PENUGASAN MATERI INTI II Perencanaan Logistik
KELOMPOK 4 (BTA) KETUA : SAIFULLOH SEKRETARIS: LISA DEVITA
ANGGOTA:
AYU SUDILESTARI ANGGI
SUPRIATUN NUR SOLICHAH
SOAL 1
Dalam perencanaan logistik obat terdapat beberapa variabel yang harus diperhatikan salah satunya adalah jumlah stok yang tersedia. Untuk
memonitor ketersediaan logistik di pastikan stok tersebut terupdate di SITB.
a. Bagaimana Kab/Kota melakukan monitoring kondisi stok logistik di wilayahnya ?
Membuat SPO tentang alur permintaan, pengiriman, penerimaan, monitoring dan evaluasi logistic TBC.
Selalu melakukan monitoring absen dan update stok di fasyankes melalui SITB pada menu logistik (menu laporanmanajemen logistic absensi pengkinian)
Melakukan supervisi berkala ke faskes untuk mengetahui stok real dengan melihat kartu stok, sbbk dan cheklos supervise
Memberikan umpan balik secera berkala ke faskes
Melakukan koordinasi dengan pengelola IF Kabupaten untuk update stok opnam tiap akhir bulan dan dapat menggunakan exel bantu bagi petugas farmasi
Lakukan perhitungan presentase (%) Fasyankes (puskesmas, RS, Lab,dll) yang telah menggunakan modul SITB untuk OAT SO, TPT, RO dan Non OAT di kabupaten/kota saudara
Jumlah faskes: 44 faskes
Modul SO: 8/44 faskes
=18%
Modul RO: 4/4 faskes TB RO= 100%
TPT : 4/44 faskes = 9%
Non OAT: 8/44 faskes
= 18%
Lakukan monitoring jumlah stok OAT dan NON OAT di setiap fasyankes kab/kota saudara, apakah
sudah mencerminkan stok real?
Jumlah Stok OAT dan Non OAT di Kota Blitar sudah mencerminkan stok real karena telah dilakukan update stok tiap minggu pada hari jumat.
Menganjurkan ke faskes yang melakukan permintaan logistik harus update stok terlebih dahulu melalui SITB.
Soal 2.
Untuk memastikan keberlangsungan pengobatan dan ketersediaan
logistik di setiap wilayah agar tidak terjadi overstock/stokout logistik TBC maka perlu dilakukan monitoring terhadap estimasi
ketersediaan logistik TBC
a. Lakukan analisis terhadap estimasi ketersediaan obat di kab/kota saudara,Apakah hasil data perhitungan sudah mencerminkan situasi sebenarnya?
laporan ketersediaan dapat dilihat pada menu laporan logistic
estimasi ketersediaan atau dengan melakukan perhitungan sisa stok dibagi estimasi pemakaian perbulan
Dari SITB terlihat estimasi ketersediaan obat di faskes masih mencukupi untuk faskes 1-2 bulan berikutnya
b. Lakukan perhitungan estimasi ketersediaan katrid TCM di kab/kota saudara
Sisa stok di IFK Kota Blitar sejumlah 2450 buah
Rata-rata pemakaian katrid setiap bulan tahun 2024 adalah 228 buah
Jadi 2450/228 = 10,7 (masih cukup untuk memenuhi 10-11 bulan kedepan jika dilihat dari rata-rata pemakaian katrid tiap
bulannya)
Soal 3
Seperti yang kita ketahui penyediaan barang logistik TBC membutuhkan pendanaan yang cukup besar dan perlu dipertanggungjawabkan, untuk mencegah terjadinya
kerugian negara akibat logistik yang kedaluwarsa maka logistik harus digunakan secara optimal.
Lakukan monitoring terhadap logistik yang akan kedaluwarsa (OAT SO, OAT RO, TPT dan NON OAT).
Memonitoring logistic melalui SITB
Menggunakan prinsip FEFO dan FIFO
Melakukan pemeriksaan logistic secara berkala baik secara manual maupun melalui sistem
b. Bagaimana cara mengatasi obat atau logistik yang akan kedaluwarsa agar bisa dimanfatkan secara optimal ?
Bisa dilakukan manajemen stok untuk memantau tanggal kadaluarsa, rotasi stok (memastikan barang yang akan keluar yang mempunyai ED terdekat).
Segera melakukan re distribusi obat atau non obat yang mendekati tanggal kadaluarsa ke faskes lain yang memerlukan.
Melakukan relokasi obat/logistic yang mendekati kadaluarsa ke fasyankes lain atau antar kabupaten.
PENDANAAN GLOBAL FUND
DANA HIBAH GF
1. Jelaskan Alur Pelaporan Dana Hibah The Global Fund
2. Jelaskan Alur Dana pada hibah The Global Fund
3. Jelaskan secara singkat mengenai alur pengadaan barang dan jasa bersumber dana GF
4. Sebutkan hal yang harus diperhatikan dalam pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
5. Sebutkan 4 indikator dampak/Impact dan 4 indikator TB-HIV dalam PF GF Komponen TB
6. Jelaskan tujuan pendanaan dan peran/dukungan Global untuk Program TBC di Indonesia
Jelaskan peran Pengelola Program di SR Dinkes Provinsi dalam alur
1. Alur Pelaporan Dana Hibah The Global Fund
1. WP disetujui oleh TGF dan dibuat Grand Confirmation antara TGF dan PR
2. Dibuat Sub Grand Agreement (SGA) antara PR dan SR serta SR dan IU (mini SGA)
3. Transfer dana oleh PR ke SR setiap kuartal sesuai dana yang disetujui dalam WP
4. Pelaporan pertanggung jawaban atas dana dan programatik yang diterima :
• IU melapor ke SR
• SR/IU melapor ke PR
• Konsolidasi seluruh laporan oleh PR (PU/PUDR)
5. PR melapor ke CCM (TWG) untuk menyetujui laporan PR 6. PR melaporkan ke TGF kemudian di verifikasi oleh LFA
7. LFA mengirimkan hasil review dan mengirimkan hasil rekomendasi ke TGF
8. TGF mengeluarkan performens letter dan annual founding decision.
2. Alur Dana pada hibah The Global Fund
1. Dari GF bisa ke Direct Payment dan
2. Direct Payment ke Principal Recipient, tugasnya mencatat ke sistem keuangan setiap ada
pembayaran ke pihak ketiga yg dibayarkan langsung dari TGF (GDF,UNDP,WHO,wambo dll)
3. Dari GF ke PR untuk Cash disbursement kemudian ke IU (advance/Reimbursement) lanjut ke Activity. Dari IU Kembali ke PR (Seltlement of Activity)
4. Dari PR ke Activity dan ke SR (Cash Disbursement kemudian ke IU (Advance for
Activity/Reimbursement/VA) dan ke Activity
5. Dari IU ke Activity dan IU kembali ke SR (Seltelement of Activity kemudian ke PR (financial report), PR ke GF Kembali (Quarterly Cash Report and Disbursment Forcase
3. Alur pengadaan barang dan jasa bersumber dana GF
1. Melakukan Permintaan Pengadaan oleh Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
2. Persetujuan Pengadaan oleh dua pihak yaitu PM dan Direktur
3. Proses Pengadaan yg disetujui oleh PPK, ULP, dan PP
4. Barang/Jasa diterima oleh PPK
5. Pembayaran Pengadaan yang dilakukan oleh
Finance
4. Hal yang harus diperhatikan dalam pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan
Dokumentasi yang Akurat dan Lengkap
Kepatuhan terhadap Prosedur dan Regulasi
Evaluasi dan Laporan Kinerja
Transparansi dan Akuntabilitas
5. Sebutkan 4 indikator dampak/Impact dan 4 indikator TB-HIV dalam PF GF
Komponen TB
Indikator Dampak
1. Insidensi Rate TB per 100000 penduduk 2. Mortality Rate TB per 100000 penduduk
3. Prevalensi TB MDR diantara pasien TB baru 4. Persentase keberhasilan pengobatan
Indikator TB HIV
5. Mortality Rate kasus TB HIV per 100000 penduduk
6. Persentase Kasus TB dengan Status HIV yang Diketahui
7. Persentase Pasien TB yang Terinfeksi HIV yang Mendapatkan Terapi Antiretroviral (ARV)
8. Persentase ODHIV on ART memulai TPT
6 . Tujuan pendanaan dan peran/dukungan Global untuk Program TBC di Indonesia
1.Memaksimalkan system Kesehatan Terintegrasi yang berpusat pada Masyarakat untuk
memberikan dampak, ketahanan dan keberlajutan
2.Memaksimalkan keterlibatan dan
kepemimpinan Masyarakat yang paling
terkena dampak agar tidak ada yang tertinggal 3.Memaksimalkan kesetaraan kesehatan,
kesetaraan gender dan HAM
4.Memobilisasi peningkatan sumber daya
7. Peran Pengelola Program di SR Dinkes Provinsi dalam alur
Peran pengelolaan TB dinkes
sebagai pengawas, pelaksana
kegiatan yang telah ditetapkan
oleh SR melalui SSR di provinsi
Terima Kasih