Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah
Konsep “School Based Management” (SBM), yang dalam bahasa Inggris disebut School Based Management, pertama kali muncul di Amerika Serikat. Untuk memenuhi kemampuan kompetitif tersebut, masyarakat dan pemerintah telah menyepakati reformasi tata kelola sekolah yang menjawab kebutuhan kompetitif.
Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Pemikiran tersebut dalam perjalanannya disebut dengan manajemen berbasis sekolah (SBM) atau manajemen berbasis sekolah (SBM), yang berhasil mengangkat kondisi dan menyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan di berbagai negara maju, seperti Australia dan Amerika. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada dasarnya merupakan perubahan pada lapisan kedua (sistem pembelajaran), dan merupakan akibat langsung dari perubahan paradigma pengalaman pembelajaran pada lapisan pertama.
Efektivitas Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah) MBS
Karakteritik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Kepala sekolah dan guru bersama-sama merancang proses belajar mengajar yang memungkinkan siswa belajar dengan lancar dan sukses. Manajemen kurikulum harus mempertimbangkan bagaimana siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum.
Definisi.Otonomi.Sekolah
Dengan demikian, otonomi sekolah merupakan kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus kepentingan sekolah atas prakarsa sendiri, berdasarkan aspirasi warga sekolah dan pemangku kepentingan lainnya, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip yang harus dipertahankan dalam penerapan otonomi sekolah adalah pengaturan diri dan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, baik dari segi keuangan, prasarana, dan kepentingan.
Landasan Yuridis
Bentuk pemberian kesempatan kepada sekolah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pemberi kewenangan, masyarakat terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Program komite sekolah harus dibuat, dilaksanakan, juga dikritisi dan harus selalu ditampilkan untuk demonstrasi dan evaluasi oleh warga sekolah.
Dampak Otonomi Sekolah
Bagi satuan pendidikan yang telah mencapai standar teknis minimal tersebut, peningkatan kapasitas dilakukan dengan meningkatkan kemampuan penyelenggara (seperti kepala sekolah) dan pelaksana pendidikan (seperti guru, instruktur, tutor) sehingga dapat melakukan pengelolaan pendidikan secara terpadu. cara yang terintegrasi. Apabila satuan pendidikan sudah mencapai tahap peralihan, maka dapat ditingkatkan pada tahap perkembangan selanjutnya yaitu tahap otonom (pemahaman).
Ciri Otonomi Sekolah
Segala bentuk kegiatan pengelolaan kesiswaan harus memenuhi misi pendidikan dan dalam rangka pendidikan kesiswaan. Ruang UKS merupakan tempat penanganan siswa yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah.
Pengertian Manajemen Pendidikan
Saling memfasilitasi pendidik, peserta didik, dan/atau tenaga kependidikan dalam melaksanakan suatu kegiatan pendidikan. Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program pembelajaran yang akan ditawarkan kepada peserta didik.
Objek Kajian Manajemen pendidikan
Tujuan Belajar Manajemen Pendidikan
Dengan mempelajari manajemen pendidikan secara terus menerus dan sungguh-sungguh diharapkan proses dan sumber daya yang dikelola dapat ditata kembali untuk mencapai tujuan secara optimal. Kegiatan pendidikan yang didukung dengan manajemen pendidikan yang baik akan mempunyai hasil yang baik guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Fungsi Manajemen Pendidikan
Terry, terdapat empat fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (activating), dan fungsi pengendalian (control). Menurut Hersey dan Blanchard, ada empat fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian.
Ruang Lingkup manajemen
Fungsi pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik adalah agar peserta didik mengalami kemajuan dalam kehidupannya. Artinya ketergantungan mahasiswa harus dihilangkan secara bertahap melalui kegiatan pengelolaan mahasiswa.
Dasar dan Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen berbasis sekolah merupakan manajemen sekolah yang disebut juga dengan otonomi sekolah atau manajemen berbasis lokasi. Meningkatkan kesadaran warga sekolah atau madrasah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama;
Prinsip-Prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
Sistem informasi Sekolah pelaksana MBS harus mempunyai informasi yang jelas mengenai program sekolah. Informasi yang sangat penting bagi sekolah antara lain: keterampilan guru dan kinerja siswa.
Proses Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Pembelajaran seperti ini tidak mungkin terlaksana dengan baik bila ada keengganan dari pihak siswa itu sendiri.
Peningkatan Mutu pendidikan Berbasis Sekolah
Dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan mutu pendidikan, dapat digunakan berbagai teori, perspektif dan kerangka kerja yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat, terutama mereka yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan. Manajemen peningkatan mutu sekolah merupakan alternatif baru dalam manajemen pendidikan yang lebih mementingkan hal tersebut
Pengertian mutu
Beberapa indikator yang menunjukkan karakter konsep manajemen ini adalah; (a) lingkungan sekolah yang aman dan tertib, (b) sekolah mempunyai misi dan sasaran mutu yang ingin dicapai, (c) sekolah mempunyai kepemimpinan yang kuat, (d) adanya harapan yang tinggi dari staf sekolah terhadap kinerja, (e) terdapat tenaga sekolah pengembangan yang senantiasa memenuhi tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi; (f) adanya evaluasi berkelanjutan terhadap berbagai aspek akademik dan administrasi, dan pemanfaatan hasilnya untuk perbaikan/. Konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah memunculkan persoalan desentralisasi dalam pengelolaan (manajemen) pendidikan, dimana birokrasi pusat tidak lagi menjadi faktor penentu seluruh kebijakan makro dan mikro, namun hanya berperan sebagai faktor penentu seluruh kebijakan. kebijakan makro dan mikro. kebijakan mikro, namun hanya berperan sebagai penentu kebijakan makro, prioritas pembangunan dan standar umum melalui sistem pemantauan dan pengendalian mutu.
Strategi pelaksana ditingkat sekolah
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Fungsi yang berkaitan dengan penyaluran aspirasi dan harapan siswa adalah siswa menyalurkan hobi, kesenangan dan minatnya.
Pengembangan MBS Terbaru
Pengertian Manajemen Peserta Didik
Knezevich (1961) mengartikan manajemen kesiswaan atau administrasi kepegawaian kesiswaan sebagai suatu pelayanan yang menitikberatkan pada pengelolaan, pengendalian dan pelayanan terhadap peserta didik di dalam dan di luar kelas, seperti: induksi, registrasi, pelayanan individual, seperti pengembangan kemampuan umum, minat. , kebutuhan. sampai dia dewasa.di sekolah. Adanya dua tuntutan layanan siswa, menyoroti persamaan dan perbedaan layanan terhadap anak, memunculkan pemikiran tentang pentingnya manajemen siswa untuk mengatur bagaimana tuntutan kedua jenis layanan tersebut dapat dipenuhi di suatu sekolah. .
Tujuan Manajemen Peserta Didik
Fungsi manajemen peserta didik
Hobi, kesenangan dan minat siswa tersebut hendaknya tersalurkan karena juga dapat menunjang pengembangan diri siswa secara keseluruhan.
Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
Prinsip kemandirian tersebut akan memberikan manfaat bagi siswa tidak hanya ketika berada di sekolah, namun juga ketika terlibat dalam masyarakat. Apa yang diberikan kepada siswa dan apa yang selalu dibutuhkan dari kegiatan pengelolaan siswa haruslah fungsional bagi kehidupan siswa baik di sekolah maupun di masa depan.
Pendekatan Manajemen Peserta Didik
Dari beberapa uraian di atas, maka pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses kolaborasi dengan pemanfaatan. Pendanaan adalah kemampuan sistem pendidikan untuk mengelola dana pendidikan secara efisien.
Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sedangkan tenaga kependidikan yang berada pada satuan pendidikan tertentu, jika mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, adalah “anggota masyarakat yang mengabdi dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan”. Tenaga kependidikan pada suatu satuan pendidikan diangkat dan dipergunakan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing serta menunjang seluruh program yang disusun oleh kepala sekolah untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan berdaya guna. Yang dapat dikategorikan sebagai tenaga kependidikan pada satuan pendidikan tertentu adalah konselor sekolah, kepala sekolah, kepala tata usaha (administrasi), wakil kepala sekolah yang membidangi urusan khusus, pustakawan, asisten laboratorium, penjaga dan anggota kebersihan sekolah.
Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan
Tugas Tenaga Kependidikan
Pengembang Uji Bertanggung jawab melaksanakan program pengembangan instrumen pengukuran dan kegiatan evaluasi. Asisten Administrasi Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan pelayanan administrasi atau teknis operasional pendidikan pada.
Fungsi Dan Peranan Tenaga Kependidikan
Bertanggung jawab atas kegiatan inventarisasi pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta keuangan. Teknisi Sumber Belajar Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan penyediaan bantuan teknis sumber belajar untuk kepentingan peserta pembelajaran.
Mengatur Tenaga Kependidikan
Seorang kepala sekolah juga harus mempunyai kemampuan menjaga iklim dan suasana kerja yang kondusif bagi seluruh warga. Untuk mengembalikan mutu dan motivasi kerjanya, seorang kepala sekolah harus mampu melakukan pembinaan secara intensif dan evaluasi kerja secara mendalam.
Pentingnya Manajemen Tenaga Kependidikan
Tentunya seluruh prasarana dan sarana pendidikan harus dikelola dengan baik, hal ini disebut dengan pengelolaan sarana pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan suatu perubahan baru, dan secara kualitatif berbeda dengan hal-hal (sebelumnya), dan sengaja diupayakan untuk meningkatkan kemampuan mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Pengertian Manajemen Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang berkaitan dengan tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kurikulum dirancang untuk memahami, mendukung dan memantau pelaksanaan kurikulum, sehingga lembaga pendidikan juga perlu bekerja sama. Proses manajemen kurikulum yang mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum harus mampu mempertegas dan mengarahkan visi, misi dan tujuan kurikulum tersebut.35 [3].
Manajemen Perencanaan Kurikulum
Dengan berpandangan bahwa guru adalah manajer (the teacher as manager) J.G Owen sangat menekankan perlunya keterlibatan guru dalam perencanaan kurikulum. Perencanaan kurikulum lebih dipandang sebagai persoalan “perencanaan bersama”. merencanakan dengan) daripada merencanakan (merencanakan).
Organisasi Kurikulum
Pelaksanaan Kurikulum
Banyak teori, konsep dan pendekatan dalam ilmu manajemen yang memberikan masukan teoritis dan mendasar bagi pengembangan kurikulum. Implementasi kurikulum memerlukan penerapan pengorganisasian, koordinasi motivasi, supervisi, sistem pendukung dan sistem komunikasi dan monitoring yang efektif, yang bersumber dari ilmu manajemen.
Evaluasi Kurikulum
Pengelolaan tersebut dimaksudkan agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien dalam pemanfaatan sarana dan prasarana di sekolah. Sedangkan menurut Mulyasa, tujuan hubungan sekolah-masyarakat adalah: (1) meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan siswa; (2) penguatan tujuan dan peningkatan kualitas hidup dan eksistensi masyarakat; dan (3) merangsang masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Pengertian Sarana Pendidikan
Pengertian Prasarana Pendidikan
Jenis-jenis Sarana Prasarana Pendidikan
Fasilitas pelatihan ada dua jenis yaitu fasilitas pelatihan bergerak dan fasilitas pelatihan tetap. Media pengajaran merupakan alat pedagogi yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk lebih meningkatkan efisiensi.
Sarana Prasarana yang Menunjang Proses Pembelajaran
Ruang konseling merupakan ruangan tempat mahasiswa menerima layanan konseling dari konselor mengenai pengembangan pribadi, sosial, akademik, dan karir. Gudang adalah ruangan untuk menyimpan peralatan pengajaran di luar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang masih/belum berfungsi dan arsip sekolah/madrasah.
Standar Sarana dan Prasarana
Ismail Raji’ Al-Faruqi menekankan, “pemimpin pendidikan di dunia Islam adalah orang-orang yang tidak mempunyai ide, budaya dan tujuan”. Dari definisi di atas jelas terlihat bahwa pemimpin adalah pemimpin. kepala sekolah) harus mempunyai karakter yang mencerminkan tugas yang dilaksanakannya.
Pengertian Menejemen Pembiayaan Pendidikan
Manajemen pendidikan adalah suatu jenis kegiatan atau keseluruhan proses pengelolaan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara terencana dan sistematis, yang dilakukan dalam lingkungan tertentu, terutama dalam bentuk lembaga pendidikan formal.
Konsep Dasar Pembiayaan Pendidikan
Pengelolaan dana pendidikan dikatakan memenuhi asas efektivitas apabila kegiatan yang dilaksanakan dapat mengelola sumber daya yang tersedia untuk mendanai kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. institusi terkait dan hasil kualitatif sesuai dengan rencana yang ditetapkan. aktivitas.Efisiensi.adalah perbandingan antara input terbaik. masukan) dan keluaran (output) atau antara daya dan keluaran. Item pertanyaan untuk mengukur pengaruh yang diidealkan adalah: "Pemimpin menekankan pentingnya memiliki misi bersama untuk seluruh kelompok" atau "Pemimpin memberikan keyakinan bahwa hambatan pasti dapat diatasi."
Pengertian Manajemen
Sedangkan pengertian humas dalam pendidikan adalah serangkaian kegiatan manajemen yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang tua peserta didik) dan dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan tertentu. Dan agar semua itu bisa terwujud, banyak hal yang perlu dilakukan oleh Public Relations pada suatu lembaga pendidikan.
Tugas Pokok Hubungan Masyarakat
Pengertian manajemen kehumasan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkomunikasian dan koordinasi secara sungguh-sungguh dan rasional dalam upaya mencapai tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat (orang tua murid) .115
Hubungan kelembagaan, yaitu hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembaga atau lembaga resmi, swasta dan pemerintah lainnya, seperti hubungan kerjasama antara sekolah dengan sekolah lain, pimpinan pemerintah daerah atau perusahaan negara, yang berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan pendidikan. secara umum.
Tehnik-tehnik Hubungan Sekolah dengan
Dari perspektif kepemimpinan situasional, pemimpin yang efektif adalah mereka yang tahu bagaimana mengidentifikasi kebutuhan karyawan. Pemimpin yang menunjukkan transparansi relasional dianggap sebagai pemimpin yang lebih jujur dan autentik.
Pengertian Kepemimpinan
Pandangan tipologi pemimpin ini melambangkan pemimpin yang pasif, jauh dari kreativitas, solusi, inovasi, produktivitas, dan lain-lain. Dalam arti lain, pemimpin yang hanya menduduki jabatan pemimpin secara formal dan bekerja secara rutin meneruskan tradisi yang sudah berjalan, merupakan pemimpin yang kontraproduktif terhadap keberlangsungan atau kemajuan lembaga pendidikan Islam.
Tipe-tipe kepemimpinan
Berdasarkan pendapat di atas bahwa sebenarnya tipe kepemimpinan yang bersifat otokratis, demokratis dan laissez-faire sering digunakan oleh para pemimpinnya di berbagai jenis organisasi, salah satunya di bidang pendidikan. Jika ditilik dari sini maka pemimpin dalam bidang pendidikan diharapkan mempunyai tipe kepemimpinan yang sesuai dengan harapan atau tujuan, baik harapan bawahan atau atasan yang lebih tinggi, terhadap kedudukannya, yaitu gaya. atau kepemimpinan yang digunakan oleh para pemimpin khususnya di bidang pendidikan benar-benar tercermin sebagai.
Tugas kepemimpinan
Mengekspresikan emosi yaitu tindakan mengungkapkan emosi terhadap pekerjaan dan kekompakan kelompok, seperti perasaan puas, gembira, bangga dan berbagi emosi dengan orang yang dipimpinnya ketika mengalami kesulitan, kegagalan dan lain sebagainya. Rekonsiliasi (HARMONOZING) adalah tindakan mempertemukan dan menyatukan pendapat yang berbeda serta mereduksi orang-orang yang saling berselisih.
Fungsi kepemimpinan
Fungsi konsultatif yaitu fungsi kepemimpinan bersifat dua arah terhadap yang memimpinnya, meskipun pelaksanaannya sangat bergantung pada klien yang memimpinnya. Fungsi partisipatif, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat dua arah terhadap yang dipimpinnya, namun juga diwujudkan dalam penegakan hubungan kemanusiaan yang efektif antara pemimpin dan yang dipimpinnya.
Gaya kepemimpinan
Dalam hal ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dengan ikut serta dalam pengambilan keputusan maupun dengan melaksanakan keputusan. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah “suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi, mengarahkan, mendorong dan mengendalikan bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Kepemimpinan Pendidikan yang Efektif
Kejayaan mencapai sesuatu matlamat memerlukan pemimpin profesional yang memahami tugas dan kewajipannya sebagai pemimpin serta memenuhi peranannya sebagai pemimpin. Selain itu, pemimpin harus membina hubungan kerjasama yang baik dengan orang bawahan, mewujudkan suasana kerja di mana orang bawahan berasa selamat, tenang dan mempunyai kebebasan untuk mengembangkan idea mereka untuk mencapai matlamat bersama yang telah ditetapkan. .
Pendekatan dalam Kepemimpinan
Setelah masalah yang menjadi fokus kajian analisis kebijakan ditentukan, maka tugas analisis kebijakan adalah menentukan kebijakan yang sesuai dengan masalah tersebut sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Dengan demikian, analisis kebijakan selalu berkaitan dengan hal-hal sebelum dan sesudah penetapan dan pelaksanaan kebijakan.
Tahap-tahap Kebijakan
Isu-isu yang masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh pengambil kebijakan pada tahap perumusan kebijakan. Kebijakan yang diambil pada tahap ini diimplementasikan, pada tahap ini seringkali suatu kebijakan menemui berbagai kendala.
Analisis Kebijakan
Bentuk analisis kebijakan prospektif mempunyai kelemahan yaitu hanya berfokus pada analisis kebijakan yang memperhatikan konsekuensi kebijakan sebelum kebijakan diimplementasikan. Dengan memusatkan kajian pada ketiga persoalan di atas, maka proses analisis kebijakan akan berupaya mendefinisikan persoalan-persoalan tersebut secara jelas.
Pendahuluan
Pembaruan terjadi seiring dengan perputaran zaman yang tak terhingga dan terus berputar menurut garis waktu yang tak terhingga. Reformasi yang terjadi dalam dunia pendidikan dapat mencakup banyak hal, karena pendidikan merupakan suatu hal yang kompleks, yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pengertian Inovasi Pendidikan
Sa’ud berpendapat bahwa inovasi adalah suatu gagasan, benda, peristiwa, cara yang dipersepsikan atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), tanpa memandang apakah itu hasil invensi atau penemuan. Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan komponen-komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam pengertian sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya, maupun sistem dalam arti yang lebih luas, misalnya sistem pendidikan nasional.
Tujuan Inovasi Pendidikan
Komponen yang mempengaruhi Inovasi Pendidikan
Waktu, waktu merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam proses inovasi, karena waktu merupakan aspek utama dalam proses mengkomunikasikan suatu inovasi. Peranan dimensi waktu dalam proses inovasi terdapat pada tiga hal, yaitu proses pengambilan keputusan dalam pengambilan kebijakan untuk memutuskan suatu inovasi, kemudian kepekaan seseorang terhadap inovasi, dan terakhir kecepatan adopsi inovasi.
Proses Inovasi Pendidikan
Apabila disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional, maka tujuan supervisi pendidikan adalah mengembangkan orang-orang yang membawahinya menjadi manusia pembangun yang matang. Membagi dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada anggota kelompok sesuai fungsi dan keterampilan masing-masing.
Masalah dalam Inovasi Pendidikan
Bentuk Inovasi Pendidikan
Guru yang dapat berdiri sendiri, guru yang mampu atau mampu mengarahkan dirinya sendiri, itulah tujuan supervisi pendidikan yang sebenarnya. Namun ada satu hal yang dapat dilihat bahwa semua rumusan mengenai tujuan supervisi pendidikan berusaha memperbaiki situasi pembelajaran dengan memberikan bantuan kepada guru.
Pengertian Supervisi Pendidikan
Pengertian pengawasan dari sudut pandang epistemologis tidak lepas dari perkembangan zaman ketika istilah ini digunakan. Untuk itu dalam memberikan pengertian pengawasan dari sudut pandang epistemologis akan ditinjau dari dua zaman, yaitu zaman penjajahan dan zaman kemerdekaan.
Tujuan Supervisi Pendidikan
Untuk membantu guru memahami kebutuhan dan permasalahan siswa serta membantu mengatasinya. Membantu guru untuk lebih mempopulerkan sekolah di masyarakat dengan meningkatkan niat baik dan kemauan masyarakat untuk mendukung sekolah.
Jenis-Jenis Supervisi
Meskipun guru atau calon guru menerapkan berbagai keterampilan mengajar secara terpadu, namun sasaran supervisinya hanya pada keterampilan tertentu. Meskipun pengawas telah menganalisis dan menafsirkan data yang dicatat oleh instrumen observasi, namun guru/calon guru diminta dalam diskusi atau kembali menganalisis kinerjanya terlebih dahulu.
Fungsi Supervisi
Menghilangkan rasa malu dan rendah diri di kalangan anggota kelompok agar berani mengemukakan pendapat demi kepentingan bersama. Menguasai teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, akurat dan dapat diolah sesuai norma yang ada.
Alat- alat Bantu Supervisi Pendidikan
Program suatu lembaga pendidikan pada umumnya disusun dalam sebuah buku yang disebut Kurikulum Pembelajaran, yang memuat jenis-jenis kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah. Apabila sulit mencari tenaga ahli, pengawas dapat meminta bantuan pihak luar lembaga pendidikan yang dianggap mampu/ahli untuk membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru.