• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.3. Value Driver

3.3.1. Tentang pertumbuhan penjualan a. Sejarah pertumbuhan penjualan

PT Bumi Resources Minerals Tbk telah menunjukkan kinerja keuangan yang solid dan profil neraca yang lebih kuat di tahun 2023. Pendapatan perusahaan mencapai USD 46,64 juta, dengan EBITDA sebesar USD 17,45 Juta dan laba bersih setelah

pajak sebesar USD 14,23 Juta. Kinerja keuangan ini menunjukkan peningkatan efisiensi operasional dan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

1) Tinjuan Pendapatan

Kemudian perusahaan berhasil meningkatkan produksi batangan emas sebesar 350% dibandingkan tahun sebelumnya dan meningkatkan produksi emas sebesar 316% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena Perusahaan berhasil meningkatkan kinerja operasional melalui peningkatan produksi emas pada 2023 menjadi sebesar 724 kg (23,270 oz) atau naik 330% dibandingkan tahun 2022, sebesar 174 kg (5,415 oz). Kinerja produksi yang semakin membaik disebabkan oleh pengoperasian pabrik emas kedua yang terus meningkat menuju kapasitas penuh.

Dari meningkatnya produksi tersebut, perusahaan berhasil mendapatkan pendapatan sebesar USD 46,64 juta, naik 301% dari USD11,64 juta pada tahun 2022. Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan emas sebesar USD 45,6 juta atau naik sebesar 350% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD 10,1 juta dan pendapatan jasa pertambangan sebesar USD 1 juta di periode tahun 2023.

2) Tinjauan Keuangan

Analisis dan pembahasan pada tinjauan keuangan ini mengacu pada Ikhtisar keuangan perusahaan yang berasal dari laporan tahunan 2023 PT Bumi Resources Minerals Tbk yang berakhir pada 31 Desember 2023 dan 2022 yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanyo, Mawar & Rekan (RSM Indonesia sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Dari laporan posisi keuangan konsolidan ditemukan

a) Total Aset pada akhir tahun 2023 sebesar USD1.104,8 juta, meningkat 2,3%

dibandingkan tahun 2022 sebesar USD1.080,2 juta. Komposisi aset Perseroan terdiri dari 13,2% aset lancar dan 86,8% aset tidak lancar.

b) Aset Lancar di periode 2023 sebesar USD145,8 juta, turun (20,9%) dari USD184,4 juta pada tahun 2022. Kas dan setara kas turun sebesar (55,1%) dari USD10,2 juta menjadi USD4,6 juta terutama karena adanya pembayaran pembelian asset tetap dan pembayaran aktivitas pertambangan. Aset lancar lainnya turun sebesar (53,7%) dari USD19,8 juta menjadi USD9,1 juta dikarenakan hanya ada penambahan uang investasi dari PT Dairi Prima Mineral sebesar 0,9% dari tahun sebelumnya, sedangkan dari PT Suma Heksa Sinergi tidak ada tambahan uang muka investasi.

c) Aset Tidak Lancar sebesar USD959,0 juta, naik 7% dari USD895,8 juta dari tahun 2022. Kenaikan aset tidak lancar terutama karena adanya kenaikan pada piutang pihak berelasi, investasi pada ventura bersama dan naiknya properti pertambangan serta kenaikan pada aset tetap.

d) Total Liabilitas pada akhir tahun 2023 sebesar USD135,5 juta, naik 8,3%

dibandingkan USD125,1 juta pada tahun 2022. Komposisi liabilitas Perseroan terdiri dari 62,3 % liabilitas jangka pendek dan 37,7% liabilitas jangka panjang.

e) Liabilitas Jangka Panjang sebesar USD51,12 juta, turun (12,8%) dari USD58,6 juta pada tahun 2022. Penurunan liabilitas jangka panjang karena adanya pembayaran untuk fasilitas kredit investasi refinancing yang dilakukan setiap kuartal.

f) Ekuitas pada akhir tahun 2023 sebesar USD969,3 juta naik 1,5%

dibandingkan tahun 2022 sebesar USD955,1 juta. Kenaikan ekuitas terutama karena Perseroan membukukan defisit sebesar USD784,9 juta dibanding tahun 2022 sebesar USD798,8 juta.

g) Pendapatan dan Laba Kotor. Pada tahun 2023, Perseroan membukukan pendapatan sebesar USD46,6 juta, naik 300% dari USD11,6 juta pada tahun 2022. Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan emas sebesar USD 45,6 juta dan pendapatan jasa pertambangan sebesar USD 1 juta. Sedangkan untuk Laba kotor pada tahun 2023 membukukan laba kotor sebesar USD 26,26 mengalami kenaikan sebesar 300% dari sebelumnya USD 6.57 juta pada tahun 2022.

h) Beban Usaha dan Laba Usaha Beban usaha sebesar USD9,2 juta, naik 66,4%

dari (USD5,5 juta) dibandingkan pada tahun 2022 dan menghasilkan laba usaha sebesar USD17,1 juta dibandingkan pada tahun 2022 sebesar USD1,1 juta.

i) Penghasilan lain-lain – neto sebesar USD359,9 ribu, turun signifikan (98,8%) dari USD31,5 juta pada tahun 2022. Penurunan penghasilan lain-lain – neto terutama karena pemulihan piutang lainnya yang telah dibukukkan di tahun

j) Laba sebelum pajak penghasilan sebesar USD17,5 juta, turun drastis (46%) dari USD32,5 juta pada tahun 2022.

k) Beban Pajak Penghasilan pada tahun 2023 sebesar USD3,3 juta, turun 82,6%

dari USD18,8 juta pada tahun 2022.

l) Laba Bersih dan Laba Komprehensif Neto. Perseroan memperoleh laba bersih tahun berjalan sebesar USD14,2 juta, naik dibandingkan USD13,7 juta pada tahun 2022. Dengan penghasilan komprehensif lain tahun 2023 sebesar USD45,6 ribu, dan penghasilan komprehensif neto pada tahun 2022 sebesar USD590,5 ribu pada tahun 2022.

m) Kas untuk Aktivitas Operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan sebesar USD46,5 juta (2022: Rp11,6 juta). Sedangkan kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama adalah pembayaran kepada pemasok dan lain-lain sebesar USD11,7 juta (2022: USD2,9 juta) dan pembayaran kepada karyawan sebesar USD9,8 juta (2022: USD2,6 juta). Saldo kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi pada akhir tahun 2023 sebesar USD17,447 juta, naik 332.02% dibandingkan akhir tahun 2022 sebesar USD4 juta.

n) Kas dari Aktivitas Investasi diperoleh dari aktivitas investasi berasal dari penerimaan piutang lain-lain di akhir tahun 2023 dengan nilai nihil.

Sedangkan kas yang digunakan untuk aktivitas investasi terdiri dari pembayaran properti pertambangan sebesar USD28,4 juta (2022: USD44,7 juta), pembayaran uang muka pabrik sebesar USD14,4 juta (2022: USD49,3 juta), dan pembelian aset tetap sebesar USD7,8 juta (2022: USD32,8 juta).

Saldo kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada akhir tahun 2023 sebesar USD25,4 juta, turun 80% dibandingkan USD127,6 juta pada akhir tahun 2022.

o) Kas dari Aktivitas Pendanaan diperoleh dari penerimaan pinjaman jangka panjang pada akhir tahun 2023 adalah nihil, penerimaan pinjaman jangka

pendek dibukukan sebesar USD11,7 juta, pembayaran pinjaman jangka panjang naik menjadi USD9,2 juta disbanding tahun sebelumnya sebesar USD3,6 juta. Saldo kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2023 sebesar USD2,3 juta dibandingkan USD73,7 juta pada tahun 2022.

p) Kemampuan membayar utang perusahaan

Ikhtisar Keuangan PT Bumi Resources Minerals Tbk pada laporan tahunan 2023

b. Volume dan harga sebagai komponen pertumbuhan

PT BRMSS berdasarkan laporn tahunan 2023 berhasil meningkatkan kinerja operasional melalui peningkatan produksi emas pada 2023 menjadi sebesar 724 kg (23,270 oz) atau naik 330% dibandingkan tahun 2022, sebesar 174 kg (5,415 oz).

Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan emas sebesar USD 45,6 juta atau naik sebesar 350% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD 10,1 juta dan pendapatan jasa pertambangan sebesar USD 1 juta di periode tahun 2023. Perusahaan menunjukkan pertumbuhan pendapatan dari penjulan emas yang merupakan bagian penting dari bisnis mereka.

c. Faktor pendorong pertumbuhan jangka panjang dan jangka pendek

Faktor pendorong pertumbuhan BRMS dapat dikategorikan menjadi faktor jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan dampak dan durasi pengaruhnya terhadap perusahaan. Faktor-faktor jangka pendek yang mempengaruhi pertumbuhan PT BRMS meliputi:

1) Peningkatan Pendapatan: BRMS telah menunjukkan peningkatan pendapatan secara konsisten, dengan pendapatan tahun 2021 sebesar USD 10,57 juta, tahun 2022 sebesar USD 11,64 juta, tahun 2023 sebesar USD 46,6 juta

2) Peningkatan EBITDA: Peningkatan EBITDA BRMS menunjukkan penurunan peningkatan kinerja keuangan yang solid, dengan EBITDA tahun 2021 sebesar USD 121 juta, tahun 2022 sebesar USD 32,54 juta, tahun 2023 sebesar USD 17,45 Juta.

3) Peningkatan Laba Bersih: Peningkatan laba bersih BRMS juga menunjukkan Penurunan peningkatan kinerja keuangan yang solid, dengan laba bersih tahun 2021 sebesar USd 70 juta, tahun 2022 sebesar USD 14,2 juta, tahun 2023 sebesar USD 14,23 juta.

Faktor-faktor jangka panjang yang mempengaruhi pertumbuhan PT BRMS meliputi:

1) Pengembangan pembangunan pabrik emas ketiga di palu 2) Pengembangan penerapan energy biodesel

3) Komitmen terhadap keberlanjutan perusahaan

3.3.2. Margin

Perseroan memperoleh laba bersih tahun berjalan sebesar USD14,2 juta, naik dibandingkan USD13,7 juta pada tahun 2022. Dengan penghasilan komprehensif lain tahun 2023 sebesar USD45,6 ribu, dan penghasilan komprehensif neto pada tahun 2022 sebesar USD590,5 ribu pada tahun 2022. Hal ini terjadi karena Perusahaan berhasil meningkatkan kinerja operasional melalui peningkatan produksi emas pada 2023 menjadi sebesar 724 kg (23,270 oz) atau naik 330% dibandingkan tahun 2022, sebesar 174 kg (5,415 oz). Kinerja produksi yang semakin membaik disebabkan oleh pengoperasian pabrik emas kedua yang terus meningkat menuju kapasitas penuh. Disisi lain, perusahaan berhasil mendapatkan pendapatan sebesar USD 46,64 juta, naik 301% dari USD11,64 juta pada tahun 2022. Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan emas sebesar USD 45,6 juta atau naik sebesar 350% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD 10,1 juta dan pendapatan jasa pertambangan sebesar USD 1 juta di periode tahun 2023.

3.3.3. Modal dan pengembalian modal

Berikut adalah komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham atas Perseroan per 31 Desember 2023.

Perseroan mengkaji struktur modal secara berkala dengan mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait untuk menciptakan struktur modal yang sehat dan seimbang. Salah satu kebijakan Perseroan dalam mengelola risiko modal adalah mengoptimalkan saldo utang dan ekuitas untuk menghasilkan keuntungan yang optimal bagi para pemegang saham dan menjamin kelangsungan usaha.

3.3.4. Cash Flow (investasi)

Pada 2023, arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat sebesar US$227,21 juta, menurun sebesar 4,28% dari US$237,36 juta pada 2022. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan pembayaran pajak penghasilan sebesar US$41.554 ribu dan pembayaran beban keuangan sebesar US$54.007 ribu diimbangi dengan kenaikan penerimaan dari pelanggan sebesar US$69.477 ribu dikarenakan kenaikan pendapatan di 2023

Perbedaan antara OCF dan FCF

FCF adalah singkatan dari Free Cash Flow atau Arus Kas Bebas. Ini menunjukkan kas yang tersedia bagi perusahaan setelah memperhitungkan semua pengeluaran bisnis dan pengeluaran modal. Dengan kata lain, ini adalah uang yang tersisa bagi perusahaan setelah membayar semua yang dibutuhkan untuk beroperasi dan berkembang. FCF dihitung dengan menggunakan pendapatan bersih sebagai dasar, kemudian ditambah kembali dengan pengeluaran non-kas (seperti depresiasi dan amortisasi) dan dikurangi perubahan modal kerja (aset lancar dikurangi kewajiban lancar).

OCF berarti Arus Kas Operasi (Operating Cash Flow). Ini adalah ukuran kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas bisnis normal perusahaan selama periode tertentu.

Singkatnya, OCF menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan uang tunai dari operasinya sehari-hari. Arus Kas Operasi merupakan metrik penting karena:

1) Mencerminkan kesehatan operasional: OCF yang positif menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan cukup uang tunai untuk menutupi biaya operasionalnya dan berpotensi untuk berinvestasi kembali atau membayar dividen.

2) Independen dari keputusan keuangan: OCF tidak terpengaruh oleh keputusan keuangan perusahaan seperti struktur modal (debt-to-equity ratio) atau kebijakan dividen. Ini membuat OCF menjadi indikator yang lebih baik dari profitabilitas inti perusahaan.

3) Memprediksi arus kas masa depan: OCF historis dapat digunakan untuk memprediksi arus kas masa depan perusahaan, yang berguna bagi investor dan analis untuk menilai

Dokumen terkait