• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

10. Kondisi Kelas IV

Dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang baik perlu di dukung oleh sarana dan prasarana yang baik pula.Antaranya adalah tempat belajar yang baik dan nyaman. Secara fisik MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan sudah dapat dikatakan cukup baik akan tetapi perlu di tingkatkan terus menerus demi tercapainya tujuan pendidikan secara optimal. Adapun sarana dan prasarana dan guru yang mengajar didalam kelas IV adlah sebagai berikut:56

Tebel 2.7. Sarana dan Prasarana

No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1 Gedung kelas IV B 1 Baik

2 Siwa- siswi Pria/wanita

3 Meja guru 1 Baik

4 Kursi guru 1 Baik

5 Meja siswa Baik

6 Kursi siswa Baik

7 Spidol 3 Baik

8 Papan tulis 1 Baik

9 Penghapus 1 Baik

10 Lemari 1 Baik

11 Colokan listrik 1 Baik

12 Buku paket Banyak Baik

56 MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan, Tanggal 13 Mei 2019

Berdasarkan tabel diaatas dapat di simpulkan bahwa keadaan kelas IV B adalah wali kelas VIB Sudirman M.Pd.I jumlah siswa meja untuk siswa 1 meja utuk dua orang dan dua bangku untuk 2 orang satu meja dan satu bangku untuk untuk guru papan tulis,spidol, penghapus, mistar,gambar peta lemari, 4 kaligrafi yang di temple didinding.

B. Variasi Guru Kelas dalam Melaksanakan Variasi Pembelajaran Tematik di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV B MI Al- Ittihadul Islamiyah Ampenan, peneliti menemukan beberapa variasi mengajar yang dilakukan oleh guru kelas. Variasi mengajar tersebut meliputi enam cara, sebagaiman dijelaskan berikut ini:

1. Variasi gaya mengajar

Adapun penjelasan mengenai kegiatan kemampuan guru dalam melaksanakan variasi mengajar pembelajaran tematik di kelas IV B MI Al Ittihadul Islamiyah Ampenan sebagai berikut.

a. Variasi suara

Guru di MI Al Ittihadul Islamiyah Ampenan sudah melaksanakan variasi pembelajaran tematik, sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Guru kelas IV B menyatakan bahwa:

Ketika saya akan menyampaikan pembelajaran, perhatian siswa sangatlah penting untuk materi pelajaran yang akan saya sampaikan.variasi suara yang menjadi pusat perhatian siswa yang paling utama ketika siswa sedang ribut maka suara saya harus di sesuaikan di dalam kelas sehinga siswa yang tida perhatian sebelum nya menjadi perhatian. 57

57Sudirman, Wawncara, Mataram, 13 mei 2019.

Ungkapan yang disampaikan oleh wali kelas VI B juga senada dengan ungkapan siswa kelas IV B bahwa:

Ketika kami ribut didalam kelas ataupun kami bermain suara bapa guru agak tingi suoaya kami tidak ribut, ketika suara bapa guru mulai menurun kam pun mulai kosentrasi dengan apa yang bapa guru sampaikan.

Saat pembelajaran berlangsung dimana guru mengadakan gaya variasi mengajar seperti sering berpindah posisi saat pembelajaran sehingga guru dapat mengontrol kondisi kelas saat pembelajaran belangsung. Ketika pembelajaran sedang berlangsung guru bercerita kisah seorang anak yang berbakti kepada kedua oran tua, kemudian menjelaskan sifat-sifat yang patut untuk ditiru. Siswa juga terlihat sangat memperhatikan guru yang bercerita karena guru menggunakan bahasa, mimik dan intonasi suara yang sesuai dengan cerita. Pada saat berinteraksi dengan peserta didik guru kelas juga mengarahkan pandangan keseluruh kelas. Selain itu ketika proses pembelajaran berlangsung guru sering mengadakan variasi mimik, gerak kepala atau badan.58

b. kontak pandang

Selain penerapan variasi suara penerapan variasi kontak pandang juga dilakukan. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh wali kelaas MI Al Ittihadul islamiyah Ampenan menyatakan bahwa:

Apabila saya berbicara atau berintegrasi dengan siswa, saya harus mengarahkan pandangan saya keseluruh kelas menatap mata kesetiap siswa untuk dapat membentuk hubungan yang positif, disitu siswa akan tahu bahwa gurunya sedang serius dengan materi yang sedang saya sampaikan.59

58Observasi, MI Al-Ittihadul Islamiyah , Mataram 13 mei 2019.

59Sudirman, Wawncara, Mataram, 13 mei 2019.

Pernyataan guru wali kelas IV B diatas juga di dukung dengan pernyataan siswa kelas IV B

Saat kami ribut di dalam kelas bapak guru sering menatap kami dan kami pun langsung diam dan langsung belajar lagi dan duduk yang rapi untuk menerima materi pelajaran dengan baik.60

Hal ini didukung oleh hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti saat pembelajaran dimana guru kelas sering mengarahkan pandangan keseluruh kelas untuk dapat membentuk hubungan yang positif, ketika melaksanakan pembelajaran berlangsung.

c. Gerak anggota badan

Gerak anggota badan juga perlu di lakukan di dalam kelas.Sebagaimana yang di ungkapkan oleh wali kelaas IV B MI Al Ittihadul islamiyah Ampenan menyatakan bahwa:

Saat saya melaksanakan pembelajaran, variasi mimik, gerak kepala atau badan merupakan bagian yang pentingg dalam menyampaikan materi pelajaran. Tidak hanya untuk menarik perhatian saja, tetapi juga menolong dalam menyampaikan arti pembicaraan.61

Pernyataan guru wali kelas IV B diatas juga di dukung dengan pernyataan siswa kelas IV B

Saat bapak guru mengajar bapak guru sering mengunaklan mimik, misalnya bapak guru menceritakan kita tentang sebuha donggeng si kancil misalnya bapa guru meniru gerak gerik si kancil, supaya kami mengerti dengan apa yang di ceritakan bapa guru.62

Hal ini didukung oleh hasil observasi yang dilakukan oleh saat pembelajaran dimana guru kelas sering mengadakan variasi mimik, gerak

60 Maulana, Wawancara, Mataram, 13 Mei 2019.

61Sudirman, Wawncara, Mataram, 14 mei 2019.

62Malik, Wawncara, Mataram, 13 mei 2019.

kepala atau badan untuk dapat membentuk hubungan yang positif, ketika melaksanakan pembelajaran berlangsung, kegiatan ini jaga sangat di antusiasi oleh siswa dimana siswa sangat senang peneliti dengan apa yang di sampaikan oleh gurunya.

2. Variasi media dan bahan ajar

Dalam melaksanankan kegiatan pembelajaran guru kelas mengadakan variasi media dan bahan ajar, hal ini dilakukan untuk mempercepat pemahaman siswa terhadap meteri serta mencegah siswa bosan saat proses pembelajaran berlangsung.

Guru kelas IV B MI Al- Ittihadul Islamiyah Ampenan menggunakan beberpa media diantaranya media pandang, media dengar dan media taktil.

Data penguanan media tersebut diperoleh peneliti berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV B.

Penggunaan media disesuikan denga materi pembelajaran, pemilihan media yang tepat dapat membantu mempercepat pemahaman siswa.

Media yang sering digunakan adalah media tatap (visual) dan media dengar (audio), tidak jarang juga menggunkan gabungan kedua media tersebut (audio visual) serta media takil.63

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Ali Akbar (siswa kelas IV) yang dapat memberikan keterangan tentang media yang sering digunakan oleh guru kelas.

Media pembelajaran yang digunakan oleh guru berbeda-beda setiap kegiatan pembelajaran berlangsung tergantung materi apa yang dipelajari. Diantara beberapa media, guru sering menggunakan media gambar, media suara dan juga memutar video yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.64

63Sudirman, Wawncara, Mataram, 13 mei 2019.

64Ali Akbar, Wawancara, Mataram, 13 mei 2019.

Selanjutnya berdasarkan hasil observasi yang di lakukan oleh peneliti saat pembelajaran berlangsung, peneliti menemukan guru menggunakan beberapa media, diantaranya media lihat (visual), media dengar (audio), media audio visual dan media taktil. Penggunakan media tersebut disesuaikan dengan materi yang diajarkan.65

3. Variasi Interaksi

Pembelajaran berlangsung tidak terlepas dari kegiatan interaksi, baik itu interaksi antara guru dan siswa maupun interaksi siswa dengan siswa.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV B.

Pada saat pembelajaran berlangsung, untuk materi tertentu siswa belajar secara bebas tanpa campur tangan guru. Hal ini bertujuan untuk melatih kemandirian siswa. Selain belajar secara mandiri siswa juga masih bergantung pada informasi yang diberikan oleh guru.66

Selanjutnya peneliti melakukan wawancaran dengan siswa kelas IV B yang bisa memberikan informasi tentang variasi interaksi yang dilakukan oleh wali kelas.

Ketika pembelajaran berlangsung, kadang-kadang kami belajar sendiri tampa guru, kami mencari materi pembelajaran dibuku siswa juga buku-buku lain diperpustakan. Tapi lebih sering kami belajar dibibing oleh guru, guru menjelakan materi pelajaran kemudian kami mengerjakan soal latihan yang terdapat pada lembar kerja siswa (LKS).67

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan kemampuan guru dalam melaksanakan variasi tematik di kelas IV B Madrasah Al-Ittihasul

65Observasi, MI Al-Ittihadul Islamiyah, Mataram, 11 mei 2019.

66Sudirman, Wawancara, Mataram, 15 mei 2019.

67Hunafa, Wawancara, Mataram, 15 mei 2019.

Islamiyah Ampenan sudah baik dapat dilihat dengan adanya variasi gaya mengajar guru yang dapat menarik perhatian siswa, variasi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa sudah mulai terjalin dengan baik.

C. Kendala yang di Alami Guru Saat Melakukan Variasi Pembelajaran Tematik di Kelas IV MI Al-Itthadul Islamiyah Ampenan?

Dalam melaksanakan variasi mengajar pada pembelajaran tematik guru tentunya hal tersebut tidak lepas dari kendala atau masalh-masalh yang di hadapi. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala dalam melaksanakan variasi mengajar pada pembalajaran tematik.apakah sudah paham atau belum.68

1. Daya Serap

Selain sikap siswa yang terlalu pasif daya serap menjadi kendala juga dalam melaksanakan variasi mengajar dalam pembelajaran tematik sebagaimana yang di sampaikan oleh wali kelas IV B

Inilah yang sering saya hadapi tingkata daya serap siswa yang rendah terhadap materi pelajaran yang akan mengganggu rencana saya, seperti tidak evektivitasnya alokasi waktu yang telah guru rencanakan seperti kurang waktu padahal waktu sydah habis. Siswa yang daya serap nya kurang karena dia tidak paham dan tidak memiliki minat untuk belajar sehinga dia menggnggu teman, keluar masuk dan sering berkelahi dalam kelas.69

68Sudirman, wawancara, Mataram 16 mei 2019.

69Sudirman, wawancara, Mataram 16 mei 2019.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan M Amin (siswa kelas IV) yang dapat memberikan informasi mengenai kendala yang di alami siswa kelas IV B dalam melaksanakan variasi pembelajaran tematik yaitu.

Ketika pembelajaran berlangsung, kadang-kadang kami belajar sendiri tampa guru, kami mencari materi pembelajaran dibuku siswa. Yang kami inginkan setiap pelajaran berlangsung guru kamilah yang mengajar kami dengan mengunakan berbagai variasi yang mereka miliki, apalagi kelas kami sangat kecil sehinga kami tidak konseng karna kepanasan apalagi tidaka adanya fasilitas semacam kipas angin.70

70M Amin (siswa kelas IV B ), wawancara, Mataram 16 mei 2019.

53 BAB III PEMBAHASAN

A. Variasi Guru Dalam Melaksanakan Variasi Pembalajaran Tematik Di KelasIV MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan

Kempuan guru adalah kemampuan yang ditampilkan oleh guru dalam melaksanakan kewajibanyana dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masarakat serta peserta didiknya, baik kemampuanya dalam melaksanakan variasi mengajar untuk meningkatkan peretasi belajar siswa.

Menurut pupuh faturohman,

Performance guru dalam mengajar di pengaruhi beberapa faktor, seperti tipe kepribadian, latar belakang pendidikan, pengalam dan dan yang tak kalah penting adalah pandangan filosofi guru kepada murid.guru yang memandangan sebagai mahluk individual yang tidak memeliki kemampuan akan menggunakan pendekatan metode teacher centered sebap murid dipandangnya sebagai gelas kosong yang bisa diisi apapun.71

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV B MI Al- Ittihadul Islamiyah Ampenan, peneliti menemukan beberapa variasi mengajar yang dilakukan oleh guru kelas. Variasi mengajar tersebut meliputi empat cara, sebagaiman dijelaskan berikut ini:

Hasil penelitian yang diperoleh peneliti tentang pelaksanaan kemampuan guru dalam melaksanakan variasi mengajar pembelajaran tematikdi kelas IV B MI Al-Itihadul Islamiyah Ampenan sudah dapat dilaksanakan dengan sangat baik dalam melaksanakan variasi metode pembelajaran tematik. Keterampilan mengajar merupakan kopetensi

71 Pupuh Faturrohman dan M Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, ( Bandung PT Refika Aditama 2014), hlm. 43.

professional yang cukup kompelex, sebagai integrasi dari berbagai kopetensi guru secara utuh dan menyeluru.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pemebelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusisas, tekun dan penuh parsistipasi.72 Berdasarkan hasil pengamatan (obsrvasi) yang peneliti peroleh mengenai variasi pemebelajaran yang meliputi, variasi gaya mengajar, pengalihan pengunaan indera, interaksi selama kegiatan pembelajaran, variasi pengunaan media dan alat peraga dikelas IV MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Aktifitas Variasi Gaya Mengajar

Menurut Menurut Saiful Bahari Djanara

Variasi ini pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi kontak pandang dan variasi perpindahan angota posisi guru dalam kelas. Bagi siswa, variasi tersebut dilihat sebagai sesuatu yang energik, antusias, bersemangat, dan semua memiliki relevansi dengan hasil belajar. Perilaku guru seperi itu dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan akan mempertinggi komunikasi antara guru dan anak didik, menolong penerimaan bahan pelajaran dan memberi stimulasi. Variasi gaya mengajar ini adalah sebagai beikut.

a) Variasi suara

Suara guru dapat dikatakan faktor yang sangat penting di dalam kelas karena sebagian besar kegiatan didalam kelas akan bersumber dari hal-hal yang di sampaikan guru secara lisan.

72E.Mulyasa,’’Menjadi Guru Profesional’’,(Bandung: PT Remaja Rosadakaria,2016.hal.78.

Menurut Trianto Ibnu Badar: Variasi suara adalah perubahan suara dari keras mernjadi lenbut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat berubah menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu. Suara guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya bervariasi baik dari intonasi, volume nada dan kecepatan.73

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan, yang peneliti paparkan di atas terkai variasi suara mengajar guru di MI AL-Ittihadul Islamiya Ampenan. antara lain ya volume nada yang harus di dinaikan ketika sedang mengajar dan harus disesuaikan dengan intonasi nada dan kecepatan saat menyampaikan materi pelajaran, sehinga siswa akan lebih cepat menyesuaikan dirinya ketika sedang bermain ataupun ribut.

b) Kontak pandang

Kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan untuk mengetahui perhatian atau pemahaman siswa. Hal tersebut mencerminkan keakraban hubungan antara guru dan siswanya ketika mengarahkan hal tersebut berbicara menunjukan sikap penuh perhatian terhadap masalah yang di bicaraka.

Menurut usman berpendapat bahawa.

Variasi hedaknya digunakan suatu maksut tertentu yang rela dengan tujuan yang hendak dicapai variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajara.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti paparkan di atas terkait dengan variasi kontak pandang antara lain: mengarahkan pandangan ke seluruh kelas menatap mata kesetiap peserta didik, untuk dapat membetuk

73Tianto Ibnu Badar Al-Tabany, Desain Pegembangan,(Bandung:Alfabeta, 2006), hlm. 159

hubungan yang positif dan menghindari kepribadian, dalam hal ini guru di MI Al –Ittihadul Islamiyah sudah melaksanakn variasi gaya mengajar dengan sangat baik.

c) Gerak angota badan

Selain variasi suara penerapan variasi kontak pandang juga dilakukan di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan.

Mimik dan gerak angota badan merupakan alat komunikasi yang efektif, variasi mimik dan gerak badan yang dilakukan secara tepat dapat mengkomunikasikan pesan secara lebih evektif dibandingkan dengan bahas yang bertele-tele. Gunanya adalah untuk menarik pehatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti paparkan diatas terkait dengan variasi gerak angota badan di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan sudah melaksanakannya, dimana guru kelas sering mengadakan variasi mimik, gerak kepala atau badan untuk dapat membentuk hubungan yang positif, ketika melaksanakan pembelajaran berlangsung, kegiata ini juga sangat diantusiasi oleh siswa dimana siswa sangat senang dengan apa yang disampaikan oleh gurunya.

2. Interaksi Selama Kegiatan

Menurut abdul majid variari pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan anak didik dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam. Pengunaan variasi interaksi dimaksutkan agar tidak

menimbulkan kebosanan, kejenuhan serta untuk menghidupkan suasan kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan.

Daripaparan diatas peneliti menemukan guru sudah melasanakan variasi mengajar yang dapat menarik perhatian siswa, variasi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa sudah mulai terjalin dengan baik.

3. Variasi Penggunaan Media dan Alat Peraga

Hasil pengamatan yang peneliti peroleh dalam penggunaan media di rasakan lebih efektif bila di bandingkan dengan variasi penggunaan model pembelajaran. Karena media dan alat peraga merupakan penujuk dan pelengkap pembelajaran. Guru kelas IV bapak Sudirman MPd.I sudah semaksimal mungkin mengunakan media dan alat peraga dangan baik, namun masi adasaja siswa yang masi kurang mengamati penjelasan dari guru. Meskipun media yang digunakan cukup sederhana seperti kertas karton, kertas origami, gambar tetapi tetapi hal tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Hal ini didukung oleh Azhar menyatakan bahwa

Pengertian media pembelajaran adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas, atau komponene sumber belajar atau wahana fisik yang mengadakan materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untu belajar.

Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan sebagai prantara dalam peroses pembelajaran.mempertiggi efektifitas dan

efesiensidalam pencapain tujuan pembelajaran.74 Selain itu media dan alat pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat di golongkan menjadi tiga bagian ,yakni dapat didengar,dilihat,dan dirabah.

Pergantian penggunaan jenis media yang satu dengan yang lain mengharuskan anak menyesuaikan alat inderanya sehingga dapat mempertinggi perhatiannya karena setiap anak mempunyai perbedaan kemampuan dalam menggunakan alat inderanya. Ada anak yang termasuk tipe pendengar, melihat saja dan bahkan hanya merasakan saja.

Penggunaan alat multimedia dan relevan dengan tujuan pengajaran dapat meningkatkan hasil belajar sehingga lebih bermakna dan tahan lama.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan kemampuan guru melaksanakan variasi metode pembelajaran tematik kelas IV MI Al- Ittihadul Islamiyah Ampenan sudah baik dapat dilihat dengan adannya variasi metode gaya mengajar yang dapat menarik perhatian siswa, variasi interaksi Antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa sudah mulai terjalin dengan baik.

B. Kendala yang Dialami Guru Saat Melaksanakan Variasi Pembelajaran Tematik di Kelas IV MI Al-Itthadul Islamiyah Ampenan

Hasil pengamatan yang peneliti peroleh megenai kendala yang dialami oleh guru kelas dalam melaksanakan varias pembelajaran yaitu guru mengalami kesulitan untuk mendapatkan media yang lebih bervariasi. Sejauh ini guru hanya menggunakan vasilitas didalam kelas seperti sepidol, papan

74 Zainal Aqib,’’Model Media Dan Strategi Pembelajaran’’,(Bandung: Yrama Widya,2013), hlm.100

tulis dan suara guru itu sendiri. Selain itu, guru juga mengalami kendala dilihat dari segi sarana dan perasarana.

Dalam proses pembelajaran, masih banyak guru yang hanya melakukan tugas sebagai terasfer tanpa tahu bagaimana mengemas pelajaran menjadi menarik perhatian siswa, sehinga banyak ditemukan siswa kurang memiliki motifasi untuk lebih giat belajar di sekolah. Pengunaan pengunaan sumber belajar yang kurang maksimal. Biarpun pembelajaran dilakukan secara kelasik, guru lebih sering menggunakan cerama tanpa memperhatikan minat lain yang dialam oleh siswa seperti pengunaan media (alat peraga) untuk siswa yang visual.

Apabila tidak ada variasi dalam kegiatan pembelajaran maka siswa akan mengalami kebosanan dan kejenuhan karena pelajaran yang monoton yang mengakibatkan siswa kurang antusias dan partisispasi dalam kegiatan pembelajaran. Kejenuhan ini akan berdampak buruk bagi daya tangkap siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, karena apabila siswa sudah merasa bosan atau jenuh maka mereka tentunya tidak akan semangat dalam menyimak pelajaran dan cenderung akan mengaihkan perhatian mereka pada hal lain seperti berbicara dengan teman sebangku.

Dalam memahami karakter siswa yang beranekaragam, guru masi kesulitan. Tak hanya itu, banyak materi pelajaran yang dikemas dalam tema- tema membuat guru tidak bisa terlau banyak melakukan variasi pembelajaran di kelas. Variasi yang dilakukan hanya sebatas variasi pemusatan perhatian siswa. Untuk variasi pembentukan kelompok masi sulit di lakukan.

Hal ini di dukung pendapat sanjaya menyatakan bahawa faktor-faktor yang berpegaruh terhadap pembelajaran meliputi (1) guru, (2) siswa, (3), sarana dan prasarana, (4),lingkungan, sedangkan komponen pembelajaran meliputi (1)siswa, (2) tujuan, (3) isi/materi,(4) metode, (5) media dan (6) evaluasi hasil belajar.75 Hal ini di dukung oleh pendapat sanjaya menyatakan bahwa:

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembelajaran dan komponen pembelajaran meliputi (1) guru, (2) siswa, (3) sarana dan prasarana, dan (4) linkungan sedangkat komponen pembelajaran meliputi (1) siswa, (2) tujuan, (3) isi/materi, (4) metode, (5) media, dan (6) evaluasi/ hasil belajar.

Oleh sebap itu, dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sangat di perlukan variasi seperti pengguaan media, strategi, model serta metode yang digunakan agar siswa lebih antusias dan dapat muda memahami materi yang telah di belajar sehunga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

75Gode, Ni Luh Wahyuni Lestari,” Variasi mengajar guru dalam pembelajaran mengubah pengalaman “,(bandung PT rosdakarya 2014,)hlm 52

61 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasrkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mengadakan variasi pembelajaran merupakan salah satu keterampilan yang harus dipenuhi oleh setiap guru dari delapan jumlah keterampilan dasar mengajar. Hal tersebut jaga harus di penuhi oleh guru kelas IV B MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan Mataram. Kondisi dilapangan menunjukan bahwa guru kelas IV B telah mampu menguasai keterampilan dasar mengajar yakni dalam melaksanakan variasi pemebelajaran dengan sangat baik. Pengadaan variasi pembelajaran dilakukan dengan banyak cara baik melali gerak tubuh, suara, kegiatan yang meningkatkan semangat belajar, pembentukan komponen belajar, dan pengunaan media belajar . pemebrian variasi tersebut dapat meningkatkan keaktifitasan siswa, dan motIfasi belajar siswa.

2. Melaksanakan variasi pembelajaran di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan Mataram masi menemui beberapa kendala, yakni kondisi latar belakang dan karakteristik siswa yang berbeda. Sehingga guru perlu memberikan perlakuan pada masing-masing siswa.

Dokumen terkait