• Tidak ada hasil yang ditemukan

03 MANAJEMEN RISIKO INTERNAL AUDIT

N/A
N/A
penggagum setiamu

Academic year: 2024

Membagikan "03 MANAJEMEN RISIKO INTERNAL AUDIT"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH INTERNAL AUDIT

“MANAJEMEN RESIKO”

DOSEN PENGAMPU : Dr.Intihanah,SE.,M.Si OLEH KELOMPOK 3 :

Annisa Muftihatul Izzah Yanur B1C122008 Heri Hardiansyah B1C122019

Nalya Agustin B1C122031

Rendi Salay B1C122038

Miftahul Jannah.M B1C122099

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

2024

(2)

i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang maha pengasih dan maha penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, serta hidayah-nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.Intihanah,SE.,M.Si selaku dosen pengampuh Mata Kuliah Internal Audit . Kami juga mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok kami yang sudah membantu untuk mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Makalah kami ini menjelaskan tentang : “MANAJEMEN RESIKO”

Dalam penulisan makalah ini, kami mengakui masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun isi materi. Maka dari itu, kami mohon segala bentuk saran dan kritik dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Kendari, September 2024

Kelompok 3

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Sub Pokok Pembahasan ... 1

C. Tujuan ... 1

BAB II ... 2

PEMBAHASAN ... 2

A. Risiko dan Jenis-jenis risiko... 2

B. Audit berbasis risiko ... 4

C. Manajemen risk ... 5

BAB III ... 8

BAB IV ... 14

PENUTUP ... 14

DAFTAR PUSTAKA ... 15

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen risiko telah menjadi elemen penting dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan dinamis. Ketidakpastian yang semakin meningkat akibat perubahan lingkungan bisnis, teknologi, dan sosial membuat organisasi perlu memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko secara efektif. Tujuan utama manajemen risiko adalah untuk mengurangi dampak negatif dari risiko yang mungkin terjadi dan memaksimalkan peluang yang ada.

Pentingnya manajemen risiko semakin diakui setelah terjadinya berbagai peristiwa besar yang menimbulkan kerugian finansial dan reputasi yang signifikan bagi organisasi. Contohnya, krisis keuangan global, pandemi COVID-19, dan bencana alam. Peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan bahwa risiko tidak dapat dihindari, namun dampaknya dapat diminimalkan melalui penerapan manajemen risiko yang baik.

B. Sub Pokok Pembahasan

1. Risiko dan Jenis-jenis risiko 2. Audit berbasis risiko

3. Risk Manajemen C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Risiko dan Jenis-jenis risiko 2. Untuk mengetahui Audit berbasis risiko

3. Untuk mengetahui Risk Manajemen

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN

A. Risiko dan Jenis-jenis risiko

Definisi Risiko

Risiko lebih banyak didefinisikan sebagai hal-hal yang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan atau organisasi. Ada empat defines kerugian menurut Vaugan (1978), yakni 1) resiko adalah kerugian atau rist is the chance of loss; 2) resiko adalah kemungkinan kerugian atau risk is the possible of loss; 3) resiko adalah ketidakpastian atau risk is uncertainty; 4) risk is the dispersion of actual from expected result.

Manajemen Resiko diartikan sebagai suatu cara atau pendekatan atau metodologi yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk mengelola ketidakpastian termasuk didalamnya terkait dengan ancaman, resiko, dan juga mitigasi resiko.

Beberapa cara dapat dilakukan terhadap risiko ini, yakni berusaha agar resiko itu pihak ke orang lain, penhindaran atas resiko, efek negatif atas resiko dikurangi, menerima konsekuensi atas adanya resiko. Proses manajemen resiko merupakan sistem yang komprehensif yang melliputi penciptaan lingkkungan manajemen resiko yang kondusif, memelihara pengukuran risiko yang efisien, proses mitigasi dan monitoring, serta menciptakan sistem kontrol internal yang memadai.

Risiko dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara. Diantaranya, risiko dapat dibedakan menjadi risiko bisnis dan risiko finansial. Risiko bisnis muncul secara alami dari aktivitas bisnis yang dijalankan. Risiko bisnis berhubungan dengan faktor-faktor yang memengaruhi pasaran produk. Sedangkan risiko finansial muncul dari kemungkinan kerugian dalam pasar keuangan, yaitu akibat adanya perubahan pada variabel-variabel keuangan. Risiko ini biasanya berhubungan dengan leverage dan risiko di mana kewajiban dan liabilitas tidak bisa dipertemukan dengan aset lancar.

Ada beberapa manfaat dari adanya manajemen risiko yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi, yakni :

(6)

3

1. Perusahaan atau organisasi dapat menghindari biaya yang dikeluarkan karena sudah ada manajemen risiko,

2. Perusahaan atau organisasi sangat terbantu karena dapat mendeteksi risiko tersebut dapat dihindari atau tidak.

3. Perusahaan atau organisasi akan mendapat keuntungan apabila mampu menaksir risiko secara cermat.

Jenis – Jenis Risiko

Terdapat tiga jenis risiko ditinjau dari sifatnya, yakni:

1. Risiko Murni

Disebut risiko murni karena apabila terjadi, pasti menimbulkan kerugian material dan immaterial yang tidak disengaja. Contohnya adalah bencana alam, kebakaran, pencurian, dan lain sebagainya.

2. Risiko Spekulatif

Disebut risiko spekulatif karena risiko ini sengaja ditimbulkan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan bagi pihak lain. Contohnya adalah perdagangan berjangka, utang piutang, dan lainnya.

3. Risiko Fundamental

Disebut risiko fundamental karena risiko ini menyasar banyak korban, tidak dapat dilimpahkan, dan jumlah korbannya cukup banyak. Contohnya adalah bencana alam seperti tsunami dan angin topan.

Selain itu, ada juga risiko khusus yang berasal dari peristiwa mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal kandas atau pesawat jatuh.

Risiko dinamis adalah risiko yang muncul karena perkembangan ekonomi, ilmu, dan teknologi, seperti risiko penerbangan luar angkasa.

Jenis risiko berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

1. Risiko Internal

Risiko ini berasal dari dalam perusahaan atau organisasi. Contohnya, aktiva yang rusak akibat kesalahan pemasangan oleh karyawan.

2. Risiko Eksternal

Risiko ini berasal dari luar perusahaan atau organisasi, seperti perubahan selera konsumen atau persaingan bisnis.

(7)

4

Selain itu, risiko juga dapat dibagi menjadi empat jenis:

1. Risiko Teknis

Terjadi karena ketidakmampuan manajer atau karyawan dalam menjalankan pekerjaan tertentu secara teknis, yang mengakibatkan ketidakefisienan biaya, penggunaan sumber daya yang berlebihan, atau pencurian karena lemahnya Sistem Pengendalian Internal (SPI).

2. Risiko Pasar

Terjadi ketika pasar tidak lagi tertarik dengan produk atau jasa perusahaan, misalnya karena produk sudah usang atau perusahaan gagal berinovasi.

3. Risiko Kredit

Risiko ini dialami oleh kreditor ketika debitur tidak membayar hutangnya, yang mengakibatkan kredit macet.

4. Risiko Alam

Disebabkan oleh faktor alam yang tidak dapat diprediksi, seperti banjir, gempa bumi, atau tanah longsor.

B. Audit berbasis risiko

Risiko Audit dan Proses ERM (Enterprise Risk Management)

Kerangka kerja COSO dan kerangka kerja ERM COSO menguraikan pendekatan manajemen risiko berlaku untuk semua industri dan mencakup semua jenis risiko. Dengan fokusnya pada mengenali selera perusahaan terhadap risiko, kebutuhan untuk melihat keseluruhan portofolio risiko, dan kebutuhan untuk menerapkan manajemen risiko dalam konteks pengaturan strategi keseluruhan, COSO ERM menyediakan platform yang sangat baik untuk mempertimbangkan lingkungan risiko perusahaan secara keseluruhan.

Auditor internal menghadapi masalah pengelolaan risiko di banyak bidang tinjauan dan analisis audit, dan auditor internal yang efektif harus memahami proses pengelolaan risiko. Seringkali, auditor internal melakukan tinjauan pengendalian internal di beberapa area yang dipilih atau tidak dipilih berdasarkan pertimbangan risiko. Auditor internal harus memiliki tingkat pemahaman dasar tentang proses pengelolaan risiko untuk dapat mengajukan pertanyaan yang tepat dan meninjau kecukupan proses pengelolaan risiko tersebut.

Dengan fokus pada kerangka ERM COSO serta praktik pengelolaan risiko yang baik, auditor internal dapat memberikan layanan kepada perusahaan dengan

(8)

5

merencanakan dan melakukan tinjauan proses pengelolaan risiko tingkat perusahaan.

Selain itu, setiap tinjauan audit internal atas proses ERM perusahaan harus direncanakan melalui pendekatan audit internal berbasis risiko dengan menggunakan beberapa alat berikut:

a. Proses bagan alur.

Sebagai bagian dari proses ERM apa pun yang diidentifikasi dari diagram alir proses bisnis dapat berguna dalam menggambarkan bagaimana pengelolaan risiko berjalan di suatu perusahaan.

b. Tinjauan risiko dan bahan pengendalian.

Proses ERM menghasilkan bahan panduan, prosedur terdokumentasi, format laporan, untuk meninjau risiko dan bahan pengendalian dari perspektif efektivitas.

c. Pembandingan.

Proses melihat fungsi di lingkungan lain untuk menilai operasi mereka dengan praktik terbaik dari orang lain.

d. Kuisioner.

Metode yang baik untuk mengumpulkan informasi tentang keefektifan ERM dari berbagai orang.

Auditor internal harus menggunakan prinsip-prinsip pengelolaan risiko ketika memutuskan area audit dan kemudian menggunakan prinsip-prinsip risiko ketika menilai bukti audit. Auditor internal harus memahami ERM COSO baik untuk mengaudit kepatuhan maupun berkonsultasi dengan manajemen untuk memastikan implementasi yang lebih efektif.

C. Manajemen risk

Semua perusahaan dan organisasi nirlaba akan menghadapi hal yang tak bisa diduga, seperti bencana alam, pencurian dana, kehilangan staf dan pelanggan, hingga bocornya dokumen-dokumen penting. Masing-masing dari risiko ini dapat merugikan organisasi tersebut dalam skala yang besar. Untuk mengantisipasi bencana yang tak bisa diduga, dibutuhkan ahli untuk memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Risk management hadir sebagai solusi dari risiko-risiko yang menghantui

(9)

6

setiap perusahaan. Banyak dijadikan divisi tersendiri, risk management bertugas untuk melakukan proses identifikasi kemungkinan risiko. Hal Ini memungkinkan perusahaan untuk menetapkan prosedur untuk menghindari,meminimalkan, hingga mengatasi dampak permasalahan yang tak dapat diprediksi.

Tugas dan Tanggung Jawab Manajment

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab seorang risk management officer:

mengidentifikasi risiko finansial, keselamatan, atau keamanan yang mungkin akan dihadapi perusahaan.

menyiapkan rencana dan tindakan untuk mengurangi faktor risiko.

mengumpulkan informasi keuangan dari klien seperti pendapatan, aset, dan utang.

mengelola kebijakan asuransi perusahaan.

melakukan risk evaluation, sebuah penilaian terhadap cara perusahaan menangani risiko sebelum-sebelumnya.

menetapkan kebijakan terhadap jumlah risiko yang dapat diambil perusahaan.

menjelaskan kemungkinan risiko eksternal yang ditimbulkan oleh tata kelola perusahaan kepada para stakeholder.

melakukan audit terhadap kebijakan dan kepatuhan pengambilan risiko.

bekerja sama dengan auditor internal dan eksternal perusahaan.

mendokumentasikan catatan kebijakan dan klaim asuransi perusahaan.

meninjau kontrak baru atau proposal bisnis internal.

membangun kesadaran mengenai risiko pada staf perusahaan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan.

(10)

7

Keuntungan Adanya Risk Management di Perusahaan

berikut adalah keuntungan perusahaan dengan adanya risk management:

Melihat kemungkinan risiko dari terkecil hingga terbesar.

Memberikan wawasan dan informasi kepada Dewan Direksi agar lebih waspada.

Memberikan insentif tambahan pada perusahaan melalui kerjasama dengan klien terkait pembentukan kebijakan.

Mengurangi beban transaksi bisnis dengan adanya perencanaan yang terstruktur.

Membantu perusahaan membingkai permasalahan finansial mereka.

Meningkatkan kepuasan pelanggan karena adanya penilaian terhadap risiko berkurangnya minat customer.

Meningkatkan cybersecurity perusahan.

(11)

8 BAB III REVIEW JURNAL

Judul Pengaruh Audit Internal dan Implementasi Good Corporate Governance Terhadap Penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Perbankan Tahun 2022

Sumber Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis, Vol. 1, No. 3 Januari 2024, Hal. 119-129

Penulis Nurusyifa Amelia, Melinda Magdarina, Irda Agustin Kustiwi

Reviewer Kelompok 3

Tanggal 23 September 2024

Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh audit internal, kapasitas komite, dan kepemilikan institusional secara simultan terhadap ERM pada perusahaan perbankan.

Subjek Penelitian 46 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif, yakni mendeskripsikan kondisi dan fenomena suatu objek, disertai dengan data statistik dengan menggunakan sampel data. Dalam hal ini analisis data yang digunakan merupakan analisis regresi berganda (uji t, uji F) yang diolah menggunakan SPSS.

(12)

9

Langkah Penelitian ➢ Menentukan rumusan masalah mengenai pengaruh audit internal, kapasitas komite, dan kepemilikan institusional terhadap ERM pada perusahaan perbankan

➢ Menguji pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap ERM.

➢ Membuat kerangka konseptual hubungan antar variabel penelitian

➢ Menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif, data sekunder dari laporan tahunan perusahaan perbankan di BEI, dan analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS.

➢ Mendefinisikan variabel independen (audit internal, kapasitas komite, kepemilikan institusional) dan variabel dependen (ERM).

➢ Melakukan uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, uji t, dan uji F.

➢ Menganalisis data dan membahas hasil uji statistik.

➢ Menginterpretasikan hasil analisis data untuk menarik kesimpulan tentang pengaruh audit internal, kapasitas komite, dan kepemilikan institusional secara simultan terhadap ERM pada perusahaan perbankan.

➢ Memberikan saran untuk

penelitian lebih lanjut.

Hasil Penelitian ➢ Pengaruh Audit Internal terhadap Enterprise Risk Management (ERM). Hasil uji t menunjukkan bahwa audit internal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen risiko perusahaan. Ini berarti bahwa

(13)

10

meskipun audit internal dilakukan, hal itu tidak secara langsung meningkatkan efektivitas penerapan manajemen risiko di perusahaan perbankan.

➢ Pengaruh Kompetensi Dewan Komisaris terhadap Enterprise Risk Management (ERM).

Hasil uji t menunjukkan bahwa kompetensi dewan komisaris tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen risiko perusahaan. Ini berarti bahwa meskipun dewan komisaris memiliki kompetensi tinggi, hal itu tidak secara langsung meningkatkan efektivitas penerapan manajemen risiko di perusahaan perbankan.

➢ Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Enterprise Risk Management (ERM). Hasil uji t menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen risiko perusahaan. Ini berarti bahwa meskipun terdapat kepemilikan institusional yang tinggi, hal itu tidak secara langsung meningkatkan efektivitas penerapan manajemen risiko di perusahaan perbankan.

➢ Pengaruh Audit Internal, Kompetensi Dewan Komisaris, dan Kepemilikan Institusional secara Simultan terhadap Enterprise Risk Management (ERM). Hasil uji F menunjukkan bahwa ketiga variabel independen secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen risiko perusahaan.

➢ Koefisien Determinasi (Adjusted R-squared).

Nilai Adjusted R-squared yang negatif, yakni sebesar -0,44 menunjukkan bahwa variabel

(14)

11

independen tidak dapat sepenuhnya menjelaskan varians variabel dependen. Ini berarti bahwa model regresi yang digunakan tidak dapat memprediksi ERM dengan baik.

Kekuatan Penelitian 1. Penggunaan analisis regresi berganda untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Jurnal ini memiliki fokus yang jelas pada pengaruh audit internal, kapasitas komite, dan kepemilikan institusional terhadap ERM di sektor perbankan.

3. Menggunakan metode penelitian regresi

berganda dengan SPSS merupakan metode yang tepat untuk menganalisis hubungan antar

variabel.

4. Menyajikan pembahasan yang terstruktur dengan baik, mulai dari tinjauan pustaka, kerangka konseptual, metode penelitian, hasil dan pembahasan, hingga kesimpulan dan saran.

5. Dilengkapi dengan daftar pustaka yang lengkap, sehingga memudahkan pembaca untuk

melakukan studi lanjutan.

Kelemahan Penelitian 1. Nilai Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi sebesar -0,44, yang menunjukkan bahwa variabel independen mungkin tidak dapat sepenuhnya memperhitungkan varians variabel dependen.

2. Hasil penelitian tidak signifikan yang menunjukkan bahwa variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ERM. Ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

• Model Regresi yang digunakan kurang

(15)

12

tepat sehingga tidak menangkap sepenuhnya hubungan antar variabel.

• Penggunaan data yang terbatas, yakni sampel penelitian hanya mencakup 46 perusahaan perbankan, yang mungkin tidak cukup untuk menghasilkan hasil yang signifikan.

• Kurangnya pembahasan yang mendalam tentang implikasi dari hasil penelitian yang tidak signifikan.

• Kurangnya analisis kritis terhadap hasil penelitian. Misalnya, jurnal ini tidak membahas secara mendalam tentang mengapa audit internal, kapasitas komite, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap ERM.

• Kurangnya kaitan dengan teori-teori yang relevan. Misalnya, jurnal ini tidak membahas secara mendalam tentang bagaimana teori-teori tentang audit internal, good corporate governance, dan manajemen risiko dapat menjelaskan hasil penelitian.

Kesimpulan Jurnal ini menunjukkan bahwa audit internal, kompetensi dewan komisaris, dan kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh yanng signifikan terhadap ERM (Enterprise Risk Management) di perusahaan perbankan pada Tahun 2022. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti model regresi yang kurang tepat, data yang terbatas, dan faktor lain yang tidak dipertimbangkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan

(16)

13

untuk mengkaji faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi ERM (Enterprise Risk Management) di sektor perbankan.

(17)

14 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Risiko lebih banyak didefinisikan sebagai hal-hal yang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan atau organisasi. Manajemen Resiko diartikan sebagai suatu cara atau pendekatan atau metodologi yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk mengelola ketidakpastian termasuk didalamnya terkait dengan ancaman, resiko, dan juga mitigasi resiko.

Kerangka kerja COSO dan ERM COSO adalah pendekatan manajemen risiko yang berlaku untuk semua industri dan jenis risiko. COSO ERM fokus pada mengenali selera perusahaan terhadap risiko, melihat portofolio risiko secara keseluruhan, dan menerapkan manajemen risiko dalam konteks strategi keseluruhan perusahaan. Auditor internal harus memahami proses pengelolaan risiko untuk efektif dalam tinjauan audit. Dengan fokus pada kerangka ERM COSO dan praktik pengelolaan risiko yang baik, auditor internal dapat memberikan layanan dengan merencanakan dan melakukan tinjauan proses pengelolaan risiko tingkat perusahaan. Penggunaan alat seperti diagram alur, tinjauan risiko, pembandingan, dan kuisioner dianjurkan dalam tinjauan audit internal proses ERM perusahaan. Auditor internal harus mengikuti prinsip pengelolaan risiko dalam pengambilan keputusan audit serta menilai bukti audit.

Untuk melindungi perusahaan dari risiko tak terduga seperti bencana alam, pencurian dana, atau kehilangan staf, penerapan risk management dan identifikasi serta penanganan risiko secara efektif sangat penting bagi setiap organisasi.

(18)

15

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, N., Magdarina, M., & Kustiwi, I. A. (2024). Pengaruh Audit Internal dan Implementasi Good Corporate Governance Terhadap Penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Perbankan Tahun 2022. Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis, 1(3), 119-129.

Hermawan, Sigit, & Sriyono. 2020. Sidoarjo: UMSIDA Press https://glints.com/id/lowongan/risk-management-adalah/

Kurniawati. “Pendekatan Audit Internal Berbasis Risiko (Risk Based Internal Auditing) untuk Mendukung Peranan Baru Audit Internal.” Jurnal Akuntansi Bisnis, vol. 4, no. 1, 2011 Nurasik, & Dewi. 2020. Pengauditan Internal. Sidoarjo: UMSIDA Press

Sumiati, C., & Nur’aeni. (2022). Peran Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di Bank BJB Syariah KCP Majalaya. Jurnal Dimamu, 1(3), 241-250

Vaughan, Emmet.1978. Fundamental of Risk and Insurance. 2nd, Jhon Willey.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel independen: kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris, jumlah rapat komite audit dan ukuran

Secara individual (uji t) bahwa pengungkapan komposisi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, komite audit, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial mempunyai

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, ukuran komite audit, kepemilikan institusional, tingkat leverage, dan

Pengaruh komposisi dewan komisaris independen, komite audit independen, investor institusional, kepemilikan manajerial, dan kualitas audit terhadap manajemen laba pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan saham institusional, dan komite audit internal memiliki

Ha3: corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit) berpengaruh

Secara simultan Good Corporate Governance (GCG) dengan proksi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dewan direksi, komite

“PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN KEBERADAAN KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA ”. Skripsi ini disusun