• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Ujrah Dalam Pembiayaan Talangan Haji di PT

Dalam dokumen SKRIPSI - IAIN Repository (Halaman 58-75)

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Penetapan Ujrah Dalam Pembiayaan Talangan Haji di PT

Dana talangan haji merupakan pembiayaan dalam bentuk konsumtif yang diajukan nasabah untuk memenuhi kebutuhan pembayaran setoran awal biaya penyelenggaraan ibadah haji yang di tentukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Sistem Komputerisasi

Haji Terpadu (SISKOHAT).1 Dana talangan haji adalah solusi untuk mewujudkan impian masyarakat yang kekurangan dana dalam menunaikan ibadah haji.

Pembiayaan talangan haji diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada calon jamaah haji untuk memenuhi persyaratan minimal setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sehingga calon jamaah haji bisa mendapatkan nomor porsi haji sesuai dengan ketentuan syarat pendaftaran haji di Kementerian Agama.

Dasar fiqh dalam pembiayaan ini adalah akad qardh wal ijarah, akad qardh wal ijarah adalah gabungan dua akad yaitu akad qardh (pinjaman) dan akad ijarah (jasa) sesuai fatwa DSN-MUI No. 29/DSN- MUI/VI/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang biaya pengurusan haji oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS).2 Dalam fatwa DSN/MUI No.

29/DSN-MUI/VI/2002 memuat ketentuan yang berhubungan dengan pemberian dan talangan haji oleh Lembaga Keuangan Syariah. Fatwa ini memperbolehkan Lembaga Keuangan Syariah membantu menalangi pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) nasabah dengan menggunakan prinsip al-qardh dan mendapatkan ujrah atas jasa pengurusan porsi haji dengan menggunakan prinsip ijarah. Akan tetapi, dalam pemberian besar imbalan jasa (ujrah) tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan yang diberikan kepada nasabah.

1 Syamsul Hadi dan Widyarini, “Dana Talangan Haji (Fatwa DSN dan Praktek di LKS)”

Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum : Volume 45, Nomor II, Juli-Desember 2011,1484

2 Faisal Fani Nasution dkk, “Pembiayaan Talangan Haji dalam Perbankan Syariah di Tinjau dari Undang-Undang Perbankan Syariah”, Jurnal Hukum Ekonomi, Volume 2, Nomor 2, Juni 2013,4

Isi dari Fatwa DSN-MUI No. 29/DSN-MUI/VI/2002 sebagai berikut.

a. Dalam pengurusan haji bagi nasabah, Lembaga Keuangan Syariah dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip al-ijarah sesuai fatwa DSN-MUI No. 9/DSN-MUI/IV/2000

b. Apabila diperlukan Lembaga Keuangan Syariah dapat membantu menalangi pembiayaan pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) nasabah dengan menggunakan prinsip al-qardh sesuai fatwa DSN-MUI No. 19/DSN-MUI/VI/2001

c. Jasa pengurusan haji yang dilakukan Lembaga Keuangan Syariah tidak boleh dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji

d. Besar imbalan jasa al-ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-qardh yang diberikan Lembaga Keuangan Syariah kepada nasabah.

Isi fatwa No. 29/DSN-MUI/VI/2002 menerangkan bahwa dalam membantu nasabah untuk pengurusan haji pihak bank dapat mengambil imbalan ujrah dari jasa pengurusan haji hingga nasabah mendapatkan nomor porsi haji, pengambilan ujrah tersebut menggunakan prinsip ijarah.

Selain itu, apabila di perlukan pihak bank dapat membantu menalangi membayarkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dengan prinsip al-qardh dan dalam pengurusan haji pihak bank tidak boleh mensyaratkan dengan pemberian talangan haji. Dalam pengambilan imbalan jasa (ujrah)

tidak boleh di dasarkan pada jumlah talangan yang diberikan kepada nasabah.

Akad dalam produk talangan haji adaah al- qardh wal ijarah.

Qardh merupakan kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pinjaman tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.3 Sedangkan ijarah adalah pemberian / penyediaan jasa baik dalam bentuk pemberian manfaat atas suatu barang, pemberian pinjaman (dana talangan) dan/atau pemberian pelayanan dengan dan/atau tanpa pembayaran imbal jasa (ujrah) sesuai dengan perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak.4

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Rajasa Kantor Kas Kalirejo Lampung Tengah merupakan salah satu lembaga keuangan yang menawarkan produk pembiayaan porsi haji atau sering disebut dana talangan haji dimana pihak bank menyediakan dana untuk membantu nasabah dalam menalangi pembayaran setoran awal biaya penyelenggaraan ibadah haji sehingga calon jamaah haji bisa mendapatkan porsi haji.

Produk talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo di kenal dengan nama pembiayaan pengurusan porsi ibadah haji. Dari hasil wawancara kepada Bapak Tri Wijayatmo selaku kepala kantor kas

3 Muhamad, Bisnis Syariah: Transaksi dan Pola Pengikatnya, (Depok: Rajawali Pers, 2018), 239

4 Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Cet-7 Edisi-2, (Jakarta: Kencana, 2017), 359

menjelaskan bahwa produk talangan haji ini merupakan produk yang terbilang baru karena produk talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo mulai dikenalkan pada tahun 2016 akan tetapi karena ada beberapa alasan sehingga produk ini harus fakum untuk sementara sekitar satu tahun dan baru berjalan kembali di pertengahan tahun 2017. Tujuan adanya produk talangan haji adalah untuk membantu nasabah yang ingin mendaftarkan dirinya dan memesan seat haji dengan membantu menalangi setoran awal biaya penyelenggaraan ibadah haji.5

Dalam memasarkan produk talangan haji PT BPRS Rajasa menggunakan beberapa strategi untuk mengenalkan produk pembiayaan talangan haji seperti melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan menyebarkan brousur pembiayaan talangan haji yang di sediakan oleh pihak bank. Dari keterangan Bapak Ahcmad Khusaeri menyebutkan bahwa PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo sering melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah untuk menarik minat para pegawai sekolah menjadi nasabah di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo. Dalam perkembanganya produk talangan haji di BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo mengalami kenaikan walaupun tidak begitu signifikan.6

5 Survey, Wawancara Dengan Tri Wijayatmo selaku Kepala Kantor Kas BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo, 05 Maret 2020

6 Survey, Wawancara Dengan Tri Wijayatmo selaku Kepala Kantor Kas PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo, 05 Maret 2020

Tabel 4.1

Tabel Jumlah Nasabah

TAHUN JUMLAH NASABAH

2017 14 Nasabah

2018 19 Nasabah

2019 23 Nasabah

Total 55 Nasabah

Pada tahun 2017 jumlah nasabah khusus pembiayaan talangan haji adalah 14 nasabah, pada tahun 2018 bertambah 19 nasabah dan pada tahun 2019 ada 23 nasabah yang mengajukan pembiayaan talangan haji, sehingga total nasabah khusus pembiayaan talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo Lampung Tengah adalah 55 nasabah.

Setiap tahun nasabah talangan haji meningkat karena pada setiap tahunnya ada beberapa nasabah yang mengajukan pembiayaan talangan haji untuk menalangi pembayarkan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebagai syarat untuk mendapatkan porsi haji. Alasan nasabah tertarik mengajukan pembiayaan talangan haji karena takut tidak segera berangkat haji jika menunggu tabungannya terkumpul mengingat antrian haji yang sangat lama. Nasabah tertarik dengan produk talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo setelah mendengarkan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak marketing dan melihat brousur yang dibagikan kepada calon nasabah. Selain itu calon nasabah juga

mendapatkan dorongan dan informasi dari teman ataupun saudara yang telah lebih dahulu menjadi nasabah talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo.

Pembiayaan talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo memberikan jasa berupa pengurusan dan pendampingan mulai dari pembayaran setoran awal penyelenggaraan haji di bank yang ditunjuk sebagai bank penerima Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan pendaftaran calon jamaah haji ke Kementerian Agama hingga mendapatkan porsi ibadah haji.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Ahcmad Khusaeri selaku Account Officer PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo menyebutkan bahwa dalam pengurusan calon jamaah haji PT BPRS Rajasa bekerja sama dengan Commerce International Merchant Bankers (CIMB) Niaga Syariah untuk mendaftarkan calon jamaah haji ke Kementerian Agama hingga jamaah mendapatkan nomor porsi ibadah haji.7 Dalam pengurusan pendaftaran haji pihak bank mendampingi nasabah untuk membuat rekening tabungan di CIMB Niaga Syariah dan membayarkan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) di CIMB Niaga Syariah karena CIMB Niaga Syariah merupakan salah satu bank yang dipilih sebagai bank penerima setoran awal BPIH, setelah itu nasabah dapat mendaftarkan diri untuk menjadi calon jamaah haji di Kementerian Agama.

7 Survey, Wawancara Dengan Ahcmad Khusaeri Selaku Account Officer PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo, 05 Maret 2020

Akad yang digunakan dalam pembiayaan talangan haji adalah akad qard dan ijarah multijasa. Keuntungan pihak bank dalam pembiayaan talangan haji berupa imbalan jasa atau sering disebut ujrah. Imbalan jasa tersebut diambil dari jasa pihak bank dalam pengurusan pendaftaran haji hingga nasabah mendapatkan nomor porsi haji.8

Penetapan ujrah pembiayaan talangan haji ini didasarkan pada jumlah talangan yang diajukan nasabah. Besaran ujrah di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo ialah 1% dari jumlah talangan. Penetapan ujrah tersebut berlandaskan pada SOP yang berlaku. Dalam Standar Oprasional dan Prosedur (SOP) Pembiayaan menjelaskan bahwa pembiayaan murabahah, musyarakah, ijarah untuk umum margin/ bagi hasil/ ujrah mininal ekuivalen setara dengan 14% efektif pertahun.

Menurut keterangan dari Bapak Ahcmad Khusaeri selama ini belum pernah ada negosiasi dalam menentukan ujrah antara pihak bank dengan nasabah karena ujrah telah ditetapkan sesuai Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pembiayaan. Selama ini nasabah yang mengajukan pembiayaan tidak merasa keberatan dengan ujrah yang di tawarkan pihak bank.9

Produk pembiayaan talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo menawarkan plafond pembiayaan Rp.15.000.000-, - Rp.

8 Survey, Wawancara Dengan Ahcmad Khusaeri Selaku Account Officer PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo, 05 Maret 2020

9 Survey, Wawancara Dengan Ahcmad Khusaeri Selaku Account Officer PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo, 05 Maret 2020

25.000.000-, dengan jangka waktu angsuran satu tahun sampai maksimal lima tahun.10

Tabel 4.2 Angsuran Pembiayaan Talangan Haji

PLAFON

JANGKA WAKTU

12 BULAN 24 BULAN 36 BULAN 48 BULAN 60 BULAN 15.000.000 1.393.800 768.800 560.500 462.500 400.000 16.000.000 1.486.700 820.000 597.800 493.400 426.600 17.000.000 1.579.600 871.300 635.200 524.200 453.300 18.000.000 1.672.500 922.500 672.600 555.000 480.000 19.000.000 1.765.500 973.800 709.900 585.900 506.600 20.000.000 1.858.400 1.025.000 747.300 616.700 533.300 21.000.000 1.951.300 1.076.200 784.600 647.500 559.900 22.000.000 2.044.200 1.127.500 822.000 678.400 586.600 23.000.000 2.137.100 1.178.700 859.400 709.200 613.300 24.000.000 2.230.000 1.230.000 896.700 740.000 639.900 25.000.000 2.323.000 1.281.200 934.100 770.900 666.600

Dari tabel di atas jika nasabah mengajukan pembiayaan talangan haji sebesar Rp. 15.000.000-, dengan jangka waktu satu tahun maka nasabah wajib membayar angsuran Rp. 1.393.800-, per bulan ( Rp.

16.725.600-, per tahun), dengan ujrah sebesar Rp. 143.800-, per bulan

10 Ibid.

(Rp. 1.725.600-, per tahun). Dan apabila nasabah mengajukan pembiayaan dengan masa angsuran lima tahun maka angsuran nasabah per bulan sebesar Rp. 400.000-, (Rp. 24.000.000-, perlima tahun) dengan ujrah sebesar Rp. 150.000-, per bulan (Rp. 9000.000-, perlima tahun).

Penetapan ujrah yang ditawarkan pihak PT. BPRS Rajasa sudah melalui tahap persetujuan antara pihak internt bank dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dalam pemberian pembiayaan khususnya penetapan ujrah pihak PT BPRS Rajasa tidak melibatkan nasabah. Akan tetapi, apabila nasabah merasa keberatan pihak bank memberikan kesempatan kepada nasabah untuk menegosiasikan hal tersebut.

Dari hasil wawancara dengan Ibu Yuni salah satu nasabah pembiayaan talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo, beliau menjadi nasabah pembiayaan talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo sejak tahun 2019. Beliau mengatakan bahwa mengetahui produk pembiayaan talangan haji dari sosialisasi yang dilakukan oleh pihak marketing di sekolahan dimana beliau bekerja dan brousur yang di bagikan kepada guru dan pegawai disekolahan tersebut. Setelah melihat brousur talangan haji dan mendengarkan penjelasan pihak marketing BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo beliau tertarik dan langsung mendiskusikannya dengan suami untuk mengambil pembiayaan talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo. Alasan beliau tertarik menjadi nasabah di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo karena sebelumnya sudah menjadi nasabah di BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo

dan beliau mengingat bahwa antrian keberangkatan haji sangat lama yaitu 10-15 tahun sehingga jika tidak segera mendaftarkan diri menjadi calon jamaah haji maka semakin lama untuk bisa menunaikan ibadah haji.11

Menurut Ibu Yuni dengan adanya pembiayaan talangan haji ini sangat membantu beliau dan nasabah lainnya dalam menalangi kekurangan dana untuk membayarkan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nomor porsi haji. Selain itu, beliau mengatakan dengan adanya dana talangan haji dapat mempermudah proses pendaftaran haji karena pihak bank senantiasa mendampingi proses pendaftaran haji hingga nasabah mendapakan nomor porsi haji. Dalam pengajuan pembiayaan talangan haji beliau mengakui bahwa tidak ada negosiasi mengenai ujrah yang disepakati.12 Beliau langsung menyetujui dan mempercayakan semua kepada pihak bank tanpa negosiasi mengenai ujrah yang di tawarkan oleh pihak BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo.

Dalam praktiknya sebelum memberikan pembiayaan pihak PT BPRS Rajasa Kator Kas Kalirejo perlu menganalisis calon nasabah untuk meminimalisir terjadinya pembiayaan bermasalah dan menekan kerugian bagi pihak bank. Dalam menganalisis calon nasabah PT BPRS Rajasa menggunakan prinsip analisis 5C, yaitu (Character, Capacity, Capital, Condition of economy, Collateral).

11 Survey, Wawancana Dengan Ibu Yuni Nasabah Pembiayaan Talangan Haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo, 05 Maret 2020

12 Survey, Wawancana Dengan Ibu Yuni Nasabah Pembiayaan Talangan Haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo, 05 Maret 2020

1. Character

Merupakan penilaian mengenai sifat atau watak dari calon nasabah. Suatu pembiayaan harus di berikan dengan orang yang benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang calon nasabah baik bersifat latar belakang pekerjaan maupun bersifat pribadi seperti: cara hidup, keadaan keluarga dan kehidupan bermasyarakat. PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo menganalisis karakter atau sifat nasabah dengan cara melakukan survei terhadap calon nasabah dengan melakukan wawancara mengenai latar belakangan keluarga dan usaha yang di kerjakan nasabah serta bertanya mengenai riwayat pernah melakukan pembiayaan sebelumnya atau tidak. Berdasarkan wawancara tersebut pihak bank dapat mengetahui dari sifat dan karekter nasabah apakah dapat dipercaya dan layak mendapatkan pembiayaan atau tidak.

2. Capacity

Merupakan penilaian mengenai kapasitas keuangan calon nasabah. PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo melakukan penilaian dengan melihat kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya, dalam hal ini pihak bank akan mempertanyakan bagaimana usahanya dan penghasilan dari calon nasabah yang akan diberikan pembiayaan sehingga pihak bank dapat mengetahui sejauh mana kemampuan nasabah dalam mengembalikan hutang-hutangnya.

Apabila penghasilan dari nasabah mencukupi maka pihak bank akan

memberikan nasabah pembiayaan yang di inginkan dan apabila penghasilannya kurang memenuhi maka pihak bank akan mempertimbangkan kembali dalam memberikan pembiayaan sesuai kemampuan nasabah.

3. Capital

Capital merupakan penilaian untuk mengetahui seberapa besar modal yang dimiliki calon nasabah. Dalam hal ini PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo melakukan wawancara mengenai modal usaha yang dilakukan oleh nasabah dan melihat perkembangan usaha yang dijalankan nasabah. Dalam produk talangan haji pihak bank melihat dan bertanya berapa besar jumlah dana yang akan diajukan untuk menalangi pembayaran setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebagai syarat pendaftaran menjadi calon jamaah haji di Kementerian Agama.

4. Condition of economy

Merupakan suatu penilaian mengenai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor usaha masing-masing. Hal ini penting dilakukan karena keadaan ekonomi secara regional, nasional maupun internasional dapat mempengaruhi keadaan perekonomian dari calon nasabah seperti halnya perubahan cuaca, perubahan peraturan perundang-undangan ataupun terjadinya inflasi yang dapat mempengaruhi pendapatan dan kemampuan nasabah dalam membayarkan kewajibannya. Dalam hal ini biasanya

pihak bank melihat keadaan rumah ataupun asset yang dimiliki nasabah dan perkembangan sektor usaha yang dimiliki oleh nasabah.

5. Collateral

Merupakan penilaian suatu jaminan. Di mana pihak bank akan melihat jaminan yang diberikan oleh calon nasabah baik berupa fisik maupun non fisik. Apabila jaminan yang diberikan nasabah berupa kendaraan, maka pihak PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo akan memerikasa kelengkapan surat, kepemilikan kendaraan dan melihat kondisi kendaraan serta informasi penting lainnya mengenai kendaraan tersebut.

Apabila jaminan berupa surat tanah, bangunan maka pihak PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo akan memeriksa letak tanah/bangunan, luas tanah, kepemilikan dan kelengkapan data lainnya untuk mengetahui apakah jaminan yang diberikan benar adanya dan sesuai dengan jumlah pembiayaan yang di ajukan atau tidak karena dalam melakukan pembiayaan nilai jaminan seharusnya lebih besar dari jumlah dana pembiayaan. Akan tetapi, dalam produk pembiayaan talangan haji pihak bank hanya meminta jaminan berupa surat pendaftaran pergi haji dari kantor Kementerian Agama, setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang dikeluarkan CIMB Niaga Syariah, Buku Tabungan CIMB Niaga Syariah, dan surat kuasa pembatalan porsi haji atas nama yang bersangkutan.

Selain analisis 5C, sebelum proses pembiayaan ada beberapa alur prosedur yang di lakukan oleh nasabah dan pihak PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo. proses pengajuan pembiayaan talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo sebagai berikut.

1. Nasabah mengisi formulir untuk pembuatan rekening tabungan di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo untuk mendaftarkan dirinya sebagai nasabah di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo.

2. Dalam pengajuan pembiayaan talangan haji nasabah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

a. Nasabah wajib membawa fotocopy KTP pemohon dan pasangan sebanyak tiga lembar.

b. Nasabah wajib mencantumkan fotocopy Kartu Keluarga dan surat nikah (bila sudah menikah)/ surat cerai.

c. Melampirkan slip gaji terbaru/ surat keterangan penghasilan terakhir.

d. Mengisi aplikasi permohonan pembiayaan.

e. Surat persetujuan dan kuasa dari pasangan.

3. Setelah itu pihak bank melakukan analisis 5C ( Character, Capacity, Capital, Condition of economic, Collateral) dengan melakukan survey ke rumah nasabah sebagai penilaian dan pertimbangan sebelum disetujuinya pembiayaan yang diajukan nasabah.

4. Setelah di setujui dan di proses selanjutnya nasabah di dampingi oleh pihak Bank mendaftar haji dan membayarkan setoran awal di CIMB

Niaga Syariah. CIMB Niaga Syariah merupakan salah satu Bank yang di percaya untuk menerima dana dari biaya penyelenggaraan ibadah haji oleh Kementerian Agama. Setelah membayarkan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji di CIMB Niaga Syariah, nasabah dapat mendaftarkan diri ke Kementerian Agama di dampingi oleh pihak bank untuk mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji.

5. Nasabah menyerahkan jaminan ke pihak PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo berupa

a. Surat pendaftaran pergi haji dari Kementerian Agama

b. Setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang di keluarkan CIMB Niaga Syariah

c. Buku tabungan CIMB Niaga Syariah

d. Surat Kuasa pembatalan porsi haji atas nama yang bersangkutan.

6. Nasabah wajib membayar angsuran sesuai kesepakatan pada saat akad di lakukan dan melunasinya sebelum keberangkatan haji.

Alur pembiayaan talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo dapat digambarkan skema sebagai berikut.

Gambar 4.2

Skema Pembiayaan Talangan Haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo

4

5

3

2

1

6

Dari skema diatas nasabah dapat mengajukan pembiayaan talangan haji di PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo dengan mendatangi langsung kantor PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo dengan membawa persyaratan yang diperlukan, setelah semua terpenuhi nasabah dan pihak Rajasa Kantor Kas Kalirejo melakukan perjanjian kontrak pembiayaan talangan haji dengan menandatangani dan menyetujui syarat dari pihak

NASABAH PT BPRS RAJASA KANTOR

KAS KALIREJO BANK CIMB NIAGA SYARIAH SISKOHAT

KEMENTERIAN AGAMA

ANGSURAN

NOMOR PORSI HAJI

DANA TALAN Perjanjian

Pembiayaan Talangan Haji

bank. PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo bekerja sama dengan CIMB Niaga Syariah untuk membantu nasabah mendaftarkan diri dan membayar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang nantinya disetorkan pada Kementerian Agama sampai nasabah mendapatkan nomor porsi ibadah haji. Selanjutnya, setelah nasabah mendapat porsi haji maka nasbah harus menyelesaikan urusan hutang-piutang dengan pihak PT BPRS Rajasa Kantor Kas Kalirejo sesuai perjanjian yang disepakati.

C. Analisis Penetapan Ujrah Dalam Pembiayaan Talangan Haji

Dalam dokumen SKRIPSI - IAIN Repository (Halaman 58-75)

Dokumen terkait