• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Wewenang dan Tanggung Jawab

1. Manajer PT.PLN (Persero) Area Pinrang a. Tujuan Jabatan :

Mengendalikan kegiatan pelayanan pelanggan, pengoperasian serta pemeliharaan distribusi dan pembangkitan, serta administrasi dan keuangan untuk menunjang pencapaian sasaran kinerja perusahaan.

b. Tanggung Jawab Utama:

1) Merumuskan sasaran kerja Area berdasarkan sasaran dan program kerja PLN Wilayah.

2) Mengkoordinasikan penyusunan usulan Anggaran Operasi dan Investasi Area sebagai Rencana Kerja Tahunan.

3) Memantau dan Memastikan pencapaian target kinerja Area yang telah ditetapkan.

4) Memantau dan Memastikan pelaksanaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan secara Terpusat (AP2T) dan aplikasi-aplikasi lainnya berjalan sesuai dengan ketentuan perusahaan untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

5) Mengendalikan dan Mengevaluasi pengadaan barang dan jasa yang sesuai dengan kewenangannya agar pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6) Mengarahkan, mengendalikan, dan mengkoordinaskan pelaksanaan kegiatan pelayanan pelanggan, pembangkitan, pendistribusian tenaga listrik, pemeliharaan dan pembangunan sarana pendistribusian

tenaga listrik, serta SDM/Administrasi dan keuangan agar efektif dan efesien.

7) Mengkoordinasikan pelayanan pelanggan dan pembangunan sarana kelistrikan dengan Pemda setempat / instansi terkait.

8) Mengarahkan dan mengkoordir pelaksanaan perencanaan dan pengoperasian serta pemeliharaan distribusi dan pembangkitan 9) Untuk menjamin keandalan pasokan tenaga listrik.

10) Memeriksa dan menandatangani bukti-bukti pengesahan, penerimaaan, dan pengeluaran uang Area.

11) Memantau dan mengevaluasi rencana dan realisasi anggaran yang digunakan untuk tertib administrasi & penyerapan penggunaan anggaran.

12) Mengevaluasi pelaksanaan Manajemen Unjuk Kerja, agar terlaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

13) Menyusun laporan berkala sesuai dengan bidang tugasnya 2. Asmen Jaringan

a. Tujuan Jabatan:

Melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan fungsi distribusi, konstruksi dan pembangkitan (lisdes) untuk pencapaian target kinerja antara lain : Susut, SAIDI, SAIFI, Tara Kalor, OAF, Tertib administrasi, waktu, biaya dan Kinerja SDM Jaringan.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Menyusun rencana kerja Asisten Manajer Jaringan meliputi pendistribusian, pengkontruksian, dan pembangkitan untuk dijadikan acuan pelaksanaan perkerjaan bidang jaringan distribusi.

2) Mengkoordinasikan perencanaan operasi dan pemeliharaan pembangkitan (lisdes) secara periodic untuk usulan RKAP..

3) Mengendalikan pelaksanaan perkerjaan pemeliharaan dan pengoperasian pembangkitan (lisdes) untuk mencapai target mutu keandalan susut.

4) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan SOP local dan SOP sistem jaringan distribusi untuk penyempurnaan keandalan system 20 Kv.

5) Mengevaluasi kinerja jaringan distribusi dan pembangkitan untuk peningkatan pencapaian target.

6) Memantau dan mengendalikan proses rekonsiliasi data dan realisasi anggaran ( AI dan AO ) bidang distribusi, untuk validasi data.

7) Memantau pelaporan jaringan distribusi, pembangkitan dan Telkom untuk memenuhi ketepatan waktu dan keakuratan data.

3. Asisten Manajer Transaksi Energi Listrik a. Tujuan Jabatan :

Mengkoordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan APP, menjaga ketersediaan dan keandalan APP sesuai standard yang ada

berlaku, mengkoordinir pengendalian pembacaan meter, pembuatan rekening listrik, penjualan tenaga listrik dan losis non tekhnis.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Menyusun rencana kerja Asisten Manajer Transaksi Energi meliputi perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan APP.

2) Menyiapkan usulan kebutuhan pembuatan RKAP tahunan yang terkait dengan bidang transaksi energi.

3) Memantau pelaksanaan pengujian jenis/merk APP untuk menentukan APP yang akan di gunakan untuk peningkatan penjualan tenaga listrik.

4) Mengendalikan proses pelaksanaan pembacaan meter, untuk meningkatkan akurasi pembacaan meter dan menekan losis non – tekhnis.

5) Memantau hasil pembacaan meter dan mutasi Data Induk Langganan (DIL) untuk proses Billing.

6) Memonitor pelaksanaan SOP pengoperasian dan pemeliharaan APP.

7) Menyusun laporan berkala sesuai bidang tugas dan tanggung jawab pokoknya.

8) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab pokoknya.

4. Asisten Manajer Pelayanan & Administrasi a. Tujuan Jabatan :

Mengawasi, melaksanakan, dan mengendalikan aktivitas pelaksanaan fungsi keuangan / Akuntansi, Administrasi, pengendalian piutang dan SDM, serta mengatur koordinasi & pengendalian fungsi pelayanan pelanggan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi unit kerjanya.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Menyusun RKAP sesuai bidang tugasnya dan sebagai bahan persiapan RKAP tahun depan.

2) Memantau pelaksanaan AP2T ( Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat), untuk meningkatkan pelayanan.

3) Memeriksa kebenaran Laporan Penjualan Tenaga Listrik, Penerimaan BP ( Biaya Penyambungan ), Penerimaan Pendapatan Operasi lainnya untuk keakuratan dan ketepatan laporan.

4) Mengawasi penerimaan pendapatan operasi & Luar operasi dari transaksi pelayanan pelanggan ( Pelayanan Pasang Baru, Perubahan daya dan pelayanan pelanggan lainnya ) yang dilaksanakan oleh Area untuk keakuratan pencatatan pendapatan perusahaan.

5) Mengevaluasi proses penyusunan Laporan Akuntansi, Arus kas, dan Pajak.

6) Memeriksa dan memproses bukti pembayaran ( Cash Out ) dan mengevaluasi Laporan Penerimaan Uang ( LPU ) dari PLN PUSAT dan mengevaluasi laporan Rekonsiliasi Bank Imprest dan receipt.

7) Mengawasi dan menkoordinasikan pelaksanaan fungsi SDM yang meliputi diklat pengembangan karir, SMUK Online dan laporan kepegawaian.

8) Mengawasi dan melaksanakan fungsi Humas, Kesekretariatan dan Rumah Tangga.

9) Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya.

10) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab pokoknya.

5. Supervisor Transaksi Energi a. Tujuan Jabatan :

Melaksanakan koordinasi & pengendalian fungsi pembacaan meter, pembuatan rekening listrik, penjualan tenaga listrik, dan losis non tekhnis. Mengkoordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan APP, menjaga ketersediaan da keandalan APP sesuai standard yang ada/berlaku.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Menyiapkan usulan kebutuhan pembuatan RKAP tahunan yang terkait dengan bidang transaksi energi.

2) Mengevaluasi infrastruktur pelayanan ( DIL, DPM, RBM ) untuk perbaikan berkelanjutan.

3) Mengendalikan proses pelaksanaan pembacaan meter, untuk meningkatkan akurasi pembacaan meter dan menekan losis non tekhnis.

4) Memeriksa dn mengawasi hasil pembacaan meter dan mutasi Data Induk Langganan ( DIL ) untuk proses billing.

5) Mengusulkan program KWh Meter berkala sesuai target yang telah di tetapkan untuk mendukung penurunan losis non tekhnis.

6) Memonitor pelaksanaan SOP pengoperasian dan pemeliharaan APP.

7) Membuat laporan berkala kepada pimpinan sebagai dokumen perusahaan dan bahan evaluasi manajemen untuk pertanggungjawaban kontrak kinerja yang sudah di sepakati.

8) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab pokoknya.

9) Melaksanakan SMUK OnLine

10) Wajib melaksanakan dan mengimplementasikan Program Kegiatan.

6. Supervisor Pengelolaan Susut a. Tujuan Jabatan :

Mengawasi dan mengarahkan langkah kegiatan pemelihara meter transaksi serta perbaikannya agar keandalan sistem pengukuran tetap terjaga.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Membuat usulan anggaran penekanan susut dalam RKAP.

2) Menganalisa dan mengevaluasi susut distribusi & metode perhitungan susut jaringan / tekhnis.

3) Mengawasi pelaksanaan pemutusan, pembongkaran dan penyambungan kembali aliran listrik.

4) Mengawasi pemakaian tang segel.

5) Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya.

6) Melaksanakan MUK untuk penilaian kinerja pegawai.

7) Wajib melaksanakan dan mengimplementasikan Program Kegiatan K3.

7. Supervisor Pemeliharaan Meter Transaksi a. Tujuan Jabatan :

Mengawasi dan mengarahkan langkah kegiatan pemeliharaan meter transaksi serta perbaikannya agar keandalan sistem pengukuran tetap terjaga.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Membuat rencana kerja Supervisor Pemeliharaan meter transaksi sebagai pedoman kerja.

2) Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan dan ganti berkala meter transaksi.

3) Menyusun perencanaan pemeliharaan meter transaksi.

4) Mengawasi pelaksanaan program pemeriksaan meter transaksi.

5) Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

6) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab pokoknya.

7) Melaksanakan MUK untuk penilaian kinerja pegawai.

8) Wajib melaksanakan dan mengimplementasikan program kegiatan K3.

8. Supervisor Pelayanan Pelanggan a. Tujuan Jabatan :

Melaksanakan pengawasan & pengelolaan fungsi administrasi pelanggan dan pembukuan pelanggan untuk meningkatkan kinerja pemasaran

&penjualan.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Mengawasi proses pengadministrasian pelayanan pelanggan ( Pelayanan Pasang Baru, Perubahan Daya, dan pelayanan lainnya ) yang dilaksanakan oleh Unit /SubUnit Pelaksana.

2) Memeriksa permintaan mutasi data langganan ( PDL-TUL.I-11 ) dari Unit/SubUnit pelaksana sebelum dilakukan mutasi pada DIL ( Data Induk Langganan ) untuk keakuratan & ketepatan mutasi data.

3) Mengevaluasi DIL ( Data Induk Langganan ) dan mengusulkan perbaikannya / standarisasi data, untuk perbaikan berkelanjutan 4) Mengelola proses pencatatan penjualan tenaga listrik, yang meliputi :

Jumlah pelanggan, Daya terpasang, KWh terjual, Rupiah Rekening, dan tagihan lainnya sesuai tarif dan kode golongam, untuk pertanggung jawaban kinerja.

5) Mengelola proses pencatatan Penerimaan BP ( Biaya Penyambungan ), Penerimaaan pendapatan operasi lainnya untuk keakuratan dan ketepatan laporan.

6) Memeriksa & merekonsiliasi laporan-laporan TUL ( Laporan Penerimaan BP, Laporan Pendapatan Operasi Lainnya ) yang di

terima dari Unit/SubUnit pelaksana untuk menjalankan fungsi kontrol.

7) Membuat laporan berkala kepada pimpinan sebagai dokumen perusahaan dan bahan evaluasi manajemen untuk pertanggungjawaban kontrak kinerja yang sudah di sepakati.

9. Supervisor Administrasi a. Tujuan Jabatan :

Mengatur dan mengarahkan kegiatan kesekretariatan, meliputi surat menyurat, rumah tangga, kebutuhan fasilitas/sarana kerja dan pemeliharaan sarana kerja serta keselamatan dan kesehatan kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Merencanakan, mengkoordiniasi, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan proses akuntansi yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi unit kerjanya sesuai dengan kebijakan dan standard yang berlaku, sehingga informasi yang di hasilkan dapat tersaji secara akurat, informatif dan tepat waktu.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Mengatur tata laksana surat dan kearsipan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Menyusun rencana kebutuhan fasilitas kantor dan sarana kerja.

3) Mengkoordinir kegiatan inventaris sarana peralatan kerja kantor, wisma, dan rumah jabatan.

4) Mengendalikan pelaksanaan pengadaan fasilitas kantor, wisma, rumah jabatan, dan barang cetakan.

5) Menyusun rencana dan anggaran pemeliharaan sarana peralatan kerja kantor.

6) Memeriksa dan mengatur pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan pengamanan.

7) Fisik untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

8) Mengkoordinir tata laksana kegiatan rumah tangga organisasi area.

9) Mengatur dan mengendalikan pemakaian kendaraan dinas

10) Mengurus dan mengamankan surat-surat/dokumen berharga yang berhubungan dengan asset.

11) Menjalankan sistem akuntansi perusahaan yang berdasarkan kebijakan akuntansi perusahaan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.

12) Memantau pelaksanaan internal control perusahaan, dan melakukan upaya upaya yang terkait dengan peningkatan sistem internal control, termasuk dengan melakukan verifikasi bukti transaksi, rekonsiliasi data dan laporan, dan melakukan inventaris fisik, serta menyajikan laporan kepada manajemen.

13) Menjalankan sistem akuntansi umum untuk meningkatkan kualitas informasi pertanggung jawaban pengelolaan keuangan, piutang, kewajiban, equitas, pendapatan dan biaya.

14) Mengkoordinir pelaksanaan pencatatan buku harian kas/bank yang di lakukan di supervisori keuangan dan supervisori pendapatan dan melakukan verifikasi serta pengklasifikasi transaksi.

15) Memantau pelaksanaan pencatatan TUL yang meliputi akuntansi penjualan, piutang pelanggan, BP, UJL, dan transaksi lainnya yang terkait pendapatan yang dilakukan di Bagian Komersial dan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi serta pengklasifikasian transaksi.

16) Mengkoordinasi dan memonitor sistem pencatatan dan pemerosesan pada buku besar dan buku pembantu agar informasi buku pembantu lebih akurat dan relevan dengan informasi pada buku besar dan melakukan rekonsiliasi dengan fungsi terkait.

17) Memantau dan memverifikasi pelaksanaan sistem akuntansi dan internal control dan penyediaan data keuangan di Unit dibawah Area.

18) Menyusun laporan berkala sesuai bidang tugas dan tanggung jawab pokoknya.

19) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawab pokoknya.

20) Wajib melaksanakan dan mengimplementasikan Program Kegiatan K3.

10. Supervisor Operasi a. Tujuan Jabatan :

Melaksanakan koordinasi dan pengendalian pendistribusian energi listrik secara terus–menerus dan pencapaian target kinerja SAIDI / SAIFI serta energi tak tersalur.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Menyusun rencana kerja Supervisor Operasi untuk pedoman kerja.

2) Membuat jadwal kegiatan operasi jaringan distribusi untuk pelaksanaan perkerjaan.

3) Mengawasi pelaksanaan pengaturan menuver jaringan dan gardu sesuai dengan SOP untuk mutu dan keandalan sistem.

4) Memantau pembebanan pada sistem jaringan distribusi untuk keandalan peralatan distribusi.

5) Memantau pelaksanaan perbaikan di lokasi gangguan untuk kecepatan pemulihan gangguan.

6) Membuat SOP khusus untuk acara-acara penting/kenegaraan.

7) Mengawasi pelaksanaan penjagaan di tempat acara-acara penting kenegaraan/khusus dengan melaksanakan piket siaga untuk menjaga pasokan listrik.

8) Memonitor pengaturan jadwal pemadaman untuk pemasangan gardu baru, modifikasi jaringan, pengujian awal jaringan dan mengoperasikan kembali setelah perkerjaan selesai dengan baik.

9) Memantau dan mengawasi penggunaan radio komunikasi untuk tertib penggunaan frekuensi di lingkungan unit kantor area.

10) Membuat laporan realisasi penyelesaian gangguan untuk evaluasi TMP.

11) Menyusun jadwal perpiketan untuk shift petugas pelayanan gangguan.

11. Supervisor Pemeliharaan a. Tujuan Jabatan :

Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi serta perbaikan gangguan jaringan agar keandalan sistem pendistribusian tenaga listrik tetap terjaga.

b. Tanggung Jawab Utama :

1) Menyusun rencana kegiatan Pemeliharaan Distrbusi sebagai pedoman kerja.

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugas-tugas dengan baik.

3) Memeriksa hasil kerja bawahan sebagai bahan evaluasi dan masukan kepada bagian.

4) Menyusun program pemeliharaan distribusi untuk keandalan sistem.

5) Mengevaluasi data-data dari operasi jaringan untuk bahan pemeliharaan guna keandalan supply listrik.

6) Mengadakan koordinasi dengan seksi terkait dalam rangka pemeliharaan distribusi untuk keandalan supply listrik.

7) Memantau pelaksanaan pemeliharaan distrbusi untuk di adakan evaluasi.

8) Mengadakan koordinasi rencana dan realisasi anggaran dengan seksi terkait.

9) Membuat laporan berkala sesuai dengan bidang tugasnya.

10) Melaksanaka tugas-tugas kedinasan lain yang sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab pokoknya.

11) Wajib melaksanakan dan mengimplementasikan Program Kegiatan K3.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba

PT PLN (Persero) Area Pinrang merupakan salah satu perusahaan jasa.

Sebuah perusahaan yang melakukan pelayanan dan kegiatan nonproduksi. Kedua kegiatan tersebut menghasilkan biaya yang harus diperhitungkan yaitu tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya nonproduksi meliputi biaya pemasaran atau penjualan serta biaya administrasi. Biaya yang dikeluarkan mempengaruhi penentuan harga jual yang turut mempengaruhi unit yang terjual. Penjualan yang terjadi diharapkan dapat menutupi seluruh biaya yang telah dikeluarkan bahkan lebih agar menjadi laba bagi perusahaan.

Hal tersebut layaknya menjelaskan hubungan tiada putus antara biaya, harga jual, dan kuantitas penjualan suatu perusahaan . Begitupun pula pada PT PLN (Persero) Area Pinrang yang memiliki kondisi biaya, harga jual, dan kuantitas penjualan yang saling berhubungan erat.

B. Klasifikasi Biaya Pada PT PLN (Persero) Area Pinrang

Klasifikasi biaya pada perusahaan sangatlah penting dilakukan sebelum melakukan analisis untuk memperoleh hasil perhitungan yang tepat dan akurat.

Analisis yang digunakan untuk memperoleh hasil perhitungan yaitu analisis cost- volume-profit. Seperti yang diketahui bahwa analisis cost-volume-profit sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu volume penjualan, serta biaya yang

54

digolongkan menurut tingkat aktivitasnya. Maka dalam pengaplikasian analisis cost volume-profit diperlukan klasifikasi biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

1. Biaya Tetap

Biaya Tetap merupakan biaya yang selama kurun waktu operasi selalu tetap jumlahnya atau tidak berubah walaupun volume kegiatan atau penjualan berubah.

Pada PT PLN (Persero) Area Pinrang biaya tetapnya terdiri atas : 1) Biaya administrasi

a. Gaji karyawan

b. Tunjangan kesejahteraan c. Tunjangan sosial karyawan d. Pengeluaran khusus

e. Tunjangan pelaksanaan f. Biaya kantor asuransi 2) Biaya overhead tetap

a. Tata usaha

b. Gudang dan persediaan bahan c. Wisma dan rumah dinas d. Sistim telekomunikasi 2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya volume kegiatan. Pada PT. PLN (Persero) Area Pinrang klasifikasi biaya variabelnya terdiri atas :

1) Biaya tenaga kerja langsung 2) Biaya bahan baku

3) Biaya administrasi dan umum 4) Biaya pemeliharaan

a. Material b. Jasa

C. Analisis Data

Berdasarkan data-data realisasi yang diperoleh, perusahaan dapat melakukan proyeksi perencanaan biaya, perencanaan laba dan menyusun anggaran lain. Dengan mengetahui anggaran penjualan tahun 2011, 2012 dan 2013, manajemen dapat merencanakan laba yang diinginkan perusahaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan. Setelah data anggaran penjualan diketahui maka dapat dihitung rencana laporan laba dengan metode kontribusi seperti tertera dalam tabel berikut:

Tabel I

Laporan anggaran laba kontribusi

Keterangan Tahun

2011 2012 2013

Penjualan Rp 79.870.265.130 Rp 92.143.990.460 Rp 121.974.476.015 Biaya

Variabel Rp 14.686.283.954 Rp 20.906.004.807 Rp 31.913.501.849 CM Rp 65.183.981.176 Rp 71.237.985.653 Rp 90.060.974.166

Biaya Tetap Rp 22.654.955.883 Rp 22.148.439.364 Rp 26.755.319.097

Laba Bersih Rp 42.529.025.293 Rp 49.089.546.289 Rp 63.305.655.069

Sumber : PT. PLN (Persero) Area Pinrang, 2014

Berdasarkan laporan anggaran laba kontribusi di atas, maka dapat di hitung Ratio contribution margin (RCM) sebagai berikut :

1. Ratio contribution margin (RCM)

Ratio contribution margin (RCM) pada tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut:

CM

RCM = x 100 %

PENJUALAN Rp65.183.981.176

RCM = x 100 %

Rp 79.870.265.130

= 81 %

Ratio contribution margin (RCM) pada tahun 2012 dapat dihitung sebagai berikut:

CM

RCM = x 100 % PENJUALAN

Rp71.237.985.653

RCM = x 100 %

Rp 92.143.990.460

= 77 %

Ratio contribution margin (RCM) pada tahun 2013 dapat dihitung sebagai berikut:

CM

RCM = x 100 % PENJUALAN

Rp 90.060.974.166

RCM = x 100 %

Rp 121.974.476.015

= 73 %

Berdasarkan laporan anggaran laba kontribusi, maka dapat dihitung Ratio contribution margin (RCM) dari tahun 2011 hingga 2013 di atas dan dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel II

Ratio contribution margin (RCM) Tahun 2011-2013

TAHUN CM PENJUALAN RCM (%)

2011 Rp 65.183.981.176 Rp 79.870.265.130 81 2012 Rp 71.237.985.653 Rp 92.143.990.460 77 2013 Rp 90.060.974.166 Rp 121.974.476.015 73

Ratio contribution margin (RCM) sangat penting dalam menentukan kebijakan bisnis, karena menunjukan bagaimana contribution margin akan dipengaruhi oleh total penjualan. Tahun 2011 PT. PLN (Persero) Area Pinrang memiliki ratio contribution margin (RCM) 81%. Hal ini berarti bahwa PT. PLN (Persero) Area Pinrang merencanakan peningkatan penjualan sebesar Rp 79.870.265.130 untuk tahun 2011, manajemen dapat menentukan contibution margin sebesar Rp 65.183.981.176 dan memperoleh laba sebesar Rp42.529.025.293

Tahun 2012 PT. PLN (Persero) Area Pinrang memiliki ratio contribution margin (RCM) 66 %. Hal ini berarti bahwa merencanakan peningkatan penjualan sebesar Rp 92.143.990.460 manajemen dapat menentukan contibution margin sebesar Rp 71.237.985.653 dan memperoleh laba sebesar Rp 49.089.546.289

Tahun 2013 PT.PLN (Persero) Area Pinrang memiliki ratio contribution margin (RCM) 63 %. Hal ini berarti bahwa PT.PLN (Persero) Area Pinrang merencanakan peningkatan penjualan sebesar Rp 121.974.476.015, manajemen dapat menentukan contribution margin sebesar Rp 90.060.974.166 dan memperoleh laba sebesar Rp 63.305.655.069

2. Perhitungan pajak penghasilan (PPh) Badan

Selama 3 tahun terakhir perusahaan ini memantau volume penjualan sebesar 81%, 77% dan 73%. Berdasarkan data yang diperoleh perusahaan ini telah menerapkan PSAK No. 46 tentang pajak penghasilan, bahwa jumlah pendapatan dari hasil penjualan yang dicapai perusahaan akan di kenakan beban (penghasilan pajak tangguhan) terhadap laba bersih perusahaan.

Dalam kegiatan operasional perusahaan, biaya pajak merupakan biaya yang harus diperhitungkan oleh PT. PLN (Persero) Area Pinrang dalam mencapai laba maksimal yang telah ditetapkan. Dalam hal ini besarnya pajak yang di bebankan sebelum adanya perencanaan laba yang maksimal telah di uraikan di atas, sedangkan biaya pajak yang akan di bebankan perusahaan setelah adanya perencanaan laba pada tahun yang akan datang yang diprediksikan bahwa laba bersih yang diperoleh setelah adanya perubahan biaya juga ikut berpengaruh pada penghasilan atau laba yang di capai sehingga pemotongan pajak dapat di sajikan dalam perhitungan pajak penghasilan sebagai berikut :

a. Perhitungan pajak tahun 2011

Penjualan Rp 79.870.265.130

Biaya variabel Rp 26.495.001.681

Biaya tetap Rp 29.237.709.522

Jumlah Biaya (Rp 55.732.711.203)

Penghasilan Netto Rp 24.137.553.927

PPh terutang = Tarif x Penghasilan Netto

= 25% x Rp 24.137.553.927

= Rp 6.034.388.482 b. Perhitungan pajak tahun 2012

Penjualan Rp 92.143.990.460

Biaya variabel Rp 31.326.544.712

Biaya tetap Rp 28.563.232.491

jumlah Biaya (Rp 59.889.777.203)

Penghasilan Netto Rp 32.254.213.257

PPh terutang = Tarif x Penghasilan Netto

= 25% x Rp 32.254.213.257

= Rp 8.063.553.314 c. Perhitungan pajak tahun 2013

Penjualan Rp 121.974.476.015

Biaya variabel Rp 44.990.287.819

Biaya tetap Rp 34.366.702.385

jumlah Biaya (Rp 79.356.990.204)

Penghasilan Netto Rp 42.617.485.811

PPh terutang = Tarif x Penghasilan Netto

= 25% x Rp 42.617.485.811

= Rp 10.654.371.453

Berdasarkan data di atas, maka dapat dihitung beban pajak penghasilan dari tahun 2011 hingga 2013 dengan membandingkan perubahan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan laba bersih juga mempengaruhi jumlah kewajiban perpajakan karena adanya kenaikan laba sehingga jumlah beban pajak juga bertambah.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari pembahasan atas masalah yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Menentukan target keuntungan atau profit margin bagi perusahaan merupakan salah satu perencanaan yang dilakukan manajemen perusahaan.

PT PLN (Persero) Area Pinrang mengalami peningkatan perolehan laba selama 3 tahun terakhir yang disebabkan karena penjualan cenderung meningkat tiap tahunnya dan biaya yang dikeluarkan bisa diimbangi oleh tingkat penjualan.

2. Rasio Margin Konstribusi adalah bagian dari setiap rupiah penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba. Untuk biaya tetap, terdapat tiga kemungkinan jika biaya tetap yang sama dengan margin kontribusi, maka laba operasi sama dengan nol dan perusahaan berada dalam keadaan impas. Jika biaya tetap yang lebih kecil dari margin kontribusi maka perusahaan menghasilkan laba (atau laba operasi positif) dan terakhir, jika biaya tetap yang lebih besar dari margin kontribusi, perusahaan mengalami kerugian operasi.

3. Berdasarkan Rasio Margin Konstribusi dapat diketahui bahwa PT PLN (Persero) Area Pinrang selama kurung waktu tiga tahun berturut-turut menghasilkan laba yang cukup maksimal dilihat dari biaya tetap yang lebih

62

kecil dari margin kontribusi sehingga perusahaan mendapatkan laba. Pada tahun 2012 perubahan biaya tetap mengalami penurunan dari tahun 2011 akan tetapi volume penjualan tetap meningkat sehingga dapat menutupi biaya dan margin contribusi dan perolehan laba tetap meningkat.

4. Laba bersih yang diperoleh berpengaruh pada besarnya beban (penghasilan) pajak yang diperhitungkan. Apabila laba yang dihasilkan perusahaan meningkat dari tahun sebelumnya maka perhitungan pajak juga ikut berpengaruh dan mengalami kenaikan beban pajak penghasilan badan bagi perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan untuk perusahaan terkait yaitu :

1. Untuk merencanakan laba, perusahaan hendaknya memisahkan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel. PT PLN (Persero) Area Pinrang dapat menerapkan analisis ratio contribusi sebagai alat bantu dalam perencanaan laba perusahaan dimana dapat diketahui volume penjualan minimum sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian dan analisis ini dapat memberikan informasi mengenai penjualan yang harus dicapai agar target laba tercapai.

2. Dengan adanya pengakuan atas pajak penghasilan, diharapkan perusahaan dapat melaksanakan perencanaan yang berimplikasi terhadap laba bersih perusahaan. Selain itu dikarenakan beban (penghasilan) memiliki dampak

Dokumen terkait