BAB II KAJIAN PUSTAKA
C. Variabel Penelitian dan Data
2. Validitas item
Menurut Abdurrahman dan Ratna (2003:179) tes yang memiliki kadar validitas yang tinggi adalah tes yang isinya layak untuk mengukur objek yang akan diukur dan sesuai dengan kriteria tertentu. Menurut Abdurahman dan Ratna (2003:194) untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu tes harus menggunakan rumus produk memperson biseral sebagai berikut.
rpbi=Mp−Mt St
√
qpKeterangan :
Rpbi = validitas item yang dicari
Mp = rerata skor tester yang menjawab benar Mt = rerata skor soal
St = standar deviasi
P = rerata tester yang menjawab benar q = rarata tester yang menjawab salah
Hasil yang didapat dari rumus biseral kemudian ditafsirkan ke dalam rtabel untuk mengetahui valid atau tidaknya item dengan taraf signifikan 95% dan derajat kebebasan (dk) n-1. Jika hasil rhitung lebih besar dari rtabel berarti soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya, jika hasil diperoleh rhitung lebih kecil dari rtabel, berarti soal tersebut tidak valid.
Dari hasil uji coba tersebut diperoleh 38 butir soal yang dinyatakan valid, yaitu nomor soal 2, 8, 9, 10, 16, 19, 21, 30, 1, 5, 6, 11, 14, 29, 34, 35, 36, 3, 12, 15, 17, 24, 25, 27, 28, 31, 32, 33, 38, 4, 7,13, 18, 20, 22, 23, 26, 27. Soal tidak valid berjumlah 22 butir, yaitu nomor 4, 6, 14, 18, 24, 26, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 40, 41, 43, 45, 47, 49, 50, 54, 56, 58.
Soal tidak valid dibuang. Dengan begitu, butir soal objektif untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman siswa berjumlah 38 butir soal.
Tabel 5 Kisi-kisi Tes Keterampilan Menyimak Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu
No Indikator Butir Soal Jumlah
1 Memahami Struktur Teks Prosedur
2, 8, 9, 10, 16, 19, 21, 30
8 2 Memahami Isi Teks Prosedur 1, 5, 6, 11, 14, 29, 34,
35, 36
9 3 Memahami Penggunaan
Kebahasaan dalam Teks Prosedur
3, 12, 15, 17, 24, 25, 27, 28, 31, 32, 33, 38
12 4 Memahami Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI)
4, 7, 13, 18, 20, 22, 23, 26, 27
9
Jumlah 38
3. Reabilitas Tes
Reabilitas tes merupakan tingkat kepercayaan, ketepatan, atau keterandalan.
Sebuah tes dikatakan dapat dipercaya jika tes tersebut diujikan berulang kali hasilnya relative tetap atau kurang lebih sama, Arikunto (2012). Reabilitas tes dapat ditentukan dengan teknik belah dua (split half) jika tes diajukan satu kali dan jumlah item genap.
Arikunto (2001:72) rumus yang digunakan adalah rumus product moment dan Spearmen Brown. Berikut rumus product momen.
rXY= N ∑ XY−(∑ X)(∑Y)
√ {
N ∑ X2−(∑ X)2}{
N ∑Y2−(∑Y)2}
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variable X dan Y ΣXY = jumlah perhatian X dan Y
N = jumlah perkalian X dan Y X = skor item ganjil
Y = skor item genap ΣX2 = jumlah kuadrat X
ΣY2 = jumlah kuadrat Y
ry1= N ∑ XY−(∑ X) (∑Y)
√ {
N ∑ X2−(∑ X)2}{
N ∑Y2−(∑Y)2}
ry1= 75.271957,24−3981,58.5071,88
√
(75.219605,26−15852970,91).(75.357021,48−25723916,02) ry1= 20396792,76−20194070√
(16470394,74−15852970,91).(26776611−25723916,02)¿ 202722,04
√
617423,82 .1052695,31 r = 0,251Selanjutnya, hasil dari rumus product moment tersebut dimasukkan ke dalam rumus Spearman-Brown (Arikunto, 2012)
r11= 2r½½ 1+r½½
Hasil dari penggunaan rumus Spearman Brown ditafsirkan ke dalam
rtabel untuk mengetahui reliabel atau tidaknya tes tersebut dengan taraf
signifikan 95% dan derajat kebebasan (dk) n-1. Jika hasil yang diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel , berarti soal tersebut reliabel. Sebaliknya, jika hasil yang diperoleh rhitung lebih kecil dari rtabel , berarti soal tersebut tidak reliabel.
4. Tes Unjuk kerja
Tes unjuk kerja digunakan untuk mengukur keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas XI SMP Negeri 1 Banuhampu. Tes disusun berdasarkan indikator yang telah ditentukan. Pertama, mengembangkan struktur teks prosedur.
Kedua, mengembangkan isi teks prosedur. Ketiga, mengembangkan ciri kebahasaan teks prosedur. Sama halnya dengan tes objektif, untuk tes unjuk kerja penulis terlebih dahulu melakukan validasi kepada validator, dengan hasil validasi instrument layak diberikan setelah revisi.
J. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap- tahap berikut. Pertama, siswa diminta untuk mengerjkan tes objektif yang berhungan dengan keterampilan membaca pemahaman, sesuai petunjuk yang telas ditentukan, siswa diminta menyilang pilihan A, B, C, D dan E pada lembar jawaban yang mereka anggap benar. Setelah selesai, soal dan lembar jawaban dikumpulkan kembali untuk selanjutnya diolah berdasarkan teknik penganalisisan data. Kedua, memberikan tes unjuk kerja pada siswa untuk mengukur keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu.
Ada tiga tahap yang harus dilakukan, yaitu (1) siswa ditugaskan untuk menulis teks prosedur sesuai dengan topik yang telah ditentukan, (2) mengumpulkan tugas yang telas dikerjakan oleh siswa, dan (3) menganalisis tugas siswa dengan alat ukur penilaian.
K. Uji Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas
Uji prasyarat dalam penelitian ini yaitu uji normalitas. Uji normalitas merupakan syarat yang harus ditempuh untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan dalam menganalisis data. Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas data pada penelitian ini yaitu menggunakan rumus liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menyusun data X1, X2, X3,…., Xn yang diurutkan dari data yang terkecil hingga data yang terbesar.
2. Data X1, X2, X3,…., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3, Zn dengan menggunakan rumus:
Zi=Xi− ´X S Keterangan :
Xi = skor yang diperoleh siswa ke-i X´ = skor rata-rata
S = simpangan baku
3. Dengan menggunakan daftar distribusi normal buku, kemudian dihitung peluang F (Zi)=P(Z ≤ Zi)
4. Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3,…Zn yang leboh kecil atau sama dengan Zi, jika proporsi dinyatakan S(Z1), maka:
S(Zi)=banyaknya Z1, Z2, Z3,..., Znyang kurang≤ Zi n
5. Menghitung selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
6. Diambil harga yang paling besar di anta ra mutlak selisih tersebut dan disebut L0.
7. Membandingkan nilai L0 dengan nilai Ltabel dengan taraf signifikansi 0,05.
Jika L0 ¿ Ltabel maka data berdistribusi normal. Sebaliknya, jika L0 ¿ Ltabel
maka data berdistribusi tidak normal.
2. Uji Homogenitas Data
Menurut (Nuryadi et al., 2017), Uji homogenitas adalah prosedur uji statistik yang dirancang untuk menunjukkan bahwa dua atau lebih
kumpulan data sampel berasal dari suatu populasi memiliki varian yang sama. Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus F atau rumus perbandingan varian terbesar dan varian terkecil. Menurut Sudjana (2005) langkah-langkah rumus uji F dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Mencari varian masing masing kelompok data.
b. Menghitung harga Fhitung dengan menggunakan rumus berikut.
F =
SS1122Keterangan :
F = Perbandingan varian terbesar dengan varian terkecil S12 = varian keterampilan siswa terbesar
S12 = varian keterampilan siswa terkecil
c. Membandingkan harga Fhitung dengan harga Ftabel yang terdapat pada tabel distribusi F dengan dk n1 sebagai pembilang dan n2 sebagai penyebut pada taraf signifikan 95%. apabila nilai Fhitung < F tabel, maka data tersebut homogen.
Sebaliknya, apabila nilai Fhitung > Ftabel maka data tersebut tidak homogen.
L. Teknik Analisis Data
Penganalisisan data dalam penelitian ini ada Sembilan tahap. Pertama, melakukan penyekoran (scoring) terhadap tes objektif keterampilan membaca pemahaman. Penyekatan bersifat mutlak, skor 1 untuk jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Kedua, penentuan skor keterampilan menulis teks prosedur siswa dengan aspek yang dinilai, yaitu struktur teks, isi teks dan kaidah kebahasaan teks. Berikut contoh tabel penilaian keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu.
Tabel 6. Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu
No Aspek Skor
1 2 3 4
1 Struktur teks
prosedur Apabila teks prosedur ditulis siswa hanya berisi satu sub aspek.
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa hanya berisi dua sub aspek.
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa hanya berisi tiga sub aspek.
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa hanya berisi empat sub aspek.
2 Isi Teks Prosedur
Apabila teks prosedur tidak sesuai dengan topik yang dibahas
Apabila teks prosedur kurang sesuai dengan topik yang dibahas
Apabila teks prosedur hampir sesuai dengan topik yang dibahas
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa sesuai dengan topik dibahas
3 Unsur
kebahasaan teks prosedur
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa tidak sesuai dengan 1 unsur kebahasaan teks
prosedur.
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa sesuai dengan unsur kebahasaan teks
prosedur Tetapi belum lengkap dan tepat.
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa sesuai dengan unsur kebahasaan teks
prosedur Tetapi belum lengkap namun tepat.
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa sesuai dengan unsur kebahasaan teks
prosedur Lengkap dan tepat.
4 Kaidah
Bahasa Indonesia
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa terdapat 4-5 atau lebih kesalahan penggunaan EYD.
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa terdapat 3 kesalahan penggunaan EYD.
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa terdapat 1-2 kesalahan penggunaan EYD.
Apabila teks prosedur yang ditulis siswa tidak memiliki kesalahan pengguna an EYD.
Ketiga, mengubah skor membaca pemahaman dan menulis teks prosedur menjadi nilai dengan menggunaka rumus presentasi berikut (Abdurrahman dan Ratna, 2003).
N=SM SI × Smax Keterangan :
N = nilai rata-rata hitung SM = skor yang diperoleh
S1 = skor yang harus dicapai dalam suatu tes SMax = skala maksimal
Keempat, menentukan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu. Untuk menentukan rata-rata hitung digunakan rumus berikut.
M=∑FX N Keterangan :
M = nilai rata-rata
Σ FX = hasil perkalian frekuensi dengan skor yang diperoleh N = jumlah sampel
Kelima, mengklasifikasikan hasil perhitungan membaca pemahaman dan menulis teks prosedur ke dalam tabel dengan menggunakan skala 10 seperti tabel 6 berikut.
Tabel 7. Pedoman Konversi Nilai Siswa dengan skala 10 No Tingkat Penguasaan Nilai Ubahan Skor 10 Kualifikasi
1 96%-100% 10 Sempurna
2 86%-95% 9 Baik Sekali
3 76%-85% 8 Baik
4 66%-75% 7 Lebih dari Cukup
5 56%-65% 6 Cukup
6 46%-55% 5 Hampir Cukup
7 36%-45% 4 Kurang
8 26%-35% 3 Kurang Sekali
9 16%-25% 2 Buruk
10 0%-15% 1 Buruk Sekali
Nurgiyantoro (dalam Abdurrahman dan Ratna 2003) Keenam, menyajikan data dalam bentuk diagram batang per indikator yang dinilai.
Ketujuh, mengolerasikan nilai keterampilan membaca pemahaman teks prosedur (variable X) dan keterampilan menulis teks prosedur (Variabel Y) dengan menggunakan rumus product moment berikut.
rXY= N ∑ XY−(∑ X)(∑Y)
√ {
N ∑ X2−(∑ X)2}{
N ∑Y2−(∑Y)2}
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variable X dan Y ΣXY = jumlah perhatian X dan Y
N = jumlah perkalian X dan Y X = skor item ganjil
Y = skor item genap ΣX2 = jumlah kuadrat X ΣY2 = jumlah kuadrat Y2
Kedelapan, menguji keberartian hipotesis yang ditentukan dengan rumus berikut.
t = r
√
n−21−r2 Keterangan :
t = besaran pengujian hipotesis/signifikan/keberartian r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Kesembilan, menyimpulkan hasil penelitian dan pembahasan dengan cara mendeskripsikan korelasi keterampilan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu.
Dalam bab ini, diuraikan tiga hal yang berhubungan dengan hasil penelitian, yaitu (1) deskripsi data, (2) analisis data, dan (3) pembahasan.
Pertama, deskripsi data adalah mendeskripsikan data yang sudah terkumpul.
Kedua,analisis data dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang diuraikan dalam bab III. Ketiga, pembahasan dibuat berdasarkan hasil analisis data serta relevansinya dengan acuan teori yang digunakan.
Data penelitian ini adalah skor hasil tes objektif keterampilan membaca pemahaman teks prosedur dan skor hasil tes unjuk kerja keterampilan menulis teks prosedur. Data tersebut dikumpulkan pada tang gal 16 Januari 2024.
A. Deskripsi Data
Data penelitian ini adalah skor hasil tes objektif keterampilan membaca pemahaman teks prosedur dan skor tes unjuk kerja keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu kabupaten Agam. Data penelitian dideskripsikan sebagai berikut.
1. Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten Agam.
Data keterampilan membaca pemahaman teks prosedur diperoleh dari hasil tes objektif berjumlah 38 soal dengan empat alternatif jawaban (A, B, C, dan D).
Tes tersebut diberikan kepada 75 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu kabupaten Agam. Data tersebut dikumpulkan pada tanggal 29 Januari 2024.
Keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu ditentukan berdasarkan empat indikator, yaitu (1) memahami struktur
teks prosedur, (2) memahami isi teks prosedur, (3) memahami penggunaan kebahasaan dalam teks prosedur, (4) memahami kaidah kebahasaan bahasa Indonesia dalam teks prosedur. Selengkapnya perolehan skor keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten Agam dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8
Skor Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten Agam untuk
Keseluruhan Indikator
No. Skor Frekuensi Persentase (%)
1. 31 1 1%
2. 28 1 1%
3. 27 1 1%
4. 26 2 3%
5. 25 3 4%
6. 24 9 12%
7. 23 9 12%
8. 22 7 9%
9. 21 3 4%
10. 20 4 5%
11. 19 6 8%
12. 18 7 9%
13. 17 7 9%
14. 16 8 11%
15. 15 2 3%
16. 14 1 1%
17. 13 2 3%
18. 12 1 1%
19. 11 1 1%
Ʃ 75 100%
Berdasarkan tabel 7, dapat dilihat bahwa skor tertinggi keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu adalah 31, sedangkan skor terendah adalah 12. Perolehan skor keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, skor 31 diperoleh oleh 1 orang
(1%). Kedua, skor 28 diperoleh oleh 1 orang (1%). Ketiga, skor 27 diperoleh orang (4%). Keempat, skor 26 diperoleh 2 orang (3%). Kelima, skor 25 diperoleh 3 orang (4%). Keenam, skor 24 diperoleh 9 orang (12%). Ketujuh, skor 23 diperoleh 9 orang (12%). Kedelapan, skor 22 diperoleh 7 orang (9%).
Kesembilan, skor 21 diperoleh 3 orang (4%). Kesepuluh, skor 20 diperoleh 4 orang (5%). Kesebelas, skor 19 diperoleh 6 orang (8%). Kedua belas, skor 18 diperoleh 7 orang (9%). Ketiga belas, skor 17 diperoleh 7 orang (9%). Keempat belas, skor 16 diperoleh 8 orang (11%). Kelima belas, skor 15 diperoleh 2 orang (3%). Keenam belas, skor 14 diperoleh 1 orang (1%). Ketujuh belas, skor 13 diperoleh 2 orang (3%). Kedelapan belas, skor 12 diperoleh 1 orang (1%).
Kesembilan belas, skor 11 diperoleh 1 orang (1%).
Selanjutnya, perolehan skor keterampilan membaca pemahaman teks prosedur per indikator dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
Tabel 9
Skor Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu per Indkator
No Indikator Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Memahami Struktur Teks Prosedur
7 6 8%
6 27 36%
5 22 29%
4 10 13%
3 9 12%
2 1 1%
2. Memahami Isi Teks Prosedur
8 1 1%
7 2 3%
6 10 13%
5 16 21%
4 18 24%
3 9 12%
2 19 25%
3. Memahami Penggunaan Kebahasaan dalam Teks
11 1 1%
10 1 1%
Prosedur
9 11 15%
8 14 19%
7 8 11%
6 10 13%
5 11 15%
4 8 11%
3 5 7%
2 4 5%
1 2 3%
4. Memahami Kaidah Kebahasaan Bahasa Indonesia
7 8 11%
6 21 28%
5 19 25%
4 16 21%
3 8 11%
2 3 4%
Berdasarkan tabel 8, untuk menentukan indikator struktur teks prosedur dideskripsikan enam hal berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 6 orang (8%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 27 orang (36%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 22 orang (29%).
Keempat, siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 10 orang (13%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 9 orang (12%). Keenam, siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 1 orang (1%).
Berdasarkan tabel 8, untuk indikator menentukan isi teks prosedur dideskripsikan tujuh hal berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 1 orang (1%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 2 orang (3%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 10 orang (13%).
Keempat, siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 16 orang (21%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 18 orang (24%). Keenam, skor 3 diperoleh 9 orang (12%). Ketujuh, skor 2 diperoleh 19 orang (25%).
Berdasarkan tabel 8, untuk indikator memahami penggunaan kebahasaan dideskripsikan sebelas hal berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 11 berjumlah 1 orang (1%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 10 berjumlah 1 orang (1%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 9 berjumlah 11 orang (15%).
Keempat, siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 14 orang (19%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 8 orang (11%). Keenam, skor 6 diperoleh 10 orang (13%). Ketujuh, skor 5 diperoleh 11 orang (15%). Kedelapan, skor 4 diperoleh 8 orang (11%). Kesembilan, skor 3 diperoleh 5 orang (7%).
Kesepuluh, skor 2 diperoleh 4 orang (5%). Kesebelas, skor 1 diperoleh 2 orang (3%).
Berdasarkan tabel 8, untuk indikator memahami kaidah kebahasaan bahasa Indonesia (EBI) dideskripsikan enam hal berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 8 orang (11%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 21 orang (28%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 19 orang (25%). Keempat, siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 16 orang (21%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 8 orang (11%). Keenam, skor 2 diperoleh 3 orang (4%).
2. Keterampilan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu
Data keterampilan menulis teks prosedur melalui tes unjuk kerja. Dalam tes tersebut, siswa diminta untuk menulis teks. Tes unjuk kerja keterampilan menulis teks prosedur dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2024. Setelah data terkumpul, data tersebut kemudian diberi skor berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan, yaitu (1) struktur teks prosedur, (2) isi teks prosedur, (3) penggunaan kebahasaan dalam teks prosedur, dan (4) kaidah kebahasaan bahasa Indonesia (EBI). Selengkapnya, perolehan skor keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.
Tabel 10
Skor Keterampilan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu
No. Skor
(P1+P2)
Frekuensi Persentase (%)
1. 30 1 1%
2. 28 4 5%
3. 27 2 3%
4. 26 11 15%
5. 25 7 9%
6. 24 3 4%
7. 23 10 13%
8. 22 6 8%
9. 21 3 4%
10. 20 4 5%
11. 19 4 5%
12. 18 2 3%
13. 17 6 8%
14. 16 5 7%
15. 15 2 3%
16. 14 3 4%
17. 12 1 1%
18. 11 1 1%
∑ 75 100%
Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat bahwa skor tertinggi keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu adalah 30, sedangkan skor terendah adalah 11 (dari skor maksimal 32). Skor keterampilan menulis teks prosedur untuk keseluruhan indikator dari 75 orang siswa adalah sebagai berikut. Pertama, skor 30 diperoleh oleh 1 orang (1%). Kedua, skor 28 diperoleh oleh 4 orang (5%). Ketiga, skor 27 diperoleh 2 orang (3%). Keempat,
skor 26 diperoleh 11 orang (15%). Kelima, skor 25 diperoleh 7 orang (9%).
Keenam, skor 24 diperoleh 3 orang (4%). Ketujuh, skor 23 diperoleh 10 orang (13%). Kedelapan, skor 22 diperoleh 6 orang (8%). Kesembilan skor 21 diperoleh 3 orang (4%). Kesepuluh, skor 20 diperoleh 4 orang (5%). Kesebelas, skor 19 diperoleh 4 orang (5%). Kedua belas, skor 18 diperoleh 2 orang (3%). Ketiga belas, skor 17 diperoleh 6 orang (8%). Keempat belas, skor 16 diperoleh 5 orang (7%). Kelima belas, skor 15 diperoleh 2 orang (3%). Keenam belas, skor 14 diperoleh 3 orang (4%). Ketujuh belas, skor 12 diperoleh 1 orang (1%).
Kedelapan belas, skor 11 diperoleh 1 orang (1%).
Selanjutnya, perolehan skor keterampilan menulis teks prosedur per indikator dapat dilihat pada tabel 11 berikut.
Tabel 11
Skor Keterampilan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu
No Indikator Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Struktur Teks
Prosedur 8 5 7%
7 3 4%
6 16 21%
5 24 32%
4 9 12%
3 16 21%
2 2 3%
2. Isi Teks Prosedur 8 5 7%
7 13 17%
6 25 33%
5 7 9%
4 20 27%
3 2 3%
2 3 4%
3. Penggunaan Kebahasaan dalam Teks Prosedur
8 3 4%
7 3 4%
6 41 55%
5 9 12%
4 17 23%
3 2 3%
4.
Kaidah Kebahasaan Bahasa Indonesia (EBI)
8 2 3%
7 5 7%
6 27 36%
5 17 23%
4 20 27%
3 2 3%
2 2 3%
Berdasarkan tabel 10, untuk indikator struktur teks prosedur dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 5 orang (7%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 3 orang (4%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 16 orang (21%).
Keempat, siswa yang memperoleh skor 5 diperoleh 24 orang (32%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 4 diperoleh 9 orang (12%). Keenam, siswa yang memperoleh skor 3 diperoleh 16 orang (21%). Ketujuh, siswa yang memperoleh skor 2 diperoleh 2 orang (3%).
Berdasarkan tabel 10, untuk indikator isi teks prosedur dideskripsikan sebagail berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 5 orang (7%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 13 orang (17%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 25 orang (33%). Keempat, siswa yang memperoleh skor 5 diperoleh 7 orang (9%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 4 diperoleh 20 orang (27%). Keenam, siswa yang memperoleh skor 3 diperoleh 2 orang (3%). Ketujuh, siswa yang memperoleh skor 2 diperoleh 3 orang (4%).
Berdasarkan tabel 10, untuk indikator penggunaan kebahasaan dalam teks prosedur dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 3 orang (4%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 3 orang (4%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 41 orang (55%).
Keempat, siswa yang memperoleh skor 5 diperoleh 9 orang (12%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 4 diperoleh 17 orang (23%). Keenam, siswa yang memperoleh skor 3 diperoleh 2 orang (3%).
Berdasarkan tabel 10, untuk indikator kaidah kebahasaan bahasa Indonesia (EBI) dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 2 orang (3%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 5 orang (7%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 27 orang (36%).
Keempat, siswa yang memperoleh skor 5 diperoleh 17 orang (23%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 4 diperoleh 20 orang (27%). Keenam, siswa yang memperoleh skor 3 diperoleh 2 orang (3%). Ketujuh, siswa yang memperoleh skor 2 diperoleh 2 orang (3%).
B. Analisis Data
Langkah-langkah dalam menganalisis data penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, menganalisis keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu. Kedua, menganalisis keterampilan menulis teks teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu. Ketiga, menganalisis korelasi keterampilan membaca pemahaman dan keterampilan menulis teks teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu.
1. Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu
Untuk mengetahui tingkat keterampilan membaca pemahaman teks teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu, skor yang diperoleh diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Contoh penerapan rumus
tersebut untuk sampel 001 yang mendapatkan 22 pada ketiga indikator yang diteliti adalah sebagai berikut.
N = SM
SI x S Max N = 22
38 x 100 = 57,89
Nilai keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu dijelaskan pada tabel berikut ini. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 81,58 dan nilai terendah adalah 28,95.
Tabel 12
Nilai, Frekuensi, dan Persentase Secara Keseluruhan Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Banuhampu
No. Nilai Frekuensi Persentase (%)
1. 81,58 1 1%
2. 73,68 1 1%
3. 71,05 1 1%
4. 68,42 2 3%
5. 65,79 3 4%
6. 63,16 9 12%
7. 60,53 9 12%
8. 57,89 7 9%
9. 55,26 3 4%
10. 52,63 4 5%
11. 50 6 8%
12. 47,37 7 9%
13. 44,74 7 9%
14. 42,11 8 11%
15. 39,47 2 3%
16. 36,84 1 1%
17. 34,21 2 3%
18. 31,58 1 1%
19. 28,95 1 1%
∑ 75 100%
Berdasarkan tabel 12, dapat dideskripsikan perolehan nilai keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu
secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, nilai 81.58 diperoleh oleh 1 orang (1%). Kedua, nilai 73,68 diperoleh oleh 1 orang (1%). Ketiga, nilai 71,05 diperoleh oleh 1 orang (3%). Keempat, nilai 68,42 diperoleh oleh 2 orang (3%).
Kelima, nilai 65,79 diperoleh oleh 3 orang (4%). Keenam, nilai 63,16 diperoleh oleh 9 orang (12%). Ketujuh, nilai 60,53 diperoleh oleh 9 orang (12%).
Kedelapan, nilai 57,89 diperoleh oleh 7 orang (9%). Kesembilan, nilai 55,26 diperoleh oleh 3 orang (4%). Kesepuluh, nilai 52,63 diperoleh oleh 4 orang (5%).
Kesebelas, nilai 50,00 diperoleh 6 orang (8%). Kedua belas, nilai 47.37 diperoleh 7 orang (9%). Ketiga belas, nilai 44,74 diperoleh 7 orang (9%). Keempat belas, nilai 42.11 diperoleh 8 orang (11%). Kelima belas, nilai 39.47 diperoleh 2 orang (3%). Keenam belas, nilai 36.84 diperoleh 1 orang (1%). Ketujuh belas, nilai 34.21 diperoleh 2 orang (3%). Kedelapan belas, nilai 31.58 diperoleh 1 orang (1%). Kesembilan belas, nilai 28.95 diperoleh 1 orang (1%).
Setelah data keterampilan membaca pemahaman teks prosedur diperoleh, langkah berikutnya adalah menafsirkan rata-rata hitung (M). Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 13
Distribusi Frekuensi Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu
No. Nilai (X) Frekuensi XF
1. 81,58 1 81,58
2. 73,68 1 73,68
3. 71,05 1 71,05
4. 68,42 2 136,84
5. 65,79 3 197,37
6. 63,16 9 568,44
7. 60,53 9 544,77
8. 57,89 7 405,23
9. 55,26 3 165,78
10. 52,63 4 210,52
No. Nilai (X) Frekuensi XF
11. 50 6 300
12. 47,37 7 331,59
13. 44,74 7 313,18
14. 42,11 8 336,88
15. 39,47 2 78,94
16. 36,84 1 36,84
17. 34,21 2 68,42
18. 31,58 1 31,58
19. 28,95 1 28,95
∑ 75 3981,64
M = ƩFX N M = 3981,64
75 M = 53,08
Berdasarkan tabel 12, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 53,08.
mengacu pada rata-rata hitung yang diperoleh, disimpulkan bahwa keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu secara umum tergolong hamper cukup karena rata-rata keterampilan membaca pemahaman berada pada tingkat 46-55% pada skala 10.
Selanjutnya, keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu secara umum diklasifikasikan berdasarkan skala 10 seperti yang terlihat pada tabel 13 berikut.
Tabel 14
Klasifikasi Nilai Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu
No. Tingkat
Penguasaan Kualifikasi Frekuensi Persentase (%)
1. 96-100 Sempurna 0 0%
2. 86-95 Baik Sekali 0 0%
3. 76-85 Baik 1 1%
4. 66-75 Lebih dari Cukup 7 9%
5. 56-65 Cukup 25 33%
6. 46-55 Hampir Cukup 20 27%
7. 36-45 Kurang 18 24%
8. 26-35 Kurang Sekali 4 5%
9. 16-25 Buruk 0 0%
10. 0-15 Buruk Sekali 0 0%
Jumlah 75 100%
Berdasarkan tabel 13, diperoleh gambaran keterampilan membaca pemahaman teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu secara umum adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai keterampilan membaca pemahaman teks prosedur dengan kualifikasi baik berjumlah 1 orang (1%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai keterampilan membaca pemahaman teks prosedur dengan kualifikasi lebih dari cukup berjumlah 7 orang (9%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai keterampilan membaca pemahaman teks prosedur dengan kualifikasi cukup berjumlah 25 orang (33%). Keempat, siswa yang memperoleh nilai keterampilan membaca pemahaman teks prosedur dengan kualifikasi hampir cukup berjumlah 20 orang (27%). Kelima, siswa yang memperoleh nilai keterampilan membaca pemahaman teks prosedur dengan kualifikasi kurang berjumlah 18 orang (24%). Keenam, siswa yang memperoleh nilai keterampilan membaca pemahaman teks prosedur dengan kualifikasi kurang sekali berjumlah 4 orang (5%).