIA 3 XII.IIS 1 XII.IIS 2 XII.IIS 3

15 19 18 12

23 24 25 27

38 43 43 39 JUMLAH

KELAS XII

126 153 279

TOTAL SEMUA

379 466 844

B. Pengujian Hipotesis

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan yaitu Ha yang berbunyi: Terdapat perbedaan model pembelajaran Project Based Learning dengan pembelajaran Inquiri.

Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisis dengan menggunakan rumus t- tes, maka di dapatkan nilai thitung sebesar 1,746 dan ttabel dengan dk= n1+n2-2=55, maka ttabel 1,68. Sehingga thitung >ttabel yaitu (1,746>1,68), artinya hipotesis diterima. Adapun kriteria dari pengujian hipotesis adalah apabila harga rhitung > rtabel maka alternatif (Ha) diterima dan (Ho) ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara model pembelajaran Project Based Learning dengan pembelajaran Inquiri.

C. Pembahasan

Ketuntasan belajar maupun prestasi yang dicapai seseorang sesungguhnya hasil akhir dari serangkaian suatu proses belajar baik yang bersifat formal maupun non formal. Dalam proses pencapaian ketuntasan atau tuntas dalam belajar tidak lepas dari pengaruh beberapa faktor keadaan, baik faktor yang sifatnya internal maupun eksternal. Karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk melihat pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI MAN 1 Mataram tahun pelajaran 2016/2017. Manfaat project based learning sebagai model pemebelajaran terlihat pada ketuntasan belajar siswa kelas XI MAN 1 Mataram setelah menggunakan project based learning tersebut.

Untuk dapat melakukan proses belajar mengajar menggunakan project based learning, ada beberapa hal yang harus dipenuhi diantaranya guru harus menyesuaikan materi dengan tugas-tugas yang hendak diberikan kepada siswa waktu pembelajaran akan dimulai, diperlukan juga kesiapan alat dan bahan serta berapa lama waktu yang akan dipergunakan untuk melaksanakan pembelajaran.

Adapun pelaksanaan pembelajaran menggunakan Poject Based Learning di kelas eksperimen yaitu siswa ditugaskan membuat kliping dengan tema ketenagakerjaan. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran ini dimulai dengan tahap persiapan yaitu dimulai dengan pembagian kelompok, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber

seperti internet, majalah atau koran dan mempersiapkan peralatan seperti guting, lem, dan kertas. Kemudian ditahapan selanjutnya tahap pelaksanaan dimana siswa melaksanakan tugas proyeknya secara berkelompok dan membuat laporan dalam bentuk kliping. Dan yang terakhir yaitu hasil, dimana hasil akan dinilai oleh guru sesuai dengan kesesuaian produk dan memiliki nilai seni. Setelah model pembelajaran Project Based Learning selesai maka dilakukannya evaluasi terhadap siswa.

Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam penyajian dan analisis data bahwa untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan project based learning peneliti menggunakan metode tes. Selanjutnya dari hasil perolehan nilai tes akhir pada kelompok eksperimen dalam analisis data diperoleh nilai rata-rata 92,47, sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol adalah 75,64.

Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran project based learning pada mata pelajaran ekonomi dapat dikategorikan baik.

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI MAN 1 Mataram dapat kita bandingkan dari hasil evaluasi pada kelas eksperimen rata-ratanya lebih tinggi yaitu 92,47 dari pada kelas kontrol yang nilai rata-ratanya 75,64, sehingga dapat

dikatakan adanya pengaruh dari model pemebelajaran project based learning tehadap ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI MAN 1 Mataram.

Berdasarkan hasil perhitungan data tes akhir nilai rata-rata kelas IIS 2 sebagai kelas eksperimen adalah 92,47, dan simpangan baku (SD)=

36,43 sedangkan nilai rata-rata kelas IIS 3 sebagai kelas kontrol adalah 75,64 dan simpangan baku (SD)= 35,70 maka diperoleh nilai thitungsebesar 1,746 setelah dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5%

diperoleh ttabel=1,68. Ini berarti bahwa thitung> ttabeldengan dk n1+n2-2. Hal ini menunjukkan bahwa thitung yang diperoleh adalah signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan ketuntasan belajar yang dicapai antara kedua kelas.

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh model pembebelajaran project based learning dapat dikatakan lebih mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Selain itu juga penggunaan PBL mampu meningkatkan motivasi dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa proyek lebih menyenangkan daripada komponen kurikulum yang lain, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kolaborasi pentingnya kerja kelompok dalam proyek untuk mengembangkan dan mempraktikkan komunikasi, serta meningkatkan keterampilan mengelola sumber.

Dengan metode belajar yang bermutu yang salah satunya adalah menggunakan project based learning, materi yang sulit sekalipun dapat

disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami dan diterima oleh siswa termasuk siswa yang terhitung pandai.

Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menggunaka project based learning memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan project based learning. Adanya perbedaan ketuntasan belajar suatu kelas semata-mata disebabkan oleh penggunaan model pemebelajar project based learning dalam proses belajar mengajar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI MAN 1 Mataram tahun pelajaran 2016/2017.

Oleh karena itu, adanya pengaruh terhadap model pembelajaran project based learning terhadap ketuntasan belajar siswa maka, model pembelajaran ini baik digunakan untuk melaksanakan proses belajar dan mengajar disekolah. Hal ini didukung oleh teori Yahya Muhammad Mukhlis, dkk. yang menyatakan bahwa project based learning merupakan model pembelajaran yang memeberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.

Sehingga mengahasilkan peserta didik yang aktif membangun dan mengatur pembelajarannya serta menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif.

Dokumen terkait