• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama 2 (dua) bulan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian berada di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu karena peneliti melihat bahwa masih belum maksimalnya Penerapan Etika Administrasi Publik Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupten Luwu.

B. Jenis dan Tipe Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penerapan Etika Administrasi Publik Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu. Penelitian kualitatif mencakup penggunaan subjek yang di kaji dan dikumpulkan dari berbagai data studi kasus, wawancara, pengamatan pribadi serta teks hasil pengamatan.

2. Tipe Penelitian

Adapun tipe penelitian ini adalah deskriptif, untuk mengambarkan secara deskriptif bagaimana Penerapan Etika Administrasi Publik dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupatern Luwu. Deskriptif digunakan untuk mengkaji permasalahan berdasarkan fenomena actual dan factual yang terjadi di lapangan, yang tidak hanya mengumpulkan data saja tetapi juga menganalisis daya yang di peroleh di lapangan.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ada 2 yaitu:

a) Data primer

adalah data yang diperoleh seorang informan dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan langsung, terarah, tanya jawab yang relevan dengan penelitian yang telah disiapkan sebelumnya.

Informan dalam penelitian ini adalah:

Informan kunci adalah mereka yang mengetahui masalah, memiliki informasi dan bersedia memberikan informasi. Oleh karena itu, informan harus memiliki pengalaman yang luas dalam konteks penelitian.

b) Data Sekunder

Data sekunder sebagai data pendukung penelirian.Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari berbagai literature seperti buku,

dokumen, laporan penelitian, undang-undang tentang informasi publik, website, dan lainnya.

C. Informan

Informan adalah suatu objek penting yang terdapat pada sebuah penelitian yang dimanfaatkan dalam memperoleh informasi tentang kondisi dan situasi penelitian. Sebelum peneliti melakukan pemilihan informan, maka terlebih dahulu ditetapkan situasi sosial penelitian, yaitu merupakan tempat dimana permasalahan yang terjadi betul-betul ada.

Informan yang telah terpilih merupakan informan kunci (key informan) dalam penelitian ini yaitu merujuk pada orang-orang yang betul memahami tentang Penerapan Etika Administrasi Publik dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupten Luwu. Dalam penentuan informan menggunakan teknik Accidental Sampling yang merupakan siapa saja pelaksana pelayanan dan siapa saja yang mengurus terkait pelayanan, dimana sebelumnya telah ditetapkan informan yang akan diwawancarai. Dengan demikian penulis menetapkan pihak-pihak yang menjadi narasumber pada penelitian ini yaitu:

Tabel 1. Informan Penelitian

No. Nama Informan Inisial Jabatan

1.

Drs. Sudirman SM Camat

2.

Leman L Kasi Pemerintahan

3.

Neneng Angreini, ST NA Kasi Pelayanan Publik

4.

Hamriani H Masyarakat Kecamatan

Larompong Selatan 5.

Suriani S Masyarakat Kecamatan

Larompong Selatan 6.

Abdul Kadir AK Masyarakat Kecamatan

Larompong Selatan Berdasarkan tabel informan, penelitian ini terdiri dari 6 orang informan yang dipilih secara purposive yakni 3 orang pegawai di Kantor Kecamatan Larompong Selatan dan 3 orang masyarakat Kecamatan Larompong Selatan.

Informan diatas adalah orang-orang yang dianggap dapat memberikan dan melengkapi informasi tentang penelitian yang dilakukan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif yang membutuhkan data yang jelas dan tepat. Menurut Sugiyono (2018: 22 ),

pengumpulan data ini diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumen.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penggunaan observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi merupakan bagian dari pengumpulan data yang dapat langsung diperoleh di lapangan, observasi dalam penelitian ini adalah untuk melihat penerapan etika administrasi publik dalam meningkatkan pelayanan pada kantor kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan orang- orang yang terlibat langsung dalam penerapan etika administrasi publik dan masyarakat sebagai pengguna layanan, yang dapat mengevaluasi pelaksanaan layanan publik sesuai standar yang ditetapkan di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu.

3. Dokumentasi

Pendokumentasian dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mendokumentasikan suatu kegiatan, yaitu dalam berlangsungnya suatu penelitian yang sedang berlangsung peneliti akan menemukan jalan dengan melihat hal-hal yang dianggap penting. Rekaman audio sebagai foto untuk mendapatkan visual tentang penerapan etika administrasi publik dalam peningkatan kualitas pelayanan di Kantor Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan. Kegiatan untuk analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, verifikasi data serta penarikan kesimpulan.

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono, (2014:169) ketiga komponen tersebut yaitu:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh di lapangan cukup banyak, sehingga reduksi data merupakan proses pemilihan data. Karena peneliti tinggal di bidang penelitian lebih lama, semakin banyak data akan diperoleh dan kompleksitas akan dihasilkan. Untuk itu proses seleksi dilakukan dengan mereduksi data. Reduksi data adalah memilih hal-hal yang penting, mengklasifikasikan data, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data yang akan ditarik dan disimpulkan.

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif merupakan kumpulan informasi yang disusun dari kesimpulan yang ditarik tentang penelitian, penyajiannya dibuat dalam bentuk grafik, uraian singkat, dan hubungan antar jenis data yang dapat diakses.

3. Penarikan Kesimpula

Menarik kesimpulan adalah langkah ketiga dalam analisis data kualitatif. Kesimpulan pertama yang disajikan masih bersifat sementara dan akan berubah ketika analis (peneliti) menemukan bukti yang kuat untuk mendukung pengumpulan data tingkat berikutnya.

Tetapi jika sebagian data yang disajikan dalam kesimpulan pertama didukung oleh bukti yang akurat dan konsisten ketika analis (peneliti) diberi kesempatan untuk melakukan penilaian dalam pengumpulan data, maka kesimpulan itu dapat diandalkan.

F. Teknik Pengabsahan Data

Validasi data adalah untuk memastikan bahwa apa saja yang telah diamati dan dipelajari oleh peneliti konsisten dengan data (relevan) yang benar-benar ada dan benar-benar terjadi. Untuk memperoleh keabsahan data guna mendukung penelitian kualitatif, langkah selanjutnya adalah triangulasi teknik. Tujuan triangulasi adalah untuk meningkatkan kekuatan teoritis. Triangulasi didefinisikan sebagai kegiatan yang memverifikasi data (Arnild Augina Mekarisce, 2020) melalui:

1. Triangulasi Waktu

Triangulasi sumber dalam penelitian adalah pengecekan data-data atau informasi yang diperoleh melalui berbagai sumber untuk membandingkan kebenaran dari informasi utama.

2. Triangulasi Teknik

Teknik segitiga atau teknik dalam penelitian dapat dilakukan dengan memverifikasi data dari sumber yang sama, tetapi dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi temporal atau waktu dapat dilaksanakan dengan memeriksa data pada sumbernya dan masih menggunakan teknik yang sama, tetapi dengan waktu atau situasi yang berbeda.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan menyajikan data yang didapatkan penulis setelah melakukan penelitian di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu malalui wawancara, observasi serta dokumentasi yang disertai dengan penjelasan untuk mempermudah dalam melakukan proses pembahasan hasil penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Etika Administrasi Publik dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu.

1. Profil Kecamatan Larompong Selatan

Visi dan Misi Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang dinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi menjadi fokus dan arahan pembangunan serta program kerja selama lima tahun pelaksanaan kepemimpinan kepala daerah. Visi menjadi penting karena akan menyatukan dan mengintegrasikan setiap aspek pendukung pembangunan daerah yang akan dilaksanakan oleh seluruh elemen, baik aparatur pemerintah, masyarakat, maupun swasta.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar sasaran pembaangunan dapat

terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah di paparkan diatas. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan misi adalah, Peradaban Manusia yang Maju, Masyarakat yang Sejahtera, Ekonomi yang Mandiri dan Kehidupan Masyarakat Kabupaten Luwu yang Religi. Keempat hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di kabupaten luwu. Misi yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan adalah:

1) Mewujudkan pemerintah yang professional, beribawa, amanah, transparan, dan akuntabel.

2) Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

3) Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjuatan.

4) Pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pembengunan koperasi, usaha mikro kecil menegah dan perluasan lapangan kerja.

5) Mewujudkan ketahanan pangan dan perekonomian daerah yang tangguh berbasis agribisnis.

6) Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan mewujudkan masyarakat kabupaten luwu yang religious.

7) Optimalisasi otonomi desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

8) Mencipatakan iklim investasi dan usaha yang kondusif berwawasan lingkungan.

9) Penegakan supermasi hukum, hak asasi manusia,untul mendorong partisipasi publik.

10) Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta penanggulangan bencana.

Dari 10 misi tersebut, yang menjadi fokus Kecamatan Larompong Selatan untuk dicapai sesuai dengan tugas dan fungsinya adalah Misi ke-1 yaitu: “Mewujudkan pemerintah yang professional, beribawa, amanah, transparan, dan akuntabel”.

2.2. Peta Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu

2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Nomor 5 Tahun 2003, struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Luwu terdiri dari:

1. Camat

• Lurah Bonepute 2. Sekretaris Camat

a. Kasubag Hukum dan Kepegawaian b. Kasubag Keuangan dan Program 3. Kasi Pemerintahan

4. Kasi Ketentraman dan Ketertiban 5. Kasi Pembangunan dan Perekonomian 6. Kasi Pelayanan Publik

7. Kasi Pemberdayaan Masyarakat

 Kelompok Jabatan Fungsional a. Kades Babang b. Kades Sampano c. Kades Dadeko d. Kades Temboe e. Kades Batulappa f. Kades Malewong g. Kades Salusana h. Kades La’loa

i. Kades Gandang Batu

Gambar 2.3. Struktur Organisasi

3. Uraian dan Tupoksi a) Camat

Camat berkedudukan sebagai coordinator pemerintah diwilayah kecamatan yang berada dibawah dan tanggung jawab kepada bupati. Tugas camat yaitu membantu bupati dalam melaksanakan urusqan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten Luwu.

b) Sekretaris Camat

c) Kasubag, Perencanaan dan Keuangan d) Kasubag, Umum fan Kepegawaian e) Kasi Pemerintahan

f) Kasi Pembangunan

g) Kasi Ketentraman dan Ketertiban h) Kasi Perekonomian

i) Kasi Kesejahteraan Sosial 4. Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan yang ada di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2

Jenis Pelayanan dan Syarat masing-masing pelayanan

No Jenis Pelayanan Syarat

1. Penerbitan Keterangan Kurang Mampu

 Fotocopy KTP

 Fotocopy Kartu Keluarga

 Formulir Keterangan Kurang Mampu dari Kelurahan atau desa 2. Penerbitan Keterangan Izin

Penelitian

 Fotocopy KTP

 Fotocopy Proposal Penelitian

 Keterangan Izin Penelitian dari Badan Kesbang

3. Penerbitan Rekomendasi Kredit Usaha

 Fotocopy KTP

 Fotocopy Pelunasan BPP tahun berjalan

 Asli Alas Hak Tanah

 Fotocopy Akta Pendirian Usaha/Surat Ket. Usaha

 Formulir Pengajuan Kredit Usaha 4. Penerbitan Keterangan

Kepemilikan Tanah

 Fotocopy KTP

 Fotocopy Pelunasan PBB tahun berjalan

 Formulir Keterangan

Kepemilikan Tanah dari Kelurahan

5. Penerbitan Rekomendasi Keterangan Pindah

 Fotocopy KTP

 Fotocopy Kartu Keluarga

 Fotocopy Pelunasan PBB tahun berjalan

 Formulir Rekomendasi

Keterangan Pindah dari Kelurahan

6. Penerbitan Keterangan Kewarisan  Surat Keterangan Kematian Pewaris

 Fotocopy Kartu Keluarga

 Fotocopy Pelunasan PBB tahun berjalan

 Formulir Keterangan Kewarisan dari Kelurahan

7. Penerbitan Rekomendasi Keterangan Kematian

 Fotocopy KTP yang meninggal dan saksi

 Formulir Rekomendasi Keterangan Kematian dari Kelurahan

8. Penerbitan Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

 Fotocopy KTP

 Fotocopy Pelunasan PBB tahun berjalan

 Fotocopy Alas Hak Atas Tanah

 Fotocopy Rencana Gambar Bangunan

 Formulir IMB 9. Penerbitan Rekomendasi Dispensi

Nikah

 Surat Pengantar dari Desa dan KUA

 Fotocopy KTP

 Fotocopy Kartu Keluarga

 Fotocopy Ijazah Terakhir

 Pas Foto Warna 4x6

 Surat Izin Menikah dari Orang tua

 Surat Keterangan Janda/Duda Sumber: Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu

B. Hasil Penelitian

Pemerintah merupakan faktor penentu dalam keberhasilan melayani masyarakat di Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu, oleh karena itu Camat beserta jajarannya merupakan penanggungjawab atas jalannya roda pemerintahan dan roda pembangunan sehingga keberhasilan melayani masyarakat di Kantor Kecamatan tergantung dari

seberapa besar peranan pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya diwilayah kerjanya masing-masing.

Dimensi etika dimasukkan dalam pertimbangan atau keputusan pelayanan publik, karena pelayanan publik ditujukan untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan Negara. Etika digunakan sebagai panduan dalam pengambilan keputusan dan sebagai kriteria untuk menilai baik-buruknya keputusan. Selain itu, hubungan etika dan pelayanan publik tercermin dalam kenyataan bahwa warga Negara telah mempercayakan sumber daya publik kepada birokrasi (sebagai pengelola sumber daya dan penjaga kepercayaan yang diamanatkan oleh warga Negara).

Etika dalam pelayanan sangat di butuhkan karena mencakup bagaimana sikap dan tingkah laku birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga pelaksanaannya sangat dibutuhkan terkhusus di Kantor Ke camatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu atau instansi pada umumnya.

Undang-undang republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita- cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, professional, bersih dari korupsi , kolusi dan nepotisme, netral dan bebas dari intervensi politik serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat

persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya, dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2004 pada pasal 7 menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap Pegawai Negeri Sipil wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan pemerintahan, bermasyarakat, berorganisasi serta terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil maupun terhadap diri sendiri yang diatur dalam peraturan pemerintah.

Penelitian tentang Penerapan Etika Administrasi Publik dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu, dengan mengamati penerapan etika pelayanan publik yaitu Persaaam Hak, Keadilan, Kesetiaan, Tanggungjawab. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian di uraikan sebagai berikut:

1. Persamaan dalam Penerapan Etika

Persamaan (Equality), yaitu perlakuan yang dilakukan dengan mengedepankan persamaan atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tanpa membeda-bedakan dan sesuai dengan aturan yang berlaku di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu.

Dalam hal ini mengandung pengertian bahwa dalam melakukan pelayanan pegawai di tuntut untuk mampu bersikap profesional dan harus bisa melayani semua masyarakat.

a) Persamaan derajat

Memberikan informasi yang sama kepada masyarakat dalam hal ini bagaimana pemberi layanan memberikan informasi secara merata kepada masyarakat.

Hasil wawancara dengan informan SM selaku Camat Larompong Selatan tentang Penerapan Etika Administrasi Publik dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu. Berikut petikan wawancaranya.

“Jadi disini kita memberikan pelayanan yang prima dalam hal itu ya setiap masyarakat datang tentu diarahkan dan itu kami lakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Misal surat keterangan tidak mampu yang kemudian staf menerima berkas, diperiksa kelengkapan berkas, memverivikasi, kemudian diperiksa Kembali oleh sekcam, lalu diverivikasi, diparaf dan setelah itu ditanda tangani oleh camat setelah itu diserahkan Kembali ke sataff”. (Wawancara SM. Tanggal 14 Juni 2022).

Pernyataan yang dikemukakan oleh bapak (SM) selaku Camat Larompong Selatan menunjukkan bahwa setiap masyarakat yang membutuhkan pelayanan diarahkan oleh staff berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

Selanjutnya wawncara dengan Bapak (L) selaku Kasi Pemerintahan yang menyatakan bahwa:

“kami secara langsung mengarahkan kepada masyarakat jika ada kepentingannya, kalaupun masih ada yang belum lengkap berkasnya kami kembalikan untuk dilengkapi, ada juga yang buru-buru karena kepentingan lainnya tapi rumahnya jauh bisa datang besoknya lagi”. (Wawancara HA. Tanggal 16 Juni 2022).

Pernyataan yang dikemukakan oleh (L) yang selaku Kasi Pemerintahan ialah Ketika ada masyarakat yang mengurus kepentingan diarahkan langsungo oleh pegawai atau staff, akan tetapi jika ada masyarakat yang belum lengkap berkasnya maka dikembalikan untuk dilengkapi. Adapun jika masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari Kantor Kecamatan maka diminta datang keesokan harinya.

Adapun wawancara dengan Ibu (NA) selaku Kasi Pelayanan Publik di Kecamatan yang menyatakan:

“Penyampaian informasi misalnya terkait bantuan, biasanya diadakan rapat jadi tiap pendamping desa diundang ke kantor camat untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat di tiap- tiap desa yang ada di kecamatan larompong selatan yang mendapat bantuan”. (Wawancara HA. Tanggal 16 Juni 2022).

Pernyataan yang dikemukakan oleh (NA) bahwa Ketika ada informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat Kecamatan Larompong Selatan, tiap pendamping desa diundang untuk diadakan rapat. Dari hasil rapat tersebutlah pendamping desa memberitahu masyarakat ditiap desa yang mendapat bantuan dari pemerintah.

Kemudian wawancara dengan seorang masyarakat berinisial (H), mengatakan bahwa:

“Waktu saya mau urus surat pindah saya bertanya ke tentanggaku mengenai berkas apa saja yang dibawa karena dia pernah mengurus juga”. (Wawancara HA. Tanggal 16 Juni 2022).

Selain itu juga seorang masyarakat berinisial (S), mengatakan bahwa:

“Kalau mengenai kelengkapan berkas saya Taunya dari pegawainya sendiri karena dari tadi saya datang katanya masih ada berkas yang belum lengkap jadi saya kembali dulu, kebetulan rumahku dekat dari kantor”. (Wawancara 16 Juni 2022).

Dari pernyataan warga Ibu (H) mengatakan bahwa Ketika beliau ingin mengurus surat pindah beliau bertanya ke tetangganya mengenai apa saja yang harus dibawa. Adapun warga Ibu (S) yang sebelumnya sudah datang ke kantor kecamatan namun berkasnya dikembalikan untuk dilengakapi.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 13 Juni 2022 di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu menunjukkan bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Kemudian mengenai kelengkapan berkas pula yang menjadi syarat prioritas untuk mengurus pelayanan di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu.

b) Persamaan hak

Dalam pemberian pelayanan secara sama adalah seorang pegawai di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu harus mampu memberikan pelayan kepada mayarakat secara sama

tanpa memandang hubungan kerabat. Akan tetapi pelayanan yang diberikan harus disama ratakan tanpa memandang status kedudukan sosial.

Adapun wawancara yang dilakukan oleh Bapak SM selaku Camat menyatakan bahwa:

“Bahwa dia disamping diposisi jabatan-jabatan yang sudah terinci dan dia memang harus dijunjung tinggi dengan tupoksinya di dalam pelayanan itu. Jadi saya pikir dia memang harus karena dituntut oleh kondisinya”. (Wawancara SM.

Tanggal 14 Juni 2022).

Dari pernyataan yang dikemukakan oleh Bapak (SM) selaku Camat Larompong Selatan mengemukakan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Larompong Sealatan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Adapun pegawai dalam memberikan pelayanan standarnya yang dituntut oleh kondisinya dalam memberikan pelayanan.

Selanjutnya wawancara dengan Bapak (L) selaku Kasi Pemerintahan, mengatakan bahwa:

“Kalau saya pribadi tidak melihat siapa dia tetapi pelayanan apa yang dibutuhkan itu yang kami berikan walaupun tidak saya pungkiri dtempat lain itu ada hal-hal yang seperti itu.

Kalua disini saya rasa tidak ada”. (Wawancara L Tanggal 16 Juni 2022).

Dalam Hal ini bapak (L) selaku Kasi Pemerintahan bahwa ketika masyarakat membutuhkan pelayanan, pegawai tidak memandang siapa dia semua disamakan. Walaupun ada ditempat lain

yang tidak dapat dipungkiri, namun di Kecamatan Larompong Selatan sendiri tidak ada hal demikian.

Selanjutnya, wawancara kepada Ibu (NA) selaku Kasi Pelayanan Publik mengatakan bahwa:

“Kami disini dalam memberikan pelayanan secara sama, tidak memilah milih siapa itu”.(Wawancara NA. Tanggal 16 Juni 2022).

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada informan menunjukkan bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat mereka tidak memilah milih siapa pun itu, semua disamakan dengan keperluan masing-masing.

Kemudian wawancara dengan masyarakat beinisial (H) yang mengatakan bahwa:

“Saya kesini urus surat keterangan pindah, kalau mengenai pelayanannya disini tadi pas saya datang langsung ke pegawainya mau urus surat keteranagan pindah dan siakp pegawainya baik langsung menanggapi”. (Wawacara 16 Juni 2022).

Kemudian wawancara dengan (AK) selaku masyarakat, menyatakan bahwa:

“Kebetulan waktu saya datang pegawainya yang berada diluar ruangan lagi mencatat, jadi saya langsung masuk diruangan dan ditanya keperluan saya”.(Wawancara 16 Juni 2022).

Pernyataan yang diberikan oleh (AK) menunjukkan bahwa beberapa pegawai yang ada di Kantor Kecamatan Larompong Selatan terlihat sedang sibuk. Akan tetapi beliau langsung memasuki ruangan

yang terdapat pegawai dan ditanyakan mengenai keperluannya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 13 Juni 2022 di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan sudah baik dan tidak memandang siapapun dan tidak membeda-bedakan. Adapun etika pegawai dalam memberikan pelayanan yakni pegawai bersikap baik dan ramah serta langsung menanggapi apa yang diperlukan oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesadaran pegawai dalam menjalankan tugasnya.

2. Keadilan dalam Penerapan Etika

Keadilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap pegawai di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak memandang kedudukan sosial. Untuk mengetahui lebih jelas terkait keadilan di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu , berikut dua hal yang meliputi keadilan, yakni:

a) Perlakuan Adil

Perlakuan adil dengan mengedepankan nilai toleransi maksudnya ialah pegawai tidak memandang suku, ras dan agama serta kedudukan sosial dalam memberikan pelayanan di Kantor Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu.

Dokumen terkait