ANALISIS PENERAPAN SUSTAINABLE BUSINESS
(STUDI KASUS PADA PT BUMI RESOURCES MINERALS TBK) Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Bisnis Berkelanjutan
Dosen Pengampu:
Dr. Taridi Kasbi Ridho, S.E., MBA.
Disusun oleh Kelompok 9 : Noviana Amalia Rahmah 11210810000042 Farras Azhar Anada H 11210810000154 Novi Nurpita Dewi 11210810000027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan limpahan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Taridi Kasbi Ridho, S.E, MBA selaku dosen pengampu mata kuliah Sustainable Business yang senantiasa membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah yang kami beri judul “ANALISIS PENERAPAN SUSTAINABLE BUSINESS (STUDI KASUS PADA PT BUMI RESOURCES MINERALS)” merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Sustainable Business. Kami telah dengan upaya maksimal menyusun makalah ini dengan bantuan berbagai pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pemikiran mereka. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Kami sangat sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan kami. Oleh karena itu, kami sangat menghargai kritik dan saran yang dapat membantu kami memperbaiki kesalahan dan menjadi lebih baik di masa depan.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang berharga kepada pembaca tentang strategi dan tantangan globalisasi, serta kontribusi PT. Bumi Resources Minerals Tbk dalam konteks ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan.
Tangerang, 18 Juni 2024
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI...3
BAB I PENDAHULUAN...4
1.1. Latar Belakang...4
1.2. Rumusan Masalah...5
1.3. Tujuan Penelitian...5
BAB II CASE STUDY...6
2.1. History of the Company...6
2.2. Success Story of the Company on Sustainability Issues...8
2.3. Problems and Challenges of the Company on Sustainability Issues (With complete information on company's products/services, marketing strategy, HRM, finance, etc)...10
BAB III HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN...21
3.1. Executive Summary...21
3.2. Business Model...21
3.3. Value Driver...33
3.4. Sustainability...41
3.5. Impact...54
3.6. Management Quality and Culture...73
3.7. Reporting Quality...75
3.8. Strategy...78
3.9. Conclusion...81
DAFTAR PUSTAKA...85
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan industrialisasi yang semakin pesat, keberlanjutan (sustainability) telah menjadi salah satu isu utama yang dihadapi oleh perusahaan di berbagai sektor. Industri pertambangan, khususnya, sering kali dikritik karena dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMSS), sebagai salah satu perusahaan tambang terkemuka di Indonesia, tidak terlepas dari tantangan ini. Dengan meningkatnya tekanan dari pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, investor, dan masyarakat, BRMSS dihadapkan pada keharusan untuk mengadopsi praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.
Konsep bisnis berkelanjutan atau sustainable business mengacu pada upaya perusahaan untuk mengoperasikan bisnis dengan cara yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Hal ini mencakup berbagai aspek seperti efisiensi energi, pengelolaan limbah, perlindungan hak asasi manusia, dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Penerapan prinsip-prinsip bisnis berkelanjutan bertujuan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
PT Bumi Resources Minerals Tbk telah melakukan berbagai upaya untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dalam operasionalnya. Investasi dalam teknologi ramah lingkungan, program rehabilitasi lahan pasca-tambang, dan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan adalah beberapa langkah yang telah diambil oleh BRMSS. Namun, efektivitas dan konsistensi penerapan strategi-strategi tersebut dalam mencapai tujuan keberlanjutan masih perlu dianalisis secara mendalam. Studi kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana BRMSS berhasil menerapkan prinsip-prinsip sustainable business dan dampak nyata dari inisiatif tersebut terhadap kinerja perusahaan dan kesejahteraan lingkungan serta masyarakat.
Dalam makalah ini, akan dibahas berbagai aspek penerapan bisnis berkelanjutan di BRMSS, termasuk analisis inisiatif lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (Environmental, Social, and Governance - ESG). Selain itu, akan dievaluasi juga tantangan dan peluang yang dihadapi BRMSS dalam upayanya untuk menjadi perusahaan tambang yang berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan studi ini dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai praktik bisnis berkelanjutan di industri pertambangan dan memberikan rekomendasi yang relevan bagi BRMSS maupun perusahaan lain di sektor yang sama.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Sustainable Business Case Study pada PT Bumi Resources Minerals Tbk ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah PT Bumi Resources Minerals Tbk sudah menerapkan upaya sustainable business dalam operasional perusahaannya?
2. Bagaimana penerapan sustainable business PT Bumi Resources Minerals Tbk, dalam konteks industri batubara di Indonesia, dengan fokus pada analisis internal dan eksternal perusahaan serta pemahaman tentang isu-isu yang dihadapi?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui terkait strategi keberlanjutan PT Bumi Resources Minerals Tbk dalam konteks industry pertambangan mineral di Indonesia, dengan fokus pada analisis internal dan eksternal perusahaan serta pemahaman tentang isu- isu yang dihadapi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi alternatif strategi yang dapat diusulkan untuk PT Bumi Resources Minerals Tbk guna memaksimalkan manfaat dari sustainability serta mengatasi potensi hambatan dalam implementasi strategi di masa depan. Secara lebih rinci, tujuan-tujuan khusus makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi PT Bumi Resources Minerals Tbk dalam menghadapi sustainability.
3. Merumuskan alternatif strategi yang berkaitan dengan praktik keberlanjutan perusahaan.
BAB II CASE STUDY 2.1. History of the Company
PT Bumi Resources Minerals Tbk. (“BRMS”) adalah Perusahaan pertambangan multi mineral yang beroperasi di Indonesia. BRMS didirikan di Indonesia dan mengoperasikan beragam portofolio mineral termasuk tembaga, emas, seng, dan timbal. Mengingat kuatnya permintaan komoditas, BRMS memberikan peluang unik untuk menjadi bagian dari
perusahaan mineral yang beragam. Manajemen BRMS memiliki pengalaman bisnis yang baik dalam pengembangan sumber daya dan aktivitas operasi.
BRMSS telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2010. Perseroan saat ini memiliki portofolio aset pertambangan mineral yang terdiversifikasi melalui Anak Perusahaannya yaitu Citra Palu mineral, Gorontalo Minerals, Dairi Prima Mineral dan Linge Mineral Resources. BRMS berupaya untuk memberikan hasil positif dan memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan dengan memonetisasi cadangannya menjadi produksi komersial. Sejarah singkat PT Bumi Resources Minerals Tbk:
a) 2017
1. November 2017: Izin Konstruksi & Produksi Citra Palu Minerals disetujui pada November 2017 dengan masa konstruksi 3 tahun dan masa produksi 30 tahun (sampai tahun 2050).
2. Desember 2017: Izin Produksi Dairi Prima Mineral disetujui pada bulan Desember 2017 dengan masa produksi 30 tahun (sampai tahun 2047).
b) 2018
September 2018: Menjual 51% Dairi Prima Mineral (seng & timbal) ke NFC China seharga $198 juta (untuk mengurangi utang neraca, untuk mengembangkan proyek seng Dairi.
c) 2019
1. Februari 2019: Izin Konstruksi & Produksi Gorontalo Minerals telah disetujui pada bulan Februari 2019 untuk masa konstruksi 3 tahun dan masa produksi 30 tahun (sampai tahun 2052).
2. Desember 2019: Citra Palu Minerals menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan (kapasitas 500 ton bijih/hari) dan memulai commissioning proyek (uji tanpa beban &
beban, produksi uji coba) di lokasi tambang emas Poboya (Palu, Sulawesi).
d) 2020
Februari 2020: BRMSS memproduksi emas pertamanya dari pabrik pengolahan bijih
e) 2021
April 2021: BRMSS berhasil menyelesaikan proses Rights Issue pertama dengan menerbitkan 22.900.002.546 saham dan menghimpun dana sebesar Rp1,6 triliun ($106 Juta). Dana yang diperoleh dari hak tersebut digunakan sebesar $23 juta untuk mengebor beberapa prospek emas di Poboya, Palu (Sulawesi). $48 juta untuk membangun pabrik pengolahan bijih emas baru dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Poboya, Palu.
$5,25 juta untuk mengebor beberapa prospek emas di Motomboto, Gorontalo (Sulawesi).
$29 juta untuk tagihan pembayaran Perusahaan dan anak perusahaan Bumi Resources (BUMI)
f) 2022
Januari 2022: BRMSS berhasil menyelesaikan proses Rights Issue pertama dengan menerbitkan 23.630.673.398 saham dan menghimpun dana sebesar Rp1,65 triliun ($111 Juta). Dana yang diperoleh dari hak tersebut digunakan sebesar $24 juta untuk kegiatan pengeboran di beberapa prospek emas di Motomboto, Gorontalo. $29 juta untuk membangun infrastruktur jalan pertambangan jalan angkut (panjang 30 kilometer dan lebar 12 meter) dari pelabuhan Tombolilato ke lokasi tambang Gorontalo. $21 juta untuk membangun fasilitas pendukung proyek pertambangan (tempat pembuangan sampah, kolam sedimen, pasokan listrik, base camp, dll). $10 juta untuk membangun fasilitas pengelolaan tailing. $3 juta untuk pengadaan alat berat.
2.2. Success Story of the Company on Sustainability Issues
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) memiliki komitmen yang kuat terhadap aspek keberlanjutan (sustainability). Pada tahun 2023, BRMS mencapai tonggak penting dalam upaya keberlanjutannya, yang menunjukkan komitmennya terhadap prinsipprinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST). Masuknya BRMS ke dalam indeks-indeks ternama seperti indeks FTSE dari Inggris, IDX Sharia Growth, IDX 80, dan Kompas100 dari Indonesia, membuktikan semakin besarnya pengakuan perusahaan dalam komunitas investasi baik di dalam maupun luar negeri. Inklusi ini tidak hanya meningkatkan visibilitas saham BRMS
namun juga mencerminkan positif likuiditas perdagangannya. Berikut adalah beberapa poin lain terkait kisah sukses BRMS dalam hal sustainability :
a) Pengelolaan Lingkungan
BRMS telah mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk memastikan bahwa operasi tambangnya tidak merusak lingkungan. Perusahaan ini menerapkan sistem manajemen lingkungan yang ketat, termasuk penilaian dampak lingkungan, rehabilitasi lahan pasca-tambang, serta pemantauan dan pengelolaan limbah. BRMS menekankan komitmennya terhadap praktik-praktik berkelanjutan dalam mengelola lingkungan.
Pengelolaan limbah menggunakan teknologi dry tailing yang telah beroperasi di pabrik pengolahan emas di Palu merupakan salah satu bentuk dari komitmen BRMS untuk melaksanakan praktik berkelanjutan ini.
b)
Pemanfaatan Energi TerbarukanBRMS juga berfokus pada pengurangan emisi karbon melalui penggunaan teknologi diantaranya. BRMS berinvestasi dalam energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Selain itu, mereka mengadopsi teknologi yang lebih efisien dalam penggunaan energi di operasinya Langkah-langkah ini membantu mereka mengurangi jejak karbon dan berkontribusi terhadap upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.
c)
GCG (Good Corporate Governance)Departemen Manajemen Risiko BRMS melanjutkan proses pengelolaan risiko dan terus mengidentifikasi risiko-risiko baru yang muncul dalam Proyek Poboya 4000 Tpd pada tahun 2023, yang menjadi fokus utama perhatian mereka. Hal ini meliputi evaluasi kinerja kontraktor, kualitas mesin atau barang yang dibeli, peninjauan jadwal proyek, pemantauan kegiatan kontraktor, serta keselamatan, kesehatan, dan lingkungan (HSE) bagi seluruh karyawan terlibat. Hal ini menunjukan komitmen perusahaan dalam
menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam semua aspek operasinya.
Tata kelola menjadi inti dari operasi kami, yang menjadi dasar keyakinan kami bahwa tata kelola perusahaan yang baik bukan hanya kewajiban regulasi tetapi juga menjadi landasan keberhasilan organisasi. Kami meyakini bahwa GCG dapat meningkatkan kinerja perusahaan, nilai perusahaan, dan kepercayaan para pemangku kepentingan.
d)
Transparansi dan PelaporanBRMS secara rutin melaporkan kinerja keberlanjutannya melalui laporan tahunan dan laporan keberlanjutan. Laporan yang diberikan juga sudah sesuai dengan standar internasional GRI (Global Report Initiative) sehingga laporan yang dihasilkan sudah diakui secara internasional dan menghasilkan laporan yang komprehensif dari berbagai aspek. Transparansi ini memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai upaya dan hasil yang telah dicapai perusahaan dalam bidang sustainability.
e)
SosialBRMS menjaga komitmennya terhadap isu-isu sosial, melalui fokus khusus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan mendorong inklusivitas di tempat kerja karena BMRS sadar akan betapa pentingnya peran SDM dalam mewujudkan visi dan misinya sebagai perusahaan pertambangan mineral terkemuka, BRMS berdedikasi untuk memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan untuk meningkatkan kompetensinya melalui berbagai program pelatihan, sertifikasi, dan pengembangan.
f)
Sertifikasi dan Standar InternasionalPerusahaan ini berupaya untuk mematuhi standar internasional dalam praktik keberlanjutannya, termasuk memperoleh sertifikasi yang relevan. Seperti Sustainability Report yang sudah berstandar Global Report Initiative (GRI) sehingga menghasilkan laporan yang komprehensif. Ada juga sertifikasi ISO 14001 dalam hal Sistem Manajemen Lingkungan, dan Sertifikasi ISO 26000 yang menjadi landasan dalam
melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) berdasarkan prinsip ISO 26000, yang mencakup berbagai bidang seperti pengembangan masyarakat, kesehatan, pendidikan, dan pelestarian lingkungan Serta sudah patuh terhadap Keputusan Menteri Mineral dan Sumber Daya Energi No. 1824K/30/MEM/2018, yang menguraikan pedoman pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini memastikan bahwa operasi mereka sejalan dengan praktik terbaik global dalam hal lingkungan dan sosial.
Kisah sukses BRMSS dalam sustainability menunjukkan bahwa perusahaan tambang pun bisa mengadopsi praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan terus berfokus pada inisiatif-inisiatif ini, BRMSS tidak hanya memenuhi tanggung jawab lingkungan dan sosialnya tetapi juga memperkuat reputasinya sebagai perusahaan yang peduli terhadap keberlanjutan.
2.3. Problems and Challenges of the Company on Sustainability Issues (With complete information on company's products/services, marketing strategy, HRM, finance, etc)
Dalam menghadapi tantangan keberlanjutan, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMSS) menghadapi serangkaian masalah yang beragam. Analisis ini akan berfokus pada masalah dan tantangan yang dihadapi PT Bumi Resources Minerals Tbk dalam aspek produk atau jasa, strategi pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan sebagai upaya mewujudkan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara lingkungan, social dan tata kelola.
2.3.1. Produk/jasa Perusahaan
Tantangan keberlanjutan menggambarkan upaya perusahaan dalam mengatasi tantangan internal dan eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan praktek keberlanjutan.
Pertama, terjadinya ketidakpastian perekonomian global. Selama perang Rusia-Ukraina, fragmentasi geopolitik-ekonomi meningkat, yang menyebabkan pasokan yang terbatas dan
berlanjut antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah menyebabkan penurunan volume ekspor-impor kedua negara tersebut. Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina sejak awal Oktober 2023 juga telah meningkatkan ketegangan geopolitik di Kawasan Timur Tengah dan di seluruh dunia. Kondisi ini menyebabkan pemulihan ekonomi global melambat, disertai dengan tekanan inflasi yang terus meningkat akibat harga energi dan pangan di seluruh dunia tersebut, serta keketatan pasar tenaga kerja di beberapa negara maju. Dalam laporan World Economic Outlook April 2024, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global tumbuh stagnan pada level 3,2 persen pada 2024.
Dari beberapa ketidakpastian perekonomian global tersebut, dapat mempengaruhi bisnis BRMSS dalam hal keterbatasan permintaan komoditas dan harga mineral yang dihasilkan, khususnya dalam hal harga emas dunia yang mengalami fluktuasi signifikan. Keterbatasan sisi penawaran disebabkan oleh scarring effect di sisi korporasi dan kondisi kebijakan politik di beberapa negara maju (Advanced Economies/AEs) karena kondisi ketidakpastian ekkonomi global tersebut. Harga komoditas ekspor tambang mineral pada tahun 2024 masih akan ditentukan oleh perkembangan geopolitik hingga kelancaran rantai pasok, karena hal ini juga akan melibatkan biaya transportasi global dan asuransi yang akan meningkat sebagai dampak dari ketidakpastian ekonomi global. Menurut data dari Bank Dunia, harga rata-rata emas 99.5% (emas murni) di London Fix Afternoon Price mencapai USD 1,942.67 per troy ounce pada tahun 2023, menandai kenaikan yang signifikan sekitar 7.9%
dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara saat ini, Rata-rata harga emas mencapai USD 2.100 per troy ons, meningkat 8,1% dibanding 2023. Sebagai aset safe-haven, harga emas sering kali mengalami kenaikan selama periode meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan. Meningkatnya harga emas dapat membuat preferensi daya beli konsumen menurun terhadap emas. Selain itu kenaikan ini dapat berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena penurunan indeks harga saham dapat menurunkan keuntungan investor. Serta kenaikan harga emas bisa terjadi karena adanya inflasi dimana ketika hal ini terjadi, hal ini juga akan berpengaruh terhadap menurunnya keinginan pembelian emas oleh masayarakt karena mereka cenderung akan memilih memenuhi kebutuhan primer atau pokoknya dibandingkan membeli emas.
Kedua, perubahan iklim memberikan risiko pada fisik terhadap keberlangsungan Perusahaan seperti perubahan cuaca yang lebih sering dan ekstrem, perubahan permukaan laut dan ketersediaan air, serta penyakit yang terkait dengan panas. Dampak dari perubahan iklim terhadap operasonal fungsional bisnis yaitu dapat mempengaruhi ketersediaan sumber daya alam, meningkatkan biaya operasional, meningkatkan biaya harga bahan baku, meningkatkan biaya pengelolaan limbah, dan meningkatkan biaya pengelolaan kualitas lingkungan.
Ketiga, BRMSS sebagai salah satu perusahaan tambang mineral terdiversifikasi bergerak dalam kegiatan usaha pertambangan pasti memiliki risiko untuk menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem. Dampak lingkungan yang mungkin timbul dari kegiatan Perusahaan meliputi pencemaran udara, air, dan tanah, emisi gas rumah kaca, serta penggunaan berlebihan energi dari sumber daya alam. Kegiatan operasional dan domestik Perusahaan menghasilkan limbah baik padat maupun cair dan baik yang berkategori berbahaya dan beracun (B3) maupun non-B3. Umumnya, limbah operasional dihasilkan dari pekerjaan maintenance unit dan pekerjaan konstruksi kecil di area proyek sedangkan limbah domestik dihasilkan dari aktivitas perkantoran, domestik, kantin, dan limbah tanaman. Lingkungan hidup yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan penurunan kapasitas lingkungan yang berdampak luas, termasuk pada keberlanjutan keamanan pangan, perubahan iklim, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dampak terhadap lingkungan yang timbul dari operasional fungsional BRMSS juga akan berpengaruh pada sustainable business perusahaan.
Keempat, Perusahaan akan terus mengoptimalkan produksi emas dari pabrik- pabriknya yang ada serta menyelesaikan konstruksi pabrik emas ketiga di Palu yang diharapkan dapat beroperasi pada semester kedua tahun 2024. Selain itu, pengembangan aset lain seperti tembaga, seng, dan timah masih dalam tahap eksplorasi dan pengembangan infrastruktur, dan manajemen sedang melakukan diskusi tentang pengembangan aset-aset tersebut di masa depan. Dengan adanya peningkatan produksi dari pabrik emas kedua yang mendekati kapasitas penuh dan penyelesaian pabrik emas ketiga, serta potensi pengembangan aset lainnya, kinerja BRMSS di tahun 2024 diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan yang signifikan, khususnya dalam hal pendapatan dan laba bersih perusahaan.
Namun, dibalik kondisi tersebut turut meningkatkan biaya operasional perusahaan dan menambah keuangan BRMSS. Pembangunan pabrik dan pengembangan asset memerlukan investasi tambahan dalam infrasturuktur dan peralatan serta meningkatkan penggunaan sumber daya. Jika dalam prosesnya terdapat kendala yang terjadi hal ini bisa menjadi tantangan bagi BRMSS.
Terakhir, meskipun kegiatan eksplorasi dapat menemukan tonase dalam jumlah besar, namun nilai ekonomisnya tergantung pada harga logam, kadar bijih, sifat metalurgi (metallurgical properties), kondisi tambang, biaya operasi dan belanja modal untuk pengembangan serta lokasi calon pelanggan. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan adanya cadangan yang tidak bernilai ekonomis yang pada akhirnya dapat mempengaruhi rencana kerja serta prospek usaha Perseroan di masa yang akan dating.
2.3.2. Pemasaran
PT Bumi Resources Minerals menghadapi tantangan dalam strategi pemasarannya yang berdampak pada opersional fungsional bisnis perusahaan. Salah satu tantangan utama adalah fluktuasi harga emas, hal ini dapat menjadi tantangan karena berpengaruh terhadap permintaan konsumen terhadap produk BRMSS. BRMSS harus merespons dengan strategi pemasaran yang adaptif untuk meminimalkan dampak dari fluktuasi tersebut dan menjaga kinerja pasar yang stabil.
Selain itu, saat ini isu keberlanjutan sangat diperhatikan oleh banyak pihak. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, Perusahaan harus mampu membuat kebijakan dan melakukan strategi yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang sedang dilakukan oleh banyak pihak. Tidak hanya memberi manfaat untuk produksi perusahaan, atau menjadi sumber daya dan bahan baku bagi produk tetapi perusahaan harus mampu ikut menjaga, merawat dan mengembalikan fungsi plane (dalam konsep triple bottom line) sebagaimana mestinya. Selain itu, Perusahaan harus mampu meyakinkan stakeholder, karena kebijakan yang mendukung keberlanjutan ini juga akan mnejadi perhatian mereka untuk memilih atau tetap mejadi stakeholder di BRMSS. Dalam hal ini,
BRMSS harus mampu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan, serta melakukan upaya-upaya yang efektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Dengan demikian, BRMSS dapat mempertahankan kepercayaan dan dukungan dari stakeholder, serta meningkatkan reputasi perusahaan sebagai perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan.
Dalam dunia bisnis, perusahaan didirikan untuk menghasilkan profit melalui proses penawaran produk atau layanan kepada pasar yang memiliki permintaan. Namun, jika perusahaan seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMSS) gagal menjalankan fungsi bisnis yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), seperti tidak mengelola dampak dari operasional produksi dengan baik, hal ini dapat mengurangi kepercayaan konsumen dan masyarakat sekitar. Penurunan kepercayaan ini bisa berujung pada penurunan reputasi perusahaan, yang akan dipandang sebagai entitas yang tidak bertanggung jawab. Sebagai hasilnya, BRMSS tidak hanya berisiko kehilangan dukungan dari konsumen tetapi juga menghadapi tantangan dalam menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan dan memenuhi standar regulasi yang semakin ketat terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi BRMSS untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dalam operasional mereka, memastikan bahwa dampak lingkungan diminimalkan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasional mereka ditingkatkan. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu menjaga reputasi perusahaan tetapi juga memastikan keberlanjutan jangka panjang dari operasional bisnisnya. Dalam hal strategi pemasaran penting bagi BRMSS untuk bisa mengomunikasikan kepada para pemangku kepentingan bahwa BRMSS sudah banyak melakukan strategi keberlanjutan didalam operasinal bisnisnya.
2.3.3. Human Resource
Secara internal, BRMSS mengakui perlunya membudayakan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya keberlanjutan di antara karyawan. BRMSS berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja di mana keberlanjutan bukan hanya sekadar katakata tetapi merupakan prinsip panduan yang tercerahkan dalam etos kolektif kami. Pada 2023, BRMSS
praktik berkelanjutan ke dalam operasi perusahaan. Kebijakan ini bertujuan untuk mengelola lingkungan dengan bertanggung jawab, mempromosikan tanggung jawab sosial, dan meningkatkan standar tata kelola. Dari kondisi terebut, akan menjadi sebuah tantangan karena memastikan bahwa karyawan paham tentang budaya keberlanjuta memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Sebagai perusahaan pertambangan, menjadi sebuah masalah dan tantangan karena terjadinya kecelakan kerja. BRMSS dan unit usaha telah membuat prosedur yang mengatur proses Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) dan Identifikasi & Penilaian Dampak Lingkungan (IPDL). Adapun hasil dari IBPR dari masing-masing unit usaha didapatkan 8 risiko keselamatan pertambangan dan lingkungan pertambangan teratas sebagai berikut :
Selain itu, regulasi ketenagakerjaan yang kompleks dan berubah-ubah juga menjadi tantangan dalam manajemen SDM. BRMSS harus memahami peraturan tentang kontrak kerja, keamanan kerja, dan hak-hak pekerja serta mematuhi peraturan ketenagakerjaan untuk mencegah masalah hukum dan membangun hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan. Dalam menghadapi tantangan ini, BRMSS harus fokus pada pengembangan strategi yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berbeda di setiap sektor industri, serta meningkatkan kesadaran dan pengembangan keterampilan karyawan agar dapat beroperasi dalam lingkungan kerja saat ini. Hak – hak pekerja bukan hanya tentang tersedianya program pengembangan dan pelatihan, namun juga perlu dengan evaluasi kinerja dari setiap karyawan BRMSS. Evaluasi yang dilakukan secara periodik oleh BRMSS untuk memantau perkembangan SDM dilakukan secara objektif, transparan, partisipatif, dan non-diskriminatif. Objektif berarti setiap penilaian mempunyai maksud dan tujuan baik untuk keperluan kelancaraan operasi Perusahaan maupun peningkatan kapasitas dan pembentukan karakter yang diharapkan dari karyawan. Di lain sisi, transparan dan partisipatif artinya Perusahaan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh karyawan dalam rangka evaluasi tersebut. Sedangkan non-diskriminatif menekankan bahwa evaluasi kinerja tidak berhubungan dengan latar belakang karyawan melainkan murni terkait kinerja.
Lebih jauh, BRMSS juga berkomitmen untuk mengedepankan aspek-aspek penghormatan HAM antara lain melarang segala bentuk praktik perbudakan modern termasuk kerja paksa dan pekerja anak. BRMSS juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua karyawan untuk mengembangkan karir, promosi, pelatihan, dan pemberian penghargaan tanpa memandang suku, agama, etnis, jenis kelamin ataupun karakteristik-karakteristik lainnya.
Dengan kesetaraan kesempatan ini, setiap karyawan dapat mengaktualkan potensi dan berkontribusi secara maksimal terhadap Perusahaan.
2.3.4. Keuangan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan data laporan keuangan di atas adalah sebagai berikut:
a) Perusahaan mampu mencatatkan kinerja keuangan dan operasional yang terus bertumbuh guna meningkatkan daya saing yang strategis. Perusahaan mencatat peningkatan aset sebesar 2,28% peningkatan liabilitas sebesar 8,31%, dan peningkatan ekuitas sebesar 1,5%.
b) Perusahaan mampu menumbuhkan kinerja keuangannya dengan pendapatan sebesar USD 46,64 juta, naik 301% dari USD11,64 juta pada tahun 2022. Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan emas sebesar USD 45,6 juta atau naik sebesar 350% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD 10,1 juta dan pendapatan jasa pertambangan sebesar USD 1 juta di periode tahun 2023. Perusahaan berhasil meningkatkan kinerja operasional melalui peningkatan produksi emas pada 2023 menjadi sebesar 724 kg (23,270 oz) atau naik 330% dibandingkan tahun 2022, sebesar 174 kg (5,415 oz). Kinerja produksi yang semakin membaik disebabkan oleh pengoperasian pabrik emas kedua yang terus meningkat menuju kapasitas penuh.
c) Jumlah kas dan setara kas Perusahan pada akhir tahun 2023 tercatat sebesar USD 4.563.74, turun dibandingkan posisi awal tahun sebesar USD 10.169.549
BAB III
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3.1. Executive Summary
PT Bumi Resources Minerals Tbk. (“BRMS”) adalah Perusahaan pertambangan multi mineral yang beroperasi di Indonesia. BRM didirikan di Indonesia dan mengoperasikan beragam portofolio mineral termasuk tembaga, emas, seng, dan timbal.
Pendorong nilai utama bagi BRM meliputi efisiensi operasional, kepedulian lingkungan, dan tanggung jawab sosial. Keberlanjutan menjadi komponen kritis dari strategi perusahaan, yang mengembangkan sumber energi terbarukan. Dampak BRM terhadap lingkungan dan masyarakat sangat signifikan, dengan tantangan seperti kepatuhan regulasi, harapan masyarakat, dan fluktuasi pasar yang dihadapi.
BRMS terus memperkuat perjalanan ESG, menekankan komitmennya untuk mencapai hasil ESG yang unggul. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan
depan pertambangan emas melalui praktik yang bertanggung jawab. BRM berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam proses bisnis tidak hanya berkelanjutan secara lingkungan dan ekonomi, tetapi juga memastikan pemenuhan hak asasi manusia (HAM) setiap individu yang terlibat. Praktik pelaporan BRM dirancang untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, dengan laporan yang memenuhi standar internasional dan memberikan wawasan komprehensif tentang perjalanan keberlanjutan perusahaan. Strategi BRM melibatkan pendekatan seimbang terhadap pertimbangan ekonomi, lingkungan, dan sosial, dengan tujuan memposisikan perusahaan sebagai pemimpin dalam praktik pertambangan yang berkelanjutan di Indonesia.
3.2. Business Model
PT Bumi Resources Minerals Tbk adalah perusahaan tambang mineral yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2010. Saat ini, Perseroan memiliki portofolio aset pertambangan mineral yang terdiversifikasi meliputi sumberdaya mineral dan cadangan bijih tembaga, emas, seng, timah hitam dan logam berharga lainnya yang tersebar di berbagai kawasan di Indonesia melalui Entitas Anak, PT Citra Palu minerals, PT Gorontalo Minerals, PT Dairi Prima Mineral, PT Linge Mineral Resources dan PT Suma Heksa Sinergi. Berikut adalah Business Model Canvas (BMC) untuk PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Key Partners Key Activities Value
Propotitionss
Customer Relationship
Customer Segments
Pemasok dan kontraktor
Investor
Pemegang saham
Eksplorasi dan penambangan
Penjualan dan pemasaran
Pengelolaan lingkungan
Produk berkualitas tinggi
Praktik keberlanjutan
Kepercayaan dan reputasi
Program CSR
Kemitraan jangka panjang
Transparan si dan
Industri logam dan mineral
Investor institusion al
Instansi pemerintah
Mitra dan asosiasi
Riset dan pengembangan
Kontribus ekonomi
kepatuhan Pasar ekspor
Pasar domestik
Key Resources Channels
Konsesi tambang
Sumber daya manusia
Infrastruktur tambang
Modal keuangan
Distributor
Platform digital
Cost Structure Revenue Streams
Biaya operasional eksplorasi dan penambangan mineral
Biaya tenaga kerja
Biaya pengelolaan lingkungan
Biaya penelitian dan pengembangan
Investasi infrastruktur
Penjualan mineral
Kontrak jangka panjang
a. Key Partners
a) Pemasok dan kontraktor
1) Pemasok peralatan dan teknologi
BRMSS menggunakan berbagai pemasok untuk mendapatkan peralatan dan teknologi yang diperlukan untuk operasi pertambangannya. Ini termasuk perusahaan yang menyediakan mesin pertambangan, teknologi eksplorasi, dan alat berat.
2) Kontraktor konstruksi dan teknik
Untuk pembangunan infrastruktur tambang dan fasilitas pendukung lainnya, BRMSS bekerja sama dengan kontraktor konstruksi dan teknik. Mereka bertanggung jawab atas pembangunan fasilitas pengolahan mineral dan infrastruktur pendukung lainnya.
3) Pemasok bahan kimia dan bahan tambang
BRMSS memerlukan pemasok untuk bahan kimia dan bahan tambang agar operasional bisnisnya dapat berjalan efektif dan efisien dari segi waktu dan pekerjaan.
b) Investor dan pemegang saham
Per Maret 2024, susunan pemegang saham perusahaan dan unit usaha adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Persentase (%)
Emirates Tarian Global Ventures SPC 25,10
PT Bumi Resources Tbk 20,09 1st Financial Company Limited 10,05
Sugiman Halim 7,35
Publik 37,41
c) Instansi Pemerintah
1) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Kementerian ESDM bertanggung jawab atas pengelolaan energi dan sumber daya mineral di Indonesia. BRMSS bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk mendapatkan izin eksplorasi dan eksploitasi tambang, serta memastikan operasi mereka sesuai dengan peraturan dan standar yang ditetapkan.
2) Kementerian Lingkunga Hidup dan Kehutanan (KLHK)
BRMSS harus bekerja sama dengan KLHK untuk mendapatkan izin lingkungan dan memastikan bahwa operasional tambang mereka tidak merusak lingkungan. Ini termasuk melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan menerapkan praktik tambang yang berkelanjutan.
3) Kementerian Perindustrian
Sebagai produsen mineral dan logam, BRMSS bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk mendukung industri dalam negeri dan memastikan bahwa produk mereka memenuhi kebutuhan industri lokal.
4) Pemerintah Daerah
Kerjasama dengan pemerintah daerah di mana tambang-tambang BRMSS beroperasi adalah penting untuk mendapatkan dukungan lokal, izin operasi, dan menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
d) Mitra dan asosiasi
1) BRMSS bekerja sama dengan PT Aneka Tambang yang telah mendapatkan akreditasi Responsible Gold dari London Bullion Market Association (LBMA) dalam memurnikan emas.
2) BRMSS terus menjalin dan menjaga kemitraan strategis dengan berbagai organisasi dan asosiasi untuk mengikuti perkembangan dan memperluas hubungan bisnis serta memperkuat eksistensi. Hingga akhir 2023, BRMSS tercatat sebagai anggota asosiasi Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA), Asosiasi Emiten Indonesia, dan Indonesia Mining Association (IMA).
b. Key Activities
a) Eksplorasi dan penambangan mineral
Eksplorasi, proses penemuan dan penilaian aset lain seperti tembaga, seng, dan timah untuk kemudian dapat mnejadi value propotition bagi BRMSS. Berikut ini aktivitas dari unit usaha BRMS
b) Penjualan dan Pemasaran
1) Penjualan Domestik : penjualan ini dilakukan melalui unit usahanya. Seperti PT Citra Palu Minerals yang telah menghasilkan dan menjual emas dari tambang di Poboya, Sulawesi Tengah. Produksi emas dari tambang ini mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 299 kilogram pada kuartal pertama tahun 2024, yang berkontribusi positif terhadap pendapatan perusahaan. Selain itu ada juga PT Dairi Prima Mineral yang berfokus pada produksi seng dan timah hitam, serta PT Gorontalo Minerals yang beroperasi di sektor tembaga dan emas. Produk-produk ini juga dipasarkan di dalam negeri, sesuai dengan kebutuhan pasar domestik Indonesia.
2) Penjualan Internasional. Ekspor mineral dilakukan untuk Negara Negara Asia, Eropa dan Perusahaan yang sudah memiliki kontrak perjanjian dengan BRMSS.
3) Strategi Pemasaran. Mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk menarik dan mempertahankan pelanggan, termasuk partisipasi dalam pameran dagang, kampanye pemasaran, dan hubungan pelanggan yang kuat.
c) Pengelolaan lingkungan
1) Kepatuhan Lingkungan. Memastikan operasi pertambangan sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku, termasuk pengelolaan limbah, pengendalian risiko lingkungan, dan rehabilitasi lahan pasca-penambangan.
2) Inisiatif Keberlanjutan. Mengimplementasikan praktik pertambangan berkelanjutan untuk meminimalkan dampak lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan seperti Biodiesel, konservasi air, dan pengelolaan keanekaragaman hayati.
d) Riset dan pengembangan
1) Inovasi Teknologi. Mengembangkan dan mengadopsi teknologi baru untuk mengupayakan penggunaan kembali sumber daya alam dalam kegiatan sehari-hari untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan merespons isu pemanasan global.
2) Praktik Pertambangan Berkelanjutan. Meneliti dan mengimplementasikan metode pertambangan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, termasuk teknik pemulihan lahan dan pengurangan emisi karbon.
c. Key Resources
a) Konsesi tambang. Konsesi tambang PT BRMSS hingga akhir tahun 2023 tercermin dalam 5 unit usahanya. Pertama, PT Citra Palu Minerals (CPM) melaksanakan eksplorasi, konstruksi dan produksi mineral di wilayah seluas 85.180 hektar di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Kedua, PT Dairi Prima Mineral (DPM) beroperasi di area konsesi seluas 24.636 hektar di Sumatera utara.
Ketiga, PT Gorontalo Minerals (GM) memegang hak konsesi Kontrak Karya untuk pertambangan seluas 24.995 hektar yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Keempat, PT Linge Mineral Resources (LMR) yang
memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan konsesi pertambangan seluas 36.420 hektar di Linge, Provinsi Aceh. Terakhir adalah PT Suma Heksa Sinergi (SHS) merupakan tambang emas Kerta yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan konsesi seluas 7.291 hektar di lokasi Lebak, Provinsi Banten.
b) Sumber daya manusia. PT BRMSS memilki 843 tenaga kerja dengan sepsifikasi laki laki sebanyak 717 dan perempuan sebanyak 126 tenaga kerja. BRMSS memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menjadi calon karyawan tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, agama, ras, atau golongan. Seleksi calon karyawan dilakukan berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan pada setiap jabatan. Prinsip kesetaraan juga diterapkan dalam hal pelatihan untuk karyawan, pemberiaan manfaat kerja, dan lainnya.
c) Infrastruktur tambang
1) Fasilitas Pengolahan Pertambangan dan Eksplorasi. Fasilitas ini mencakup peralatan dan perlengkapan operasional BRMSS dan digunakanuntuk meningkatkan keefektifan dan keefisienan kinerja BRMSS.
2) Tambang dan Area Eksplorasi. Area yang digunakan untuk operasional bisnis harus sudah memiliki izin resmi agar tidak terjadi permasalahan dikemudian hari.
3) Infrastruktur Pendukung. BRMSS berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur pendukung seperti jalan tambang, sistem transportasi internal, dan fasilitas penyimpanan yang diperlukan untuk mendukung operasi tambang yang efisien. Mereka juga memiliki fasilitas pendukung lingkungan seperti sistem pengelolaan limbah dan pengolahan air untuk memastikan operasi yang ramah lingkungan dan sesuai dengan peraturan.
d) Teknologi
1) Teknologi Pertambangan dan Pengolahan yang Canggih. Perusahaan menggunakan teknologi mutakhir dalam proses penambangan dan pengolahan batubara. Ini termasuk teknologi eksplorasi untuk menemukan cadangan baru, teknologi penggalian dan pemisahan yang meningkatkan efisiensi dan keselamatan, serta teknologi pengolahan yang memastikan kualitas batubara yang tinggi.
2) Teknologi Lingkungan. Teknologi untuk mengelola dampak lingkungan dari aktivitas penambangan, termasuk sistem pemantauan kualitas udara dan air, serta teknologi untuk rehabilitasi lahan pasca-penambangan. Seperti teknologi Tailing kering, dengan pendekatan teknisnya melibatkan pemisahan lumpur dan air, di mana air yang terpisah digunakan dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga memastikan bahwa limbah cair tidak mencemari lingkungan. Hanya dalam kondisi tertentu air akan dilepaskan ke lingkungan, sehingga metode ini jauh lebih aman dibandingkan dengan metode tailing konvensional. Dengan penerapan teknologi filtrasi di unit Filter Press, kami menghasilkan tailing kering dengan kandungan padat mencapai 80%, yang kemudian disimpan di Waste Pile yang memiliki izin resmi. Air hasil proses filtrasi tersebut dikembalikan ke pabrik pengolahan dalam sebuah sistem yang tertutup (Closed-Circuit). Keuntungan utama dari sistem ini adalah pengurangan signifikan dalam penggunaan air dan bahan kimia sianida.
e) Modal keuangan
PT BRSM memiliki akses ke sumber daya keuangan yang signifikan untuk mendanai operasi penambangan, pengembangan infrastruktur, dan ekspansi bisnis. Modal ini berasal dari berbagai sumber termasuk pendapatan operasional, pinjaman dari lembaga keuangan, dan investasi dari pasar modal. Sumber daya keuangan yang kuat memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi
jangka panjang, meningkatkan kapasitas produksi, serta mengembangkan teknologi dan infrastruktur baru
d. Value Propotitions
a) Produk berkualitas tinggi. BRMSS berkomitmen untuk menyediakan jasa yang berkualitas, setara dan adil bagi seluruh konsumen sehingga menyebabkan tidak adanya produk yang ditarik kembali. Untuk mengetahui kualitas produk menurut pandangan konsumen, BRMSS menggunakan indeks kepuasan pelanggan sebagai tolak ukur. BRMSS percaya bahwa kepuasan pelanggan merupakan sebuah investasi karena memungkinkan untuk dapat menjalin kerja sama lagi di kemudian hari. Oleh karenanya, BRMSS selalu berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik kepada setiap pelanggannya dan hasilnya tidak mengecewakan, sehingga didapatkan hasil yang berkualitas. Pengukuran Customer Satisfaction Index (CSI) dilakukan setiap satu tahun sekali.
b) Praktik keberlanjutan. BRMSS menekankan komitmennya terhadap praktik- praktik berkelanjutan dalam mengelola lingkungan. Pengelolaan limbah menggunakan teknologi dry tailing, menggunakan Biosolar (B30) sebesar 131,296.39 GJ, melaksanakan berbagai program inovasi teknologi terkait proses produksi, dengan mengupayakan penggunaan kembali sumber daya alam dalam kegiatan sehari-hari dan merespons isu pemanasan global. Di bidang proses pengolahan bijih emas,BRMSS telah melakukan renovasi unit dan mengadopsi penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi. Selain itu, dalam rangka mengatasi isu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), salah satu unit bisnis kami, PT CPM, telah menjalani audit eksternal ISO 14001 dan 45001 pada tanggal 2-5 Mei 2023 yang dilakukan oleh BV. Dari hasil audit tersebut, kami berhasil meraih status yang memuaskan dan berhak menerima sertifikat ISO 14001 dan 45001.
c) Kepercayaan dan reputasi. BRMSS menetapkan Kebijakan Keberlanjutan 1.0 sebagai langkah penting dalam mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam
operasi perusahaan. Kebijakan ini bertujuan untuk mengelola lingkungan dengan bertanggung jawab, mempromosikan tanggung jawab sosial, dan meningkatkan standar tata kelola. Selain itu, kebijakan ini memperkuat transparansi dan akuntabilitas, membangun kepercayaan dengan para pemangku kepentingan.
d) Kontribusi ekonomi. BRMSS terus berupaya agar kehadiran BRMSS mampu memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat melalui pengadaan barang dan jasa dari pemasok lokal, perekrutan pekerja, dan investasi infrastruktur dan keterampilan untuk masyarakat, serta bagi pemerintah provinsi dan Indonesia dari royalti dan pajak yang dibayarkan.
e. Customer Relationship
a) Program CSR. BRMSS menyadari bahwa membentuk hubungan yang harmonis antara Perusahaan, pemangku kepentingan, dan lingkungan tempat beroperasi merupakan salah satu faktor pendukung keberlanjutan pertumbuhan usaha Perseroan di masa mendatang. Maka dari itu, menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan dalam setiap keputusan strategis Perseroan.
b) Kemitraan jangka panjang. BRMSS menjalin kerjasama dengan anak perusahaannya dan pelanggan utamanya untuk menyesuaikan produk dan layanan agar sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan. Selain itu dengan anak perusahaannya, BRMSS memastikan stabilitas dan keandalan dalam tersedianya produk mineral bagi para pelanggan.
c) Transparansi dan kepatuhan. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidnag pertambangan transparansi dan kepatuhan terhadap setiap regulasi menjadi suatu hal yang wajib. Karena jika sebagai pihak investor mereka tidak ingin membiayai proyek yang terlibat dalam masalah. Sementara jika sebagai pihak konsumen, mereka juga tidak ingin terlibat dalam permasalahan dari hal transparansi dan kepatuhan perusahaan.
f. Channels
a) Distributor. BRSM menggunakan perantara atau distributor untuk menjangkau pelanggan yang lebih kecil atau yang berada di lokasi yang lebih terpencil.
Penggunaan distributor memungkinkan perusahaan k untuk memperluas jangkauan pasarnya tanpa harus memiliki kehadiran fisik di semua lokasi.
Distributor juga dapat memberikan layanan yang lebih lokal dan spesifik.
b) Platform digital. BRSM memanfaatkan platform digital untuk pemasaran dan penjualan produk batubara. Platform ini yaitu situs web perusahaan, memungkinkan pelanggan untuk dengan mudah mengakses informasi produk, melakukan pemesanan, dan berinteraksi dengan perusahaan kapan saja dan dari mana saja. Ini juga meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya transaksi.
g. Customer Segment
a) Industri mineral. Terdiri dari perusahaan perusahaan yang menggunakan minral seperti tembaga, emas, seng, timah hitam dan logam berharga lainnya sebagai bahan baku dari produk yang dihasilkan.
b) Investor institusional. Sebagian besar sahamnya dimiliki oleh entitas yang terkait dengan Bakrie Group, yang juga merupakan pemegang saham utama. Dalam struktur kepemilikannya, sekitar 37.41% saham berada dalam status free float, yang berarti dimiliki oleh berbagai investor publik dan institusional lainnya.
Beberapa investor institusional yang dikenal berinvestasi di BRMSS mencakup perusahaan keuangan dan dana investasi yang tertarik pada sektor tambang dan mineral. Bakrie Group sendiri memiliki pengaruh besar melalui kepemilikan langsung dan tidak langsung, mencakup berbagai anak perusahaan yang terlibat dalam bisnis tambang dan energi. BRMSS juga terus memperluas basis investornya melalui berbagai program corporate social responsibility (CSR) dan inisiatif keberlanjutan untuk menarik minat investor yang fokus pada investasi berkelanjutan dan bertanggung jawab.
c) Pasar ekspor. Pasar ekspor membutuhkan mineral dengan kualitas dan spesifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan industri mereka. Keandalan dalam pasokan dan logistik juga sangat penting. Hal ini mencakup kemitraan dengan perusahaan seperti Foreign Engineering and Construction Co. Ltd (NFC) dari China Non- Ferrous Metal Industry untuk kontrak engineering, pengadaan, dan konstruksi (EPC), khususnya produksi seng dan timbal di PT Dairi Prima Mineral.
d) Pasar domestik. Segmen ini mencakup pelanggan di dalam negeri yang menggunakan mineral untuk berbagai keperluan energi dan industri. Mereka membutuhkan pasokan mineral yang terjangkau dan mudah diakses untuk berbagai keperluan industri dan energi lokal.
h. Cost Strukture
a) Biaya operasional eksplorasi dan penambangan mineral. Meliputi biaya bahan baku dan persediaan, biaya sewa dana pemeliharaan fasilitas, biaya utilitas, biaya transportasi dan distribusi, serta biaya pemasaran dan penjualan
b) Biaya tenaga kerja
1) Gaji dan Tunjangan. Gaji pokok, tunjangan kesehatan, asuransi, dan benefit lain yang diberikan kepada karyawan. Ini termasuk kompensasi untuk pekerja tetap, kontrak, dan pekerja lepas.
2) Pelatihan, biaya yang dikeluarkan untuk program pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
c) Biaya pengelolaan lingkungan. Biaya yang terkait dengan upaya pemulihan lahan pasca-tambang, pengelolaan limbah, pengendalian risiko terhadap lingkungan, serta penanaman kembali (reboisasi).
d) Biaya penelitian dan pengembangan
1) Investasi teknologi baru, biaya untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan dalam proses penambangan dan pemrosesan batubara.
2) Peningkatan proses, biaya penelitian untuk meningkatkan metode ekstraksi, pemrosesan, dan pengelolaan batubara agar lebih efisien dan ekonomis.
i. Revenue Streams
a) Penjualan mineral. Produk mineral yang terdiri dari tembaga, emas, seng, timah hitam dan logam berharga lainnya memberikan pendapat bagi perusahaan.
Terkhusus produk emas saat ini banyak menyumbang pendapatan bagi perusahaan.
b) Kontrak jangka panjang. Kontrak jangka panjang yang dilakukan BRMSS dengan perusahaan lain juga menjadi pendapatan bagi BRMSS. Karena terikat dengan kontrak, BRMSS akan mendapat pendapatan dalam posisi aman sesuai dengan jangka waktu kontrak yang dilakukan dengan perusahaan atau industry terkait.
3.3. Value Driver
3.3.1. Tentang pertumbuhan penjualan a. Sejarah pertumbuhan penjualan
PT Bumi Resources Minerals Tbk telah menunjukkan kinerja keuangan yang solid dan profil neraca yang lebih kuat di tahun 2023. Pendapatan perusahaan mencapai USD 46,64 juta, dengan EBITDA sebesar USD 17,45 Juta dan laba bersih setelah
pajak sebesar USD 14,23 Juta. Kinerja keuangan ini menunjukkan peningkatan efisiensi operasional dan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
1) Tinjuan Pendapatan
Kemudian perusahaan berhasil meningkatkan produksi batangan emas sebesar 350% dibandingkan tahun sebelumnya dan meningkatkan produksi emas sebesar 316% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena Perusahaan berhasil meningkatkan kinerja operasional melalui peningkatan produksi emas pada 2023 menjadi sebesar 724 kg (23,270 oz) atau naik 330% dibandingkan tahun 2022, sebesar 174 kg (5,415 oz). Kinerja produksi yang semakin membaik disebabkan oleh pengoperasian pabrik emas kedua yang terus meningkat menuju kapasitas penuh.
Dari meningkatnya produksi tersebut, perusahaan berhasil mendapatkan pendapatan sebesar USD 46,64 juta, naik 301% dari USD11,64 juta pada tahun 2022. Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan emas sebesar USD 45,6 juta atau naik sebesar 350% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD 10,1 juta dan pendapatan jasa pertambangan sebesar USD 1 juta di periode tahun 2023.
2) Tinjauan Keuangan
Analisis dan pembahasan pada tinjauan keuangan ini mengacu pada Ikhtisar keuangan perusahaan yang berasal dari laporan tahunan 2023 PT Bumi Resources Minerals Tbk yang berakhir pada 31 Desember 2023 dan 2022 yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanyo, Mawar & Rekan (RSM Indonesia sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Dari laporan posisi keuangan konsolidan ditemukan
a) Total Aset pada akhir tahun 2023 sebesar USD1.104,8 juta, meningkat 2,3%
dibandingkan tahun 2022 sebesar USD1.080,2 juta. Komposisi aset Perseroan terdiri dari 13,2% aset lancar dan 86,8% aset tidak lancar.
b) Aset Lancar di periode 2023 sebesar USD145,8 juta, turun (20,9%) dari USD184,4 juta pada tahun 2022. Kas dan setara kas turun sebesar (55,1%) dari USD10,2 juta menjadi USD4,6 juta terutama karena adanya pembayaran pembelian asset tetap dan pembayaran aktivitas pertambangan. Aset lancar lainnya turun sebesar (53,7%) dari USD19,8 juta menjadi USD9,1 juta dikarenakan hanya ada penambahan uang investasi dari PT Dairi Prima Mineral sebesar 0,9% dari tahun sebelumnya, sedangkan dari PT Suma Heksa Sinergi tidak ada tambahan uang muka investasi.
c) Aset Tidak Lancar sebesar USD959,0 juta, naik 7% dari USD895,8 juta dari tahun 2022. Kenaikan aset tidak lancar terutama karena adanya kenaikan pada piutang pihak berelasi, investasi pada ventura bersama dan naiknya properti pertambangan serta kenaikan pada aset tetap.
d) Total Liabilitas pada akhir tahun 2023 sebesar USD135,5 juta, naik 8,3%
dibandingkan USD125,1 juta pada tahun 2022. Komposisi liabilitas Perseroan terdiri dari 62,3 % liabilitas jangka pendek dan 37,7% liabilitas jangka panjang.
e) Liabilitas Jangka Panjang sebesar USD51,12 juta, turun (12,8%) dari USD58,6 juta pada tahun 2022. Penurunan liabilitas jangka panjang karena adanya pembayaran untuk fasilitas kredit investasi refinancing yang dilakukan setiap kuartal.
f) Ekuitas pada akhir tahun 2023 sebesar USD969,3 juta naik 1,5%
dibandingkan tahun 2022 sebesar USD955,1 juta. Kenaikan ekuitas terutama karena Perseroan membukukan defisit sebesar USD784,9 juta dibanding tahun 2022 sebesar USD798,8 juta.
g) Pendapatan dan Laba Kotor. Pada tahun 2023, Perseroan membukukan pendapatan sebesar USD46,6 juta, naik 300% dari USD11,6 juta pada tahun 2022. Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan emas sebesar USD 45,6 juta dan pendapatan jasa pertambangan sebesar USD 1 juta. Sedangkan untuk Laba kotor pada tahun 2023 membukukan laba kotor sebesar USD 26,26 mengalami kenaikan sebesar 300% dari sebelumnya USD 6.57 juta pada tahun 2022.
h) Beban Usaha dan Laba Usaha Beban usaha sebesar USD9,2 juta, naik 66,4%
dari (USD5,5 juta) dibandingkan pada tahun 2022 dan menghasilkan laba usaha sebesar USD17,1 juta dibandingkan pada tahun 2022 sebesar USD1,1 juta.
i) Penghasilan lain-lain – neto sebesar USD359,9 ribu, turun signifikan (98,8%) dari USD31,5 juta pada tahun 2022. Penurunan penghasilan lain-lain – neto terutama karena pemulihan piutang lainnya yang telah dibukukkan di tahun
j) Laba sebelum pajak penghasilan sebesar USD17,5 juta, turun drastis (46%) dari USD32,5 juta pada tahun 2022.
k) Beban Pajak Penghasilan pada tahun 2023 sebesar USD3,3 juta, turun 82,6%
dari USD18,8 juta pada tahun 2022.
l) Laba Bersih dan Laba Komprehensif Neto. Perseroan memperoleh laba bersih tahun berjalan sebesar USD14,2 juta, naik dibandingkan USD13,7 juta pada tahun 2022. Dengan penghasilan komprehensif lain tahun 2023 sebesar USD45,6 ribu, dan penghasilan komprehensif neto pada tahun 2022 sebesar USD590,5 ribu pada tahun 2022.
m) Kas untuk Aktivitas Operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan sebesar USD46,5 juta (2022: Rp11,6 juta). Sedangkan kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama adalah pembayaran kepada pemasok dan lain-lain sebesar USD11,7 juta (2022: USD2,9 juta) dan pembayaran kepada karyawan sebesar USD9,8 juta (2022: USD2,6 juta). Saldo kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi pada akhir tahun 2023 sebesar USD17,447 juta, naik 332.02% dibandingkan akhir tahun 2022 sebesar USD4 juta.
n) Kas dari Aktivitas Investasi diperoleh dari aktivitas investasi berasal dari penerimaan piutang lain-lain di akhir tahun 2023 dengan nilai nihil.
Sedangkan kas yang digunakan untuk aktivitas investasi terdiri dari pembayaran properti pertambangan sebesar USD28,4 juta (2022: USD44,7 juta), pembayaran uang muka pabrik sebesar USD14,4 juta (2022: USD49,3 juta), dan pembelian aset tetap sebesar USD7,8 juta (2022: USD32,8 juta).
Saldo kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada akhir tahun 2023 sebesar USD25,4 juta, turun 80% dibandingkan USD127,6 juta pada akhir tahun 2022.
o) Kas dari Aktivitas Pendanaan diperoleh dari penerimaan pinjaman jangka panjang pada akhir tahun 2023 adalah nihil, penerimaan pinjaman jangka
pendek dibukukan sebesar USD11,7 juta, pembayaran pinjaman jangka panjang naik menjadi USD9,2 juta disbanding tahun sebelumnya sebesar USD3,6 juta. Saldo kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2023 sebesar USD2,3 juta dibandingkan USD73,7 juta pada tahun 2022.
p) Kemampuan membayar utang perusahaan
Ikhtisar Keuangan PT Bumi Resources Minerals Tbk pada laporan tahunan 2023
b. Volume dan harga sebagai komponen pertumbuhan
PT BRMSS berdasarkan laporn tahunan 2023 berhasil meningkatkan kinerja operasional melalui peningkatan produksi emas pada 2023 menjadi sebesar 724 kg (23,270 oz) atau naik 330% dibandingkan tahun 2022, sebesar 174 kg (5,415 oz).
Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan emas sebesar USD 45,6 juta atau naik sebesar 350% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD 10,1 juta dan pendapatan jasa pertambangan sebesar USD 1 juta di periode tahun 2023. Perusahaan menunjukkan pertumbuhan pendapatan dari penjulan emas yang merupakan bagian penting dari bisnis mereka.
c. Faktor pendorong pertumbuhan jangka panjang dan jangka pendek
Faktor pendorong pertumbuhan BRMS dapat dikategorikan menjadi faktor jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan dampak dan durasi pengaruhnya terhadap perusahaan. Faktor-faktor jangka pendek yang mempengaruhi pertumbuhan PT BRMS meliputi:
1) Peningkatan Pendapatan: BRMS telah menunjukkan peningkatan pendapatan secara konsisten, dengan pendapatan tahun 2021 sebesar USD 10,57 juta, tahun 2022 sebesar USD 11,64 juta, tahun 2023 sebesar USD 46,6 juta
2) Peningkatan EBITDA: Peningkatan EBITDA BRMS menunjukkan penurunan peningkatan kinerja keuangan yang solid, dengan EBITDA tahun 2021 sebesar USD 121 juta, tahun 2022 sebesar USD 32,54 juta, tahun 2023 sebesar USD 17,45 Juta.
3) Peningkatan Laba Bersih: Peningkatan laba bersih BRMS juga menunjukkan Penurunan peningkatan kinerja keuangan yang solid, dengan laba bersih tahun 2021 sebesar USd 70 juta, tahun 2022 sebesar USD 14,2 juta, tahun 2023 sebesar USD 14,23 juta.
Faktor-faktor jangka panjang yang mempengaruhi pertumbuhan PT BRMS meliputi:
1) Pengembangan pembangunan pabrik emas ketiga di palu 2) Pengembangan penerapan energy biodesel
3) Komitmen terhadap keberlanjutan perusahaan
3.3.2. Margin
Perseroan memperoleh laba bersih tahun berjalan sebesar USD14,2 juta, naik dibandingkan USD13,7 juta pada tahun 2022. Dengan penghasilan komprehensif lain tahun 2023 sebesar USD45,6 ribu, dan penghasilan komprehensif neto pada tahun 2022 sebesar USD590,5 ribu pada tahun 2022. Hal ini terjadi karena Perusahaan berhasil meningkatkan kinerja operasional melalui peningkatan produksi emas pada 2023 menjadi sebesar 724 kg (23,270 oz) atau naik 330% dibandingkan tahun 2022, sebesar 174 kg (5,415 oz). Kinerja produksi yang semakin membaik disebabkan oleh pengoperasian pabrik emas kedua yang terus meningkat menuju kapasitas penuh. Disisi lain, perusahaan berhasil mendapatkan pendapatan sebesar USD 46,64 juta, naik 301% dari USD11,64 juta pada tahun 2022. Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan emas sebesar USD 45,6 juta atau naik sebesar 350% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD 10,1 juta dan pendapatan jasa pertambangan sebesar USD 1 juta di periode tahun 2023.
3.3.3. Modal dan pengembalian modal
Berikut adalah komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham atas Perseroan per 31 Desember 2023.
Perseroan mengkaji struktur modal secara berkala dengan mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait untuk menciptakan struktur modal yang sehat dan seimbang. Salah satu kebijakan Perseroan dalam mengelola risiko modal adalah mengoptimalkan saldo utang dan ekuitas untuk menghasilkan keuntungan yang optimal bagi para pemegang saham dan menjamin kelangsungan usaha.
3.3.4. Cash Flow (investasi)
Pada 2023, arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat sebesar US$227,21 juta, menurun sebesar 4,28% dari US$237,36 juta pada 2022. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan pembayaran pajak penghasilan sebesar US$41.554 ribu dan pembayaran beban keuangan sebesar US$54.007 ribu diimbangi dengan kenaikan penerimaan dari pelanggan sebesar US$69.477 ribu dikarenakan kenaikan pendapatan di 2023
Perbedaan antara OCF dan FCF
FCF adalah singkatan dari Free Cash Flow atau Arus Kas Bebas. Ini menunjukkan kas yang tersedia bagi perusahaan setelah memperhitungkan semua pengeluaran bisnis dan pengeluaran modal. Dengan kata lain, ini adalah uang yang tersisa bagi perusahaan setelah membayar semua yang dibutuhkan untuk beroperasi dan berkembang. FCF dihitung dengan menggunakan pendapatan bersih sebagai dasar, kemudian ditambah kembali dengan pengeluaran non-kas (seperti depresiasi dan amortisasi) dan dikurangi perubahan modal kerja (aset lancar dikurangi kewajiban lancar).
OCF berarti Arus Kas Operasi (Operating Cash Flow). Ini adalah ukuran kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas bisnis normal perusahaan selama periode tertentu.
Singkatnya, OCF menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan uang tunai dari operasinya sehari-hari. Arus Kas Operasi merupakan metrik penting karena:
1) Mencerminkan kesehatan operasional: OCF yang positif menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan cukup uang tunai untuk menutupi biaya operasionalnya dan berpotensi untuk berinvestasi kembali atau membayar dividen.
2) Independen dari keputusan keuangan: OCF tidak terpengaruh oleh keputusan keuangan perusahaan seperti struktur modal (debt-to-equity ratio) atau kebijakan dividen. Ini membuat OCF menjadi indikator yang lebih baik dari profitabilitas inti perusahaan.
3) Memprediksi arus kas masa depan: OCF historis dapat digunakan untuk memprediksi arus kas masa depan perusahaan, yang berguna bagi investor dan analis untuk menilai
3.4. Sustainability
3.4.1 Tujuan Berkelanjutan PT BRMSS
Sebagai perusahaan tidak ada yang ingin bisnisnya hanya bertahan dalam jangka waktu cepat, pasti semua bisnis ingin bertahan dan memiliki keberlanjutan dalam siklus hidupnya. Untuk mencapai keberlanjutan bagi perusahaan, itu berarti perusahaan harus mengikutsertakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam strategi dan kebijakan perusahaan. Saat ini semua lingkup keberlanjutan sudah dirangkum dalam konsep Pembangunan Berkelanjutan.
PT BRMSS memiliki banyak sekali perhatian dari banyak pihak karena bergerak sebagai perusahaan pertambangan. Beberapa dampak ang menjadi perhatian beberapa pihak yaitu perihal kerusakan lingkungan, konflik social, penggusuran dan hilangnya mata pencaharian serta masalah kesehatan masyarakat. Jika perusahaan tidak bisa menghilangkan atau meminimalisir dampak tersebut, perusahaan akan mempunyai reputasi yang buruk dimana hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengikutsertakan konsep Pembangunan Berkelanjutan untuk meminimalisir dampak dari operasional yang bisa menarik perhatian bagi para pihak.
Selain itu, bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi BRMSS yaitu mineral adalah jenis sumber daya yang tidak dapat diperbarui atau sumber daya alam yang terbentuk melalui proses geologis selama jutaan hingga miliaran tahun. Oleh karena itu, BRMSS sangat memerlukan konsep keberlanjutan dalam rencana strategi dan kebjakan perusahaan. Dimana hal ini bisa dilakukan perusahaan dengan ikut serta meminimalkan dampak terhdap keanekaragaman lingkungan hayati dan menggunakan energy terbarukan seperti Biodesel.
BRMSS terus memperkuat perjalanan ESG, menekankan komitmennya untuk mencapai hasil ESG yang unggul. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMSS) dengan sepenuh hati mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan berusaha menggapai masa depan pertambangan emas melalui praktik yang bertanggung jawab. Fokus BRMSS tidak hanya sekedar keuntungan jangka pendek namun juga prospek bisnis jangka panjang yang selaras dengan keberlanjutan. Terlepas dari tantangan yang ada, tahun 2023 merupakan tahun yang luar biasa bagi BRMSS, ditandai dengan profitabilitas dan kekuatan neraca yang kokoh. BRMSS berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah yang di ambil dalam proses bisnis tidak hanya berkelanjutan secara lingkungan dan ekonomi, tetapi juga memastikan pemenuhan hak asasi manusia (HAM) setiap individu yang terlibat dalam kegiatan BRMSS.
BRMSS menegaskan kembali dedikasi yang teguh terhadap pelestarian lingkungan, kesejahteraan karyawan, perbaikan komunitas, dan menjunjung tinggi standar tata kelola perusahaan yang ketat. Dengan menyelaraskan upaya BRMSS dengan tujuan keberlanjutan, diharapkan BRMSS dapat memberikan kontribusi yang bermakna dalam mengatasi tantangan global dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.
3.4.2 Pelibatan Pemangku Kepentingan
Keberlangsungan bisnis BRMSS salah satunya dipengaruhi oleh hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan. Perseroan mengidentifikasi kelompok pemangku kepentingan berdasarkan pengaruh dan dampaknya pada isu-isu keberlanjutan serta keberlangsungan usaha
3.4.3 Nilai dan Dampak Positif PT BRMSS bagi Masyarakat
BRMSS berdampak bagi masyarakat lewat pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan keberlanjutan, visi, misi, dan pedoman perilaku BRMSS. Program-program keberlanjutan yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bagi masyarakat setempat dan hasil identifikasi dampak Perusahaan. Dampak positif yang dirasakan dari program- program tersebut diantaranya adalah peningkatan kapasitas dan kualitas SDM masyarakat sekitar, peningkatan kesejahteraan melalui kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat, perbaikan tingkat kesehatan masyarakat, serta pembangunan infrastruktur bagi masayarakat sekitar. Di samping itu, BRMSS terus memaksimalkan usahanya untuk meminimalisir dan memitigasi dampak negatif operasi Perusahaan melalui pengelolaan limbah, pengelolaan air, pengaturan emisi dan penggunaan bahan bakar terbarukan.
BRMSS menjalankan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) melalui 8 pilar, yaitu